Anda di halaman 1dari 6

e-ISSN: 2622-4690

Abditani: Jurnal Pengabdian Masyarakat 2 (2) 73-78 p-ISSN: 2622-4682

PENINGKATAN NILAI TAMBAH KONSUMSI PANGAN PRODUK MIE


SAGU BAKSO IKAN LOKAL DESA BALIASE KECAMATAN
MARAWOLA KABUPATEN SIGI

Syamsiar1*, Amalia Noviyanty2, Chitra Anggriani Salingkat3, Sulmi4


1,2,3
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako,
4
Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako,
Jln. Soekarno-Hatta Km.9 Palu 94118 Sulawesi Tengah Indonesia
e-mail: 1syamsiarrachmat@yahoo.co.id,2amalianoviyanti@ymail.com,
3
chitrasalingkat@yahoo.co.id, 4sulmisulmi@ymail.com

ABSTRAK

Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memanfaatkan bahan pangan lokal
yang sudah ada melalui upaya diversifikasi pangan.Tepung sagu merupakan salah satu bahan pangan
yang mengandung karbohidrat cukup tinggi yang digunakan oleh sebagian besar penduduk sebagai
makanan sampingan yang berada di pedesaan bahkan di perkotaan, oleh sebab itu perlu tetap
dikembangkan usaha sagu secara berkesinambungan sebagai bahan baku industri rumahtangga pangan
dengan target khusus adalah memberikan peluang kerja bagi masyarakat untuk berwirausaha dengan
memanfaatkan tepung sagu dan ikan basahsebagai bahan baku, sehingga memberikan nilai tambah dan
memberikan pelatihan pembuatan produk mie sagu bakso ikan. Metode yang akan diterapkan yaitu
metode pendekatan klasikal dan individual. Pendekatan klasikal dilakukan pada saat penyampaian materi
di lapangan dalam bentuk demplot tentang teknik olahan produk tepung sagu bisa dimanfaatkan sebagai
bahan dasar olahan mie sagu dan dipadukan dengan bakso ikan. Pendekatan individual dilakukan pada
saat praktek di lapangan yang mana peserta yang telah diberi pendidikan dan pelatihan diharapkan dapat
menyebarluaskan kepada anggota masyarakat lainnya. Hasil dari kegiatan ini adalah ibu-ibu PKK mampu
memproduksi mie sagu dan bakso ikan secara mandiri sehingga dapat dikonsumsi untuk skala rumah
tangga maupun skala industri untuk peningkatan nilai tambah konsumsi dan tambahan penghasilan.

Kata kunci : indutri, tepung sagu, mie sagu, bakso ikan

Pendahuluan dikembangkan. Sagu mempunyai


Tanaman sagu di Sulawesi Tengah kemampuan memproduksi pati secara terus-
merupakan tanaman yang tumbuh di daerah menerus pada umur sekitar 10-15 tahun
rawa yang berair tawar dan di daerah (Engelen dan Nurhafnita, 2018). Pati sagu
sepanjang aliran sungai, namun sampai saat sebagai produk utama dari tanaman sagu
ini belum ada tanaman sagu yang mempunyai prospek yang baik untuk
dibudidayakan secara intensif. Lahan yang dikembangkan sebagai produk pangan.
sudah digunakan untuk tanaman sagu seluas Salah satu produk pangan yang potensial
4.939 ha, dengan produksi pada Tahun 2012 dari pati sagu adalah mie sagu (Yuliani,
sebanyak 680 ton (BPS Sulteng, 2013), dan dkk., 2015). Tingginya peningkatan
Kabupaten sigi juga merupakan salah satu konsumsi dan kebutuhan mie akan
kabupaten yang berada di Provinsi Sulawesi meningkatkan volume impor gandum
Tengah, dan memiliki potensi sagu dan sebagai bahan baku utama dalam
perikanan yang cukup besar. pembuatan tepung terigu, dimana
Sagu (Metroxylon sagu) sebagai bahan merupakan bahan baku penting dalam
lokal memiliki potensi yang besar untuk pembuatan mie (Mulyadi, dkk., 2013).

