Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pengertian Filsafat
Filsafat adalah ilmu yang mengkaji pertanyaan-pertanyaan umum dan asasi, misalnya
Tentang eksistensi, penalaran, nilai nilai luhur, akal budi, dan bahasa.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, filsafat adalah pengetahuan dan penyelidikan
Dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya.
Manusia dalam hubungannya dengan Tuhan yang maha esa, dengan dirinya sendiri,
Dengan sesama manusia, dengan sesama Masyarakat bangsa yang nilai nilainya telah
Dimiliki oleh bangsa indonesia.
• Bersifat Organis
• Bersifat Hierarkhis & Berbentuk Piramidal
• Saling Mengisi & Saling Mengkualifikasi
Kesatuan Sila-Sila Pancasila Sebagai Suatu Sistem Filsafat
Pengamalan secara objektif ini harus ada dukungan dari pihak yang berkuasa di suatu negara.
Pengamalan pancasila secara objektif ini memiliki sifat memaksa, dan apabila kita melanggar
maka ada sanksi hukum yang mengikat.
Dengan kata lain, semua warga negara yang melakukan pelanggaran hukum adakan
mendapatkan hukuman atau sanksi. Pengamalan yang seperti ini merupakan konsekuensi
dan perwujudan dari nilai dasar Pancasila sebagai norma hukum negara.
Secara Subyektif, Artinya di dalam pengamalan secara subjektif ini Pancasila menjadi
sumber atau dasar etika bagi semua warga negara dan penyelenggara negara (pemerintah)
dalam bersikap dan bertingkah laku.
Etika kehidupan berbangsa dan bernegara yang bersumber pada nilai-nilai Pancasila
sebagaimana tertuang dalam Ketetapan MPR No. VI/MPR/2001 adalah norma-norma etik
yang dapat kita amalkan dan kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pelanggaran terhadap norma etik tidak mendapatkan sanksi hukum, tetapi sanksi diri sendiri
seperti rasa malu, dikucilka atau diejek. Pengamalan secara subjektif merupakan konsekuensi
dari mewujudkan nilai dasar Pancasila sebagai norma etik dalam berbangsa dan bernegara.