PEDOMAN
PELAYANAN INSTALASI RADIOLOGI
ISI Halaman
SK PEDOMAN PELAYANAN 1
INSTALASI RADIOLOGI
BAB I 4
PENDAHULUAN........................................................................................ 4
A. Latar Belakang................................................................................ 4
B. Tujuan.............................................................................................. 4
C. RuangLingkup Pelayanan............................................................... 4
D. Batasan Operasional....................................................................... 6
E. Landasan Hukum............................................................................ 7
BAB II 8
STANDAR KETENAGAAN........................................................................ 8
A. KualifikasiSumberDayaManusia …………………………………... 8
B. DistribusiKetenagaan ………………………………………………… 9
C. PengaturanJaga ………………………………………………………. 9
BAB III 11
STANDAR FASILITAS............................................................................... 11
A. DenahRuang.…………………………………………………………. 11
B. StandarFasilitas……..………………………………………............. 11
BAB IV 18
TATA LAKSANA PELAYANAN ……………………………………………. 18
A. KetentuanUmum............................................................................. 18
B. ProsedurPendaftaran...................................................................... 18
C. ProsedurPembayaran..................................................................... 19
D. PersiapanPemeriksaan................................................................... 19
E. PelayananPemeriksaan.................................................................. 21
F. RujukanPelayanan.......................................................................... 24
G. PembacaanHasilFotoAtauEkspertise …………………………… 24
2
BAB V 27
LOGISTIK................................................................................................... 27
BAB VI 29
KESELAMATAN PASIEN.......................................................................... 29
A. IdentifikasiResiko.……………..……………………………...………… 29
B. ManajemenResiko…………………………………………………….. 30
C. KontrolInfeksi …………………………………………………………... 31
BAB VII 32
KESELAMATAN KERJA........................................................................... 32
BAB VIII 34
PENGENDALIAN MUTU........................................................................... 34
BAB IX 35
PENUTUP.................................................................................................. 35
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Untuk dapat memberikan pelayanan radiologi sebagai penunjang
diagnostik yang memenuhi standar, maka diperlukan adanya standar
pelayanan radiologi yang dibuat dan dibukukan dalam menjamin kualitas
pelayanan di rumah sakit.
Dengan tersusunnya pedoman ini, diharapakan dapat bermanfaat
bagi upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dan berguna pula
3
untuk melindungi profesi pelaksana pelayanan medis di radiologi serta
masyarakat pengguna jasa kesehatan.
Prosedur-prosedur yang dikembangkan sesuai dengan kemajuan
teknologi kedokteran/kesehatan dan tuntutan pengguna jasa pelayanan
radiologi di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Riau.
B. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Tercapainya standar pelayanan radiologi RSUD Arifin Achmad
Provinsi Riau sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh
pelayanan Radiologi.
B. Tujuan Khusus
- Sebagai acuan bagi pelayanan kesehatan khususnya Radiologi dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan radiologi diagnostik.
- Sebagai acuan dalam menilai sarana pelayanan kesehatan
khususnya pelayanan radiologi diagnostik di RSUD Arifin Achmad.
- Sebagai pedoman dalam upaya pengembangan pelayanan kesehatan
khususnya pelayanan radiologi diagnostik di RSUD Arifin Achmad
C. RUANG LINGKUP
Pelayanan Radiologi di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau
merupakan pelayanan terintegrasi, dimana keseluruhan peralatan
imaging yang ada di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru berada dibawah
supervisi Instalasi Radiologi. Dalam hal ini, pemeriksaan akan dilakukan
oleh radiografer dan atau dokter yang memiliki kompetensi yang sesuai
dengan bidangnya.
Pelayanan Radiologi di RSUD Arifin Achmad dilakukan di dua
tempat, yaitu : Radiologi Sentral dan Radiologi IGD. Radiologi sentral
untuk pelayanan pasien rawat jalan, rawat inap, dan pasien rujukan
dari luar RSUD dan buka pada jam kerja. Sedangkan Radiologi IGD
untuk pelayanan pasien gawat darurat dan pelayanan dibuka 24 jam.
Pelayanan Radiologi di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru mempunyai
batasan ruang lingkup dalam pelayanan kesehatan yang dibatasi dalam
pedoman ini adalah Radiodiagnostik Konvensional, dan Radiodiagnostik
Imaging.