73
e-ISSN: 2622-4690
Abditani: Jurnal Pengabdian Masyarakat 2 (2) 73-78 p-ISSN: 2622-4682
Bagi Indonesia yang bukan negara sagu bakso ikan yang faedahnya meningkat,
penghasil gandum, substitusi dengan sehingga nilai rupiahnya juga meningkat dan
tepung non-terigu untuk pembuatan terjadi peningkatan pendapatan yang turut
makanan dapat menghemat devisa negara. dinikmati oleh anggota keluarganya.
Tingkat ketergantungan terhadap tepung
Perumusan Masalah
terigu dapat dikurangi dengan subtitusi Adapun permasalahan yang dihadapi
bahan lokal salah satunya adalah tepung oleh ibu-ibu PKK Desa Baliase sebagai
sagu (Rinto, dkk., 2017). mitra dalam pengabdian ini adalah sebagai
Kondisi tersebut masih memberikan berikut:
harapan yang cukup besar bagi pertumbuhan 1. Ibu-ibu PKK belum pernah mengolah
ekonomi di Sulawesi Tengah, terutama tepung sagu untuk dijadikan sebagai
untuk usaha pengolahan makanan yang bahan utama dalam pembuatan mie dari
berasal dari sagu, bahkan untuk menciptakan tepung sagu.
nilai tambah dari tanaman sagu itu sendiri. 2. Ibu-ibu PKK belum begitu tertarik untuk
Pada umumnya masyarakat baru peningkatan nilai tambah produk sagu
memanfaatkan tepung sagu sebagai bahan dan bakso ikan. Umumnya hanya
baku lokal pembuatan makanan tradisional dikonsumsi untuk kebutuhan rumah
seperti : sinonggi, kapurung, bagea, mie dan tangga sendiri
lain-lain.
Ikan merupakan salah satu sumber Metode Penelitian
protein hewani yang banyak dikonsumsi Metode yang digunakan dalam
masyarakat karena relatif mudah diperoleh program pengabdian masyarakat ini adalah
dan harganya terjangkau. Perhatian terhadap pendidikan dan pelatihan dengan
ikan berharga murah dan pemprosesannya menggunakan metode penyuluhan,
menjadi bahan makanan yang berharga lebih bimbingan teknis dan pelatihan, serta
mahal merupakan hal yang diperlukan oleh pembinaan dan evaluasi yang dilakukan
negara -negara yang mempunyai sumber dengan pendekatan partisipatif. Metode ini
perikanan yang besar, terutama di Indonesia. memposisikan ibu-ibu rumah tangga sebagai
Banyak jenis ikan yang dikembangkan di penerima pengetahuan, pemahaman, dan
Indonesia, meliputi perikanan air tawar, air keterampilan yang berkenaan dengan
laut dan air payau (Mareta, 2011). diversifikasi olahan sagu dan ikan basah.
Diversifikasi pengolahan komoditi Penggunaan metode partisipatif
perikanan agar mampu memanfaatkan dimaksudkan untuk melibatkan secara aktif
sumber daya perikanan menjadi optimal dan ibu-ibu PKK di desa Baliase.
meningkatkan minat masyarakat untuk 1. Penyuluhan
mengkonsumsi ikan, salah satunya dengan Materi penyuluhan yang disampaikan
pembuatan bakso ikan (Arinsarani, 2018) terdiri atas aspek teknis dan sosial
Bahan pangan lokal sangat penting ekonomi, seperti :
untuk dikembangkan karena dapat (a) Diversifikasi olahan pangan dari
meningkatkan ekonomi keluarga sehingga sagu serta prospeknya
perlu adanya pendekatan kepada masyarakat (b) Teknologi pengolahan tepung sagu
agar tetap dilestarikan dan juga mempunyai menjadi mie
prospek untuk dikembangkan menujuh (c) Teknologi pengolahan bakso ikan
ketahanan pangan yang berkelanjutan. (d) Pemasaran hasil olahan yaitu mie
Sehingga bisa memiliki nilai tambah sagu dan bakso ikan
konsumsi pangan lokal berupa produk mie

