Anda di halaman 1dari 90

HUBUNGAN KEMAMPUAN MOTOR ABILITY DENGAN

KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI


PADA KLUB BOLA VOLI AL-HUDA

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh,
Resma Purnamawati Budiawan
410697941018

S1 PENDIDIKAN KEPELATIHAN
OLAHRAGA FAKULTAS PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MITRA
KARYA
2023
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Nama : Resma Purnamawati Budiawan


NPM : 410697419018
Program Pendidikan : STRATA–1

Program Studi : Pendidikan Kepelatihan Olahraga


Judul : HUBUNGAN KEMAMPUAN MOTOR ABILITY
DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI
PADA CLUB BOLA VOLI AL-HUDA
Tanggal Lulus : (tanggal lulus ujian siding skripsi)

Disetujui Oleh:

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Dr. H. Suroyo, SE,MM. Maretno,S.Pd M.Pd.


NIDN. 0418066202 NIDN.

Bekasi, 04 Februari 2023

Mengetahui,
Ketua Program Studi

Pendidikan Kepelatihan
Olahraga S1

Dimas Prabowo, S.Pd., M.Pd.


NIDN : 0428049106

i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SIDANG SKRIPSI

Pada hari, (hari, tanggal, bulan, tahun), telah diselenggarakan Ujian Sidang
Skripsi dengan judul: (HUBUNGAN KEMAMPUAN MOTOR ABILITY
DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI PADA CLUB BOLA
VOLI AL-HUDA) untuk memenuhi persyaratan akademik guna memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan di Universitas Mitra Karya , bagi mahasiswa.
Nama : Resma Purnamawati Budiawan
NIM 410697419018
Program Studi : Pendidikan Kepelatihan Olahraga S1

Telah dinyatakan......................................oleh Dewan Penguji yang terdiri dari:

Nama Status Tanda Tangan


1. (nama ketua sidang) Ketua Sidang ………………

ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertandatangan di bawah ini, menyatakan bahwa Skripsi yang


saya serahkan untuk maju Ujian Sidang adalah murni hasil karya sendiri, bukan
merupakan hasil plagiarisme (penjilakan).
Apabila pada saat Ujian Sidang, diketahui dan terbukti bahwa Skripsi ini
merupakan hasil plagiarisme (penjiplakan) baik sebagian atau seluruh isi skripsi
saya, maka Universitas Mitra Karya mempunyai hak dan wewenang untuk
membatalkan isi dari Skripsi yang telah saya (sebagai peneliti) tulis dan saya
bersedia menerima sanksi Drop Out atau tidak dapat melanjutkanstudi dari
Universitas Mitra Karya .
Demikian surat pernyataan ini saya buat dalam keadaan sehat dan sadar tanpa
adanya campurtangan ataupun tekanan dari pihak manapun juga.

Bekasi,04 Februari 2023


Yang Menyatakan,

Resma Purnamawati Budiawan

NPM: 410697419018

iii
SURAT KETERANGAN PERSETUJUAN UJIAN SIDANG SKRIPSI

HUBUNGAN KEMAMPUAN MOTOR ABILITY DENGAN KETERAMPILAN


BERMAIN BOLA VOLI PADA CLUB BOLA VOLI AL-HUDA

Disusun Oleh:

Resma Purnamawati
Budiawan 410697419033
Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan dan dipertahankan dalam Sidang Skripsi
guna memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
S1 Di Universitas Mitra Karya .
Bekasi, 04 Februari 2023
Disetujui Oleh:

Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2

Dr. H. Suroyo, SE,MM. Maretno,S.Pd, M.Pd.


NIDN. 0418066202 NIDN.

Mengetahui,
Ketua Program Studi
Pendidikan Kepelatihan OlahragaS1

Dimas Prabowo, S.Pd., M.Pd.


NIDN. 0428049106

iv
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Hubungan
Keamampuan Motor Ability dengan Keterampilan Bermain Bola Voli pada Klub
bola Voli Al-Huda (Studi Deskriptif pada Klub Bola Voli SMK Al-Huda
Tasikmalaya”, beserta seluruh isinya adalah sepenuhnya karya saya sendiri dan saya
tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini
saya siap menanggung konsekuensi atau sangsi apabila dikemudian hari ditemukan
adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap
keaslian skripsi ini.

Tasikmalaya, 04 Februari 2023


Yang Membuat Pernyataan,

RESMA PURNAMAWATI
BUDIAWAN
410697419018

v
ABSTRAK

Permainan bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat
populer di masyarakat. Motor ability merupakan salah satu yang mempengaruhi
keterampilan dalam permainan bola voli. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan kemampuan motor ability dengan keterampilan bermain bola voli pada klub
bola voli Al-Huda. Jenis penelitian termasuk penelitian deskriptif dengan uji korelasi.
Populasi dalam penelitian ini adalah atlet bola voli klub Al-Huda sebanyak 58 orang.
Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 22 orang yang didapatkan
melalui purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah tes
motor ability yang terdiri dari tes melempar pada sasaran untuk mengukur koordinasi
mata tangan, tes kelentukan togok dan pinggang untuk mengukur kemampuan
kelentukan togok dan pinggang, tes lompat jauh tanpa awalan untuk mengukur power
otot tungkai, tes lengkup bangun untuk mengukur kecepatan mengubah posisi tubuh,
tes push up untuk mengukur kekuatan lengan dan bahu, tes suttle run untuk mengukur
kelincahan, dan tes keterampilan bola voli yang terdiri dari tes passing, tes
spike/serangan, tes servis,. Data diolah dengan menggunakan statistik dalam bentuk
perhitungan nilai rata-rata, SD, korelasi, determinasi dan pengujian hipotesis.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan rxy=0,52, Kp=27,04% dan pengujian
hipotesis dengan uji T sebesar 2,74. Hal ini menunjukkan bahwa hasil penelitian
variabel x mempengaruhi variabel y sebesar 27,04 %. Hasil pengujian hipotesis
menunjukan bahwa Thit= 2,74 > Ttab= 2,09, berarti terdapat hubungan yang masuk
dalam kategori sedang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motor ability memiliki
korelasi yang cukup signifikan dengan keterampilan bermain Bola Voli pada Klub Bola
Voli Al-Huda.

Kata kunci : Motor Ability, Keterampilan Bermain Bola Voli

vi
ABSTRACT

Volleyball is one of the most popular sports in the community. Motor ability is
one that affects skills in volleyball games. This study aims to determine the relationship
between motor skills and volleyball playing skills at the Al-Huda volleyball club. This
type of research includes descriptive research with correlation test. The population in
this study were volleyball athletes from the Al-Huda club as many as 58 people. As for
the sample in this study as many as 22 people obtained through purposive sampling.
The data collection technique used was a motor ability test consisting of a throwing test
at a target to measure eye coordination, a togok and waist flexibility test to measure
the flexibility of the togok and waist, a long jump test without a prefix to measure leg
muscle strength, and a wake-up curve test for speed. changing body position, push up
test to measure arm and shoulder strength, suttle run test to measure agility, and
volleyball skill test consisting of passing test, spike/attack test, service test, etc. The
data is processed using statistics in the form of calculating the average value, SD,
correlation, determination and hypothesis testing. Results Based on the research, it was
found that rxy = 0.52, Kp = 27.04% and hypothesis testing with T test of 2.74. This
shows that the results of the research variable x affect the variable y by 27.04%. The
results of hypothesis testing show that Thit = 2.74 > Ttab = 2.09, meaning that there is
a relationship that falls into the moderate category. The results of this study indicate
that motor skills have a significant correlation with volleyball playing skills at the Al-
Huda Volleyball Club.

Keywords: Motor Ability, Volleyball Playing Skills

vii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah swt. karena atas berkat dan rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan.Skripsi yang penulis susun ini berjudul “Hubungan Motor Ability dengan
Keterampilan Bermain Bola Voli Pada Klub Bola Voli Al-Huda (Studi Deskriptif
Pada Atlet Bola Voli SMK Al-Huda Tasikmalaya)”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Universitas Mitra
Karya Bekasi.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik materi
maupun cara penyajiannya. Namun meskipun demikian, semoga skripsi ini dapat
memberikan sumbangan pikiran serta manfaat khususnya bagi penulis, umumnya bagi
semua pembaca.
Selama proses penyusunan skripsi ini, penulistidak lepas dari berbagai kendala dan
hambatan yang dapat melemahkan semangat, namun atas dorongan, bimbingan, dan
arahan dari para dosen pembimbing segala hambatan tersebut dapat penulis atasi.
Untuk itu pada kesempatan ini dengan rasa tulus dan kerendahan hati penulis
menyampaikan terimaksih kepada semua pihak yang telah membantu penulis baik
moril maupun material selama penyusunan skripsi ini.
1. Bapak Dimas Prabowo. S.Pd., M.Pd. selaku ketua Program Studi Pendidikan
Kepalatihan Olahraga Universitas Mitra Karya Bekasi, yang selalu memotivasi,
membimbing, dan memberikan arahan kepada penulis untuk menyelesaikan studi
dengan sebaik-baiknya.
2. Bapak Dr. Suroyo. SE., MM. selaku pembimbing 1 dalam penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Maretno, S.Pd., M.Pd.selaku pembimbing II dalam penyusunan skripsi ini.
4. Dosen di lingkungan Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Universitas Mitra
Karya Bekasi, yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang berhubungan
dengan olahraga, wawasan, kepedulian, komitmen dan ketulusannya.
5. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu memberikan doa restu, dorongan, dan bantuan
moril maupun material.
6. Rekan-rekan mahasiswa seperjuangan, Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Universitas Mitra Karya Bekasi, dan semua pihak yang tidak mungkin penulis

viii
sebutkan di sini satu per satu, yang telah membantu penulis baik berupa moril
maupun material.
Penulis menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan dalam penyusunan
proposal ini, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca, semoga proposal penelitian ini bermanfaat bagi pembaca. Terimakasih.

Tasikmalaya, 04 Februari 2023


Penulis,

Resma Purnamawati Budiawan


410697419018

ix
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................ii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH............................................iii
ABTRAK............................................................................................................vi
KATA PENGANTAR........................................................................................viii
DAFTAR ISI........................................................................................................x
DAFTAR TABEL................................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah..................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................3
1.3 Definisi Operasional........................................................................................4
1.4 Tujuan Penelitian.............................................................................................4
1.5 Kegunaan Penelitian........................................................................................4
BAB II TINJAUAN TEORETIS
2.1 Kajian Pustaka.................................................................................................5
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan.........................................................................11
2.3 Kerangka Konseptual......................................................................................21
2.4 Hipotesis Penelitian dan/ Pertanyaan Penelitian.............................................22
BAB III PROSEDUR PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian............................................................................................21
3.2 Variabel Penelitian..........................................................................................21
3.3 Populasi dan Sampel........................................................................................21
3.4 Teknik Pengambilan Data...............................................................................22
3.5 Instrumen Penelitian........................................................................................22
3.5.1 Tes Motor Ability.................................................................................23
3.5.2 Tes Keterampilan Bola Voli................................................................28
3.6 Teknis Analisis Data........................................................................................30
3.7 Langkah-Langkah Penelitian...........................................................................32
3.8 Waktu dan Tempat Penelitian.........................................................................32

x
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data.................................................................................................32
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian...........................................................................45
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan..........................................................................................................47
5.2 Saran................................................................................................................47
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

xi
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Tabel Frekuensi Tes Kelentukan Togok...............................................33

Tabel 4.2 Tabel Frekuensi Tes Kelentukan Pinggang...........................................34

Tabel 4.3 Tabel Frekuensi Tes Lompat Jauh Tanpa Awalan................................35

Tabel 4.4 Tabel Frekuensi Lari Bolak Balik.........................................................37

Tabel 4.5 Data Hasil Tes Motor Ability.................................................................40

Tabel 4.6 Data Hasil Tes Keterampilan................................................................43

Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Korelasi....................................................................44

xii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Lapangan Bola Voli...........................................................................13

Gambar 2.2 Bola Voli............................................................................................14

Gambar 2.3 Teknik Servis Bawah.........................................................................16

Gambar 2.4 Teknik Servis Atas.............................................................................16

Gambar 2.5 Teknik Passing Atas..........................................................................17

Gambar 2.6 Teknik Passing Bawah......................................................................18

Gambar 2.7 Teknik Spike......................................................................................20

Gambar 2.8 Teknik Block......................................................................................21

Gambar 3.1 Lapangan Untuk Tes Passing Atas....................................................26

Gambar 3.2 Lapangan Untuk Tes Servis...............................................................38

Gambar 3.3 Lapangan Untuk Tes Spike/Serangan................................................29

Gambar 4.1 Grafik Hasil Tes Melempar Pada Sasaran/Target.............................32

Gambar 4.2 Grafik Hasil Tes Kelentukan Togok..................................................33

Gambar 4.3 Grafik Hasil Tes Kelentukan Pinggang.............................................34

Gambar 4.4 Grafik Hasil Tes Telungkup dan Bangun..........................................35

Gambar 4.5 Grafik Hasil Tes Lompat Jauh Tanpa awalan...................................35

Gambar 4.6 Grafik Hasil Tes Push Up..................................................................36

Gambar 4.7 Grafik Hasil Tes Lari Bolak-Balik....................................................37

Gambar 4.8 Grafik Hasil Tes Keterampilan Bermain Bola Voli..........................38

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Data Hasil Tes Motor Ability............................................................50

Lampiran 2. Data Hasil Tes Keterampilan............................................................54

Lampiran 3. Data hasil korelasi motor ability(X) dengan keterampilan bermain

bola voli (Y).....................................................................................56

Lampiran 4. Tabel Distribusi Normal...................................................................58

Lampiran 5. Tabel Distribusi Chi-Kuadrat (X2)...................................................59

Lampiran 6. Tabel Distribusi F.............................................................................60

Lampiran 7. Tabel Distribusi t...............................................................................61

Lampiran 8. SK Bimbingan...................................................................................62

Lampiran 9. Surat Izin Penelitian..........................................................................63

Lampiran 11. Dokumentasi Sampel......................................................................64

Lampiran 12. Riwayat Hidup Penulis...................................................................65

xiv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Permainan bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat populer
di masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pertandingan bola voli baik tingkat
regional sampai nasional baik itu antar pelajar sampai masyarakat umum. Alasan makin
berkembangnya permainan bola voli tidak terlepas dari sarana prasana yang di anggap
murah dan juga manfaat dari permainan bola voli itu sendiri di antranya dapat
meningkatkan kebugaran jasmani, sarana rekreasi, maupun untuk prestasi. Selain itu
manfaat dari permainan ini terdapat nilai apektif yang positif seperti nilai sportivitas,
kejujuran dan disiplin yang tinggi.
Permainan bola voli makin hari kian menarik karena cabang olahraga bola voli
dewasa ini sudah merupakan bagian dari olahraga yang bersifat kompetitif, setiap tim
dengan pelatihnya masing-masing berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik,
disamping meraih kemenangan sebagai wujud prestasi tim juga dituntut untuk
menyajikan bola voli yang atraktif dan menghibur dengan mengembangkan teknik-
teknik dasar. Sejalan dengan itu Rizal, Saleh dan Latuheru (2020:118) mengemukakan
bahwa
Untuk dapat bermain bola voli perlu dibekali dengan teknik dasar yang baik.
Pemain yang memiliki tenik dasar bermain yang baik cenderung pemain tersebut dapat
bermain bolavoli dengan baik pula sehingga perlu penguasaan beberapa teknik dasar
yang pelu dimiliki pemain bola voli yaitu teknik servis bola, teknik passing bola, tenik
smes, dan teknik blok.

