PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu aspek dari kehidupan masyarakat mutu
hidup, produktifitas tenaga kerja, angka kesakitan dan kematian yang tinggi
pada bayi dan anak-anak, menurunnya daya kerja fisik serta terganggunya
perkembangan mental adalah akibat langsung atau tidak langsung
dari masalah gizi kurang. Di Indonesia masalah gizi buruk hingga saat ini
masih belum teratasi. Salah satu masalah gizi yang paling utama pada saat ini,
di Indonesia adalah kurang kalori, dan protein. Hal ini banyak
ditemukan pada bayi dan anak yang masih kecil. Keadaan ini karena anak
dan bayi merupakan golongan rentan. Selain itu banyak ibu yang melahirkan
bayi prematur yaitu bayi dengan berat badan rendah karena tidak sesuai
dengan usia kelahirannya. Bayi dengan berat badan rendah memiliki resiko
besar terkena infeksi dan lebih memperlukan ASI lebih besar dibanding bayi
dengan berat badang normal.
Pertumbuhan dan perkembangan bayi sebagian besar ditentukan oleh
jumlah ASI yang diperoleh termasuk energi dan zat gizi lainnya yang
terkandung di dalam ASI. Namun, banyak ibu yang mengganti ASI dengan
susu formula. Padahal hal itu sangatlah tidak baik untuk seorang bayi. Bayi
umumnya diberikan ASI hingga berusia enam bulan, setelah itu ASI hanya
berfungsi sebagai sumber protein, vitamin, dan mineral yang utama bagi bayi.
Tetapi banyak ibu-ibu yang memberikan ASI hanya selama 3 bulan bahkan
ada yang hanya memberikan ASI selama satu bulan saja dikarenakan
kepentingan pekerjaan. Pemberian ASI semaksimal mungkin merupakan
kegiatan penting dalam pemeliharan dan tumbuh kembang bayi.
1
B. Rumusan Masalah
a. Anatomi Dan Fisiologi Payudara ?
b. Asi Transisi Dan Matur ?
c. Tanda Bayi Cukup Asi ?
d. Teknik Menyusui Yang Tepat ?
e. Cara Memerah Asi Yang Benar ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kelenjar payudara (mammae, susu) terletak di bawah kulit, di atas otot dada.
Manusia mempunyai sepasang kelenjar payudara, yang beratnya kurang lebih 200
gram, saat hamil 600 gram dan saat menyusui 800 gram.
3
a) Struktur Makroskopis Payudara
4
yang sangat peka ,permukaan papilla mammae berlubang-lubang
berupa ostium papilare kecil kecil yang merupakan muara duktus
lactifer.duktus latifer ini di lapisi oleh epitel. Puting sendiri
memiliki empat bentuk, yaitu :
b) Struktur Mikroskopis Payudara
1) Alveoli
Mengandung sel – sel yang mensekresi air susu. Sertiap alveoli
dilapisi oleh sel – sel yang mensekresi air susu, disebut acini yang
mengekstraksi faktor – faktor dari darah yang penting untuk
pembentukan air susu.Di sekeliling setiap alveolus terdapat sel –
sel mioepitel yang kadang – kadang di sebut sel keranjang atau sel
laba – laba. Apabila sel – sel ini dirangsang oleh oksitosin akan
berkontraksi sehingga mengalirkan air susu ke dalam ductus
lactifer. Alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu.
Bagian dari alveolus adalah sel Aciner, jaringan lemak, sel plasma,
sel otot polos dan pembuluh darah. Lobulus, yaitu kumpulan dari
alveolus.
Lobus, yaitu beberapa lobulus yang berkumpul menjadi 15-20
lobus pada tiap payudara. ASI dsalurkan dari alveolus ke dalam
saluran kecil (duktulus), kemudian beberapa duktulus bergabung
membentuk saluran yang lebih besar (duktus laktiferus).
2) Tubulus lactifer
Saluran kecil yang berhubungan dengan alveoli.
5
3) Ductus lactifer
Saluran sentral yang merupakan muara beberapa tubulus lactifer.
Meluas dari ampulla sampai muara papilla mammae.
