SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh,
Resma Purnamawati Budiawan
410697941018
S1 PENDIDIKAN KEPELATIHAN
OLAHRAGA FAKULTAS PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MITRA
KARYA
2023
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Disetujui Oleh:
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Pendidikan Kepelatihan
Olahraga S1
i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SIDANG SKRIPSI
Pada hari, (hari, tanggal, bulan, tahun), telah diselenggarakan Ujian Sidang
Skripsi dengan judul: (HUBUNGAN KEMAMPUAN MOTOR ABILITY
DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI PADA CLUB BOLA
VOLI AL-HUDA) untuk memenuhi persyaratan akademik guna memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan di Universitas Mitra Karya , bagi mahasiswa.
Nama : Resma Purnamawati Budiawan
NIM 410697419018
Program Studi : Pendidikan Kepelatihan Olahraga S1
ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
NPM: 410697419018
iii
SURAT KETERANGAN PERSETUJUAN UJIAN SIDANG SKRIPSI
Disusun Oleh:
Resma Purnamawati
Budiawan 410697419033
Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan dan dipertahankan dalam Sidang Skripsi
guna memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
S1 Di Universitas Mitra Karya .
Bekasi, 04 Februari 2023
Disetujui Oleh:
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Pendidikan Kepelatihan OlahragaS1
iv
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Hubungan
Keamampuan Motor Ability dengan Keterampilan Bermain Bola Voli pada Klub
bola Voli Al-Huda (Studi Deskriptif pada Klub Bola Voli SMK Al-Huda
Tasikmalaya”, beserta seluruh isinya adalah sepenuhnya karya saya sendiri dan saya
tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini
saya siap menanggung konsekuensi atau sangsi apabila dikemudian hari ditemukan
adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap
keaslian skripsi ini.
RESMA PURNAMAWATI
BUDIAWAN
410697419018
v
ABSTRAK
Permainan bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat
populer di masyarakat. Motor ability merupakan salah satu yang mempengaruhi
keterampilan dalam permainan bola voli. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan kemampuan motor ability dengan keterampilan bermain bola voli pada klub
bola voli Al-Huda. Jenis penelitian termasuk penelitian deskriptif dengan uji korelasi.
Populasi dalam penelitian ini adalah atlet bola voli klub Al-Huda sebanyak 58 orang.
Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 22 orang yang didapatkan
melalui purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah tes
motor ability yang terdiri dari tes melempar pada sasaran untuk mengukur koordinasi
mata tangan, tes kelentukan togok dan pinggang untuk mengukur kemampuan
kelentukan togok dan pinggang, tes lompat jauh tanpa awalan untuk mengukur power
otot tungkai, tes lengkup bangun untuk mengukur kecepatan mengubah posisi tubuh,
tes push up untuk mengukur kekuatan lengan dan bahu, tes suttle run untuk mengukur
kelincahan, dan tes keterampilan bola voli yang terdiri dari tes passing, tes
spike/serangan, tes servis,. Data diolah dengan menggunakan statistik dalam bentuk
perhitungan nilai rata-rata, SD, korelasi, determinasi dan pengujian hipotesis.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan rxy=0,52, Kp=27,04% dan pengujian
hipotesis dengan uji T sebesar 2,74. Hal ini menunjukkan bahwa hasil penelitian
variabel x mempengaruhi variabel y sebesar 27,04 %. Hasil pengujian hipotesis
menunjukan bahwa Thit= 2,74 > Ttab= 2,09, berarti terdapat hubungan yang masuk
dalam kategori sedang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motor ability memiliki
korelasi yang cukup signifikan dengan keterampilan bermain Bola Voli pada Klub Bola
Voli Al-Huda.
vi
ABSTRACT
Volleyball is one of the most popular sports in the community. Motor ability is
one that affects skills in volleyball games. This study aims to determine the relationship
between motor skills and volleyball playing skills at the Al-Huda volleyball club. This
type of research includes descriptive research with correlation test. The population in
this study were volleyball athletes from the Al-Huda club as many as 58 people. As for
the sample in this study as many as 22 people obtained through purposive sampling.
The data collection technique used was a motor ability test consisting of a throwing test
at a target to measure eye coordination, a togok and waist flexibility test to measure
the flexibility of the togok and waist, a long jump test without a prefix to measure leg
muscle strength, and a wake-up curve test for speed. changing body position, push up
test to measure arm and shoulder strength, suttle run test to measure agility, and
volleyball skill test consisting of passing test, spike/attack test, service test, etc. The
data is processed using statistics in the form of calculating the average value, SD,
correlation, determination and hypothesis testing. Results Based on the research, it was
found that rxy = 0.52, Kp = 27.04% and hypothesis testing with T test of 2.74. This
shows that the results of the research variable x affect the variable y by 27.04%. The
results of hypothesis testing show that Thit = 2.74 > Ttab = 2.09, meaning that there is
a relationship that falls into the moderate category. The results of this study indicate
that motor skills have a significant correlation with volleyball playing skills at the Al-
Huda Volleyball Club.
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah swt. karena atas berkat dan rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan.Skripsi yang penulis susun ini berjudul “Hubungan Motor Ability dengan
Keterampilan Bermain Bola Voli Pada Klub Bola Voli Al-Huda (Studi Deskriptif
Pada Atlet Bola Voli SMK Al-Huda Tasikmalaya)”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Universitas Mitra
Karya Bekasi.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik materi
maupun cara penyajiannya. Namun meskipun demikian, semoga skripsi ini dapat
memberikan sumbangan pikiran serta manfaat khususnya bagi penulis, umumnya bagi
semua pembaca.
Selama proses penyusunan skripsi ini, penulistidak lepas dari berbagai kendala dan
hambatan yang dapat melemahkan semangat, namun atas dorongan, bimbingan, dan
arahan dari para dosen pembimbing segala hambatan tersebut dapat penulis atasi.
