SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana farmasi
Oleh :
Annisa Nur Fitriani Ahmadita
NIM : 1110102000071
NIM 1110102000071
Tanda Tangan :
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Disetujui oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Kepala Program Studi Farmasi
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyar
Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.
DEWAN PENGUJI
Ditetapkan di : Ciputat
Tanggal : 25 Juli 2017
iii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mencari formulasi sediaan losion ekstrak etanol 70% herba kemangi y
berdasarkan hasil uji homogenitas, pH, sentrifugasi dan viskositas, sedangkan
sediaan losion dengan konsentrasi asam stearat 5% tidak stabil ditandai dengan
adanya pemisahan pada uji Sentrifugasi.
Kata kunci : Ocimum americanum L., ekstrak etanol 70%, losion, asam stearat,
formulasi
iv
ABSTRACT
This research is aimed to find lotion formulation ethanol extract 70% kemangi herb which is physica
concentration is not stable indicated by separation in centrifugeation test.
Key words : americanum L., ethanol 70% extract, lotion, stearic acid,
formulation
v
vi
KATA PENGANTAR
vii
6. Kepada Dewan Penguji Seminar Hasil dan Komprehensif atas ilmu,
bimbingan dan pengarahan yang diberikan.
Bapak Prof. Dr. Komarudin Hidayat dan Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA. yang telah banyak mem
Kepada kedua orang tua, Ayah dan Ibu tercinta yang selalu memberikan support, kasih sayang d
Kepada suamiku dan anakku tercinta, terima kasih atas banyak doa, dukungan, perhatian, seman
Seluruh laboran yang telah banyak membantu selama proses penelitian.
Para Staf dan Karyawan Program Studi Farmasi. Terima kasih banyak.
Teman-teman Farmasi UIN angkatan 2010 yang banyak memberikan
support
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang turut
membantu dan memberikan dukungan selama proses penyelesaian skripsi
ini
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Penulis hanya bisa berdoa semoga
amal baik dari semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
Studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini mendapat balasan terindah dari Allah
SWT. Akhir kata kesempurnaan hanya milik Allah SWT dan kesalahan datangnya
dari penulis selaku manusia biasa, dengan penuh rasa hormat dan kerendahan hati,
penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis
maupun bagi kita semua.
viii
HALAMAN PENRNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADMIK
Sebagai civitas akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Saya yang
Nama: Annisa Nur Fitriani Ahmadita
NIM1110102000071
Program Studi: Farmasi
Fakultas: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Jenis Karya: Skripsi
Dibuat di : Ciputat
Pada Tanggal : 25 Juli 2017
Yang menyatakan,
ix
x
DAFTAR ISI
xi
Bahan Uji 23
Bahan Kimia 23
Alat 23
Prosedur penelitian24
Determinasi Tanaman Herba Kemangi (Ocimum americanum)24
Penyiapan Simplisia24
Pembuatan Ekstrak24
Pengujian Karakteristik Ekstrak24
Penapisan Fitokimia25
Pembuatan Losion27
Penyusunan Formula Sediaan Losion (Martin, 1993)27
Pembuatan Formula Sediaan Losion28
Evaluasi SediaanLosion28
BAB IV30
HASIL DAN PEMBAHASAN30
Hasil Penelitian30
Determinasi Tanaman Herba Kemangi30
Hasil Pengujian Parameter Ekstrak30
Hasil Evaluasi Sediaan Losion pada Penyimpanan Suhu Kamar (27°C)31
Evaluasi Hasil Uji Stabilitas Cycling Test pada suhu 4°C dan 40°C 33
Pembahasan35
BAB V38
KESIMPULAN....................................................................................................38
Kesimpulan 38
Saran 38
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................39
xii
BAB I
PENDAHULUAN
cair memungkinkan pemakaian yang cepat dan merata pada kulit (Balsam MS,
1970).
Pada umumnya sediaan kosmetik dibuat dalam bentuk emulsi karena
alasan harga yang lebih murah, lebih mudah dibuat, lebih enak dipakai karena
tidak begitu lengket, dan lebih cepat menyebar ke permukaan. Beberapa
emulsifier yang digunakan dalam emulsi antara lain natrium lauril sulfat, asam
stearat, trietanolamin stearat, self emulsifying glyceryl monostearat dan
sebagainya (Wasitaatmadja, S.M., 1997).
Berdasarkan uraian di atas, melalui penelitian ini maka akan dibuat tiga
macam formula losion ekstrak etanol 70% herba kemangi (Ocimum americanum
L.) dengan variasi konsentrasi emulgator. Jenis emulgator yang digunakan adalah
asam stearat. Ketiga macam formula ini akan diuji sehingga mendapatkan
formulasi yang stabil dan dapat dijadikan acuan untuk penelitian lanjutan maupun
untuk pembuatan produk.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat diketahui tujuan dari
penelitian yaitu :
Membuat formulasi sediaan losiondari ekstrak etanol 70% herba
kemangi (Ocimum americanum L.) yang stabil secara fisik.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :
Secara aplikatif dapat memberikan peluang untuk terciptanya produk baru
berupa losion berbahan dasar ekstrak etanol 70% herba kemangi (Ocimum
americanum L.)
Sebagai bahan penelitian lanjutan untuk losion berbahan dasar alam.
Klasifikasi Tumbuhan
Klasifikasi Ocimum americanum adalah :
Kingdom : Plantae
Filum : Magnoliophyta
Sinonim
Ocimum americanum L. memiliki sinonim yaitu : Ocimum canum Sims,
Ocimum affricanum Lour, Ocimum brachiatum Blume (Siemonsma, J.S & Piluek,
K., 1994; Hadipoentyanti & Wahyuni, 2008).
Nama Daerah
Ocimum americanum L. dikenal dengan hoary basil, wild basil dan lemon
basil. Indonesia : kemangi, serawung, selasih putih. Malaysia : selaseh, kemangi,
ruku-ruku. Thailand : Maenglak. Vietnam : rau h[us]ng (Siemonsma, J.S &
Piluek, K., 1994; Pitojo; 1996).
Kandungan Kimia
Kandungan kimia pada Ocimum americanum L. antara lain, minyak atsiri,
karbohidrat, alkaloid, senyawa fenolik, tannin, lignin, pati, saponin, flavonoid,
terpenoid dan antrakuinon (Dhale., et al, 2010; Sarma dan Babu, 2011). Minyak
atsiri pada Ocimum americanum L. mengandung komponen Campor, limonene,
direbus digunakan untuk obat batuk, daun yang dimemarkan kemudian ditempel
di2.1.8 Khasiat
atas dahi dapatKegunaan Tanaman
meringankan radang selaput lendir di hidung dan tenggorokan,
Di ditempel
sedangkan Indonesia ditanaman kemangi
atas dada dapat (Ocimum americanum
meringankan L.) dapat
masalah pernapasan.
dimanfaatkan
Tanaman untuk beberpaa
keseluruhan kegunaan
(herba) dapat antarapada
digunakan lainsaat
sebagai
mandimakanan sayur,
yang berkhasiat
ramuan
untuk minuman rematik,
pengobatan penyegar, dan obat
selain kelainan
itu herba jugatubuh. Pucuk
berkhasiat daunpengobatan
untuk kemangi dapat
batu
dimanfaatkan
ginjal. untuk J.S
(Siemonsma, ulam guna menambah
& Piluek, K., 1994).selera makan, sedang daun kemangi
dapat digunakan untuk bumbu
Secara tradisional, biji masak, penyedap
kemangi dapat pepes ikan. Bijiuntuk
dimanfaatkan kemangi dapat
membuat
dimanfaatkan
ramuan minumanuntuk membuat
penyegar ramuan
yang dapat minuman penyegar
dimanfaatkan untuk dahaga
untuk menekan penyegar
dan
dahaga dan
pendingin rasapendingin perut.
perut, selain Selain
itu juga itu digunakan
dapat menurut catatan Sudarman sembelit
untuk mengobati Mardi
Siswoyo1996).
(Pitojo, (1975),
Dauntanaman
kemangikemangi dapat
digunakan untukdimanfaatkan untuk mengobati
mengobati demam, peluruh air
beberapa
susu kelainan
kurang lancar tubuh. Daun
dan rasa kemangi
mual. digunakan
Biji kemangi untuk mengbati
digunakan demam,
untuk mengobati
peluruh (Pitojo
sembelit air susu1996).
kurang lancar dan rasa mual. Biji kemangi dapat digunakan
untuk mengobati
Penelitian sembelit
tentang(Pitojo, 1996). biologi
aktivitas herba kemangi (Ocimum
Di dalam pengobatan
americanum/canum) juga banyaktradisional,
dilaporkan.O. americanum
Pada digunakan
ekstrak Ocimum untuk
americanum
pengobatan
memiliki penyakit
aktivitas ringananalgesikdan
sebagai di masyarakat. Jamu- jamuan
anti-inflamasi O. americanum
(Behera, yang
Baidya, Satish,
belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain simplisia merupakan bahan y
Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman.