4
a) Craniospinalis termasuk sinus paranasalis
b) Thorax dan saluran pernafasan atas.
c) Tulang dan sistem musculoskeletal.
d) Abdomen polos.
e) Saluran cerna (OMD/Oesophagus Maag Duodenum,
Follow through, colon in loop)
f) Fistulografi
g) Panoramic
2. Untuk Radiodiagnostik Imaging meliputi pemeriksaan:
a) Computed Tomography (CT) Scan untuk pemeriksaan :
1) Kepala dan leher
2) Organ pernafasan dan salurannya.
3) Organ abdomen.
4) Saluran kemih
5) Tulang dan muskuloskeletal.
6) Pembuluh darah Arteri dan Vena.
b) Ultrasonography (USG) untuk pemeriksaan :
1) Kepala
2) Rongga Thorax
3) Rongga Abdomen Pelvis
4) Permukaan kulit dan jaringan lunak.
5) Otot dan persendian
D. BATASAN OPERASIONAL
Pelayanan Radiologi buka 24 jam setiap hari dan menerima
permintaan pemeriksaan radiologi.
Adapun pelayanan radiologi meliputi :
a. Computed Tomography (CT) Scan.
b. Ultrasonography.
c. Konvensional.
d. Panoramic & Cephalometri.
5
Pelayanan operasional Radiologi buka setiap hari Senin – Jum’at
mulai jam 08.00 – 14.00. Untuk pelayanan di luar jam operasional,
Radiologi hanya menerima pasien yang berasal dari Instalasi Rawat
Darurat dan Pelayanan Kritis (Perina, ICU, ICCU, PICU) dan Radiologi
tidak menerima pemeriksaan USG, dan CT Scan kontras kecuali untuk
kasus cito.
Pelayanan pemeriksaan radiologi pada jam operasional
Konvensional kontras, USG, dan CT Scan Kontras harus melalui
perjanjian.
Dalam melakukan pelayanan radiologi khususnya pemeriksaan
radiologi yang menggunakanan bahan media kontras harus dilengkapi
data hasil pemeriksaan laboratorium yaitu ureum dan kreatinin.
Sebelum pemeriksaan pasien diberikan penjelasan mengenai prosedur
pemeriksaan yang akan dilakukan serta menandatangani formulir
informed consent apabila pasien tersebut telah setuju untuk melakukan
pemeriksaan dengan bahan kontras. Dalam pelaksanaan penyuntikan
bahan kontras secara manual dan menggunakan alat injector otomatis
dilakukan oleh perawat radiologi dibawah pengawasan Dokter Spesialis
Radiologi.
Instalasi Radiologi juga melakukan pelayanan Radiologi mobile;
yaitu khusus pemeriksaan radiologi Thorax AP kepada pasien yang
keadaan umumnya tidak memungkinkan untuk dilakukan pemeriksaan
Thorax di ruangan radiologi.
E. LANDASAN & REFERENSI
1. Undang Undang Republik Indonesia nomor 44/2009 Tentang
Rumah Sakit.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24 Tahun 2020 Tentang
Pelayanan Radiologi Klinik.
3. Keputusan Menteri Nomor 375/MENKES/SK/III/2007, tentang
Standar Profesi Radiografer.
4. Keputusan Menteri Nomor 1250/MENKES/SK/XII/2009,
tentang Pedoman Kendali Mutu ( Quality Control ) Peralatan
Radiodiagnostik.
6
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Dalam menunjang pelayanan kesehatan, Instalasi Radiologi RSUD
Arifin Achmad Pekanbaru di dukung oleh :
a. Dokter Spesialis Radiologi berjumlah 5 orang.
b. Tenaga Radiografer berjumlah 17 orang.
c. Tenaga Fisikawan Medis 2 orang
d. Tenaga Administrasi berjumlah 3 orang.
e. Tenaga Perawat berjumlah 2 orang.
