Anda di halaman 1dari 24

Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul

Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR10.004.03

BAB I
PENDAHULUAN

A. TUJUAN UMUM
Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan mampu memperbaiki system
hidrolik pada rangkaian sistem yang ada di kendaraan ringan.

B. TUJUAN KHUSUS
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi memperbaiki
system hidrolik ini guna memfasilitasi peserta sehingga pada akhir diklat diharapkan
memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Memperbaiki sistem hidrolik
2. Menguji sistem hidrolik

Memperbaiki Sistem Hidrolik


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 3 dari 29
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR10.004.03

BAB II
MEMPERBAIKI SISTEM HIDROLIK

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam memperbaiki sistem hidrolik


Dalam istilah umum cairan hidrolik berbentuk minyak atau oli dan digunakan
sebagai media mempunyai fungsi sebagai Penerus daya (Power Transmisi),
Pelumasan (Lubrication), Perapat (Sealing) dan Pendingin (Cooling).

1. Fungsi Cairan Hidrolik


a. Cairan hidrolik sebagai media penerus daya harus mudah mengalir melalui
komponen salurannya sehingga tidak akan mudah daya yang hilang. Demikian
juga cairan hidrolik harus incompressible atau tidak mudah dimampatkan agar
dapat seketika meneruskan daya bila sumber daya memberikan tenaganya.
b. Cairan hidrolik sebagai pelumas harus mampu melumasi semua bagian dalam
dari komponen sistem hidrolik yang bergesekan dan dilalui cairan hidrolik.
c. Cairan hidrolik sebagai perapat akan menjadi oil film antara bagian pesawat
yang tidak ada ring perapat yang menerima daya/tekanan.
d. Cairan hidrolik sebagai pendingin akan menyerap panas yang timbul dalam
sistem hidrolik. Penyerapan panas terjadi di bak penampung (reservor)
dengan adanya sirkulasi cairan hidrolik.

2. Syarat – Syarat Cairan Hidrolik.


Untuk memenuhi fungi seperti tersebut diatas, cairan hidrolik harus memenuhi
syarat tertentu, diantaranya adalah :
 Mampu mencegah terjadinya karat (korosi)
 Tidak membentuk buih
 Mampu mencegah terbentuknya lumpur endapan
 Tidak mudah bersenyawa dengan air
 Tidak mudah bocor, (mudah diperpak)
 Tahan panas
 Stabil dan tahan lama

Memperbaiki Sistem Hidrolik


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 4 dari 29
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR10.004.03

3. Sifat – sifat Cairan Hidrolik


Untuk memenuhi persyaratan seperti tersebut diatas, cairan hidrolik harus
memiliki sifat sebagai berikut :
a. Viscositas yang stabil
Viscositas atau nilai kekentalan ialah besarnya tekanan (hambatan) cairan
untuk mengalir. Apabila cairan mengalir dengan mudah berarti viscositasnya
rendah dan biasanya cairan tersebut encer. Viscositas secara garis besar
terbagi dua yaitu Viscositas unit dan Viscositas Index. Yang termasuk
kedalam kelompok Viscositas Unit atau satuan nilai kekentalan yaitu:
 Viscositas mutlak (Nilai kekentalan mutlak)
 Viskositas kinetik
 Saybolt Universal Seconds (SUS) Viscositas, dan
 SAE

1) Nilai kekentalam mutlak atau absolut viscosiy


ialah besarnya gaya yang diperlukan untuk memindahkan bidang 1 Cm2, yang
terletak diatas film oli setebal 1 Cm, sejauh 1 Cm dalam waktu 1 detik. Satuan
viscositas ini adalah poise, sedangkan gaya untuk memindahkan dalam satuan
dyne, sehingga:
1 Poise = 1 Dyne detik

Cm2

2) Viscositas kinetik
didapat dengan cara membagi viscositas absolut dengan density (berat jenis)
minyak. Satuan viscositas ini adalah stroke jadi:

Memperbaiki Sistem Hidrolik


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 5 dari 29
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR10.004.03

1 Stoke = 1 1 Poise

Berat jenis

1 Poise = 100 centipoise

1 Stoke = 100 centistoke

1 Centistoke = 1 1 centi Poise

Berat jenis

3) SUS Viscositas
Satuan ini didapat dengan menggunakan alat pengetes dari Saybolt sehingga
satuannya disebut SUS.
Pengetesan dilakukan pada suhu 1000 C atau 2400 F, waktu yang diperlukan
untuk mengalirkan oli dalam Saybolt Viscometer.