Selain itu karakteristik permainan bola voli sangat membutuhkan komponen


biomotorik seperti kekuatan power, kecepatan speed, kelincahan agility, dan daya tahan
endurance. Beberapa komponen tersebut harus di miliki oleh para permainan karena
dalam permainan bola voli lebih cenderung berlangsung dalam tempo yang cepat.
Dalam permainan bola voli, fisik yang kuat tidak terlepas dari peran komponen
biomotorik yakni unsur kecepatan, kekuatan, kelincahan, reaksi, dan keseimbangan.
Untuk menjadi pemain yang berkualitas tinggi dalam permainan bola voli diperlukan
penguasaan teknik keterampilan bagus, dan di dukung dengan program latihan yang
berkelanjutan dan menyeluruh.
1
2

Dari penjelasan diatas jelas bahwa permainan bola voli hubungannya sangat erat
sekali dengan keterampilan gerak. Keterampilan gerak tubuh akan mempengaruhi
kemampuan bermain bola voli seseorang. Ketika keterampilan gerak berbeda maka
berbeda pula kemampuan bermain bola volinya. Penguasaan setiap keterampilan gerak
berhubungan erat dengan beberapa faktor pendukung, salah satunya adalah tingkat
motor ability. Motor ability mendasari atau mendukung setiap variasi gerakan atau
keterampilan.
Setiap pemain memang dapat bergabung dan berlatih di sebuah klub bola voli,
akan tetapi tidak semua pemain yang tergabung dalam klub bola voli mencapai prestasi
yang maksimal. Hal ini dapat dipengaruhi oleh kemampuan individu dari masing-
masing pemain. Salah satu kemampuan individu yang dapat berpengaruh terhadap
penampilannya adalah kemampuan motorik yang dimilikinya. Seperti yang dijelaskan
oleh Widiastuti (2015:191) bahwa kemampuan motorik merupakan salah satu indikator
kebugaran yang pentingpada setiap individu yang erat kaitannya dengan pencapaian
kualitas keterampilan gerak. Yang dimaksud kemampuan motoric (motor fitness)
adalah suatu kapasitas dari seseorang yang berkaitan dengan pelaksanaan kemampuan
fisik untuk melaksanakan suatu gerakan, Atau dapat pula didefinisikan bahwa
kemampuan motorik adalah kapasitas penampilan seseorang dalam melakukan berbagai
tugas gerak.

Motor ability mencakup: Melempar pada sasaran/target, kelentukan togok dan


pinggang, lompat jauh tanpa awalan, telungkup dan bangun, push up dan kelincahan
lari bolak balik. Setiap individu mempunyai potensi dan kemampuan gerak yang
berbedabeda. Perbedaan tersebut merupakan permasalahan yang harus dicarikan jalan
keluarnya dalam proses dan kegiatan pembelajaran maupun pelatihan sehingga individu
tersebut dapat menguasai seluruh keterampilan gerak yang diajarkan dengan baik.
Penguasaan terhadap suatu keterampilan gerak dalam bola voli bukanlah hal yang
mudah, karena dibutuhkan bakat dan latihan.
Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler bola voli di sekolah, keberhasilan
pelaksanaannya tentu harus didukung oleh beberapa faktor yakni ketersediaan alat dan
fasilitas yang memadai misalnya jumlah bola yang memadai, lapangan yang baik, serta
kecakapan guru pembimbing kegiatan ekstrakurikuler dalam memberikan materi
maupu meningkatakan kemampuan siswa agar memunculkan atlet yang berprestasi,
karena prestasi tidak diciptakan dalam waktu singkat.
3

Dapat diketahui bahwa hubungan motor ability dengan keterampilan dasar


sangat erat, karena setiap keterampilan membutuhkan kemampuan gerak yang baik
agar dalam pelaksanaannya dapat terlaksana dengan baik juga karena di dalam
permainan bola voli membutuhkan daya tahan, kecepatan, daya ledak, dan kelincahan.
Atlet SMK AL-HUDA Tasikmalaya memiliki motor ability dan keterampilan
yang berbeda-beda, selain itu SMK AL-HUDA Tasikmalaya memiliki prestasi yang
cukup membanggakan di bidang olahraga khususnya cabang bola voli, namun
demikian untuk mengetahui hubungan motor ability dengan keterampilan dasar
bermain bola voli atlet perlu di uji kebenarannya melalui penelitian. Hal yang diteliti di
antaranya motor ability dan keterampilan dasar bola voli.
Keterakaitannya kemampuan gerak terhadap keterampilan dasar bermain bola
voli misalnya power otot tungkai agar pemain melakukan spike bisa meloncat dengan
memukul bola di atas net, kelincahan pada saat mengambil passing yang jauh dari
jangkauan, daya tahan agar seorang pemain stabil dalam mengontrol bola atau
memberikan passing kepada teman. Prasarana olahraga di sekolah sudah dilengkapi
lapangan bola voli yang sudah lumayan baik tetapi belum seperti lapangan bola voli
yang nasional. Lapangan bola voli atau GOR Indoor SMK AL-HUDA Tasikmalaya ini
dengan lantai parquet material lapangan ini sendiri terbuat dari tembok dengan panjang
30 meter dan lebar 30 meter.
Dalam penyelenggaraan ekstrakurikuler bola voli ini pembina ekstrakurikuler
yaitu salah satu guru di SMK AL-HUDA Tasikmalaya itu sendiri. Selain itu jumlah
peserta yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler berjumlah 58 siswa terdiri kelas X, XI
dan XII. Selama 1 Minggu berlatih sebanyak 3 kali yaitu hari Rabu, Kamis dan Sabtu
pada pukul 15.30 WIB. Diadakannya ekstrakurikuler bola voli ini untuk menjadikan
wadah siswa menambah skill dan menambah ilmu tentang bola voli.
Berdasarkan pemaparan diatas, maka penulis simpulkan adanya keterkaitan
antara kemampuan gerak dengan keterampilan bermain bola voli. Penulis tertarik untuk
meneliti tentang hubungan motor ability dengan keterampilan bermain bola voli pada
atlet bola voli SMK Al-Huda Tasikmalaya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah penelitian


ini adalah : “Seberapa besar hubungan antara motor ability dengan keterampilan
bermain bola voli pada klub Al-Huda?”
4

1.3 Definisi Oprasional


1. Hubungan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sebagai berikut:
“bersambung atau berangkai (yang satu dengan yang lain) bertalian (dengan);
berkaitan (dengan); bersangkutan (dengan) oleh sebab; karena”. Hubungan yang
dimaksud dalam penelitian ini yaitu
2. kemampuan motor ability dengan keterampilan bermain bola voli pada klub Al-
Huda.
3. Motor ability, menurut Nusufi (2016) adalah “kemampuan yang dimiliki seseorang
sejak kecil dari masa kanak-kanak yang berkembang seiring dengan perkembangan
dan pertumbuhan” (2016:3). yang dimaksud Motor ability dalam penelitian ini
yaitu kemampuan gerak yang dimiliki atlet bola voli SMK AL HUDA
4. Keterampilan bermain. Yang di maksud keterampilan bermain dalam penelitian ini
yaitu keterampilan menguasai teknik dasar permainan yang dimiliki oleh atlet bola
voli SMK AL HUDA.
5. Bola voli, merupakan “salah satu cabang olahraga memvoli bola diudara bolak-
balik diatas jarring/net, dengan maksud menjatuhkan bola dalam petak lapangan
lawan untuk mencari kemenangan” (Sagala & Daulay, 2020:117).
1.4 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah penulis kemukakan diatas, maka
tujuan yang ingin penulis dapatkan dari hasil penelitian adalah: “untuk mengetahui
hubungan kemampuan motor ability dengan keterampilan bermain bola voli pada klub
Al-Huda”.
1.5 Kegunaan/Manfaat Penelitian
Setiap melakukan kegiatan tentunya diharapkan bermanfaat untuk diri sendiri
atau orang lain, begitu pula dalam melakukan penelitian ini penulis berharap hasil dari
penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait baik secara teoritis
maupun praktis.
Secara teoritis hasil penelitian ini memberi masukan dan informasi khususnya
mengenai bagaimana hubugan motor ability dengan keterampilan bermain bola voli.
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
petunjuk bagi para pembina, pelatih, guru pendidikan jasmani dalam melakukan tes
kemampuan motor ability atlet bola voli.
BAB II

LANDASAN TEORETIS

2.1 Kajian pustaka


2.1.1 Motor Ability
2.1.1.1 Pengertian
Kemampuan Motorik berasal dari bahasa Inggris yaitu MotorAbility, gerak
(motor) merupakan suatu aktivitas yang sangat penting bagi manusia, karena dengan
gerak (motor) manusia dapat meraih sesuatu yang menjadi harapannya.
Menurut Nusufi (2016) Motor ability adalah “kemampuan yang dimiliki
seseorang sejak kecil dari masa kanak-kanak yang berkembang seiring dengan
perkembangan dan pertumbuhan” (2016:3).
Motor Ability adalah kemampuan gerak motorik yang dimiliki seseorang sejak
kecil dan terus berkembang sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan baik gerak
olahraga maupun non olahraga. Menurut Nusufi (2016:3) adalah “kemampuan yang
dimiliki seseorang sejak kecil dari masa kanak-kanak yang berkembang seiring dengan
perkembangan dan pertumbuhan” Hal ini berarti setiap manusia memiliki kemampuan
gerak motoriknya masing-masing yang terus berkembang seiring dengan pertumbuhan
dan perkembangan.
Menurut Krikendal yang ditulis oleh Nusufi (2016:2) menyatakan, “komponen-
komponen motor ability yaitu: kecepatan, kekuatan, daya tahan, power, koordinasi
mata- tangan, koordinasi mata-kaki, kelincahan dan kelentukan”.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa motor ability adalah
kemampuan yang dimiliki seseorang sejak kecil dari masa kanak-kanak yang
berkembang seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan, memiliki fungsi untuk
menghubungkan atau kesanggupan dari setiap individu untuk digunakan dalam
mempertinggi daya kerjanya dengan komponen-komponen motor ability yaitu:
kecepatan, kekuatan, daya tahan, power, koordinasi mata-tangan, koordinasi mata-kaki,
kelincahan dan kelentukan.
Aspek-aspek yang perlu dikembangkan untuk anak di sekolah adalah motorik,
kognitif, emosi, sosial, moralitas dan kepribadian. Menurut Sukintaka (2011:47),
menyatakan bahwa “Kemampuan Motorik adalah kualitas hasil gerak individu dalam
melakukan gerak, baik gerakyang bukan gerak olahraga maupun gerak dalam olahraga
5
6

atau kematangan penampilan keterampilan motorik”. Kualitas hasil gerak merupakan


kemampuan (ability) gerak seseorang dalam melakukan tugas gerak.
Dengan demikian bisa ditarik kesimpulan bahwa kemampuan motorik adalah
kemampuan gerak dasar atau kualitas hasil gerak yang berasal dari dalam maupun luar
diri anak untuk mengacu pada keterampilan gerak rendah yang dapat ditingkatkan
melalui latihan. Dan merupakan perubahan gerak dasar dari sejak bayi hingga dewasa
yang melibatkan beberapa komponen-komponen gerak dalam melakukan suatu
aktivitas gerak olahraga maupun aktivitas sehari-hari.
Seseorang yang memiliki kemampuan motorik yang tinggi diduga akan lebih
baik dan berhasil dalam melakukan berbagai tugas keterampilan dibandingkan
seseorang yang memiliki kemampuan motorik rendah. Kemampuan motorik yang
dimiliki seseorang berbeda-beda dan tergantung pada banyaknya pengalaman gerak
yang dikuasainya. Prinsip kemampuan motorik adalah suatu perubahan baikfisik
maupun psikis sesuai dengan masa pertumbuhannya.
2.1.1.2 Jenis-jenis Kemampuan Motorik
1) Motorik Kasar
Secara alamiah seiring dengan peningkatan atau bertambahnya umur anak
hingga dewasa akan di ikuti dengan peningkatan kemampuan motorik kasar anak.
Istilah motorik kasar dan motorik halus secara umum di gunakan untuk
mengkategorikan tipe-tipe gerak. Menurut Cratty yang dikutip oleh Rusli Lutan
(2016:97), menyatakan bahwa motorik kasar memiliki ukuran besar otot yang terlibat,
jumlah tenaga yangdikerahkan atau lebarnya ruang yang dipakai untuk melaksanakan
gerakannya. Otot tersebut ukurannya relatif besar, contohnya pada otot paha dan pada
otot betis. Otot-otot tersebut berintegrasi untuk menghasilkan gerak seperti berjalan,
berlari, dan loncat. Motorik kasar memacu kemampuan anak saat beraktivitas dengan
menggunakan otot-otot besarnya, seperti lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif.
Dengan demikian kemampuan motorik kasar adalah sesuatu kemampuan yang
diperoleh dari ketrampilan gerak umum yang mendasari tingkat penampilan yang baik
atau tingkat kemampuan gerak (motor ability) akan mencerminkan tingkat gerak
seseorang dalam mempelajari suatu gerakan secara kualitas dan kuantitas yang baik.
2) Motorik Halus
Motorik halus atau gerak halus secara khusus dikontrol oleh otot-otot kecil.
Gerakkan yang lebih banyak menggunakan tangan dipertimbangkan sebagai gerak
7