C. PENGATURAN JAGA
Instalasi Radiologi berada di tiga tempat, yaitu di Instalasi Diagnostik
Terpadu (IDT), di Instalasi Rawat Darurat (IRD) dan Medical Check Up
(MCU). Dalam melakukan pelayanannya Instalasi Radiologi RSUD Arifin
Achmad menerima pelayanan 24 jam dengan pengaturan jaga :
a. Dokter Spesialis Radiologi dengan Jadwal :
8
1. Dari pukul 07.30 WIB s/d 14.00 WIB
2. Oc Call diluar jam kerja.
b. Radiografer dengan jadwal jam kerja sebagai berikut :
1. Shift I dari pukul 07.30 WIB s/d 14.00 WIB (pelayanan di IDT,
IRD dan MCU)
2. Shift II dari pukul 14.00 WIB s/d 21.00 WIB (pelayanan di IRD)
3. Shift III dari pukul 21.00 WIB s/d 07.30 WIB (pelayanan di IRD)
c. Petugas Administrasi (penerimaan pasien, pelaporan/pengolahan
data dan pengarsipan) dengan jadwal jam kerja dari pukul 07.30 WIB
s/d 14.00 WIB.
d. Perawat dengan jadwal jam kerja dari pukul 07.30 WIB s/d 14.00
WIB.
9
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANG
B. STANDAR FASILITAS
Instalasi Radiologi dalam memberikan pelayanan kesehatan memiliki
alat-alat sebagai berikut :
1. Multi Slices CT Scan 64 : pemeriksaan radiologi dengan menggunakan
sumber radiasi sinar x dengan sistem kerja pengambilan gambar secara
irisan sehingga gambaran yang didapat lebih detail. Pemeriksaan ini
dapat dilakukan untuk seluruh organ tubuh.
2. CT Scan 16 :pemeriksaan radiologi dengan menggunakan sumber
radiasi sinar x dengan sistem kerja pengambilan gambar secara irisan
sehingga gambaran yang didapat lebih detail. Pemeriksaan ini dapat
dilakukan untuk seluruh organ tubuh.
3. Konvensional : alat radiologi dengan menggunakan sumber radiasi sinar
x yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan radiologi konvensional
secara umum.
4. Panoramic & Cephalometri : alat radiologi dengan menggunakan
sumber radiasi sinar x yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan
struktur gigi geligi dalam membantu dokter gigi menentukan tindakan
perawatan selanjutnya.
5. Ultrasonography : alat radiologi dengan menggunakan sumber
gelombang suara yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan
radiologi khusus organ dalam tubuh, jaringan lunak, persendian
maupun pembuluh darah.
10
6. Komputer Radiologi : alat yang digunakan untuk memproses gambar
dari mulai registrasi sampai pencetakan gambar selesai.
b. Perlengkapan Ruang :
1) Satu buah alat injector Merek Medrad, type : Stellant.
2) Satu buah apron 0,5 mm Pb beserta gantungan apron.
3) Satu buah tiang infus.
4) Dua head rest.
5) Satu penopang lutut.
6) Satu lemari besi untuk menyimpan aksesoris CT-Scan.
7) Meja tindakan.
8) Dilengkapi dengan jendela kontrol ukuran 1,20 x 1 meter dengan
dilapisi 4 mm Pb.
9) Dinding dan pintu ruangan dilapisi 2 mm Pb.
10) Generator pesawat dan UPS.
2. CT Scan 16 slice
Dipergunakan untuk kegiatan pemeriksaan pasien dengan menggunakan
alat CT Scan. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi permintaan
pemeriksaan CT Scan Jantung, whole body CT Scan dan CT Angio.
Spesifikasi Alat :
Merk : Siemens
Type : Emotion 16
Nomor seri : 972141205
Kapasitas : 140 kV dan 833 mA
11
3. Pesawat sinar-x Stationary 1
Ruangan ini digunakan untuk pemeriksaan konvensional x ray, antara lain,
Thorax, tulang-tulang, plain abdomen, dll.
a. Spesifikasi Alat :
Merk : Villa
Type : RTM 782 H
Nomor Seri : 84K459H
Kapasitas : 159 kV 500 mA
b. Perlengkapan Ruangan :
1) Dinding terbuat dari dua bata dan pintu logam dilapisi Pb.
2) Satu buah meja pemeriksaan.
3) Satu buah bucky stand.
