Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KEWIRAUSAHAAN

“ KEDAS BEAUTY ”
ONWER : CANDRA DEWI MAHARANI

Tugas ini di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewirausahaan
Dosen pengampu : Mega Rianita Kartika, S.Ak.,M.Ak

NAMA : SANIAH NURPADILLAH FAUZIAH


NIM : 21416262201064
KELAS : AK21B
MATA KULIAH : KEWIRAUSAHAAN

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG
2021/2022
Tugas 1
KEDAS BEAUTY

Candra Dewi Maharani merupakan pengusaha muda yang bergerak dibidang kecantikan.
Selain menjadi pengusaha, perempuan yang baru berusia 23 tahun itu dikenal juga sebagai
selebgram dengan hidup mewah.Sebagai pemilik usaha skincare yang sudah beromzet miliaran
rupiah, Candra memegang kunci kesuksesan yang menurutnya sangat penting. Menurutnya,
sikap tidak mudah menyerah merupakan kunci terbesar yang membawa Candra hingga berada di
titik kesuksesan saat ini.Sikap tersebut tercermin dari kisah hidupnya sebelum berbisnis. Saat
Candra kecil, orang tuanya sempat kesulitan ekonomi. Bahkan, untuk melunasi biaya sekolah
Candra pun tidak ada. Saat itu Candra masih duduk di bangku kelas 3 SMP. Orang tuanya pun
akhirnya sempat meminta Candra untuk tidak melanjutkan pendidikan ke tingkat SMA.Peristiwa
itu membuat Candra akhirnya memutuskan untuk mencari uang sendiri dan keluar dari zona
nyaman. Keinginannya sangat kuat untuk membantu keuangan keluarga. Ia pun akhirnya
memutuskan untuk berbisnis jual beli baju dan mendapat pendapatan dari sana.Ia pun akhirnya
berhasil untuk melanjutkan sekolah di bangku SMA. Saat itu, tepatnya pada tahun 2014, Candra
sudah memiliki keinginan untuk membangun brand bisnisnya sendiri.Akhirnya dari sisa modal
bisnis bajunya yaitu sebesar Rp 600 ribu, Candra beranikan diri untuk beralih ke bisnis produk
kecantikan. Ia bersama kekasihnya, yang saat ini sudah menjadi suami, coba menjual body lotion
racikan. Setelah fokus berbisnis di bidang kecantikan, akhirnya pada 2019, Candra mendirikan
skincare pribadinya dengan nama Kedas Beauty. Produknya kini sudah terkenal dan banyak
digunakan oleh sejumlah influencer Indonesia.
Candra Dewi Maharani memulai membuat racikan hand body dengan merek sendiri yaitu
Candra hand body yang belum BPOM,dan semua hand body diracik sendiri oleh Candra Dewi
Maharani.Dengan kualitas produk yang banyak diminati masyarakat dan kegigihan semangat
Candra Dewi Maharani, sekitar 3 tahun berjalan mendapat keuntungan penjualan hand body
Candra Dewi Maharani mencapai 1 milyar,sungguh luar biasa ledakan penjualan produk hand
body racikan Candra Dewi Maharani.Dengan keuntungan 1 milyar tersebut Candra Dewi
Maharani memulai mengurus surat surat untuk melegalkan produk nya ke BPOM dan
pengurusan mendirikan perusahaan dan sekarang terciptalah produk Kedas beauty yang kini viral
di kancah dunia kosmetik. Candra Dewi Maharani juga dikenal sebagai motivator untuk seler
dan reselernya di seluruh indonesia.candra Dewi Maharani dikenal sebagai motivator yang keras
dengan nada yang tegas dan menggebrak mental bagi siapa saja yang mengikutinya.
Profil Candra Dewi Maharani pemilik produk Kedas beauty. Akhir - akhir ini firal di
sosial media dengan sosok Candra Dewi maharani. Beliau adalah pengusaha muda yang sukses
dibidang kosmetik juga sebagai motifator untuk para reseller ya. Candra Dewi Maharani juga
Telah Mendapatkan Penghargaan Kosmetik Terbaik Tahun 2020, Produk Berkualitas Tinggi
dengan Seorang CEO Sebagai Mentor Mengajarkan Ilmu Marketing Online Kepada Seluruh
Reseller,Candra Dewi Maharani juga Telah Mendapatkan Penghargaan Kosmetik Terbaik Tahun
2020, Produk Berkualitas Tinggi dengan Seorang CEO Sebagai Mentor Mengajarkan Ilmu
Marketing Online Kepada Seluruh Reseller,Candra Dewi Maharani adalah pengusaha muda
industri kosmetik kelahiran tahun 1998 dari kota Bali. beliau membangun bisnis kedas beauty
dengan konsep berbagi & Dahsyat meledakkan omset dengan menciptakan team yang luar biasa
dan solid Berawal dari usaha rumahan. Dengan keahlian beliau meracik kosmetik, candra dewi
maharani memulai usahanya Berawal dari produk racikan yg di jual secara online,dan kini beliau
sukses menjadi mengusaha muda industri kosmetik tanah air.
Beliau memberi merek kosmetik Kedas beauty yang mempunyai arti bersih & cantik di
luncurkan pada tahun 2019, telah tersebar luas di seluruh indonesia, dengan konsep online, Agen
dan reseller yg di bimbing langsung oleh Owner kedas beauty candra dewi maharani di grup
meledakan omsetnya yakni grup telegram, untuk menduduki tingkatan agen di team kedas
beauty mereka harus membeli produk minimal 350 pcs dalam satu invoice tidak boleh
bertahap ,sedangkan reseller hanya 12 pcs salam satu invoice , dg konsep ini ia menawarkan
produk karena di landasi niat untuk memberikan solusi calon konsumen untuk memenuhi
kebutuhan mreka, termasuk membangun team yg solid, dan yg begitu saling suport satu sama
lain tanpa ada perasaan bersaing sesama agen maupun reseller, ia akan selalu mengapresiasi TOP
agen atau Reseller penjualan terbanyak untuk di promosikan di website dan akun pribadi
owner.Produksi produk kedas beauty yg sangat steril, yg memiliki alur produksi dari pemilihan
bahan baku terbaik, dan di lakukan uji laboratorium, selanjutnya formula tersebut akan di
lakukan uji tambahan untuk memastikan kualitas produk terbaik, selanjutnya produk siap di
produksi dengan kapasitas yg besar, Kedas beauty akan terus melebarkan sayap sayapnya untuk
memenuhi kebutuhan kosmetika indonesia dg kualitas yg premium namun dg harga yg terjangku
oleh semua kalangan, sehingga manfaat terbaik kosmetik kedas beauty bisa di rasakan oleh
semua kalangan orang indonesia.
Tugas 2
ARTIKEL
Membangun usaha kreatif, inovatif dan bermanfaat melalui penerapan kewirausahaan
sosial