halus. Sebab otot-otot yang ukurannya lebih kecil ada pada jari-jari tangan dan lengan,
sehingga akan menghasilkan gerakan pada jari-jari kaki dan jari-jari tangan. Untuk itu
gerak halus bisa berupa aktivitas seperti, menggambar, menulis, menggenggam dan
memainkan alat musik.
Kemampuan motorik mempunyai pengertian yang sama dengan kemampuan
dasar. Gerak dasar merupakan gerak yang berkembang sejalan dengan pertumbuhan
dan tingkat kematangan pada anak. Gerakan ini pada dasarnya berkembang menyertai
gerakan reflex yang telah dimiliki dan disempurnakan melalui proses berlatih yang
dilakukan secara berulang-ulang. Menurut Ananto yang dikutip oleh Makhmudah et al
(2020:37) kemampuan gerak dasar dibagi menjadi tiga kategori :
1) Kemampuan Lokomotor
Kemampuan lokomotor digunakan untuk memindahkan tubuh dari satu tempat
ke tempat lain atau untuk mengangkat tubuh ke atas, seperti melompat,
meloncat, berjalan, dan berlari.
2) Kemampuan Nonlokomotor
Kemampuan nonlokomotor dilakukan di tempat, tanpa ada ruang gerak yang
memadai. Kemampuan nonlokomotor terdiri atas menekuk dan meregang,
mendorong dan menarik, mengangkat dan menurunkan, melingkar,
melambung, dan lain-lain.
3) Kemampuan Manipulatif
Kemampuan manipulatif dikembangkan ketika anak sedang menguasai
bermacam-macam objek. Kemampuan manipulatif lebih banyak melibatkan
mata-tangan dan mata-kaki tetapi bagian lain dari tubuh juga ikut terlibat.
Kemampuan manipulatif ini lebih banyak menggunakan koordinasi, seperti
gerakan mendorong, gerakan menangkap, dan lain-lain.
2.1.1.3 Unsur-Unsur Kemampuan Motorik
Kemampuan motorik seseorang berbeda-beda tergantung pada banyaknya
pengalaman melakukan gerakan yang dikuasainya. Kemampuan-kemampuan yang
terdapat dalam kemampuan ketrampilan fisik yang dapat di rangkum menjadi lima
komponen, yaitu: kekuatan, kecepatan, keseimbangan, koordinasi dan kelincahan, yang
juga merupakan unsur-unsur dalam kemampuan motorik. Adapun unsur-unsur yang
terkandung dalam kemampuan motorik menurut Toho dan Gusril yang dikutip oleh
Imam Yanuar (2010:10),yaitu:
1) Kekuatan
Kekuatan adalah kemampuan sekelompok otot untuk menimbulkan tenaga
8
sewaktu kontraksi. Kekuatan otot harus dipunyai oleh anak sejak usia dini.
Apabila anak tidak mempunyai kekuatan otot tentu dia tidak dapat melakukan
aktivitas bermain yang menggunakan fisik seperti berjalan, berlari, melompat,
melempar, memanjat, bergantung dan mendorong.
2) Koordinasi
Koordinasi adalah kemampuan untuk mempersatukan atau memisahkan dalam
satu tugas kerja yang kompleks. Dengan ketentuan bahwa gerakan koordinasi
meliputi kesempurnaan waktu antara otot dan sistem saraf. Anak dalam
melakukan lemparan harus ada koordinasi seluruh anggota tubuh yang terlibat.
Anak dikatakan baik koordinasi gerakanyaa pabila ia mampu bergerak mudah
dan lancar dalam rangkaian dan irama gerakanya terkontrol dengan baik.
3) Kecepatan
Kecepatan adalah sebagai kemampuan yang berdasarkan kelentukan dalam
satuan waktu tertentu. Dalam melakukan lari 4 detik, semakin jauh jarak yang di
tempuh maka semakin tinggi kecepatanya.
4) Keseimbangan
Keseimbangan adalah kemampuan seseorang untuk mempertahakan tubuh dalam
berbagai posisi. Keseimbangan di bagi dalam dua bentuk yaitu: keseimbangan
statis dan dinamis. Keseimbangan statis merujuk kepada menjaga keseimbangan
tubuh ketika berdiri pada satu tempat, keseimbangan dinamis adalah kemampuan
untuk menjaga keseimbangan tubuh ketika berpindah dari satu tempat ke tempat
lain.
5) Kelincahan
Kelincahan adalah kemampuan seseorang mengubah arah dan posisi tubuh
dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak pada satu titik ketitik lain dalam
melakukan lari zig-zag, semakin cepat waktu yang ditempuh, maka semakin
tinggi kelincahanya.
Keterampilan gerak sangat berhubungan dengan unsur kebugaran jasmani.
Adapun unsur-unsur dalam kebugaran jasmani menurut Rusli Lutan (2011:63-72)
adalah sebagai berikut:
1) Kekuatan otot adalah kemampuan tubuh untuk mengerahkan daya maksimal
terhadap objek di luar tubuh. Dalam pengertian lain, kekuatan otot adalah
kemampuan untuk mengerahkan usaha maksimal.
2) Daya tahan otot adalah kemampuan untuk mengerahkan daya terhadapo bjek
di luar tubuh selama beberapa kali. Daya tahan otot terbentuk melalui beban
9
yang relatif lebih ringan. Namun, pelaksanaan tugasnya dilakukan berulang
kali dalam satu kesempatan.
3) Fleksibilitas adalah gambaran mengenai luas sempitnya ruang gerak pada
berbagai persendiaan dalam tubuh kita. Seperti melakukan gerakan
memelintirkan tubuh, membungkuk, berputar, dan mengulur.
4) Koordinasi adalah perpaduan berirama dari sistem syaraf dan gerak dalam
sebuah pelaksanaan tugas secara harmonis dari beberapa anggota tubuh.
5) Kecepatan adalah kemampuan untuk mengerakkan tubuh dari satu tempat ke
tempat lain dalam waktu secepat mungkin.
6) Agilitas adalah kemampuan untuk menggerakkan badan atau mengubah arah
secepat mungkin.
7) Power adalah kemampuan untuk mengerahkan usaha maksimal secepat
mungkin.
8) Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan keseimbangan
dalam kaitannya dengan daya tarik bumi baik dalam situasi diam (statis) dan
bergerak (dinamis).

Menurut Bompa yang dikutip oleh Praptama (2016:9),ada lima biomotorik


dasar, yakni:
1) Kekuatan adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk mengatasi
tahanan.
2) Daya tahan adalah kemampuan melakukan kerja dalam waktu lama.
3) Kecepatan adalah perbandingan antara jarak dan waktu ataukemampuan untuk
bergerak dalam waktu singkat.
4) Kelentukan adalah kemampuan persendian untuk melakukangerakan melalui
jangkauan yang luas.
5) Koordinasi adalah kemampuan melakukan gerakan pada berbagaitingkat
kesukaran dengan cepat dan tepat secara efisien.

Berdasarkan komponen-komponen kemampuan motorik tersebut, tidaklah


berarti bahwa semua orang harus dapat mengembangkan secara keseluruhan komponen
kemampuan motorik. Tiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangan dalam
mendapatkan komponen-komponen kemampuan motorik. Bagaimanapun juga, faktor
yang berasal dari dalam diri dan luar selalu mempunyai pengaruh.
2.1.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Motorik
Faktor-faktor yang mempengaruhi kemapuan motorik anak terdiridari dua
faktor yaitu: faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang
10
berasal dari dalam diri seseorang, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal
dari luar diri seseorang. Menurut Sukintaka (2011:47) “berkembangnya kemampuan
motorik sangat ditentukan oleh dua faktor, ialah faktor pertumbuhan dan faktor
perkembangan”. Dari dua faktor penentu ini masih harus didukung dengan berlatih,
yang sesuai dengan kematangan anak dan gizi yang baik. Ada kemungkinan bahwa
makin baiknya pertumbuhan dan perkembangan akan berpengaruh terhadap
kemampuan motorik seseorang.
Disamping beberapa faktor di atas dalam buku yang ditulis oleh Sukamti
(2017:40-41) ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap laju perkembangan
motorik seseorang, antara lain:
1) Sifat dasar genetik, termasuk bentuk tubuh dan kecerdasan mempunyai
pengaruh yang menonjol terhadap laju perkembangan motorik.
2) Seandainya dalam awal kehidupan pasca lahir tidak ada hambatan kondisi
lingkungan yang tidak menguntungkan, semakin katif janin semakin cepat
perkembangan motorik anak.
3) Kondisi pralahir yang menyenangkan, khususnya gizi makanan sang ibu, lebih
mendorong perkembangan motorik yang lebih cepat pada masa pasca lahir,
ketimbang kondisi pralahir yang tidak menyenangkan.

4) Kelahiran yang sukar,khususnya apabila ada kerusakkan pada otakakan


memperlambat perkembangan motorik.
5) Seandainya tidak ada gangguan lingkungan, maka kesehatan dangizi yang baik
pada awal kehidupan pasca lahir akan mempercepat perkembangan motorik.
6) Anak yang IQ tinggi menunjukkan perkembangan yang lebih cepat
dibandingkan anak yang IQ-nya normal atau di bawah normal.
7) Adanya rangsangan, dorongan, dan kesempatan untuk menggerakkan semua
bagian tubuh akan mempercepat perkembangan motorik.
8) Perlindungan yang berlebihan akan melumpuhkan kesiapan berkembangnya
kemampuan motorik.
9) Karena rangsangan dan dorongan yang lebih banyak dari orang tua, maka
perkembangan motorik anak yang pertama cenderung lebih baik ketimbang
perkembangan anak yang lahir kemudian.
10) Kelahiran sebelum waktunya biasanya memperlambat perkembangan
motorik karena tingkat perkembangan motorik pada waktu lahir berada di
bawah tigkat perkembangan bayi yang lahir tepat waktunya.
11) Cacat fisik, seperti kebutaan akan memperlambat perkembangan
11
motorik.
12) Dalam perkembangan motorik, perbedaan jenis kelamin, warnakulit dan
sosial ekonomi lebih banyak disebabkan oleh perbedaan motivasi dan
pelatihan ketimbang anak karena perbedaan bawaan.
2.1.1.5 Fungsi Kemampuan Motorik

Tujuan dan fungsi kemampuan motorik sering tergambar dalam kemampuan


anak menyelesaikan tugas motorik tertentu. Kualitas motorik terlihat dan seberapa jauh
anak tersebut mampu menampilkan tugas motorik yang diberikan dengan tingkat
keberhasilan tertentu. Menurut Cureton dalam Mutohir dan Gusril (2014:51), “fungsi
utama kemampuan motorik adalah untuk mengembangkan kesanggupan dan
kemampuan setiap individu yang berguna untuk mempertinggi daya kerja”. Dengan
memiliki kemampuan motorik yang baik tentu individu mempunyai landasan untuk
menguasai tugas keterampilan motorik yang khusus. Semua unsur-unsur motorik pada
setiap anak dapat berkembang melalui kegiatan olahraga dan aktivitas bermain yang
melibatkan otot. Semakin banyak anak mengalami gerak tentu unsur-unsur kemampuan
motorik semakin terlatih dengan banyaknya pengalaman motorik yang dilakukan tentu
akan menambah kematangannya dalam melakukan aktivitas motorik.
2.1.2 Bola Voli
2.1.2.1 Pengertian Permainan Bola Voli
Bola voli merupakan salah satu jenis olahraga permainan yang di dalam
permainannya banyak memiliki nilai-nilai positif, seperti nilai kerja sama, disiplin,
tanggung jawab, saling menghargai, dan masih banyak lagi. Olahraga permainan ini
memiliki tujuan yang kompleks baik itu dalam hal prestasi, pendidikan, kesehatan,
maupun rekreasi. Manfaat permainan bola voli juga tidak hanya untuk perkembangan
fisik saja, namun perkembangan psikis, emosional, dan sosialpun ada di dalam
permainan ini.
Permainan bola voli adalah olahraga beregu atau berkelompok yang dimainkan
oleh dua regu yang tiap regu terdiri dari enam pemain dalam lapangan yang di bagi
menjadi dua bagian yang sama besar oleh sebuah garis dan di atasnya di bentangkan
net. Setiap regu mencoba untuk membuat poin dengan cara menjatuhkan bola ke
lapangan lawan yang diselenggarakan dibawah aturan dengan setiap tim dapat
memainkan bola sampai tiga kali pantulan untuk dikembalikan (kecuali perkenaan bola
saat membendung). Sebagaimana dikemukakan Kurniawan (2011:.86) “Permainan ini
dimainkan oleh 2 tim yang masing-masing terdiri dari 6 orang pemain dan berlomba-
lomba mencapai angka 25 terlebih dahulu”.
12
Permainan bola voli merupakan permainan beregu yang tidak hanya
membutuhkan teknik individu, namun permainan ini membutuhkan kerja sama yang
baik dalam regu. Kerja sama merupakan hal yang paling penting dalam permainan bola
voli, karena tanpa kerja sama yang baik, maka strategi apapun tidak akan berhasil dan
tepat guna dalam mencapai tujuan permainan. Kerja sama dibutuhkan terutama dalam
mengatur serangan dan pertahanan. Satu contoh kerja sama yang sederhana dalam
pertandingan bola voli adalah seorang pemain menerima service, kemudian
mengoperkan bola kepada set-uper, set-uper mengumpan bola kepada spiker,
selanjutnya spiker melakukan tugas akhir dengan sebaik-baiknya yaitu memukul bola
ke daerah lawan tanpa dapat diantisipasi dan diatasi oleh lawan sehingga menghasilkan
angka atau skor.
Bola voli sebagai olahraga beregu memiliki karakteristik tersendiri terutama
berkaitan dengan kondisi pemain yang beragam dalam satu tim. Masing-masing
anggota memberikan peran yang relatif sama dalam tim. Masalah dan penanganan atlet
olahraga beregu seperti bola voli relatif berbeda dengan olahraga perorangan. Dalam
olahraga beregu, jika terdapat salah seorang pemain yang mengalami gangguan fisik
dan psikologis seperti cedera dan rendahnya tingkat motivasi serta tingginya tingkat
kecemasan, maka kondisi ini akan mempengaruhi kondisi tim. Oleh karena itu