Untuk itu pada kesempatan ini dengan rasa tulus dan kerendahan hati penulis
menyampaikan terimaksih kepada semua pihak yang telah membantu penulis baik
moril maupun material selama penyusunan skripsi ini.
1. Bapak Dimas Prabowo. S.Pd., M.Pd. selaku ketua Program Studi Pendidikan
Kepalatihan Olahraga Universitas Mitra Karya Bekasi, yang selalu memotivasi,
membimbing, dan memberikan arahan kepada penulis untuk menyelesaikan studi
dengan sebaik-baiknya.
2. Bapak Dr. Suroyo. SE., MM. selaku pembimbing 1 dalam penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Maretno, S.Pd., M.Pd.selaku pembimbing II dalam penyusunan skripsi ini.
4. Dosen di lingkungan Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Universitas Mitra
Karya Bekasi, yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang berhubungan
dengan olahraga, wawasan, kepedulian, komitmen dan ketulusannya.
5. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu memberikan doa restu, dorongan, dan bantuan
moril maupun material.
6. Rekan-rekan mahasiswa seperjuangan, Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Universitas Mitra Karya Bekasi, dan semua pihak yang tidak mungkin penulis
viii
sebutkan di sini satu per satu, yang telah membantu penulis baik berupa moril
maupun material.
Penulis menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan dalam penyusunan
proposal ini, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca, semoga proposal penelitian ini bermanfaat bagi pembaca. Terimakasih.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................ii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH............................................iii
ABTRAK............................................................................................................vi
KATA PENGANTAR........................................................................................viii
DAFTAR ISI........................................................................................................x
DAFTAR TABEL................................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah..................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................3
1.3 Definisi Operasional........................................................................................4
1.4 Tujuan Penelitian.............................................................................................4
1.5 Kegunaan Penelitian........................................................................................4
BAB II TINJAUAN TEORETIS
2.1 Kajian Pustaka.................................................................................................5
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan.........................................................................11
2.3 Kerangka Konseptual......................................................................................21
2.4 Hipotesis Penelitian dan/ Pertanyaan Penelitian.............................................22
BAB III PROSEDUR PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian............................................................................................21
3.2 Variabel Penelitian..........................................................................................21
3.3 Populasi dan Sampel........................................................................................21
3.4 Teknik Pengambilan Data...............................................................................22
3.5 Instrumen Penelitian........................................................................................22
3.5.1 Tes Motor Ability.................................................................................23
3.5.2 Tes Keterampilan Bola Voli................................................................28
3.6 Teknis Analisis Data........................................................................................30
3.7 Langkah-Langkah Penelitian...........................................................................32
3.8 Waktu dan Tempat Penelitian.........................................................................32
x
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data.................................................................................................32
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian...........................................................................45
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan..........................................................................................................47
5.2 Saran................................................................................................................47
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 8. SK Bimbingan...................................................................................62
xiv
BAB 1
PENDAHULUAN
Dari penjelasan diatas jelas bahwa permainan bola voli hubungannya sangat erat
sekali dengan keterampilan gerak. Keterampilan gerak tubuh akan mempengaruhi
kemampuan bermain bola voli seseorang. Ketika keterampilan gerak berbeda maka
berbeda pula kemampuan bermain bola volinya. Penguasaan setiap keterampilan gerak
berhubungan erat dengan beberapa faktor pendukung, salah satunya adalah tingkat
motor ability. Motor ability mendasari atau mendukung setiap variasi gerakan atau
keterampilan.
Setiap pemain memang dapat bergabung dan berlatih di sebuah klub bola voli,
akan tetapi tidak semua pemain yang tergabung dalam klub bola voli mencapai prestasi
yang maksimal. Hal ini dapat dipengaruhi oleh kemampuan individu dari masing-
masing pemain. Salah satu kemampuan individu yang dapat berpengaruh terhadap
penampilannya adalah kemampuan motorik yang dimilikinya. Seperti yang dijelaskan
oleh Widiastuti (2015:191) bahwa kemampuan motorik merupakan salah satu indikator
kebugaran yang pentingpada setiap individu yang erat kaitannya dengan pencapaian
kualitas keterampilan gerak. Yang dimaksud kemampuan motoric (motor fitness)
adalah suatu kapasitas dari seseorang yang berkaitan dengan pelaksanaan kemampuan
fisik untuk melaksanakan suatu gerakan, Atau dapat pula didefinisikan bahwa
kemampuan motorik adalah kapasitas penampilan seseorang dalam melakukan berbagai
tugas gerak.
LANDASAN TEORETIS
halus. Sebab otot-otot yang ukurannya lebih kecil ada pada jari-jari tangan dan lengan,
sehingga akan menghasilkan gerakan pada jari-jari kaki dan jari-jari tangan. Untuk itu
gerak halus bisa berupa aktivitas seperti, menggambar, menulis, menggenggam dan
memainkan alat musik.
Kemampuan motorik mempunyai pengertian yang sama dengan kemampuan
dasar. Gerak dasar merupakan gerak yang berkembang sejalan dengan pertumbuhan
dan tingkat kematangan pada anak. Gerakan ini pada dasarnya berkembang menyertai
gerakan reflex yang telah dimiliki dan disempurnakan melalui proses berlatih yang
dilakukan secara berulang-ulang. Menurut Ananto yang dikutip oleh Makhmudah et al
(2020:37) kemampuan gerak dasar dibagi menjadi tiga kategori :
1) Kemampuan Lokomotor
Kemampuan lokomotor digunakan untuk memindahkan tubuh dari satu tempat
ke tempat lain atau untuk mengangkat tubuh ke atas, seperti melompat,
meloncat, berjalan, dan berlari.