Kewirausahaan merupakan kemampuan kreatif dan inovatif, jeli melihat peluang dan
selalu terbuka untuk setiap masukan dan perubahan yang positif yang mampu membawa bisnis
terus bertumbuh. Bisnis sebaiknya memiliki nilai dan bermanfaat dimana hal ini bisa dilakukan
melalui penerapan konsep kewirausahaan sosial. Berbagai kalangan mulai memperbincangkan
konsep kewirausahaan sosial sebagai solusi inovatif dalam menyelesaikan permasalahan sosial.
Menurut Bornstein (2004) “Pengusaha social adalah orang- orang dengan ide-ide baru untuk
mengatasi masalah utama yang tak kenal lelah dalam mengejar visi mereka, yang tidak akan
menyerah sampai mereka telah menyebar ide- ide mereka sejauh mereka bisa.”Komponen-
komponen penting dalam kewirausahaan social (Noruzi, dkk, 2010):
1. Respon untuk kegagalan pasar Wirausahawan social tidak berorientasi pada permintaan
pasar. Pasar tidak bekerja dengan baik untuk keberlangsungan penguaha social.
Karena pasar tidak dapat mentolerir unsure- unsur yang penting bagi kewirausahaan
social.
2. Inovasi Transformatif Kewirausahaan menempatkan inovasi transformative mereka
kedalam praktik. Kewirauahaan social tersebut dapat berupa usaha kecil masyarakat,
koperasi, LSM yang menggunakan strategi bisnisnya untuk menghasilkan pendapatan
dimana usaha yang dilakukan didorong oleh keinginan mereka untuk membawa
perubahan sosial atau lingkungan yang berkelanjutan.
3. Kesinambungan Keuangan Kesinambungan keuangan disini dimaksudkan sebagai cara
yang digunakan untuk merancang pemasukan kas atau pendapatan organisasi. Intinya
adalah inovai yang dilakukan oleh Sebuah organisasi nirlaba dengan
mempraktikkanMkewirausahaan sosial atau dengan kata lain bagaimana sebuah
organisasi mampu mengelola kontribusi donor secara efektif, invetasi dalam usaha-
usaha sosial yang menghasilkan pendapatan untuk mempertahankan diri.
BUKU
PELUANG – PELUANG USAHA
Kewirausahaan dalam perspektif ekonomi dapat dijelaskan dari aspek peluang.
Sebagaimana beberapa ahli mendefenisikan kewirausahaan sebagai tanggapan yang
dilakukan seseorang terhadap peluang-peluang usaha yang diwujudkan dalam berbagai
tindakan dengan berdirinya sebuah unit usaha sebagai suatu hasil dari tindakannya. Dalam
perspektif sosiologi kemampuan menemukan peluang sangat tergantung pada interaksi antar-
manusia untuk memperoleh dan mengakses informasi yang dibutuhkan terkait
dengan peluang yang ada. Sedangkan dalam perspektif psikologi kemampuan seseorang
dalam menemukan dan memanfaatkan peluang sangat tergantung dari karakter kepribadian
yang dimilikinya.
dari pertanyaan di atas dengan memanfaatkan potensi diri kita, maka dalam menemukan
peluang usaha yang cocok, kita dapat menggunakan dua pendekatan, yaitu:
a. Pendekatan in-side-out (dari dalam ke luar) bahwa keberhasilan akan dapat diraih dengan
memenuhi kebutuhan yang ada saat ini.
b. Pendekatan out-side-in (dari luar ke dalam) bahwa keberhasilan akan dapat diraih dengan
menciptakan kebutuhan