pemberdayaan dan pembinaan aspek fisik dan psikologis bagi kesiapan tim dalam
menghadapi pertandingan adalah penting di samping penanganan secara individual.
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa permainan bola
voli membutuhkan kolektivitas atau kebersamaan dalam tim dalam hal ini kerja sama
yang baik, pembagian tugas yang jelas dan tepat agar setiap pemain merasa
bertanggung jawab terhadap tugasnya, sehingga nantinya tidak ada pemain yang
merasa paling berjasa dalam tim. Permainan ini mengajarkan pemainnya untuk saling
bekerja sama.
Lapangan permainan bola voli berbentuk persegi panjang, untuk standar ukuran
lapangan bola voli yang di gunakan menurut Aji (2016:42) yaitu: “a) panjang lapangan
18 meter, b) lebar lapangan 9 meter, c) garis serang 3 meter”. Pada permukaan
lapangan bola voli harus memiliki syarat yaitu datar dan berbentuk horizontal serta
seragam pada setiap bagiannya. Pada bagian permukaan lapangan tidak boleh licin,
sehingga membahayakan pergerakan pemain di atas lapangan.
Selain itu, lapangan permainan bola voli dibatasi oleh jaring atau net yang di
pasang pada dua buah tiang yang berada di pinggir lapangan. Net atau pembatas tengah
lapangan permainan bola voli untuk tim putra dan tim putri terdapat perbedaan, yaitu
13
terletak pada ketinggian net. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Aji
(2016:42) bahwa ukuran net dan tiang bola voli yaitu sebagai berikut :
a) lebar net bola voli : 1 meter, b) Tinggi net untuk putra :2,43 meter, c)tinggi net
untuk putri : 2,24 meter, d) tinggi antena pada net bola voli : 0,8 centimeter, e)
tinggi tiang net bola voli : 2,55 meter, f) jarak tiang net dengan garis samping
lapangan bola voli : 0,5 – 1 meter, g) pita tepian samping net : 5 centimeter
sepanjang 1 meter, h) pita tepian atas net : 5 centimeter, i)mata jala net : 10
centimeter

Ketinggian net diukur dari tengah lapangan permainan, dimana tinggi net
(diatas kedua garis samping) harus tepat sama tinggi dan tidak boleh lebih tinggi dari 2
cm. Untuk lebih jelasnya mengenai bentuk dan ukuran lapangan permainan bola voli
dapat dilihat pada gambar

Gambar 2.1. Lapangan Bola Voli


Sumber : Hidayat (201724)
Dalam permainan bola voli ada beberapa aturan-aturan yang harus diketahui
pemain, layaknya cabang olahraga lainnya. Sistem peraturan olahraga bola voli sudah
ada sejak kemunculan olahraga ini. Mengenai peraturan bola voli menurut Aji
(2016:42) yaitu sebagai berikut:
1) Setiap regu ada 6 orang yang bermain dan 6 pemain cadangan.
2) Perputaran pemain searah jarum jam.
3) Lama permainan three winning set.
4) Set kemenangan diraih ketika regu meraih 25 poin.
5) Dalam posisi 24-24, dilakukan deuce sampai suatu regu meraih angka selisih 2
14
dari lainnya.
6) Jika kedudukan set kemenangan 2-2 (set penentu) dimainkan samapi angka 15.
7) Dalam posisi 14-14 dilakukan deuce sampai suatu regu meraih angka dengan
selisih 2.
8) Penghitungan angka/nilai dengan sistem reli poin.
9) Time out diminta oleh official/pelatih kepada wasit, lamanya 30 detik.
Bola yang digunakan dalam permainan bola voli harus berbentuk bulat
sempurna, tidak boleh terdapat benjolan pada bagian permukaan bola. Bola juga tidak
boleh berbentuk lonjong. Bahan yang biasa digunakan untuk membuat bola voli
biasanya berasal dari kulit atau juga kulit sintesis. Bola dalam permainan bola voli
mempunyai ukuran-ukuran yang telah ditetapkan oleh Persatuan Bola Voli Seluruh
Indonesia (PBVSI) sebagai induk organisasi bola voli Indonesia. Menurut Hidayat,
Witono (2017:34) mengungkapkan bahwa “Lingkar bola voli adalah 65-67 centimeter.
Berat bola voli yang distandarkan adalah 260-280 gram. Agar bisa memantul dengan
baik, sebuah bola voli harus memiliki tekanan dalam 0,30-0,325 kg/cm.”

Gambar 2.2. Bola Voli


Sumber : Hidayat (2017:33)
2.1.2.2 Teknik dasar permainan bola voli
Permainan bola voli merupakan permainan yang sangat kompleks, di dalamnya
terdapat unsur kerja sama serta permainan beregu yang melibatkan beberapa komponen
teknik dasar bola voli. Menurut Hidayat (2017:35) mengemukakan bahwa permainan
bola voli merupakan jenis olahraga yang membutuhkan keterampilan dan penguasaan
teknik. Hal ini karena mengingat dalam olahraga ini, seorang pemain dituntut untuk
mampu menjaga bola agar tetap berada di udara dan tidak boleh menyentuh tanah.
Selain itu, pemain dituntut mampu menciptakan pukulan yang mampu membuat lawan
tidak mampu menguasai bola tersebut secara sempurna guna menghasilkan poin. Proses
ini bisa tercipta, bila seorang pemain mampu menguasai teknik bermain bola voli
15
dengan baik dan benar.

Penguasaan teknik bola voli penting untuk di pahami agar seseorang bisa
bermain bola voli dengan baik dan benar. Tanpa memiliki pemahaman mengenai teknik
bermain bola voli yang baik, maka seseorang tidak akan bisa mendapatkan hasil yang
baik saat bermain bola voli. Mengingat untuk menjaga bola agar tidak jatuh dilapangan
sendiri yang di selenggarakan dibawah aturan dengan setiap tim dapat memainkan bola
sampai tiga kali pantulan serta tetap dalam kontrol yang baik guna di arahkan dengan
tepat ke daerah lawan, tentu bukan hal yang mudah. Menurut Hidayat (2017:36)
“Penguasaan teknik bisa di dapatkan melalui proses berlatih secara benar dan terarah”.
Hal ini menandakan bahwa, teknik dasar bola voli merupakan potensi seseorang untuk
menunjukan keahlian bermain bola voli yang merupakan hasil dari latihan atau praktek.
Menurut Rahmani (2014:115) “Dalam cabang olahraga bola voli terdapat beberapa
teknik dasar yang dapat dipelajari, di antaranya service, passing, spike, dan
blocking”. Adapun pembahasan mengenai teknik (keterampilan) bola voli dijelaskan
pada bagian berikut:
1) Service
Teknik service dilakukan sebagai awal jalannya permainan. Kadang teknik ini
dijadikan ajang untuk memperlihatkan kemampuan pemain secara individual dalam hal
kemampuan melakukan pukulan melewati jaring atau net. Service pada saat ini bukan
saja berfungsi sebagai pembuka permainan melainkan sebagai serangan awal bagi regu
yang melakukan service. Kedudukan service menjadi sangat penting, karena peraturan
pertandingan yang berlaku saat ini menggunakan sistem rally point yaitu setiap
perpindahan bola maupun bola mati menghasilkan point bagi regu yang memenangkan
rally atau mematikan bola di lapangan lawan, sehingga dengan service yang sempurna
akan dapat langsung mengumpulkan angka tanpa ada rally-rally. Mengenai teknik
service Wahyuni et.al (2010:11) mengungkapkan bahwa teknik service dibagimenjadi 2
yaitu sebagai berikut :
a) Teknik Servis bawah
Teknik servis bawah dilakukan dengan cara sebagai berikut.
(1) Sikap tubuh berdiri, kaki membentuk kuda-kuda dengan tubuh condong
ke depan.
(2) Salah satu tangan memegang bola dan tangan yang lain digunakan untuk
memukul bola dengan jari-jari tangan dalam keadaan mengepal.
(3) Bola sedikit dilambungkan, kemudian bola di pukul dibagian bawah
dengan ayunan tangan dari belakang ke depan.
16

Gambar 2.3. Teknik Servis Bawah


Sumber : Wahyuni et.al (2010:12)
b) Teknik servis atas
Teknik servis atas dilakukan dengan cara sebagai berikut.
(1) Sikap tubuh berdiri, salah satu tangan memegang bola.
(2) Bola dilambungkan, kemudian bola dipukul dengan jari-jari secara rapat
dan sekuat tenaga.
(3) Pukulan bola diusahakan melewati di atas net.

(4) Bola dapat dipukul dengan keras supaya membentuk atau bergelombang.

Gambar 2.4. Teknik Servis Atas


Sumber : Wahyuni et.al (2010:12)
Sewaktu akan melakukan service, perhatian harus selalu terpusat pada bola.
Lecutan tangan dan lengan sangat diperlukan dan bila perlu dibantu dengan gerakan
togok ke arah depan sehingga bola akan memutar lebih banyak. Pada waktu lengan
dilecutkan, siku jangan sampai ikut tertarik ke bawah. Saat ini service tidak dilakukan
dengan berdiri saja, melainkan dengan cara melompat layaknya spike dari daerah
belakang yang disebut dengan jump service.
2) Passing
Passing adalah upaya mengoperkan bola kepada teman satu regu di dalam
17
lapangan sendiri. Teknik passing dibagi menjadi dua yaitu passing atas dan passing
bawah. Passing atas adalah upaya mengoperkan bola kepada teman satu regu di dalam
lapangan sendiri menggunakan jari-jari dan telapak tangan. Sedangkan yang dimaksud
dengan passing bawah adalah upaya mengoperkan bola kepada teman satu regu di
dalam lapangan sendiri menggunakan kedua lengan yang dirapatkan. Kedua teknik
passing tersebut merupakan suatu langkah awal untuk menyusun pola serangan.
Mengenai teknik passing Aji (2016:39) mengungkapkan bahwa teknik passing atasdan
passing bawah dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a) Teknik passing atas
Cara melakukan passing atas adalah sebagai berikut.
(1) Kedua kaki dibuka selebar bahu.
(2) Kedua lutut ditekuk dengan badan merendah.
(3) Kedua lutut sikapnya mengeper.
(4) Kedua tangan ditekuk dengan kedua telapak tangan dan jari-jari
membentuk cekungan seperti mangkuk setengah lingkaran..

Gambar 2.5. Teknik Passing Atas


Sumber : Juhrodin dan Setiawan. (2014:120)

b) Teknik passing bawah


Cara melakukan passing bawah adalah sebagai berikut.
(1) Kedua kaki dibuka selebar bahu.
(2) Kedua lutut ditekuk dengan badan condong sedikit ke depan.
(3) Kedua lutut digerakan mengeper dan rilek.
(4) Kedua tangan berpegangan, telapak tangan kiri memegang punggung
telapak tangan kanan.
(5) Ayunkan kedua lengan ke depan arah datangnya bola.
18
(6) Perkenaan bola di atas pergelangan tangan.

Gambar 2.6. Teknik Passing Bawah


Sumber : Juhrodin dan Setiawan. (2014:125)
3) Spike
Spike merupakan salah satu teknik dalam permainan bola voli yang berfungsi
sebagai senjata utama dalam melakukan penyerangan. Spike dapat dilakukan pada
daerah serang maupun pada daerah belakang. Spike biasanya dilakukan dengan
19

berbagai variasi serangan, baik satu penyerang, dua penyerang maupun tiga penyerang
dalam satu gerakan serang untuk mengelabui pertahanan lawan. Mengenai pelaksanaan
teknik spike Beutelstahl, Dieter (2008:25) mengungkapkan tahapan pelaksanaannya
sebagai berikut :
a) Tahap pertama :
Fase run up atau tahap lari menghampiri. Ini tergantung dari jenis bola dan
jatuhnya bola. Kita mulai lari menghampiri kira-kira pada jarak 2,5 sampai 4
meter dari jatuhnya bola. Kedua langkah terakhirlah yang paling menentukan.
Pada waktu kita take off (mulai melompat), kita harus memperhatikan baik-
baik kedudukan kaki. Kaki yang akan take off harus berada di tanah lebih
dahulu, dan kaki yang lain menyusul di sebelahnya. Karena itu kadang kala
kita harus merubah lebih dahulu langkah kita sebelum melakukan dua langkah
terakhir itu. Arah yang diatur harus diatur sedemikian rupa, sehingga pemain
akan berada di belakang bola pada saat dia akan take off. Dengan kata lain,
tubuhnya pada saat itu berada pada posisi menghadap net. Lengan-lengan yang
menjulur kedepan diayunkan kebelakang dan ke atas sesudah langkah pertama,
kemudian diayunkan ke depan sedemikian rupa sehingga pada saat pemain
take off kedua lengan itu tergantung ke bawah di depan tubuh pemain.
b) Tahap kedua :
Fase take off atau tahap melompat. Pergerakan harus berlangsung dengan
lancar dan kontinu, tanpa terputus-putu. Pada waktu take off, kedua lengan
yang menjulur harus digerakan ke atas. Bersamaan dengan itu, tubuh
diluruskan. Kaki yang dipakai untuk melompat inilah yang memberikan
kekuatan pada take off tersebut. Lengan yang dipakai untuk memukul, juga sisi
tubuh bagian tersebut di putar sedikit sehingga menjauhi bola. Punggung agak
membungkuk dan lengan pemukul agak ditekuk sedikit. Lengan yang lain
tetap dipertahankan setinggi kepala. Lengan inilah yang mengatur
keseimbangan secara keseluruhan.
c) Tahap ketiga :
Fase hit atau tahap pemukul. Sesuai dengan jenis spike yang ada, cara
memukulpun terbagi menjadi beberapa jenis pukulan.
20