4) Nomor SAE
Angka-angka SAE ditetapkan oleh Society of Automotive Engineers untuk
mengkhususkan kelas-kelas viscositas SUS pada suhu tes SAE. Angka-angka
yang tepat Ditentukan dengan membandingkan waktu yang diperlukan oli
untuk melewati alat tes dengan sebuah grafik oleh Society of Automotive
Engineers. Hasil pengetesan oli musim dingin (Winter) pada suhu 00 F (5W,
10
W, 20 W). Dan oli untuk musim panas dilakukan pada suhu 2100F dengan
nomor tanpa kode W misal 20.30, 40, 50 dan setrusnya.

Viskositas Indeks adalah kemampuan oli untuk mempertahankan viskositasnya


dalam perubahan temperatur. Oli dikatakan memiliki viskositas indeks tinggi
apabila ia tetap stabil (kekentalannya relatif tidak berubah) dalam perubahan-
perubahan suhu. Viskositas indeks di skala antara 0 – 100. bila pesawat
hidrolik bekerja pada perubahan suhu yang tinggi diperlukan viskositas indeks
yang tinggi pula.

b. Mampu melumasi dengan baik.


Memperbaiki Sistem Hidrolik
Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 6 dari 29
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR10.004.03

Cairan hidrolik harus mampu melumasi bagian-bagian pesawat hidrolik yang


saling bergesekan yang dilalui oleh cairan hidrolik itu sendiri. Untuk itu cairan
hidrolik harus mampu menjadi oli film pada bagian yang bergesekan tersebut

c. Tahan oksidasi.
Oksidasi adalah senyawa kimia suatu zat dengan oksigen (O2). Bila senyawa
itu terjadi pada ciran hidrolik (oli) maka senyawa hasil oksidasi akan larut
dalam cairan hidrolik (oli), dan membentuk semacam perekat atau Lumpur.
Hal itu akan mengakibatkan tersumbatnya saluran–saluran yang halus pada
rangkaian hidrolik. Oleh sebab itu cairan hidrolik harus tahan oksidasi. Hal
yang harus ihindari agar tidak teroksidasi adalah: suhu tinggi, tekanan tinggi,
pencemaran, air pada bidang permukaan logam.

d. Mampu mencegah karat.


Karat adalah hasil reaksi kimia antara logam dengan oksigen. Apabila cairan
hidrolik membawa oksigen, misalnya air yang tercampur dalam oli maka pada
bagain rangkain sistem hidrolik dari logam akan mengakibatkan perkaratan.
Karat ini akan lepas dari permukaan logan dan bercampur kedalam oli bahkan
dapat mengakibatkan tersumbatnya lubang-lubang halus pada rangkaian
hidrolik . Untuk itu cairan hidrolik harus bersifat anti karat. Selain dari itu
maka pada bagian pesawat hidrolik dari logam perlu dilapisi dengan khrom.

4. Jenis-jenis Fluida Hidrolik


Sistem hidrolik dapat dioperasikan dengan menggunakan media oli. Jenis-jenis
fluida hidrolik yang digunakan adalah :
a. Oli yang berasal dari mineral (mineral oil)
b. Oli yang berasal dari tumbuhan (vegetable oil)
c. Oli yang berasal dari bahan Sintetis (Full synthetic)
d. Oli yang tahan terhadap panas (Fire resistant)
e. Air murni (pure water).

Memperbaiki Sistem Hidrolik


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 7 dari 29
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR10.004.03

Pada umumnya fluida hidrolik menggunakan oli yang berasal dari mineral (mineral
oil), hal ini disebabkan karena mineral oli mempunyai beberapa keuntungan,
diantaranya adalah :
a. Tahan terhadap tekanan tinggi
b. Kenaikan (perubahan) viskositasnya kecil, walaupun temperatur kerja dan
tekanannya tinggi.
c. penambahan bahan aditifnya kecil
d. kandungan air (kelembabannya) rendah
e. tahan terhadap korosi dan oksidasi.