Menemukan peluang usaha yang prospektif sangat menentukan kesuksesan usaha
yang dijalankan. Olehnya itu pertimbangan-pertimbangan internal dan eksternal perlu
digunakan dalam memilih lapangan usaha dan gagasan usaha yang tepat. Banyak usaha
yang telah dirintis hanya mampu bertahan dalam waktu singkat, setelah itu sulit untuk
berkembang, bahkan boleh disebut “hidup segan matipun tak mau”.
KEWIRAUSAHAAN
Perkataan kewirausahaan (entrepreneurship) berasal dari Bahasa Perancis, yakni
entreprendre yang berarti melakukan (to under take) dalam artian bahwa wirausahawan
adalah seorang yang melakukan kegiatan mengorganisir dan mengatur. Istilah ini
muncul di saat para pemilik modal dan para pelaku ekonomi di Eropa sedang berjuang keras
menemukan berbagai usaha baru, baik sistem produksi baru, pasar baru, maupun sumber
daya baru untuk mengatasi kejenuhan berbagai usaha yang telah ada.
Arti kata kewirausahaan berbeda-beda menurut para ahli atau sumber acuan, karena
adanya perbedaan penekanan. Richard Cantillon (1725) mendefinisikan kewirausahaan
sebagai orang-orang yang menghadapi resiko yang berbeda dengan mereka yang
menyediakan modal. Jadi definisi Cantillon lebih menekankan pada bagaimana seseorang
menghadapi risiko atau ketidakpastian. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh
Blaudeu (1797) bahwa kewirausahaan adalah orang-orang yang menghadapi resiko,
merencanakan, mengawasi, mengorganisir dan memiliki. Demikian halnya Albert Shapero
(1975) mendefenisikan sebagai pengambilan inisiatif mengorganisir suatu
mekanisme sosial ekonomi dan menghadapi resiko kegagalan.
Mendefenisikan kewirausahaan dengan penekanan pada penciptaan hal-hal baru
dikemukakan oleh Joseph Schumpeter (1934) bahwa kewirausahaan adalah melakukan
hal-hal baru atau melakukan hal-hal yang sudah dilakukan dengan cara baru, termasuk di
dalamnya penciptaan produk baru dengan kualitas baru, metode produksi, pasar, sumber
pasokan dan organisasi. Schumpeter mengaitkan wirausaha dengan konsep yang
diterapkan dalam konteks bisnis dan mencoba menghubungkan dengan kombinasi berbagai
sumberdaya.
Terkait dengan motivasi untuk berwirausaha, setidaknya terdapat enam “tingkat” motivasi
berwirausaha dan tentunya masing-masing memiliki indikator kesuksesan yang berbeda-beda,
yaitu:
A. Motivasi material, mencari nafkah untuk memperoleh pendapatan atau kekayaan.
B. Motivasi rasional-intelektual,mengenali peluang dan potensialitas pasar,menggagas
produk atau jasa untuk meresponnya.
C. Motivasi emosional-ekosistemik,menciptakan nilai tambah serta memelihara
kelestarian sumberdaya lingkungan.
D. Motivasi emosional-sosial,menjalin hubungan dengan atau melayani kebutuhan sesama
manusia.
E. Motivasi emosional-intrapersonal (psiko-personal), aktualisasi jatidiri dan/atau
potensi- potensi diri dalam wujud suatu produk atau jasa yang layak pasar.
F. Motivasi spiritual,mewujudkan dan menyebarkan nilai-nilai transendental,
memaknainya sebagai modus beribadah kepada Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai