Anda di halaman 1dari 11

MODEL CIRCUIT TRAINING UNTUK MENSIMULASIKAN

PERTANDINGAN PENCAK SILAT

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I


pada Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan

Oleh:
M IDZHAR HAKIKI
A 810 170 028

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA


FAKULTAS KEGURAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2022
HALAMAN PERSETUJUAN

MODEL CIRCUIT TRAINING UNTUK MENSIMULASIKAN


PERTANDINGAN PENCAK SILAT

PUBLIKASI ILMIAH

oleh:

M IDZHAR HAKIKI
A 810 170 028

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen
Pembimbing

Nur Subekti S.Pd.,M.Or


NIDN. 1749/0602108703

i
HALAMAN PENGESAHAN

MODEL CIRCUIT TRAINING UNTUK MENSIMULASIKAN


PERTANDINGAN PENCAK SILAT

OLEH
M IDZHAR HAKIKI
A810170028

Dewan Penguji :

1. Nur Subekti, S.Pd, M.Or ( )


(Ketua Dewan Penguji)
2. Dr. Gatot Jariono, S.Pd, M.Pd ( )
(Anggota I Dewan Penguji)
3. Eko Sudarmanto, S.Pd., M.Or ( )
(Anggota II Dewan Penguji)

Dekan,

ii
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis
diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,
maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 15 September 2022


Penulis

M IDZHAR HAKIKI
A810170028

iii
MODEL CIRCUIT TRAINING UNTUK MENSIMULASIKAN
PERTANDINGAN PENCAK SILAT
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui model circuit training yang sesuai
dalam mensimulasikan pertandingan pencak silat. Objek dan subjek penelitian ini
adalah tim atlet Universitas Muhammadiyah Surakarta yang berjumlah 11 orang.
Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D) yang
artinya penelitian untuk meneliti, merancang, memproduksi dan menguji validitas
produk yang telah dihasilkan. Teknik pengambilan data penelitian ini menggunakan
teknik ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementasi, Evaluasi).
Selanjutnya untuk menentukan validasi para ahli peneliti menggunakan metode
delphi. Instrumen penelitian diperoleh dari pengisian angket dan wawancara para
ahli analisis data menggunakan indeks persentase. Hasil penelitian desain circuit
training ini termasuk di kategori layak dengan rata-rata validitas menurut para ahli
84%, ahli media 86%, ahli praktisi 84% dan data responden 83,4%. Dengan
keterbatasan penelitian mengembangkan sistem energi pencak silat yang dilandasi
penelitian yang relevan berdasarkan analisis kebutuhan waktu pertandingan,
walaupun praktik di lapangan tidak akan mendekati sempurna. Simpulan dalam
penelitian ini, model desain circuit training ini termasuk di kategori layak, menurut
penilaian yang telah dilakukan oleh para ahli. Dengan mempersiapkan fisik dan
mental nya sudah terbiasa dalam latihan menggunakan model latihan circuit
training, harapan kedepannya desain ini dapat diaplikasi kan dalam program pelatih
dan atlet.
Kata Kunci: model circuit training, pencak silat
Abstract
The purpose of this syudy is to determine the appropriate circuit training model in
simulating a pencak silat match. The object and subject of this research is a team of
athletes from the University of Muhammadiyah Surakarta, totaling 11 people. This
study uses a research method, namely Research method, namely Research and
Development (R&D) which means scientific research to research, design, produce
and test the validity of the products that have been produced. The data collection
technique in this study used the ADDIE technique (Analysis, Design, Development,
Implementation, Evaluation). Another method in this study to determine the
validation of the research experts using the Delphi method. The results of this circuit
training design research are included in the feasible category with an average
validity according to experts 84%, media experts 86%, practitioner experts 84% and
respondent data 83.4%. With limited research, developing a pencak silat energy
system based on relevant research based on the analysis of match time
requirements, even though the practice in the field will not be close to perfect. The
conclusion in this syudy, the circuit training design model is included in the feasible
category, according to the assessment that has been carried out by experts. By
preparing physically and mentally, they are accustomed to training using the circuit
training model, it is hoped that in the future this design can be apllied to coach and
athlete programs.
Keywords: model circuit training, pencak silat

