Anda di halaman 1dari 95

SURVEI PEMBINAAN PRESTASI BULUTANGKIS

DI PB. EXOTIC KECAMATAN SIMO


KABUPATEN BOYOLALI

SKRIPSI
Diajukan dalam rangka menyelesaikan studi Strata 1
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

oleh

Satrio Budiharjo

6102417079

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2022
SURVEI PEMBINAAN PRESTASI BULUTANGKIS
DI PB. EXOTIC KECAMATAN SIMO
KABUPATEN BOYOLALI

SKRIPSI
Diajukan dalam rangka menyelesaikan studi Strata 1
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

oleh

Satrio Budiharjo

6102417079

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2022

i
PERSETUJUAN

Nama : Satrio Budiharjo


NIM : 6102417079
Program Studi : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Judul : Survei Pembinaan Prestasi Bulutangkis di PB. Exotic
Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian
Skripsi Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Semarang

Semarang, Januari 2022

Ketua Jurusan Pembimbing,


Pend. Jasmani Kesehatan dan Rekreasi,

Dr. Rumini, S.Pd., M.Pd. Dr. Drs. Hermawan Pamot Raharjo, M.Pd.
NIP. 197002231995122001 NIP. 196510201991031002

ii
PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul “Survei Pembinaan Prestasi Klub PB. Exotic Kecamatan
Simo Kabupaten Boyolali” karya Satrio Budiharjo, NIM 6102417079 telah
dipertahankan dalam Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan
Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang pada tanggal
.................. dan disahkan oleh Panitia Ujian Skripsi.

Panitia:

Ketua Sekretaris

Nama Nama

NIP NIP

Penguji I Nama Penguji I .........................................

NIP

Nama Penguji II
Penguji II .........................................
NIP

Penguji III Nama Penguji III .........................................

NIP

iii
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar

akademik, baik di Universitas Negeri Semarang (UNNES) maupun di

perguruan tinggi lain.

2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri,

tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Pembimbing dan masukan Tim

Penguji

3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau

dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan

sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan

dicantumkan dalam daftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari

terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah

diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang

berlaku di perguruan tinggi ini.

Semarang, Januari 2022


Yang Menandatangani,

MATERAI 10000

Satrio Budiharjo
NIM. 6102417079

iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

1. Berani memulai ialah langkah awal untuk mewujudkan mimpi menuju


kesuksesan.

2. Ketika mimpi kita pikirkan, mimpi itu berubah bentuk jadi rencana.
Ketika rencana kita ucapkan, maka rencana itu berubah bentuk jadi
komitmen. Kemudian, ketika komitmen kita lakukan, komitmen berubah
jadi kenyataan.

Persembahan

Dengan mengucap syukur


alhamdulillah berkat segala nikmat yang
diberikan oleh Allah SWT maka skripsi
ini saya persembahkan kepada kedua
orang tua saya yaitu, Ibu Noor Santi dan
Bapak Haryono yang telah mendukung
saya baik melalui doa, kasih sayang dan
semangat.

v
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt atas berkat, rahmat,
karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dan menyelesaikan penulisan skripsi
yang berjudul “Survei Pembinaan Prestasi Klub PB Exotic Simo Kabupaten
Boyolali”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat mencapat gelar sarjana
pendidikan. Dalam proses penulisan dan penyusunan skripsi ini penulis
mengalami kesulitan. Namun berkat bantuan, bimbingan dan dukungan dari
berbagai belah pihak skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Fatkhur Rokhman, M.Hum Sebagai Rektor Universitas Negeri


Semarang beserta staf dan karyawan yang telah memberikan kemudahan dan
kelancaran dalam administrasi dalam menyelesaikan studi.
2. Prof. Dr. Tandiyo Rahayu, M.Pd. Sebagai Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kemudahan administrasi
3. Dr. Rumini S.Pd,. M.Pd. Sebagai Ketua Jurusan PJKR, Fakultas Ilmu
Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan
kemudahan administrasi.
4. Dr. Drs. Hermawan Pamot Raharjo, M. Pd. Selaku pembimbing skripsi yang
telah memberikan arahan, bimbingan dan motivasi selama pengerjaan skripsi.
5. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan beserta staf yang telah memberikan
dukungan dalam penulisan skripsi.
6. Pelatih sekaligus pemilik dari PB Exotic simo dan atlet yang telah
memberikan data untuk penelitian skripsi.
7. Almamater UNNES yang tercinta.

Semarang, Januari 2022

Satrio Budiharjo

vi
ABSTRAK

Satrio Budiharjo. 2022. “Survei Pembinaan Prestasi Klub PB. Exotic


Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali”. Skripsi, Fakultas Ilmu Keolahragaan,
Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Dr. Drs. Hermawan Pamot Raharjo,
M. Pd.
Kata Kunci: Pembinaan Atlet, Organisasi Prestasi, Sarana dan prasarana

Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pembinaan prestasi


olahraga di klub Bulutangkis PB. Exotic Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali
yang meliputi Pembinaan Atlet, Organisasi Prestasi, Sarana dan prasarana. Tujuan
Penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pembinaan Atlet klub bulutangkis
PB. Exotic Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan lokasi penelitian
di klub Bulutangkis PB. Exotic Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali. Sumber
data penelitian berupa (1) Person, yaitu: Pemilik, Pengurus, Pelatih dan Atlet, (2)
Place, yaitu lapangan atau tempat latihan Bulutangkis. Pengumpulan data
menggunakan metode Wawancara, Observasi, dan Dokumentasi. Adapun teknik
Analisis data menggunakan analisis deskriptif.
Hasil penelitian sebagai berikut: (1) Pembinaan Atlet yang dilakukan di PB.
Exotic Kecamatan Simo Kabupaten Boyolalicukup baik dan terarah (2) keadaan
Organisasi yang dilaksanakan oleh pengurus-pengurus terkodinir dengan baik,
kekeluargaan, dan keterbukaan ditunjukan dengan pengelolaan Administrasi yang
baik dengan pendanaan yang dibantu subsidi silang membantu Atlet namun perlu
dilakukan pembenahan, , (3) Prestasi yang dicapai sangat baik sekali tingkat
Kabupaten Boyolali, (4) Sarana dan Prasarana cukup memadai walaupun masih
meminjam SMA Negeri 1 Simo.
Kesimpulan dari hasil penelitian adalah : (1) Pembinaan Prestasi dijalankan
sesuai program yang sudah dibuat oleh pelatih dan disepakati oleh atlet kerjasama
dengan orangtua(2) Organisasi cukup baik ditunjukan dengan pengelolaan
Administrasi baik oleh pengurus klub dengan pendanaan yang dibantu oleh
orangtua melalui subsidi silang untuk membantu atlet yang kurang mampu, (3)
Prestasi sangat menggembirakan sekali dengan menjuarai even pertandingan yang
bergengsi di Kabupaten Boyolali, (4) Sarana dan prasarana cukup memadai dan
sesuai dengan standar yang ada sebagai fasilitas penunjang latihan meskipun
meminjam di SMA Negeri 1 Simo.

vii
ABSTRACT

Budiharjo, Satrio. 2022. “Coaching Achievement Survey at PB. Exotic Club,


Simo District, Boyolali Regency”. Undergraduate Thesis, Sports Science
Department, Universitas Negeri Semarang. Supervisor: Dr. Drs. Hermawan Pamot
Raharjo, M. Pd.
Keywords: Athlete Coaching, Achievement Organizations, Facilities and
Infrastructure
The problem in this study is how the achievement coaching in the PB.
Exotic Badminton Club, Simo District, Boyolali Regency, which includes athlete
coaching, achievement organizations, facilities and infrastructure. The purpose of
this study was to determine the process of the athlete coaching in PB. Exotic
Badminton Club, Simo District, Boyolali Regency.
This study uses a qualitative approach with the research location in the PB.
Exotic Badminton Club, Simo District, Boyolali Regency. The sources of research
data is (1) Person, namely: Owners, Managers, Trainers, and Athletes, (2) Place,
namely the badminton training field or places. The collecting data used in study
was interview, observation, and documentation methods. The data analysis used
descriptive analysis.
The results of this study are as follow: (1) Athlete coaching conducted in
PB. Exotic, Simo District, Boyolali Regency, is quite good and directed, (2)
Organizational conditions carried out by well-coordinated, familial, and open-
minded administrators are shown by good administrative management with
funding assisted by cross subsidies to help athletes but needs to be improved, (3)
The achievement achieved are very good at the Boyolali Regency level, (4)
Facilities and infrastructure are quite adequate even though they are still
borrowing from SMA Negeri 1 Simo.
The conclusions from the results of the study are: (1) Achievement
Development is carried out according to the program that has been made by the
coach and agreed upon by the athlete in cooperation with the parents (2) The
organization is quite good as shown by good administrative management by club
administrators with funding assisted by parents through cross subsidies for
helping underprivileged athletes, (3) very encouraging achievement by winning a
prestigious match event in Boyolali Regency, (4) facilities and infrastructure are
adequate and in accordance with existing standards as training support facilities
even though they are borrowed at SMA Negeri 1 Simo.

viii
DAFTAR ISI

Halaman
PERSETUJUAN .................................................................................................... ii
PENGESAHAN .................................................................................................... iii
PERNYATAAN .................................................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Cakupan Masalah Penelitian .................................................................... 4
1.3 Rumusan Masalah .................................................................................... 5
1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................... 6
1.6 Orisinalitas Penelitian............................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 9
2.1 KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 9
2.1.1 Pembinaan ................................................................................................ 9
2.1.1.1 Pembinaan Prestasi.......................................................................... 10
2.1.1.2 Tahap-tahap Pembinaan .................................................................. 11
2.1.1.3 Pemassalan ...................................................................................... 12
2.1.1.4 Pembibitan ...................................................................................... 13
2.1.1.5 Pemanduan Bakat ............................................................................ 13
2.1.2 Organisasi ............................................................................................... 14
2.1.2.1 Klub Olahraga Bulu Tangkis .......................................................... 14

ix
2.1.2.2 Organisasi Bulutangkis ................................................................... 15
2.1.3 Prestasi Atlet Bulutangkis ...................................................................... 17
2.1.3.1 Pemanduan Bakat Atlet Bulu Tangkis ............................................ 17
2.1.3.2 Definisi Latihan ............................................................................... 21
2.1.3.3 Intensitas latihan.............................................................................. 21
2.1.3.4 Durasi latihan .................................................................................. 22
2.1.3.5 Frekuensi latihan ............................................................................. 22
2.1.3.6 Tujuan latihan ................................................................................. 22
2.1.3.7 Hukum latihan ................................................................................. 23
2.1.3.8 Pentahapan latihan .......................................................................... 25
2.1.3.9 Pengertian Pelatih............................................................................ 26
2.1.4 Sarana dan Prasarana .............................................................................. 29
2.1.4.1 Pengertian Sarana dan Prasarana .................................................... 29
2.1.4.2 Prasarana Olahraga.......................................................................... 29
2.1.4.3 Sarana Olahraga .............................................................................. 30
2.1.4.4 Fasilitas Olahraga ............................................................................ 30
2.1.5 PB. Exotic Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali ................................. 31
2.2 KERANGKA BERPIKIR ...................................................................... 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 34
3.1 Jenis dan Desain Penelitian .................................................................... 34
3.2 Fokus dan Lokus Penelitian.................................................................... 35
3.3 Tempat Penelitian ................................................................................... 35
3.4 Sumber data ............................................................................................ 35
3.5 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 36
3.6 Teknik analisis data ................................................................................ 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 40
4.1 Hasil Penelitian....................................................................................... 40
4.1.1 Pembinaan Prestasi.......................................................................... 40
4.1.2 Organisasi ........................................................................................ 41
4.1.3 Prestasi ............................................................................................ 44
4.1.4 Sarana dan Prasarana....................................................................... 46

x
4.2 Pembahasan ............................................................................................ 47
4.2.1 Pembinaan Prestasi.......................................................................... 47
4.2.2 Organisasi ........................................................................................ 48
4.2.3 Prestasi ............................................................................................ 51
4.2.4 Sarana dan Prasarana....................................................................... 52
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 54
5.1 Simpulan ................................................................................................. 54
5.2 Saran ....................................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 56
LAMPIRAN ......................................................................................................... 57

xi
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.1 Prestasi Atlet PB. Exotic ...................................................................... 3
Tabel 1.2 Keaslian Penelitian................................................................................ 7
Tabel 3.1 Kisi-kisi Pertanyaan ............................................................................. 43
Tabel 4.1 Akumulasi Prestasi Klub PB. Exotic .................................................... 52

xii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Pembinaan Prestasi Olahraga Ditinjau dari Teori Piramida, Usia
Berlatih, Tingkat Atlet, dan Tingkat Pertumbuhan dan Perkembangan Atlet ...... 16
Gambar 2.2 Alur Pembinaan Prestasi Olahraga Bulutangkis di PB Exotic, Simo,
Boyolali ................................................................................................................. 39

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian.......................................................................... 63


Lampiran 2. Daftar Nama Atlet PB. Exotic .......................................................... 64
Lampiran 3. Catatan Kejuaraan PB. Exotic .......................................................... 66
Lampiran 4. Struktur Kepengurusan PB. Exotic ................................................... 67
Lampiran 5. Dokumentasi ..................................................................................... 68
Lampiran 6. Hasil Isian Kuesioner........................................................................ 72

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tugas pokok PBSI adalah mengembangkan dan membina bulutangkis

sebagai olahraga rakyat, meningkatkan prestasi olahraga baik ditingkat daerah,

nasional maupun internasional, menyelenggarakan kejuaraan antar perkumpulan

dan perorangan secara berencana ditingkat Kabupaten/Kota, Provinsi dan

Nasional maupun Internasional. Maka dari itu organisasi keolahragaan sangat

diperlukan dalam pembinaan olahraga secara maksimal dan professional mulai

dari tahap pembibitan atlet sampai tahap pencapaian prestasi tertinggi.

