Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

ANATOMI HEWAN DAN MORFOLOGI

Disusun oleh:

Agista Agual : 21083016

Wasia P Noli : 21083004

Gusti Alfisar : 21083011

Rilan Ta Ongko : 21083005

Vita Rimelda Laohan : 21083003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

LUWUK BANGGAI

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat
dan karunia-nya Kami dapat menyelesaikan laporan penelitian anatomi hewan dan
morfologi.

Laporan ini merupakan tugas dari mata pelajaran biologi mengenai anatomi
hewan dan Morfologi. Hewan merupakan organisme multiseluler yang dekat
dengan kehidupan kita Sehari-hari bgtu juga dengan tumbuhan. Dalam laporan ini
di jelaskan mengenai anatomi hewan dan morfologi, karakteristiknya maupun hal-
hal yang berkaitan selain itu dalam penelitian di Lakukan pengamatan untuk
mengetahui anatomi hewan dan morfologi serta bagian – bagian Yang ada dalam
tubuh hewan. Tak lupa kami berterimahkasih kepada kakak-kakak senior kami
yang telah membantu Menyusun laporan ini. Kami berharap dapat memberikan
manfaat tentang “ Anatomi dan Morfologi”.

Demikian laporan ini, semoga apa yang kami amati dan laporkan dapat
bermanfaat Untuk menambah pengetahuan untuk kita semua, terutama untuk
menggali lebih dalam Kekayaan hayati di sekita

Luwuk, 15 Desember 2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………….. i

KATA PENGANTAR……………………………………………………… ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………. iii

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………… iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang…………………………………………………… 1


1.2 Tujuan praktikum………………………………………………. 1
1.1 Manfaat praktikum……………………………………………… 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori………………………………………………………. 2

BAB III METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat……………………………………………… 5

3.2 Alat dan Bahan………………………………………………… 5

3.3 Prosedur Kerja………………………………………………….. 5

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil………………………………………………………………. 6

4.2 Pembahasan……………………………………………………….. 7

BAB V PENUTUT

5.1 Kesimpulan………………………………………………………. 8

5.2 Saran……………………………………………………………… 8

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….. ... 9

LAMPIRAN………………………………………………………………… 10
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1.1 Katak……………………………………………………… 7

Gambar 4.1.2 Ikan Nila Sebelum dibedah……………………………… 7

Gambar4.1 Ikan Nila Setelah dibedah…………………………………. 8


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Anatomi merupakan kegiatan akademik untuk mengembangkan
kemampuan dasar kompetensi psikomotorik (keterampilan), kognitif
(pengetahuan), dan afektif (sikap) dalam bidang anatomi veteriner makro.
Anatomi adalah suatu ilmu yang mempelajari bentuk, susunan, letak dan
hubungan bagian-bagiannya satu sama lain alat-alat atau organ-organ tubuh
dari hewan dengan jalan menguraikan, mengiris dan menyayat. Pada pelajaran
Anatomi hewan ini yang dipelajari adalah anatomi tubuh hewan piara.
Morfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk luar suatu organisme
ini merupakan salah satu ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam
mempelajari organisme. Adapun yang dimaksud dengan bentuk luar
organisme ini adalah bentuk tubuh termaksuk Yang termaksud didalamnya
warna tubuh yang kehilatan diluar. Pada dasarnya bentuk luar dari ikan atau
katak ini dapat berubah-ubah, karena mengalami metamorphosis dan
mengalami proses adaptasi terhadap lingkungan (habitat). Namun demikian,
pada sebagian ikan bentuk tubuhnya relative tetap, sehingga kalaupun terjadi
perubahan, perubahan bentuk tubuhnya relative sangat sedikit. ( Endang
endrakasih, 2018 dkk ).
1.1 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan pada praktikum ini yaitu untuk mengetahui sistem
pecernaan dan sistem reproduksi pada hewan.
1.2 Manfaat Praktikum
Adapun manfaat praktikum ini yaitu dapat mengetahui sistem
pencernaan dan sistem reproduksi pada hewan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori

Anatomi mempelajari keberadaan struktur sementara morfologi


mempelajari hubungan struktur. Anatomi merupakan bagian dari morfologi,
sedangkan morfologi merupakan cabang dari biologi. Karakteristik eksternal
seperti ukuran, berat, bentuk, warna, dan karakteristik fisik lainnya dari
struktur biologis dipelajari. dalam morfologi sedangkan anatomi berfokus pada
komposisi pada tingkat sel dan jaringan struktur biologis.Struktur anatomi
mempelajari pembentukan dan perkembangan struktur, sedangkan struktur
morfologi penting untuk memahami bentuk fisik dari struktur tersebut.
Morfologi adalah metode linguistik yang mengidentifikasi satuan-satuan dasar
bahasa sebagai satuan-satuan gramatikal. Anatomi hewan adalah cabang
biologi yang mempelajari struktur dan organisasi makhluk hidup.( Nanada
Afrada Ayu. 2016 ).

