Anda di halaman 1dari 6

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN PENCAK SILAT

JURUS REGU BAKU DI EKSTRAKURIKULER PSHT


CABANG BLITAR

Evi Meisaroh
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang
E-mail: meisarohevi@gmail.com

Supriyadi
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang

Kurniati Rahayuni
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang

Abstract: This study aimed at developing a model of training for standard grouped style
of martial arts in PSHT branch Blitar for extracurricular activity. The developed model
was expected to vary the existed models and to help students master the standard group
style. The quantitative and qualitative data analyses were employed in percentage. The
result of the small group tryout was 86% and of the big group was 87%. The developed
model of training for standard grouped style of martial arts could become one of the
alternatives for martial arts training.
Key words: models of training, standard grouped style, martial arts.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model latihan pencak silat jurus
regu baku di ekstrakurikuler PSHT Cabang Blitar agar lebih bervariasi sehingga dengan
adanya model latihan jurus regu baku ini dapat membantu dan mempermudah siswa
menguasai jurus regu baku. Teknik analisis yang digunakan adalah kuantitatif dan
kualitatif berupa persentase. Dari hasil uji coba kelompok kecil adalah 86% dan hasil uji
kelompok besar 87%. Dari hasil tersebut diharapkan pengembang model latihan pencak
silat jurus regu baku ini bisa dijadikan alternatif latihan pencak silat.
Kata kunci: model latihan, jurus regu baku, pencak silat.

Pencak silat adalah upaya untuk memperta- sekolah. Khususnya di perguruan tinggi, la-
hankan diri atau membela diri dari berbagai tihan PSHT termasuk dalam salah satu ke-
ancaman, khususnya yang datang dari sesa- giatan mahasiswa yang dinamakan Unit Ke-
ma manusia (Kotot, 2003:2). Istilah pencak giatan Mahasiswa atau yang biasa disebut
silat sendiri mulai dipakai sejak berdirinya UKM. Sedangkan di sekolah, latihan PSHT
organisasi pencak silat Indonesia, yakni Ikatan termasuk dalam ekstrakurikuler yang meru-
Pencak Silat Indonesia (IPSI). Sebelumnya pakan kegiatan diluar jam pelajaran sekolah.
di daerah Sumatra lebih dikenal dengan istilah Di Blitar, Ekstrakurikuler PSHT terdapat di
³VLODW´ VHGDQJNDQ GL WDQDK -DZD NHEDQ\DN- beberapa sekolah baik di tingkat SMP/MTs
DQ GLNHQDO GHQJDQ LVWLODK ³SHQFDN´ VDMD Salah dan di tingkat SMA/SMK/MA.
satu perguruan historis pemrakarsa berdi- Materi - materi yang diberikan saat la-
rinya Ikatan Pencak Silat Indonesia ada- tihan PSHT diantaranya adalah kuda-kuda,
lah Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). sikap pasang, pola langkah, teknik belaan,
PSHT berbentuk organisasi, dan didirikan teknik serangan, teknik jatuhan, teknik tang-
pada tahun 1922 di Madiun, Jawa Timur, ber- kapan, teknik bantingan, teknik pertahanan
kedudukan di Madiun, Jawa Timur Indonesia terhadap bantingan. Teknik tersebut biasa
(PSHT, 2008:7). digunakan dalam pertandingan pencak silat
Latihan PSHT juga dilaksanakan di ting- kategori tan-ding dan sebagian teknik dasar
kat kota, kabupaten, perguruan tinggi, dan di digunakan dalam kategori seni yang biasa

