Anda di halaman 1dari 5

Mineral lempung merupakan mineral industri yang paling penting di dunia khususnya

pada bidang industri keramik dan konstruksi sehingga menjadikan studi tentang geologi dan
karakteristik mineral lempung di Perbukitan Godean menjadi studi yang menarik, untuk
mendukung industri tersebut dalam memberikan informasi ketersediaan bahan baku. Hal
tersebut dikarenakan kualitas produk yang dihasilkan ditentukan oleh karakteristik mineral
lempung. Karakteristik yang diteliti meliputi sifat mineralogi secara petrografi, XRD (x-ray
diffraction) dan SEM (scanning electron microscope), sifat kimia dengan metode ICP-AES
(Inductively Coupled Plasma-Atomic Emission Spectroscopy), serta sifat fisik dengan uji
keplastisan, uji pembakaran pada suhu tinggi, uji ukuran fraksi butir, dan analisis air pembentuk.
Secara geomorfologi daerah penelitian terdiri dari satuan dataran aluvial, satuan bukit intrusi dan
satuan perbukitan intrusi. Daerah penelitian disusun oleh satuan batupasir, satuan diorit, dan
endapan lempung - kerakal. Mineralogi lempung penyusun Perbukitan Godean adalah kaolinit,
haloysit, ilit, smektit, monmorilonit. Hasil analisis geokimia, lempung daerah penelitian
menunjukkan senyawa kimia SiO2 (63,1% wt), Al2O3 (16,75% wt), Fe2O3 (4,84% wt), Na2O
(3,14% wt), K2O (2,05% wt). Karakteristik fisik lempung di daerah penelitian memiliki sifat
plastisitas rendah - sedang, persentase ukuran butir lempung berkisar antara 30,32 % - 38,08 %,
hasil uji bakar menunjukkan warna setelah dibakar merah bata. Lempung dari daerah perbukitan
Godean kurang memenuhi persyaratan sebagai bahan baku industri keramik khususnya porselin
dan saniter, akan tetapi dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku industri keramik gerabah halus,
gerabah kasar dan agregat ringan (batubata merah dan genteng) dengan beberapa perlakuan
seperti proses penghalusan butiran, penambahan mineral dan penambahan senyawa kimia
tertentu. Jumlah air pembentuk yang direkomendasikan dalam pemanfaatan lempung di daerah
Godean berkisar antara 24,15 % hingga 33,16 % untuk air pembentuk minimum dan berkisar
antara 37,68 % hingga 43,22 % untuk air pembentuk maksimum.

Clay minerals is the most important industry in the world, especially in the industrial
ceramics and construction so as to make the study of the geology and characteristics of clay
minerals in the hills of Godean be interesting studies, to support the industry in providing
information on the availability of raw materials. That is because the quality of the resulting
product is determined by the characteristics of clay minerals. Characteristics examined included
the nature of mineralogy in petrographic, XRD (x-ray diffraction) and SEM (scanning electron
microscope), the chemical nature of the method ICP-AES (Inductively Coupled Plasma-Atomic
Emission Spectroscopy), as well as the physical properties of the test plasticity, fire tests at high
temperatures, the test size fraction of grain and water analysis formers. In geomorphology study
area consisted of units of the alluvial plain, units hills intrusion and units hills intrusion. the study
area was developed by the unit sandstone, unit diorite, and clay - gravel deposits. the
mineralogy of clay making up the hills Godean is kaolinite , haloysit, smectite. The results of
geochemical analysis, clays study area showed a chemical compound SiO2 (63.1 wt%), Al2O3
(16.75 wt%), Fe2O3 (4.84 wt%), Na2O (3.14 wt%), K2O (2.05 wt%). the physical characteristics
of clays in the study area has a low plasticity properties - currently, the percentage of clay grain
size ranging between 30.32 % - 38.08 %, fuel test results show after the burnt red color brick.
Clay from the hills Godean not meet the requirements as raw material for the ceramic industry,
especially porcelain and sanitary ware, but can be used as raw material for industrial ceramics
earthenware fine, pottery rugged and lightweight aggregate (brick red and tile) with several
treatments such as smoothing process granules, Extra minerals and the addition of certain
chemical compounds. The amount of water forming recommended in the use of clay in Godean
ranged from 24.15 % to 33.16 % for minimum forming water and ranged from 37.68% to 43.22 %
for the maximum forming water.

