Payudara terletak pada hermithoraks kanan dan kiri dengan batas-batas yang tampak dari sebagai
berikut:
2.
3.
Korpus
Alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu. Bagian dari alveolus adalah sel Aciner,
jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan pembuluh darah.
Lobulus, yaitu kumpulan dari alveolus.
Lobus, yaitu beberapa lobulus yang berkumpul menjadi 15-20 lobus pada tiap payudara.
ASI dsalurkan dari alveolus ke dalam saluran kecil (duktulus), kemudian beberapa duktulus
bergabung membentuk saluran yang lebih besar (duktus laktiferus).
Areola
Sinus laktiferus, yaitu saluran di bawah areola yang besar melebar, akhirnya memusat ke dalam
puting dan bermuara ke luar. Di dalam dinding alveolus maupun saluran-saluran terdapat otot
polos yang bila berkontraksi dapat memompa ASI keluar.
Papilla
Bentuk puting ada empat, yaitu bentuk yang normal, pendek/datar, panjang dan
terbenam (inverted)
Pada kuadran media atas dan lateral bawah, jaringan kelenjarnya lebih sedikit jumlahnya, dan
yang paling minimal adalah yang di kuadran medial bawah. Jaringan kelenjar payudara
tambahan dapat terjadi di sepanjang garis susu, yang membentang dari lipatan garis aksillaris
anterior, menurun hingga lipatan paha.
Payudara normal mengandung jaringan kelenjar, duktus, jaringan otot penyokong lemak,
pembuluh darah, saraf dan pembuluh limfe.
Jaringan Kelenjar, Duktus dan Jaringan Penyokong
Jaringan kelenjar terdiri dari 15-25 lobus yang tersebar radier mengelilingi puting. Tiap-tiap
segmen mempunyai satu aliran yang akan berdilatasi, sesampainya di belakang areola. Pada retro
areolar ini, duktus yang berdilatasi itu, menjadi lembut, kecuali saat dan selama ibu menyusui,
duktus ini akan mengalami distensi. Masing-masiang duktus ini tak berisi, dan mempunyai satu
bukaan ke arah puting (duktus eksretorius).
Tiap lobus dibagi menjadi 50-57 lobulus, yang bermuara ke dalam suatu duktus yang
mengalirkan isinya ke dalam duktus askretorius lobulus itu. Setiap lobulus terdiri atas
sekelompok alveolus yang bermuara ke dalam laktiferus (saluran air susu) yang bergabung
dengan duktus-duktus lainnya, untuk membentuk saluran yang lebih besar dan berakhir ke dalam
saluran sekretorik. Ketika saluran-saluran ini mendekati puting, saluran-saluran ini akan
membesar, untuk menjadi tempat penampungan air susu (yang disebut sinus laktiferus),
kemudian saluran-saluran tersebut menyempit lagi dan menembus puting dan bermuara di atas
permukaannya.
Di antara kelenjar susu dan fasia pektrolis, juga di antara kulit dan kelenjar tersebut mungkin
terdapat jaringan lemak. Di antara lobulus tersebut, ada jaringan ikat yang disebut ligamentum
cooper yang merupakan tonjolan jaringan payudara, yang bersatu dengan lapisan luar fasia
superfisialis yang berfungsi sebagai struktur penyokong dan memberi rangka untuk payudara.
Vaskularisasi Payudara
Arteri
Payudara mendapat aliran darah dari:
1. Cabang-cabang perforantesa mammaria interna. Cabang-cabang I, II, III, IV, V dari a.
mammaria interna menembus di dinding dada dekat tepi sternum pada interkostal yang
sesuai, menembus m. pektoralis mayor dan memberi aliran darah pada tepi medial
glandulla mamma.
2. Rami pektoralis a. thorako-akromialis. Arteri ini berjalan turun di antara m. pektoralis
minor dan m. pektoralis mayor. Pembuluh ini merupakan pembuluh utama m. pektoralis
mayor, arteri ini akan memberikan aliran darah ke glandula mamma bagian dalam (deep
surface)
3. A. thorakalis lateralis (a. mammae eksternal). Pembuluh darah ini berjalan turun
menyusuri tepi lateral muskulus (otot = m) pektoralis mayor untuk mendarahi bagian
lateral payudara.
