I. Tujuan Pembelajaran
2. Kegiatan Inti
Siswa dalam kelas dibagi menjadi 4 kelompok, tiap kelompok beranggotakan 4 orang.
Setiap kelompok diminta untuk membaca wacana Nenek Moyang Bangsa Indonesia”
yang ada di Buku IPS Kelas VII Bab IV Bagian 4.
Setiap kelompok berdiskusi mengerjakan Lembar Kerja dengan bimbingan guru.
Setiap kelompok secara bergiliran menyajikan laporan ke depan kelas dan ditanggapi oleh
kelompok lain.
3. Kegiatan Penutup
Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran dan refleksi.
Siswa menyimak motivasi tentang pentingnya menghargai keragaman etnis.
Guru menjelaskan dan membimbing tugas individu untuk membuat peta jalur kedatangan
nenek moyang bangsa Indonesia pada sebuah kertas karton manila.
Siswa diminta untuk memperdalam materi melalui sumber belajar/buku referensi lain dan
internet.
Kelas ditutup dengan doa bersama dipimpin salah seorang siswa.
III. Penilaian
1. Penilaian sikap (Terlampir)
2. Penilaian pengetahuan: Tes Tertulis (Terlampir)
3. Penilaian keterampilan: Produk (Terlampir)
IV. Media dan Sumber Belajar
A. Sumber:
1. Setiawan, Iwan, dkk. 2010. Ilmu Pengetahuan Sosial Edisi Revisi SMP/MTs Kelas VII. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Buku referensi lain yang menunjang
3. Internet
B. Media:
1. Gambar orang Vedda
2. Peta asal-usul kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia
1. Penilaian sikap
a. Disiplin (tepat waktu mengerjakan tugas)
b. Tanggung jawab (menyelesaikan soal dengan benar)
Kunci Jawaban
Pedoman penilaian:
Nilai = Skor perolehan x Bobot
Skor maksimal
3. Penilaian keterampilan: Produk
Buatlah peta di atas pada sebuah kertas karton manila. Berilah warna yang berbeda jalur kedatangan
dari arah barat dan timur. Tuliskanlah jalur-jalur yang dilalui dari arah barat dan timur. Warnailah peta
agar menarik!
Rubrik Penilaian
No. Aspek Penilaian Skor Bobot
Mak
1. Membuat peta pada sebuah karton manila 2 30
Jika peta yang dibuat tepat (bentuk, posisi/letak) 2
Jika peta yang dibuat kurang tepat (bentuk, posisi/letak) 1
2. Warna berbeda jalur barat dan timur 2 20
Jika memberikan warna berbeda pada jalur barat dan timur 2
Jika memberikan warna yang sama pada jalur barat dan timur 1
3. Jalur-jalur yang dilalui: 10 30
Jika menuliskan jalur barat: Yunnan (China bagian Selatan) masuk
ke Indochina, Siam, Semenanjung Melayu, Sumatra dan menyebar 10
ke pulau-pulau di Indonesia, dan jalur timur melewati Kepulauan
Ryukyu Jepang ke Taiwan, Filipina, Sangir, dan masuk ke Sulawesi.
Jika hanya menuliskan salah satu jalur/tidak lengkap
5
4. Warna peta 2 20
Jika warna peta sesuai dengan simbol warna 2
Jika warna peta kurang sesuai dengan simbol warna 1
Jumlah 18 100
Pedoman penilaian:
Nilai = Skor perolehan x Bobot
Skor maksimal
Lampiran 2. Syair: “Dari Sabang sampai Merauke”
Dari Sabang sampai Merauke berjajar pulau-pulau
Sambung-menyambung menjadi satu itulah Indonesia
Indonesia tanah airku aku berjanji padamu
Menjunjung tanah airku tanah airku Indonesia
3. Presentasikanlah hasil identifikasi tentang nenek moyang bangsa Indonesia di depan kelas!
Lampiran 4. Materi/Bahan Ajar
WACANA
NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA
Coba kamu perhatikan penduduk Indonesia, mengapa ada banyak keragaman fisik dalam
warna kulit, roman muka, dan bentuk rambut? Mengapa ada keragaman dalam nilai budaya, tradisi,
dan bahasa? Dari mana munculnya keragaman tersebut? Salah satu cara untuk mengungkap
keragaman ini adalah dengan menelusuri asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia.
Paul dan Fritz Sarasin (Sarasin bersaudara) mengemukakan bahwa penduduk asli Indonesia
adalah suatu ras yang berkulit gelap dan bertubuh kecil. Ras ini pada awalnya mendiami Asia
Bagian Tenggara yang saat itu masih bersatu sebagai daratan pada zaman es atau periode glasial.