Simplisia hewani adalah simplisia yang berupa hewan utuh, bagian hewan atau hewan atau zat yang
Simplisia pelican atau mineral adalah simplisia yang berupa bahan pelican
atau mineral yang belum diolah atau telah diolah dengen cara sederhana
dan berupa zat kimia murni
Ekstrak
Ekstrak adalah sediaan kental yang diperolah dengan mengekstraksi
senyawa aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut
yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau
serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian hingga memenuhi baku yang
ditetapkan (Depkes RI, 1995).
Ekstrak tumbuhan pada umumnya memiliki konsentrasi etanol yang
berbeda-beda. Ekstrak dapat dikelompokan atas dasar sifatnya menjadi (Voight,
1994) :
a. Ekstrak encer (Extractum tenue), ekstrak ini memiliki konsistensi yang
masih dapat dituang.
b. Ekstrak kental (Ekstractum spisum), ekstrak ini liat dalam keadaan dingin
dan sulit dituang. Kandungan airnya berjumlah sampai 30%.
dari proses hidrolisis dan oksidasi (Voight, 1994). Dengan polaritas yang lebar,
etanol 70% dapat menarik senyawa-senyawa baik polar maupun non-polar seperti
alkaloid, flavanoid, tanin, saponin, dan steroid.
Ekstraksi
Ekstraksi suatu tanaman obat adalah pemisahan secara kimia atau fisika
suatu bahan padat atau bahan cair dari suatu padatan yaitu tanaman obat (Depkes
RI, 2000).
Maserasi berasal dari bahasa latin macerase berarti mengairi dan
melunakan. Maserasi merupakan cara ekstraksi yang paling sederhana. Dasar dari
maserasi adalah melarutnya bahan kandungan simplisia dari sel yang rusak yang
terbentuk pada saat penghalusan ekstraksi (difusi) bahan kandungan dari sel yang
masih utuh. Setelah selesai waktu maserasi, artinya keseimbangan antara bahan
yang diekstraksi pada bagian dalam sel dengan yang masuk ke dalam cairan telah
tercapai, proses difusi segera berakhir (Voight, 1994).
Cara Dingin
Maserasi
Istilah maceration berasal dari bahasa Latin macerace, yang artinya
mempengaruhi hasil ekstrak. Oleh karena itu, serbuk tanaman dan bahan seperti
resi dan tanaman yang mengembang secara berlebihan (misalnya tanaman yang
mengandung mucilago) dapat menyumbat percolator. Selanjutnya jika bahan
tersebut tidak didistribusikan secara homogen dalam wadah (misalnya jika
dikemas terlalu padat), pelarut tidak dapat mencapai semua area dan ekstraksi
tidak akan selesai. Waktu kontak antara pelarut dan bahan tanaman (yaitu laju
perkolasi) dan suhu pelarut juga dapat mempengaruhi hasil ekstrak. Suhu yang
lebih tinggi akan meningkatkan kecepatan ekstraksi namun dapat menyebabkan
terjadinya dekomposisi pada metabolit yang bersifat termolabil. Kelemahan lain
dari perkolasi adalah proses ekstraksi butuh pelarut dalam jumlah besar dan juga
butuh waktu yang sangat lama (Sarker et al., 2006).
Cara Panas
a. Refluks
Pembuatan Ekstrak
2. Kadar Abu
Dalam penentuan kadar abu, bahan dipanaskan pada temperatur dimana senyawa organik dan
Losion
Definisi losion menurut Farmakope Indonesia III, adalah sediaan cair
berupa suspensi atau dispersi, digunakan sebagai obat luar. Dapat berbentuk zat
padat dalam bentuk sebuk halus dengan bahan pensuspensi yang cocok atau
emulsi tipe minyak dalam air dengan surfaktan yang cocok (DepKes RI, 1979).