Menurut Grice (2007:1), bulutangkis merupakan salah satu olahraga yang

paling terkenal di dunia. Olahraga ini menarik minat berbagai kelompok umur,

berbagai tingkat ketrampilan, dan pria maupun wanita memainkan olahraga ini di

dalam maupun di luar ruangan untuk ajang rekreasi, juga sebagai ajang

persaingan. Selain sebagai olahraga rekreasi, bulutangkis merupakan olahraga

prestasi yang mampu membawa bangsa Indonesia ke prestasi tingkat dunia.

Dengan adanya prestasi yang membanggakan itu, maka olahraga bulutangkis

tidak lepas dari pembinaan dalam latihan. Menurut Sajoto (1988:2), pembinaan

prestasi olahraga bulutangkis tidak berbeda dengan cabang olahraga yang lain, ada

beberapa aspekaspek yang harus dipenuhi yaitu aspek biologi, aspek psikologi,

aspek lingkungan, dan aspek penunjang.

1
2

Keberhasilan pembinaan prestasi olahraga tidak lepas dari manajemen yang

baik dalam pengelolaannya. Penerapan manajemen merupakan faktor lain yang

merupakan penentu keberhasilan prestasi atlet meskipun merupakan faktor tidak

langsung. Pentingnya sebuah manajemen diterapkan di dalam sebuah organisasi,

karena pada dasarnya kemampuan manusia itu terbatas (fisik, pengetahuan,

waktu, dan perhatian) sedangkan kebutuhannya tidak terbatas (Hasibuan, 2009:

3). Keunggulan dari manajemen diantaranya adalah pekerjaan yang sulit akan

menjadi ringan, meningkatkan daya dan hasil guna semua potensi yang dimiliki,

dapat mengurangi pemborosan-pemborosan, tercapainya tujuan secara teratur.

Sedangkan kelemahan manajemen itu sendiri yaitu terjadinya penyalahgunaan

posisi jabatan (rangkap jabatan), sistem birokrasi yang terlalu rumit dilaksanakan

sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam melakukannya, dan sering

terjadinya korupsi di sebuah organisasi yang mengadopsi sistem manajemen

terpimpin.

Kabupaten Boyolali terletak di Provinsi Jawa Tengah yang terdapat 13 klub

bulutangkis yang persaingannya sangat ketat. dan salah satu klub Kecamatan

Simo Kabupaten Boyolali yang berhasil menduduki peringkat 1 tingkat

Kabupaten adalah PB. Exotic Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali.

Keberhasilan PB. Exotic Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali adalah

komunikasi segenap jajaran pengurus baik ketua sampai bidang pembinaan. PB.

Exotic Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali memiliki total 47 atlet yang mana

terdiri atas 27 atlet laki laki dan 20 atlet perempuan dan untuk klub yang

bermarkas di Kabupaten Boyolali ini hanya membuka pelatihan khusus anak yang
3

masih duduk di bangku SD, dan SMP. keadaan dan permasalahan yang terjadi di

PB. Exotic Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali ialah di aspek pembinaan yang

meliputi aspek pembinaan, aspek sarana dan prasarana dan aspek prestasi.

Prestasi PB. Exotic Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali sebenarnya sudah

sangat bagus hal ini dibuktikan dengan rentetan prestasi yang berhasil ditorehkan

para atlet PB. Exotic Kabupaten Boyolali dalam tahun 2018 ini diantaranya

sebagai berikut:

Tabel 1.1 Prestasi Atlet PB Exotic

No. Kejuaraan Tingkat PRESTASI

1 Piala benggol 1 Kabupaten - Juara 1 Tunggal dini putra


(Tahun 2020) Boyolali - Juara 2 Tunggal dini putri
- Juara 3 tunggal dini putra
- Juara 3 tunggal dini putri

Piala benggol 2 Kabupaten - Juara 1 Tunggal dini putra


(Tahun 2020) Boyolali - Juara 1 Tunggal dini putri
- Juara 2 Tunggal pradini putri
- Juara 3 tunggal dini putra
- Juara 3 tunggal dini putri
2 Kejurkab (Tahun - Juara 1 Tunggal dini putri
2019) - Juara 1 Tunggal anak putri
Kabupaten Boyolali-Juara 2 Tunggal dini putri
- Juara 2 Tunggal anak Putri
- Juara 3 Tunggal dini putri
- Juara 3 Tunggal pradini putri
- Juara 3 Tunggal pradini putra
3 Tahun 2018 Juara 1 Tunggal dini putri
Juara 1 Tunggal anak putri
Juara 3 Tunggal pradini putra
Juara 3 Tunggal pradini putra
Juara 3 Tunggal dini putri
Juara 3 Tunggal dini putri
Juara 3 Tunggal anak putri
Sumber: PB. Exotic
4

Hasil yang diperoleh PB. Exotic Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali

tidak semudah membalikan tangan semata, prestasi yang dicapai sampai saat ini

berkat perhatian secara khusus terutama pembinaan prestasi, organisasi, prestasi

dan sarana prasarana. Untuk mendapatkan atlet berprestasi, disamping proses

latihan yang harus dijalankan dengan baik, perlu juga dibarengi dengan

menciptakan kompetisi- kompetisi agar proses latihan yang diterapkan dapat diuji

dan dievaluasi melalui kompetisi yang ada. Oleh karena itu semakin besar volume

dan frekuensi kejujuran maka semakin besar peluang untuk menghasilkan atlet

berprestasi. Untuk mencapai prestasi maksimal olahraga harus dikembangkan

melalui kegiatan pembinaan terprogram, terarah, terencana, melalui kegiatan yang

berjenjang dalam waktu relatif lama.

Berdasarkan hasil prestasi yang diperoleh PB. Exotic Kecamatan Simo

Kabupaten Boyolali, peneliti sangat tertarik sekali untuk mengangkat tema skripsi

yang berjudul “ Survei Pembinaan Prestasi Klub Bulutangkis PB. Exotic

Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali Tahun 2018”.

1.2 Cakupan Masalah Penelitian

Permasalahan dalam penelitian ini perlu untuk dilakukan pembatasan, agar

masalah yang diteliti lebih terfokus dan tidak keluar dari pembahasan.

Berdasarkan hal tersebut, permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada:

1. Proses pembinaan atlet yang dilakukan di Klub Bulutangkis PB. Exotic

Kecamantan Simo Kabupaten Boyolali

2. Pengelolaan organisasi Klub Bulutangkis PB. Exotic Kecamatan Simo

Kabupaten Boyolali
5

3. Hasil prestasi atlet Klub Bulutangkis PB. Exotic Kecamatan Simo Kabupaten

Boyolali

4. Sarana dan prasarana yang ada di Klub Bulutangkis PB. Exotic Kecamatan

Simo Kabupaten Boyolali

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas muncul beberapa Rumusan

masalah yang berkaitan dengan keadaan pembinaan prestasi, organisasi, prestasi

dan sarana prasarana PB. Exotic Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali Tahun

2018 :

1. Bagaimana proses pembinaan Atlet yang dilakukan di klub Bulutangkis PB.

Exotic Simo Boyolali?

2. Bagaimana pengelolaan organisasi klub Bulutangkis PB. Exotic Kecamatan

Simo Kabupaten Boyolali?

3. Bagaimana hasil prestasi atlet Bulutangkis PB. Exotic Kecamatan Simo

Kabupaten Boyolali?

4. Bagaimana Sarana dan Prasarana yang ada di klub Bulutangkis PB. Exotic

Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali?

1.4 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui proses pembinaan Atlet klub bulutangkis PB. Exotic Kecamatan

Simo Kabupaten Boyolali

2. Mengetahui pengelolaan organisasi klub Bulutangkis PB. Exotic Simo

Boyolali.
6

3. Mengetahui prestasi atlet di klub bulutangkis PB. Exotic Kecamatan Simo

Kabupaten Boyolali

4. Mengetahui sarana dan prasarana yang ada di klub bulutangkis PB. Exotic

Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Secara Teoretis

Hasil penelitian ini menambah pengetahuan tentang pembinaan prestasi,

pengelolaan organisasi, prestasi atlet dan sarana dan prasaranan yang dilakukan

oleh klub PB. Exotic Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali. Kemudian, dapat

menjadi landasan penelitian lanjutan yang memiliki kaitan dengan penelitian ini,

ataupun penelitian dengan tujuan mengembangkan hasil penelitian ini.

2. Secara Praktis

Hasil penelitian ini berguna bagi pelatih para atlet agar dapat memperhatikan

pembinaan fasilitas yang diperlukan atlet, dan memberikan solusi bagaimana

untuk dapat melaksanakan pembinaan olahraga bulutangkis yang baik. Selain itu

juga sebagai tambahan kajian pengembangan ilmu pengetahuan olahraga

mengenai pembinaan prestasi klub.

1.6 Orisinalitas Penelitian

Prinsip orisinalitas ialah dasar dalam menciptakan suatu karya cipta ataupun

penelitian, fungsi orisinalitas tersebut agar terhindar dari tindakan plagiarisme

(Abdullah, 2020).
7

Tabel 1.2 Keaslian Penelitian

Rancanga
No Peneliti Judul n Variabel Hasil Penelitian
Penelitian
Firman Survei Survei Context, Input, Context: perlu
1 Wahyudi Pembinaan model Process, and menerapkan
(Wahyudi, Prestasi CIPP Product. fungsi
F., 2021) Cabang manajemen dan
Olahraga antusias
Bulutangkis pengurus; Input:
dengan Sarana prasana
Metode cukup baik;
Contect, Process:
Input, pembinaan
Process, dan prestasi cukup
Product baik; dan
(CIPP) PB Product: hasil
Jalak Putih berupa prestasi.
Jembrana
2 Nurman Pembinaan Kuesioner Latihan Fisik; Latihan Fisik
Hasibuan & Prestasi Latihan (82,75%);
Ruli Cabang Teknik; Latihan Teknik
Simamora Olahraga Latihan (84,10%);
(Hasibuan, Bulutangkis Taktik; dan Latihan Taktik
N., & PBSI Latihan (81,25%); dan
Simamora, Sumatera Mental. Latihan Mental
R., 2018) Utara (81,77%).
Perolehan
totalnya sebesar
86,65% (Baik
Sekali).
3 Fendy Survei Observasi, Pengelolaan Perekrutan atlet
Ahmad Pembinaan wawancara, organisasi; kurang baik;
Zensari dan Prestasi Klub dan sarana dan pelatih sudah
Ricko Irawan Bulutangkis dokumenta prasarana; baik;
(Zensari, F. Se- si. pelatih; pengorganisasian
A., & Kabupaten pendanaan; baik; pendanaan
Irawan, R., Kebumen latihan; atlet; baik; sarana dan
2021) dan prestasi. prasarana sedang;
prestasi belum
maksimal.

Sumber: Peneliti
8

Berdasarkan pada tabel di atas maka terkait hal yang menjadi

perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah

lokasi dan waktu penelitian memiliki perbedaan dengan penelitian

sebelumnya, yang mana penelitian dengan judul yang sama belum pernah

dilaksanakan di PB Exotic, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 KAJIAN PUSTAKA

2.1.1 Pembinaan

Pembinaan adalah usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara

berdaya guna dan berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik.Untuk

mencapai prestasi atlet secara maksimal dan optimal diperlukan pembinaan yang

terprogram, terarah dan berkesinambungan serta didukung dengan beberapa faktor

penunjang yang memadai.Dan untuk mencapai prestasi optimal atlet, juga

diperlukan daya melatih yang dituangkan dalam rencana program latihan tertulis

yang tersusun secara sistematis sebagai pedoman arah kegiatan untuk mencapai

tujuan secara efektif dan efisien.

Pencapaian prestasi maksimal olahraga harus dikembangkan melalui

kegiatan pembinaan terprogram, terarah, terencana melalui kegiatan berjenjang

dalam waktu yang relatif lama. Terciptanya prestasi puncak adalah hasil dari

persiapan atlet yang amat cermat, berdasarkan program latihan yang terorganisasi

secara sangat rinci, direncanakan secara bertahap, obyektif, dan diterapkan secara

berkesinambungan. (Harsuki 2003:308).

Strategi yang paling mendasar dalam mupaya mewujudkan peningkatan

sumber daya manusia Indonesia, khususnya dibidang olahraga, adalah

memusatkan perhatian dan orientasi pembangunan olahraga sedini mungkin, yaitu

dengan melakukan pembinaan dan pengembangan olahraga bagi generasi muda

sejak usia dini. Konsep pembinaan olahraga sedini mungkin adalah kalau kita

9
10

ingin mencapai prestasi yang tinggi, maka perlu diterapkan konsep sedini

mungkin. Karena saat itulah yang paling tepat untuk memberikan dasar

keterampilan dan memberikan dasar keterampilan dan membentuk karakter

bermain bulu tangkis, menumbuhkan sportivitas, dan semangat pantang

menyerah, sehingga prestasi yang dihasilkan dapat benar-benar maksimal (Komite

Olahraga Nasional Indonesia 2000:C-65).

Pola pembinaan ada dua aspek yang harus diperhatikan, dan yang pertama

adalah latihan yang disesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak.

Pola pembinaan berdasar pertumbuhan dan perkembangan anak meliputi:1)

Latihan dari cabang olahraga dari spesialisasi harus disesuaikan dengan

pertumbuhan dan perkembangan atlet, 2) Perhatian harus difokuskan pada

kelompok otot, kelenturan persendian, stabilitas dan penggiatan angota tubuh,

yang berhubungan dengan salah satu syarat cabang olahraga spesialisasi, 3)

pengembangan kemampuan fungsional dan morfologis sampai tingkat tertinggi

yang akan diperlukan untuk membangun tingkat keterampilan teknikdan taktik

yang tinggi secara efesien. 4) pengembangan penguasaan keterampilan adalah

sebagai persyaratan pokok yang diperlukan untuk memasuki tahap spesialisasi dan

prestasi, 5) prinsip perkembangan penguasan teknik dan keterampilan harus

didasarkan pada fakta bahwa semuanya ada saling ketergantungan satu sama lain.

