Anda di halaman 1dari 4

A.

Bibit

Jengger tidak bergerigi, berbentuk bulat dan tengahnya merah kebiruan.

Bulu di bagian kepala berwarna biru, hitam, dan coklat.

Bulu di area leher berwarna hijau berkilauan dan terlihat seperti sisik ikan.

Bulu penutup pinggul panjang meruncing dengan kilau keemasan, sisi bawah hitam, dan ekor berwarna
kehijauan atau kebiruan.

Ukuran tubuh bervariasi, iris merah dan paruh abu abu, warna kaki kekuningan atau abu abu bening.

B. Pakan

Secara umum di hutan pakannya berupa biji-bijian seperti kacang-kacangan, padi, gandum & jagung.
Sedangkan dari segi serangga yang biasa di konsumsi yaitu jangkrik, ulat, cacing tanah & belalang.

C. Obat-obatan

Ayam hutan hijau sering terkena sakit snot dan berak darah, sebelum dewasa, ayam hutan hijau harus
diberi vaksin terlebih dahulu sehingga memiliki kekebalan tubuh yang baik sejak muda dan terhindar
dari penyakit tersebut ketika dewasa. Pastikan vaksin diberikan dan mampu memberikan perlindungan
yang terbaik.

Jahe, temulawak, dan kencur adalah bahan bahan alami terbaik untuk menjaga kehangatan tubuh ayam
hutan hijau. Berikan vitamin tersebut secara berkala setidaknya seminggu sekali dengan cara dicampur
pada pakannya sehingga ayam hutan hijau jauh dari stres dan selalu berada dalam kondiis tubuh yang
baik.

Vitamin alami akan memberikan kekuatan pada ayam hutan hijau untuk mampu beradaptasi di semua
situasi lingkungan terutama di musim pancaroba atau musim hujan yang di dalamnya banyak tersebar
uman penyakit dan banyak ayam terkena penyakit. Dengan pemberian vitamin alami secara rutin,
kekebalan tubuh ayam hutan hijau akan meningkat.

D. Air

Ayam hutan hijau dapat dimandikan dengan cara menyemportnya dengan air kemudian membiarkannye
berjemur untuk mengeringkan diri secara alami, kebersihan tubuh ayam hutan hijau akan menjadikan
kesehatannya meningkat dan bebas dari stres. Mandikan ayam setidaknya seminggu sekali.

E. Kandang

Untuk kandang ayam hutan, beri lapisan karung di bagian atapnya sehingga ketika ayam hutan agresif
dan melompat lompat, kepalanya tidak terluka. Jangan langsung memasukkan ayam hutan ke kandang
yang besar sebab akan menyulitkan ketika menangkap atau merawatnya.
2. Teknik budidaya satwa harapan:

A. Pemilihan kandang

Kandang ayam hutan harus dibuat senyaman mungkin, sehingga ayam nantinya tidak akan merasa stres
dan mudah beradaptasi dengan lingkungan. Adapun kriteria kandang yang ideal haruslah mencakup
beberapa hal antara lain berikut ini :

a. Ukuran ideal kandang minimal 5×5 meter dengan lantai tanah serta atap dengan bahan yang dingin
seperti dari genting atau asbes.

b. Dinding kandang di buat semi permanen atau setengah tiang.

c. Tinggi bangunan maksimal 3-5 meter.

d. Sekitar bangunan di buat ruang terbuka dengan kanan kiri di pagar rapat agar ayam tak dapat kabur
atau keluar menjauh.

B. Pemilihan indukan

indukan yang dipilih juga harus berkualitas sebagimana pada cara budidaya ayam bangkok aduan.
Adapun untuk ayam hutan hijau sendiri baik indukan jantan ataupun betina memiliki ciri dan
karakteristik yang berbeda.

Berikut kriteria untuk ayam jantan dan betina :

a. Ayam jantan relatif lebih indah dari segi warna bulunya dimana bagian bulu badannya berwarna hijau
bercampur dengan ungu dan beberapa warna lain.

b. Dari segi ukuran badan juga ukuran ayam hutan hijau lebih besar.

c. Sedangkan ayam betina memiliki warna yang lebih standar yakni hanya cokelat dan hitam.

d. Serta ukuran tubuhnya juga lebih kecil dibandingkan dengan ukuran ayam jantan.

e. Pilih indukan yang memiliki pergerakan aktif dan lincah serta suara kokok yang keras.

f. Amati setiap bagian tubuh jangan ada yang luka atau cacat.

g. Pastikan kedua indukan dalam kondisi yang sehat dan tidak terpapar hama atau penyakit.

h. Untuk indukan anda bisa menyiapkan 3 indukan betina dan 1 indukan jantan dalam satu kandang.

C. Perkawinan indukan

Pada tahapan ini yaitu mengawinkan kedua indukan antara jantan dan betina agar kemudian indukan
betina dapat bertelur.
Tentunya peekawinan dilakukan secara alami oleh kedua indukan, anda hanya perlu melakukan
beberapa hal berikut ini :

a. Dekatkan kedua indukan dalam satu lokasi, hal ini akan membantu keduanya untik saling beradaptasi.

b. Saat keduanya menunjukkan rasa ketertarikan maka perkawinan akan dapat berlangsung.

c. Biasanya kedua indukan relatif membutuhkan waktu yang agak lama untuk saling menyesuaikan diri
hal ini tidak lain adalah dikarenakan sifat bawaan ayam hutan yang relatif liar.

d. Sehingga tentunya untuk melakukan perkawinan antara kedua indukan relatif membutuhkan wktu
yang lama.

e. Jika anda memiliki lebih dari satu indukan maka anda dapat menempatkannya secara bersama sama
sehingga kemudian indukan jantanlah yang nantinya akan menyeleksi kepada indukan mana ini ingin
melakukan perkawinan.

f. Keberhasilan perkawinan biasanya akan ditunjukkan dengan sifat indukan betina yang agresif saat
akan didekati oleh indukan jantan atau indukan betina lainnya.

g. Maka selajutnya yaitu bersiap untuk menyiapkan sarang sebagai tempat indukan betina untuk
bertelur.

D. Perawatan dan Pemeliharaan

a. Pemberian Pakan

b. Vaksinasi

c. Pemberian vitamin

d. Pemberantasan Hama Kutu

E. Penetasan Telur Ayam Hutan

Nah, tentunya setelah ayam betina bertelur maka tahapan selanjutnya adalah proses penetasan untuk
kemudian mendapatkan hasil dari budidaya yang dilakukan dalam tips sukses budidaya ayam kampung .
Penetaan dilakukan secara alami dimana indukan betina nantinya akan mengerami telur selama 21 hari
hingga kemudain telur menetass. Jika dalam waktu tersebut telur tak kunjung menetas maka berarti
telur memiliki kualitas yang jelek. Maka anda dapat memulai tahapan ulang dengan mengkawinkan
kembali indukan jantan dengan betina.

3. Kesulitan / tantangan

Kekurangan yg di miliki ayam hutan yaitu sifat kanibalisme, dan oleh karena itu untuk menghindari hal
yang tidak di inginkan, kita bisa mengusahakan beberapa cara untuk mengurangi dan menghilangkan
sifat kanibalisme ayam hutan, di antaranya adalah
1. Mengurangi kepadatan tebar kandang

2. Memperbanyak kandungan pakan yang mengandung protein – protein hewani

3. Memperbaiki sirkulasi udara kandang

4. Memotong sedikit paruh agar tidak terlalu runcing

4. Keunggulan

Ayam hutan

Penyedia bahan baku :Daging, Telor, bulu yang indah.

Penyedia jasa : ayam hutan dapat dibudidayakan, daging dan telornya dapat dimasak dan dikonsumsi
atau diperjual belikan berupa masakan, bulunya dapat dijadikan kemoceng atau hiasan.

Nilai ekonomis : memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi (contohnya : Masakan telor/daging ayam
hutan, kemoceng/hiasan bulu ayam hutan)

Anda mungkin juga menyukai