74
e-ISSN: 2622-4690
Abditani: Jurnal Pengabdian Masyarakat 2 (2) 73-78 p-ISSN: 2622-4682
2. Bimbingan Teknis dan Pelatihan Mitra mengetahui
Bimbingan teknis dan pelatihan yang pengolahan mie dari
dilakukan berupa teknik pengolahan tepung sagu dan pembuatan
sagu menjadi mie dan teknik pembuatan bakso ikan yang baik
bakso ikan. Bimbingan dan pelatihan  Status Sosial : Ibu PKK
pengolahan mie sagu dan bakso ikan Mitra
bertujuan untuk melatih ibu-ibu PKK dalam  Kegiatan : Ibu Rumah Tangga
Mitra (IRT)
membuat mie sagu dan bakso ikan dan
Program dan
mereka dapat mengaplikasikan ilmu yang
Identitas
diperoleh untuk keperluan konsumsi rumah Pelaksana
tangga sendiri maupun untuk memperoleh  Program : Dana BLU Fakultas
penghasilan tambahan. Pada kegiatan ini Pendampingan Pertanian Universitas
ibu-ibu PKK didampingi langsung oleh tim Tadulako Tahun 2019
pengabdi untuk memastikan kegiatan  Jumlah Dosen : 4 orang
berjalan sesuai dengan rencana.  Jumlah : 4 orang (Mahasiswa
3. Pembinaan dan Evaluasi Mahasiswa KKN)
Pembinaan kepada ibu-ibu PKK  Gelar : S2 4 orang
dilakukan dalam upaya meningkatkan Akademik Tim
keterampilannya yang berkaitan dengan  Prodi/Fakultas : Agroteknologi dan
teknologi pengolahan mie sagu dan bakso /Sekolah Agribisnis/Pertanian/
ikan dan melakukan evaluasi untuk melihat Universitas Tadulako
sejauh mana kelompok sasaran Metodologi
melaksanakan teknologi yang diusulkan Pendekatan
dalam program pengabdian kepada  Metode : - Penyuluhan
Pelaksanaan - Pelatihan/demons
masyarakat ini.
Kegiatan trasi tentang
Hasil dan Pembahasan : proses teknologi
pengolahan mie
Hasil dari sagu dan
Kegiatan ini merupakan Program pengolahan bakso
Pengabdian Kepada Masyarakat yang dari ikan
dilaksanakan pada ibu-ibu PKK yang - Pendampingan
didukung oleh dana BLU Fakultas Pertanian  Waktu Efektif : 3 bulan
Universitas Tadulako Tahun 2019. Hasil Pelaksanaan
program pengabdian pada masyarakat dapat Kegiatan
dilihat pada Tabel 1. Pendampingan/E
Tabel 1. Hasil kegiatan program pengabdian valuasi Kegiatan
tahun 2019.  Keberhasilan : Berhasil
Uraian Kegiatan Capaian Indikator
Khalayak Keberhasilan
Sasaran  Keberlanjutan : Berlanjut produk mie
 Mitra : Ibu-ibu PKK Kegiatan di Mitra sagu dan bakso ikan
Kegiatan Likuiditas Dana
 Jarak PT ke : 15 km Program
Lokasi Mitra  Tahap : Mendukung Kegiatan
 Jumlah : 20 orang Pencairan Dana di Lapangan
Anggota Mitra  Jumlah Dana : Diterima 70% (Tahap
 Persoalan : Belum terlalu I)

75
e-ISSN: 2622-4690
Abditani: Jurnal Pengabdian Masyarakat 2 (2) 73-78 p-ISSN: 2622-4682
Diterima 30% (Tahap PKK tentang pengolahan mie sagu dan
II) bakso ikan.
Kontribusi Mitra
 Peran Serta : Aktif
Mitra dalam
Kegiatan
 Peran Mitra : Objek Kegiatan
Keberlanjutan
 Alasan : Permintaan ibu-ibu
Kelanjutan PKK karena untuk
Kegiatan Mitra mendapat tambahan
penghasilan
Usul Penyempurnaan Program
Pendampingan
 Model Usulan : -
Kegiatan
 Anggaran : Perubahan
Biaya
 Lain-lain : -
Dokumentasi (Foto
dan Kegiatan dan
Produk
 Produk : Produk mie sagu dan
kegiatan bakso ikan
 Potret : Masih perlu terus
Permasalahan diupayakan
lain yang pendampingan dan
Terekam pembinaan