4) Ampulla
Bagian dari ductus lactifer yang melebar yang merupakan tempat
menyimpan air susu. Ampulla terletak di bawah areola.
c) Vaskularisasi Payudara
Vaskularisasi payudara terdiri atas :
1. Arteri
Payudara mendapat perdarahan dari :
a. Cabang-cabang perforantes a.mammaria interna. Cabang-
cabang I, II, III, dan IV dari a. mammaria interna
menembus dinding dada dekat pinggir sternum pada
interkostal yang sesui, menembus m.pektoralis mayor dan
memberi pendarahan tepi medial glandula mamma.
b. Rami pektoralis a. thorako-akromialis Arteri ini berjalan
turun diantara m. pektoralis minor dan m. pektoralis mayor.
Pembuluh ini merupakan pembuluh utama m. pektoralis
mayor, arteri ini akan mendarahi glandula mamma bagian
dalam (deep surface).
c. Thorakalis lateralis (a. mammaria eksterna) Pembuluh
darah ini jalan turun menyusuri tepi lateral m. pektoralis
mayor untuk mendarahi bagian lateral payudara.
d. Thorako-dorsalis Pembuluh darah ini merupakan cabang
dari a. subskapularis. Arteri ini mendarahi m. latissimus
dorsi dan m. serratus magnus. walaupun arteri ini tidak
memberikan pendarahan pada glandula mamma, tetapi
sangat penting artinya. Karena pada tindakan radikal
mastektomi, perdarahan yang terjadi akibat putusnya arteri
ini sulit dikontrol, sehingga daerah ini dinamakan ”the
bloody angel”.
6
2. Vena
Saluran limfe ini mengalirkan getah bening dari bagian dalam dan
medial payudara. Pembuluh ini berjalan di atas fasia pektorlais lalu
menembus fasia tersebut sistem pertorntes menembus m. pektrolis
mayor. Kemudian berjalan ke medial bersama-sama dengan sisitem
pertorntes menembus m. interkostalis dan bermuara ke dalam
kelenjar getah bening mamaria interna. Dari kelenjar mammaria
interna, getah bening menglilr melalui trunkus limfatikus mamaria
interna. Sebagian akan bermuara pada v. kava, sebagian akan
7
bermuara ke duktus thorasikus (untuk sisi kiri) dan duktus limfatikus
deksrta(untuk sisi kanan).
8
yang paling mudah diraba dan merupakan kelenjar aksilla yang
terbesar dan terbanyak jumlahnya.
9
f) Tahap perkembangan payudara
Payudara wanita adalah salah satu struktur tubuh rumit yang luar biasa.
Payudara wanita mulai tumbuh pada masa puber dan terus berubah seiring
dengan fluktuasi hormonya. Biasanya payudara mulai kendur pada akhir
usia 40-an.
1. Usia 20-an
2. Usia 30-an
3. Usia 40-an
Walaupun anda belum pernah hamil dan melahirkan,di usia ini
kelenjar penghasil susu (lobule ) akan mengecil sehingga payudara
terlihat kendur .penurunan berat badan yang drastis juga bisa
10
membuat payudara terlihat kendur akibat lapisan lemak pada
payudara menyusut. Push up bra bisa menyiasati hal tersebut
mamografi di sarankan setahun sekali.
4. Usia 50-an . Pada saat menopause, perubahan pada payudara yang
biasa terjadi selama siklus haid tidak terjadi lagi. Namun,resiko
kangker payudara akan semangkin meningkat seiring
bertambahnya usia.pemeriksaan payudara menjadi lebih penting
lagi dilakukan setelah menopause.
11
ASI predominan merupakan ASI yang diberikan kepada bayi sejak usia 0-
6 bulan ditambahkan dengan pemberian minuman lain berupa teh, madu,
air tajin, dan minuman lainnya.
12
2. ASI masa transisi (ASI hari 5-10)
ASI masa transisi terjadi pada hari ke-5 sampai hari ke-10, dimana
berhentinya produksi kolostrum lebih dua minggu setelah
melahirkan dan produksi ASI oleh kelenjar payudara mulai stabil.
Kandungan protein dalam air susu semakin menurun, namun
kandungan lemak, laktosa, vitamin larut air dan juga volume ASI
akan semakin meningkat. Peningkatan volume ASI dipengaruhi
oleh lamanya menyusui yang kemudian akan digantikan oleh ASI
matang. Sedangkan adanya penurunan komposisi protein dalam
ASI, diharapkan ibu menambahkan protein dalam asupan
makanannnya.