2.1.1.1 Pembinaan Prestasi

Pembinaan adalah usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara

berdaya guna dab berhasil untuk meningkatkan atau memperoleh hasil yang lebih

baik. Untuk mencapai prestasi atlet secara maksimal diperlukan pembinaan yang
11

terpogram, terarah dan berkesinambungan serta didukung dengan penunjang yang

memadai. Dan untuk mencapai prestasi optimal atlet juga diperlukan latihan

intensif dan berkesinambungan kadang- kadang menimbulkan

kebosanan(baredom). Hal ini dapat menjadi penyebab penurunan prestasi,oleh

karena itu diperlukan pencegahan yaitu dengan merencanakan dan melakukan

latihan- latihan yang bervariasi. Berlatih secara intensif belum cukup menjamin

tercapainya peningkatan prestasi. Hal ini karena peningkatan prestasi tercapai

selain intensif, latihan dilakukan dengan bermutu dan berkualitas.(Tohar, 2002

:10).

Prestasi olahraga yang optimal dapat dicapai dengan pembinaan yang baik

dan benar disertai dengan latihan fisik, teknik dan mental. Pembinaan yang

teratur, sistematis, terprogram dan berkesinambungan dengan pendekatanilmu

pengetahuan dan teknologi yang diterapkan dalam program latihan, sehingga apat

meningkatkan kualitas kemampuannya. Dengan latihan akan mendukung suatu

prestasi yang diinginkan. Prestasi olahraga tidak akan lepas dari beberapa program

latihan. Untuk mencapai prestasi maksimal olahraga harus dikembangkan melalui

kegiatan pembinaan terprogram, terarah, terencana melalui kegiatan berjenjang

dalam waktu yang relatif lama.

2.1.1.2 Tahap-tahap Pembinaan

Tahap pembinaan dibedakan dalam tiga tingkatan yaitu tahap pemanduan

bakat, pembibitan dan tahap pematangan juara Digambarkan dalam sebuah

gambar sebagai berikut:


12

Atlet Pembinaan Prestasi Usia pencapaian prestasi puncak = pasca


Senior adolesensi (18 tahun ke atas).
Junior Pembibitan Usia spesialisasi = masa adolesensi (13-18
Lanjut tahun).

Pemula Pemassalan Usia mulai berolahraga = masa kanak-


kanak (6-12 tahun).

Gambar 2.1 Pembinaan Prestasi Olahraga Ditinjau dari Teori Piramida, Usia

Berlatih, Tingkat Atlet, dan Tingkat Pertumbuhan dan Perkembangan Atlet

2.1.1.3 Pemassalan

Pemassalan adalah mempolakan keterampilan dan kesegaraan jasmani

secara multilateral dan spesialisasi. Pemassalan olahraga bertujuan untuk

mendorong dan menggerakan masyarakat agar lebih memahami dan lebih

menghayati hakikat dan manfaat olahraga sebagai kebutuhan hidup,khususnya

jenis olahraga yang bersifat mudah, murah, menarik, bermanfaat dan

massal.melibatkan atlet sebanyak- banyaknya sebagai bagian dari upaya

peningkatan prestasi olahraga.(Islahuzzaman, 2010:62).

Pemassalan olahraga berfungsi untuk menumbuhkan kesehatan dan

kesegaran jasmani manusia Indonesia dalam membangun manusia yang

berkualitas dengan menjadikan olahraga sebagai bagian dari pola hidup bangsa

Indonesia. Oleh karena itu, dalam pembangunan olahraga perlumeningkatkan dan

memperluas pemassalan. Dalam olahraga prestasi, pemassalan seharusnya dimulai

pada usia dini. Pemassalan sangat baik jika dimulai sejak masa kanak-kanak,

terutama pada akhir masa kanak-kanak (6-12 tahun) pada masa ini merupakan

tahap perkembangaan keterampilan gerak dasar. (Islahuzzaman, 2010:62).


13

2.1.1.4 Pembibitan

Pembibitan adalah upaya yang diterapkan untuk menjaring atlet berbakat

dalam olahraga prestasi, yang diteliti secara terarah dan intensif melalui orang tua,

guru dan pelatih pada suatu cabang olahraga, yang bertujuan untuk menyediakan

calon atlet berbakat dalam berbagai cabang olahraga prestasi, sehingga dapat

dilanjutkan dengan pembinaan yang lebih intensif lagi dengan sistem yang lebih

inovatif serta mampu memanfaatkan hasil riset secara ilmiah serta perangkat

teknologi modern yang ada. Pembibitan adalah suatu pola yang diterapkan dalam

upaya menjaring atlet berbakat yang diteliti secara ilmiah.(Said junaidi, 2003:50).

Pembibitan merupakan pengupayaan untuk menelusuri dan menemui

pribadi yang berpotensi memeroleh prestasi, pembibitan tahap lanjutan dari

pemassalan. Sebagian besar pembibitan dilaksanakan dengan mengidentifikasi

bakat, dan dilanjutkan dengan proses pengembangan. Proses pembibitan

memerlukan program untuk memunculkan bibit. Salah satunya dengan

terdapatnya kejuaran-kejuaraan yang secara teratur diselenggarakan untuk

memunculkan atlet baru. Tujuan utama pengidentifikasian bakat yakni memilah

calon atlet baru berkemampuan pada cabang olahraga tertentu.

2.1.1.5 Pemanduan Bakat

Pemanduan bakat adalah usaha yang dilakukan untuk memperkirakan

peluang seorang atlet berbakat agar dapat berhasil dalam menjalani program

latihan sehingga mampu mencapai prestasi puncaknya.(Said Junaidi, 2003:51).

Pemain yang berbakat sangat menentukan tercapainya prestasi maksimal.

Bakat pemain diibaratkan bahan mentah yang akan diolah untuk perkembangan
14

prestasinya pada olahraga bulutangkis, maka perlu adanya proses pencari bibit

pemain yang berbakat. Mencari bibit pemain dalam penanggulangannya dapat

ditempuh melalui observasi pertandingan-pertandingan maupun mengadakan test

pengukuran pemain. Pemain berbakat dapat ditemukan di sekolah-sekolah,

perkumpulan-perkumpulan bulutangkis, organisasi-organisasi pemuda dan

keluarga. Untuk pembibitan pemain yang berbakat perlu ada pengelompokan

umur, tingkatan keterampilan sesuai dengan kebutuhan dalam program latihannya.

2.1.2 Organisasi

2.1.2.1 Klub Olahraga Bulu Tangkis

Organisasi olahraga yang mengurusi tentang segala hal keperluan pada

sebuah klub resmi, selayaknya memiliki organisasi yang standar proses

pelaksanaan pelatihan agar dapat menuju pada tujuan utamanya dengan

diadakannya pusat pelatihan cabang olahraga tertentu. Manajer, asisten manajer,

pelatih dan asistennya, trainer pun juka diperlukan yang bertugas sebagai pelatih

fisik utama atlet saat pelaksanaan program latihannya, serta yang tidak kalah

pentingnya adalah adanya fasilitas gedung dan peralatan-peralatan yang

mendukung pada cabang tersebut sangat vital dibutuhkan untuk mencapai prestasi

yang maksimal dan optimal. Mengelola sebuah organisasi atau klub yang baik

harus memperhatikan berbagai faktor, salah satunya adalah adanya manajerial

yang baik dan berkualitas untuk mencapai tujuan yang ingin di capai klub atau

organisasi tersebut.

Manajemen adalah sebagai kemampuan atau ketrampilan untuk memperoleh

suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain.
15

Setiap kombinasi dari keterampilan yang berkaitan dengan perencanaan planning),

pengorganisasian (organizing), pengarahan (dicecting), pengawasan (controlling),

penganggaran (budgeting), kepemimpinan (leading), dan penilaian (evaluating), di

dalam konteks dari suatu organisasi atau departemen yang produk utamanya atau

servisnya dikaitkan dengan olahraga atau kegiatan fisik menurut (Harsuki,

2013:62-63)

Klub bulutangkis yang layak untuk sebuah latihan harus memenuhi

beberapa persyaratan tersebut. Lapangan bulu tangkis in door, peralatan net dan

shuttlecock serta lapangan yang standar dari sisi luas bangunan termasuk area

bebas permainan dari segala gangguan benda-benda di luar lapangan permainan.

Langit-langit atau atap permukaan lapangan harus diatur sebaik mungkin oleh

seorang pemimpin atau orang- orang yang memahami tentang manajerial sebuah

organisasi dalam rangka tujuan jangka panjang, baik penggunaan, perawatan,

maupun rehabilitasi atau perbaikan- perbaikan untuk ketahanan usia fasilitas

organisasi yang lebih baik.

2.1.2.2 Organisasi Bulutangkis

Pengorganisasian berarti mempersatukan sumber-sumber daya pokok

dengan cara yang teratur dan mengatur orang-orang dalam pola yang sedemikian

rupa, hingga mereka dapat melaksanakan aktivitas-aktivitas guna mencapai tujuan

yang telah ditentukan. ( Harsuki, 2012:105). Pengorganisasian juga berarti

mempersatukan orang-orang pada tugas yang saling berkaitan. Istilah

pengorganisasian berasal dari perkataan “organism”, yang merupakan sebuah

entitas dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga


16

hubungan mereka satu sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan

keseluruhan. Apabila suatu kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih

bekerjasama kearah suatu tujuan bersama, maka hubungan antara mereka dapat

menimbulkan permasalahan, misalnya siapa yang mengambil keputusan, siapa

yang melaksanakan pekerjaan dan seperti apa, tindakan apa yang perlu dilakukan

apabila terdapat kondisi-kondisi tertentu.

Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan

kelakuan yang efektif antara orang-orang, hingga mereka dapat bekerja sama

secara efisien dan demikian memperoleh kepuasan pribadi dalam hal

melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam kondisi lingkungan tertentu guna

mencapai tujuan atau sasaran tertentu. George R. Terry (1986) dalam (Harsuki,

2012:105) Organisasi merupakan badan, wadah, tempat dari kumpulan orang-

orang yang bekerja bersama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Selain itu,

organisasi juga merupakan suatu struktur fungsi dan sistem kerjasama yaitu

adanya suatu struktur dan sistem kerjasama yang dilakukan berdasarkan aturan

dan penjabaran fungsifungsi pekerjaan secara formal. Organisasi juga dapat

didefinisikan sebagai kelompok orang yang saling berinteraksi dan bekerjasama

untuk merealisasikan tujuan bersama.

Berdasarkan definisi tersebut jelas bahwa dalam suatu organisasi paling

tidak terdapat tiga elemen yang satu sama lainnya sulit untuk dipisahkan. Ketiga

elemenorgainisasi tesebut adalah sebagai berikut : a. Terdiri dari sekelompok

orang b. Adanya interaksi dan kerjasama c. Memiliki tujuan bersama (Amirullah,

Haris Budiyono, 2004:166) Elemen utama dari suatu organisasi adalah adanya
17

sekelompok orang yang secara sadar menggabungkan diri dengan ikatan norma,

peraturan ketentuan, dan kebijakan yang telah diformulasikan dan masing masing

pihak pihak siap untuk menjalankannya dengan penuh tanggung jawab.

Elemen kedua adalah bahwa dalam suatu organisasi yang terdiri dari

sekelompok orang-orang yang saling mengadakan hubungan timbal balik, saling

memberi dan menerima, dan juga saling bekerjasama untuk melahirkan dan

merealisasikan suatu maksud(purpose), sasaran(objectives), dan tujuan (goal)

Elemen terakhir adalah bahwa dalam suatu organisasi yang terdiri dari

sekelompok orang yang saling berinteraksi dan bekerjasama tersebut diarahkan

pada suatu titik tertentu yang merupakan tujuan bersama dan ingin direalisasikan.

Setiap organisasi mempunyai tujuan tertentu yang telah diformulasikan secara

bersama-sama diantara orang-orang yang terikat didalamnya. Tujuan bersama

hendak direalisasikan tersebut dapat merupakan tujuan jangka panjang maupun

jangka pendek. Termasuk juga tujuan-tujuan yang pencapaiannya secara rutin

maupun tujun-tujuan pencapaiannya dilakukan secara berkala saja (Amirullah,

2004:166 -167).

2.1.3 Prestasi Atlet Bulutangkis

2.1.3.1 Pemanduan Bakat Atlet Bulu Tangkis

Sumber daya atlet memiliki peran yang sangat strategis dalam pembinaan

prestasi khususnya olahraga bulutangkis, karena atlet merupakan objek yang

sangat berpengaruh terhadap berhasil atau tidaknya suatu cabang olahraga.

memiliki prestasi yang optimal merupakan suatu tujuan utama dari setiap cabang

olahraga. atlet adalah seseorang yang telah melakukan pelatihan dari salah satu
18

cabang olahraga secara kontinyu dalam waktu tertentu serta telah menunjukkan

peningkatan prestasi secara bertahap (Harsuki, 2012:104).

Pencapaian prestasi suatu cabang olahraga yang tinggi diperlukan beberapa

hal selain bentuk latihan atau metode yang terprogram dengan baik, namun harus

ada juga proses identifikasi pemanduan bakat yang akan menentukan apakah

atlet sesuai dengan cabang olahraga tersebut. Penelitian bakat dalam cabang

olahraga bulutangkis memerlukan cara tertentu dalam menentukan atlet yang

akan di bina untuk mencapai prestasi tertinggi sesuai yang diharapkan dan dapat

tampil maksimal dalam setiap kompetisi.