173
174 Jurnal Sport Science, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015 [173 - 178]

dikenal dengan istilah TGR (Tunggal, Ganda, bervariasi, dan mudah dipahami untuk mem-
Regu). permudah proses latihan dan mempraktik-
Jurus regu baku adalah kategori yang me- kan jurus regu baku sehingga dapat membe-
nampilkan 3 (tiga) orang pesilat dari tim yang rikan motivasi pada siswa untuk berlatih
sama memperagakan kemahirannya dalam efektif, menarik, mudah dan menyenangkan.
seni beregu secara benar, tepat, mantap, pe- Berdasarkan masalah yang ada, peneliti
nuh penjiwaan dan kompak dengan tangan ingin mencoba menemukan solusi dari per-
kosong serta tunduk kepada ketentuan dan masalahan tersebut, yaitu dengan mengem-
peraturan yang berlaku untuk kategori seni bangkan model- model latihan jurus regu
beregu (IPSI, 2012:3). Dalam latihan pencak baku pencak silat, berguna untuk membantu
silat seni, kemahiran penggunaan teknik- proses latihan. Dengan pengembangan ini
teknik pencak silat haruslah diawali dengan diharapkan dapat membantu pelatih dalam
penguasaan teknik dasar secara baik dan memberikan materi jurus regu baku dan
benar. Pengusaan teknik dasar jurus regu mempermudah siswa dalam proses latihan.
baku secara sempurna dimulai sejak awal yaitu
ketika pelatih mengajarkan kepada sis-wa
teknik-teknik dasar dari pencak silat. Siswa
dapat diberikan materi teknik dasar secara METODE
berjenjang dan diharapkan siswa mam-pu
menerima dengan matang teknik-teknik yang
diajarkan, sehingga siswa menguasai teknik Penelitian ini mengacu pada model pe-
yang benar dan tidak terjadi siswa ter-lanjur nelitian dan pengembangan dari Borg & Gall
terbiasa melakukan teknik yang salah. Untuk yang terdiri dari sepuluh langkah, namun
kategori seni beregu, gerakan yang benar peneliti tidak menggunakan kesepuluh lang-
sangat penting diperlihatkan karena dengan kah tersebut. Peneliti hanya berhenti pada 8
gerakan yang benar tersebut akan menyum- langkah, yaitu: (1) Analisis kebutuhan meru-
bang penilaian yang signifikan saat menam- pakan langkah awal dalam pengembangan
pilkan jurus regu baku. model latihan pencak silat jurus regu baku
Berdasarkan observasi awal yang dilaku- yang dilakukan dengan cara menyebarkan
kan dengan cara penyebaran angket analisis angket kepada 10 orang pelatih ekstrakuri-
kebutuhan pada tanggal 24 Januari 2014 kuler PSHT di cabang Blitar; (2) Penyusunan
terhadap 10 orang pelatih ekstrakurikuler PSHT rencana produk pengembangan model latihan
Cabang Blitar, diperoleh data sebagai beri- jurus regu baku di Ekstrakurikuler PSHT ca-
kut: (1) Jurus regu baku adalah salah satu bang Blitar dilanjutkan dengan evaluasi oleh
materi dalam ekstrakurikuler PSHT, namun ahli kepelatihan dan ahli media mengenai
proses latihan pencak silat seni beregu yang pengembangan produk awal. Evaluasi dila-
diberikan masih dianggap kurang karena ke- kukan untuk mengetahui kekurangan atau
terbatasan waktu dan media; (2) Sebanyak kelemahan produk awal yang dibuat; (3)
80% pelatih mengalami kesulitan dalam mem- Revisi tahap 1 (sesuai evaluasi produk oleh
berikan materi latihan jurus regu baku dika- para ahli dan saran-saran yang didapat dari
renakan minimnya model latihan khusus untuk para ahli); (4) Uji coba kelompok kecil dilak-
jurus regu baku; (3) 75% pelatih menyatakan sanakan di salah satu ranting di Cabang Blitar
bahwa siswa yang dilatih susah memprak- dengan jumlah subjek sampel 6 orang pela-
tikkan beberapa gerakan dalam jurus regu tih ekstrakurikuler PSHT di Cabang Blitar. Uji
baku diantaranya: (a) Pada jurus 2 yaitu ge- coba dilakukan untuk mengetahui kemena-
rakan hentak bawah dilanjutkan dengan baling rikan, kejelasan dan kemudahan penggunaan
bawah; (b) Pada jurus 6 yaitu sapuan bawah produk yang dikembangkan; (5) Revisi tahap
luar kanan dilanjutkan dengan sapuan bawah 2 (sesuai analisis data dan masukan, yang
kanan; (c) Pada jurus 8 yaitu tangkisan kelit didapat dari uji coba kelompok kecil); (6) Uji
bawah dilanjutkan dengan guntingan; (d) Pada coba kelompok besar dilaksanakan di Cabang
jurus 12 yaitu sikap pasang dilanjutkan dengan Blitar dengan subjek 20 orang pelatih; (7)
sapuan rebah dan tendangan putar atau ten- Hasil analisis data dari uji coba kelompok
dangan baling; (4). 100% pelatih menyatakan besar menjadi bahan penyempurnaan produk
setuju apabila ada model-model latihan yang sehingga bisa menjadi produk akhir.
Evi Meisaroh, Pengembangan Model Latihan Pencak Silat Jurus Regu Baku 175