4) Tirai ganti pakaian pasien
9. Pesawat Mammography
Alat ini digunakan untuk pemeriksann radiologi khusus melihat kelainan
pada payudara.
Spesifikasi Alat :
Merk : Siemens
Type : Mammomat 3000 Nova
Nomor Seri : 503505
Kapasitas : 35 kV 560 mA
16
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. KETENTUAN UMUM
1. Loket Pendaftaran untuk pelayanan umum buka pada jam kerja,
sedangkan pelayanan gawat darurat buka 24 jam.
2. Pelayanan di loket pendaftaran hanya dilakukan kepada mereka
yangmembawa formulir atau surat permintaan pemeriksaan
rontgen dari dokter.
3. Bila pasien tidak membawa formulir atau surat permintaan, maka
pasien kita arahkan ke poli dokter umum/spesialis untuk
mendapatkan pengantar pemeriksaan radiologi.
4. Untuk pasien dengan kasus gawat darurat/emergency, tanpa
kelengkapanadministrasi tetap dapat dilakukan tindakan radiologi
sesudah mendapatpersetujuan dari dokter umum.
B. PROSEDUR PENDAFTARAN
1. Ruangan Perjanjian /Penerimaan Pasien.
Pelayanan untuk pasien dengan pemeriksaan yang memerlukan
persiapan teknis medik yaitu pemeriksaan dengan bahan kontras.
Mekanisme pelayanan:
Menerima formulir permintaan pemeriksaan Radiologi
Memberikan penjelasan tentang tata cara persiapan pemeriksaan
dengan jelas dan benar serta memberikan formulir persiapannya.
Pencatatan pada buku penjadwalan yang meliputi :
tanggal pemeriksaan, jenis pemeriksaan dan no telp/HP pasien.
Penyimpanan formulir permintaan pemeriksaan Radiologi pada
buku penjadwalan.
2. Penerimaan formulir pemeriksaan Radiologi
Pasien datang ke radiologi dengan membawa surat permintaan
pemeriksaan radiologi dari dokter. Petugas administrasi akan
melakukan pengecekan kelengkapan surat permintaan :
a. Pasien umum : Hanya membawa surat permintaan
pemeriksaan radiologi
b. Pasien BPJS : Membawa surat permintaan pemeriksaan
radiologi (Konvensional x-ray). Surat
17
permintaan pemeriksaan, Surat Elegibilitas
Peserta, dan Resume medis jika pemeriksaan
konvensional kontras, CT Scan, dan USG.
c. Pasien Jamkesda : Membawa surat permintaan pemeriksaan
radiologi (Konvensional x-ray). Surat
permintaan pemeriksaan, Surat Jaminan
Pelayanan, dan Resume medis jika
pemeriksaan konvensional kontras, CT Scan,
dan USG.
Jika kelengkapan dokumen sudah ada, kemudian pasien menunggu
panggilan untuk dilakukan tindakan.
Berdasarkan asal pasien, pemeriksaan radiologi terdiri atas :
Rawat Jalan : pasien dari poliklinik
Rawat inap : pasien dari rawat inap RSUD Arifin Achmad
Pekanbaru
Gawat Darurat : pasien dari Intalasi Rawat Darurat
Luar : pasien dari luar RSUD Arifin Achmad Pekanbaru
MCU :pasien dari MCU
3. Loket Pengambilan Hasil
a. Menerimasemua foto yang telah selesai diekspertisi dan
mencocokkan dengan data pada formulir permintaan rontgen.
b. Menyimpan amplop film pada rak pengambilan hasil
c. Menyimpan arsip hasil ekspertisi
d. Memberikan hasil rontgen pada pasien yang membawa bukti
tanda pengambilan hasil.
C. PROSEDUR PEMBAYARAN
Prosedur pembayaran terdiri dari :
1. Pasien umum langsung melakukan pembayaran di kasir setelah
mendaftar di administrasi Radiologi
2. Pasien BPJS / Asuransi dan Jamkesda tidak perlu melakukan
pembayaran.
D. PERSIAPAN PEMERIKSAAN
Setiap petugas Radiologi wajib melakukan identifikasi pasien sesuai
ketentuan dalam Kebijakan Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) sebelum
18
melakukan tindakan pemeriksaan serta menjelaskan persiapan untuk
setiap pemeriksaan radiologi yang memerlukan persiapan (Konvensional
Kontras dan CT Scan Kontra).