Gambar 2.7. Teknik Spike


Sumber : Juhrodin dan Setiawan. (2014:127)

4) Block
Block merupakan teknik pertahanan utama dalam permainan bola voli yang
dapat dilakukan baik secara tunggal maupun berkawan (dua atau tiga orang).
Kedudukan block dalam permainan bola voli sangat penting terutama dalam menahan
serangan lawan dan dapat pula digunakan untuk mengumpulkan angka, karena jika
block berhasil dan bola jatuh di lapangan penyerang menghasilkan angka bagi tim
bertahan. Mengenai pelaksanaan teknik block menurut Aji, Sukma (2016:.40) ada
empat tahapan melakukan block yaitu sebagai berikut :
a) Posisi awal
Posisi awal membendung bola adalah sebagai berikut.
(1) Pemain melangkah ke depan net dengan posisi siap.
(2) Kedua lengan ditekuk dan diletakan di depan muka.
(3) Kedua telapak tangan menghadap net.
b) Tahapan membendung bola adalah sebagai berikut.
(1) Kedua kaki ditekuk mengeper.
(2) Tolakan kaki ke atas dan diluruskan.
(3) Kedua tangan dijulurkan ke atas dan melihat pergerakan bola.
c) Kontak dengan bola pada saat membendung bola adalah sebagi berikut.
(1) Jari-jari tangan dibuka lebar.
(2) Kedua tangan didekatkan sehingga bola tidak bisa lolos.
d) Mendarat
Mendarat pada saat membendung bola adalah sebagai berikut.
(1) Setelah kontak dengan bola, pemain dengan cepat mendarat.
(2) Turunkan kedua tangan jangan sampai menyentuh net.
(3) Kembali ke posisi tempat semula.
21

Gambar 2.8.Teknik Block


Sumber: : Juhrodin dan Setiawan. (2014:128)

2.2 Hasil Penelitian Yang Relavan


Masalah yang ingin penulis teliti ini mengacu dari masalah yang sudah pernah
di bahas oleh Miumun Nusufi (2016) yang berjudul “Hubungan Kemampuan Motor
Ability Dengan Keterampilan Bermain Sepak Bola Pada Klub Himadirga Unsyiah”.
Berdasarkan penelitian tersebut bahwa masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya
kemampuan motor ability pada keterampilan bermain Sepakbola pada klub Himadirga
FKIP Unsyiah. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
kemampuan motor ability dengan keterampilan bermain sepak bola pada klub
himadirga unsyiah. Metode penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah pemain klub Himadirga FKIP Unsyiah
yang berjumlah 20 orang, sampel dalam penelitian ini seluruh pemain klub Himadirga
FKIP Unsyiah yang berjumlah 20 orang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
terdapat hubungan positif dan signifikan kemampuan motor ability dengan
keterampilan Sepakbola yang memiliki koefisien korelasi sebesar 0,91.
Penelitian yang penulis ajukan relevan dengan penelitian tersebut yaitu meneliti
mengenai motor ability keterampilan sepak bola. Namun dalam penelitian ini penulis
mencoba melihat dari sudut pandang motor ability terhadap keterampilan bola voli.
2.3 Kerangka Konseptual
Prabowo (2013) menjelaskan bahwa “Karakteristik permainan bola voli sangat
membutuhkan komponen biomotorik seperti kekuatan, power, kecepatan (speed),
kelincahan agility, dan daya tahan endurance. Beberapa komponen tersebut harus di
miliki oleh para pemain karena dalam permainan bola voli lebih cenderung berlangsung
dalam tempo yang cepat”. (Para.1)
Keterakaitannya kemampuan gerak terhadap keterampilan dasar bermain bola
voli, kekuatan tungkai berfungsi pada saat pemain melakukan passing bawah atau
passing atas, power otot tungkai berfungsi agar pemain melakukan spike bisa meloncat
dengan memukul bola di atas net, kecepatan berfungsi ketika pemain melakukan
awalan pada saat akan melelakukan spike, kelincahan berfungsi pada saat mengambil
22
passing yang jauh dari jangkauan, daya tahan berfungsi agar seorang pemain stabil
dalam mengontrol bola atau memberikan passing kepada teman.
2.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah sebagai teori sementara atau merupakan penduga tentang apa
saja yang kita amati, menurut Sugiyono (2016 :09) menjelaskan bahwa “hipotesis
merupakan jawaban terhadap rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk kalimat pertanyaan”. Berdasarkan anggapan dasar dan pengertian hipotesis
diatas, maka Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Hubungan antara
motor ability dengan keterampilan bermaian bola voli paling sedikit 60%”.
BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian menurut Sugiyono (2013:3) diartikan sebagai, “cara ilmiah


untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, dengan alasan ingin mengangkat
fakta, keadaan, variabel, dan fenomena yang terjadi pada saat penelitian berlangsung
sehingga data yang diperoleh bersifat apa adanya. Hal ini sejalan dengan pendapat
Arikunto (2013:3) “penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk
menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya di
paparkan dalam bentuk laporan penelitian”.
Penulis memilih metode deskriptif dalam penelitian ini berdasar pada
pertimbangan bahwa tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan motor ability
dengan keterampilan bermain bola voli pada klub Al-Huda.
Dengan demikian melalui metode penelitian deskriptif penulis berupaya
menggambarkan fenomena tentang hubungan motor ability dengan keterampilan
bermain bola voli pada klub Al-Huda.
3.2 Variabel Penelitian
Dalam suatu penelitian selalu digunakan variabel penelitian. Pengertian variable
menurut Sugiyono, (2014:38) merupakan “Segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”.
Arikunto (2014:162) menjelaskan bahwa “Variabel yang mempengaruhi disebut
variabel penyebab, variabel bebas atau independent vriabel (X), sedangkan variabel
akibat disebut variabel tidak bebas variabel tergantung, variabel terikat atau
indevendent variable (Y)” dalam penelitian ini:
1) Variable bebas 1 (X1) : Kemampuan Motor Ability
2) Variable terikat (Y) : Keterampilan bermain bola voli

3.3 Populasi dan Sampel


Mengenai pengertian populasi Arikunto & Suharsimi (2014:173)
mengemukakan bahwa populasi adalah “Keseluruhan subyek penelitian”. Apabila
seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah, maka penelitian yang

21
22

dilakukan merupakan penelitian populasi. Berdasarkan uraian yang dikemukakan


tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah atlet bola voli klub
Al-Huda sebanyak 58 orang.
Mengenai sampel menurut Arikunto & Suharsimi (2014). “Sampel adalah
sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Pada pelaksanaannya, penulis menentukan
untuk yang dijadikan sampel sebanyak 22 orang. Pengambilan sampel peneliti
menggunakan purposive sampling. Cara pengambilan sampel dengan tidak berdasarkan
random, daerah atau strata, melainkan berdasarkan atas adanya pertimbangan yang
berfokus pada tujuan tertentu yaitu agar tidak bias atau samar (sudah menguasi teknik)
dan hanya atlet-atlet terpilih yang sering mengikuti pertandingan dalam memperkuat
tim.
3.4 Teknik Pengambilan Data
Menurut Widodo (2017) “Metode pengumpulan data adalah cara yang
digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Ada dua metode pengumpulan data
yang lazim digunakan dalam penelitian, yakni studi lapangan dan studi pustaka”. Untuk
memperoleh data, dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data
studi Lapangan (field reseach), yaitu teknik pengumpulan data dengan cara observasi
langsung ke lapangan untuk memperoleh data dan informasi mengenai hasil tes motor
ability dan tes keterampilan bola voli.
3.5 Instrumen Penelitian
Untuk mendapatkan data yang diperlukan penulis menggunakan alat ukur
sebagai media pengumpulan data. Menurut Nushasan dan Narlan (2015:3) mengatakan.
“Dengan alat ukur ini kita akan memperoleh data dari suatu objek tertentu, sehingga
kita dapat mengungkapkan tentang keadaan suatu objek tersebut secara objektif”.
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, diperlukan suatu
instrument penelitian. Menurut Arikunto (2014:203) “ instrument penelitian adalahalat-
alat ata fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap,
dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”. Instrumen yang digunakan untuk
memperoleh informasi mengenai keterampilan bermain bola voli adalah tes
kemampuan motorik/ motor fitness test dan tes keterampilan bola voli.
23

1) Tes Motor Ability


Selanjutnya Widistuti (2015:.191) menjelaskan prosedur pelaksanaan tes
motor fitness test, sebagai berikut :
Item tes terdiri dari
a. Tes melempar pada sasaran/target
b. Tes kelentukan togok dan pinggang
c. Tes lompat jauh tanpa awalan
d. Tes telungkup dan bangun
e. Tespush up, dan
f. Tes kelincahan lari bolak-balik
Petunjuk pelaksanaan tes Kemampuan Motorik
1. Tes Melempar Pada Sasaran/Target
Tujuan
Untuk mengukur kekuatan koordinasi antara mata dan tangan.
Perlengkapan tes
a. Sasaran berbentuk lingkaran yang digambarkan pada dinding tembok.
b. Lingkaran pertama berukuran (kecil) 12,7 cm dengan bobot nilai 3.
c. Lingkaran kedua berukuran (sedang) 27,9 cm dengan bobot nilai 2.
d. Lingkaran ketiga berukuran (besar) 45,7 cm dengan bobot nilai 1.
e. Tinggi sasaran dari lantai 122 cm.
f. Jarak sasaran dari testee dengan dinding tembok untuk tiga kali lemparan pertama
3,1 meter, dan tiga kali lemparan kedua 4,1 meter, serta untuk tiga kali lemparan
5,1 meter.
g. Bola tenis sebanyak 9 buah.
Pelaksanaan tes
a. Testee berdiri dengan sikap melempar pada tempat dan jarak yang telah ditentukan.
b. Setelah aba-aba “Ya” testee melakukan dengan urutan tiga kali lemparan pada jarak
3,1 meter, tiga kali lemparan pada jara 4,1 meter dan tiga kali lemparan pada jarak
5,1 meter, sehingga total lemparan sebanyak 9 kali dalam tempo secukupnya
Penilaian
Skor lemparan disesuaikan dengan hasil lemparan pada sasaran yang telah
ditentukan. Apabila lemparan menyentuh garis lingkaran skor, maka skor yang diambil
adalah yang paling besar.
2. Tes Kelentukan
Tujuan
24
Untuk mengetahui tingkat kelentukan togok dan pinggang.
Perlengkapan tes
a. Bangku
b. Meteran dan mistar
c. Lantai yang rata dan tidak licin
Pelaksanaan tes
Tes kelentukan togok:
a. Testee berdiri dibangku kemudian kelentukan tubuh kedepan, terus kebawah dalam
keadaan lutut lurus (tidak bengkok).
b. Mendorong berat badan ke bawah bersamaan dengan jari-jari pada sasaran mistar
yang dipasang pada tepian bangku.
c. Skor yang diambil adalah angka sentimeter yang diraih pada ujung jari testee.
Tes kelentukan pinggang
(1) Testee terlungkap dari posisi lengan diletakan pada bagian pinggang.
(2) Angkat dada dan kepala setinggi-tingginya.
(3) Skor yang diambil adalah angka sentimeter dari jarak antara lantai dan jarak
ketinggin dagu dan (rahang bawah) testee.
3. Tes Lompat Jauh Tanpa Awalan
Tujuan
Untuk mengukur power, kelincahan,kecepatan dan kelentukan.
Perlengkapan tes
a. Bak lompat
b. Meteran pengukur
Pelaksanaan tes
a. Testee berdiri dengan posisi dua kaki sejajar diatas papan tumpukan.
b. Testee berdiri menghadap bak lomba, sambil beronsentrasi mendengarkan aba-aba.
c. Setelah aba-aba “Ya” testee melakukan lompatan dengan dua kaki tanpa awalan.
d. Testee diberikan tiga kali kesempatan, dan lompatan yang salah tidak dapat
diulangi.
e. Pengeukuran dapat dilakukan pada setiap lompatan dengan cara angka nol pada tepi
papan tumpukan dan ditarik meteran ke bekas sentuhan anggota badan yang paling
dekat dengan papan tumpukan.
Penilaian
Skor yang diambil adalah skor terjauh dari tiga kali lompatan.
25
4. Tes Lengkup dan Bangun
Tujuan
Untuk mengetahui tingkap kecepatan dan kelincahan dalam mengubah posisi tubuh.
Perlengkapan tes
a. Lantai yang rata dan tidak licin
b. Stopwatch
Perlengkapan tes
a. Testee dalam posisi telungkup
b. Posisi kaki harus kebelakang dan kedua lengan berada disamping kepala
c. Siku tekuk sejajar dengan bahan posisi muka menyentuh dan menghadapi lantai.
d. Setelah mendengan aba-aba “Ya” testee bangun dengan cara mengangkat badan
dengan posisi lengan dan siku diluruskan sserta posisi kaki ikut terangkat dengan
tumpukan ujung kaki.
e. Dilakukan berulag-ulang selama 30 detik.
Penilaian
Skor diperoleh dari banyaknya melakukan gerakan telengkup bangun selama 20 detik.
5. Tes Push Up
Tujuan
Untuk mengetahui kekuatan legan dan bahan
Perlengkapan tes
a. Lantai yang rata
b. Stopwatch
Pelaksanaan tes
a. Testee dalam posisi terlungkup.
b. Kedua lengan berada disamping dada.
c. Setelah mendengan aba-aba “Ya” badan diangkat dengan cara meluruskan
lengan dan siku dan dilakukan berulang-ulang selama 20 detik.
Penilaian
Skor diambil dari banyaknya melakukan push-up selama 20 detik.
6. Tes Kelincahan Lari
Tujuan
Untuk tingkat kecepatan tubuh dalam mengubah arah dan posisi secara cepat dan tepat.
Perlengkapan tes
a. Dua buah garis batas berjarak 6 meter
b. Stopwatch
Pelaksanaan tes
26
a. Testee berdiri siap pada posisi start yang ditentukan.
b. Testee berkonstrentrasi untuk mendengarkan aba-aba
c. Setelah mendengarkan aba-aba “Ya” testee berlari secepatnya menuju garis batas,
dan secepatnya kembali ke start.
d. Jenis gerakan ini dilakukan sebanyak 2 kali tanpa istirahat.
Penilaian
Skor diperoleh dari waktu yang ditempuh selama 2 kali ulangan.
2) Tes Keterampilan Bola Voli
Sedangkan menurut Nurhasan dan Hasanudin yang dikutip oleh Narlan dan
Juniar (2020:140), tes keterampilan bola voli di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Tes Passing
a. Tujuan:
Menurut Achmad yang dikutip oleh Narlan dan Juniar (2020:140) “Tujuan
tes ini adalah untuk mengukur atau mengetahui keterampilan passingatas dan
bawah. Sasarannya mulai dari siswa SMP sampai perguruan tinggi”.
b. Alat yang digunakan :
1) Tembok dinding yang rata dan halus
2) Bola voli 3 buah
3) Stopwatch