Jenis data yang diperoleh merupakan data HASIL DAN PEMBAHASAN


kualitatif dan kuantitatif. Data kuantitatif dida-
pat dari penelitian awal (analisis kebutuhan)
Pada tabel 1 akan disajikan data hasil
pada pelatih ekstrakurikuler PSHT Cabang
analisis kebutuhan pelatih PSHT di cabang
Blitar untuk mengetahui persentase kebutuh-
Blitar, ahli pencak silat 1, ahli pencak silat 2,
an produk yang akan dikembangkan, serta
ahli media, uji coba kelompok kecil dan uji
dari uji coba kelompok kecil dan coba kelompok
coba kelompok besar.
besar. Data kualitatif diperoleh dari berbagai
tinjauan para ahli yaitu: 1 orang ahli pencak
silat 1, 1 orang ahli pencak silat 2 dan 1 orang
ahli media.

Tabel 1. Data Hasil Analisis Kebutuhan, Evaluasi Ahli Pencak Silat 1 dan 2, Ahli Media, Uji
Coba Kelompok Kecil dan Besar
Prosedur
No. Temuan
Pengembangan
1. Hasil penyebaran x Jurus regu baku adalah salah satu materi dalam ekstrakurikuler PSHT,
angket kebutuhan namun proses latihan pencak silat seni beregu yang diberi-kan dirasa
kepada 10 pelatih kurang karena keterbatasan waktu dan media.
ekstrakurikuler x 80% pelatih mengalami kesulitan dalam memberikan materi latihan jurus
PSHT Cabang regu baku dikarenakan minimnya model latihan khusus untuk jurus regu baku.
Blitar. x 75% pelatih menyatakan bahwa siswa yang dilatih susah memprak-tikkan
beberapa gerakan dalam jurus regu baku diantaranya: a). Pada jurus 2
yaitu gerakan hentak bawah dilanjutkan dengan sirkel bawah; b). Pada
jurus 6 yaitu sapuan rebah dengan kaki kanan dilanjutkan dengan sapuan
rebah dengan kaki kiri; c). Pada jurus 8 yaitu tangkisan dilajutkan dengan
guntingan; d). Pada jurus 12 yaitu sikap pasang dilanjutkan dengan sirkel
bawah dan tendangan putar atau tendangan baling.
x 100% pelatih menyatakan setuju untuk diberikan model-model latihan yang
bervariasi.
2. Evaluasi Ahli
a. Hasil Evaluasi x Dari evaluasi ahli pencak silat 1 tentang kejelasan langkah-langkah latihan di-
Ahli Pencak peroleh hasil 82,56%, sehingga pengembangan model latihan pencak silat ju-
Silat 1 rus regu baku di Ekstrakurikuler Cabang Blitar dapat digunakan dalam latihan.
x Dari ahli latihan diperoleh masukan untuk menambah jarak antar bentuk
latihan. Serta perlu pertimbangkan beban disetiap model latihan, perha-
tikan bahwa setiap orang punya kemampuan yang berbeda-beda.
b. Hasil Evaluasi x Dari evaluasi ahli pencak silat 2 tentang kejelasan langkah-langkah latihan di-
Ahli Pencak peroleh hasil 81,98%, sehingga pengembangan model latihan pencak silat ju-
Silat 2 rus regu baku di Ekstrakurikuler Cabang Blitar dapat digunakan dalam latihan.
x Dari ahli latihan menyarankan agar di dalam buku panduan ini logo UM
The Learning University dihilangkan, tulisan diharap lebih di perbesar
sehingga pembaca bisa membaca dan mempelajari dengan jelas. Warna
dari tanda panah yang ada di dalam buku sebaiknya diperjelas kembali.
c. Hasil Evaluasi x Dari evaluasi ahli media tentang kejelasan gambar dan isi secara keseluruh-
Ahli Media an diperoleh hasil 76,9%, sehingga pengembangan model latihan pencak
silat jurus regu baku dapat digunakan dalam latihan.
x Saran keseluruhan dari ahli media adalah secara keseluruhan sudah cukup
baik, hanya kualitas foto-fotonya yang belum optimal dikarenakan banyak
\DQJ ³blur´ DWDX NDEXU MXJD OD\RXW GDQ XNXUDQ IRWR-fotonya yang kurang sesuai.
3. Hasil
a. Hasil uji coba Dari uji coba kelompok kecil diperoleh hasil 85,65%, masuk kategori sangat
kelompok baik sehingga pengembangan model latihan latihan pencak silat jurus regu
kecil baku dapat digunakan dalam latihan.
b. Hasil uji coba Dari uji coba kelompok besar diperoleh hasil 86,91%, masuk kategori sangat
kelompok baik sehingga pengembangan model latihan latihan pencak silat jurus regu
besar baku dapat digunakan dalam latihan.
176 Jurnal Sport Science, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015 [173 - 178]