Persiapan pemeriksaan adalah hal-hal yang harus dilakukan oleh
pasien sebelum melakukan tindakan pemeriksaan radiologi dengan
kontras. Jenis persiapan tersebut bermacam-macam sesuai dengan jenis
pemeriksaannya, diantaranya yaitu:
1. Pemeriksaan radiologi (Rontgen, CT) dengan kontras injeksi dan CT Scan
Angiografi.
a. Pasien puasa (tidak boleh makan/minum susu) minimal 4 jam
sebelum pemeriksaan.
b. Boleh minum air putih.
c. Obat-obatan jantung dan hipertensi tetap diminum bila dalam terapi.
d. Periksa fungsi ginjal dalam darah yaitu: ureum dan kreatinin. Hasil
dapat dipakai maksimal 1 bulan sebelum pemeriksaan radiologi
kontras.
2. Pemeriksaan BNO-IVP dan Colon In Loop
Khusus untuk pemeriksaan BNO-IVP harus sudah ada data
laboratorium berupa hasil serum kreatinin dan ureum.
a. Sehari sebelum pemerjksaan, penderita makan makanan Iunak dan
mudah dicerna (telur rebus, bubur kecap,kuah sayur , jus buah-
buahan).
b. Makan terakhir (telur rebus, bubur kecapkuah sayur, jus buah-
buahan) jam 20.00WIB,
c. Jam 22.00 WIB minum obat pencahar / cuci perut dan masih
minum air minum sampai jam 24.00 WIB setelahitu puasa sampai
pemeriksaan selesai.
d. Tidak boleh merokok, tidak boleh banyak bicara/bicara seperlunya.
e. Penderita rawat inap dilakukan klisme pagi hari sebelum
pemeriksaan.
f. Pada penderita perforasi, invaginasi, ilius, melena, trauma ginjal
tidak dilakukan klisma
g. Pada penderita anak-anak tidak dilakukan klisma.
h. Penderita datang ke radiologi sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan.
i. Penderita peserta BPJS, jamkesmas, tagihan perusahaan membawa
kelengkapan administrasipelayanan pemeriksaan
19
3. Pemeriksaan OMD.
Puasa total 3 jam sebelum pemeriksaan.
4. Pemeriksaan Appendikografi.
a. Minum zat kontras Barium 8 jam sebelum pemeriksaan.
b. Pasien tidak harus puasa.
5. Pemeriksaan CT Scan Abdomen.
Persiapan untuk CT Scan Abdomen sama dengan pemeriksaan untuk
Colon inloop, dilengkapi dengan hasil pemeriksaan laboratorium :
Ureum dan kreatinin.
Pemberian kontras per oral dan per-anal diatur sesuai dengan indikasi.
6. Pemeriksaan CT Scan Cardiac.
a. Satu hari sebelum pemeriksaan Pasien istirahat tidak boleh
melakukan aktifitas berat dan berlebih.
b. Tidak boleh minum minuman yang mengandung kafein, soda (seperti:
kopi, sofdrink, bir,dll).
c. Pasien puasa (tidak boleh makan/minum susu) minimal 4 jam
sebelum pemeriksaan.
d. Boleh minum air putih.
e. Obat-obatan jantung dan hipertensi tetap diminum bila dalam terapi.
f. Membawa hasil laboratorium ureum dan kreatinin serta gula darah
puasa.
g. Pasien datang 1 jam sebelum pemeriksaan untuk dilakukan
observasi tanda-tanda vital (Tensi, rekam jantung) dan pemasangan
IV Line catheter.
7. Pemeriksaan MRI Abdomen dengan kontras.
a. Pasien harus puasa
b. Hasil ureum kreatinin harus ada.
c. Pasien membawa obat-obatan yang telah diresepkan ke radiologi
8. Informed Consent.
Dokter menjelaskan kepada pasien mengenai tindakan yang akan
dilakukan dan pasien mengisi serta menandatangani Informed Consent
tersebut.
Pasien yang akan melakukan tindakan pemeriksaan radiologi dengan
kontras harus melakukan perjanjian di bagian pendaftaran Radiologi.