3. ASI Matur
ASI matur merupakan ASI yang disekresi dari hari ke-10 sampai
seterusnya dan komposisinya relatif konstan. Kandungan utama
ASI matur ialah laktosa (karbohidrat) yang merupakan sumber
energi untuk otak. Konsentrasi laktosa pada air susu manusia
kira-kira lebih banyak 50% dibandingkan dengan susu sapi.
Walaupun demikian, angka kejadian diare karena intoleransi
laktosa jarang ditemukan pada bayi yang mendapatkan ASI karena
penyerapan laktosa ASI lebih baik dibanding laktosa yang terdapat
dalam susu sapi. Selain itu, ASI kaya akan protein whey yang
sifatnya mudah diserap oleh usus bayi. Kemudain, ASI matur juga
mengandung kadar lemak omega 3 dan omega 6 tinggi yang
berperan dalam perkembangan otak bayi. Disamping itu, ASI
matur juga mengandung asam lemak rantai panjang diantaranya
asam dokosaheksonik (DHA) dan asam arakidonat (ARA) yang
penting dalam perkembangan jaringan syaraf serta retina mata.
13
Secara umum, kandungan yang terdapat dalam ASI antara
lain:
a) Lemak
ASI mengandung lemak yang mudah dicerna dan diserap bayi karena
mangandung enzim lipase yang berperan dalam mencerna lemak. Lemak
utama ASI adalah lemak ikatan panjang (omega-3, omega-6, DHA, dan
asam arakhidonat), yaitu suatu asam lemak esensial untuk myelinisasi
saraf yang penting untuk pertumbuhan otak.
b) Karbohidrat
Karbohidrat utama yang terdapat di dalam ASI adalah laktosa
(gula) dan kandungannya sekitar 20-30 % lebih banyak dibandingkan
susu sapi. Laktosa dapat meningkatkan penyerapan kalsium yang sangat
penting untuk pertumbuhan tulang.
Selain itu, Laktosa juga meningkatkan pertumbuhan bakteri usus
yang baik yaitu, Lactobacillis bifidus. Hasil fermentasi laktosa ialah asam
laktat yang akan memberikan suasana asam dalam usus bayi sehingga
menghambat pertumbuhan bakteri patogen.
c) Protein
Protein utama ASI adalah whey yang mudah dicerna oleh bayi
sehingga tidak menyebabkan gangguan intestinal. Kandungan protein ini
sekitar 60%. Kemudian, ASI mengandung alfa-laktalbumin yang jarang
menyebabkan alergi seperti halnya yang terdapat pada susu sapi.
Selain itu, ASI juga mengandung lacroferin yang berperan sebagai
pengangkut zat besi dan juga sistem imun usus bayi dari bakteri patogen.
Hal ini dkarenakan, Laktoferin membiarkan flora normal usus untuk
tumbuh dan membunuh bakteri patogen. Zat imun lain yang terkandung
dalam ASI adalah kelompok antibiotik alami yaitu lysosyme dan taurine.
Taurine berperan dalam pertumbuhan otak, susunan saraf, juga penting
untuk pertumbuhan retina.
14
d) Vitamin, mineral dan zat besi ASI
ASI mengandung vitamin, mineral dan zat besi yang lengkap dan mudah
diserap oleh bayi.
e) Immunoglobulin A (IgA)
ASI tidak hanya berperan sebagai imunisasi aktif yang merangsang
pemebntukan daya tahan tubuh bayi, melainkan juga berperan sebagai
imunisasi pasif yang akan melindungi usus bayi pada minggu pertama
kehidupan dari alergen karena mengandung immunoglobulin A (IgA).
15
8. Bilamana jumlah ASI yang diproduksi tidak cukup, maka dapat
dicoba dengan pemberian obat pada ibu, seperti tablet Moloco B12
untuk menambah produksi ASInya.
16
mulai menyekresi air susu dalam jumlah besar sebagai pengganti
kolostrum. Seksresi air susu ini memerlukan sekresi pendahuluan yang
adekuat dari sebagian besar hormon ibu lainnya, tetapi yang paling
penting hormon pertumbuhan, kortisol, paratiroid dan insulin.Hormon ini
diperlukan untuk menyediakan zat zat yang yang diperlukan dalam
pembentukan air susu.
Setelah ibu melahirkan, kadar prolaktin akan menjadi normal mulai
kurun waktu 3 bulan pasca melahirkan sampai masa menyusui selesai.