2) Kemampuan Nonlokomotor
Kemampuan nonlokomotor dilakukan di tempat, tanpa ada ruang gerak yang
memadai. Kemampuan nonlokomotor terdiri atas menekuk dan meregang,
mendorong dan menarik, mengangkat dan menurunkan, melingkar,
melambung, dan lain-lain.
3) Kemampuan Manipulatif
Kemampuan manipulatif dikembangkan ketika anak sedang menguasai
bermacam-macam objek. Kemampuan manipulatif lebih banyak melibatkan
mata-tangan dan mata-kaki tetapi bagian lain dari tubuh juga ikut terlibat.
Kemampuan manipulatif ini lebih banyak menggunakan koordinasi, seperti
gerakan mendorong, gerakan menangkap, dan lain-lain.
2.1.1.3 Unsur-Unsur Kemampuan Motorik
Kemampuan motorik seseorang berbeda-beda tergantung pada banyaknya
pengalaman melakukan gerakan yang dikuasainya. Kemampuan-kemampuan yang
terdapat dalam kemampuan ketrampilan fisik yang dapat di rangkum menjadi lima
komponen, yaitu: kekuatan, kecepatan, keseimbangan, koordinasi dan kelincahan, yang
juga merupakan unsur-unsur dalam kemampuan motorik. Adapun unsur-unsur yang
terkandung dalam kemampuan motorik menurut Toho dan Gusril yang dikutip oleh
Imam Yanuar (2010:10),yaitu:
1) Kekuatan
Kekuatan adalah kemampuan sekelompok otot untuk menimbulkan tenaga
8
sewaktu kontraksi. Kekuatan otot harus dipunyai oleh anak sejak usia dini.
Apabila anak tidak mempunyai kekuatan otot tentu dia tidak dapat melakukan
aktivitas bermain yang menggunakan fisik seperti berjalan, berlari, melompat,
melempar, memanjat, bergantung dan mendorong.
2) Koordinasi
Koordinasi adalah kemampuan untuk mempersatukan atau memisahkan dalam
satu tugas kerja yang kompleks. Dengan ketentuan bahwa gerakan koordinasi
meliputi kesempurnaan waktu antara otot dan sistem saraf. Anak dalam
melakukan lemparan harus ada koordinasi seluruh anggota tubuh yang terlibat.
Anak dikatakan baik koordinasi gerakanyaa pabila ia mampu bergerak mudah
dan lancar dalam rangkaian dan irama gerakanya terkontrol dengan baik.
3) Kecepatan
Kecepatan adalah sebagai kemampuan yang berdasarkan kelentukan dalam
satuan waktu tertentu. Dalam melakukan lari 4 detik, semakin jauh jarak yang di
tempuh maka semakin tinggi kecepatanya.
4) Keseimbangan
Keseimbangan adalah kemampuan seseorang untuk mempertahakan tubuh dalam
berbagai posisi. Keseimbangan di bagi dalam dua bentuk yaitu: keseimbangan
statis dan dinamis. Keseimbangan statis merujuk kepada menjaga keseimbangan
tubuh ketika berdiri pada satu tempat, keseimbangan dinamis adalah kemampuan
untuk menjaga keseimbangan tubuh ketika berpindah dari satu tempat ke tempat
lain.
5) Kelincahan
Kelincahan adalah kemampuan seseorang mengubah arah dan posisi tubuh
dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak pada satu titik ketitik lain dalam
melakukan lari zig-zag, semakin cepat waktu yang ditempuh, maka semakin
tinggi kelincahanya.
Keterampilan gerak sangat berhubungan dengan unsur kebugaran jasmani.
Adapun unsur-unsur dalam kebugaran jasmani menurut Rusli Lutan (2011:63-72)
adalah sebagai berikut:
1) Kekuatan otot adalah kemampuan tubuh untuk mengerahkan daya maksimal
terhadap objek di luar tubuh. Dalam pengertian lain, kekuatan otot adalah
kemampuan untuk mengerahkan usaha maksimal.
2) Daya tahan otot adalah kemampuan untuk mengerahkan daya terhadapo bjek
di luar tubuh selama beberapa kali. Daya tahan otot terbentuk melalui beban
9
yang relatif lebih ringan. Namun, pelaksanaan tugasnya dilakukan berulang
kali dalam satu kesempatan.
3) Fleksibilitas adalah gambaran mengenai luas sempitnya ruang gerak pada
berbagai persendiaan dalam tubuh kita. Seperti melakukan gerakan
memelintirkan tubuh, membungkuk, berputar, dan mengulur.
4) Koordinasi adalah perpaduan berirama dari sistem syaraf dan gerak dalam
sebuah pelaksanaan tugas secara harmonis dari beberapa anggota tubuh.
5) Kecepatan adalah kemampuan untuk mengerakkan tubuh dari satu tempat ke
tempat lain dalam waktu secepat mungkin.
6) Agilitas adalah kemampuan untuk menggerakkan badan atau mengubah arah
secepat mungkin.
7) Power adalah kemampuan untuk mengerahkan usaha maksimal secepat
mungkin.
8) Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan keseimbangan
dalam kaitannya dengan daya tarik bumi baik dalam situasi diam (statis) dan
bergerak (dinamis).
pemberdayaan dan pembinaan aspek fisik dan psikologis bagi kesiapan tim dalam
menghadapi pertandingan adalah penting di samping penanganan secara individual.
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa permainan bola
voli membutuhkan kolektivitas atau kebersamaan dalam tim dalam hal ini kerja sama
yang baik, pembagian tugas yang jelas dan tepat agar setiap pemain merasa
bertanggung jawab terhadap tugasnya, sehingga nantinya tidak ada pemain yang
merasa paling berjasa dalam tim. Permainan ini mengajarkan pemainnya untuk saling
bekerja sama.
