Anda di halaman 1dari 2

PENYIMPANAN LIMBAH BAHAN BERACUN DAN

BERBAHAYA
(Limbah Radiologi, baterai, Oli Bekas, Lampu Neon dan
Lampu PL, Aki Bekas, Trafo, Obat Kedaluwarsa)
RSUD SULTAN ISKANDAR MUDA
Jln. Nasional (Meulaboh – Tapak Tuan)
Km. 28,5 Ujong Patihah Telp. (0655)
7141059-7141062 Fax. (0655) 7141060
KABUPATEN NAGAN RAYA No. Dokumen No. Revisi Halaman
/SPO/KESLING/III/2018 00 1/3

Ditetapkan oleh,
Direktur RSUD Sultan Iskandar Muda
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
01 Maret 2018
(SPO)
drg. DONI ASRIN
NIP. 19790417 200803 1 001
PENGERTIAN Suatu kegiatan penyimpanan Sampah B3

Agar limbah bahan beracun dan berbahaya (B3) tidak


TUJUAN
membahayakan dan tidak mencemari lingkungan
1. Undang – undang RI No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
2. Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1999 tentang pengelolaan
limbah bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
KEBIJAKAN
3. Keputrusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 13 tahun
2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkugan
(UPL)
1. Limbah B3
yang dihasilkan ditampung dalam wadah khusus, diberi label
dan tanda berbahaya sesuai jenis limbah B3.
2. Setiap limbah
B3 yang masuk ke TPS (tempat penyimpanan sementara) B3
dan yang keluar dari TPS B3 dilakukan pencatatan.
3. Limbah B3
PROSEDUR padat seperti baterai, lampu neon, lampu PL, aki bekas, trafo
dan obat kedaluwarsa dibungkus dengan plastik kemudian
ditampung dalam ember.
4. Limbah B3 cair
seperti limbah radiologi, oli bekas ditampung dengan jerigen.
5. Bila Limbah
B3 sudah penuh, dilakukan pemanggilan pada Pihak Ketiga
Untuk mengambilnya.
- Unit Penghasil Limbah B3
UNIT TERKAIT
- Unit Kesling

2
2

Anda mungkin juga menyukai