Sampai saat ini oli mineral masih merupakan bahan dasar oli hidrolik yang terbaik.
Karakteristik atau sifat oli mineral tergantung pada 3 faktor :
a. Jenis bahan mentah oli yang digunakan
b. Derajat dan metode penyulingan
c. Bahan tambah yang digunakan.

Pada umumnya oli mineral mempunyai daya lumas yang sangat baik. Oli mineral
mempunyai sifat anti keausan dan pelumasan yang lebih baik. Dan sifat ini sangat
tergantung pada pembuatannya, beberapa oli mineral dapat memberikan daya
campur terhadap bahan lain lebih tinggi, lebih tahan oksidasi pada suhu lebih
tinggi atau indeks viskositasnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan lainnya.

Secara alami oli melindungi terhadap karat, menyekat baik, menyerap panas
dengan mudah, dan mudah untuk menjaga tetap bersih dengan penyaringan atau
pemisahan terhadap kontaminasi (pencemaran). Sifat-sifat yang sangat diinginkan
suatu fluida hidrolik, jika tidak terdapat bahan oli mentah yang dicampurkan
melalui penyulingan atau penambahan.

Suatu prinsip kelemahan oli mineral adalah mudah terbakar. Apalagi pemakaian
dalam lingkungan-lingkungan yang berbahaya seperti dalam perlakuan panas
baja, pengelasan hidroelektrik, penuangan, dan penempaan. Untuk tujuan-
tujuan ini

Memperbaiki Sistem Hidrolik


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 8 dari 29
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR10.004.03

terdapat oli khusus tahan terhadap kebakaran atau justru oli yang tidak bisa
terbakar sama sekali.

5. Pemeliharaan fIuida hidrolik


Kotoran debu dan pencemar lain adalah musuh yang paling buruk dalam sistem
hidrolik. Pengoperasian yang lama (terus-menerus) pada efisiensi yang tinggi
sangat tergantung pada ketepatan pemeliharaan fluidanya.

Hanya dengan fluida yang dianjurkan dari pembuat sistem hidrolik seharusnya
digunakan, dan harus diperiksa pada interval batas permukaan fluida yang
disarankan. Juga, penyaringan yang baik dan bersih, penggantian fluida hidrolik
pada selang waktu yang dianjurkan pula. Pengeluaran fluida dari seluruh sistem
hidrolik sangatlah penting. Hal ini merupakan satu cara untuk menghilangkan
pencemaran dari benda-benda yang tidak diinginkan, hasil oksidasi seperti
endapan dan asam, serta partikel-partikel lain yang mungkin dapat melukai atau
merusak sistem. Sebenarnya, dalam sistem hidrolik yang baru (modern)
menggunakan fluida-fluida yang telah disetujui oleh berbagai negara maju,
periode pengeluaran tidak begitu sering, dan tidaklah terlalu kaku untuk selalu
mengikuti petunjuk- petunjuk pabrik pembuat.

Kebanyakan fluida hidrolik modern telah betul-betul disuling, disaring dengan baik,
dan diperkuat atau diperbaiki dengan bahan tambah, sehingga pembilasan fluida
pada bak penampungan tidak diperlukan lagi. Meskipun demikian, apabila
pembilasan dianjurkan oleh pabrik pembuat, maka dianjurkan untuk selalu
mengikuti aturan-aturan sehingga tidak mencemarkan oli baru dengan oli
pembilasnya yang tidak dapat dikeluarkan dari sistem.

Fluida-fluida hidrolik yang baik, yang dikirimkan atau disimpan dalam kaleng atau
drum, biasanya pengiriman itu betul-betul bersih dan bebas dari kontaminasi
(benda-benda luar yang dapat menimbulkan karat dan oksidasi). Ketika tempat
penampungnya dibuka atau disimpan masalah yang berkenaan dengan oli di
dalamnya terjadi. Sewaktu membuka kaleng atau drum, harus betul-betul yakin

Memperbaiki Sistem Hidrolik


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 9 dari 29
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR10.004.03

bahwa lingkungan di sekitar drum atau kaleng itu bebas dari debu, kotoran,
lepasan-lepasan kain kapas atau air. Jika kaleng, corong penuang, atau selang
karet/ pipa diperlukan untuk mengisi sistem, yakinkan bahwa peralatan itu tidak
bernoda sedikit pun. Dengan kata lain apabila akan mengisikan oli baru ke dalam
sistem harus menggunakan alat atau perlengkapan yang betul-betul bersih. Ada
baiknya untuk pengisian oli baru menggunakan pompa strainer dan filtrasi khusus.