Pada umumnya pembawa losion adalah air. Tergantung pada sifat bahan-
bahannya, losion dapat diolah dengan cara yang sama seperti pada pembuatan
suspensi ataupun emulsi. Losion dimaksudkan untuk digunakan pada kulit sebagai
pelindung atau untuk obat karena sifat bahan-bahannya. Kecairannya
memungkinkan pemakaian yang merata dan cepat pada permukaan kulit yang
Keuntungan dari emulgator anionik ini yaitu kerja emulgatornya lebih kuat
daripada sabun alkali sehingga diperoleh dispersi halus dan emulsi yang
stabil, juga menunjukkan reaksi mendekati netral. Contoh : trietanolamin,
natrium lauril sulfat.
2. Emulgator kationik
Emulgator kationik dalam larutan air terdisosiasi membentuk ion positif.
Pengemulsi ini dipilih untuk obat yang memerlukan pH asam. Contoh :
benzalkonium bromida, setrimid, setil peridium klorida.
3. Emulgator nonionik
Pengemulsi ini bereaksi netral, dalam medium air tidak membentuk ion,
sehingga tidak dipengaruhi oleh elektrolit dan netral terhadap pengaruh
kimia. Emulgator nonionil dapat bercampur dengan sebagian besar bahan
obat. Contoh : tween, span, gliserol monostearat.
4. Emulgator amfoter
Kondisi lingkungan seperti adanya cahaya, udara dan kontaminasi mikroorganisme dapat memberi
Penambahan bahan pengawet bertujuan untuk mencegah kontaminasi mikroba, karena adanya suat
pada pemanasan dan penyimpanan, tidak dipengaruhi oleh wadah. Contoh
pengawet yang biasa dipakai dalam sediaan losion antara lain adalah asam
benzoat, nipagin, nipasol, fenol dan lain-lain. (Lachman dkk, 1994; martin, 1993).
Monografi
1. Asam stearat (Wade A, Weller PJ, 1993)
Asam stearat merupakan campuran dari asam stearat (C8H36O2) dan asam
palmitat (C16H32O2) diperoleh dari lemak dan minyak yang dapat dimakan,
mengandung tidak kurang dari 40% dan jumlah keduanya tidak kurang
dari 90%.
Sinonim : Crodasid; crosterene; glycon S-90; hystrene.
Pemerian : Hablur padat, serbuk warna putih atau kekuningan
mirip lemak lilin, bau dan rasa lemah mirip lemak
Rumus molekul :C16H32O2
Bobot molekul : 284,47
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, mudah larut dalam
kloroform P dan eter P, larut dalam etanol (95%)
Pemerian: Serpihan putih licin, granul atau kubus, putih, bau khas lemah, rasa lemah.
Rumus molekul: C6H34O
Bobot molekul: 242,44
Kelarutan: Tidak larut dalam air, larut dalam etanol dan dalam eter, kelarutan bertambah de
suhu.
Kegunaan : Penyalut, pengemulsi
4. Trietanolamin (TEA) (DepKes RI. 1979, Wade A, Weller PJ, 1993) Trietanolamin adalah cam
Sinonim: Trietilamin; trihidroksitrietilamin.
Pemerian: Cairan kental, tidak berwarna, hingga kuning pucat, bau lemah mirip amoniak, higro
Rumus molekul: C6H15NO3 Bobot molekul: 149.19
Kelarutan: Mudah larut dalam air dan etanol (95%) P, larut dalam kloroform P.
Kegunaan: Pengemulsi, zat alkali, pelembab.
Kegunaan
7. Butil Hidroksi Toulena (BHT) (Wade A, Weller PJ, 1993) Sinonim: Sustane; Topanol; Vianol
Pemerian: Kristal padat atau serbuk putih atau kuning pucat dengan bau khas lemah
Kelarutan: Praktis tidak larut dalam air, gliserin, propilenglikol, larut dalam alkali hidroksida & l
Kegunaan: Antioksidan
Kegunaan
Kelarutan
Kegunaan
Tempat Penelitian
Penelitian ini sudah dilaksanakan di Laboratorium Penelitian 1 Program
Studi Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahap penyiapan dan pembuatan bahan uji yaitu
ekstrak etanol 70% herba kemangi. Pembuatan losion dari ekstrak etanol herba
kemangi 70% dilakukan di Laboratorium Penelitian 2 Program Studi Farmasi
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Waktu Penelitian
Penelitian ini sudah dilakukan pada Bulan Maret – Mei 2014.