1. Potensi Atlet

Sumber daya atlet memiliki peran yang sangat strategis dalam pembinaan

prestasi khususnya olahraga bulutangkis, karena atlet merupakan objek yang

sangat berpengaruh terhadap berhasil atau tidaknya suatu cabang olahraga.

memiliki prestasi yang optimal merupakan suatu tujuan utama dari setiap cabang

olahraga. atlet adalah seseorang yang telah melakukan pelatihan dari salah satu

cabang olahraga secara kontinyu dalam waktu tertentu serta telah menunjukkan

peningkatan prestasi secara bertahap (Harsuki, 2012:104). pencapaian prestasi

suatu cabang olahraga yang tinggi diperlukan beberapa hal selain bentuk latihan

atau metode yang terprogram dengan baik, namun harus ada juga proses

identifikasi pemanduan bakat yang akan menentukan apakah atlet sesuai dengan

cabang olahraga tersebut. Penelitian bakat dalam cabang olahraga bulutangkis

memerlukan cara tertentu dalam menentukan atlet yang akan di bina untuk

mencapai prestasi tertinggi sesuai yang diharapkan dan dapat tampil maksimal.
19

2. Bakat

Bakat merupakan dasar kepandaian, sifat dan pembawaan yang dibawa

sejak lahir. Bakat pada umumnya diartikan sebagai sebagai suatu kemampuan

bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu untuk dikembangkan lebih

lanjut dan dilatih, yaitu agar bakat tersebut bisa terwujud secara maksimal.

Dikatakan (Yudiana, 2007:53) bahwa Tujuan identitifikasi bakat adalah

untuk memprediksikan suatu derajat yang tinggi tentang kemungkinan sarana

talet akan mampu menyesuwaikan dan menyelesaikan program latihan junior

dengan baik dalam olahraga yang di pilih, agar ia dapat dan layak mengukur

secara pasti, kemudian dapat melakukan tahap selanjutnya. Tujuan umum dari

identifikasi bakat anak dan remaja adalah meningkatkan standar prestasi

olahraga, yakni peningkatan standar prestasi pada kompetisi Nasional

dimaksimalkan melalui bakat yang dimiliki atlet pada cabang olahraga tertentu

agar menjadi sukses dikompetisi tingkat Internasional. Sedangkan tujuan khusus

dari identifikasi bakat anak dan remaja antara lain sebagai berikut: (a)

memetakan bakat anak dan remaja dengan kesempatan untuk berkembang pada

keterampilan olahraga yang ditekunininya, (b) Optimis terhadap potensi seluruh

individu pada kesuksesan prestasi olahraga, (c) meningkatkan rangsangan yang

cukup untuk partisipasi secara berkelanjutan, (d) mengendalikan ketidaksesuaian

cabang olahraga yang ditekuni oleh anak dan remaja sehingga mengurangi

kemungkin cedera saat olahraga.

Proses identifikasi bakat untuk mendapatkan calon atlet yang kelak

diharapkan dapat meraih prestasi diperlukan upaya dengan beberapa tahapan.


20

Ada beberapa tahapan yang harus disiapkan atlet yaitu: (a) Mencari calon atlet

berbakat, (b) Memilih calon atlet yang usia muda (c) Memonitor calon atlet

secara terus menerus dan teratur, (d) Membantu calon atlet agar dapat meraih

prestasi puncak.

Metode yang digunakan dalam mengidentifikasi bakat pada calon atlet

adalah pertama seleksi alam, merupakan pendekatan yang normal dan cara

pengembangan alam olahraga dalam olahraga tertentu. Seleksi ini menganggap

bahwa atlet mengikuti olahraga tertentu sebagai hasil dari pengaruh setempat,

misal tradisi sekolah, harapan orang tua, teman sebaya dan lingkungan sekitar.

Dengan demikian evolusi prestasi atlet ditentukan oleh seleksi alam yang

bergantung pada beberapa faktor. Pendekatan pada seleksi alam ini sering kali

berjalan lambat. Seleksi alam lebih sedikit memerlukan persyaratan tinggi atau

berat badan misalnya: Bola baskte, Bola voli, Sepakbola dan sebagainya.

Demikian juga olahraga yang memerlukan kecepatan, waktu reaksi, koordinasi

dan power seperti: Lari cepat, Judo, Hockey, Nomor lompat, dan sebagainya.

Kedua adalah seleksi ilmiah yaitu suatu pendekatan untuk mengidetifikasi bakat

anak dengan cara menyeleksi prospek kemampuan alami yang telah dimiliki

anak untuk diarahkan pada olahraga yang sesuai dengan potensinya dan

dilakukan dalam bentuk tes ilmiah oleh para ilmuan. Seperti untuk cabang

olahraga yang memerlukan tinggi badan dan berat badan seperti olahraga Bola

basket, Bola voli, Sepakbola, atau even-even melempar pada cabang olahraga

atletik. Seleksi ilmiah menjadi penguat untuk betul dipertimbangkan. Begitupula,

untuk olahraga yang didominasi oleh unsur percepatan seperti waktu reaksi,
21

koordinasi dan power. Misalnya: Lari cepat, Gulat, Sepakbola, Bola voli, atau

Nomor lompat pada olahraga atletik.

Kriteria pemilihan atlet berbakat adalah sebagai berikut: (a) Aspek biologis

(potensi atau kemampuan dasar tubuh, fungsi organ tubuh, postur dan struktur

tubuh), (b) Aspek psikologis (intelektual, kecerdasan atau IQ, motivasi,

kepribadian dan kerja syaraf), (c) Umur (usia secara kronologis dan usia secar

psikologis), (d) Keturunan, (e) Aspek lingkungan.

2.1.3.2 Definisi Latihan

Latihan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas fungsional organ-organ

tubuhserta psikis pelakunya. Oleh sebab itu, latihan yang dilakukan harus disusun

dan dilakukan secara tepat dan benar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Latihan dengan cara yang tidak tepat akan mempengaruhi perkembangan anak,

baik secara fisiologi maupun psikologis. (Sanusi Hasibuan Dkk, 2009:12).

2.1.3.3 Intensitas latihan

Kualitas yang menunjukkan berat ringannya latihan disebut sebagai

intensitas.Besarnya intensitas bergantung pada jenis dan tujuan latihan.Latihan

aerobik menggunakan patokan kenaikan detak jantung.secara umum intensitas

latihan kebugaran adalah 60% - 90% detak jantung maksimal dan secara khusus

besarnya intensitas latihan bergantung pada tujuan latihan. Latihan untuk

membakar lemak tubuh menggunakan intensitas 65% - 75% detak jantung

maksimal yang dilakukan 20- 60 menit setiap latihan dan dilakukan 3-5 kali

perminggu (Djoko Pekik, 2004: 83).


22

2.1.3.4 Durasi latihan

Takaran lamanya latihan untuk olahraga prestasi adalah 45-120 menit dalam

training zone, sedangkan untuk olahraga kesehatan seperti program latihan untuk

menurunkan berat badan antara 20-30 menit dalam training zone. Maksudnya

yaitu bahwa latihan-latihan tidak akan efisien, atau kurang membuahkan hasil jika

takaran latihan di atas tidak terpenuhi. Takaran lama latihan untuk meningkatkan

kebugaran dan menurunkan berat badan dilakukan selama 20-60 menit. (Djoko

Pekik ,2004:21).

2.1.3.5 Frekuensi latihan

Frekuensi latihan berhubungan erat dengan intensitas latihan dan lama

latihan.Dalam melakukan latihan sebaiknya frekuensi latihan dilaksanakan paling

sedikit tiga kali seminggu, baik untuk olahraga kesehatan maupun untuk olahraga

prestasi.Untuk meningkatkan kebugaran perlu latihan 3-5 kali per minggu (Djoko

Pekik, 2004:17).

2.1.3.6 Tujuan latihan

Tujuan melakukan latihan olahraga adalah untuk mempertahankan dan

meningkatkan kondisi fisik atau kesegaran jasmani. Kesegaran jasmani

memegang peranan penting dalam pencapaian suatu prestasi. Dengan kesegaran

jasmani yang baik maka akan:

1. Terjadi peningkatan kemampuan sistem sirkulasi darah dan kerja jantung

2. Terjadi peningkatan kekuatan, kelentukan, dayatahan, koordinasi,

keseimbangan, ketepatan, kelincahan, dan kecepatan.

3. Terjadi peningkatan kemampuan gerak efesien


23

4. Terjadi peningktan kemampuan pemulihan organ-organ tubuh setelah latihan.

5. Terjadi peningkatan kemampuan merespons dengan cepat.

Seorang atlet harus menjalani tes terlebih dahulu sebagai dasar penyusunan

program latihan.(Rubianto hadi, 2007:52).

2.1.3.7 Hukum latihan

Proses latihan merupakan sebuah proses yang tidak terhindarkan untuk

menganut hukum tertentu secara empirik dan keilmuan yang telah terbukti dan

teruji secara jelas seiring dengan berkembangan ilmu pengetahuan.

1. Hukum overload

Tubuh manusia memiliki sifat adaptasi terhadap perlakuan yang dilakukan

terhadapnya, termasuk beban latihan. Bila tubuh dengan tingkat kebugaran

tertentu diberikan beban latihan dengan tingkat intensitas tertentu maka tubuh

akan mengadaptasi dengan rangkaian proses sebagai berikut : proses awal setelah

pembebanan adalah kelelahan dan memerlukan istirahat, setelah istirahat dengan

kurun waktu tertentu maka tubuh akan kembali bugar, namun dengan tingkat

kebugaran yang lebih baik dari sebelumnya. (Rubianto Hadi, 2007:53).

Beban latihan / intensitas latihan yang diberikan harus sesuai dengan

kemampuan masing-masing individu sehingga mampu mendapatkan

overkompensasi yang optimal, kemudian program tersebut dilanjutkan

berdasarkan hasil dari overkompensasi tersebut. Untuk mendapatkan kebugaran

yang lebih baik seorang pelatih harus benar-benar cermat dan teliti dalam

pemberian beban latihan, jangan sampai terjadi karena beban yang diberikan

terlalu berat sehingga yang didapat penurunan kebugaran.


24

2. Hukum Reversibilitas

Hukum reversibilitas menuntut atlet untuk berlatih secara berkelanjutan dan

progresif. Latihan yang berkelanjutan akan mendapatkan tingkat kebugaran yang

semakin meningkat. Sebaliknya apabila latihan dihentikan kebugaran akan

menurun latihan sebaiknya ilakukan minimal 2 hari sekali, sebab setelah 2x24 jam

kebugaran seseorang akan mengalami penurunan.Hasil latihan yang berbulan-

bulan akan cepat hilang apabila tidak latihan beberapa minggu, saja oleh sebab itu

seorang atlet harus selalu latihan setiap hari. Dengan latihan setiap hari kondisi

yang telah dicapai dapat dipertahankan. (Rubianto Hadi, 2007:54).

3. Hukum kekhususan

Hukum kekhususan memberikan tuntutan bahwa beban latihan yang

diberikan kepada atlet harus sesuai dengan kebutuhan terhadap kemampuan dan

ketrampilan fisik cabang olahraganya dan kondisi obyektif dari atlet tersebut

seperti umur kronologis, perkembangnanya, kemampuan fisik dan mentalnya saat

itu, serta cirri khas yang dimiliki oleh atlet yang tidak atau sulit diubah namun

tidak mengurangi kinerjanya.

Hukum kekhususan yang juga memberikan tuntutan pada pelatih untuk

memahami sepenuhnya kondisi atlet pada cabang olahraga yang ditekuni,

kelemahanya, kekuatanya, serta peluang dan tantangan bagi atlet yang diasuhnya

untuk dapat mencapai prestasi.

Hukum kekhususan seorang pelatih diharapkan mampu untuk menciptakan

macam- macam bentuk latihan yang sesuai dengan kebutuhan atlet, dengan bentuk

latihan yang bervariatif dapat membantu mengurangi kejenuhan dan stress selama
25

latihan. Prinsip spesifik mengatakan bahwa manfaat akan terjadi kalau rangsangan

tersebut mirip atau menyerupai gerakan-gerakan yang dilakukan pada olahraga

tersebut. Latihan berkaitan dengan unsure biomotorik maka pelatih harus tahu

betul system energi apa dan unsur- unsure fisik apa yang paling dibutuhkan yang

dominan untuk cabang olahraga yang dilatihnya.(Rubianto Hadi, 2007:55).

2.1.3.8 Pentahapan latihan

1. Tahap latihan dasar

Tahap awal yang harus dilewati oleh atlet muda sebelum masuk dalam

spesialisasi pada satu-satunya cabang yang akan ditekuni. Sasaran yang harus

dicapai pada tahap latihan ini adalah sebagai berikut :

a. Pengembangan kondisioning dan koordinasi.

b. Pengembangan pola gerak dasar olahraga yang akan ditekuni.

c. Kesiapan berlatih dan pembentukan kepribadian yang baik.

d. Menanamkan pengalaman pada latihan dan kompetisi.

e. Menemukan bakat atlet dan mengembangkannya (Rubianto Hadi, 2007:64).

2. Tahap latihan lanjutan

Tahapan latihan penghubung dari tahap latihan dasar menuju tahap prestasi

tinggi pada tahap ini tujuan latihan adalah memperkuat pondasi ketrampilan,

kualitas, dan kemampuan fisik. Dan melakukan latihan yang lebih khusus pada

cabang olahraga yang ditekuni. Tahap ini dimulai pada usia 8 tahun. cabang yang

akan ditekuni. Sasaran yang harus dicapai pada tahap latihan ini adalah sebagai

berikut:
26

a. Memperkuat kemampuan untuk berlatih dan menghadapi berbagai kendala

psikologis dan fisik serta sosial

b. Mengembangkan harmonisasi kondisi fisik seperti : kekuatan, kecepatan, daya

tahan, dan kelincahan

c. Mengembangkan tahap teknik dan taktik dengan melakukan berbagai uji coba

atau implementasi pada latihan dan melakukan pertandingan-pertandingan

3. Tahap prestasi tinggi

Bagian terakhir pada seluruh proses latihan. Tujuan tahap ini adalah

kemampuan atlet untukk mengikuti kejuaraan nasional dan internasional serta

mencatatkan prestasi terbaik.Sasaran pada tahap ini adalah melakukan spesialisai

pada tingkat tinggi untuk mencapai prestasi. (Rubianto Hadi, 2007 : 65).

