Anda di halaman 1dari 25

C.

- circulation

Diagnosis and Understanding of


Circulation emergencies

1
Shock : Tanda Penting

GANGGUAN PERFUSI PERIFER

• Raba telapak tangan


– Hangat, Kering, Merah : NORMAL
– Dingin, Basah, Pucat : SHOCK
• Tekan - lepas ujung kuku / telapak tangan
– Merah kembali < 2 detik : NORMAL
– Merah kembali > 2 detik : SHOCK
– Bandingkan dengan tangan pemeriksa
2b_Circulation 2
SIRKULASI NORMAL
• Perfusi perifer  hangat, kering
• Warna akral  pink / merah muda
• Capillary refil  < 2 detik, bandingkan Dingin
tangan pemeriksa Basah
Pucat

Hangat
Kering
2b_Circulation 3
Merah
Tanda lain :

NADI MENINGKAT
• raba nadi radialis
– nadi < 100 : NORMAL
– > 100 : SHOCK

2b_Circulation 4
PENDERITA TRAUMA

AKRAL DINGIN
TAKIKARDIA

ShOcK

2b_Circulation 5
Tanda lain :
TEKANAN DARAH MENURUN
• Ukur / tensimeter
– Sistolik > 100 : NORMAL
– < 100 : SHOCK

• Raba nadi
– Nadi radialis teraba = sistolik  80
– Nadi brachialis teraba = sistolik  70
– Nadi carotis teraba = sistolik  60
2b_Circulation 6
Pastikan, korban sadar atau tidak waktu disapa

Pasien sadar Pasien tak sadar

– raba nadi radialis bernafas tidak bernafas


• shock ?
– evaluasi perfusi PIJAT JANTUNG 30x
– ukur tek darah
Raba carotis

Ada nadi carotis Carotis tidak teraba


raba nadi radialis
evaluasi perfusi Lanjut CPR / Resusitasi
ukur tek darah
Jantung Paru
CPR 30 : 2
2b_Circulation 7
2menit
Shock ?
• Perfusi :
– pucat - dingin - basah
– cap. refill time lambat (kuku, telapak)
• Nadi > 100
• Tekanan darah < 100 (atau 90) mmHg

Nadi masih teraba di: Tek darah kira2:


– art. radialis > 80 mmHg
– art. femoralis > 70 mmHg
– art. carotis > 60 mmHg
2b_Circulation 8
ANGKAT
Posisi shock KEDUA
TUNGKAI

300 - 500 cc darah


dari kaki pindah ke
sirkulasi sentral

• Shock hipovolemik
• Shock distributif
(anafilaksis)
2b_Circulation 9
MEKANISME PENYELAMATAN
PERFUSI OTAK DAN JANTUNG

NORMAL Otak + Jantung

Kulit, otot, ginjal,


viscera

HIPOVOLEMIA Otak + Jantung

Kulit, otot, ginjal,


viscera
SELECTIVE
VASOCONSTRICTION

ISCHEMIA
Metabolisme a naerobik-
2b_CirculationAsidosi asam laktat 10
Hypovolemic shock, hemorrhagic shock

2b_Circulation 11
Shock hipovolemik
paling banyak dijumpai

Estimated Blood Loss - EBL


Jumlah darah yang hilang : Dapat ditaksir dengan melihat tanda klinis
yang ada ( dengan TRAUMA STATUS )
2b_Circulation 12
Circulation
mengatasi perdarahan

+ Airway ……Okay?
Breathing …Okay?

• Posisi shock
• Pasang infus besar x 2
• Ambil sampel darah
– u/ darah donor dan periksa Hb
• Hentikan perdarahan
• Beri infus cairan, 1000 ml (20-
40 cc/kgBB cepat
2b_Circulation 13
Pasien berdarah- SHOCK (BB = 50 KG) 22_G
A – pertahankan bebas 20-G
| 18-G
B- beri oksigen 16-G
C. posisi shock 14-G
pasang DOUBLE infus jarum besar
ambil sample darah u/ cari donor
perkirakan (20-40 cc)/kg/10-20’ )
volume darah
| atau
20 cc/kg/ grojok
yang hilang infusi RL 1000 (+ 1000 lagi) diulang lagi
20 cc/kg/grojok
Perfusi HKM Perfusi jelek,
nadi < 100 nadi >100, T-sist <100
T-sist > 100 |
| tambah RL lagi
Lambatkan infusi 2b_Circulation sampai 2-4 x vol. perdarahan
14
TRAUMA STATUS dari Giesecke (1991)
dan ACS (1993)