Bahan Kimia
Bahan-bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Paraffin
Liquid, Cetyl alkohol, isopropyl myristat, Asam stearat, Lanolin, Trietanolum,
BHT, Dimethicon, Propilenglikol, Metil Paraben, Propil paraben, Aquades.
Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : 4 buah botol
maserasi, kertas saring Whatman,Rotary Evaporator Eyela N-1000, wadahuntuk
penyimpanan, Beker glass, Erlenmeyer, Corong dan botol gelas, timbangan
analitik, viskometer Brookfield (Visco tester 6R ), pH meter, lumpang dan alu,
penangas air, homogenizer, gelas obyek dan gelas penutup, sentrifuge, alat
destilasi.
diaduk. Pemeriksaan
Maserasi dilakukan dengan menggunakan
atau determinasi pelarut etanol
tanaman dilakukan di 70 % yang
Herbarium
didestilasi
Bogoriense,sampai
Pusatdiperoleh
Penelitianmaserat
Biologijernih
LIPI,diBogor,
dalam Jawa
botolBarat.
gelap Pemeriksaan
pada suhu kamar
ini
dan sesekali
bertujuan diaduk.
untuk Ekstrakapakah
mengetahui etanolspesies
dipekatkan dengan
ocimum cara menguapkan
yang digunakan adalah
pelarutnya menggunakan rotary evaporator pada suhu sekitar 40oC hingga
spesies americanum.
diperoleh
Penyiapanekstrak kental.
Simplisia
Simplisia
Pengujian herba kemangi
Karakteristik Ekstrak(Ocimum americanum) yang digunakan adalah
tanaman segar herba kemangi (Ocimum americanum) yang diperoleh dari
1. Organoleptik
perkebunan kemangi organoleptik
Pengamatan yang berada didengan
Desa Grogol Kecamatan pancaindera
menggunakan Limo, Depok.untuk
Herba kemangi
mendeskripsikan yang
bentuk, diperoleh
warna, bau, dandibersihkan dengan
rasa (Sampurno, air mengalir sesuai
2000).
dengan parameter
2. Kadar air yang telah ditetapkan, seperti sortasi basah, pencucian dengan
air, dikeringkan pada air
Penetapan kadar suhu ruangan.
dilakukan Selanjutnya
dengan dilakukan
cara destilasi sortasi
toluena. kering,
Toluena yang
penggilingan
digunakan dengan menggunakan
dijenuhkan blender hingga
dengan air terlebih dahulu,diperoleh serbuk simplisia.
setelah dikocok didiamkan,
Pembuatan
kedua lapisanEkstrak
air dan toluena akan memisah, lapisan air dibuang. Sebanyak 10g
Sebanyak
ekstrak yang 500 dengan
ditimbang gr serbuk simplisia
seksama herba kemangi
dimasukkan ke dalamdiekstraksi dengan
labu alas bulat dan
metode maserasi
ditambahkan toluenadiyang
dalam
telahbotol gelap dengan
dijenuhkan bertutupair.pada
Alat suhu kamar
dipasang dan sambil
toluena
3. Kadar Abu
Sebanyak 2 gram ekstrak yang telah digiling ditimbang seksama,
dimasukkan ke dalam krus platina yang telah ditara, ratakan dipijarkan perlahan-
lahan, kemudian suhu dinaikkan secara bertahap hingga 675 oC(± 25oC) sampai
bebas karbon, dinginkan dan tetapkan bobot abu (Sirait, 1979; Soesilo, 1995).
Selanjutnya kadar abu ekstrak dihitung dengan rumus (AOAC, 1999):
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑏𝑢
% 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐴𝑏𝑢 =
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑒𝑘𝑠𝑡𝑟𝑎𝑘 x 100
Penapisan Fitokimia
Penapisan fitokimia dilakukan pada ekstrak etanol herba kemangi sesuai
dengan metode standar menurut Ayoola, et al (2008) dan Wijono (2003).