Namun, setelah periode es berakhir dan es mencair, maka dataran tersebut kemudian terpisah oleh
lautan yaitu laut Cina Selatan dan laut Jawa. Akibatnya, daratan yang tadinya bersatu kemudian
terpisah menjadi daratan utama Asia dan Kepulauan Indonesia. Penduduk asli tinggal di daerah
pedalaman dan penduduk pendatang tinggal di daerah pesisir. Penduduk asli inilah yang disebut
sebagai suku bangsa Vedda oleh Sarasin.
Orang Vedda kemudian menyebar ke timur dan mendiami wilayah Papua, Sulawesi Selatan,
Kai, Seram, Timor Barat, Flores Barat, dan terus ke timur sampai Kepulauan Melanesia. Beberapa
suku bangsa seperti Kubu, Lubu, Talang Mamak yang tinggal di Sumatra dan Toala di Sulawesi
merupakan penduduk tertua di Kepulauan Indonesia. Mereka diyakini mempunyai hubungan erat
dengan orang Vedda.
Sumber: portalkelas.com
Gambar 4.23. Orang Vedda
Ras lain yang mendiami kepulauan Indonesia adalah Proto Melayu dan Deutro Melayu. Ciri-
ciri fisik mereka adalah rambut lurus, kulit kuning kecoklat-coklatan, dan bermata sipit. Proto
Melayu dan Deutro Melayu tiba di kepulauan Indonesia dalam dua gelombang kedatangan.
Gelombang kedatangan pertama adalah Proto Melayu (Melayu Tua), mereka dianggap sebagai
kelompok melayu Polinesia yang bermigrasi dari wilayah Cina Selatan (sekarang menjadi Provinsi
Yunnan). Proto Melayu bermigrasi ke wilayah Nusantara melalui dua jalur yaitu jalur barat dan
timur. Jalur barat bermula dari Yunnan (China bagian Selatan) masuk ke Indochina, kemudian
masuk ke Siam, Semenanjung Melayu, Sumatra dan akhirnya menyebar ke pulau-pulau di
Indonesia. Jalur timur melewati Kepulauan Ryukyu Jepang. Dari sana mereka mengarungi lautan
menuju Taiwan, Filipina, Sangir, dan masuk ke Sulawesi.
Sumber: ipsasyik.web.id
Gambar 4.24. Jalur Migrasi melalui jalur barat (kiri) dan jalur timur (kanan)
Proto Melayu membawa perkakas dari batu berupa kapak persegi dan kapak lonjong. Kapak
persegi dibawa oleh Proto Melayu yang bermigrasi melalui jalur barat, sedangkan kapak lonjong
dibawa oleh Proto Melayu yang bermigrasi melalui jalur timur. Suku bangsa Indonesia yang
tergolong Proto Melayu ini, yaitu Mentawai, Dayak, dan Toraja.
Gelombang kedatangan ke Kepulauan Indonesia berikutnya adalah Deutro Melayu (Melayu
Muda) yang berasal dari Indochina bagian utara. Kedatangan Deutro Melayu mendesak keberadaan
Proto Melayu ke arah pedalaman. Mereka memperkenalkan perkakas dan senjata yang terbuat dari
besi atau logam. Mereka telah melakukan kegiatan bercocok tanam. Padi yang banyak ditanam di
Indonesia saat ini dibawa oleh Deutro Melayu dari wilayah Assam Utara atau Birma Utara. Bangsa
Deutro Melayu mengembangkan peradaban dan kebudayaan yang lebih maju. Karena itu, mereka
berkembang menjadi sebagian besar suku-suku yang ada di Indonesia saat ini seperti Melayu,
Minang, Jawa, Bugis, dan lain-lain. Dalam perkembangan selanjutnya, Proto Melayu dan Deutro
Melayu berbaur, sehingga sulit dibedakan.
Ras lain yang juga terdapat di Kepulauan Indonesia adalah ras Melanesoid. Mereka tersebar
di lautan Pasifik di pulau-pulau yang letaknya sebelah Timur Irian dan benua Australia. Kedatangan
ras Melanesoid diperkirakan pada saat zaman es terakhir. Pada saat itu Kepulauan Indonesia belum
berpenghuni. Ras Melanesoid melakukan perpindahan ke timur hingga ke Papua, selanjutnya ke
benua Australia yang sebelumnya merupakan satu kepulauan yang berhubungan dengan Papua.
Pada perkembangan selanjutnya, terjadi percampuran antara ras Melanesoid dan ras Melayu yang
menghasilkan keturunan Melanesoid Melayu, saat ini mereka merupakan penduduk Nusa Tenggara
Timur dan Maluku.