1
1. PENDAHULUAN
Indonesia adalah Negara yang kaya akan warisan budaya dengan beragam macam
suku yang tersebar diseluruh penjuru negeri. Keberagaman warisan budaya yang
ada di Indonesia salah satunya adalah kesenian beladiri Pencak Silat (Subekti et
al., 2019). Pencak silat adalah olahraga beladiri yang di dalamnya terdapat unsur
serangan yang menggunakan kaki dan tangan serta belaan dan hindaran dalam
memperoleh poin yang bertujuan untuk meraih kemenangan (Hariono, 2011),
selain itu Pencak Silat yang menjadi warisan budaya ini memiliki tujuan untuk
meningkatkan iman dan taqwa umat kepada Tuhan Yang Maha Esa (Fatoni et al.,
2018).
Pencak silat juga termasuk olahraga yang memiliki gerakan yang
kompleks dimana didalam pencak silat harus dilakukan dengan kecepatan dan
stamina yang baik (Subekti et al., 2020), pencak silat memiliki 4 (empat) kategori
yaitu: kategori tanding, tunggal, ganda dan beregu (Munas IPSI, 2012), akan
tetapi penelitian ini akan mengkhususkan tentang pencak silat kategori tanding
yang merupakan kategori yang bersifat full body contact yang dimana di dalam
pertandingan kualitas fisik dan teknik dalam pertandingan pencak silat sangat
menentukan.
Pertandingan di dalam pencak silat memiliki 3 babak dan di setiap babaknya
memiliki waktu 2 menit (kotor/bersih) (Munas IPSI, 2012), untuk mencapai prestasi
yang baik seorang pesilat harus memperhatikan beberapa kesiapan ialah: fisik,
teknik, taktik, dan mental (Kusumawati & Mylsidayu, 2015), oleh karena itu setiap
pesilat harus benar-benar memperhatikan hal tersebut, selain fisik dan mental dalam
pertandingan pencak silat atlet juga harus memiliki beberapa teknik dan taktik yang
bervariasi supaya dapat memenangkan pertandingan (Hariono, 2011). Adapun
teknik merupakan proses gerakan dan pembuktian dalam praktek sedangkan untuk
taktik merupakan sebuah rencana untuk memperoleh suatu keuntungan selama
dalam pertandingan (Amjad & Mega, 2016), untuk dapatmenerapakan teknik dan
taktik tersebut seorang atlet harus latihan teknik dan taknik secara sistematis dan
terprogram. Minimnya gambaran terkait metode latihan tektik dan taktik sebagai
simulasi dalam pertandingan pencak silat, maka perlu dilakukannya penelitian agar
pelatih dan atlet dapat mengetahui tentang metode latihan yang baik untuk melatih

2
teknik dan taktik yang baik serta efisien pada saat pertandingan. Penelitian ini
mengacu pada literatur sebelumnya yang membahas tentang teknik pertandingan
pencak silat berdasarkan babak pertandingan (babak1, babak 2, dan babak 3) yang
menunujukan bahwa peforma teknik pukulan pada atlet putra didalam pertandingan
pencak silat memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan teknik
lainnya, sedangkan performa teknik tendangan depan dan tendangan samping pada
atlet putri memiliki nilai rata-rata hampir sama, akan tetapi performa teknik
tendangan samping pada atlet putri memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi di
bandingkan dengan teknik lainnya terdapat perbedaan atlet putra dan putri pada
performa teknik pukulan, tendangan depan, dan tendangan samping dikarenakan
nilai asymp Sig (2-tailed) di bawah p, 0,05 sedangkan untuk performa teknik
tendangan sabit, tendangan belakang, bantingan, guntingan dan sapuan pada atlet
putra dan putri tidak ada perbedaan bermakna dikarenakan nilai asymp Sig (2-
tailed) di atas p 0,05.
2. METODE
Penelitian ini menggunakan metode penelitian yaitu Research and Development
(R&D) yang artinya penelitian ilmiah untuk meneliti, merancang, memproduksi
dan menguji validitas produk yang telah dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk
menghasilkan produk baru melalui proses pengembangan. Penelitian dan
pengembangan adalah suatu proses yang digunakan untuk mengembangan atau
menvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran
(Facrozi et al., 2020). Melalui penelitian ini diharapakan dapat menjembatani
kesenjangan penelitian yang lebih banyak menguji teori ke arah menghasilkan
produk-produk yang dapat digunakan langsung oleh para pengguna. Model yang
digunakan dalam penelitian pengembangan pembelajaran ini adalah ADDIE
(analysis, Design, development, implementation, evaluation). Model ADDIE ini
dikembangkan oleh (Jones, 2014).
Metode lain dalam penelitian ini untuk menentukan validasi para ahli
peneliti menggunakan metode delphi. Delphi merupakan sistematis dalam
mengumpulkan pendapat dari sekelompok pakar melalui serangkaian kuesioner,
di mana ada mekanisme feedback melalui ‘putaran’/round pertanyaan yang
diadakan sambil menjaga anonimitas tanggapan responden (para ahli). Metode