Lapangan permainan bola voli berbentuk persegi panjang, untuk standar ukuran
lapangan bola voli yang di gunakan menurut Aji (2016:42) yaitu: “a) panjang lapangan
18 meter, b) lebar lapangan 9 meter, c) garis serang 3 meter”. Pada permukaan
lapangan bola voli harus memiliki syarat yaitu datar dan berbentuk horizontal serta
seragam pada setiap bagiannya. Pada bagian permukaan lapangan tidak boleh licin,
sehingga membahayakan pergerakan pemain di atas lapangan.
Selain itu, lapangan permainan bola voli dibatasi oleh jaring atau net yang di
pasang pada dua buah tiang yang berada di pinggir lapangan. Net atau pembatas tengah
lapangan permainan bola voli untuk tim putra dan tim putri terdapat perbedaan, yaitu
13
terletak pada ketinggian net. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Aji
(2016:42) bahwa ukuran net dan tiang bola voli yaitu sebagai berikut :
a) lebar net bola voli : 1 meter, b) Tinggi net untuk putra :2,43 meter, c)tinggi net
untuk putri : 2,24 meter, d) tinggi antena pada net bola voli : 0,8 centimeter, e)
tinggi tiang net bola voli : 2,55 meter, f) jarak tiang net dengan garis samping
lapangan bola voli : 0,5 – 1 meter, g) pita tepian samping net : 5 centimeter
sepanjang 1 meter, h) pita tepian atas net : 5 centimeter, i)mata jala net : 10
centimeter
Ketinggian net diukur dari tengah lapangan permainan, dimana tinggi net
(diatas kedua garis samping) harus tepat sama tinggi dan tidak boleh lebih tinggi dari 2
cm. Untuk lebih jelasnya mengenai bentuk dan ukuran lapangan permainan bola voli
dapat dilihat pada gambar
Penguasaan teknik bola voli penting untuk di pahami agar seseorang bisa
bermain bola voli dengan baik dan benar. Tanpa memiliki pemahaman mengenai teknik
bermain bola voli yang baik, maka seseorang tidak akan bisa mendapatkan hasil yang
baik saat bermain bola voli. Mengingat untuk menjaga bola agar tidak jatuh dilapangan
sendiri yang di selenggarakan dibawah aturan dengan setiap tim dapat memainkan bola
sampai tiga kali pantulan serta tetap dalam kontrol yang baik guna di arahkan dengan
tepat ke daerah lawan, tentu bukan hal yang mudah. Menurut Hidayat (2017:36)
“Penguasaan teknik bisa di dapatkan melalui proses berlatih secara benar dan terarah”.
Hal ini menandakan bahwa, teknik dasar bola voli merupakan potensi seseorang untuk
menunjukan keahlian bermain bola voli yang merupakan hasil dari latihan atau praktek.
Menurut Rahmani (2014:115) “Dalam cabang olahraga bola voli terdapat beberapa
teknik dasar yang dapat dipelajari, di antaranya service, passing, spike, dan
blocking”. Adapun pembahasan mengenai teknik (keterampilan) bola voli dijelaskan
pada bagian berikut:
1) Service
Teknik service dilakukan sebagai awal jalannya permainan. Kadang teknik ini
dijadikan ajang untuk memperlihatkan kemampuan pemain secara individual dalam hal
kemampuan melakukan pukulan melewati jaring atau net. Service pada saat ini bukan
saja berfungsi sebagai pembuka permainan melainkan sebagai serangan awal bagi regu
yang melakukan service. Kedudukan service menjadi sangat penting, karena peraturan
pertandingan yang berlaku saat ini menggunakan sistem rally point yaitu setiap
perpindahan bola maupun bola mati menghasilkan point bagi regu yang memenangkan
rally atau mematikan bola di lapangan lawan, sehingga dengan service yang sempurna
akan dapat langsung mengumpulkan angka tanpa ada rally-rally. Mengenai teknik
service Wahyuni et.al (2010:11) mengungkapkan bahwa teknik service dibagimenjadi 2
yaitu sebagai berikut :
a) Teknik Servis bawah
Teknik servis bawah dilakukan dengan cara sebagai berikut.
(1) Sikap tubuh berdiri, kaki membentuk kuda-kuda dengan tubuh condong
ke depan.
(2) Salah satu tangan memegang bola dan tangan yang lain digunakan untuk
memukul bola dengan jari-jari tangan dalam keadaan mengepal.
(3) Bola sedikit dilambungkan, kemudian bola di pukul dibagian bawah
dengan ayunan tangan dari belakang ke depan.
16
(4) Bola dapat dipukul dengan keras supaya membentuk atau bergelombang.
berbagai variasi serangan, baik satu penyerang, dua penyerang maupun tiga penyerang
dalam satu gerakan serang untuk mengelabui pertahanan lawan. Mengenai pelaksanaan
teknik spike Beutelstahl, Dieter (2008:25) mengungkapkan tahapan pelaksanaannya
sebagai berikut :
a) Tahap pertama :
Fase run up atau tahap lari menghampiri. Ini tergantung dari jenis bola dan
jatuhnya bola. Kita mulai lari menghampiri kira-kira pada jarak 2,5 sampai 4
meter dari jatuhnya bola. Kedua langkah terakhirlah yang paling menentukan.