Menurut ( Kusuma Sri Handayani, 2018 ). Anatomi adalah suatu ilmu


yang mempelajari bentuk, susunan, letak dan hubungan bagian-bagiannya satu
sama lain alat-alat atau organ-organ tubuh dari hewan dengan jalan
menguraikan, mengiris dan menyayat. Sedangkan morfologi merupakan ilmu
yang mempelajari bentuk luar suatu organisme. Bentuk luar dari organisme ini
merupakan salah satu ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari
organisme. Adapun yang dimaksud dengan bentuk luar organisme ini adalah
bentuk tubuh, termasuk di dalamnya warna tubuh yang kelihatan dari luar.
Pada dasarnya bentuk luar dari ikan dan berbagai jenis hewan air lainnya mulai
dari lahir hingga ikan tersebut tua dapat berubah-ubah, terutama pada ikan dan
hewan air lainnya yang mengalami metamorfosis dan mengalami proses
adaptasi terhadap lingkungan (habitat). Namun demikian pada sebagian besar
ikan bentuk tubuhnya relatif tetap, sehingga kalaupun terjadi perubahan,
perubahan bentuk tubuhnya relatif sangat sedikit. Bentuk tubuh pada mahluk
hidup, termasuk pada hewan air juga erat kaitannya dengan anatomi, Bentuk
tubuh pada mahluk hidup, termasuk pada hewan air erat kaitannya dengan
anatomi, sehingga ada baiknya sebelum melihat anatominya; terlebih dahulu
kita melihat bentuk tubuh atau penampilan (morfologi) hewan air tersebut.
Pada dasarnya morfologi dari setiap jenis hewan air yang masih dekat
kekerabatanya mempunyai kemiripan-kemiripan, seperti anatomi dan
morfologi udang, kepiting dan lobster hampir mirip. Hal yang sama juga akan
kita dapati pada berbagai jenis ikan serta pada berbagai jenis hewan lainya.

Selanjutnya mengenai adaptasi morfologi hewan, banyak makhluk


hidup yang menyesuaikan diri terhadap lingkungan dengan cara menyesuaikan
bentuk tubuhnya terhadap lingkungan penyesuaian inilah yang kemudian
dikenal dengan istilah adaptasi morfologi. Adaptasi morfologi adalah
penyesuaian bentuk tubuh. Struktur tubuh. atau alat-alat tubuh organisme
terhadap lingkungannya. Dilakukan oleh mahkluk hidup karena perubahan
yang terjadi merupakan perubahan bentuk luar. Bentuk Gigi secara khusus.
Gigi hewan karnivora atau pemakan daging beradaptasi menjadi empat gigi
taring besar dan runcing untuk menangkap mangsa, serta gigi geraham dengan
ujung pemotong yang tajam untuk mencabik-cabik mangsanya. Bentuk
moncong panjang dengan ujung mulut kecil tak bergigi dengan lubang
berbentuk celah kecil untuk mengisap semut dari sarangnya. Hewan ini
mempunyai lidah panjang dan bergetah yangdapat dijulurkan jauh keluar
mulut untuk menangkap serangga. Bentuk Paruh. Elang memiliki paruh yang
kuat dengan rahang atas yang melengkung dan ujungnya tajam. Fungsi paruh
untuk mencengkeram korbannya. Burung gelatik paruhnya sesuai untuk makan
biji-bijian. Burung kolibri, paruhya sesuai untuk mengisap madu dari bunga.
Burung pelikan, paruhnya sesuai untuk menangkap ikan. Burung elang,
paruhnya sesuai untuk mengoyak daging mangsanya. Burung pelatuk.
paruhnya sesuai untuk memahat batang pohon dan menangkap serangga di
dalamnya. Adaptasi morfologi pada burung juga dapat dilihat pada macam-
macam bentuk kakinya.( Anik Widiarti, 2015 ).
Adapun ciri-ciri morfologi dan anatomi hewan pisces dan amfibi menurut (
Edwin Muttaqin, 2017 ).

Ciri-ciri morfologi hewan pisces:

1. ditutupi oleh sisik dan memiliki gurat sisi untuk menentukan arah dan posisi
berenang.