2.1.3.9 Pengertian Pelatih

Pelatih adalah seorang yang professional yang tugasnya membantu

olahragawan dan tim dalam memperbaiki penampilan olahraga. Karena pelatih

adalah suatu profesi, maka sebaiknya pelatih harus dapat memberikan pelayanan

yang sesuai dengan standar/ukuran professional yang ada. Sedangkan yang sesuai

dengan profesi adalah pelatih harus dapat memberikan pelayanan pelatihan sesuai

dengan perkembangan mutakhir pengetahuan ilmiah dibidang yang ditekuni

menurut Pate Rotella (Sanusi Hasibuan Dkk, 2009:8) Seorang pelatih dalam

menjalankan profesinya memerlukan falsafah, falsafah merupakan pegangan

dalam menjalankan tugasnya.


27

1. Kriteria pelatih

Beberapa ahli dalam bidang kepelatihan telah banyak memberikan

pandangan tentang kualifikasi yang harus di punyai oleh pelatih bila

menginginkan dirinya menjadi pelatih yang sukses. Menurut Ecky Tamtelahitu

bahwasanya untuk menjadi seorang pelatih yang sukses harus memounyai

beberapa kemampuan, diantaranya adalah:

a. pekerja keras

b. antusias yang tinggi

c. jujur

d. disiplin

e. menghargai waktu

f. pantang mundur

g. berpenampilan baik

h. menepati janji

i. melakukan sesuai dengan kata-katanya

j. tahan dikritik

k. dapat bekerjasama dengan orang lain

l. mempunyai bekal ilmu pengetahuan dibidangnya

m. mempunyai skill

n. simpatik

o. mempunyai personal approach yang baik

p. berpikir positif

q. bersikap apa adanya

r. tidak membeda-bedakan

s. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa


28

2. Peran dan Tugas Pelatih

Untuk dapat melakukan tugas dan peran dengan baik pelatih harus

memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Menciptakan komunikasi yang sebaik-baiknya.

Hebatnya seorang pelatih tidak akan dapat membina atlet dengan baik

apabila tidak ada ketersediaan psikologi dari atlet untuk mendengarkan dan

menerima petunjuk- petunjuk dari pelatihnya. Interaksiedukatif perlu diciptakan

oleh pelatih, yaitu interksi antara pelatih dan atlet dan antara sesame atlet yang

didasarkan atas nilai-nilai pendidikan yaitu antara lain rasa keakraban,

keterbukaan, penuh kasih sayang, kesediaan untuk dikoreksi, menerima saran-

saran dan sebagainya yang semua itu didasarkan atas sikap-sikap positif-

konstruktif.

b. Memahami watak, sifat-sifat, kebutuhan dan minat

Atlet sebagaimana keberhasilan pendidikan juga akan ditentukan oleh

seberapajauh kita memperhatikan minat (interest), kebutuhan (needs), dan

kemampuan (ability) yang harus dikembangkan dari subyek didik (Dewey,

1964:4).

c. Pelatih harus mampu menjadi motivator

Pelatih harus mampu menjadi motivator yang baik, dengan kemampuan

pelatih membangkitkan motivasi atlet akan meningkatkan kepercayaan diri ini

memungkinkan atlet meraih prestasi optimal.


29

d. Membantu atlet dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.

Pelatih harus mampu membantu memecahkan problema yang dihadapai

atlet baik problema dalam latihan dan pertandingan maupun problema dalam

keluarga, sekolah ataupun pekerjaan.Sehubungan dengan hal itu maka harus

dipikirkan bagaimana menyiapkan atlet agar matang menghadapi pertandingan-

pertandingan. Belajar mengatsai stress merupakan hal yang sangat penting agar

dapat memiliki kematangan sebagai juara. Permasalahan-permasalahan yang

bersifat teknis maupun pribadi selalu dihadapi atlet, dan untuk itu pelatih harus

selalu peka, selalu memperhatikan keadaan dan perkembangan individu atlet yang

dibina.

2.1.4 Sarana dan Prasarana

2.1.4.1 Pengertian Sarana dan Prasarana

Sarana prasarana adalah olahraga adalah suatu bentuk permanen baik itu

ruangan di luar maupun di dalam. Semua lapangan dan bangunan olahraga beserta

perlengkapannya untuk melaksanakan program kegiatan (Sumber:

http//rosi46nelly.wordpress.com, Accessed 08/05/2015).

2.1.4.2 Prasarana Olahraga

Prasarana berarti segala sesuatu yang merupakan penunjang

terselenggaranya suatu proses (usaha atau pembangunan). Dalam olaharaga

prasarana didefinisikan sebagai sesuatu yang mempermudah ataumemperlancar

tugas dan memiliki sifat yang relatif permanen. (Soepartono,2000:5).

Berdasarkan definisi tersebut dapat disebutkan beberapa contoh prasarana

olahraga ialah: lapangan bola basket, lapangan tenis, gedung olahraga (hall),
30

stadion olahraga, stadion atletik dan lain-lain. Gedung olahraga dapat digunakan

sebagai prasarana pertandingan bola voli, pertandingan bulutangkis dan lain-

lain.Pengertian prasarana sebenarnya bukan hanya terbatas pada hal-hal yang

terkait dengan arena kegiatan olahraga saja.Tetapi segala sesuatu di luar arena ikut

memperlancar jalannya aktifitas olahraganya juga disebut prasarana.

2.1.4.3 Sarana Olahraga

Istilah sarana olahraga adalah terjemahan dari “facilities”, yaitu sesuatu

yang dapat digunakan dan dimanfaatkan dalam pelaksanaan kegiatan olahraga

atau pendidikan jasmani. Sarana olahraga dapat dibedakan menjadi dua kelompok

yaitu:

1. Peralatan (apparatus), ialah sesuatu yang digunakan, contoh: peti loncat, palang

sejajar, dan lain-lain.

2. Perlengkapan (device), yaitu

a. Sesuatu yang melengkapi kebutuhan prasarana misalnya net, bendera untuk

tanda, garis batas dan lain-lain.

b. Sesuatu yang dapat dimainkan atau dimanipulasi dengan tangan atau kaki,

misalnya: bola, raket pemukul dan lain-lain.

Seperti halnya prasarana olahraga, sarana yang dipakai dalam kegiatan

olahraga pada masing-masing cabang olahraga tersebut dipakai sebagai materi

kegiatan. (Soepartono,2000:6).

2.1.4.4 Fasilitas Olahraga

Fasilitas olahraga ialah semua prasarana olahraga yang meliputi semua

lapangan atau bangunan olahraga beserta perlengkapnnya untuk melaksanakan


31

program kegiatan olahraga.berdasarkan batasan diatas, istilah fasilitas olahraga

sudah mencakup pengertian sarana dan prasarana perlengkapan.Dalam

pembicaraan sehari-hari istilah fasilitas olahraga ini sudah populer, sehingga tidak

ada kesulitan jika pada pembicaraan selanjutnya istilah ini kadang-kadang

digunakan. (Soepartono,2000:6).

2.1.5 PB. Exotic Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali

Persatuan Bulutangkis Exotic terletak di Kecamatan Simo Kabupaten

Boyolali yang mana merupakan impian seorang warga untuk menciptakan suasana

bagi warga sekitar untuk membentuk karakter kemandirian sebagai wujud dari

tanggung jawab orangtua terhadap generasi terutama anak-anaknya. PB. Exotic

suatu tempat atau sarana untuk mengembangkan kemampuan seorang atlet

khususnya atlet bulutangkis.

PB. Exotic terletak dijalan Ngaliyan RT 07 RW II Pelem Simo Kabupaten

Boyolali, klub ini dikelola oleh bapak Rahmat Hidayat S.Pd selaku ketua dan

penanggung jawab dibantu keluarga besarnya dalam menjalankan roda organisasi.

Semua pengurus masih keluarga besar dari bapak Rahmat Hidayat S.Pd juga

pendanaannya juga, berkat kecintaan bapak Rahmat Hidayat S.Pd ini yang juga

lulusan dari keolahragaan juga.

Gedung atau tempat berlatih PB. Exotic di SMA Negeri 1 Simo dengan

sistem membayar per bulan, sedangkan peserta/atlet dikenai biaya tiap latihan

Rp.2000,-. Kebetulan bapak Rahmat Hidayat S.Pd ini juga mengampu guru

PJOK di SMA Negeri 1 Simo tentang birokrasi dengan pihak sekolahan tidak

mengalami kesulitan. Pendanaan kecil pada jaman sekarang tak menghalangi


32

ketua maupun pengurus dalam mencetak prestasi khususnya di Kabupaten

Boyolali. PB. Exotic mempunyai peserta/atlet yang resmi terdaftar sebanyak 47

orang, yakni 27 putra dan 20 putri. sedangkan pelatihnya ada 3 orang. Beberapa

pelatih bulutangkis di PB. Exotic Kabupaten Boyolali merupakan lulusan fakultas

ilmu keolahragaan yang memiliki bidang keahlian kepelatihan bulutangkis.


33

2.2 KERANGKA BERPIKIR

Kerangka berpikir berisi gambaran logis bagaimana antarvariable saling

berkorelasi. Berdasarkan hal tersebut, kerangka berpikir yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut.

Klub Bulutangkis
PB. Exotic, Kec.
Simo, Kab.
Boyolali Organisasi Prestasi

Konteks

 Pembinaan
Prestasi Atlet
Proses  Sarana dan
Prasarana
 Pelatihan
 Pendanaan

Luaran
Prestasi Atlit

Gambar 2.2 Alur Pembinaan Prestasi Olahraga Bulutangkis di PB Exotic, Simo,


Boyolali
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif tentang PB.

Exotic Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali menggunakan pendekatan penelitian

kualitatif. Penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan

sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan terhadap manusia

dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam

bahasanya dan dalam peristiwanya (Moleong dalam Margono,2005). Penelitian

kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud memahami fenomena tentang

apa yang dialami oleh subjek penelitian dengan cara menggambarkan peristiwa

atau tindakan-tindakan dan hasilnya berupa kata-kata.

Setelah melakukan proses penelitian meliputi Observasi, Dokumentasi dan

Wawancara di PB. Exotic Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali. Hasil penelitian

ini merupakan deskripsi jawaban responden serta observasi langsung di PB.

Exotic Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali. Sesuai dengan permasalahan

penelitian ini terkait dengan Pembinaan prestasi, Pengelolaan organisasi, Prestasi

yang dicapai dan Sarana dan Prasarana di klub bulutangkis PB. Exotic

Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali, maka langkah selanjutnya menganalisis

data hasil penelitian dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif.

Penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok

manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu

34
35

kelas peristiwa pada masa sekarang. Dalam penelitian ini menggunakan deskriptif

kualitatif, yaitu data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan

bukan angka-angka (Lexy J. Meleong, 2001:11).

3.2 Fokus dan Lokus Penelitian

Variabel dalam penelitian ini yaitu mengenai pembinaan atlet, pengelolaan

organisasi, prestasi dan sarana dan prasarana di klub PB. Exotic Kecamatan Simo

Kabupaten Boyolali.

3.3 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Klub Bulutangkis PB. Exotic dijalan

Ngaliyan RT 07 RW II Pelem Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali.

3.4 Sumber data

Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, tindakan,

selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.(Lexy J.

Meleong, 2001:157). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan responden,

fasilitas, aktivitas klub, dan dokumen.

3.4.1 Responden

Adalah orang yang yang melakukan jawaban saat interview atau

wawancara.Dalam hal ini peneliti melakukan interview dengan responden

pengurus, pelatih dan atlet di klub PB Natural Simo.

3.4.2 Fasilitas Klub

Fasilitas yang dimaksud adalah sarana dan prasarana yang berupa tempat

latihan, serta alat-alat yang digunakan untuk kegiatan pembinaan prestasi

olahraga bulutangkis.
36

3.4.3 Aktivitas Klub

Segala tindakan dan tingkah laku seseorang yang berkaitan dengan aspek-

aspek pembinaan prestasi olahraga yang berlangsung di tempat kegiatan yang

berhubungan dengan pembinaan prestasi olahraga bulutangkis.

3.4.4 Dokumen

Catatan tertulis dan foto atau gambar yang diperoleh dari tempat peneliti

yang berkaitan dengan aspek produksi dan dapat dijadikan data yang pasti.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

3.5.1 Wawancara (Interview)

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian

dengan cara Tanya jawab, sambil bertatap muka antara sipenanya atau

pewawancara dengan sipenjawab atau responden dengan menggunakan alat yang

dinamakan interview guide (panduan wawancara) (Moh. Nazir, 2009 : 193).

Walaupun wawancara adalah proses percakapan yang berbentuk Tanya

jawab dengan tatap muka, wawancara adalah proses pengumpulan data untuk

suatu penelitian. Beberapa hal dapat membedakan wawancara dengan percakapan

sehari-hari, antara lain:

1. Pewawancara dan responden biasanya belum saling mengenal sebelumnya;

2. Respoden selalu menjawab pertanyaan.

3. Pewawancara tidak menjuruskan pertanyaan kepada suatu jawaban, tetap harus

selalu bersifat netral.

4. Pertanyaan yang dinyatakan mengikuti panduan yang telah dibuat

sebelumnya(interview guide) (Moh. Nazir, 2009:194).


37

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Pertanyaan

Konsep Aspek Bahasan

1. Minat dan motivasi atlet


Upaya mencapai prestasi 2. Peran atlet dalam
dalam olahraga peningkatan prestasi
merupakan hal yang 3. Peran pelatih dalam
kompleks, meliputi peningkatan prestasi
beberapa faktor, antara Pembinaan 4. Aspek-aspek latihan
lain organisasi program Prestasi 5. Metode latihan
latihan, sarana dan 6. Tahapan-tahapan
prasarana, serta prestasi pembinaan
dari Klub PB. Exotic, 7. Periode program latihan
Simo, Boyolali. 8. Strategi pembinaan khusus

1. Peran organisasi dalam


pembinaan prestasi
Organisasi 2. Tata kelola/administrasi
3. Rekruitmen atlet
4. Rekruitmen pelatih

1. Kompetisi yang diikuti


Prestasi
2. Prestasi yang diraih

1. Peran penting sarana dan


prasarana
Sarana dan 2. Keadaan sarana dan
Prasarana prasarana
3. Ketersediaan sarana dan
prasarana

3.5.2 Pengamatan atau observasi

Pengamatan atau observasi ialah kegiatan perhatian terhadap sesuatu obyek

menggunakan penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba dan pengecap secara

langsung. Penelitian observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, rekaman

gambar, rekaman suara. (Suharsimi Arikunto, 2010:199-200).