3,5 m (pa) 1,5 m


3 m (pi)

Gambar 3.1. Lapangan Untuk Tes Passing Atas


Sumber: Narlan & Juniar (2020:141)
27
c. Petugas
1) 1 orang memegang stopwatch
2) 1 orang pencatat
3) 1 orang pembantu lapangan
d. Pelaksanaan:
1) Atlet/siswa berdiri di dekat sasaran yang sudah disiapkan pada dinding
tembok dengan ukuran 1,5 m2, tinggi dari lantai ke kotak sasaran untuk
putra 3,5 meter dan untuk putri 3 meter.
2) Saat siap, dengan aba-aba “Siap…GO” atlet mulai melemparkan bola ke
dinding tembok, dan stopwatch mulai dinyalakan.
3) Atlet/siswa diberikan waktu selama satu menit/60 detik untuk melakukan
tes tersebut.
e. Penilaian
Skor yang diambil adalah seluruh jumlah frekuensi pantulan bola yang sah
selama satu menit (60 detik). Analisis paling baik adalah membendingkan
dengan hasil tes sebelumnya untuk menentukan latihan yang sesuai.
Poin yang tidak dihitung adalah:
1) Bola yang ditangkap atau tidak dapat dikuasai.
2) Bola yang tidak mengenai sasaran.
3) Bola hasil lemparan.

2. Tes Servis
a. Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur keterampilan mengarahkan bola secara tepat.
b. Peralatan yang digunakan yang digunakan:
1) Lapangan bola voli
2) Net dan tiang net
3) Tiang bambu 2 buah (2 meter)
4) Tali 20 meter
5) Bola voli 6 buah
6) Formulir tes + pulpen
c. Petugas
1) 1 orang pencatat
2) 1 orang mengamati jatuhnya bola
3) 1 orang pembantu lapangan
28
0,50 m
0,50 m

2,43 m (pa)
2,24 m (pi)
1m

3 5

2 1 4

3 5 1m
3m
Gambar 3.2. Lapangan Untuk Tes Servis
Sumber : Narlan dan Juniar (2020:142)

d. Pelaksanaan:
1) Atlet/siswa berdiri pada area servis yang sudah disediakan.
2) Bola disimpan di dekat siswa/atlet sebanyak 6 buah.
3) Atlet/siswa melakukan pukulan servis dengan teknik yang bebas (sah
sesuai aturan).
4) Kesempatan yang di berikan yaitu sebanyak 6 kali pukulan.
e. penilaian
Skor yang diambil adalah 4 skor terbaik dari 6 kali kesempatan dengan kriteria
skor sebagai berikut:
1) Bola yang melewati tali paling atas (100 cm) diatas net, maka anga
sasaran dikali 1.
2) Bola yang melewati antara tali diatas net (50 cm), maka angka sasaran
dikali 2.
3) Bola yang melewati antara tali dan net, maka anga sasaran di kali 3.
4) Bola yang menyentuh tali, maka di kalikan dengan yang paling besar.
5) Bola yang menyentuh garis angka sasaran, maka diambil angka paling
tinggi.
6) Bola yang diservis dengan cara yang tidak sah, menyentuh jarring, atau
jatuh keluar lapangan, maka skornya adalah nol (0).
3. Tes spike/serangan
a. Tujuan
Tujuan tes ini adalah untuk mengetahui/mengukur keterampilan melakukan spike
atau serangan dengan terarah dan cepat.
b. Alat yang digunakan:
1) Lapangan bola voli
2) Net dan tiang net
3) Bola voli 5 buah
4) Stopwatch
5) Formulir tes dan Pulpen
29

2,24 m
1m

4 2 5
1
3

4 2 5 1m
3m

Gambar 3.3. Lapangan untuk Tes Spike/Serangan


Sumber: Narlan dan Juniar (2020:144)
c. Pelaksanaan:
1) Pembantu lapangan membuat skor sasaran pada area lapangan dengan
ukuran seperti pada gambar.
2) Atlet/siswa berdiri bebas dibelakang daerah serang.
3) Saat siap, bola dilemparkan melambung oleh pembantu lapangan ke
daerah serang dekat net, kemudian atlet berusaha meraihnya dan memukul
bola sekeras mungkin melewati net dan diarahkan agar jatuh pada daerah
lawan dengan sasaran yang sudah diberi skor.
4) Stopwatch dijalankan saat bola disentuh oleh tangan atlet/siswa dan
dihentikan saat bola jatuh mengenai lantai/lapangan.
5) Atlet/siswa diberikan kesempatan melakukan tes sebnyak 5 kali
pengulangan.
d. Penilaian
Skor yang diambil adalah kecepatan jatuhnya bola dan angka sasaran. Degan
kriteria sebagai berikut:
1) Kecepatan jatuhnya bola dicatat dalam detik hingga per sepuluh.
2) Bola yang menyentuh batas sasaran, diabil angka yang paling besar.
3) Tidak diberi skor apabila atlet/siswa menyentuh net, atau jatuhnya Bola
diluar sasaran (tapi kecepatan bola tetap dihitung).
Menghitung skor secara keseluruhan dalam tes spike yaiutu dengan
menggabungkan kecepatan dan skor, menggunakan rumus T-Skor di bawah
ini:
T-Skor = 50 + 10 (skor biasa)
T-Skor = 50 + 10 (waktu)
30

3.6 Teknik Analisis Data


Dalam hal ini data diperoleh melaui tes kemampuan motorik dan keterampilan
permainan bola voli. Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah dan
menganalisis data dengan prosedur penghitungan statistika yang relevan.
Selanjutnya dari hasil penghitungan tersebut akan di peroleh jawaban mengenai
diterima atau ditolaknya hipotesis, sesuai dengan taraf nyata atau tingkat kepercayaan
yang diajukan. Adapun lagkah-langkah yang ditempuh dalam pengolahan data dalam
penelitian ini adalah sebagi berikut :
1) Menghitung skor rata-rata (mean) dari masing-masing variabel tes, rumus yang
digunakan:

 
X  Xo  p  fi .
 
fi
Arti tanda-tanda tersebut adalah :
X = Nilai rata-rata yang dicari
Xo = Titik tengah kelas interval
P = Panjang kelas interval
31

 = Sigma atau jumlah


Fi = Frekuensi
ci = Deviasi atau simpangan
2) Menghitung Standar deviasi atau simpangan baku dengan rumus sebagai berikut.

n  fi . ci 2   fi . ci 2 n n -1 
sp

Arti tanda-tanda tersebut adalah :


S = Simpangan baku yang dicari
n = Jumlah sampel
3) Menghitung variansi dari masing-masing variabel tes. Rumus yang digunakan
adalah sebagai berikut:
 n f c 2   f c 
2

S2  P2 1 1 1 1

 n n 1 

Arti tanda-tanda tersebut adalah :
S2 = Variansi
P = Panjang kelas interval
c1 = Deviasi atau simpangan
n = Jumlah sampel atau orang coba
4) Tentukan nilai L0(hitung) = F (Zi – S (Zi) , nilai yang terbesar kemudian bandingkan
dengan nilai Ltabel (Lihat pada tabel nilai kritis Uji Liliefors).
Kesimpulan penerimaan dan penolakan hipotesis. Terima H0 atau populasi
berdistribusi NORMAL apabila nilai L0(hitung) Ltabel pada = 0,05. Tolak dalam hal
lainnya.
5) Menghitung koefisien korelasi antara variabel. rumus yang digunakan adalah
sebagai berikut:
6b2
r 1
n(n2 1)

Arti tanda-tanda tersebut adalah :


r = Nilai koefisien korelasi yang dicari
b = Beda ranking
n = Jumlah sampel
32

Untuk mencari kebermaknaan korelasi digunakan statistik F dengan k


menyatakan banyaknya variabel bebas dan n menyatakan ukuran sampel. Statistik F ini
berdistribusi F dengan derajat kebebasan pembilang (V1) = banyaknya variabel bebas
dan sederajat kebebasan penyebut (V2) = n-k-1. Hipotesis pengujian adalah F hitung
lebih kecil atau sama dengan F tabel, maka hipotesis diterima dan dalam hal lainnya
hipotesis ditolak.
6) Mencari potensi dukungan variable bebas terhadap variabel terikat mengunakan
rumus determinasi sebagai berikut:
D = r2 x 100%
Arti tanda-tanda tersebut adalah :
D = Determinasi (kontribusi) yang dicari
r = Nilai koefisien korelasi
3.7 Langkah-Langkah Penelitian
Dalam penelitian penulis menentukan langkah-langkah penelitian dengan
maksud untuk memperoleh data yang lebih akurat serta tidak adanya ketimpangan
dalam penelitian. Adapun langkah-langkah yang penulis lakukan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Menentukan metode penelitian
b. Menentukan populasi penelitian
c. Menetapkan sampel yang akan diteliti
d. Memberitahu tentang diadakannya penelitian kepada sampel yang akan diteliti
e. Menyiapkan saran dan prasarana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tes
f. Melakukan tes kemampuan motorik dan keterampilan permainan bola voli pada atlet
klub bola voli Al-Huda Tasikmalaya.
g. Melakukan pengolahan dan analisis data
h. Pengujian hipotesis
i. Menyimpulkan hasil penelitian
j. Pelaporan hasil penelitian
3.8 Waktu dan Tempat Penelitian
Sesuai dengan metode penelitian yang digunakan, yaitu metode deskriptif
dimana pengambilan data hanya dilakukan satu kali pada saat tes berlangsung, maka
penelitian ini hanya di perlakukan untuk memperoleh data dari hasil tes saja tanpa
adanya pemberian latihan atau perlakuan lagi kepada sampel setelahnya.
33

1. Waktu Penelitian
Seluruh rangkaian pengambilan data dilakukan pada bulan Desember 2022.
2. Tempat Penelitian
Seluruh rangkaian pengambilan data dilakukan di GOR KH SAMSUDIN
Kabupaten Tasikmalaya.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN


4.1 Deskripsi Data
Data penelitian ini diperoleh melalui serangkaian pengukuran, yaitu
1. Pengukuran Motor Ability (X), yang terdiri dari :
a. Tes melempar pada sasaran/target
b. Tes kelentukan
c. Tes telungkup dan bangun
d. Tes lompat jauh tanpa awalan
e. Tes push-up
f. Tes kelincahan lari bolak-balik
2. Pengukuran Keterampilan Bermain Bola Voli (Y), yang terdiri dari :
a. Tes passing atas
b. Tes passing bawah
c. Tes servis atas
d. Tes spike
Tes tersebut dilakukan pada 22 orang pada Atlet Bola Voli SMK AL-Huda Kab.
Tasikmalaya sebagai sampel penelitian. Secara terperinci penulis gambarkan hasil tiap
item tes dalam bentuk grafik dan kemudian penulis deskripsikan pada gambar dibawah
ini.

3.5
18 19 17
3

2.5
4 3 5
2

1.5

0.5

0
3,1 M 4,1 M 5,1 M

Gambar 4.1. Grafik Hasil Tes Melempar pada Sasaran/Target

32
33

Pada gambar 4.1 terlihat bahwa terdapat 4 siswa yang memperoleh poin 2 dan
18 siswa yang memperoleh poin 3 pada target sasaran dengan jarak 3,1 meter. Terdapat
3 siswa yang memperoleh poin 2 dan 19 siswa yang memperoleh poin 3 pada target
sasaran dengan jarak 4,1 meter. Terdapat 5 siswa yang memperoleh poin 2 dan 17
siswa yang memperoleh poin 3 pada target sasaran dengan jarak 5,1 meter.

TOGOK
8
6
4
2
0
8 - 10cm11 -14 -17 -20 -23 -
13cm16cm19cm22cm25cm

Gambar 4.2. Grafik Hasil Tes Kelentukan Togok

Data pada tabel diatas diperoleh dari hasil perhitungan dengan mencari kelas
interval sebagai berikut :
1. Urutkan data tekecil hingga terbesar
8,10,10,11,11,12,12,12,13,13,14,14,14,15,16,18,18,18,20,21,22,25
2. Menentukan rentang atau range R =Aangka terbesar- Angka terkecil
25-8 =17
3. Menentukan jumlah kelas (K) 22
4. Menentukan panjang rentang kelas (P) = R/K
5. Membuat tabel distribusi frekuensi seperti pada tabel 4.1 dibawah ini.
Kelas interval Tally (f) Relatif (%) Komulatif

8-10cm VI 3 30 3

11-13cm V 7 70 10

14-16cm IV 5 50 15

17-19cm III 3 30 18

10-22cm II 3 30 21

23-25cm I 1 10 22

Jumlah 22 220
34

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat 3 siswa memperoleh poin dalam
rentang 8-10cm, 7 siswa memperoleh poin dalam rentang 11-13cm, 5 siswa
memperoleh poin dalam rentang 14-16cm, 3 siswa memperoleh poin dalam rentang 20-
22cm dan 1 siswa memperoleh poin dalam rentang 23-25 cm.