Selama masa menyusui tersebut, kadar prolaktin dalam payudara ibu
menyusui tidak mengalami peningkatan walaupun terjadi hisapan oleh
bayi pada puting susu. Meskipun demikian, air susu tetap bisa keluar saat
terjadi hisapan pada puting susu ibu. Untuk kasus ibu yang baru saja
melahirkan akan tetapi tidak menyusui bayinya, kadar prolaktin yang
terkandung dalam payudara akan kembali normal setelah 2-3 minggu
pasca melahirkan. Sedangkan bagi ibu menyusui, kadang prolaktin dalam
payudara seringkali meningkat. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya pengaruh psikis atau stres, anastesi, operasi,
rangsangan puting susu, hubungan kelamin, dan pengaruh obat-obatan.
17
berkontraksi sehingga terjadinya aliran air susu dari alveoli ke dalam
duktus. Kemudian, isapan bayi menjadi efektif dalam mengalirkan air
susu. Dalam waktu 30 detik sampai 1 menit setelah bayi mengisap, air
susu akan dikeluarkan. Proses ini disebut ejeksi atau pengaliran (let
down) air susu.
Pengisapan pada salah satu kelenjar payudara tidak hanya
menyebabkan aliran air susu pada kelenjar payudara itu, melainkan juga
pada kelenjar payudara sisi sebelahnya. Selain itu, ibu yang membelai bayi
atau mendengar bayi menangis dapat juga memberikan cukup sinyal ke
hipotalamus ibu untuk menyebabkan pengaliran air susu.
18
c) Mencegah kehamilan karena kadar prolaktin yang tinggi
menekan hormon FSH sehingga ovulasi dapat mencapai 99 %,
apabila ASI diberikan secara terus-menerus tanpa tambahan
selain ASI
d) Meningkatkan rasa kasih sayang dan rasa nyaman antara ibu dan
anak
e) Mengurangi risiko penyakit kanker
f) Membantu ibu menurunkan berat badan setelah melahirkan
g) Menurunkan risiko DM Tipe 2
3. Manfaat bagi keluarga
a) Tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk membeli susu
formula, botol susu, serta kayu bakar atau minyak tanah untuk
merebus air, susu, dan peralatannya;
b) Jika bayi sehat berarti keluarga mengeluarkan lebih sedikit biaya
guna perawatan kesehatan;
c) Penjarangan kelahiran lantaran efek kontrasepsi LAM (The
Lactation Amenorrhea Methods) dari ASI;
d) Jika bayi sehat berarti menghemat waktu dan juga tenaga
keluarga karena ASI selalu siap tersedia dan keluarga tidak perlu
repot membawa botol susu, air panas dan lain sebagainya ketika
berpergian.
4. Manfaat bagi masyrakat
a) Menghemat devisa Negara karena tidak harus mengimpor susu
formula dan peralatan lainnya
b) Terciptanya negara yang sehat, jika bayi yang lahir sehat
c) Penghematan pada sektor kesehatan karena jumlah bayi yang
sakit hanya sedikit
d) Memperbaiki kelangsungan hidup anak dengan menurunkan
angka kematian
e) Melindungi lingkungan sebab tidak ada pohon yang digunakan
sebagai kayu bakar untuk merebus air, susu dan peralatannya.
19
C. TANDA BAYI CUKUP ASI
Setiap selesai menyusui, Ibu mungkin dilanda kecemasan dan waswas
apakah bayi nya cukup ASI atau tidak. Berbagai tanda bayi cukup ASI
adalah:
1. Payudara ibu menjadi kempes atau lembek setelah menyusui
Setelah selesai menyusui, payudara ibu yang semula kencang
menjadi kempes atau lembek setelah menyusui. Hal ini
menandakan bahwa bayi telah banyak minum ASI dan sukses
mengosongkan air susu dari 'wadah'nya.
2. Bayi tampak puas
Tanda bayi cukup ASI bisa Anda lihat dari ekspresi si kecil. Jika
setelah menyusui si kecil terlihat santai, tenang, dan puas, maka ini
tanda bayi sudah cukup ASI. Padahal sebelum menyusu si bayi
terlihat rewel dan tak nyaman.
20
3. Berat badan bayi terus naik
Berat badan bayi yang terus meningkat juga bisa menjadi tanda
bayi cukup ASI. Bayi memperoleh kembali berat badan awalnya
setelah lahir, minggu demi minggu bayi terus bertambah berat
badannya.