38

3.5.3 Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah dan sebagainya. (Suharsimi

Arikunto, 2006:231).

3.6 Teknik analisis data

Analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah,

karena dengan analisislah data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna

dalam memecahkan masalah penelitian.(Moh. Nazir,2009:346)

3.6.1 Reduksi Data

Data yang diperoleh ditulis dalam bentuk laporan atau data yang terperinci.

Laporan yang disusun berdasarkan data yang diperoleh direduksi, dirangkum,

dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting. Data hasil

mengikhtiarkan dan memilah milah berdasarkan satuan konsep,tema, dan

kategori tertentu akan memberikan gambaran yang lebih tajam tentang hasil

pengamatan juga mempermudah peneliti untuk mencari kembali data sebagai

tambahan atas data sebelumnya yang diperoleh jika diperlukan.(Wiratna

Sujarweni, 2014:35)

3.6.2 Penyajian Data

Data yang diperoleh dan dibuat dikategorisasikan menurut pokok

permasalahan dan dibuat dalam bentuk matriks sehingga memudahkan peneliti

untuk melihat pola-pola hubungan satu data dengan data lainnya.


39

3.6.3 Menarik kesimpulan atau verifikasi

Kegiatan penyimpulan merupakan langkah lebih lanjut dari kegiatan

reduksi dan penyajian data. Data yang sudah direduksi dan disajikan secara

sistematis akan disimpulkan sementara. Kesimpulan yang diperoleh pada tahap

awal biasanya kurang jelas, tetapi pada tahap-tahap selanjutnya akan semakin

tegas dan memiliki dasar yang kuat. Kesimpulan sementara perlu diverifikasi.

Teknik yang dapat digunakan untuk memverifikasi adalah triangulasi sumber data

dan metode, diskusi teman sejawat, dan pengecekan anggota.(Wiratna Sujarweni,

2014:35).
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian di PB. Exotic Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali

meliputi wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini merupakan

deskripsi jawaban responden serta observasi langsung di PB. Exotic Kecamatan

Simo Kabupaten Boyolali. Sesuai dengan permasalahan penelitian ini terkait

dengan proses pembinaan Prestasi, pengelolaan organisasi, hasil prestasi atlet

serta Sarana dan Prasarana, maka langkah selanjutnya menganalisis data hasil

penelitian dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif.

4.1.1 Pembinaan Prestasi

Menunjang kegiatan pembinaan prestasi diperlukan adanya dukungan baik

sarana dan prasarana maupun dana dalam hal ini adalah sebagai bentuk dari

proses berjalanya kegiatan pembinaan. Dengan demikian tanpa adanya dukungan

dana maka pembinaan tidak akan tercapai. Dukungan tersebut sangat erat

kaitannya agar dapat diwujudkan program dalam pembinaan prestasi.

Pembinaan prestasi PB. Exotic Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali sesuai

dengan hasil wawancara untuk atlet dalam minat dan motivasi semula berkat

dorongan orangtua dalam mendidik anak terutama karakter keseharian dan

prestasi maksimal yang diharapkan. Rahmat Hidayat S.Pd selaku ketua umum dan

pelatih memang berharap besar terhadap perkembangan psikologis terutama anak-

anak daerah Kecamatan Simo dalam perkembangan jaman saat ini. Beliau

40
41

mengurusi PB. Exotic Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali dengan hati

pengabdian yang luar biasa dengan dukungan penuh orangtua.

Peran atlet sangat besar dalam mencapai prestasi yang maksimal, program

latihan yang diterapkan pelatih dilaksanakan dengan suka cita dilakukan.

Kebanyakan atlet PB. Exotic Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali adalah

peserta didik SMA Negeri 1 Simo jadi paham betul dengan program yang

diterapkan oleh pelatih karena mereka lakukan dari kelas 1. Semua atlet

mendapatkan pembinaan dengan sama, mereka dengan pelatihan dan pembinaan

yang baik tersbut maka akan dapat meningkatkan prestasi dan keterampilan/tehnik

dasar permainan bulutangkis.

Selain itu mereka menyatakan bahawa pelatih mampu melaksanakan

pembinaan dengan baik dan disiplin. Kedisiplinan pelatih di tunjukan dengan

datang tepat waktu dan pelatih akan memberi sanksi kepada atlet jika tidak

disiplin dan datang terlambat. Pelatih selama ini cukup mampu membawa prestasi

bagi siswa, ditambah lagi pelatih mampu motivasi atlet dengan baik, sehingga

mereka juga mempunyai jiwa yang kuat, siap menerima kekalahan dalam sebuah

pertandingan. Sarana dan prasarana selama ini cukup mendukung proses

pembinaan prestasi yang telah berjalan, ditambah lagi dukungan dari organisasi

dan lingkungan mendukung proses pembinaan.

4.1.2 Organisasi

PB. Exotic salah satu perkumpulan bulutangkis di Kabupaten Boyolali yang

masih baru namun memiliki prestasi yang cukup membanggakan dengan prestasi

yang membanggakan. Rahmat Hidayat S.Pd merupakan salah seorang yang benar-
42

benar peduli dengan perkembangan dan pembinaan bulutangkis khususnya di

wilayah Kecamatan Simo dan sekitarnya. Rahmat Hidayat S.Pd merupakan guru

PJOK di SMA Negeri 1 Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali yang menerapkan

hasil studinya dengan mengembangkan ekstra kurikuler di sekolah tersebut. Dasar

pemikiran dan keinginannya Rahmat Hidayat S.Pd untuk mengembangkan minat

bulutangkis bagi masyarakat sekitar disambut antusias oleh pihak sekolah dan

masyarakat terutama orangtua yang mempunyai anak potensi terutama

bulutangkis. Rahmat Hidayat S.Pd merupakan guru wiyata bakti yang mendapat

gaji dari kemampuan SMA Negeri 1 Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali, gaji

tersebut jelas tidak mungkin untuk pengelolaan klub bulutangkis yang ia dirikan.

Pengabdian yang luar biasa ini di apresiasi oleh pimpinannya yaitu kepala

sekolah karena Rahmat Hidayat S.Pd ini merupakan tokoh guru yang tidak

mudah menyerah dalam situasi yang minim. SMA Negeri 1 Kecamatan Simo

Kabupaten Boyolali sangat terbantu sekali terutama dalam mengharumkan nama

sekolah dengan prestasi khususnya bidang bulutangkis dimana pialanya sudah

memenuhi lemari sekolah.

Pengelolaan organisasi di PB. Exotic Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali

Rahmat Hidayat S.Pd yang juga sebagai ketua mererkut keluarga besarnya untuk

terlibat dalam kepengurusan roda organisasinya. Pengorganisasian terdiri dari

struktur organisasi, sumber daya, keuangan dan sarana prasarana. Organisasi

yang dipimpin oleh Rahmat Hidayat S.Pd mempunyai peranan yang sangat

penting terhadap kegiatan PB. Exotic. Organisasi PB. Exotic sebagai wadah

kegiatan bulutangkis yang bersifat sosial untuk mencapai tujuan mencapai prestasi
43

yang maksimal. Peranan organisasi PB. Exotic di dalam kegiatan telah diatur

dengan pembagian tugas secara sistematis, sehingga dapat diharapkan akan

memperlancar pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan.

Rekrutmen atlet yang dijalankan oleh PB. Exotic dengan menerima semua

pendaftar baik dari kalangan peserta didik sekolah SMA Negeri 1 Kecamatan

Simo maupun dari masyarakat sekitar tanpa melihat strata sosial ekonomi. Dalam

menjalankan program hasil analisa latihan pelatih bisa untuk menentukan grade

kemampuan dari atlet tersebut untuk memilah ketrampilan dasar. Hasil rekrutmen

atlet berdasarkan ketrampilan dasar dilaporkan ke pihak orangtua maupun atlet

itu sendiri dengan tujuan supaya mereka mengetahui golongan usia dan pelatih

yang menangani dalam latihan.

Rekrutmen pelatih di PB. Exotic Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali

sesuai hasil wawancara dengan Rahmat Hidayat S.Pd selaku ketua menerangkan

bahwa pelatih di klub ini masih saudaranya. Jawaban beliau dalam perekrutan

pelatih bukan nepotisme karena mereka yang dipilih sudah mempunyai referensi

kepelatihan pada saat menempuh studinya. Alasan selanjutnya karena minimnya

anggaran untuk membayar jasa pelatih dari luar, karena dalam program latihan

atlet tidak dibebani dalam iuran setiap bulannya. Setiap latihan atlet membawa

uang Rp.2000,- untuk iuran membeli shuttlecock, dengan minimnya iuran tersebut

pelatih memanfaatkan shuttlecock bekas untuk latihan teknik. Rahmat Hidayat

S.Pd juga menuturkan untuk meminta teman sesama pelatih di sekita wilayah

Kabupaten Boyolali. untuk mengumpulkan shuttlecock bekas untuk klub yang

binanya.
44

Pelatih yang membina di PB. Exotic sebenarnya cuma Rahmat Hidayat S.Pd

dan dibantu oleh dua saudaranya yang bernama rizal abdullah dan Ridwan Abdul

Azis. Mereka berdua diberi tugas oleh Rahmat Hidayat S.Pd memberikan materi

teknik dasar bagi atlet pemula. Karena keterbatasan anggaran atlet yang sudah

berprestasi membantu tugas dalam memberikan teknik kepada sesama teman yang

masih pemula sehingga dalam suasana pelatihan dalam menerapkan program tidak

menjadi kendala.

4.1.3 Prestasi

Prestasi yang ditorehkan oleh PB. Exotic Kecamatan Simo Kabupaten

Boyolali sangat luar biasa sekali, hal ini dibuktikan dengan medali maupun piala

yang sudah ditorehkan selama klub ini didirikan pada tahun 2017. Kompetisi yang

diikuti oleh PB. Exotic semua tingkat kabupaten Boyolali dengan hasil dibawah

ini:

Tabel 4.1 Akumulasi Prestasi Klub PB. Exotic

TAHUN Juara 1 Juara 2 Juara 3 Keterangan

2020 3 2 4 Piala Benggol 1 dan 2

2019 2 2 3 Kejuaran Kabupaten

2018 2 - 5 Kejuaran Kabupaten

Sesuai data dari KONI Kabupaten Boyolali Tahun 2018 klub bulutangkis

yang terdaftar di PBSI 13 PB yang tersebar di berbagai Kecamatan, termasuk PB.

Exotic yang selalu eksis dalam kejuaran tingkat kabupaten. Prestasi yang dicapai

PB. Exotic dari tahun 2018, 2019 dan 2020 sangat membanggakan karena tahun
45

berdirinya saja baru tahun 2017. Jangka pelaksanaan satu tahun sudah menyabet

beberapa nomor pertandingan baik singgle maupun nomor double. Prestasi yang

begitu baik tak lepas dari sistem pembinaan yang baik yang dijalankan oleh

pengurus dan pelatih. Orangtua atlet dalam peran prestasi PB. Exotic sangat besar

pengaruhnya, hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Rahmat Hidayat

S.Pd. Menghadapi setiap pertandingan orangtua melakukan rapat intern masalah

pendanaan, mereka bergotong royong dalam persiapan maupun dalam

pelaksanaan pertandingan bulutangkis. Orangtua atlet semua terlibat walau

anaknya tidak terpilih sebagai atlet yang dikirim dalam pertandingan tersebut,

mereka saling subsidi silang dimana orangtua yang mampu tidak segan segan

membantu mereka yang kurang dalam ekonomi. Pendanaan selama ini di PB.

Exotic tidak mengalami kendala yang berarti, sesuai hasil wawancara dengan

ketua semua pertandingan yang diadakan se Kabupaten Boyolali semua diikuti.

Prestasi yang digapai atlet PB. Exotic adalah kerja keras pelatih dan atlet

dalam kerjasama menjalankan program yang sudah disusun sedemikian rupa.

Rahmat Hidayat S.Pd dalam menerapkan program khususnya menghadapi even

kejuaraan sering kali mengadakan try out dengan klub bulutangkis yang ada di

sekitar Kabupaten Boyolali. Penerapan program try out ini untuk mengevaluasi

persiapan atlet terutama kelemahan dasar dalam menghadapi even pertandingan

tersebut. Penerapan evaluasi menjelang pertandingan biasanya sparing partner

dimana atlet bisa melawan pelatih atau orangtua yang kualitas permainannya

diatas rata rata dari atlet PB. Exotic.


46

4.1.4 Sarana dan Prasarana

Pengurus PB. Exotic salah satu anggota yang bukan keluarga adalah sie

sarana dan prasarana, bapak Sulaiman adalah tenaga keamanan yang juga diberi

kepercayaan sebagai tenaga kebersihan sekolah di SMA Negeri 1 Kecamatan

Simo diberikan tanggung jawab memegang sarpras PB. Exotic. Pengabdian bapak

Sulaiman ini luar biasa karena status sebagai tenaga honorer yang penghasilannya

tiap bulan untuk hidup sederhana dengan keluarganya.

Tugas dari bapak Sulaiman menyiapkan dari sebelum sampai selesai latihan

dari PB. Exotic karena sarana dan prasarana atau fasilitas merupakan hal yang

harus dipenuhi oleh suatu organisasi olahraga. Kemajuan atau perbaikan dan

penambahan jumlah fasilitas yang ada akan menunjang suatu kemajuan prestasi

dan paling tidak dengan fasilitas yang memadai akan meningkatkan prestasi.