Sehingga dapat ditentukan kapan pemeriksaan tersebut dapat dilakukan
dan persiapan apa saja yang perlu dilakukan oleh pasien.
20
E. PELAYANAN PEMERIKSAAN
Dalam setiap melakukan pemeriksaan radiolog semua Radiografer
mengacu kepada Standar Prosedur Operasional (SPO) yang sudah dibuat
dan dijadikan Standar Operasional di Instalasi Radiologi RSUD Arifin
Achmad.
Instalasi Radiologi melakukan pelaksanaan pemeriksaan setelah
pasien mendaftar di administrasi Radiologi. Untuk pasien umum baik dari
poliklinik maupun rujukan, pemeriksaan dilakukan setelah pasien
melakukan pembayaran.
Sebelum melakukan pemeriksaan pada saat pasien dipanggil petugas
kembali menanyakan identitas pasien (nama dan tanggal lahir), kemudian
pasien diminta untuk mengganti pakaian apabila pemeriksaan yang
dilakukan pasien harus ganti pakaian.
Jenis pelayanan di Instalasi Radiologi adalah sebagai berikut :
1. Radiografi Konvensional
a. Radiografi Konvensional Dengan Kontras :
1) Oesophagography adalah pemeriksaan yang bertujuan untuk
melihat kelainan sepanjang kerongkongan/oesophagus
2) Maag Duodenography adalah pemeriksaan yang bertujuan untuk
melihat kelainan-kelainan dari lambung sampai usus 12 jari.
3) Barium Enema/Colon Inloop adalah pemeriksaan yang bertujuan
untuk melihat kelainan dari rectum sampai caecum
4) BNO-IVP ( Buich Neir Oversich Intra Vena Pyelografi ) adalah
pemeriksan dengan penyuntikan kontras iodium ke dalam
pembuluh darah untuk melihat fungsi ginjal dan salurannya.
5) Urethrocystography adalah pemeriksaan untuk mengetahui
kelainan kandung kencing dan saluran urethtra.
6) Fistulography adalah pemeriksaan pada saluran-saluran yang
seharusnya tidak ada (abnormal).
b. Radiografi Konvensional Tanpa Kontras
1) Thorax Foto
Posisi PA (PosteroAnterior)
Posisi Lateral
Posisi AP (AnteroPosterior)
Posisi Top Lordotik
Posisi Lateral Dekubitus
21
2) Foto Kepala
Posisi Antero-Posterior (A-P)
Posisi Lateral kanan / kiri.
Posisi Cadwell’s (Postero anterior dengan angulasi tabung
15o – 25O arah kaudal).
Posisi Water’s
3) Foto Extremitas Atas
Clavicula
Scapula
Humerus
Radius Ulna
Pergelangan Tangan
Tangan
4) Foto Extremitas Bawah
Femur
Sendi Lutut
Tungkai Bawah
Ankle joint
Kaki
5) Foto Vertebrae
Cervical
Thoracal
Lumbal
Sacrum
6) Foto Abdomen / Pelvis
Abdomen Pelvis AP
Abdomen lateral
Abdomen lateral dekubitus
7) Panoramic, Cephalometri, dan TMJ
8) Mammografi
2. Pelayanan CT Scan
Semua pemeriksaan kontras dilakukan melalui perjanjian terlebih
dahulu, kecuali untuk pasien dengan kasus cito.Pemeriksaan tanpa
kontras dapat dilakukan tanpa perjanjian.
22
Jenis pemeriksaan CT – Scan :
CT Scan Kepala/Otak
CT Scan Telinga, Os Petrusum, Dan Os Mastoid
CT Scan Orbita
CT Scan Nasopharing
CT Scan Sinus Paranasalis
CT Scan Thorax
CT Scan Abdomen
CT Scan Spine
CT Scan Extremitas
CT Thorax TTB
CT Jantung
CT Pembuluh darah (Vaskular)
3. Pelayanan MRI
Semua pemeriksaan dilakukan melalui perjanjian terlebih dahulu.