4. A. thorako-dorsalis. Pembuluh darah ini merupakan cabang dari a. subskapularis. Arteri i
memberikan aliran darah ke m. latissmus dorsi dan m. serratus magnus. Walaupun arteri
ini tidak memberikan pendarahan pada glandula mamma, tetapi sangat penting artinya,
karena pada tindakan radikal mastektomi, pendarahan yang terjadi akibat putusnya arteri
ini sulit dikontrol, sehingga daerah ini dinamakan the bloody angel.
Vena
Pada daerah payudara terdapat tiga grup vena:
a. Cabang-cabang perforantes v. mammaria interna
Vena ini merupakan vena yang tersebar pada jaringan payudara yang mengalirkan darah dari
payudara dan bermuara pada v. Mammaria interna yang kemudian bermuara pada v.
minominata.
b. Cabang-cabang v. aksillaris
mamma,
kuadaran
lateral
bawah
dan
kuadaran
lateral
atas
payudara
(untuk
sisi
kiri)
dan
duktus
limfatikus
deksrta(untuk
sisi
kanan)
Pembuluh getah bening di daerah tepi medial kuadran medial bawah payudara. Pembuluh
ini berjalan bersama-sama vasa epigastrika superior, menembus fasia rektus dan masuk ke
dalam kelenjar getah bening preperikadial anterior yang terletak di tepi atas diafragma, di
atas ligmentum falsiform. Kelenjar getah bening ini juga menampung getah bening dari
diafragma, ligamentum falsiforme dan bagian antero superior hepar. Dari kelenjar ini, limfe
mengalir melalui trunkus limfatikus mammaria interna.
b. Kelenjar-kelenjar Getah Bening
Kelenjar getah bening aksilla
Terdapat enam grup kelenjar getah bening aksilla:
Kelenjar getah bening mammae eksterna. Untaian kelenjar ini terletak di bawah tepi
lateral m. pektoralis mayor, sepanjang tepi medial aksilla. Grup ini dibagi dalam 2
kelompok:
empat buah.
Kelenjar getah v. aksillaris. Kelenjar-kelenjar ini terletak sepanjang v. aksillaris bagian
lateral, mulai dari white tendon m. laitssimus dorsi sampai ke sedikit medial dari
getah bening aksilla masuk ke dalam kelenjar ini. Seluruh kelenjar getah bening aksilla
Susunan saraf
Susunan saraf payudara berasal dari cabang cutaneneous cervical dan saraf thorako spinal.
Cabang saraf ketiga dan keempat cutaneus dari plexus cervicalis, melewati bagian anterior,
berakhir di jajaran tulang tiga yang kedua. Cabang-cabang ini menyuplai sensor ke bagian
payudara atas, saraf thoracic spinal, T3, T6 membentuk saraf intercostals dan bercabang dari otot
peectoralis major dekat sternum untuk mensuplai sensor ke bagian lateral payudara. Percabangan
T2 memasuki bagian atas tubuh saraf interkostobrachial dan mensuplai sensor ke aksila. Susunan
saraf areola dan puting susu disuplai oleh saraf parikang thoracic yang bercabang-cabang dengan
bentuk membulat.
Fisiologi payudara
mamografi menjadi rancu karena kontras kelenjar terlalu besar. Begitu haid
mulai, semua hal di atas berkurang.
Perubahan terakhir terjadi pada masa hamil dan menyusui. pada kehamilan,
payudara membesar karena epitel duktus lobus da duktus alveolus
berproliferasi, dan tumbuh duktus baru.
Sekresi hormon prolaktin dan hipofisis anterior memicu laktasi. Air susu
diproduksi oleh sel-sel alveolus, mengisi asinus, kemudian dikeluarkan melalui
duktus ke puting susu yang dipicu oleh oksitisin. ( Sjamsuhidajat R, de Jong W,
2010 ; 473)