1. Identifikasi Golongan Alkaloid
Sebanyak 0,5 gram ekstrak dimasukkan ke dalam tabung reaksi,
ditambahkan 10 ml asam alkohol ke dalam ekstrak dan diaduk sambil dipanaskan,
kemudian disaring dengan kertas saring dan dinginkan pada suhu ruangan. Ke
dalam 5 mL filtrat ditambahkan 2 mL ammonia encer, kemudian ditambahkan 5
mL kloroform dan diaduk. Selanjutnya lapisan kloroform diekstraksi dengan 10
mL asam asetat.Hasil ekstraksi ini dibagi ke dalam 2 tabung reaksi.Pada tabung
reaksi pertama ditambahkan pereaksi Mayer dan pada tabung reaksi kedua
ditambahkan pereaksi Draggendorf.Terbentuk warna putih kekuningan dengan
dalam filtrat ditambahkan beberapa tetes FeCl3 0,1 %. Terbentuk warna Coklat
atau biru kehitaman menunjukan adanya golongan tannin.
5. Identifikasi Golongan Steroid dan Triterpenoid
Sebanyak 0,5 gram ekstrak dimasukkan ke dalam tabung reaksi
ditambahkan dengan 2 mL kloroform, diaduk beberapa menit, didiamkan dan
disaring. Ditambahkan 3 tetes asam asetat anhidrat dan 1 tetes asam sulfat
pekat(pereaksi Lieberman-Burchad), terbentuk warna hijau yang menunjukkan
adanya senyawa golongan steroid atau merah yang menunjukkan adanya senyawa
golongan triterpenoid.
6. Identifikasi Golongan Karbohidrat
Sebanyak 0,5 gram ekstrak dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan
ditambahkan 5 mL aquadest. Ditambahkan beberapa tetes larutan fehling A dan
fehling B, dididihkan. Diamati untuk perubahan warna yang terjadi menunjukkan
adanya karbohidrat.
Losion adalah emulsi cair yang terdiri dari fase minyak dan fase cair yang
distabilkan oleh emulgator. Losion yang dibuat terdiri dari tiga formula dengan
konsentrasi asam stearat. Asam stearat adalah jenis asam lemak dengan rantai
hidrokarbon yang panjang, dalam formulasi topikal asam stearat digunakan
sebagai pengemulsi. Tujuan memvariasikan konsentrasi asam stearat yaitu untuk
mendapatkan formula losion yang stabil secara fisik. Dalam formulasi losion
ekstrak etanol 70% herba kemangi ini dilakukan variasi formula dengan berbagai
konsentrasi emulgator (asam stearat) sebagai berikut :
Bahan Formula
I II III
Ekstrak kemangi 2% 2% 2%
Paraffin liquid 2,5 % 2,5 % 2,5 %
Isopropyl myristate 2,5 % 2,5 % 2,5 %
Cetyl alcohol 2% 2% 2%
Asam stearat 2% 4% 5%
Evaluasi SediaanLosion
Evaluasi dilakukan setelah sediaan losion terbentuk dan setelah
penyimpanan selama 4 minggu.
1. Penampilan losion
Penampilan losion meliputi warna dan bau losion
2. Homogenitas
Hasil Penelitian
Determinasi Tanaman Herba Kemangi
Berdasarkan hasil determinasi yang dilakukan di Pusat Penelitian Biologi
LIPI Cibinong, Bogor, menunjukkan bahwa tanaman yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Ocimum americanum L. dengan family Lamiaceae.
metabolit sekunder yang terdapat di dalam ekstrak tersebut secara kualitatif. Hasil
uji penapisan fitokimia ekstrak kemangi dapat dilihat pada table 3. Dari tabel
dapat dilihat bahwa ekstrak kemangi mengandung senyawa golongan alkaloid,
flavonoid, saponin, tanin dan triterpenoid.
Penapisan fitokimia terhadap ekstrak ini bertujuan untuk mengetahui
apakah senyawa yang diharapkan tersebut masih terkandung dalam ekstrak serta
untuk mengetahui pengaruh metode ekstraksi yang digunakan dalam menarik
senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam simplisia. Hal ini
menunjukkan bahwa senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam kemangi
ini terekstraksi dengan baik oleh pelarut etanol 70%.
Keterangan : F1 = Formulasi losion dengan asam stearat 2% F2 = Formulasi losion dengan asam stea
(+) terjadi pemisahan
Evaluasi Hasil Uji Stabilitas Cycling Test pada suhu 4°C dan 40°C
Uji ini dilakukan sebanyak 6 siklus yang setiap siklusnya terdiri dari 1 hari
pada suhu 4°C dan 1 hari pada 40°C. Pemeriksaan uji stabilitas fisik terhadap
sediaan dilakukan pada awal siklus dan di akhir siklus.