Pada waktu kita take off (mulai melompat), kita harus memperhatikan baik-
baik kedudukan kaki. Kaki yang akan take off harus berada di tanah lebih
dahulu, dan kaki yang lain menyusul di sebelahnya. Karena itu kadang kala
kita harus merubah lebih dahulu langkah kita sebelum melakukan dua langkah
terakhir itu. Arah yang diatur harus diatur sedemikian rupa, sehingga pemain
akan berada di belakang bola pada saat dia akan take off. Dengan kata lain,
tubuhnya pada saat itu berada pada posisi menghadap net. Lengan-lengan yang
menjulur kedepan diayunkan kebelakang dan ke atas sesudah langkah pertama,
kemudian diayunkan ke depan sedemikian rupa sehingga pada saat pemain
take off kedua lengan itu tergantung ke bawah di depan tubuh pemain.
b) Tahap kedua :
Fase take off atau tahap melompat. Pergerakan harus berlangsung dengan
lancar dan kontinu, tanpa terputus-putu. Pada waktu take off, kedua lengan
yang menjulur harus digerakan ke atas. Bersamaan dengan itu, tubuh
diluruskan. Kaki yang dipakai untuk melompat inilah yang memberikan
kekuatan pada take off tersebut. Lengan yang dipakai untuk memukul, juga sisi
tubuh bagian tersebut di putar sedikit sehingga menjauhi bola. Punggung agak
membungkuk dan lengan pemukul agak ditekuk sedikit. Lengan yang lain
tetap dipertahankan setinggi kepala. Lengan inilah yang mengatur
keseimbangan secara keseluruhan.
c) Tahap ketiga :
Fase hit atau tahap pemukul. Sesuai dengan jenis spike yang ada, cara
memukulpun terbagi menjadi beberapa jenis pukulan.
20
4) Block
Block merupakan teknik pertahanan utama dalam permainan bola voli yang
dapat dilakukan baik secara tunggal maupun berkawan (dua atau tiga orang).
Kedudukan block dalam permainan bola voli sangat penting terutama dalam menahan
serangan lawan dan dapat pula digunakan untuk mengumpulkan angka, karena jika
block berhasil dan bola jatuh di lapangan penyerang menghasilkan angka bagi tim
bertahan. Mengenai pelaksanaan teknik block menurut Aji, Sukma (2016:.40) ada
empat tahapan melakukan block yaitu sebagai berikut :
a) Posisi awal
Posisi awal membendung bola adalah sebagai berikut.
(1) Pemain melangkah ke depan net dengan posisi siap.
(2) Kedua lengan ditekuk dan diletakan di depan muka.
(3) Kedua telapak tangan menghadap net.
b) Tahapan membendung bola adalah sebagai berikut.
(1) Kedua kaki ditekuk mengeper.
(2) Tolakan kaki ke atas dan diluruskan.
(3) Kedua tangan dijulurkan ke atas dan melihat pergerakan bola.
c) Kontak dengan bola pada saat membendung bola adalah sebagi berikut.
(1) Jari-jari tangan dibuka lebar.
(2) Kedua tangan didekatkan sehingga bola tidak bisa lolos.
d) Mendarat
Mendarat pada saat membendung bola adalah sebagai berikut.
(1) Setelah kontak dengan bola, pemain dengan cepat mendarat.
(2) Turunkan kedua tangan jangan sampai menyentuh net.
(3) Kembali ke posisi tempat semula.
21
PROSEDUR PENELITIAN
21
22
2. Tes Servis
a. Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur keterampilan mengarahkan bola secara tepat.
b. Peralatan yang digunakan yang digunakan:
1) Lapangan bola voli
2) Net dan tiang net
3) Tiang bambu 2 buah (2 meter)
4) Tali 20 meter
5) Bola voli 6 buah
6) Formulir tes + pulpen
c. Petugas
1) 1 orang pencatat
2) 1 orang mengamati jatuhnya bola
3) 1 orang pembantu lapangan
28
0,50 m
0,50 m
2,43 m (pa)
2,24 m (pi)
1m
3 5
2 1 4
3 5 1m
3m
Gambar 3.2. Lapangan Untuk Tes Servis
Sumber : Narlan dan Juniar (2020:142)
d. Pelaksanaan:
1) Atlet/siswa berdiri pada area servis yang sudah disediakan.
2) Bola disimpan di dekat siswa/atlet sebanyak 6 buah.
3) Atlet/siswa melakukan pukulan servis dengan teknik yang bebas (sah
sesuai aturan).
4) Kesempatan yang di berikan yaitu sebanyak 6 kali pukulan.
e. penilaian
Skor yang diambil adalah 4 skor terbaik dari 6 kali kesempatan dengan kriteria
skor sebagai berikut:
1) Bola yang melewati tali paling atas (100 cm) diatas net, maka anga
sasaran dikali 1.
2) Bola yang melewati antara tali diatas net (50 cm), maka angka sasaran
dikali 2.
3) Bola yang melewati antara tali dan net, maka anga sasaran di kali 3.
4) Bola yang menyentuh tali, maka di kalikan dengan yang paling besar.
5) Bola yang menyentuh garis angka sasaran, maka diambil angka paling
tinggi.
6) Bola yang diservis dengan cara yang tidak sah, menyentuh jarring, atau
jatuh keluar lapangan, maka skornya adalah nol (0).
3. Tes spike/serangan
a. Tujuan
Tujuan tes ini adalah untuk mengetahui/mengukur keterampilan melakukan spike
atau serangan dengan terarah dan cepat.
b. Alat yang digunakan:
1) Lapangan bola voli
2) Net dan tiang net
3) Bola voli 5 buah
4) Stopwatch
5) Formulir tes dan Pulpen
29
2,24 m
1m
4 2 5
1
3
4 2 5 1m
3m
X Xo p fi .
fi
Arti tanda-tanda tersebut adalah :
X = Nilai rata-rata yang dicari
Xo = Titik tengah kelas interval
P = Panjang kelas interval
31
n fi . ci 2 fi . ci 2 n n -1
sp
S2 P2 1 1 1 1
n n 1
Arti tanda-tanda tersebut adalah :
S2 = Variansi
P = Panjang kelas interval
c1 = Deviasi atau simpangan
n = Jumlah sampel atau orang coba
4) Tentukan nilai L0(hitung) = F (Zi – S (Zi) , nilai yang terbesar kemudian bandingkan
dengan nilai Ltabel (Lihat pada tabel nilai kritis Uji Liliefors).