Berdasarkan tabel 1 dengan jumlah res- dan ahli media. Dari evaluasi ahli pencak silat
ponden 10 orang pelatih PSHT diperoleh hasil 1 diperoleh rata-rata 82,56% masuk kategori
sebanyak 10 pelatih menjawab materi seni be- baik sekali dalam segi kemudahan dan ke-
regu sudah disampaikan saat latihan dengan sesuian dengan latihan jurus regu baku pe-
butir instrumen nomor 1. Kesulitan pelatih da- ncak silat, dan layak digunakan. Dari eva-
lam memberikan materi seni beregu bagi sis- luasi ahli pencak silat 2 diperoleh rata-rata
wa PSHT dengan butir instrumen nomor 2 81,98% masuk kategori baik sekali dalam
diperoleh hasil 8 pelatih menjawab pernah, 1 segi kemudahan dan kesesuian dengan
pelatih menjawab kadang-kadang dan 1 pelatih latihan jurus regu baku pencak silat, dan la-
menjawab jarang. Keantusiasan siswa meng- yak digunakan. Saran dari ahli pencak silat
ikuti ekstrakurikuler PSHT khusus dalam seni adalah hasil pengembangan dapat membe-
beregu dengan butir instrumen nomor 3 di- rikan dampak yang positif terhadap prestasi
peroleh hasil 6 pelatih menjawab sangat ter- di sekolah khususnya dalam bidang pencak
tarik dan 4 pelatih menjawab tertarik. Ada silat seni beregu. Hasil pengembangan diha-
hambatan pelatih ketika melatih seni beregu rapkan dapat diterapkan di segala umur.
dengan butir instrumen nomor 4 diperoleh Namun secara keseluruhan ahli silat berpen-
hasil 7 pelatih menjawab ada dan 3 pelatih dapat model latihan pencak silat jurus regu
menjawab sering. Perlu dikembangkan model baku sudah bagus dan layak untuk diper-
latihan seni beregu dengan butir instrumen gunakan.
nomor 5 diperoleh hasil 7 pelatih menjawab Dari evaluasi ahli media pada produk buku
sangat perlu dan 3 pelatih menjawab perlu. pDQGXDQ GHQJDQ MXGXO ³3HQJHPEDQJDQ Model
Siswa sulit mempraktikkan beberapa jurus Latihan Pencak Silat Jurus Regu Baku di Eks-
dalam materi seni beregu dengan instrumen WUDNXULNXOHU 36+7 &DEDQJ %OLWDU´ GLSHUROHK
nomor 6 diperoleh hasil 10 pelatih menjawab rata-rata 76,9% masuk kategori baik dalam
jurus 2, jurus 6 jurus 8 dan jurus 12. Model segi penulisan buku, cover, kata pengantar,
latihan yang bervariasi dan mudah dipahami daftar isi, daftar gambar, judul, isi buku, dan
untuk mempermudah proses latihan siswa daftar pustaka sehingga produk tersebut la-