Class Lost EBV Tekanan darah Nadi Tanda lain

I <15 % Masih normal Agak gelisah


Hipotensi postural + < 100 Nafas 14 – 20
Sistolik + tetap

II 15 – 30 % Diastolik naik >100 Agak gelisah


Tekanan/ Nadi turun Nafas 20 – 30
Hipotensi postural
Cap.refill lambat
III 30 – 40 % Sistolik turun >120 Oliguria
Gelisah/ bingung
Nafas 30 – 40

IV > 40 Sistolik sangat turun > 140 Kulit dingin ke-abu-abuan


Anuria
2b_Circulation
Bingung/ lethargy
15
Menghentikan perdarahan
prioritas utama

Gunakan sarung tangan / lapis plastik


Perdarahan 20 cc / menit = 1200 cc / jam
2b_Circulation 16
shock
hipovolemik

perdarahan %EBV dehidrasi plasma


EBV: 70cc/kgBB ml %BB
blood loss fluid loss combustio
estimation estimation
Hitung Rule 0f 9
trauma status EBL Pierce

< 15% 15-30% 30-40% >40% 3-5% 5-8% 8-10%


BB BB BB

2b_Circulation 17
(% dari EBV)
Hasil terapi infusi
dg crystalloid

• Sirkulasi membaik lalu stabil


– good response, normovolemia
• Sirkulasi membaik lalu merosot lagi
– transient response, masih hipovolemia,
ada perdarahan berlanjut
• Sirkulasi tidak membaik
– no response, masih tetap hipovolemia

2b_Circulation 18
Menghentikan perdarahan

• Tekan sumber perdarahan


• Tekankan jari pada arteria
proksimal dari luka
• Bebat tekan pada seluruh
ekstremitas yang luka
• Pasang tampon subfasia
(gauze pack)
• Hindari tourniquet
(tourniquet = usaha terakhir)
2b_Circulation 19
infus intra-osseus di tibia
A- dijaga
B- Oksigen

C-pasang
infus
Jangan masukkan
Natrium bikarbonat
2b_Circulation 20
Infus intra-osseus
• Jalur sementara, setelah berhasil infus
vena maka intra-osseus dicabut
• Infusi cairan dan obat-obat boleh masuk
• Yang tidak boleh masuk lewat intra-osseus
– Natrium bicarbonat
– Transfusi ?

2b_Circulation 21
Derajat Dehidrasi insterstitiil Sign
Kriteria Pierce plasma sign

Gejala ringan sedang berat


Defisit (3-5%BB) (6-8%BB) ( > 10%BB)

Turgor berkurang menurun sangat menurun

Lidah normal lunak kecil keriput

Mata normal cowong sangat cowong

Ubun-ubun normal cekung sangat cekung

Rasa haus + ++ +++

Nadi kecil lemah sangat kecil


ttb
Tensi tak terukur

Urine 2b_Circulation pekat anuria


22
• Dehydration - Hypovolemic
40 KG BB Extra Cell Fluid DEFICITE 10 % BB = 10 % X 40 lts =4 liter
SHOCK = 4000 ml

Crystalloid Fluid Bolus


--REHIDRASI SUPER CEPAT 20 -40ml/ kg 10 – 20 menit
= 800-1600 ml/ 10 – 20 menit (MISAL : 1600 ml)
CHECK HEMODINAMIC

ulangi
HKM JELEK 20-40 ml/ kg
10-20 menit
CHECK HEMODINAMIK
bolus– STOP !
MAINTENANCE HKM
Hangat
JELEK
= ( 4000 – 1600 ) ml
= 2400 ml Kering ulangi
merah 20-40 ml/ kg
10-20 menit
50% 50%
CHECK HEMODINAMIK
1200 ml / 8 jam 1200 ml / 16 jam dst
+ fluid maintenance/24 hours 2b_Circulation 23
shock
hipovolemik

perdarahan %EBV dehidrasi plasma


EBV: 70cc/kgBB ml %BB
blood loss fluid loss combustio
estimation estimation
Hitung Rule 0f 9
trauma status EBL Pierce

< 15% 15-30% 30-40% >40% 3-5% 5-8% 8-10%


BB BB BB

2b_Circulation 24
(% dari EBV)
2b_Circulation 25

Anda mungkin juga menyukai