Anda di halaman 1dari 74

PENGEMBANGAN ALAT BELAJAR PASING SEPAK BOLA

MENGGUNAKAN MODIFIKASI BOLA PLASTIK SEBAGAI SARANA


BELAJAR SISWA
DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI
OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI TINGKAT
SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

YOHANES PETRUS PANAS


NIM. 201701038

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
CITRA BAKTI
2022

i
PENGEMBANGAN ALAT BELAJAR PASING SEPAK BOLA
MENGGUNAKAN MODIFIKASI BOLA PLASTIK SEBAGAI SARANA
BELAJAR SISWA
DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI
OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI TINGKAT
SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan kepada STKIP Citra Bakti


untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi

YOHANES PETRUS PANAS


NIM. 201701038

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
CITRA BAKTI
2022

ii
iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi oleh Yohanes Petrus Panas telah diperiksa dan disetujui oleh
pembimbing untuk mengikuti ujian.

Malanuza, Agustus 2022


Pembimbing I

Yohanes Bayo Ola Tapo, S.Pd., M.Or


NIDN. 0823058601

Pembimbing II

Robertus Lili Bile, S.Pd. M.Or


NIDN. 0819118903

i
LEMBAR PERSETUJUAN TIM PENGUJI

Skripsi oleh Yohanes Petrus Panas dengan judul “Pengembangan Alat Belajar
Pasing Sepak Bola Menggunakan Modifikasi Bola Plastik Sebagai Sarana Belajar
Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Di
Tingkat Sekolah Dasar” ini telah berhasil dipertahankan di depan tim penguji
dan dinyatakan diterima sebagai sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar
sarjana di Program Studi PG-PAUD STKIP Citra Bakti.
Disetujui pada, Agustus 2022
Oleh
Tim Penguji

Ketua Penguji
……………………………… Yohanes Bayo Ola Tapo, S.Pd., M.Or
NIDN. 0823058601

Penguji Utama
……………………………… Yanuarius Ricardus Natal, S.Pd.,M.Or
NIDN. 0804018802

Anggota (Penguji I)
………………………………. Yohanes Bayo Ola Tapo, S.Pd., M.Or
NIDN. 0823058601

Anggota Penguji II
………………………………. Robertus Lili Bile, S.Pd. M.Or
NIDN. 0819118903

Mengetahui
Ketua STIKP Citra Bakti

Dr.Dek Ngurah Laba Laksana, M.Pd


NIDN. 0831108501

ii
LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan sesungguhnya, bahwa skripsi yang saya


susun sebagai pesyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di STKIP
CITRA BAKTI seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri. Bagian-bagian
tertentu dalam penulisan skripsi yang saya ketik dari hasil karya orang lain telah
dituliskan sumbernya secara jelas dan sesuaidengan norma, kaidah serta etika
akademis.
Apabila kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi ini bukan
hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, maka
saya bersedia menerima sanksi percabutan gelar akademik yang saya sandang dan
sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Malanuza, Oktober 2022


Yang Membuat Pernyataan,

Yohanes Petrus Panas

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

iii
berkat dan penyertaan-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
ini dengan judul “Pengembangan Model Latihan Menggiring Bola Menggunakan
Kaki Bagian Dalam Pada Siswa Ekstrakurikuler Smp Negeri Satap Jerebu’u”.
Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam menyelesaikan

studi di STKIP Citra Bakti Ngada, Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan

Dan Rekreasi (PJKR).Kerja keras bukan satu-satunya jaminan terselesaikan

skripsi ini, tetapi uluran tangan dari berbagai pihak, baik secara material maupun

nonmaterial,telah menjadi energi tersendiri, sehingga skripsi ini dapat terwujud,

walaupunbelum sempurna. Oleh sebab itu, pada lembar-lembar awal skripsi ini,

izinkan penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang sebesar-

besarnya kepada:

1) Wilfridus Muga, S.E., M.Pd selaku ketua yayasan Pendidikan Citra

Masyarakat Mandiri yang telah menyelenggarakan pendidikan di kabupaten

Ngada.

2) Dr. Dek Ngurah Laba Laksana, M.Pd sebagai ketua STKIP CITRA BAKTI

yang telah mengarahkan dan memberikan motivasi yang demikian bermakna,

sehingga penulis mampu melewati berbagai kerikil dalam perjalanan studi dan

penyelesaian skripsi ini.