Program yang telah dijalankan, berupa:


a. Penyuluhan
Penyuluhan dilakukan untuk
memberikan pemahaman kepada ibu-ibu Gambar 1. Tim Pengabdi sedang Melakukan
PKK tentang beberapa diversifikasi olahan Penyuluhan
pangan sagu dan prospeknya serta b. Bimbingan Teknis dan Pelatihan
penyuluhan tentang teknologi pengolahan Bimbingan teknis dan pelatihan ini
tepung sagu menjadi mie dan pengolahan dihadiri olehibu-ibu PKK di Desa Baliase,
bakso ikan. kepala desa dan mahasiswa KKN yang
Metode pendekatan yang digunakan diundang untuk menyaksikan kegiatan
dalam penyuluhan ini adalah metode tersebut. Kegiatan ini diawali dengan
ceramah yang dilakukan oleh pemateri dengan pemaparan singkat berupa video
dalam hal ini oleh tim Pengabdi dan metode cara pembuatan mie sagu dan bakso ikan.
diskusi (tanya-jawab) oleh ibu-ibu PKK, hal Setelah pemaparan singkat tersbut,
ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dilanjutkan dengan demplot pembuatan mie
kepada ibu-ibu PKK tentang kegiatan yang sagu dan bakso ikan.
akan dilaksanakan serta memberikan
informasi awal tentang pemahaman ibu-ibu

76
e-ISSN: 2622-4690
Abditani: Jurnal Pengabdian Masyarakat 2 (2) 73-78 p-ISSN: 2622-4682
Pembahasan
Khalayak sasaran kegiatan Program
Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah
ibu-ibu PKK yang berlokasi di Desa Baliase
Kecamatan Marawola Kabupaten Sigi
Provinsi Sulawesi Tengah dengan jarak
Perguruan Tinggi ke lokasi mitra 15 km
dengan waktu tempuh ± 30 menit. Kegiatan
ibu-ibu PKK ini adalah sebagian besar
sebagai Ibu Rumah Tangga. Dalam program
kegiatan pengabdian ini difokuskan untuk
pengolahan mie dari sagu dan bakso dari
ikan yang selanjutnya produk mie sagu dan
bakso ikan ini dapat dikonsumsi sendiri
dalam skala rumah tangga ataupun lebih
jauh dapat dimanfaatkan untuk menambah
penghasilan keluarga jika dijadikan lahan
bisnis secara konsvensional.
Kegiatan ini merupakan Program
Pengabdian kepada Masyarakat yang
didanai oleh dana BLU Fakultas Pertanian
Universitas Tadulako melalui program kerja
Gambar 2. Tim Pengabdi melakukan praktik
Fakultas Pertanian Tahun Anggaran 2019
pembuatan mie sagu dan bakso ikan
bersama ibu-ibu PKK. dengan tim pengabdi yang terdiri dari empat
(4) orang dosen yang bergelar akademik S2,
c. Pembinaan dan Evaluasi satu orang teknisi dan dua (2) orang
Setelah dilakukan penyuluhan, mahasiswa sebagai tim asisten pengabdi dan
bimbingan teknis dan pelatihan, supporting kegiatan ini. Pelaksanaan
diharapkan ibu-ibu PKK di Desa Baliase kegiatan dikoordinasikan dengan Kepala
dapat memahami dan mau menyebarkan Desa dan ibu-ibu PKK. Metode pendekatan
dan berbagi informasi dan ilmu yang yang digunakan meliputi penyuluhan,
diperoleh kepada keluarga, tetangga dan pelatihan/demonstrasi proses teknologi
orang disekitarnya. pengolahan mie dari sagu dan teknologi
pembuatan bakso dari ikan selain itu juga
dilakukan pendampingan, monitoring dan
evaluasi. Materi penyuluhan yang
disampaikan adalah teknologi pengolahan
tepung sagu menjadi mie serta teknologi
pengolahan bakso dari ikan.
Hasil program pengabdian kepada
masyarakat ini mampu menambah
pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu PKK
Gambar 3. Foto bersama dengan tim pengabdi desa baliase terkait dengan pengolahan
dengan ibu-ibu PKK dan Mahasiswa tepung sagu menjadi produk olahan yaitu
KKN serta anggota tim pengabdi mie dan pengolahan bakso dari ikan.
sedang melakukan evaluasi Pendampingan dalam pengabdian ini
pembinaan kegiatan pengabdian.

