Disusun oleh:
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
LUWUK BANGGAI
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat
dan karunia-nya Kami dapat menyelesaikan laporan penelitian anatomi hewan dan
morfologi.
Laporan ini merupakan tugas dari mata pelajaran biologi mengenai anatomi
hewan dan Morfologi. Hewan merupakan organisme multiseluler yang dekat
dengan kehidupan kita Sehari-hari bgtu juga dengan tumbuhan. Dalam laporan ini
di jelaskan mengenai anatomi hewan dan morfologi, karakteristiknya maupun hal-
hal yang berkaitan selain itu dalam penelitian di Lakukan pengamatan untuk
mengetahui anatomi hewan dan morfologi serta bagian – bagian Yang ada dalam
tubuh hewan. Tak lupa kami berterimahkasih kepada kakak-kakak senior kami
yang telah membantu Menyusun laporan ini. Kami berharap dapat memberikan
manfaat tentang “ Anatomi dan Morfologi”.
Demikian laporan ini, semoga apa yang kami amati dan laporkan dapat
bermanfaat Untuk menambah pengetahuan untuk kita semua, terutama untuk
menggali lebih dalam Kekayaan hayati di sekita
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR……………………………………………………… ii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………… iv
BAB I PENDAHULUAN
4.1 Hasil………………………………………………………………. 6
4.2 Pembahasan……………………………………………………….. 7
BAB V PENUTUT
5.1 Kesimpulan………………………………………………………. 8
5.2 Saran……………………………………………………………… 8
LAMPIRAN………………………………………………………………… 10
DAFTAR GAMBAR
1. ditutupi oleh sisik dan memiliki gurat sisi untuk menentukan arah dan posisi
berenang.
4. Memiliki pronefron atau ginjal. Pada aghata tidak ada system portal ginjal.
5. Otak terdiri dari 5 bagian 10 saraf cranial Hewan betina memiliki sepasang
ovarium dan sepasang oviduk, ovipar, atau vivipar.
2. Disebut juga hewan yang mempunyai tempat hidup (habitat) di dua alam.
3. Hewan bernafas dengan paru-paru dan kulit. Telur dan berudu katak hidup
di air.
2. Alat pernafasan berupa paru-paru, kulit, dan insang. Pertukaran gas terjadi
pada kulit. Larfa bernafas dengan insang.
3. Jantung beruang tiga, dua serambi dan satu bilik. Peredaran darah tertutup
terdapat arteri karotis, sistemik, dan pulmokutaneus. Memiliki 3 macam
pembuluh balik yaitu vena kafa, vena porta, dan vena pulmokutanus.
4. Ginjal tipe mesonefroid dengan saluran kemih urin keluar lewat kloaka.
Kandunga kemih merupakan gelembung tipis di sebelah sisi ventral kloaka
Otak terbagi menjadi lima bagian dengan 10 saraf cranial. Memiliki kelenjer
endokrin dan kelenjer tiroid. Telur terbungkus gelatin, di letakkan dalm air,
menetas menjadi larva dan mengalami metamorphosis menjadi katak dewasa.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Adapun waktu dan tempat kami melaksankan praktikum yaitu pada jam
14.00 – 18.00 wita bertempat di laboratorium biologi.
3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan saat praktum yaitu:
3.2.1 Alat
1. Silet
2. Jarum pentul
3. Papan steroform
3.2.2 Bahan
1. Alkohol 75%
2. Kapas
3. Tisu
4. Katak
5. Ikan nila
1. Biuslah katak dan ikan nila terlebih dahulu, sebelum melakukan pembedahan.
Masukkan kapas yang telah ditetesi alkohol setelah itu bius katak dan ikan nila
yang akan dipakai untuk percobaan.
2. Setelah terbius, gambarlah morfologi dari katak dan ikan nila trsebut.
Kemudian lakukan pembedahan diatas papan steroform dengan menggunakan
alat bedah atau silet.
4. Amati bagian-bagiannya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBHASAN
4.1 Hasil
1.Mulut
1.
4.1.1 2.Jari-jari
2.
Katak 3.Kerongkongan
3.