4.2 Pembahasan
Losion adalah emulsi cair yang terdiri dari fase minyak dan fase air yang
distabilkan oleh emulgator. Komponen-komponen dasar pembentuk losion antara lain bahan pelind
Pada umumnya sediaan kosmetik dibuat dalam bentuk emulsi karena
alasan harga yang lebih murah, lebih mudah dibuat, lebih enak dipakai karena
tidak begitu lengket, dan lebih cepat menyebar ke permukaan. Beberapa
emulsifier yang digunakan dalam emulsi antara lain natrium lauril sulfat, asam
stearat, trietanolamin stearat, self emulsifying glyceryl monostearat dan
sebagainya (Wasitaatmadja, S.M., 1997).
Losion yang dibuat terdiri dari 3 formula dengan variasi konsentrasi asam
stearat. Asam stearat adalah jenis asam lemak dengan rantai hidrokarbon yang
panjang, dalam formulasi topikal, asam stearat digunakan sebagai pengemulsi.
Tujuan memvariasikan konsentrasi asam stearat yaitu untuk mendapatkan formula
losion dengan kualitas dan stabilitas fisik yang baik.
Ekstrak etanol 70% herba kemangi juga dilakukan uji parameter
organoleptik, uji penapisan fitokimia, uji kadar abu dan uji kadar air. Uji
Organoleptik bertujuan untuk pengenalan awal dengan menggunakan panca
indera untuk mendeskripsikan bentuk, warna, bau dan rasa. Pemeriksaan kadar
abu bertujuan untuk mengetahui kandungan mineral di dalam ekstrak.
Pemeriksaan kadar air ekstrak bertujuan untuk menetapkan residu air setelah
tabel 4.
pH kulit manusia berkisar antara 4,5 – 7 sedangkan dari hasil uji pH
didapatkan bahwa pH losion pada berbagai formulasi berkisar antara 6,525 – 7,11.
Kesesuaian nilai pH kulit dengan losion mempengaruhi penerimaan kulit terhadap
losion. Dari hasil ini dapat diketahui bahwa sediaan losion ini relatif aman
terhadap pemakaian kulit.
Pada uji stabilitas cycling test pun nilai pH setiap formula losion
mengalami kenaikan di akhir siklus seperti pada tabel 8. Uji cycling test ini
dilakukan pada suhu 4°C dan 40°C selama 6 siklus.
Tapi setelah dilakukan uji cycling test selama 6 siklus pada suhu 4°C dan
40°C, semua formula menunjukkan homogenitas yang baik di akhir siklus, tetapi
pada formulasi F3 (konsentrasi asam stearat 5%) terjadi perubahan pada bagian
atas losion warnanya menjadi lebih tua dan sedikit mengeras (tabel 7). Hal ini
terjadi karena pembekuan dapat merusak suatu emulsi lebih dari pemanasan,
karena kelarutan pengemulsi, baik dalam fase minyak maupun dalam fase cair,
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Ekstrak etanol 70% herba kemangi dapat dibuat menjadi sediaan losion yang stabil pada
sentrifugasi.
Saran
Dilakukan penelitian lanjutan untuk repelan terhadap nyamuk
Saifudin, A., Rahayu, & Teruna. 2011. Standarisasi Bahan Obat Alam. Graha Ilmu : Yogyakar
Sampurno.2000. Pedoman Pelaksanaan Uji Klinik Obat Tradisional. Cetakan Pertama. Direktorat
Sand Mountain Herbs e/o Larry Chandler 321 Country Road 18 Fyffe, AL 35971 Email ). Retriev
Sarker, Satyajit D., Zahid Latif, & Alexander I. Gray (Ed). 2006. Natural Products Isolation. Totow
Sarma & Babu. 2011. Pharmacognostic and Phytochemical Studies of Ocimum americanum. J.
Shadia, El-Azis, Omer, & Sabra. 2007. Chemical Compositionof Ocimum
°©‐ 71
Pembuatan losion
opil myristate, Lanolin, asam stearat, setil alkohol, dimetikon, propilen glikol,
TEA, metil
BHT paraben, propil paraben
Pencampuran
Sediaan
Evaluasi