REFERENSI:
• Bambang Triatmodjo,”Hidrologi Terapan”,
Beta Offset, Cetakan Kedua, September
2010
• Ven Te Chow “Applied Hydrology”,
McGraw Hill, 1982
• Lily Montarcih L, “ Hidrologi Teknik
Terapan”, CV. Asrori, Cetakan 1, 2009
Kontrak perkuliahan
1. Tidak masuk kelas setelah lewat 15 menit. No
excuse for Titip Absen..!!!
2. Ada 2 tugas kecil. Bobot total 20%. Hanya
dikumpulkan pada saat waktu yang
ditentukan.
3. Nilai akhir = 20% T + 40% UTS + 40% UAS
4. Tidak berkaos oblong dan bersandal
Pendahuluan
Obyek permasalahan dimulai dari PENGERTIAN DAS
DAS (Daerah Alian Sungai) = Catchment Area =
Watershed = DPS (Daerah Pengaliran Sungai) =
Patusan = Drainage Area
Adalah : suatu wilayah daratan yang merupakan
satu kesatuan dengan sungai atau anak-anak
sungainya, yang berfungsi menampung,
menyimpan, dan mengalirkan air berasal dari
curah hujan ke danau atau ke laut secara alami,
yang batas di daratan merupakan pemisah
topografis dan batas di laut sampai dengan
daerah perairan yang masih terpengaruh
aktivitas daratan
PENGERTIAN
• Adalah daerah yang dibatasi punggung2
gunung/pegunungan dimana air hujan yang
jatuh akan mengalir ke sungai utama pada suatu
titik/stasiun yang ditinjau.
Sub DAS B
C
B
DAS A
D
A
CONTOH DAS dalam peta topografi
Tingkatan/orde sungai
₋ Orde 1, sungai pertama yang mengalir dari tempat sumber
air/mata air
₋ Orde 2, pertemuan dua sungai orde 1 membentuk sungai
orde 2
₋ Orde 3, pertemuan 2 sungai orde 2 membentuk sungai
orde 3, dst..
Panjang sungai
• Panjang sungai diukur dari peta. Sebaiknya diukur berulang2
kemudian direratakan
• Panjang sungai utama di tentukan dari mata air di sungai
utama sampai outlet (titik tinjau).
Kemiringan sungai
• Pada umumnya yang digambarkan sebagai kemiringan sungai
adalah kemiringan sungai utama
• Kemiringan sungai berpengaruh pada kecepatan dan debit
aliran
• Kemiringan sungai yang curam akan mempercepat
pengosongna DAS dan akan menghasilkan lengkung
pengosongan (lengkung resesi) hidrograf yang curam,
sehinggan waktu dasar (time base) dari hidrograf akan lebih
pendek.
Perhitungan kemiringan sungai
dalam N segmen
SIKLUS HIDROLOGI
Awan Awan
Awan Awan
Air Permukaan
Lapisan
Kedap Air
Aliran air
tanah
1. PENGUAPAN
(EVAPORATION)
3 2. TRANSPIRASI
2 (TRANSPIRATION)
3. HUJAN
4 1 (PRECIPITATION / RAINFALL)
1
5 4. ALIRAN LIMPASAN
6 (OVERLAND FLOW )
LIMPASAN PERMUKAAN
7
(SURFACE RUNOFF)
8 9
5. INFILTRASI
akifer (INFILTRATION)
6. ALIRAN ANTARA
(INTERFLOW / SUBSURFACE
FLOW)
7. PERKOLASI
SIKLUS HIDROLOGI (PERCOLATION)
(HYDROLOGIC CYCLE) 8. ALIRAN AIR TANAH
(GROUNDWATER FLOW)
9. LIDAH AIR ASIN
(SALT WATER TONGE)
sumur artesis
TAHAP I:
Akhir musim kemarau
-Evaporasi dominan
-Belum ada hujan
-Permukaan kering
TAHAP II:
Awal musim penghujan
-Mulai ada hujan sedikit
-Belum cukup membentuk
surface runoff
TAHAP III:
Puncak musim penghujan
-Soil moisture capacity tercapai
-Surface runoff dominan
-Sering terjadi banjir
TAHAP IV:
Awal musim kemarau
-Pengatusan subsurface flow
-Penguapan intensif
-Soil moisture berkurang
Tipe hujan
• Hujan konvektif : hujan yang disebabkan oleh pemanasan
setempat dan biasanya jatuh di tempat yang sama. Biasanya
terjadi di wilayah dengan dataran yang luas. Biasanya
berintensitas tinggi dan durasi pendek.
• Hujan siklonik : jika massa udara panas bertemu massa udara
dingin dan membuat massa udara panas naik dan mengalami
kondensasi sehingga terbentuk awan dan hujan. Sifat hujannya
biasanya tidak lebat dan lama.
• Hujan orografis : hujan yang disebabkan oleh massa udara yang
berat dan terhalang (biasanya oleh gunung) dan akhirnya jatuh
di tempat itu sebagai hujan. Bisanya terjadi di wilayah
pegunungan.
Keadaan Intensitas Kondisi tanam
curah hujan (mm/menit)
Hujan sangat < 0.02 Tanah agak sedikit basah
lemah
Hujan lemah 0.02 – 0.05 Tanah basah tetapi sulit
dibuat lumpur
Hujan normal 0.05 – 0.25 Dapat dibuat lumpur &
hujan kedengaran keras
Hujan deras 0.25 – 1.0 Air tergenang seluruh
permukaan & hujan deras
kedengaran dari genangan
Hujan sangat > 1.0 Air tergenang, saluran
deras drainase meluap
Limpasan
• Limpasan permukaan adalah air hujan yang mengalir
dalam bentuk LAPISAN TIPIS DI ATAS PERMUKAAN TANAH
yang akan mengisi parit2 lalu bergabung dan membentuk
anak sungai dan akhirnya menjadi aliran sungai.
• Tinggi limpasan permukaan disampaikan dalam satuan
mm
• Di daerah hulu, limpasan permukaan dapat terjadi secara
cepat dan MENINGKATKAN debit sungai.
• Jika debit yang lewat melebihi kapasitas sungai maka yang
terjadi adalah BANJIR.
ALIRAN SUNGAI
Limpasan
infiltrasi
Aliran antara
perkolasi
m.a.t
baseflow