Apabila memungkinkan, sewaktu menyimpan fluida hidrolik harus di dalam, dalam


arti harus bebas dari sinar matahari dan hujan. Dan paling tidak harus tertutup
dan penutup salurannya harus kencang. Jika penyimpanan drum terkena sinar
matahari dan pengikatan pada penutupnya tidak kencang, fluida di dalamnya akan
mengembang, akhirnya akan mendorong penutupnya. Kemudian apabila fluida
dingin kembali, fluida menyusut, dan akibatnya akan menyerap air hujan, embun,
atau kotoran-kotoran lain ke dalam drum dan fluida. Kerusakan oli hidrolik karena
efek air telah dibahas di depan. Untuk mengatasi hal ini, drum disimpan dalam
keadaan tutupnya sekeras mungkin, dan sedapat mungkin pada tutup drum dan
sekitar lubang pengisinya tidak tertutup atau tergenang air.

6. Bagian Hidrolik Sistem Kemudi


Kali ini pada modul ini akan di bahas mengenai perbaikan system hidrolik yang
diaplikasikan pada power steeing.

Memperbaiki Sistem Hidrolik


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 10 dari 29
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR10.004.03

Gambar 1 Bagan Sistem Kemudi

Bagian utama hidroli pada system power steering terletak pada:


a. Pompa Power Steering
b. Steering Gear

Memperbaiki Sistem Hidrolik


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 11 dari 29
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR10.004.03

7. Pemeriksaan Awal Power Steering


a. Pemeriksaan Drive Belt

Belt kondisi baik

Belt kondisi rusak

Gambar 2 Kondisi V Belt

Periksa belt secara visual dari aus yang berlebihan, benangnya koyak dan lain-
lain.

PETUNJUK:
Keretakan belt pada bagian sisi rusuk masih dapat diterima. Ganti belt bila
terdapat beberapa rusuknya yang hilang.

b. Pembuangan udara dari system hidroulik


Langkah
1) Periksa permukaan minyak rem (perhatikan batas min-max)
2) Dongkrak bagian depan kendaraan dan topang dengan ganjal.
3) Putar steering wheel.
Dengan mesin dimatikan, belokkan roda kemudi pelan-pelan dari lock ke
lock beberapa kali.
4) Turunkan kendaraan.
5) Hidupkan mesin pada putaran idle untuk beberapa menit.
6) Putar steering wheel.
i. Dengan mesin idling, belokkan steering wheel ke kiri atau ke kanan
pada posisi pengunci penuh dan tahan posisi itu selama 2 sampai 3

Memperbaiki Sistem Hidrolik


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 12 dari 29
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR10.004.03

detik. Kemudian belokan steering wheel ke posisi mengunci penuh


sebaliknya dan tahan posisi itu selama 2 sampai 3 detik.
ii. Ulangi step di atas beberapa kali.
7) Matikan mesin.
8) Memeriksa adanya busa atau emulsi. Jika sistem harus di-bleding dua kali
karena berbusa atau emulsi, periksa terhadap kebocoran fluida dalam
sistem.

Teks dalam Gambar


*a Benar
*b Salah
Periksa permukaan
minyak rem.

Gambar 3 Cairan Pada Reservoir

c. Pemeriksaan Level Fluida

Gambar 4 Reservoir

1) Jaga level kendaraan.


2) Dalam keadaan mesin dimatikan, periksa level fluida power steering
dalam reservoir oli. Bila perlu, tambahkan fluida power steering.
Fluida power steering:
“Dextron” atau yang setara

Memperbaiki Sistem Hidrolik


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 13 dari 29
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR10.004.03

PETUNJUK:
Jika fluida panas, periksa bahwa level fluida berada di antara range
HOT pada reservoir oli. Jika fluida dingin, periksa bahwa level fluida
berada dalam range COLD.
3) Hidupkan mesin dan biarkan dalam idle.
4) Putar steering wheel ke posisi kiri atau ke kanan ke posisi
penguncian sepenuhnya, dan kemudian putar steering wheel ke
posisi penguncian penuh sebaliknya. Ulangi prosedur ini beberapa
kali untuk menaikkan temperatur fluida.
* Temperatur fluida standar:
75 sampai 80℃ (167 sampai 176℉)
5) Dengan mesin idle, ukur level fluida dalam reservoir oli

Teks dalam Gambar


*a Mesin idle
*b Mesin dimatikan
*c 5 mm atau kurang

Gambar 5 Volume Reservoir

6) Matikan mesin.
7) Tunggu beberapa menit dan periksa kembali level fluida dalam
reservoir oli.
* Kenaikan level fluida maksimum:
5 mm (0.197 in.)

Memperbaiki Sistem Hidrolik


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 14 dari 29
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR10.004.03

d. Pemeriksaan Tekanan Fluida


1) Lepas hubungan pressure feed tube.
2) Hubungkan SST sperti ditunjukkan dalam gambar.

Teks dalam Gambar


*A 2KD-FTV
*1 Pressure Feed Tube
*2 Attachment
*a bagian dalam
*b bagian luar

Gambar 6 Pemeriksaan Tekanan Fluida

PERHATIAN :Periksa apakah katup SST dalam posisi terbuka.

3) Buang udara dari sistem power steering.


4) Hidupkan mesin dan biarkan dalam idle.
5) Putar steering wheel ke posisi penguncian penuh kanan atau kiri.
Kemudian putar steering wheel ke posisi penguncian penuh
sebaliknya. Ulangi prosedur ini beberapa kali untuk menaikkan
temperatur fluida.
* Temperatur fluida standar:
75 sampai 80℃ (167 sampai 176℉)
6) Dengan mesin pada posisi idle, tutup valve SST dan amati
pembacaan pada SST.

Memperbaiki Sistem Hidrolik


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 15 dari 29
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR10.004.03

Teks dalam Gambar


*1 Power Steering Link
*2 Oil Reservoir
*3 Vane Pump
*a Tertutup

Gambar 7 Pemasangan SST posisi Idle – Full Close

Minimum tekanan fluid:


8800 sampai 9300 kPa (89.8 sampai 94.8 kgf/cm2, 1276 sampai
1348 psi)
PERHATIAN:
 Jangan membiarkan valve tertutup lebih dari 10 detik.
 Jangan biarkan temperatur fluida menjadi terlalu tinggi.
Bila tekanan di bawah minimum, periksa terhadap kebocoran fluida
dan ganti part bila perlu.
7) Dengan mesin pada posisi idle, bukalah penuh valve.

Teks dalam Gambar


*1 Power Steering Link
*2 Oil Reservoir
*3 Vane Pump
*a Buka

Gambar 8 Pemasangan SST Posisi Idle – Full Open

 Ukur tekanan fluida saat putaran mesin 1,000 rpm dan 3.000
rpm.
 Perbedaan tekanan fluida standar:
 490 kPa (4.99 kgf/cm2, 71 psi) atau kurang
 PERHATIAN:

Memperbaiki Sistem Hidrolik


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 16 dari 29
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR10.004.03

 Jangan putar steering wheel.


 Bila perbedaan tekanan tidak masuk dalam range spesifikasi,
periksa terhadap kebocoran fluida dan ganti komponen bila
perlu.

8) Pada saat mesin pada putaran idle dan valve terbuka penuh, putar
steering wheel ke posisi lock penuh.

Teks dalam Gambar


*1 Power Steering Link
*2 Oil Reservoir
*3 Vane Pump
*a Buka
*b Posisi Terkunci

Gambar 9 Pemasangan SST Posisi Idle – Full Open Belok Penuh

 Minimum tekanan fluid:


 8800 sampai 9300 kPa (89.8 sampai 94.8 kgf/cm2, 1276
sampai 1348 psi)
 PERHATIAN:
 Jangan biarkan steering wheel dalam posisi lock penuh lebih
dari 10 detik.
 Jangan biarkan temperatur fluida menjadi terlalu tinggi.
 Bila tekanan di bawah minimum, periksa terhadap kebocoran
fluida dan ganti part bila perlu.

Memperbaiki Sistem Hidrolik


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 17 dari 29
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR10.004.03

8. Pemeriksaan Vane Pump


a. PEMERIKSAAN CELAH VANE PUMP SHAFT DAN BUSHING DALAM
HOUSING DEPAN

Gambar 10 Pemeriksaan Celah Vane Pump Shaft

1) Gunakan mikrometer, ukur diameter(a) dari shaft dengan puli.