Kesimpulan penerimaan dan penolakan hipotesis. Terima H0 atau populasi
berdistribusi NORMAL apabila nilai L0(hitung) Ltabel pada = 0,05. Tolak dalam hal
lainnya.
5) Menghitung koefisien korelasi antara variabel. rumus yang digunakan adalah
sebagai berikut:
6b2
r 1
n(n2 1)
1. Waktu Penelitian
Seluruh rangkaian pengambilan data dilakukan pada bulan Desember 2022.
2. Tempat Penelitian
Seluruh rangkaian pengambilan data dilakukan di GOR KH SAMSUDIN
Kabupaten Tasikmalaya.
BAB IV
3.5
18 19 17
3
2.5
4 3 5
2
1.5
0.5
0
3,1 M 4,1 M 5,1 M
32
33
Pada gambar 4.1 terlihat bahwa terdapat 4 siswa yang memperoleh poin 2 dan
18 siswa yang memperoleh poin 3 pada target sasaran dengan jarak 3,1 meter. Terdapat
3 siswa yang memperoleh poin 2 dan 19 siswa yang memperoleh poin 3 pada target
sasaran dengan jarak 4,1 meter. Terdapat 5 siswa yang memperoleh poin 2 dan 17
siswa yang memperoleh poin 3 pada target sasaran dengan jarak 5,1 meter.
TOGOK
8
6
4
2
0
8 - 10cm11 -14 -17 -20 -23 -
13cm16cm19cm22cm25cm
Data pada tabel diatas diperoleh dari hasil perhitungan dengan mencari kelas
interval sebagai berikut :
1. Urutkan data tekecil hingga terbesar
8,10,10,11,11,12,12,12,13,13,14,14,14,15,16,18,18,18,20,21,22,25
2. Menentukan rentang atau range R =Aangka terbesar- Angka terkecil
25-8 =17
3. Menentukan jumlah kelas (K) 22
4. Menentukan panjang rentang kelas (P) = R/K
5. Membuat tabel distribusi frekuensi seperti pada tabel 4.1 dibawah ini.
Kelas interval Tally (f) Relatif (%) Komulatif
8-10cm VI 3 30 3
11-13cm V 7 70 10
14-16cm IV 5 50 15
17-19cm III 3 30 18
10-22cm II 3 30 21
23-25cm I 1 10 22
Jumlah 22 220
34
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat 3 siswa memperoleh poin dalam
rentang 8-10cm, 7 siswa memperoleh poin dalam rentang 11-13cm, 5 siswa
memperoleh poin dalam rentang 14-16cm, 3 siswa memperoleh poin dalam rentang 20-
22cm dan 1 siswa memperoleh poin dalam rentang 23-25 cm.
PINGGANG
8
6
4
2
0
26 -29 -32 -35 -38 -
28cm31cm34cm37cm40cm
Data pada tabel diatas diperoleh dari hasil perhitungan dengan mencari kelas
interval sebagai berikut :
1. Urutkan data tekecil hingga terbesar
26,30,30,30,31,31,32,32,33,33,34,34,34,35,35,35,37,7,38,39,40,40
2. Menentukan rentang atau range R =Aangka terbesar- Angka terkecil
40-26 =14
3. Menentukan jumlah kelas (K)
22
4. Menentukan panjang rentang kelas (P) = R/K
5. Membuat tabel distribusi frekuensi seperti pada tabel 4.2 dibawah ini.
Kelas interval Tally (f) Relatif (%) Komulati
f
26-28cm V 1 10 1
29-31cm IV 5 50 6
32-34cm III 7 70 13
35-37cm II 5 50 18
38-40cm I 4 40 22
Jumlah 22 220
35
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat 1 siswa memperoleh poin dalam rentang
26-28cm, 5 siswa memperoleh poin dalam rentang 29-31cm, 7 siswa memperoleh poin
dalam rentang 32-34cm, 5 siswa memperoleh poin dalam rentang 35-37cm dan 4 siswa
memperoleh poin dalam rentang 38-40cm.
0
8 9 10 11 12
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
32 - 38cm 39 - 45cm 46 - 52cm 53 - 59cm 60 - 66cm 67 - 73cm
Data pada tabel diatas diperoleh dari hasil perhitungan dengan mencari kelas interval
sebagai berikut :
36
32-38cm VI 4 40 4
39-45cm V 2 20 6
46-52cm IV 5 50 11
53-59cm III 8 80 19
60-66cm II 2 20 21
67-73cm I 1 10 22
Jumlah 22 220
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat 4 siswa memperoleh poin dalam
rentang 32-38cm, 2 siswa memperoleh poin dalam rentang 39-45cm, 5 siswa
memperoleh poin dalam rentang 46-52cm, 8 siswa memperoleh poin dalam rentang 53-
59cm, 2 siswa memperoleh poin dalam rentang 60-66cm dan 1 siswa memperoleh poin
67-73.
Push Up
100
50
0
5 3 3 3 6
Pada gambar 4.5 terlihat bahwa terdapat 5 siswa yang memperoleh skor 36, 3
siswa memperoleh skor 42, 3 siswa memperoleh skor 48, 3 siswa memperoleh skor 54
dan 6 siswa memperoleh skor 61.
7
6
5
4
3
2
1
0
45-46 VI 2 20 2
47-48 V 6 60 8
49-50 IV 4 40 12
51-52 III 6 60 18
53-54 II 3 30 21
55-56 I 1 10 22
Jumlah 22 220
38
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat 2 siswa memperoleh poin dalam
rentang 45-46cm, 6 siswa memperoleh poin dalam rentang 47-48cm, 4 siswa
memperoleh poin dalam rentang 49-50cm, 6 siswa memperoleh poin dalam rentang 51-
52cm, 3 siswa memperoleh poin dalam rentang 53-4cm dan 1 siswa memperoleh poin
55-56.