dengan butir instrumen nomor 7 diperoleh yak digunakan. Saran dari ahli media ada-
hasil 6 pelatih menjawab sangat butuh dan 4 lah beberapa hal yang bisa dioptimalkan lagi
pelatih menjawab butuh. Membutuhkan pan- kejelasan tulisan, komposisi gambar, keje-
duan dalam melakukan pembelajaran seni lasan gambar. Namun secara keseluruhan,
beregu pencak silat dengan butir instrumen ahli media menyatakan bahwa produk yang
nomor 8 diperoleh hasil 7 pelatih menjawab dikembangkan sudah baik.
sangat butuh dan 3 pelatih menjawab butuh. Berdasarkan hasil uji coba kelompok kecil
Dikemas dalam bentuk apa model yang ideal pada model latihan pencak silat jurus regu
untuk mempermudah proses latihan seni be- baku diperoleh rata-rata 86% masuk kategori
regu pencak silat dengan butir instrumen nomor sangat baik dalam segi kesesuaian latihan
9 diperoleh hasil 8 pelatih menjawab buku pencak silat, kemudahan petunjuk pelaksaan,
panduan dan 2 pelatih menjawab video. Model kemudahan teknik, kemanfaatan teknik dan
latihan seni beregu dengan butir instrumen kesesuaian tujuan. Sehingga model latihan
nomor 10 diperoleh hasil 10 pelatih menjawab pencak silat jurus regu dapat digunakan untuk
berisi variasi latihan, berisi petunjuk lengkap uji coba kelompok besar pada pelatih ekstra-
latihan, dan model atau tahap latihan. kurikuler cabang Blitar.
Dari analisis kebutuhan tersebut dapat Berdasarkan hasil uji coba kelompok be-
disimpulkan berdasarkan hasil responden ter- sar pada model latihan pencak silat jurus regu
banyak bahwa perlu dikembangkannya model- baku di ekstrakurikuler cabang Blitar diper-
model latihan jurus regu baku pencak silat oleh rata-rata 87% masuk kategori sangat baik
yang berguna untuk membantu proses latih- dalam segi kesesuaian latihan pencak silat,
an diantaranya dapat membantu pelatih dalam kemudahan petunjuk pelaksanaan, kemudahan
memberikan materi jurus regu baku dan mem- teknik, kemanfaatan teknik, kesesuaian tujuan.
permudah siswa dalam proses latihan. Sehingga model latihan pencak silat jurus regu
Justifikasi produk dilakukan dengan tiga baku dapat digunakan sebagai alternatif latih-
ahli yaitu ahli pencak silat 1, ahli pencak silat 2 an pencak silat.
Evi Meisaroh, Pengembangan Model Latihan Pencak Silat Jurus Regu Baku 177