4.Lemak
4. 5.Hati
5. 6.Lambung
6. 7. Empedu
7. 8.Usus halus
8. 9.Ginjal
9 10.Jari-jari kaki
10
4.1.2 1.Sirip
121
Ikan punggung
Nila 2 2.Mata
Sebelum 3 3.Mulut
dibedah 4 4.Sirip ekor
5 5.Sisik
4.1.3 1 1.Insang
Ikan Nila 2 2.Empedu
setelah 3
3.Usus halus
dibedah 4.Perut
4
5.Tulang
5
4.2 Pembahasan
Dari gambar dapat kita ktahui morfologi pada katak mempunyai kulit
yang selalu basah dan berkelenjar, berjari 4-5 atau lebih sedikit, tidak bersirip,
mata mempunyai kelopak yang dapat digerakkan, mata juga mempunyai selaput
yang menutupi mata pada saat berada dalam air ( disebut membran miktans ).
Pada mulut terdapat gigi dan lidah yang dapat dijulurkan. Pada saat masih kecil
( berudu ) bernafas dengan insang. Setelah dewasa bernafas dengan paru-paru
dan kulit. Suhu tubuh berubah-ubah sesuai dengan keadaan lingkungan (
poikiotern ) .dan memili warna yang bermacam-macam dengan pola yang
berlainan. Kemudian pada bagian anatomi katak memiliki bagian-bagian yaitu,
Artrium yang memiliki dua ruang yaitu dextrum dan sinitrum yang terletak
disebelah cranial, ventricle (satu ruang), warna lebih muda truncus anterious
(batang nadi) disebelah ventral cor, yang keluar dari ventricle kearah cranial
dan sinus venosus, tampak dari sebelah dorsal cor, bagian ini masuk ke atrium
dextrum, dan memiliki warna merah dalam kantong jaringan atau pericardium
yang berisi zat cair lymphe. Jantuung berfungsi sebagai alat untuk, memompa
darah ke seluruh tubuh. Hepar berwarna coklat, terdiri dari lobus dexter dan
lobus sinester. Yang berfungsi untuk menawarkan racun yang masuk kedalam
tubuh bersam makanan. Ia juga berfusi sebagai tempat perombakan sel drah
merah yang telah tua, ventriculus yang berwarna putih, panjang, sebelah sisi
kiri.
Dari gambar ikan nila dilihat dari segi morfologi mempunyai bentuk
tubuh yang pipih kearah vertical ( kompres ) dengan profil empat persegi
panjang kearah anteroposterior, posisi mulut terletak di ujung/termal. Pada sirip
ekor tampak jelas garis –garis yang vertical dan pada sirip punggunya garis-
garis yang terlihat condong lekuknya. Ciri ikan nila adalah garis-garis vertical
berwarna hitam pada bagian punggung dan dubur. Pada bagian sirip caudal/
ekor yang berbentuk membulat warna merah yang biasanya digunakan sebagai
indikasi kematangan gonad. Pada rahang terdapat bercak kehitaman. Sisik ikan
nila adalah tipe scenoid. Ikan nila juga ditandai dengan jari-jari darsal keras,
begitupun bagian awalnya. Dengan posisi siap awal di bagian belakang sirip
dada (abnormal).
Kemudian dilihat dari segi anatominya dari sistem penutup tubuh (kulit)
yaitu sisik, kelenjr racun, kelenjar lender dan sumber-sumber pewarnaan. Sistem
otot (urat daging) yaitu penggerak tubuh, sirip-sirip, insang, organ listrik. Sistem
rangka (tulang) yaitu tempat melekatnya otot, pelindung organ-organ dalam dan
penegak tubuh. Sistem pernafasan (respirasi) yaitu organnya terutama insang dan
organ-organ tambahan. Sistem peredaan darah (sirkulasi) organnya jantung dan
sel-sel darah, mengedarkan O2, nutrisi dan sebagainya. Sistem pencernaan yaitu
organnya saluran pencernaan dari multu sampai anus. Sistem hormon yaitu
kelenjar hormone untuk pertumbuhan reproduksinya dan sebagainya. Sistem
saraf yaitu organ otak dan saraf-saraf tepi. Sistem ekskresi dan osmoregulasi
yaitu organnya terutama ginjal. Sistem reproduksi dan embriologi yaitu
organnya gonad jantan dan betina.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran