Anda di halaman 1dari 2

Pancasila Sebagai Sistem Filsafat

Pengertian Filsafat

Filsafat adalah ilmu yang mengkaji pertanyaan-pertanyaan umum dan asasi, misalnya
Tentang eksistensi, penalaran, nilai nilai luhur, akal budi, dan bahasa.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, filsafat adalah pengetahuan dan penyelidikan
Dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya.

Lingkup pembahasannya = tentang manusia, masyarakat alam, pengetahuan, etika, logika,


Agama estetika dan lain lain.

Secara Harfiah = cinta kebijaksanaan

Filsafat juga mencakup tentang :


• Materialisme
• Hedonisme
• Liberalisme
• Sekuralisme

Pancasila Sebagai Sistem

Manusia dalam hubungannya dengan Tuhan yang maha esa, dengan dirinya sendiri,
Dengan sesama manusia, dengan sesama Masyarakat bangsa yang nilai nilainya telah
Dimiliki oleh bangsa indonesia.

Ciri – Ciri Sistem:


• Suatu kesatuan bagian
• Bagian-bagian tsb mempunyai fungsi sendiri – sendiri
• Saling berhubungan, saling ketergantungan
• Kesemuanya dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan bersama (tujuan sistem)
• Terjadinya dlm suatu lingkungan yg kompleks

Kesatuan Sila Sila Pancasila

• Bersifat Organis
• Bersifat Hierarkhis & Berbentuk Piramidal
• Saling Mengisi & Saling Mengkualifikasi
Kesatuan Sila-Sila Pancasila Sebagai Suatu Sistem Filsafat

• Dasar Ontologis = Manusia (monopluralis)


• Dasar Epistemologis = Sumber pengetahuan pancasila
• Dasar Aksiologis = Nilai Material Dan Kerohanian

Pengamalan Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Negara

Secara Obyektif, Implementasi dalam kehidupan bernegara secara objektif berarti


melaksanan dan juga mentaati peraturan perundang-undangan susai norma hukum negara
yang berlandaskan Pancasila.

Pengamalan secara objektif ini harus ada dukungan dari pihak yang berkuasa di suatu negara.
Pengamalan pancasila secara objektif ini memiliki sifat memaksa, dan apabila kita melanggar
maka ada sanksi hukum yang mengikat.

Dengan kata lain, semua warga negara yang melakukan pelanggaran hukum adakan
mendapatkan hukuman atau sanksi. Pengamalan yang seperti ini merupakan konsekuensi
dan perwujudan dari nilai dasar Pancasila sebagai norma hukum negara.

Secara Subyektif, Artinya di dalam pengamalan secara subjektif ini Pancasila menjadi
sumber atau dasar etika bagi semua warga negara dan penyelenggara negara (pemerintah)
dalam bersikap dan bertingkah laku.

Etika kehidupan berbangsa dan bernegara yang bersumber pada nilai-nilai Pancasila
sebagaimana tertuang dalam Ketetapan MPR No. VI/MPR/2001 adalah norma-norma etik
yang dapat kita amalkan dan kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Pelanggaran terhadap norma etik tidak mendapatkan sanksi hukum, tetapi sanksi diri sendiri
seperti rasa malu, dikucilka atau diejek. Pengamalan secara subjektif merupakan konsekuensi
dari mewujudkan nilai dasar Pancasila sebagai norma etik dalam berbangsa dan bernegara.

Inti Isi Sila – Sila Pancasila

• Ketuhanan yang maha esa


• Kemanusiaan yg adil dan beradab
• Persatuan Indonesia
• Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
• Keadilan sosial bagi seluruah rakyat indonesia

Anda mungkin juga menyukai