2) Menggunakan caliper gauge, ukur diameter dalam vane pump
housing depan.
PERHATIAN:
Jangan merusak bushing dalam vane pump housing depan.
3) Kurangkan (a) dari (b) untuk menghitung celah oli.
Celah maksimum:
0.07 mm (0.00276 in.)
Jika celahnya melebihi maksimum, ganti shaft dengan puli.

b. PEMERIKSAAN VANE PUMP ROTOR DAN VANE PUMP PLATE

Fuller gauge
Alur Vane yang diukur

Gambar 11 Pemeriksaan Vane Pump Rotor

Memperbaiki Sistem Hidrolik


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 18 dari 29
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR10.004.03

Menggunakan feeler gauge, ukur celah antara sisi muka dari alur vane
pump rotor dan vane pump plate.
Celah maksimum:
0.03 m (0.00118 in.)

PERHATIAN:
 Jika celahnya lebih dari maksimum, ganti vane pump plate, vane
pump rotor dan vane pump cam ring.
 Lihat ke tabel berikut untuk memilih kombinasi yang sesuai dari
vane pump rotor, vane pump cam ring dan vane pump plate.

c. PEMERIKSAAN FLOW CONTROL VALVE

Teks dalam Gambar


*a Udara Bertekanan

Gambar 12 Pemeriksaan Kebocoran Flow Control Valve

1. Periksa kebocoran flow control valve. Tutup salah satu lubangnya dan
gunakan udara kompresor dengan tekanan 392 sampai 490 kPa (4,00
sampai 4,99 kgf/cm2, 56,9 sampai 71,0 psi) ke lubang sisi yang
berlawanan. Konfirmasi bahwa udara tidak mengalir ke luar dari ujung
lubang.

PERHATIAN:
Pastikan untuk menggunakan udara yang bersih dan kering.
Jika terdapat kebocoran, ganti low control valve.

Memperbaiki Sistem Hidrolik


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 19 dari 29
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR10.004.03

Teks dalam Gambar


*1 Tanda

Gambar 13 Penggantian Flow Control Valve

PERHATIAN:
 Periksa tanda pada vane pump housing depan dan ganti flow control
valve dengan yang memiliki tanda yang sama dengan vane pump
housing depan.
 Lihat ke tabel berikut untuk memilih kombinasi yang sesuai dari front
vane pump housing dan flow control valve.

2. Lumasi flow control valve dengan fluida power steering.


PERHATIAN:
Pastikan untuk menggunakan fluida power steering yang baru.

3. Masukkan flow control valve ke dalam lubang pemasangan flow control


valve dari front vane pump housing, dan periksa bahwa flow control valve
masuk dengan lembut oleh bebannya sendiri.
Bila flow control valve tidak masuk ke dalam ke dalam front vane pump
housing dengan lembut, ganti flow control valve.

Memperbaiki Sistem Hidrolik


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 20 dari 29
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR10.004.03

b. PEMERIKSAAN FLOW CONTROL VALVE COMPRESSION SPRING

Teks dalam Gambar


*1 Vernier Caliper

Gambar 14 Pemeriksaan Pegas Kompresi

1. Menggunakan vernier caliper, ukur panjang bebas flow control valve


compression spring.
2. Panjang bebas minimum:
29.2 mm (1.15 in.)
Jika panjangnya kurang dari minimum, ganti flow control valve
compression spring.

c. PEMERIKSAAN PRESSURE PORT UNION


Jika union seat dalam union port pressure ternyata rusak parah, ganti
pressure port union.

B. Keterampilan yang diperlukan dalam memperbaiki sistem hidrolik


1. Melaksanakan prosedur kerja yang sesuai dengan SOP
2. Melaksanakan pekerjaan dengan menerapkan prinsip K 3

C. Sikap kerja yang diperlukan dalam memperbaiki sistem hidrolik


Harus bersikap secara:
1. Cermat dan teliti dalam menganalisa gangguan pada sistem hidrolik
2. Taat asas dalam mengaplikasikan langkah-langkah, panduan, dan pedoman yang
dilakukan sesuai dengan SOP dan aturan pada area kerja;
3. Berpikir kritis, analitis serta evaluatif disaat melakukan analisa.