3
Delphi adalah modifikasi dari teknik brainwriting dan survei. Dalam metode ini,
panel digunakan dalam pergerakan komunikasi melalui beberapa kuesioner yang
tertuang dalam tulisan. Teknik Delphi dikembangkan pada awal tahun 1950 untuk
memperoleh opini ahli. (Foley, 1972 dalam Nofriandi 2013). Sebagian besar
kebijakan delphi berkaitan dengan pernyataan, argumen, komentar,dan diskusi.
Untuk membangun beberapa cara mengevaluasi ide dinyatakan oleh kelompok
responden, dan jua harus menetapkan skala penilaian untuk kebijakan tersebut,
seperti ide-ide kepentingan, keinginan, keyakinan dan kelayakan berbagaikebijakan
dan isu-isu (Listone, Turrof, 2002). Dalam penelitian ini, Metode Delphi
merupakan alat verifikasi terhadap hasil analisis yang telah dilakukan peneliti,
dengan tujuan untuk mengetahui pendapat para ahli, dalam hal ini orang-orang
yang mengetahui isu dan permasalahan serta kondisi yang sebenarnya.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Data dari penelitian diperoleh dari hasil pengisian instrument berupa angketyang
dibagikan kepada ahli materi, ahli media, ahli prsktisi dan sejumlah atlet sebagai
responden. Pengujian dari instrument tersebut menggunakan uji validitas dan uji
reliabilitas dengan bantuan program aplikasi SPSS. Selain uji validitas dan uji
reliabilitas sebelumnya angket dikonsultasikan kepada ahli validasi untuk meminta
pendapat apakah instrument layak atau tidak. Ahli validasi tersebut merupakan
Dosen Jurusan Pendidikan Olahraga. Subjek dari penelitian ini adalah atlet pencak
silat Universitas Muhammadiyah Surakarta berjumlah 10 orang. Berikut
merupakan hasil uji validitas dan uji reliabilitas dari angket sebagai intrumen
penelitian :
Tabel 1. Tabel r hitung
No Item R hitung
Item 1 .795**
Item 2 .804**
Item 3 .777**
Item 4 .803**
Item 5 .725**
Item 6 .737*
Item 7 .801*
Item 8 .859**
Item 9 .859**
Item 10 .911**
Total 1

4
Hasil dari rhitung tersebut, jika butir pernyataan lebih besar dari rtabel =
0,6021 dengan taraf signifikansi 5% dari 10 responden maka butir pernyataan
dinyatakan valid, dan apabila hasil rhitung lebih rendah dari rtabel maka pernyataan
dinyatakan tidak valid. Hasil validitas dapat dilihat pada Tabel y.
Tabel 2. Hasil Validitas
No. Item rhitung rtabel Keterangan
Item 1 0,795 0,62 Valid
Item 2 0,804 0,602 Valid
Item 3 0,777 0,602 Valid
Item 4 0,803 0,602 Valid
Item 5 0,725 0,602 Valid
Item 6 0,737 0,602 Valid
Item 7 0,801 0,602 Valid
Item 8 0,859 0,602 Valid
Item 9 0,859 0,602 Valid
Item 10 0,911 0,602 Valid
Hasil dari data diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dari 10 butir
pernyataan dalam angket yang dinyatakan valid adalah 10 butir dan yang tidak valid
adalah 0 butir. Reliabilitas instrument di uji menggunakan teknik Alpha Cronbach
dengan bantuan program SPSS. Hasil dari Uji Reliabilitas dapat dilihat padaTabel z.
Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach's
Alpha N of Items

.929 10
Hasil perhitungan dengan rumus Alpha Cronbach menggunakan program
SPSS, jika instrument koefisien reliabilitasnya (r 11) ≤ 0.7 maka dinyatakan reliabel
(Setiawan, 2013:456). Sesuai tabel Intepretasi Alpha Cronbach Reliabilitas
instrument nilai r11(0,950) > 0,9 termasuk padakategori Excellent. Jadi, Instrument
dinyatakan reliabel digunakan untuk pengumpulan data penelitian. Berdasarkan
hasil dari penilaian ahli materi dengan skor total 42, sedangkan skor yang
diharapkan adalah 50, maka dihitung persentase kelayakannya dengan rumus
Presentase Kelayakan yaitu 84%. Berdasarkan hasil dari penilaian ahli materi
dengan skor total 43, sedangkan skor yang diharapkan adalah 50, maka dihitung
persentase kelayakannya dengan rumus Presentase Kelayakan yaitu 86%.