Fasilitas dapat pula diartikan kemudahan dalam melaksanakan proses melatih

yang meliputi peralatan dan perlengkapan tempat latihan. Dengan demikian

fasilitas sangat dibutuhkan karena merupakan sesuatu yang dipakai untuk

memperoleh atau memperlancar jalannya kegiatan dalam pencapaian peningkatan

prestasi. Keadaan sarana prasarana PB. Exotic sangat bergantung kepada SMA

Negeri 1 Simo, selain gedung yang berupa lapangan juga fasilitas yang ada di

sekolahan tersebut untuk dimanfaatkan. Prinsip latihan PB. Exotic tidak

mengganggu kegiatan di SMA Negeri 1 Simo.


47

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pembinaan Prestasi

Pembinaan prestasi di PB. Exotic dalam menjalankan program pembinaan

sudah berjalan cukup baik dengan merekrut atlet-atlet usia dini dan

menggolongkannya sesuai dengan umur yaitu pra dini, dini, anak, pemula remaja.

Untuk mencapai prestasi atlet secara maksimal dan optimal diperlukan pembinaan

yang terprogram, terarah dan berkesinambungan serta didukung dengan beberapa

faktor penunjang yang memadai.

Keterlaksanaan pembinaan olahraga dapat membantu atau berperan

penting dalam pencapaian prestasi olahraga. Diharapkan dengan

pembinaan olahraga sesuai dengan semestinya dapat membantu anak

dalam proses pencapai prestasi secara maksimal. Pembinaan prestasi

olahraga diselenggakan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik

sehingga dengan pembinaan yang baik akan membantu peserta didik

dalam menjadi atlet yang profesional, berprestasi dan membawa nama baik

sekolah maupun daerah, bahkan menjadi atlet nasional yang menjadi

kebangaan bangsa.

Pembinaan adalah usaha, tindakan, dan kegiatan yang dilakukan secara

berdaya guna dan berhasil untuk meningkatkan atau memperoleh hasil yang lebih

baik (A. Mangunhardja 1989: 134) dalam Arif Setyawan (2005: 7). Sesuai dengan

hasil wawancara dengan Rahmat Hidayat S.Pd untuk atlet usia dini dibutuhkan

arahan dan pendekatan supaya anak tertarik yaitu dengan permainan bulutangkis.

Dasar pendidikan dari pelatih adalah pendidikan olahraga mengerti konsep


48

perkembangan dan pertumbuhan anak, jadi dalam pelaksanaan latihan dibuat

permainan menuju tujuan yang dicapai.

Permainan tradisional yang mengarah pada jenis kebugaran jasmani

dilakukan dengan permainan hijau dan hitam, permainan ini mengandung unsur

selain kebugaran jasmani juga reflek yang tinggi sehingga bisa melatih dalam

mengambil keputusan. Permainan tersebut bisa berganti sesuai dengan kebutuhan

yang diperlukan dalam latihan terutama karakter anak dalam kejujuran dan

kerjasama. keterangan selanjutnya dalam wawancara Rahmat Hidayat S.Pd

sportifitas sangat dijunjung tinggi dalam pemmbinaan dasar permainan

bulutangkis.

Pembinaan prestasi dalam menghadapi even pertandingan kerjasama pelatih

dan orangtua atlet sangat diperlukan sekali, dalam mempersiapkan mental

bertanding juga makanan dan minuman dijaga sehingga atlet dalam menghadapi

pertandingan tidak ada kendala. Program prestasi disamping tryout juga atlet

diberi program tree in one, dimana atlet yang akan menghadapi pertandingan

melawan tiga temannya sekaligus. Tiga pelatih juga sebagai sparing partner

untuk melatih mental dalam menghadapi lawan, pelatih saling bergantian dalam

sesi latihan ini dimana ada yang metih dasar teknik, melatih fisik juga melatih

dalam mengambil keputusan.

4.2.2 Organisasi

Pengelolaan organisasi PB. Exotic Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali

sangat unik sekali karena semua pengurus adalah keluarga besar dari Rahmat

Hidayat S.Pd, semua berperan dalam organisasi dengan sukarela. Dalam


49

pengelolaan organisasi PB. Exotic Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali sistem

kekeluargaan adalah prinsip yang dipegang teguh sampai sekarang. Pengelolaan

organisasi semua pengurus yang terlibat saling bergotong royong dalam

meningkatkan prestasi PB. Exotic, pengurus tidak mengambil keuntungan yang

berupa bayaran atau honor tapi sebagian besar pengurus lebih banyak berkorban

baik materi maupun tenaga.

PB. Exotic cukup baik dilihat dari sistem administrasi yang cukup baik itu

diperoleh dari anggota setiap latihan membawa uang RP.2.000,- dimana iuran

tersebut buat membeli shuttlecock yang baru. Bentuk partisipasi anggota yang

lainnya adalah kerjasama dengan orangtua apabila ada even pertandingan yang

melibatkan anggaran, mereka saling kerjasama dengan subsidi silang. Segala

sesuatu kalau tidak di topang dengan organisasi yang bagus pasti tidak akan lama,

prestasi meningkat tanpa di manajemeni dengan baik pasti tidak akan berjalan

lancar, organisasi sangat berperan untuk kelanjutan program program yang sudah

ada.

PB. Exotic Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali berdiri di tahun 2017

dengan tujuan membentuk karakter anggota dan orangtua dalam kepercayaan diri

dalam menggapai prestasi yang seting tingginya. Berdirinya PB. Exotic tujuan

utamanya adalah mencari bakat dilingkungan sekolah SMA Negeri 1 Simo

terutama bulutangkis yang selama ini kurang perhatian dari dinas terkait. Alasan

selanjutnya memberikan fasilitas untuk kalangan yang ekonominya berkurang

sehingga anak-anak yang mempunyai potensi dapat kita angkat sesuai dengan

kemampuan mereka terutama dalam dunia bulutangkis jadi bisa memberikan


50

kontribusi untuk anak-anak yang kurang mampu untuk bisa bermain bulutangkis

dengan baik akhirnya juga untuk

prestasi dan berguna untuk diri sendiri serta bermanfaat untuk masyarakat.

Menurut George R. Terry (1986) dalam Harsuki, (2012:105) menyatakan

bahwa definisi pengorganisasian adalah sebagai berikut. Pengorganisasian adalah

tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara

orangorang, hingga mereka dapat bekerja sama secara efisien dan demikian

memperoleh kepuasan pribadi dalam hal melaksanakan tugas-tugas tertentu.

Sesuai dengan berjalannya waktu permasalahan prmasalahan pasti muncul

terutama keuangan dalam menjalankan roda organisasi tersebut, kebersamaan

menjaga kebersamaan di antara mereka di rasa lebih mudah dalam menyelesaikan

permasalahan yang muncul baik permasalahan pelatihan, keuangan maupun

pertandingan yang akan dihadapi hal ini juga diakui para orang tua yang putra

putri mereka ikut berlatih di PB. Exotic mereka merasakan keberadaan PB. Exotic

berbeda di bandingkan yang lainnya. Ditempat ini nuansa rasa kekeluargaan terasa

sangat kental sekali antara atlet, pelatih, pengurus, orang tua maupun pemilik klub

terjadi dengan baik tidak ada sekat-sekat di antara mereka setiap permasalahan

yang muncul di PB. Exotic selalu di musyawarahkan

bersama, baik itu masalah pembinaan atlet maupun kemajuan dari PB. Exotic

untuk kedepannya melalui rasa kekeluargaan yang ada tersebut di harapkan dapat

mewujudkan PB. Exotic dan atlet itu tersendiri lebih mandiri dan berjuang untuk

menjadi yang terbaik.


51

4.2.3 Prestasi

Prestasi yang dicapai PB. Exotic Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali

sangat menggembirakan sekali karena klub yang baru tiga tahun berdiri sudah

menyabet beberapa gelar di tingkat kabbpaten Boyolali. Prestasi yang dicapai

bukan semata mata kebetulan tetapi kerjasama dan gotong royong dari semua

pihak. Untuk mencapai prestasi atlet secara maksimal dan optimal diperlukan

pembinaan yang terprogram, terarah dan berkesinambungan serta didukung

dengan beberapa faktor penunjang yang memadai. PB. Exotic sendiri untuk

program pembinaan sudah berjalan cukup baik dengan merekrut atlet-atlet usia

dini dan menggolongkannya sesuai dengan umur yaitu pra dini, dini, anak, pemula

remaja.

Pembinaan adalah usaha, tindakan, dan kegiatan yang dilakukan secara

berdaya guna dan berhasil untuk meningkatkan atau memperoleh hasil yang lebih

baik (A. Mangunhardja 1989: 134) dalam Arif Setyawan (2005: 7). Sesuai dengan

hasil wawancara dengan Rahmat Hidayat S.Pd segala upaya dalam menggapai

prestasi selama ini sistem kekeluargaan dikedepankan sedangakan semangat atlet

dan pelatih perlu dijaga dengan program yang sudah dibuat. PB. Exotic

memberikan 3 pelatih sesuai dengan kapasitasnnya masing-masing, Atlet yang

mempunyai kemampuan skiil yang lebih ada tambahan tersendiri untuk mengasah

kemampuan atlet yaitu dengan melatih anak di luar jam latihan agar bakat yang

dimiliki bisa tercapai dengan optimal.

Hasil wawancara dengan salah satu atlet yang bernama Naufal Abdillah

dalam mencapai prestasi memang sangat berat dalam melakukan persiapan


52

maupun dalam pertandingan. Latihan yang dilakukan setiap hari setelah pulang

dari sekolah terasa menyenangkan karena program latihan di selingi dengan

permainan tradisional yang melibatkan semua teman teman di PB. Exotic.

Pendekatan latihan ini tidak menjadikan kelelahan tetapi kegembiraan yang

Naufal Abdillah dapatkan. Hasil evaluasi yang dimiliki oleh pelatih di pelajari dan

diperbaiki secara berjenjang sebelum pertandingan dimulai, program yang dibuat

didikusikan semua pelatih dan diinformasikan kepada orangtua atlet.

Kekeluargaan ini yang membuat orangtua atlet merasa diperlakukan secara

dihargai dan dilibatkan dalam peningkatan prestasi yang didapat selama ini.

4.2.4 Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana PB. Exotic Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali

semuanya meminjam SMA Negeri 1 Simo kecuali kebutuhan atlet yaitu raket dan

shuttlecock. Pihak klub PB. Exotic hanya merawat dan memberikan bantuan

apabila ada prasarana yang rusak dengan pihak sekolahan. Kerjasama dengan

SMA Negeri 1 Simo berupa subsidi kebersihan dan penerangan sebesar Rp.

150.000,- diberikan setiap bulannya. Rahmat Hidayat S.Pd memberi keterangan

dalam wawancara dimana peserta didik SMA Negeri 1 Simo juga merupakan atlet

PB. Exotic sehingga pihak sekolah tidak merasa keberatan karena juga

menyumbang prestasi di kancah olahraga tahunan yang diselenggarakan oleh

pihak dinas pendidikan Kabupaten Boyolali yaitu Popda,

Sarana dan prasarana yang ada di SMA Negeri 1 Simo yang dipinjam oleh

PB. Exotic terdiri dari 2 lapangan bulutangkis, 2 set count, dan 5 alat barbel.

Dokumentasi yang diperoleh bapak Sulaiman bahwa uang yang diberikan oleh
53

PB. Exotic setiap bulannya tidak diberikan secara langsung oleh pihak sekolah

tetapi dikelola oleh sie sarana dan prasarana. Pihak sekolah mengajak kerjasama

supaya saling menjaga lingkungan sekolah terutama kebersihan dan merawat

sarana dan prasarana.


BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian di PB. Exotic Kecamatan Simo Kabupaten

Boyolali melalui data wawancara, pengamatan atau observasi dan dokumentasi

dengan hasil sebagai berikut:

1. Pembinaan Prestasi di PB. Exotic Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali

dijalankan sesuai program yang sudah dibuat oleh pelatih dan disepakati oleh

atlet kerjasama dengan orangtua

2. Organisasi di PB. Exotic Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali cukup baik

ditunjukan dengan pengelolaan Administrasi baik oleh pengurus klub dengan

pendanaan yang dibantu oleh orangtua melalui subsidi silang untuk membantu

atlet yang kurang mampu.

3. Prestasi di PB. Exotic Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali sangat

menggembirakan sekali dengan menjuarai even pertandingan yabf bergengsi di

Kabupaten Boyolali.

4. Sarana dan prasarana di PB. Exotic Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali

cukup memadai dan sesuai dengan standar yang ada sebagai fasilitas penunjang

latihan meskipun meminjam di SMA Negeri 1 Simo.

54
55

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan maka beberapa saran yang dapat peneliti berikan

antara lain sebagai berikut:

1. Pembinaan Atlet di PB. Hamas perlu dimaksimalkan melalui pembinaan

kontinyu dan program latihan yang perlu ditingkatkan.

2. Organisasi di PB. Exotic Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali perlu

ditingkatkan dan dibenahi misalkan dengan menerapkan fungsi manajemen

serta keaktifan semua anggota pengurus sangat diharapkan dalam rangka

memaksimalkan kegiatan agar pembinaan prestasi berjalan lancar.

3. Peningkatan prestasi perlu ditingkatkan lagi supaya dapat juara diluar

Kabupaten Boyolali dengan memaksimalkan lingkungan latihan yang ada

selama ini

4. Sarana dan prasarana pelu ditambah dan dilengkapi sebagai penunjang

tercapainya prestasi yang maksimal selain itu untuk penunjang prestasi atlet

raket dan shuttlecock perlu perhatian khusus.


DAFTAR PUSTAKA

Amirullah & Haris Budiyono. 2004.Pengantar Manajemen. Yogyakarta:Graha


Ilmu.

Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian; suatu pendekatan praktik. (Edisi revisi)


Jakarta: Rineka Cipta.

Djoko Pekik Irianto. (2004). Pedoman Praktis Berolahraga Untuk Kebugaran Dan
Kesehatan. Yokyakarta: ANDI Ofset.

Harsuki. 2013. Pengantar Manajemen Olahraga. Jakarta : Rajawali Pers.