2. Tubuh terdiri atas Kepala.

3. Rangka tersusun atas tulang sejati Tidak ada daun telinga

Ciri-ciri anatomi hewan pisces:

1. Mempunyai hati, tetapi lambung hanya merupakan pembesaran dari usus.


Pada usus terdapat katup-katup spiralis.

2. Memiliki insang yang memiliki operculum dan celah insang. Gelembung


renang terdiri oksigen, CO₂, N₂, dan berfungsi sebagai alat bantu pernafasan.
Pada dipnoi terdapat pneumatosista yang berfungsi sebagai paru-paru apabila
ikan hidup di lumpur yg mengandung air sedikit.

3. Jantung beruang dua darah mendapat O₂ dalam filament-filamen insang.

4. Memiliki pronefron atau ginjal. Pada aghata tidak ada system portal ginjal.

5. Otak terdiri dari 5 bagian 10 saraf cranial Hewan betina memiliki sepasang
ovarium dan sepasang oviduk, ovipar, atau vivipar.

Ciri-ciri morfologi hewan amfibi:

1. Dapat hidup di air dan di darat ataupun tempat-tempat yang lembab.

2. Disebut juga hewan yang mempunyai tempat hidup (habitat) di dua alam.

3. Hewan bernafas dengan paru-paru dan kulit. Telur dan berudu katak hidup
di air.

4. Kulit terdiri dari dermis Tidak memiliki daun telinga.

Ciri-ciri anatomi hewan amfibi:


1. Pencernaan sempurna, berahang juga berkloaka. Mulut berlidah.

2. Alat pernafasan berupa paru-paru, kulit, dan insang. Pertukaran gas terjadi
pada kulit. Larfa bernafas dengan insang.

3. Jantung beruang tiga, dua serambi dan satu bilik. Peredaran darah tertutup
terdapat arteri karotis, sistemik, dan pulmokutaneus. Memiliki 3 macam
pembuluh balik yaitu vena kafa, vena porta, dan vena pulmokutanus.

4. Ginjal tipe mesonefroid dengan saluran kemih urin keluar lewat kloaka.
Kandunga kemih merupakan gelembung tipis di sebelah sisi ventral kloaka
Otak terbagi menjadi lima bagian dengan 10 saraf cranial. Memiliki kelenjer
endokrin dan kelenjer tiroid. Telur terbungkus gelatin, di letakkan dalm air,
menetas menjadi larva dan mengalami metamorphosis menjadi katak dewasa.
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Adapun waktu dan tempat kami melaksankan praktikum yaitu pada jam
14.00 – 18.00 wita bertempat di laboratorium biologi.
3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan saat praktum yaitu:
3.2.1 Alat
1. Silet
2. Jarum pentul
3. Papan steroform
3.2.2 Bahan
1. Alkohol 75%
2. Kapas
3. Tisu
4. Katak
5. Ikan nila

3.3 Prosedur Kerja

1. Biuslah katak dan ikan nila terlebih dahulu, sebelum melakukan pembedahan.
Masukkan kapas yang telah ditetesi alkohol setelah itu bius katak dan ikan nila
yang akan dipakai untuk percobaan.

2. Setelah terbius, gambarlah morfologi dari katak dan ikan nila trsebut.
Kemudian lakukan pembedahan diatas papan steroform dengan menggunakan
alat bedah atau silet.

3. Jika terdapat darah yang berlebihan, bersihkan dengan tissue.

4. Amati bagian-bagiannya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBHASAN

4.1 Hasil

Jenis Hewan Gambar Keterangan

1.Mulut
1.
4.1.1 2.Jari-jari
2.
Katak 3.Kerongkongan
3.
4.Lemak
4. 5.Hati
5. 6.Lambung
6. 7. Empedu
7. 8.Usus halus
8. 9.Ginjal

9 10.Jari-jari kaki

10

4.1.2 1.Sirip
121
Ikan punggung
Nila 2 2.Mata
Sebelum 3 3.Mulut
dibedah 4 4.Sirip ekor
5 5.Sisik
4.1.3 1 1.Insang
Ikan Nila 2 2.Empedu
setelah 3
3.Usus halus
dibedah 4.Perut
4
5.Tulang
5