Jenis pemeriksaan MRI :
MRI Kepala
MRI Lumbal
MRI Whole Spine
MRI Ekstremitas
MRI Abdomen
F. RUJUKAN PELAYANAN
Apabila didalam pelayanan radiologi terganggu dalam hal adanya
kerusakan alat ataupun tidak tersedianya pelayanan yang diminta oleh
dokter pengirim, pihak RSUD Arifin Achmad Pekanbaru akan merujuk
pasien ke pihak ketiga yang telah bekerja sama denganRSUD Arifin
Achmad Pekanbaru.
N
Keterangan Lama Pemeriksaan Waktu Tunggu Hasil
o
1 Abdomen 2 posisi 10 menit 80 menit
24
23 CT Kepala 10 menit 220 menit
MRI
USG
Setiap nilai kritis yang dilaporkan dicatat di dalam buku yang sudah
disediakan dan diparaf oleh petugas yang melaporkan.
25
26
BAB V
LOGISTIK
27
d) Untuk kebutuhan barang yang mendadak/segera/cito, maka petugas
logistik radiologi menulis permintaan barang pada Daftar Permintaan
Barang dan ditandatangani oleh Koordinator.
e) Daftar permintaan barang diserahkan ke bagian logistik umum
sesegera mungkin.
f) Untuk pemberian barang cito, petugas logistik umum segera
mengkonfirmasi bila barang sudah bisa diambil.
2. Barang Farmasi.
Radiologi RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tidak menyimpan logistik far-
masi, kecuali Film Rontgen Radiologi dan kertas USG. Untuk kebutuhan
pemeriksaan, pasien akan diberikan resep alkes untuk ditebus di apotek
yang telah ditentukan yang kemudian nanti digunakan pada saat pe-
meriksaan.
a. Petugas alkes radiologi (petugas radiologi yang bertanggung jawab
terhadap penghitungan stok alkes radiologi) bersama dengan
koordinator mencatat alkes yang dibutuhkan untuk menunjang
pemeriksaan di radiologi.
b. Petugas alkes radiologi memberikan daftar barang tersebut ke bagian
farmasi.
c. Bagian farmasi mencukupi kebutuhan barang alkes radiologi untuk
dijadikan stok awal sesuai dengan kesepakatan dari masing-masing
unit.
d. Petugas radiologi yang mengambil alkes di gudang alkes radiologi,
selalu mencatat setiap pengeluaran alkes pada kartu stok.
e. Petugas alkes radiologi bertanggung jawab terhadap kesesuaian
jumlah barang yang ada di gudang dengan yang tertulis di kartu
stok.
f. Petugas radiologi dapat mengambil barang alkes tersebut setelah ada
konfirmasi dari bagian farmasi.
g. Daftar Permintaan Obat diserahkan ke bagian farmasi.
h. Untuk pemberian barang cito, petugas farmasi segera
mengkonfirmasi bila barang sudah bisa diambil.
28
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
A. IDENTIFIKASI RESIKO
Resiko adalah potensi terjadinya kerugian yang dapat timbul dari
proses kegiatan saat sekarang atau kejadian di masa datang.
Resiko di Instalasi Radiologi meliputi :
1. Resiko Keselamatan Pasien
a. Pasien jatuh
b. Salah pemberian obat (dosis, rute, obat, pasien)
c. Resiko pemberian obat / kontras media (alergi)
d. Terpapar radiasi
e. Tindakan yang salah / dilakukan pada pasien yang salah
f. Penanganan terlambat
2. Resiko Keselamatan Staf
a. Karyawan jatuh
b. Tertusuk Jarum suntik atau benda tajam lain.
c. Terpapar bahan kimia atau cairan tubuh pasien
d. Terpapar radiasi
e. Terpapar infeksi
f. Low back pain karena proses mengangkat yang tidak tepat.
g. Security hazard dari pasien / pengunjung.
B. MANAJEMEN RESIKO
Manajemen resiko adalah pendekatan proaktif untuk
mengidentifikasikan, mengevaluasi dan memprioritaskan resiko untuk
mengurangi resiko cedera dan kerugian pada pasien, karyawan rumah
sakit, pengunjung dan organisasi sendiri.