Islahuzzaman. 2012. Istilah-istilah Akuntansi dan Auditing. Edisi Kesatu. Jakarta:


Bumi Aksara.

Jakarta : Asisten Deputi IPTEK Olahraga, Deputi Peningkatan dan IPTEK


Olahraga, Kemenpora R.I. Jakarta.

Junaidi, Said. 2003. Pembinaan Olahraga Usia Dini. Semarang: UNNES.

Juliantine, T., Yudiana, W., Subarjah, H, 2007. Teori Latihan. Bandung. Fakultas

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung :


PT Remaja Rosdakarya.

Nazir, Moh. Ph. D. 2009. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Rubianto Hadi, (2007). Ilmu Keplatihan Dasar. Semarang : Cipta Prima Nusantara

Soepartono,2000 sarana dan Prasaranan, Jakarta:Depdiknas

Sanusi, Hasibuan dkk. 2009. Evaluasi Program Pembinaan Pusat Pendidikan dan
Latihan Olahraga Pelajar di Kalimantan Timur, Riau dan Sumatra Barat
Tahun 2009.

Sujarweni, Wiratna. 2014. StatistikaUntuk Penelitian. Yogyakarta: Graha ilmu

Tohar. (2000). Olahraga Pilihan. Semarang: IKIP Semarang.

56
LAMPIRAN 1. SURAT IZIN PENELITIAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
Gedung Dekanat FIK Kampus UNNES Sekaran Gunungpati Semarang 50229
Telepon +6224-8508007, Faksimile +6224-8508007
Laman: http://fik.unnes.ac.id, surel: fik@mail.unnes.ac.id

Nomor : B/11164/UN37.1.6/PG/2021 05 Nopember 2021


Hal : Izin Penelitian

Yth. Ketua Klub Bulutangkis PB Exotic Simo


Jl. Ngadenan No.549, Kebayanan 3, Pelem, Simo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah 57377

Dengan hormat, bersama ini kami sampaikan bahwa mahasiswa di bawah ini:

Nama : Satrio Budiharjo


NIM : 6102417079
Program Studi : Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Pendidikan
Guru Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar), S1
Semester : Gasal
Tahun akademik : 2021/2022
Judul : Survei Pembinaan Prestasi Klub Bulutangkis PB Exotic Simo
Kami mohon yang bersangkutan diberikan izin untuk melaksanakan penelitian skripsi di
perusahaan atau instansi yang Saudara pimpin, dengan alokasi waktu 8 November - 20
November 2021.

Atas perhatian dan kerjasama Saudara, kami mengucapkan terima kasih.

a.n. Dekan FIK


Wakil Dekan Bid. Akademik,

Dr. dr. Mahalul Azam, M. Kes.


NIP 197511192001121001
Tembusan:
Dekan FIK;
Universitas Negeri Semarang

Nomor Agenda Surat : 180 958 524 1 Sistem Informasi Surat Dinas - UNNES (2021-11-05 13:47:38)

57
LAMPIRAN 2. DAFTAR NAMA ATLET PB. EXOTIC

58
59
LAMPIRAN 3. CATATAN KEJUARAAN PB. EXOTIC

PIALA KEJURKAB BOYOLALI 2018


1. Juara 3 Tunggal Pradini Putri (Devi Intan Permata)
2. Juara 3 Tunggal Pradini Putra (Hilal)
3. Juara 1 Tunggal Dini Putri (Rahma Ayu Monikasari)
4. Juara 3 Tunggal Dini Putri (Aisyah Nurilnuha)
5. Juara 3 Tunggal Dini Putri (Garnis)
6. Juara 1 Tunggal Anak Putri (Vodena Junior)
7. Juara 3 Tunggal Anak Putri (Tania A)

PIALA KEJURKAB BOYOLALI 2019


1. Juara 1 Tunggal Dini Putri (Garnis)
2. Juara 2 Tunggal Dini Putri (Rahma Ayu Monikasari)
3. Juara 3 Tunggal Dini Putri (Fata Wikan)
4. Juara 3 Tunggal Pradini Putri (Devi Intan Permata)
5. Juara 3 Tunggal Pradini Putra (Hilal)
6. Juara 1 Tunggal Anak Putri (Vodena Junior)
7. Juara 2 Tunggal Anak Putri (Rahma Ayu Monikasari)
8. Juara 2 Tunggal Anak Putri (Tania A)

PIALA BENGGOL 2020


1. Juara 1 Tunggal Dini Putra (Fahreza)
2. Juara 3 Tunggal Dini Putra (Wildan Utomo)
3. Juara 2 Tunggal Dini Putri (Devi Intan Permata)
4. Juara 3 Tunggal Anak Putri (Suci Prida)

PIALA BENGGOL (2) 2020


1. Juara 1 Tunggal Dini Putra (Fahreza)
2. Juara 3 Tunggal Dini Putra (Wildan Utomo)
3. Juara 2 Tunggal Pradini Putri (Devi Intan Permata)
4. Juara 1 Tunggal Dini Putri (Devi Intan Permata)
5. Juara 3 Tunggal Anak Putri (Suci Prida)

60
LAMPIRAN 4. STRUKTUR KEPENGURUSAN PB. EXOTIC

61
LAMPIRAN 5. DOKUMENTASI

62
63
64
Lampiran 6. Hasil Isian Kuesioner 65

1. PBSI pernah memberikan penataran dan 2. Pendidikan kepelatihan itu sangat


Timestamp Nama Jabatan pendidikan kepelatihan bulutangkis? bermanfaat ...
7/25/2021 7:53:21 Rahmat Hidayat, S.Pd.,M Ketua PB EXOTIC 1 1
7/27/2021 9:47:17 Ridwan abdul aziz Pelatih 1 1 1
7/27/2021 9:49:40 Rizal Abdullah Pelatih 2 1 1
7/27/2021 10:11:50 Siti rohma maisaroh Bendahara 1 1 1
7/27/2021 10:13:10 Nur annisa Sekretaris 1 1 1
7/27/2021 10:15:14 Yudha Humas 1 1
7/27/2021 10:16:31 Sulaiman Sarpras 1 1
8/10/2021 18:32:36 Fajri Humas 2 1 1
8/10/2021 18:39:10 Ardia sandra pramesti Sekretaris 2 1 1
8/10/2021 18:41:21 Fatika Bendahara 1 1
8/10/2021 18:43:25 Rudy setiawan Penanggung jawab 1 1
8/10/2021 18:46:46 Devi intan permata Atlet perempuan 1 1
8/10/2021 18:50:46 Ivena fata nirmala wikan Atlet perempuan 1 1
8/10/2021 18:54:21 Ivena faya nirmala wikan Atlet perempuan 1 1
8/10/2021 18:56:57 Alma elvira kusuma ward Atlet perempuan 1 1
8/10/2021 18:58:01 Syifa nur latifah Atlet perempuan 1 1
8/10/2021 23:51:59 Naufal abdillah Atlet laki laki 1 1
8/10/2021 23:53:27 Rahma ayu novitasari Atlet perempuan 1 1
8/10/2021 23:55:11 Aisyah nurul jannah Atlet perempuan 1 1
8/10/2021 23:57:18 Anindya ramadan wikan Atlet perempuan 1 1
8/11/2021 0:00:11 Garnis alya navisa Atlet perempuan 1 1
8/11/2021 0:06:07 Muhammad daffa kusuma Atlet laki laki 1 1
8/11/2021 0:08:18 Ahmad nabil abdillah Atlet laki laki 1 1
8/11/2021 0:09:49 Chealsia kirana mentari Atlet perempuan 1 1
8/11/2021 0:11:11 Filla yudha kusuma dewi Atlet perempuan 1 1
8/11/2021 0:12:24 Ardian wisnu mahardika Atlet laki laki 1 1
9/1/2021 12:31:22 Rafid naufal Atlet laki laki 1 1
66

3. Pendidikan kepelatihan itu memberi 4. PBSI mendukung terbentuknya klub yang 5. PBSI secara tidak langsung mempunyai
dampak positif bagi anda dan klub... anda bina... peran dalam terbentuknya klub yang anda bina...
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
67

7. Apakah dengan sering diadakannya kompetisi


turnamen oleb PBSI di Boyolali memberikan
6. Apakah kontribusi PBSI memberikan motivasi tersendiri dalam 8. Apakah PB. Exotic memberikan dukungan
motivasi tersendiri dalarn melatih bulutangkis? melatih mempersiapkan atlet? materi dalam klub?
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 2
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 2
1 1 2
1 1 1
1 1 2
1 1 2
2 2 2
1 2 1
1 1 1
68

10. PB. Exotic memberikan insentif dan 11. PBSI memberikan dukungan materi dalam
9. PB. Exotic memberikan insentif dan dana dana bagi klub untuk menunjang klub yang dialokasikan untuk sarana dan
bagi pelatih? kebutuhan biaya klub? prasarana klub?
2 2 2
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 2
1 1 2
1 1 2
1 1 1
2 1 2
2 1 1
1 1 2
1 1 2
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
2 2 1
2 2 2
1 1 2
2 1 1
2 1 1
2 1 1
2 1 1
1 1 1
69

14. Saat mendaftar dalam kejuaraan yang diadakan


12. Setiap anak yang ingin mendaftar latihan 13. Dalam proses latihan, klub menarik biaya oleh PBSI atlet dapat mendaftar secara gratis
ke klub dikenakan biaya pendaftaran... dari para atlet untuk keperluan klub... melalui klub yang dibelanya...
1 1 2
2 1 2
2 1 2
2 1 2
2 1 2
2 1 2
2 1 2
1 2 2
1 2 1
1 1 1
2 1 2
1 2 1
2 1 2
1 2 1
1 2 1
1 1 1
1 1 1
1 1 2
1 1 2
1 1 1
1 1 1
1 1 2
1 1 2
1 2 1
1 1 2
1 2 2
1 2 1
70

15. Ada pengaruh moril terhadap perkembangan 16. Dengan adanya dukungan yang diberikan 17. Dengan adanya dukungan yang diberikan
atlet dengan adanya dukungan yang diberikan oleh PBSI kepada klub memberi pengaruh oleh PBSI kepada klub memberi pengaruh
oleh PBSI kepada klub? terhadap semangat melatih? terhadap semangat dalam mengikuti kejuaraan?
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 2 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
2 2 1
2 1 1
1 1 1
2 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
2 1 1
1 1 1
1 1 1
2 1 1
71

18. Dengan adanya dukungan yang diberikan 19. PBSI memberikan dukungan fasilitas 20. PBSI memberikan dukungan fasilitas
oleh PBSI kepada klub memberi pengaruh sarana dan prasarana kepada klub sarana dan prasarana kepada klub
terhadap terbentuknya karakter atlet? seperti menyediakan tempat latihan dulu? seperti menyediakan shuttlecock?
1 1 2
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 2
1 1 2
1 1 2
1 2 2
1 2 2
1 1 2
1 2 2
1 1 2
1 2 1
1 1 1
1 1 2
1 1 2
1 1 2
1 1 2
1 1 2
1 1 2
1 1 1
1 2 2
1 1 2
1 2 2
72

22. Dengan sering diadakannya turnamen 23. Dengan adanya peran PBSI Boyolali
21. PBSI memberikan dukungan fasilitas bulutangkis di Boyolali yang diadakan oleh PBSI terhadap pembinaan klub bulutangkis dapat
kepada pelatih seperti menyediakan akan meningkatkan kualitas memberikan manfaat yang baik serta dapat
raket, sepatu, pakaian melatih dsb? atlet-atlet lokal Boyolali? memajukan olahraga bulutangkis.
2 1 1
2 1 1
2 1 1
2 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
2 1 1
2 1 1
2 1 1
2 1 1
2 2 1
2 2 1
2 1 1
2 1 1
1 1 1
2 1 1
2 1 1
2 1 1
2 1 1
2 1 1
2 1 1
2 1 1
2 1 1
2 1 1
2 1 1
2 1 1
73

24. Dengan adanya peran PBSI memberi kontribusi


dalam perkembangan bulutangkis di Klub 25. Dengan adanya dukungan yang diberikan 26. Apakah dengan adanya dukungan yang
dapat memberikan peningkatan prestasi dalam oleh PBSI kepada klub memberi pengaruh diberikan oleh PBSI kepada klub memberi
mengikiti kompetisi/tumamen bulutangkis? terhadap peningkatan kualitas latihan? pengaruh terhadap peningkatan intensitas latihan?
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
74

27. Anda setuju bila intensitas kejuaraan 28. Klub Anda mengikuti kejuaraan yang 29. Atlet anda mengikuti Kejuaraan
di Boyolali ditambah? diadakan di Boyolali oleh PBSI? kejurkab boyolali
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
75

32. Apakah klub anda selalu mendapatkan


30. Atlet anda mengikuti Kejuaraan cabang 31. Atlet anda mengikuti Kejuaraan cabang pemberitahuan dari PBSI jika ada perkembangan
bulutangkis piala benggol bulutangkis piala benggol 2 atau hasil riset terbaru?
1 1 1
1 1 2
1 1 1
1 1 2
1 1 2
1 1 2
1 1 1
1 1 2
1 1 2
1 1 2
1 1 2
1 1 2
1 1 2
1 1 2
1 1 2
1 1 2
1 1 1
1 1 2
1 1 2
1 1 2
1 1 2
1 1 2
1 1 2
1 1 2
1 1 2
1 1 2
1 1 2
33. Apakah klub anda hanya merekrut atlet yang 34. Apakah ada kewajiban dari PBSI bagi klub
berbakat saja? untuk melakukan pembibitan atlet atlet muda?
1 1
2 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
2 1
1 1
2 1
2 1
1 2
2 1
2 2
1 1
1 1
1 1
2 1
2 1
2 1

76
77

1 1
2 1
2 1
2 1
2 1
2 1
35. Apakah menurut anda selama ini PBSI sebagai instansi/lembaga dalam
olahraga bulutangkis sudah berjalan dengan semestinya dalam
mengembangkan olahraga bulutangkis di Boyolali?
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1

78
79

1
1
1

1
1

Anda mungkin juga menyukai