25
20
15 Passing Atas
10 Passing Bawah
5 Servis Atas Spike
0
1 2 3 4 5
TES
TES TES KELINCAH
N TES MELEMPAR PADA TELUNGK LOMPAT
NAMA TES KELENTUKAN TES PUSH- AN LARI
O SASARAN/TARGET UP DAN JAUH
UP BOLAK-
BANGUN TANPA BALIK
AWALAN
1. Adam 66 5 69 5 9 2 7 1
2. Rizal 49 4 42 4 6 1 7 1
3. Regil 55 4 42 4 7 1 8 2
4. Dimas 65 5 48 5 4 1 7 1
5. Rendi 69 5 49 5 9 2 5 1
6. Renda 60 5 68 5 9 2 5 1
7. Aziz 61 5 76 5 6 1 4 1
8. Saiis 56 5 78 5 11 2 8 2
9. Mugni 58 5 80 5 15 3 7 1
10. Reza 56 5 78 5 15 3 13 3
11. Ihsan 58 5 80 5 7 1 9 2
12. Irham 52 4 72 5 6 1 10 2
13. Rega 62 5 65 5 8 2 7 1
14. Yogi 64 5 80 5 8 2 7 1
15. Randi 58 5 79 5 4 1 8 2
16. Fajar 57 5 76 5 13 2 6 1
17. Adit 55 4 77 5 6 1 9 2
44
18. Galang 54 4 65 5 16 3 9 2
19. Arvan 62 5 68 5 11 2 8 2
20. Ajip 61 5 69 5 11 2 7 1
21. Indra 60 5 50 5 10 2 9 2
22. Radit 59 5 80 5 13 2 6 1
t- t-
Nilai
No. Butir Tes Katego hitun tabe Hasil
r ri
g l
Motor Ability (X)
1. dengan Keterampilan 0,52 Sedang 2,74 2,09 Signifikan
Bermain (Y)
permainan bola voli membutuhkan daya tahan, kecepatan, daya ledak, dan
kelincahan. Dengan demikian, maka diduga bahwa motor ability sangat
berhubungan erat dengan keterampilan bermain bola voli. Hal ini didukung oleh
hasil penghitungan determinasi yang hasilnya sebesar 27,04 %.
Setiap individu mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam
mempelajari suatu gerakan keterampilan. Salah satu perbedaan dari setiap
individu dalam mengembangkan suatu keterampilan gerak terletak pada
kemampuan motorik atau kemampuan gerak dasar. Kemampuan motorik atau
motor ability merupakan faktor pendukung bagi pelaksanaan suatu keterampilan
selanjutnya yang membedakan kemampuan individu, maka kemampuan motorik
itu sendiri juga dapat dipahami sebagai faktor pembatas penampilan gerak
seseorang.
Menurut (Nurhasan, 2000:20) kemampuan motorik merupakan kualitas
kemampuan seseorang yang dapat mempermudah dalam melakukan keterampilan
gerak, oleh sebab itu kemampuan gerak dapat dipandang sebagai landasan
keberhasilan di masa yang akan datang dalam melakukan keterampilan gerak.
Seseorang yang mempunyai kemampuan motorik yang tinggi akan lebih efektif
dalam melakukan semua jenis keterampilan olahraga dan kemungkinan akan
sukses dalam setiap latihan atau gerakan yang dipraktekkan.
BAB V
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data hasil penelitian, yang
diperoleh melalui pengukuran Motor Ability dengan Keterampilan bermain Bola
Voli, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut. Terdapat Hubungan
antara Motor Ability dengan keterampilan bermaian bola voli pada atlet bola voli
SMK Al-Huda Kab. Tasikmalaya.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian di atas, penulis menyarankan kepada berbagai
pihak yang terkait dengan bidang olahraga bola voli, bahwa hubungan Motor
Ability dengan keterampilan dasar sangat erat, karena setiap keterampilan
membutuhkan kemampuan gerak yang baik agar dalam pelaksanaannya dapat
terlaksana dengan baik juga karena di dalam permainan bola voli membutuhkan
daya tahan, kecepatan, daya ledak, dan kelincahan.
47
DAFTAR PUSTAKA
Aji, S. (2016). Buku Olahraga Paling Lengkap. Jakarta: PT Serambi Semesta
Distribusi.
Arikunto, & Suharsimi. (2014). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik
Edisi Revisi IV. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Beutelstahl, & Dieter. (2016). Belajar Bermain Bola Voli. Bandung: Pionir Jaya.
Cratty, B. J., & Lutan, R. (2016). Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Disiplin
Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Physical Education
Health and Reaction Journal PJKR, 97.
Mutohir, T., & Gusril. (2014). Perkembangan Motorik Pada Masa Anak-Anak.
Jakarta: Depdiknas.
Prabowo, Y. (2013). Permainan Bola Voli Cet.1. Surabaya: Graha Pustaka Media
Utama.
48
49
Rizal, A., Saleh , M. S., & Latuheru, R. V. (2013). Pelatihan Teknik Dasar
Permainan Bolavoli pada Siswa SMP Negeri 1 Bungoro Pangkep. UNM,
118.