Upaya mengurangi resiko tersebut diantaranya adalah dengan :
1. Prosedur identifikasi pasien, komunikasi dan prosedur keselamatan
lain
2. Prosedur penanganan needle stick injury dan cairan tubuh lainnya
3. Penyediaan dan pemakaian alat pelindung diri termasuk apron
4. Pengkajian 4 tepat (tepat obat, tepat pasien, tepat dosis, tepat rute)
dalam pemberian obat.
5. Pembuatan tanda
6. Pelatihan teknik mengangkat pasien / barang yang aman.
29
7. Memastikan kecukupan tenaga.
8. Monitoring paparan radiasi personal
9. Medical check-up berkala bagi karyawan
10. Pemberian extra fooding
11. Pengadaan, penyimpanan, pemakaian dan pembuangan B3 dengan
sesuaiprosedur
12. Penanaman budaya safety.
C. KONTROL INFEKSI
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang diperoleh di rumah sakit,
infeksi nosokomial dapat terjadi setiap saat dan di setiap tempat di rumah
sakit. Untuk mencegah dan mengurangi kejadian infeksi nosokomial serta
menekan angka infeksi ke tingkat serendah-rendahnya perlu adanya upaya
pengendalian infeksi nosokomial. Pengendalian infeksi nosokomial bukan
hanya tanggung jawab pimpinan rumah sakit atau dokter / perawat saja
tetapi tanggung jawab bersama dan melibatkan semua unsur / profesi
yang ada di rumah sakit.
Instalasi Radiologi menerapkan kebijakan dan prosedur pencegahan
dan pengendalian infeksi sesuai dengan kebijakan rumah sakit, dengan
selalu berkoordinasi dengan Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
1. Sumber Infeksi
Yang merupakan sumber infeksi adalah :
a. Petugas rumah sakit (perilaku)
1) Kurang atau tidak memahami cara-cara penularan penyakit.
2) Kurang atau tidak memperhatikan kebersihan.
3) Kurang atau tidak memperhatikan teknik aseptik dan
antiseptik.
4) Menderita suatu penyakit.
5) Tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan
pekerjaan.
b. Alat-alat yang dipakai (alat kedokteran / kesehatan, linen dan
lainnya)
1) Kotor atau kurang bersih / tidak steril.
2) Rusak atau tidak layak pakai.
3) Penyimpanan yang kurang baik.
4) Dipakai berulang-ulang.
5) Lewat batas waktu pemakaian
30
c. Pasien
1) Kebersihan kurang.
2) Menderita penyakit menular / infeksi.
d. Lingkungan
1) Tidak ada sinar matahari yang masuk.
2) Ventilasi / sirkulasi udara yang kurang baik.
3) Ruangan lembab.
4) Banyak serangga.
2. Faktor Yang Sering Menimbulkan Terjadinya Infeksi
a. Banyaknya pasien yang dirawat di rumah sakit yang dapat menjadi
sumber infeksi bagi lingkungan danpasien lain.
b. Adanya kontak langsung antara pasien satu dengan pasien lainnya.
c. Adanya kontak langsung antara pasien yangterinfeksi dengan
petugas rumah sakit
d. Penggunaan alat-alat yang terkontaminasi.
e. Kurangnya perhatian tindakan aseptik danantiseptik.
f. Kondisi pasien yang lemah.
3. Pencegahan
a. Petugas
1) Bekerja sesuai dengan Standar Prosedur Operasional (SPO)
untuk pelayanan Radiologi.
2) Memperhatikan aseptik dan antiseptik.
3) Menggunakan alat pelindung diri (APD)
4) Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan.
5) Bila sakit segera berobat.
b. Peralatan
1) Perhatikan kebersihan
2) Penyimpanan bahan kimia Radiologi yang benar dan
perhatikan batas waktu penyimpanan.
3) Peralatan yang rusak segera diganti.
c. Ruangan/Lingkungan
1) Tersedia air yang mengalir untuk cuci tangan.
2) Penerangan cukup.
3) Ventilasi sirkulasi udara baik.
4) Perhatikan kebersihan dan kelembaban ruangan.
5) Pembersihan secara berkala.
6) Lantai kering dan bersih.
31
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
33
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Ditetapkan di : Pekanbaru
Pada tanggal : 20 Agustus 2022
DIREKTUR RSUD ARIFIN ACHMAD
PROVINSI RIAU,
35