4.2 Pembahasan

Dari gambar dapat kita ktahui morfologi pada katak mempunyai kulit
yang selalu basah dan berkelenjar, berjari 4-5 atau lebih sedikit, tidak bersirip,
mata mempunyai kelopak yang dapat digerakkan, mata juga mempunyai selaput
yang menutupi mata pada saat berada dalam air ( disebut membran miktans ).
Pada mulut terdapat gigi dan lidah yang dapat dijulurkan. Pada saat masih kecil
( berudu ) bernafas dengan insang. Setelah dewasa bernafas dengan paru-paru
dan kulit. Suhu tubuh berubah-ubah sesuai dengan keadaan lingkungan (
poikiotern ) .dan memili warna yang bermacam-macam dengan pola yang
berlainan. Kemudian pada bagian anatomi katak memiliki bagian-bagian yaitu,
Artrium yang memiliki dua ruang yaitu dextrum dan sinitrum yang terletak
disebelah cranial, ventricle (satu ruang), warna lebih muda truncus anterious
(batang nadi) disebelah ventral cor, yang keluar dari ventricle kearah cranial
dan sinus venosus, tampak dari sebelah dorsal cor, bagian ini masuk ke atrium
dextrum, dan memiliki warna merah dalam kantong jaringan atau pericardium
yang berisi zat cair lymphe. Jantuung berfungsi sebagai alat untuk, memompa
darah ke seluruh tubuh. Hepar berwarna coklat, terdiri dari lobus dexter dan
lobus sinester. Yang berfungsi untuk menawarkan racun yang masuk kedalam
tubuh bersam makanan. Ia juga berfusi sebagai tempat perombakan sel drah
merah yang telah tua, ventriculus yang berwarna putih, panjang, sebelah sisi
kiri.
Dari gambar ikan nila dilihat dari segi morfologi mempunyai bentuk
tubuh yang pipih kearah vertical ( kompres ) dengan profil empat persegi
panjang kearah anteroposterior, posisi mulut terletak di ujung/termal. Pada sirip
ekor tampak jelas garis –garis yang vertical dan pada sirip punggunya garis-
garis yang terlihat condong lekuknya. Ciri ikan nila adalah garis-garis vertical
berwarna hitam pada bagian punggung dan dubur. Pada bagian sirip caudal/
ekor yang berbentuk membulat warna merah yang biasanya digunakan sebagai
indikasi kematangan gonad. Pada rahang terdapat bercak kehitaman. Sisik ikan
nila adalah tipe scenoid. Ikan nila juga ditandai dengan jari-jari darsal keras,
begitupun bagian awalnya. Dengan posisi siap awal di bagian belakang sirip
dada (abnormal).
Kemudian dilihat dari segi anatominya dari sistem penutup tubuh (kulit)
yaitu sisik, kelenjr racun, kelenjar lender dan sumber-sumber pewarnaan. Sistem
otot (urat daging) yaitu penggerak tubuh, sirip-sirip, insang, organ listrik. Sistem
rangka (tulang) yaitu tempat melekatnya otot, pelindung organ-organ dalam dan
penegak tubuh. Sistem pernafasan (respirasi) yaitu organnya terutama insang dan
organ-organ tambahan. Sistem peredaan darah (sirkulasi) organnya jantung dan
sel-sel darah, mengedarkan O2, nutrisi dan sebagainya. Sistem pencernaan yaitu
organnya saluran pencernaan dari multu sampai anus. Sistem hormon yaitu
kelenjar hormone untuk pertumbuhan reproduksinya dan sebagainya. Sistem
saraf yaitu organ otak dan saraf-saraf tepi. Sistem ekskresi dan osmoregulasi
yaitu organnya terutama ginjal. Sistem reproduksi dan embriologi yaitu
organnya gonad jantan dan betina.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Anatomi adalah suatu ilmu yang mempelajari bentuk, susunan, letak


dan hubungan bagian-bagiannya satu sama lain alat-alat atau organ-organ tubuh
dari hewan dengan jalan menguraikan, mengiris dan menyayat. Sedangkan
morfologi merupakan ilmu yang mempelajari bentuk luar suatu organisme.
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh. Struktur tubuh. atau alat-
alat tubuh organisme terhadap lingkungannya. Dilakukan oleh mahkluk hidup
karena perubahan yang terjadi merupakan perubahan bentuk luar

5.2 Saran

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian serta


menjadi jalan unutk kita mempelajari anatomi dan morfologi. Maupun itu
hewan dilaut ataupun hewan didarat lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA

Ayu.N.A. 2016. Taksnomi Vetebrata Morfologi dan Klasifikasi Kelas Amphibia.


Batu sangkar

Endrakasih.E. 2018. Morfologi dan Anatomi Hewan. Jakarta

Handayani.K.S. 2018. Anatomi, Morfologi dan Fisiologi. Pontianak

Muttaqin.E. 2017. . Education Research and Development. Jakarta

Widiarti.A. 2015. Mengidentifikasi Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup Melalui


Adaptasi, Seleksi Alam dan Perkembngbiakan. Trenggelek

Anda mungkin juga menyukai