PINGGANG
8
6
4
2
0
26 -29 -32 -35 -38 -
28cm31cm34cm37cm40cm

Gambar 4.3. Grafik Hasil Tes Kelentukan Pinggang

Data pada tabel diatas diperoleh dari hasil perhitungan dengan mencari kelas
interval sebagai berikut :
1. Urutkan data tekecil hingga terbesar
26,30,30,30,31,31,32,32,33,33,34,34,34,35,35,35,37,7,38,39,40,40
2. Menentukan rentang atau range R =Aangka terbesar- Angka terkecil
40-26 =14
3. Menentukan jumlah kelas (K)
22
4. Menentukan panjang rentang kelas (P) = R/K
5. Membuat tabel distribusi frekuensi seperti pada tabel 4.2 dibawah ini.
Kelas interval Tally (f) Relatif (%) Komulati
f
26-28cm V 1 10 1

29-31cm IV 5 50 6

32-34cm III 7 70 13

35-37cm II 5 50 18

38-40cm I 4 40 22

Jumlah 22 220
35

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat 1 siswa memperoleh poin dalam rentang
26-28cm, 5 siswa memperoleh poin dalam rentang 29-31cm, 7 siswa memperoleh poin
dalam rentang 32-34cm, 5 siswa memperoleh poin dalam rentang 35-37cm dan 4 siswa
memperoleh poin dalam rentang 38-40cm.

Telungkup dan Bangun


10

0
8 9 10 11 12

Gambar 4.4. Grafik Hasil Tes Telungkup dan Bangun


Pada gambar 4.4 terlihat bahwa terdapat 1 siswa memperoleh skor 8, 3 siswa
memperoleh skor 9, 7 siswa memperoleh skor 10, 3 siswa memperoleh skor 11 dan 8
siswa memperoleh skor 12.

9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
32 - 38cm 39 - 45cm 46 - 52cm 53 - 59cm 60 - 66cm 67 - 73cm

Gambar 4.5. Grafik Hasil Tes Lompat Jauh Tanpa Awalan

Data pada tabel diatas diperoleh dari hasil perhitungan dengan mencari kelas interval
sebagai berikut :
36

1. Urutkan data tekecil hingga terbesar


32,36,36,37,42,45,46,50,50,51,52,53,54,54,55,55,56,58,58,60,66,71
2. Menentukan rentang atau range R = Angka terbesar- Angka terkecil
71-32 =39
3. Menentukan jumlah kelas (K)
22
4. Menentukan panjang rentang kelas (P) = R/K
5. Membuat tabel distribusi frekuensi seperti pada tabel 4.3 dibawah ini.
Kelas interval Tally (f) Relatif (%) komulatif

32-38cm VI 4 40 4

39-45cm V 2 20 6

46-52cm IV 5 50 11

53-59cm III 8 80 19

60-66cm II 2 20 21

67-73cm I 1 10 22

Jumlah 22 220

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat 4 siswa memperoleh poin dalam
rentang 32-38cm, 2 siswa memperoleh poin dalam rentang 39-45cm, 5 siswa
memperoleh poin dalam rentang 46-52cm, 8 siswa memperoleh poin dalam rentang 53-
59cm, 2 siswa memperoleh poin dalam rentang 60-66cm dan 1 siswa memperoleh poin
67-73.

Push Up
100

50

0
5 3 3 3 6

Gambar 4.6. Grafik Hasil Tes Push Up


37

Pada gambar 4.5 terlihat bahwa terdapat 5 siswa yang memperoleh skor 36, 3
siswa memperoleh skor 42, 3 siswa memperoleh skor 48, 3 siswa memperoleh skor 54
dan 6 siswa memperoleh skor 61.

7
6
5
4
3
2
1
0

45 - 4647 - 4849 - 5051 - 52 53 - 5455 - 56

Gambar 4.7. Grafik Hasil Tes Kelincahan Lari Bolak-Balik


Data pada tabel diatas diperoleh dari hasil perhitungan dengan mencari kelas
interval sebagai berikut :
1. Urutkan data tekecil hingga terbesar
45,46,47,47,47,48,48,48,49,49,50,50,51,51,52,52,52,52,53,53,54,55
2. Menentukan rentang atau range R =Angka terbesar - Angka terkecil
55 - 45 =10
3. Menentukan jumlah kelas (K) 22
4. Menentukan panjang rentang kelas (P) = R/K
5. Membuat tabel distribusi frekuensi seperti pada tabel 4.4 dibawah ini.
Kelas interval Tally (f) Relatif (%) komulatif

45-46 VI 2 20 2

47-48 V 6 60 8

49-50 IV 4 40 12

51-52 III 6 60 18

53-54 II 3 30 21

55-56 I 1 10 22

Jumlah 22 220
38

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat 2 siswa memperoleh poin dalam
rentang 45-46cm, 6 siswa memperoleh poin dalam rentang 47-48cm, 4 siswa
memperoleh poin dalam rentang 49-50cm, 6 siswa memperoleh poin dalam rentang 51-
52cm, 3 siswa memperoleh poin dalam rentang 53-4cm dan 1 siswa memperoleh poin
55-56.

25
20
15 Passing Atas
10 Passing Bawah
5 Servis Atas Spike

0
1 2 3 4 5

Gambar 4.8. Grafik Hasil Tes Keterampilan Bermain Bola Voli


Seperti pada gambar diatas terlihat bahwa terdapat 5 siswa yang memperoleh
nilai 4 dan 17 siswa memperoleh nilai 5 pada tes pasing atas. Terdapat 2 siswa
memperoleh nilai 4 dan 20 siswa memperoleh nilai 5 pada tes passing bawah. Terdapat
8 siswa memperoleh nilai 1, 11 siswa memperoleh nilai 2 dan terdapat 3 siswa
memperoleh nilai 3 pada tes servis atas, terdapat 12 siswa memperoleh nilai 1, 9 siswa
memperoleh nilai 2 dan terdapat 1 siswa memperoleh nilai 3.
Tabel 4.5
Data Hasil Penelitian
Motor Ability (X)

TES
TES TES KELINCAH
N TES MELEMPAR PADA TELUNGK LOMPAT
NAMA TES KELENTUKAN TES PUSH- AN LARI
O SASARAN/TARGET UP DAN JAUH
UP BOLAK-
BANGUN TANPA BALIK
AWALAN

3,1m 4,1m 5,1m Togok Pinggang

Sko T- Sko T- Sko T- Sko T- Sko T- Sko T- Sko T- Sko T- Skor T-


r Skor r Skor r Skor r Skor r Skor r Skor r Skor r Skor Skor

1. Adam 3 55 3 53 2 30 25 73 31 42 9 38 2,9 60 26 42 3,74 52


9

2. Rizal 3 55 3 53 2 30 12 43 35 53 10 45 2,8 54 26 42 3,94 50


7
3. Regil 3 55 3 53 2 30 12 43 39 64 12 61 2,9 58 27 48 3,65 53
6

4. Dimas 3 55 3 53 3 55 12 43 40 67 8 30 3,2 71 25 36 4,22 47

5. Rendi 3 55 3 53 3 55 15 50 34 50 11 53 2,5 36 28 54 3,74 52


4

6. Renda 3 55 2 28 3 55 16 53 35 53 12 61 2,8 55 28 54 3,65 53


9

7. Aziz 3 55 3 53 2 30 14 48 40 67 10 45 2,9 55 25 36 4,26 46

8. Saiis 3 55 2 28 3 55 21 64 34 50 9 38 2,9 56 25 36 3,47 54


1

9. Mugni 3 55 3 53 2 30 18 57 30 39 12 61 2,8 52 29 61 4,12 48

10. Reza 3 55 3 53 3 55 8 34 26 28 12 61 2,8 54 29 61 4 49


8

11. Ihsan 3 55 3 53 3 55 13 46 33 47 11 53 2,7 45 25 36 4,36 45


12. Irham 2 29 3 53 3 55 11 41 37 58 12 61 2,9 58 27 48 4,02 49
6

13. Rega 2 29 3 55 3 55 13 46 33 47 10 45 2,7 46 29 61 4,09 48


2

14. Yogi 3 55 3 53 3 55 10 39 32 44 12 61 2,5 37 29 61 3,73 52


5

15. Randi 3 55 3 53 3 55 18 57 30 39 10 45 2,8 53 29 61 3,9 50


5

16. Fajar 3 55 3 53 3 55 20 62 32 44 12 61 2,6 42 29 61 3,67 52


4

17. Adit 3 55 3 53 3 55 22 66 34 50 10 45 2,8 51 29 61 4,2 47


2

18. Galang 3 55 3 53 3 55 11 41 37 58 12 61 2,4 32 27 48 3,4 55


5

19. Arvan 3 55 3 28 3 55 14 48 31 42 10 45 2,8 50 28 54 4,09 48


20. Ajip 3 55 3 53 3 55 18 57 30 39 11 53 3,1 66 25 36 4,18 47

21. Indra 3 29 3 53 3 55 10 39 35 53 9 38 2,5 36 29 61 3,84 51


3

22. Radit 3 29 3 53 3 55 14 48 38 61 10 45 2,8 50 26 42 3,76 51


43

Tabel 4.6 Tes Keterampilan Bermain Bola Voli


TES TES TES
TES
NO NAMA PASSING NILAI PASSING NILAI SERVIS NILAI NILAI
SPIKE
ATAS BAWAH ATAS

1. Adam 66 5 69 5 9 2 7 1

2. Rizal 49 4 42 4 6 1 7 1

3. Regil 55 4 42 4 7 1 8 2

4. Dimas 65 5 48 5 4 1 7 1

5. Rendi 69 5 49 5 9 2 5 1

6. Renda 60 5 68 5 9 2 5 1

7. Aziz 61 5 76 5 6 1 4 1

8. Saiis 56 5 78 5 11 2 8 2

9. Mugni 58 5 80 5 15 3 7 1

10. Reza 56 5 78 5 15 3 13 3

11. Ihsan 58 5 80 5 7 1 9 2

12. Irham 52 4 72 5 6 1 10 2

13. Rega 62 5 65 5 8 2 7 1

14. Yogi 64 5 80 5 8 2 7 1

15. Randi 58 5 79 5 4 1 8 2

16. Fajar 57 5 76 5 13 2 6 1

17. Adit 55 4 77 5 6 1 9 2
44

18. Galang 54 4 65 5 16 3 9 2

19. Arvan 62 5 68 5 11 2 8 2

20. Ajip 61 5 69 5 11 2 7 1

21. Indra 60 5 50 5 10 2 9 2

22. Radit 59 5 80 5 13 2 6 1

4.2 Pengujian Persyaratan Analisis


Untuk mengetahui nilai korelasi antara kedua butir tes, maka dilakukan
pengujian korelasi. Butiran-butir atau variabel-variabel tes yang akan diuji
korelasinya adalah Motor Ability dengan Keterampilan bermain Bola Voli.
Berdasarkan hasil penghitungan korelasi tes tersebut, maka hasilnya dapat dilihat
pada tabel 4.3 di bawah ini.
Tabel 4.7
Hasil Perhitungan Korelasi

t- t-
Nilai
No. Butir Tes Katego hitun tabe Hasil
r ri
g l
Motor Ability (X)
1. dengan Keterampilan 0,52 Sedang 2,74 2,09 Signifikan
Bermain (Y)

Untuk menafsirkan nilai korelasi, penulis berpedoman pada interprestasi


nilai korelasi menurut Surakhmad (1998 : 302) sebagai berikut.
Sampai 0,20 : Korelasi yang rendah sekali
0,20 – 0,40 : Korelasi yang rendah tapi ada
0,40 – 0,70 : Korelasi yang sedang
0,70 – 0,90 : Korelasi yang tinggi
45

0,90 – 1,00 : Korelasi yang tinggi sekali


Berdasarkan Tabel 4,2 dan interprestasi nilai korelasi di atas, dapat dilihat
bahwa Motor Ability mempunyai Hubungan yang signifikan dengan Keterampilan
Bermain Bola Voli, dimana nilai korelasinya adalah 0,52 dan termasuk kategori
Sedang.
4.3 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk membuktikan apakah hipotesis
penelitian diterima atau ditolak. Oleh karena itu, hipotesis penelitian yang penulis
ajukan perlu dibuktikan kebenarannya. Untuk mencari persentase dukungan dari
Motor Ability dengan Keterampilan Bermain Bola Voli, penulis melakukan
perhitungan dengan menggunakan rumus determinasi, dan hasilnya adalah
sebagai berikut.
Motor Ability = 0,522 x 100 = 27,04 %
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian
Data diolah dengan menggunakan statistik dalam bentuk perhitungan nilai
rata-rata, SD, korelasi, determinasi dan pengujian hipotesis. Berdasarkan hasil
penelitian didapatkan rxy=0,52, Kp=27,04% dan pengujian hipotesis dengan uji
T sebesar 2,74. Hal ini menunjukkan bahwa hasil penelitian variabel x
mempengaruhi variabel y sebesar 27,04 %. Hasil pengujian hipotesis menunjukan
bahwa Thit= 2,74 > Ttab= 2,09, berarti terdapat hubungan yang masuk dalam
kategori sedang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motor ability memiliki
korelasi yang cukup signifikan dengan keterampilan bermain Bola Voli pada Klub
Bola Voli Al-Huda.
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis terhadap data hasil penelitian
dan sesuai dengan hipotesis yang penulis ajukan, maka hasil penelitian tersebut
dapat penulis bahas sebagai berikut. Hipotesis menyatakan, “Hubungan antara
motor ability dengan keterampilan bermaian bola voli paling sedikit 60%”
hasilnya hipotesis diterima dan termasuk kategori sedang. Diterimanya hipotesis
disebabkan bahwa hubungan motor ability dengan keterampilan dasar sangat erat,
karena setiap keterampilan membutuhkan kemampuan gerak yang baik agar
dalam pelaksanaannya dapat terlaksana dengan baik juga karena di dalam
46

permainan bola voli membutuhkan daya tahan, kecepatan, daya ledak, dan
kelincahan. Dengan demikian, maka diduga bahwa motor ability sangat
berhubungan erat dengan keterampilan bermain bola voli. Hal ini didukung oleh
hasil penghitungan determinasi yang hasilnya sebesar 27,04 %.
Setiap individu mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam
mempelajari suatu gerakan keterampilan. Salah satu perbedaan dari setiap
individu dalam mengembangkan suatu keterampilan gerak terletak pada
kemampuan motorik atau kemampuan gerak dasar. Kemampuan motorik atau
motor ability merupakan faktor pendukung bagi pelaksanaan suatu keterampilan
selanjutnya yang membedakan kemampuan individu, maka kemampuan motorik
itu sendiri juga dapat dipahami sebagai faktor pembatas penampilan gerak
seseorang.
Menurut (Nurhasan, 2000:20) kemampuan motorik merupakan kualitas
kemampuan seseorang yang dapat mempermudah dalam melakukan keterampilan
gerak, oleh sebab itu kemampuan gerak dapat dipandang sebagai landasan
keberhasilan di masa yang akan datang dalam melakukan keterampilan gerak.
Seseorang yang mempunyai kemampuan motorik yang tinggi akan lebih efektif
dalam melakukan semua jenis keterampilan olahraga dan kemungkinan akan
sukses dalam setiap latihan atau gerakan yang dipraktekkan.
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data hasil penelitian, yang
diperoleh melalui pengukuran Motor Ability dengan Keterampilan bermain Bola
Voli, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut. Terdapat Hubungan
antara Motor Ability dengan keterampilan bermaian bola voli pada atlet bola voli
SMK Al-Huda Kab. Tasikmalaya.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian di atas, penulis menyarankan kepada berbagai
pihak yang terkait dengan bidang olahraga bola voli, bahwa hubungan Motor
Ability dengan keterampilan dasar sangat erat, karena setiap keterampilan
membutuhkan kemampuan gerak yang baik agar dalam pelaksanaannya dapat
terlaksana dengan baik juga karena di dalam permainan bola voli membutuhkan
daya tahan, kecepatan, daya ledak, dan kelincahan.