5
Berdasarkan hasil dari penilaian ahli materi dengan skor total 42,
sedangkan skor yang diharapkan adalah 50, maka dihitung persentase
kelayakannya dengan rumus Persentase Kelayakan yaitu 84%. Berdasarkan hasil
dari penilaian ahli materi dengan skor total 417, sedangkan skor yang diharapkan
adalah 500, maka dihitung persentase kelayakannya dengan rumus Presentase
Kelayakan yaitu 83.4%.
Tabel 4. Distribusi Penilaian Kesesuaian Para Ahli
Kategori Sangat Kurang Cukup Baik Sangat Jumlah
Kurang Baik
F 0 0 0 22 8 30
% 0 0 0 73,3% 26,6% 92,7%
Berdasarkan tabel diatas ketiga ahli memberikan penilaian produk desain
kelayakan 92,7% sehingga ketiga ahli menilai bahwa produk desain circuit training
siap di sempurnakan sesuai dengan bebrapa saran perbaikan untuk di jadikan
prodak akhir pengembangan yang baik dan layak digunakan sebagai model latihan.
4. PENUTUP
Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah diperoleh dengan analisis data, dapat
ditarik kesimpulan bahwa, model pengembangan desain circuit training dapat
mensimulasikan dalam pertandingan pencak silat, hal ini karenakan model circuit
training memenuhi kebutuhan atlet diantaranya, ketepatan teknik, karakteristik
waktu dan taktik yang dibutuhkan. Model latihan circuit training berpengaruh
terhadap performa atlet saat pertandingan pencak silat. Hal ini dikarenakan fisik
dan mental atlet sudah terbiasa di terapkan dalam proses latihan. Harapan
kedepannya, desain ini dapat di aplikasikan dalam program pelatih dan atlet. Desain
circuit training ini mempunyai ketepatan waktu yang sesuai saat bertanding dengan
pos-pos latihan yang sudah di tetapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Amjad, & Mega, S. (2016). Teori Dan Praktek Pencak Silat. 77.
File:///C:/Users/Lenovo/Downloads/19-Research Results-25-1-10-
20161010.Pdf
Facrozi, I., Boru, M. J., Masgumelar, N. K., Lestariningsih, N. D., Mustafa, P. S.,
Romadhana, S., Prasetyo, T. B., Victoria, A., Ardiyanto, D., Rodriquez, E.
I. S., Gustiyanto, H., Maslacha, H., & Arya, H. Hendra. (2020). Penelitian
DanPengembangan Pendidikan Olahraga (1st Ed., Issue December 2020,
P.2019). Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang

6
Fatoni, M., Nurhidayat, & Sudarmanto, E. (2018). Aplikasi Latihan Kombinasi
Zig–Zag Teknik Dan Pengaruhnya Terhadap Kecepatan Tendangan Sabit
Pesilat Putra Jpok Fkip Universitas Sebelas Maret Surakarta. Jurnal Muara
Oahraga, 1(1), 64–75. Http://Ejournal.Stkip-
Hariono, A. (2011). Metode Melatih Teknik Dan Taktik Dalam Pencak Silat.
Keolahragaan Universitas Negri Yogyakarta Tahun 2011, September, 1–
50.Https://Docplayer.Info/33024798-Metode-Melatih-Teknik-Dan-Taktik-
Dalam-Pencak-Silat-Oleh-Awan-Hariono.Html
Kusumawati, M., & Mylsidayu, A. (2015). Analisis Anxiety Atlet Porda Kota
Bekasi. Motion, Vi,1–16.
Http://Download.Garuda.Ristekdikti.Go.Id/Article.Php?Article=1380398
&V al=1226&Title=Analisis Anxiety Atlet Porda Kota Bekasi
Linstone, H.A and Murray Turoff. 2002. The Delphi Method Tchniques and
Application.
Munas Ipsi. (2012). Peraturan Pertandigan.
40.Https://Fdokumen.Com/Download/Peraturan-Pertandingan-Ipsi-2012
Subekti, N., Sistiasih, V. S., Syaukani, A. A., & Fatoni, M. (2020). Kicking
Ability In Pencak Silat, Reviewed From Eye-Foot Coordination, Speed,
And Ratio Of Limb Length-Body Height. Journal Of Human Sport And
Exercise, 15(Proc2), 1–9. Https://Doi.Org/10.14198/Jhse.2020.15.Proc2.36
Subekti, N., Sudarmanto, E., & Fatoni, M. (2019). Belajar Dan Berlatih Pencak
Silat (A. Himawan (Ed.); Cetakan Ke). Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Muppress@Ums.Ac.Id

Anda mungkin juga menyukai