Bulan 3-6: berat badan harus bertambah 2,5-4,5 ons per minggu
Bulan 6-12: berat badan harus bertambah 1-3 ons per minggu
21
Setelah ASI banyak diproduksi dan bayi mampu menyusu dengan
baik, maka bayi akan lebih sering berkemih sehingga dapat
membasahi 6-8 kain popok per hari. Warna urine bayi cukup ASI
cenderung kuning muda atau jernih.
Frekuensi buang air besar juga bisa menjadi tanda bayi cukup ASI.
Pada bulan pertama, bayi setidaknya buang air besar sebanyak 3
kali sehari. Warna fesesnya mulai berubah kekuningan pada hari
ke-lima setelah lahir.
Jika ibu khawatir bahwa bayi kekurangan ASI, maka coba perhatikan
tanda-tanda berikut ini yang menandakan bahwa bayi tidak cukup ASI:
22
2. Bayi jarang buang air kecil
Warna urine bayi juga sangat gelap seperti warna jus apel. Apabila
urine bayi berwarna kuning pekat atau kecoklatan (gelap), maka
hal itu menandakan bahwa bayi kurang cairan, dalam hal ini air
susu ibu.
Tanda bayi tidak cukup ASI bisa Anda perhatikan dari warna
fesesnya. Biasanya, bayi yang tidak kenyang atau kekurangan ASI
memiliki warna feses yang cenderung gelap. Frekuensi buang air
besarnya pun bisa dibilang jarang.
23
Bentuk payudara seharusnya menjadi lembek atau kempes
setelah ASI dikeluarkan. Namun jika payudara tetap kencang
setelah menyusui, ini berarti bahwa bayi hanya sedikit
mendapatkan ASI.
Memang tidak ada standar yang pasti mengenai seberapa sering ibu harus
menyusui supaya bayi cukup ASI. Beberapa bayi suka menyusu sepanjang waktu
bukan hanya untuk memenuhi perutnya, akan tetapi juga
untuk kenyamanannya.Meskipun demikian ada patokan frekuensi rata-rata
menyusui bayi yang dianggap normal, yaitu:
Bayi usia 1 bulan: Bayi biasanya ingin menyusu setiap 2-3 jam, atau 8-12
kali setiap 24 jam. Jika Anda seorang ibu baru mungkin merasa
ini begitu banyak dan takut bayi kekenyangan. Tenang, perlu diingat
bahwa bayi baru lahir memiliki ukuran perut yang kecil sehingga perlu 'diisi
ulang' sedikit demi sedikit.
Bayi usia 3 bulan: Di usia ini, frekuensi menyusu sedikit berkurang, yaitu 7-
8 kali sehari. Kondisi ini terus berlanjut hingga memasuki usia 4-6 bulan.
Bayi usia 6 bulan: Frekuensi menyusu akan turun menjadi sekitar 5-6 kali
dalam sehari. Pada saat inilah, si kecil mulai membutuhkan makanan
pendamping ASI (MPASI) untuk menyeimbangkan kebutuhan nutrisi bayi di
masa perkembangannya.
24
D. TEKNIK MENYUSUI YANG TEPAT
25
D. Suara bayi terdengar pelan. Bila terdengar keras, maka posisi
belum benar
26
4. Tekan jari kea rah dada, kemudian pencet dan tekan payudara diantara
jari-jari, lalu lepaskan, dorong ke puting seperti mengikuti gerakan
mengisap bayi
5. Ulangi hal ini berulang-ulang sampai payudara menjadi lembek dan
kosong.
27
F. PENYIMPANAN ASI PERAH
28
Freezer 1 pintu -15˚C 2 minggu Simpan di bagian paling
dengan lemari dalam freezer agar suhu tetap
es stabil
Catatan: Beri tanggal penyimpanan pada ASI Perah dan gunakan ASI sesuai
urutan tanggal pemerahan.
1. ASI beku dapat dicairkan pada udara terbuka yang cukup hangat
atau di dalam wadah berisi air hangat, selanjutnya ASI dapat
bertahan 4 jam dan tidak dapat dibekukan kembali.
2. ASI beku dapat dicairkan di lemari pendingin, dan dapat bertahan
maksimal 4 jam, selanjutnya ASI dapat disimpan di lemari
pendingin kembali selama 24 jam tetapi tidak dapat dibekukan lagi
(tidak disimpan di freezer lagi).