Berdasarkan data yang dikumpulkan dari DAFTAR PUSTAKA


ahli masase, ahli pencak silat, dan ahli media
melalui uji coba kelompok kecil dan uji coba
Ahmadi. 1984. Ilmu Pendidikan (Suatu
kelompok besar ada beberapa produk perlu
Pengantar). Salatiga : CV Saudara
direvisi agar produk yang dikembangkan lebih
sempurna dan lebih optimal. Arikunto, Suharsimi & Jabar. 2010. Evaluasi
Berikut adalah ringkasan revisi berda- Progam Pendidikan (Pedoman Teoritis
sarkan saran dari para ahli adalah sebagai Bagi Mahasiswa dan Praktisi
berikut: 1) Beberapa hal yang bisa dioptimal- Pendidikan). Jakarta: PT Bumi
kan lagi kejelasan tulisan, komposisi gambar, Aksara.
kejelasan gambar. Namun secara keseluruh- Borg W. R, and Gall, M. D. 1983.
an, ahli media menyatakan bahwa produk Educational Research: An
yang dikembangkan sudah baik; 2) Hasil Introduction. Fourth Edition. New
pengembangan dapat memberikan dampak York: Longman.
yang positif terhadap prestasi di sekolah
khususnya dalam bidang pencak silat seni BSNP. 2006. Standar Isi Pendidikan
beregu. Hasil pengembangan diharapkan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
dapat diterapkan di segala umur. Namun Jakarta: BSNP.
secara keseluruhan ahli silat berpendapat Budiwanto, Setyo. 2005. Dasar-Dasar
model latihan pencak silat jurus regu baku Metodologi Penelitian dalam Ilmu
sudah bagus dan layak untuk dipergunakan. Keolahragaan.Malang: Universitas
Dengan demikian, hal ini merupakan ke- Negeri Malang.
lebihan dari produk yang dikembangkan se-
suai dengan yang telah diuraikan di atas. Te- Dwiyogo, D, Wasis. 2008. Aplikasi Teknologi
tapi peneliti berharap apa yang telah dilaksa- Pembelajaran. Media Pembelajaran
nakan dalam penelitian dan pengembangan Penjas dan olahraga. Malang:
ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan Fakultas Ilmu Pendidikan UM.
pertimbangan dalam pelaksanaan penelitian Harsono. 1988. Coaching dan Aspek Psiko-
dan pengembangan selanjutnya. logi dalam Coachcing. Jakarta: PIO
(Pusat Ilmu Olahraga).

KESIMPULAN Persilat. 2007.The Single and Team


Compulsory Step. Jakarta: Pengurus
Besar IPSI.
Produk pengembangan model-model la-
tihan jurus regu baku pencak silat di Ekstra- Persilat. 2012. Peraturan Pertandingan
kurikuler PSHT Cabang Blitar, berguna untuk Pencak Silat (Persilat). Jakarta:
membantu proses latihan. Dengan pengem- Pengurus Besar IPSI.
bangan ini dapat membantu pelatih dalam Kotot, Slamet. H . 2003. Teknik Dasar
memberikan materi jurus regu baku dan Pencak Silat Tanding, Jakarta: Dian
mem-permudah siswa dalam proses latihan. Ilmu.
Dalam menggunakan produk ini sebaiknya
dilaksanakan sesuai dengan petunjuk penggu- Sucipto. 2001. Pendekatan Keterampilan
naan, kemudian dilakukan evaluasi terhadap Taktis dalam Pembelajaran Pencak
kegiatan yang dilakukan. Silat. Jakarta Pusat: Direktorat
Jenderal Olahraga.
Kriswanto, Erwin S. 2009. Dasar- Dasar
SARAN Kepelatihan dan Metode Melatih.
(Online). diakses tanggal 1 Maret
Saran-saran yang dikemukakan meliputi 2014.
saran pemanfaatan, saran diseminasi atau pe- Lubis, J. 2004. Pencak Silat Panduan
nyebarluasan produk pengembangan kesa- Praktis. Jakarta: PT. Raja Grafin.
saran yang lebih luas serta saran pengem-
bangan lebih lanjut untuk mengetahui efek- PSHT. 2008. Anggaran Dasar dan Anggaran
tivitas dari produk yang dikembangkan. Rumah Tangga. Malang:PSHT.
178 Jurnal Sport Science, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015 [173 - 178]

Santyasa, W. 2007. Landasan Konseptual Tim Universitas Negeri Malang. 2010.


Media Pembelajaran. Disajikan Pedoman Penulisan Karya Tulis
dalam Workshop Media Ilmiah, Edisi Kelima. Malang:
Pembelajaran bagi Guru-Guru SMA Universitas Negeri Malang.
Negeri Banjar Angkan.
Winarno, M. E. 2011. Metodologi Penelitian
Sukmadinata, N. S. 2007. Metode Penelitian Dalam Pendidikan Jasmani. Malang:
Pendidikan. Bandung: PT Remaja Laboratorium Ilmu Keolahragaan
Rosdakarya. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Malang.

Anda mungkin juga menyukai