Definisi
Clay mineralogy atau mineral lempung terdiri dari hydrous layer
silicate yang merupakan sebuah bagian besar dari
keluarga phyllosilicates. mineral lempung utamanya melimpah di
lempung cair (clayey oozes), batulempung, lumpur, mudstone, batu
serpih (shales), dan argilites, sebuah group batuan butiran halus
yang disebut physil rocks oleh Weaver (1980). Mineral lempung
juga terbentuk pada batuan sedimen yang keras dan lembut,
termasuk coarse silicoclastites dan saline evaporites (Chamley,
1989).

Struktur layer hydrous silicate, (After


Bailey 1980a)

Untuk mendapatkan data mineral lempung diperlukan analisis


menggunakan X-Ray Diffraction (X-RD) pada tiga kondisi
yaitu air-dried, ethylene glycol solvated, dan heated. Secara umum
terdapat lima mineral lempung utama, berikut penjelasan dan
karakteristik untuk identifikasinya:
1. Smectite
Advertisements
REPORT THIS AD

Smectite merupakan mineral yang biasasnya terbentuk dari


pelapukan batuan basa, yang memiliki potensial Si dan Mg yang
tinggi. Smectite sangat mudah diidentifikasi dengan
membandingkan pola difraksi yang dihasilkan oleh proses air-
dried dan ethylene glycol-solvated. tritmen ethylene
glycol memberikan refleksi 001 yang sangat kuat sekitar 16.9A,
sedangkan pada tritmen air-dried bergeser ke sekitar 15A (Moore et
al., 1997).
Contoh pola X-RD mineral
pada kondisi air-dried (AD), ethylene-glycol solvated (EG), dan Heated (H).

2. Chlorite
Mineral chlorite komponen yang biasa ditemukan dari grade
rendah fasies green schist batuan metamorf. sebagai produk
alterasi geotermal dari batuan feromanganese. chlorite juga umum
ditemukan sebagai konstituen dari batuan sedimen argilaceous,
dimana mineral ini terbentuk di dalam detrital dan authigenic.
Chlorite memiliki peak 001 pada 14A sampai 14.4A.
posisi peak mineral chlorite tidak berubah pada air-
dried, ethylene-glycol, dan heated.
3. Illite
Illite merupakan mineral yang sangat dominan pada
batuan argilaceaous. Terbentuk dari pelapukan batuan silikat
(utamanya feldspar), melalui alterasi dari mineral lempung yang
lain, dan selama degradasi mineral muscovite (Deer and others,
1975). Formasi mineral illite umumnya terbentuk pada kondisi
alkaline dan konsentrasi tinggi unsur Al dan K. kelompok mineral
illite memiliki karakteristik peak 001 pada 10A.
4. Kaolinite
Mineral kaolinite utamanya terbentuk selama alterasi hidrotermal
atau pelapukan dari feldspar di bawah kondisi asam. Karakteristik
mineral kaolinite pada pola X-RD adalah memiliki peak 001 pada
sekitar 7.1A.

Pola X-RD mineral Kaolinite


dan Chlorite (Moore et al., 1997).

5. Vermiculite
Mineral vermiculite terbentuk dari sebuah produk alterasi
hidrotermal dari mineral biotit dan phlogopite, khususnya pada
kontak antara batuan intrusif asam dan batuan ultramafik (Mottana
et al., 1977). Group minerla vermiculite dideterminasikan memiliki
basal spacing (001) mendekati 14A (Chamley, 1989).
Pola X-RD mineral
Vermiculite (Moore et al., 1997).
Advertisements

Anda mungkin juga menyukai