29
Penyebab : Bayi tidak terlalu sering emnyusu sehingga ASI tertumpuk di
payudara
Cara Mengatasinya: Lakukan pemijatan pada payudara dengan kedua
tangan menggunakan minyak/baby oil dari arah
pangkal payudara menuju puting. Kemudian
kompres payudara menggunakan lap handuk yang
telah direndam dalam air hangat dan air dingin
secara bergantian.
3. Bentuk puting melesak kedalam (puting tidak keluar)
Penyebab: Biasanya keadaan bawaan dari lahir
Cara Mengatasinya: Melakukan tarikan pada puting secara terus
menerus, dengan memutar kekiri dan kekanan
kemudian tarik keluar. Akan lebih baik jika
penarikan putting dilakukan pada usia kehamilam
diatas 5 bulan.
4. Saluran ASI tersumbat
Penyebab : Kurangnya rangasangan untuk mengeluarkan ASI
Cara Mengatasinya : Susukan semua ASI hingga kosong, Kalau bayi
sudah tidak mau menyusu, pompa ASI agar keluar
kemudian simpan ASI untuk digunakan saat bayi
membutuhkan. Selain itu bisa juga dengan
mengkompres payudara dengan air hangat dan air
dingin bergantian
30
H. DUKUNGAN BIDAN DALAM PEMBERIAN ASI
2. Ajarkan cara merawat payudara yang sehat pada ibu untuk mencegah
masalah umum yang timbul.
Ibu harus menjaga agar tangan dan putting susunya selalu bersih
untuk mencegah kotoran dan kuman masuk ke dalam mulut bayi. Ini juga
mencegah luka pada putting susu dan infeksi pada payudara. Seorang ibu
harus mencuci tangannya dengan sabun dan air sebelum menyentuh
putting susunya dan sebelum menyusui bayinya. Ibu juga harus mencuci
tangannya sesudah buang air kecil atau air besar atau menyentuh sesuatu
yang kotor. Ibu juga harus membersihkan payudaranya dengan air bersih
satu kali sehari. Ibu tidak boleh mengoleskan krim, minyak, alkohol, atau
sabun pada putting susunya.
31
b. Duduk, penting untuk memberikan topangan/sandaran pada punggung
Ibu dalam posisinya tegak lurus (90 derajat) terhadap pangkuannya. Ini
mungkin dapat dilakukan dengan duduk bersila di atas tempat tidur atau
di lantai, atau duduk di kursi.
Tanda-tanda bahwa bayi telah berada pada posisi yang baik pada
payudara yaitu:
1) Seluruh tubuhnya berdekatan dan terarah pada Ibu
2) Mulut dan dagunya berdekatan dengan payudara
3) Areola tidak akan bias terlihat dengan jelas
4) Bayi terlihat tenang dan senang
5) Ibu tidak akan merasakan nyeri pada putting susu
32
tergantung pada seberapa banyak ASInya dihisap oleh bayi. Bila minuman
lain atau air diberikan, bayi tidak akan merasa lapar, sehingga ia tidak akan
menghisap.
33
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Air susu ibu (ASI) sebagai makanan alamiah adalah makanan terbaik yang
dapat diberikan oleh seorang ibu kepada anak yang dilahirkannya. Selain
komposisinya yang sesuai untuk pertumbuhan bayi yang bisa berubah sesuai
dengan kebutuhan pada setiap saat, ASI juga mengandung zat pelindung yang
dapat menghindari bayi dari berbagai penyakit infeksi. Pemberian ASI juga
mempunyai pengaruh emosional yang luar biasa yang mempengaruhi hubungan
batin ibu dan anak dan perkembangan jiwa si anak. Pula terdapat hubungan yang
bermakna antara menyusui dan penjarangan kelahiran, belum lagi keuntungan
ekonomis.
B.Saran
34
DAFTAR PUSTAKA
http://titinrestantikaharu.blogspot.com/2014/06/makalah-asi.htm
https://bidandede.wordpress.com/2018/04/21/anatomi-fisiologi-payudara/
https://www.ilmudasar.com/2016/10/Pengertian-Komponen-Fungsi-Proses-
Pembentukan-Jenis-ASI-Air-Susu-Ibu-adalah.html
https://www.honestdocs.id/ingin-tahu-tanda-bayi-cukup-asi-ini-dia-tandanya
http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/07/dukungan-bidan-dalam-pemberian-
asi.html
35