50
Lampiran 1. Data Hasil Tes Motor Ability
TES TES
TELUNGK TES KELINCAH
N NAMA TES MELEMPAR PADA TES KELENTUKAN UP DAN LOMPAT TES PUSH- AN LARI
O SASARAN/TARGET BANGUN JAUH UP BOLAK-
TANPA BALIK
AWALAN
3,1m 4,1m 5,1m Togok Pinggang
Sko T- Sko T- Sko T- Sko T- Sko T- Sko T- Sko T- Sko T- Skor T-
r Skor r Skor r Skor r Skor r Skor r Skor r Skor r Skor Skor
23. Adam 3 55 3 53 2 30 25 73 31 42 9 38 2,9 60 26 42 3,74 52
9
24. Rizal 3 55 3 53 2 30 12 43 35 53 10 45 2,8 54 26 42 3,94 50
7
25. Regil 3 55 3 53 2 30 12 43 39 64 12 61 2,9 58 27 48 3,65 53
6
26. Dimas 3 55 3 53 3 55 12 43 40 67 8 30 3,2 71 25 36 4,22 47
27. Rendi 3 55 3 53 3 55 15 50 34 50 11 53 2,5 36 28 54 3,74 52
4
28. Renda 3 55 2 28 3 55 16 53 35 53 12 61 2,8 55 28 54 3,65 53
9
29. Aziz 3 55 3 53 2 30 14 48 40 67 10 45 2,9 55 25 36 4,26 46
30. Saiis 3 55 2 28 3 55 21 64 34 50 9 38 2,9 56 25 36 3,47 54
1
31. Mugni 3 55 3 53 2 30 18 57 30 39 12 61 2,8 52 29 61 4,12 48
32. Reza 3 55 3 53 3 55 8 34 26 28 12 61 2,8 54 29 61 4 49
8
33. Ihsan 3 55 3 53 3 55 13 46 33 47 11 53 2,7 45 25 36 4,36 45
34. Irham 2 29 3 53 3 55 11 41 37 58 12 61 2,9 58 27 48 4,02 49
6
35. Rega 2 29 3 55 3 55 13 46 33 47 10 45 2,7 46 29 61 4,09 48
2
36. Yogi 3 55 3 53 3 55 10 39 32 44 12 61 2,5 37 29 61 3,73 52
5
37. Randi 3 55 3 53 3 55 18 57 30 39 10 45 2,8 53 29 61 3,9 50
5
38. Fajar 3 55 3 53 3 55 20 62 32 44 12 61 2,6 42 29 61 3,67 52
4
39. Adit 3 55 3 53 3 55 22 66 34 50 10 45 2,8 51 29 61 4,2 47
2
40. Galang 3 55 3 53 3 55 11 41 37 58 12 61 2,4 32 27 48 3,4 55
5
41. Arvan 3 55 3 28 3 55 14 48 31 42 10 45 2,8 50 28 54 4,09 48
42. Ajip 3 55 3 53 3 55 18 57 30 39 11 53 3,1 66 25 36 4,18 47
43. Indra 3 29 3 53 3 55 10 39 35 53 9 38 2,5 36 29 61 3,84 51
3
44. Radit 3 29 3 53 3 55 14 48 38 61 10 45 2,8 50 26 42 3,76 51
Lampiran 2. Data Hasil Tes Keterampilan
N NAMA TES PASSING NILA TES PASSING NILA TES SERVIS NILA TES NILA
O ATAS I BAWAH I ATAS I SPIKE I
1. Adam 66 5 69 5 9 2 7 1
2. Rizal 49 4 42 4 6 1 7 1
3. Regil 55 4 42 4 7 1 8 2
4. Dimas 65 5 48 5 4 1 7 1
5. Rendi 69 5 49 5 9 2 5 1
6. Renda 60 5 68 5 9 2 5 1
7. Aziz 61 5 76 5 6 1 4 1
8. Saiis 56 5 78 5 11 2 8 2
9. Mugni 58 5 80 5 15 3 7 1
10. Reza 56 5 78 5 15 3 13 3
11. Ihsan 58 5 80 5 7 1 9 2
12. Irham 52 4 72 5 6 1 10 2
13. Rega 62 5 65 5 8 2 7 1
14. Yogi 64 5 80 5 8 2 7 1
15. Randi 58 5 79 5 4 1 8 2
16. Fajar 57 5 76 5 13 2 6 1
17. Adit 55 4 77 5 6 1 9 2
18. Galang 54 4 65 5 16 3 9 2
19. Arvan 62 5 68 5 11 2 8 2
20. Ajip 61 5 69 5 11 2 7 1
21. Indra 60 5 50 5 10 2 9 2
22. Radit 59 5 80 5 13 2 6 1
Lampiran 3. Data hasil korelasi motor ability(X) dengan keterampilan bermain bola
voli (Y)
MOTOR
N NAMA ABILITY KETERAMPILA Rx Ry B b2
O N
1. Adam 445 13 14 11,5 2,5 6,25
2. Rizal 435 10 17 22 5 25
3. Regil 465 14 5 4 1 1
4. Dimas 457 12 9,5 18,5 9 81
5. Rendi 458 13 7,5 11,5 4 4
6. Renda 467 13 4 11,5 7,5 56,25
7. Aziz 435 12 17 18,5 1,5 2,25
8. Saiis 436 11 15 21 6 36
9. Mugni 455 14 11 4 7 49
10. Reza 450 16 13 1 12 144
11. Ihsan 435 13 17 11,5 5,5 30,25
12. Irham 452 12 12 18,5 6,5 42,25
13. Rega 430 13 20 11,5 8,5 72,25
14. Yogi 457 13 9,5 11,5 2 4
15. Randi 468 13 3 11,5 8,5 72,25
16. Fajar 425 13 21 11,5 9,5 90,25
17. Adit 483 14 2 4 2 4
18. Galang 458 14 7,5 4 3,5 12,25
19. Arvan 485 14 1 4 3 9
20. Ajip 461 13 6 11,5 5,5 30,25
21. Indra 415 12 22 18,5 4,5 20,25
57
signifikan
/ Sedang
Kontribusinya :
58
Lampiran 8. SK Bimbingan
63
SAMPEL
Tes Sevice
70
Tes Spike/Serangan
71