Memperbaiki Sistem Hidrolik


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 21 dari 29
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR10.004.03

BAB III
MENGUJI SISTEM HIDROLIK

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam menguji system hidrolik


Setelah dilaksanakan prosedur pemeriksaan dengan benar langkah yang perlu
dilaksanakan selanjutnya adalah pengujian kinerja dari power steering
Pengujian ini dilaksanakan 2 tahap

1. Pengujian Awal
a. Pengujian cairan hidrolik
Apabila kita menggunakan cairan hidrolik (oli) yang masih baru tentu kita
tidak perlu menguji kembali karena dalam kemasan sudah tertulis
kekentalan (viscositasnya). Tetapi jika kita menggunakan oli yang sudah
pernah digunakan tentu perlu kita mengujinya kembali apakah oli tersebut
masih sesuai kekentalannya, bersih dari kotoran atau tercampur bahan lain.
b. Pengujian Tangki (Reservoir)
Perhatikan tangki cairan hidrolik yang digunakan apakah tidak bocor,
memiliki ruang udara, memiliki saringan/ruang penyekat dan bersih dari
kotoran. Jika salah satu pernyataan tadi tidak terpenuhi maka sebaiknya
perbaiki dulu sehingga baik kondisinya. Hal itu diperlukan karena tangki
adalah tempat awal dan akhir dari aliran pada sistem yang dapat
membersihkan dan mendinginkan oli.

2. Pengujian kinerja.
Disaat kondisi engine hidup seharusnya kondisi aliran fluida didalam sistem
power steering sudah aktif, hal ini seharusnya tenaga dari pompa power
steering sudah disalurkan menuju ke Katup pengatur aliran (rotary valve) yang
selanjutnya siap untuk dialirkan menuju ke salah satu sisi piston sesuai dengan
gerakan steering wheel.

Memperbaiki Sistem Hidrolik


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 22 dari 29
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR10.004.03

Perhatikan jenis dan kapasitas penggerak mula yang digunakan apakah sesuai
dengan kapasitas dan jenisnya. Demikian juga dengan pompa yang akan
digunakan, apakah sesuai dengan label atau data yang ada atau tidak

Gambar 15 Aliran Fluida

pemeriksaan ini dinamakan dengan pemeriksaan steering effort


Prosedur pemeriksaan steering effort

Gambar 16 Pemeriksaan Beban Roda Kemudi

a) Posisi tengah steering wheel assembly.


b) Lepas steering pad.
c) Hidupkan mesin dan biarkan dalam idle.
d) Ukur steering effort dalam dua arah.

Memperbaiki Sistem Hidrolik


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 23 dari 29
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR10.004.03

Steering effort (Referensi):


6.0 N*m (60 kgf*cm, 53 in.*lbf)
PETUNJUK:
Periksa tipe ban, tekanan dan permukaan kontak sebelum membuat diagnosa.

3. Pengujian kebocoran
Periksa kebocoran hidrolik pada sistem power steering
 Hidupkan mesin pada putaran idle
 Putar roda kemudi penuh ke kiri dan kekanan kemudian periksa kebocoran

Tempat-tempat pemeriksaan
kebocran pada sistem hidroulik
ditunjukkan oleh anak panah

Gambar 17 Pemeriksaan Kebocoran

Catatan :
Untuk keamanan jangan menahan kemudi pada putaran penuh lebih dari 10
– 15 detik

Memperbaiki Sistem Hidrolik


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 24 dari 29
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR10.004.03

B. Keterampilan yang diperlukan dalam menguji system hidrolik


1. Melaksanakan prosedur kerja yang sesuai dengan SOP
2. Melaksanakan pekerjaan dengan menerapkan prinsip K 3

C. Sikap kerja yang diperlukan dalam menguji system hidrolik


Harus bersikap secara:
1. Cermat dan teliti dalam menganalisa gangguan pada sistem hidrolik
2. Taat asas dalam mengaplikasikan langkah-langkah, panduan, dan pedoman
yang dilakukan sesuai dengan SOP dan aturan pada area kerja;
3. Berpikir analitis serta evaluatif disaat melakukan analisa.

Memperbaiki Sistem Hidrolik


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 25 dari 29

Anda mungkin juga menyukai