47
DAFTAR PUSTAKA
Aji, S. (2016). Buku Olahraga Paling Lengkap. Jakarta: PT Serambi Semesta
Distribusi.
Arikunto, & Suharsimi. (2014). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik
Edisi Revisi IV. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Beutelstahl, & Dieter. (2016). Belajar Bermain Bola Voli. Bandung: Pionir Jaya.

Cratty, B. J., & Lutan, R. (2016). Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Disiplin
Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Physical Education
Health and Reaction Journal PJKR, 97.

Faruk, M. M. (2009). Meningkatkan Kebugaran Jasmani. Jakarta: Grasindo.

Hamdani, A. (2019). Konvergensi. Surakarta: CV. Akademika.

Hariyanto, E., & Mustafa, P. S. (2020). Pengajaran Remedial Dalam Pendidikan


Jasmani. Banjarmasin: Lambung Mangkurat University Press.

Hidayat, W. (2017). Buku Pintar Bola Voli. Jakarta: Anugrah.

Khalifah, & Marliah, S. (2018). Prosiding Seminar Nasional: Memaksimalkan


Peran Pendidik Dalam Membangun Karakter Anak Usia Dini Sebagai
Wujud Investasi Bangsa, Jilid 4. Tuban: Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas PGRI Ronggolawe Tuban.

Kurniawan, F. (2011). Buku Pintar Pengetahuan Olahraga. Jakarta Timur:


LaskarAksara.

Makhmudah, S., Anggraini, F. S., & FN, A. a. (2020). Perkembangan Motorik


AUD. GuePedia.

Mutohir, T., & Gusril. (2014). Perkembangan Motorik Pada Masa Anak-Anak.
Jakarta: Depdiknas.

Narlan, A., & Juniar, D. T. (2020). Pengukuran dan Evaluasi Olahraga.


Yogyakarta: Deepublish Publisher.

Nusufi , M. (2016). Hubungan Kemampuan Motor Ability Dengan keterampilan


Bermain Sepak Bola Pada Klub Himadirga Unsyiah. Pedagogik
Keolahragaan, 1-10.

Prabowo, Y. (2013). Permainan Bola Voli Cet.1. Surabaya: Graha Pustaka Media
Utama.

48
49

Praptama, J. A. (2016). Komponen Biomotor Sepakbola. 9.

Rahmani, M. (2014). Buku Super Lengkap Olahraga. Jakarta: Dunia Cerdas.

Rizal, A., Saleh , M. S., & Latuheru, R. V. (2013). Pelatihan Teknik Dasar
Permainan Bolavoli pada Siswa SMP Negeri 1 Bungoro Pangkep. UNM,
118.

Sagala, R. S., & Daulay, D. E. (2020). Pengembangan Media Bantu Latihan


Bertahan Pada Bola Voli Tahun 2019. Coaching Education Sport, 1-12.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta cv.

Sukamti, E. R. (2017). Diktat Perkembangan Motorik. Yogyakarta: UNY.

Sukintaka. (2011). Teori Pendidikan Jasmani. Solo: Esa Grafika.

Tawakal, I. (2020). Buku Jago Bola Voli. Tangerang Selatan: Cemerlang.

Wahyuni, S. (2010). Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 1. Jakarta:


Kementrian Pendidikan Nasional.

Widiastuti. (2015). Tes dan Pengukuran Olahraga. Jakarta: PT


RAJAGRAFINDO PERSADA.

Widodo, S. (2017). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Yanuar, I. (2010). Kemampuan Motorik Siswa Kelas Atas SD Muhammadiyah


Tamantirto Kasihan Bantul. FIK Universitas Negeri Yogyakarta, 10.
LAMPIRAN-LAMPIRAN

50
Lampiran 1. Data Hasil Tes Motor Ability
TES TES
TELUNGK TES KELINCAH
N NAMA TES MELEMPAR PADA TES KELENTUKAN UP DAN LOMPAT TES PUSH- AN LARI
O SASARAN/TARGET BANGUN JAUH UP BOLAK-
TANPA BALIK
AWALAN
3,1m 4,1m 5,1m Togok Pinggang
Sko T- Sko T- Sko T- Sko T- Sko T- Sko T- Sko T- Sko T- Skor T-
r Skor r Skor r Skor r Skor r Skor r Skor r Skor r Skor Skor
23. Adam 3 55 3 53 2 30 25 73 31 42 9 38 2,9 60 26 42 3,74 52
9
24. Rizal 3 55 3 53 2 30 12 43 35 53 10 45 2,8 54 26 42 3,94 50
7
25. Regil 3 55 3 53 2 30 12 43 39 64 12 61 2,9 58 27 48 3,65 53
6
26. Dimas 3 55 3 53 3 55 12 43 40 67 8 30 3,2 71 25 36 4,22 47
27. Rendi 3 55 3 53 3 55 15 50 34 50 11 53 2,5 36 28 54 3,74 52
4
28. Renda 3 55 2 28 3 55 16 53 35 53 12 61 2,8 55 28 54 3,65 53
9
29. Aziz 3 55 3 53 2 30 14 48 40 67 10 45 2,9 55 25 36 4,26 46
30. Saiis 3 55 2 28 3 55 21 64 34 50 9 38 2,9 56 25 36 3,47 54
1
31. Mugni 3 55 3 53 2 30 18 57 30 39 12 61 2,8 52 29 61 4,12 48
32. Reza 3 55 3 53 3 55 8 34 26 28 12 61 2,8 54 29 61 4 49
8
33. Ihsan 3 55 3 53 3 55 13 46 33 47 11 53 2,7 45 25 36 4,36 45
34. Irham 2 29 3 53 3 55 11 41 37 58 12 61 2,9 58 27 48 4,02 49
6
35. Rega 2 29 3 55 3 55 13 46 33 47 10 45 2,7 46 29 61 4,09 48
2
36. Yogi 3 55 3 53 3 55 10 39 32 44 12 61 2,5 37 29 61 3,73 52
5
37. Randi 3 55 3 53 3 55 18 57 30 39 10 45 2,8 53 29 61 3,9 50
5
38. Fajar 3 55 3 53 3 55 20 62 32 44 12 61 2,6 42 29 61 3,67 52
4
39. Adit 3 55 3 53 3 55 22 66 34 50 10 45 2,8 51 29 61 4,2 47
2
40. Galang 3 55 3 53 3 55 11 41 37 58 12 61 2,4 32 27 48 3,4 55
5
41. Arvan 3 55 3 28 3 55 14 48 31 42 10 45 2,8 50 28 54 4,09 48
42. Ajip 3 55 3 53 3 55 18 57 30 39 11 53 3,1 66 25 36 4,18 47
43. Indra 3 29 3 53 3 55 10 39 35 53 9 38 2,5 36 29 61 3,84 51
3
44. Radit 3 29 3 53 3 55 14 48 38 61 10 45 2,8 50 26 42 3,76 51
Lampiran 2. Data Hasil Tes Keterampilan

N NAMA TES PASSING NILA TES PASSING NILA TES SERVIS NILA TES NILA
O ATAS I BAWAH I ATAS I SPIKE I
1. Adam 66 5 69 5 9 2 7 1
2. Rizal 49 4 42 4 6 1 7 1
3. Regil 55 4 42 4 7 1 8 2
4. Dimas 65 5 48 5 4 1 7 1
5. Rendi 69 5 49 5 9 2 5 1
6. Renda 60 5 68 5 9 2 5 1
7. Aziz 61 5 76 5 6 1 4 1
8. Saiis 56 5 78 5 11 2 8 2
9. Mugni 58 5 80 5 15 3 7 1
10. Reza 56 5 78 5 15 3 13 3
11. Ihsan 58 5 80 5 7 1 9 2
12. Irham 52 4 72 5 6 1 10 2
13. Rega 62 5 65 5 8 2 7 1
14. Yogi 64 5 80 5 8 2 7 1
15. Randi 58 5 79 5 4 1 8 2
16. Fajar 57 5 76 5 13 2 6 1
17. Adit 55 4 77 5 6 1 9 2
18. Galang 54 4 65 5 16 3 9 2
19. Arvan 62 5 68 5 11 2 8 2
20. Ajip 61 5 69 5 11 2 7 1
21. Indra 60 5 50 5 10 2 9 2
22. Radit 59 5 80 5 13 2 6 1

TABEL PENILAIAN TABEL PENILAIAN TABEL PENILAIAN TABEL PENILAIAN


PASSING ATAS PASSING BAWAH SERVIS ATAS TES SPIKE
Putra Putri Nilai Putra Putri Nilai Putra Putri Nilai Putra Putri Nilai
>56 >54 5 >47 >45 5 >27 >23 5 >22 >21 5
43-55 37-53 4 40-46 37-44 4 21-26 18-22 4 18-21 16-20 4
31-42 20-36 3 27-39 21-36 3 15-20 11-17 3 12-17 10-15 3
20-30 10-19 2 17-26 13-20 2 8-14 7-10 2 8-11 7-9 2
<19 <9 1 <16 <12 1 <7 <6 1 <7 <6 1
56

Lampiran 3. Data hasil korelasi motor ability(X) dengan keterampilan bermain bola
voli (Y)
MOTOR
N NAMA ABILITY KETERAMPILA Rx Ry B b2
O N
1. Adam 445 13 14 11,5 2,5 6,25
2. Rizal 435 10 17 22 5 25
3. Regil 465 14 5 4 1 1
4. Dimas 457 12 9,5 18,5 9 81
5. Rendi 458 13 7,5 11,5 4 4
6. Renda 467 13 4 11,5 7,5 56,25
7. Aziz 435 12 17 18,5 1,5 2,25
8. Saiis 436 11 15 21 6 36
9. Mugni 455 14 11 4 7 49
10. Reza 450 16 13 1 12 144
11. Ihsan 435 13 17 11,5 5,5 30,25
12. Irham 452 12 12 18,5 6,5 42,25
13. Rega 430 13 20 11,5 8,5 72,25
14. Yogi 457 13 9,5 11,5 2 4
15. Randi 468 13 3 11,5 8,5 72,25
16. Fajar 425 13 21 11,5 9,5 90,25
17. Adit 483 14 2 4 2 4
18. Galang 458 14 7,5 4 3,5 12,25
19. Arvan 485 14 1 4 3 9
20. Ajip 461 13 6 11,5 5,5 30,25
21. Indra 415 12 22 18,5 4,5 20,25
57

22. Radit 434 13 19 11,5 7,5 56,25


848.0
0

signifikan

/ Sedang
Kontribusinya :
58

Lampiran 4. Tabel Distribusi Normal


59

Lampiran 5. Tabel Distribusi Chi-Kuadrat (X2)


60

Lampiran 6. Tabel Distribusi F


61

Lampiran 7. Tabel Distribusi t


62

Lampiran 8. SK Bimbingan
63

Lampiran 9. Surat Izin Penelitian


64

Lampiran 11. Dokumentasi Sampel

SAMPEL

Pengisian Data dan Penjelasan Intrumen tes


65

Tes Melempar Pada Sasaran/Target

Tes Kelentukan Togok


66

Tes Kelentukan Pinggang

Tes Lompat Jauh Tanpa Awalan


67
Tes Push Up
68

Tes Kelincahan Lari Bolak-balik


69

Tes Passing Bawah dan Passing Atas

Tes Sevice
70
Tes Spike/Serangan
71

Lampiran 12. Riwayat Hidup Penulis


Penulis yang bernama Resma Purnamawati Budiawan,
dilahirkan di kota Tasikmalaya, 01 Maret 2001. Merupakan
anak kedua dari Ayah dan Ibu bernama bapak Atep dan ibu
Nenah. Penulis anak kedua dari dua bersaudara. Kakak
perempuan penulia bernama Resti Purwati Budiawan. Penulis
menempuh pendidikan Sekolah Dasar (SD) pada tahun 2008
dan lulus pada tahun 2014 di SD Negeri
Galunggung Tasikmalaya, kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di
SMP Negeri 10 Tasikmalaya dan lulus pada tahun 2017, setelah lulus penulis kemudian
melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 7 Tasikmalaya dan lulus pada
tahun 2019.Kemudian penulis melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi di Universitas
Mitra Karya Fakultas Pendidikan Kewepelatihan Olahraga. Dalam rangka menyelesaikan
Program Sarjana (S1), penlis melakukan penelitian dalam bentuk skripsi yang berjudul
“Hubungan Kemampuan Motor Ability dengan Keterampilan Bermain Bola Voli pada
Klub Bola Voli Al-Huda” dibawah bimbingan Bapak Dr. Suroyo, SE., MM. akhirnya
penulis bisa menyelesaikan skripsi ini dengan optimal dan mudah-mudahan skripsi ini bisa
bermanfaat bagi kita semua dan khususnya bagi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Universitas Mitra Karya bekasi.

Anda mungkin juga menyukai