77
e-ISSN: 2622-4690
Abditani: Jurnal Pengabdian Masyarakat 2 (2) 73-78 p-ISSN: 2622-4682
dilakukan secara berkelanjutan dan periodik Daftar Pustaka
dengan tujuan memantau perkembangan Arinsarani D. 2018. Pengaruh Jenis Ikan Dan
pengelolaan dan pengolahan mie dan bakso Jenis Pengenyal Terhadap Kualitas Bakso
ikan di lokasi mitra tetap terus berkelanjutan Ikan. Skripsi S-1. Program Studi Teknologi
dan diaplikasikan. Selain itu juga dilakukan Pangan, Fakultas Teknik, Universitas
evaluasi secara periodik untuk ketrampilan Pasundan, Bandung.
penguasaan teknologi pengolahan tepung BPS Provinsi Sulawesi Tengah. 2013. Sulawesi
sagu menjadi mie dan pengolahan bakso Tengah Dalam Angka. Badan Pusat
ikan sehingga diharapkan ibu-ibu PKK di Statistik Provinsi Sulawesi Tengah,
Desa Baliase mau berbagi informasi yang Palu.
diperoleh kepada keluarga, tetangga dan
Engelen A., Nurhafnita. 2018. Karakteristik Mi
orang disekitarnya sehingga program Sagu (Metroxylon sagu) Kering Dengan
pengabdian terus berkelanjutan dan pada Penambahan Sari Kunyit (Curcuma
akhirnya terbentuk ibu-ibu PKK terutama di domestica) Sebagai Pewarna Alami. JTech,
Desa Baliase Kecamatan Marawola 6(2): 49-54.
Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah
Mareta, D. T. dan S. N. Awami. 2011.
mampu melakukan usaha mandiri dan Pengawetan Ikan Bawal Dengan
berbasis agribisnis dari produk olahan mie Pengasapan Dan Pemanggangan. Jurnal
sagu dan bakso ikan. Ilmu-Ilmu Pertanian. 7:37-47.
Untuk keberlanjutan program pengabdian ini
maka diperlukan peran aktif ibu-ibu PKK di Mulyadi AF, Wijana, Susingsih, Dewi IA dan
Putri WI. 2014. Karakteristik
lokasi mitra untuk tetap terus meningkatkan
Orgenoleptik Produk Mie Kering Ubi
produksi produk olahan mie sagu dan bakso Jalar Kuning (Ipomoea batatas) Kajian
ikan dari segi kuantitas sampai tahap Penambahan Telur dan CMC. Jurnal
pemasaran dengan tetap memperhatikan Teknologi Pertanian, 15(1): 25-36.
kualitas produk olahan yang dihasilkan. Di
Rinto, Tamrin, Muzuni. 2017. Pengaruh
samping itu, program pengabdian ini masih
Substitusi Tepung Sagu (Metroxylon sp.)
perlu ditingkatkan dananya yang harus Terfermentasi Dan Penambahan Putih
dilakukan secara berkelanjutan dan mencari Telur Terhadap Penilaian Sensorik Dan
sumber pendanaan yang lain diantaranya Nilai Gizi Mie Kering. Jurnal Sains dan
dari pihak pemerintah dan swasta untuk Teknologi Pangan, 2(3): 631-640.
menunjang keberlanjutan program
Yuliani H., N. D. Yuliana., S. Budijanto. 2015.
pengabdian ini. Formulasi Mi Kering Sagu dengan
Kesimpulan Subtitusi Tepung Kacang Hijau. Agritech,
Hasil kegiatan pengabdian masyarakat 35(4): 387-395.
ini telah berhasil mentransfer teknologi
pengolahan tepung sagu menjadi mie dan
pengolahan bakso ikan kepada ibu-ibu PKK
Desa Baliase dan ibu-ibu PKK memiliki
keterampilan dalam pengolahan tepung
sagung menjadi mie dan pengolahan bakso
ikan, sehingga hasil program pengabdian ini
dapat meningkatkan nilai tambah konsumsi
sagu dan ikan dan meningkatkan pendapatan
bagi ibu-ibu PKK.

78

Anda mungkin juga menyukai