3) Yohanes Bayo Ola Tapo, S.Pd.,M.Or, sebagai dosen pembimbing I, yang

dengan gaya dan pola komunikasi yang khas, telah melecut semangat,

motivasi dan harapan penulis selama penulisan naskah skripsi ini dapat

terwujud dengan baik sesuai harapan.

iv
4) Robertus Lili Bili, S.Pd. M.Or selaku dosen pembimbing II penulisan skripsi

ini yang telah memberikan motivasi,dan harapan penulis selama penulisan

naskah skripsi, sehingga dapat terselesaikan dengan baik sesuai harapan.

5) Para dosen serta orang tua, kakak adik yang mendukung saya dalam

menyusun skripsi ini baik secara material maupun moral.

6) Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi. Penulis

berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya bagi pembaca

pada umumnya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum dapat dikatakan sempurna. Oleh

karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis

harapkan.

Malanuza, Agustus 2022

Yohanes Petrus Panas

v
PERSEMBAHAN

Terima kasih Tuhan atas segala anugerah dan rahmatmu

Karya ini kupersembanhkan kepada:

1. Orang tuaku tercinta : Bapak Kaliktus Ndiwa & mama Ermelinda Tanggo

Yang dengan susah payah memberikan dukungan dan doa dalam proses

perkuliahan

2. Keluarga besar terkasih yang sudah memberikan dukungan dan motivasi

3. Teman-teman seperjuangan Program Studi PJKR yang sudah membantu

dan berjuang bersama-sama selama proses perkuliahan

4. Almamaterku STKIP Citra Bakti Ngada yang sudah memberikan banyak

ilmu kepada penulis

vi
MOTTO

“SUKSES ADALAH BERANI


BERTINDAK DAN PUNYA PRINSIP”

vii
ABSTRAK

Yohanes petrus panas (2022) Pengembangan Alat Belajar Passing Sepak Bola
Menggunakan Modifikasi Bola Plastik Sebagai Sarana Belajar Siswa Dalam
Pembelajaran Pendidikan Jasmani olagraga Dan Kesehatan Di Tingkat Sekolah
Dasar Skripsi Program Studi PJKR Sarjana Pendidikan, STKIP CITRA BAKTI.

Skripsi ini disetujui dan diperiksa oleh Pembimbing I : Yohans Bayo Ola Tapo
S.Pd.,M.Or, Pembimbing II: Robertus Lili Bile,S.Pd.,M.Or

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa buku Alat Belajar
Sepak Bola Nenggunakan Modifikasi Bola Plastik Sebagai Sarana Belajar Siswa
Tingkat Sekola Dasar. Produk pengembangan ini memenuhi kategori valid yang
digunakan sebagai bentuk latihan teknik dasar dalam sepak bola yang meliputi:
kesederhanaan latihan, keamanan latihan, kemenarikan model, serta respond dan
hasil latihan. dari segi bentuk, ukuran dan tekanan angin masih mendekati bola
kaki yang sebenarnya, dan bola yang dikembangkan bisa mengisi ulang angin
cocok dipakai dalam pembelajaran awal, sehingga memungkinkan anak belajar
secara baik dengan aktivitas belajar yang cukup dan tidak mengurangi esensi
belajar pasing dengan bola kaki yang sebenarnya. Berdasarkan hasil pengujian
produk dari ketiga ahli maka dapat disimpulkan bahwa alat belajar sepak bola
dinyatakan “Layak” dijadikan sebagai produk akhir dan dapat digunakan sebagai
bentuk latihan teknik dasar permainan sepak bola tingkat sekolah dasar.

Kata Kunci : Modifikasi, Sepak Bola, Pasing, Bola Plastik.

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
LEMBARAN PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................... ii
LEMBARAN PERNYATAAN...................................................................... iii
PRAKATA....................................................................................................... iv
ABSTRAK....................................................................................................... vi
DAFTAR ISI................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL........................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... x
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 6
1.3 Tujuan Pengembangan................................................................................ 7
1.4 Spesifikasi Produk Yang Di Harapakan..................................................... 7
1.5 Asumsi Dan Keterbatasan Pengembangan ................................................ 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1..................................................................................................................... Kaji
an Teori....................................................................................................... 9
2.2 Kajian Hasil-Hasil Penelitian Yang Relevan.............................................. 24
2.3 Kerangka Berpikir...................................................................................... 26
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Model Penelitian Pengembangan............................................... 28
3.2 ProsedurPengembangan............................................................................. 28
3.3 Uji Coba Produk........................................................................................ 32

ix
3.3.1 Desain Uji Coba.................................................................................. 32
3.3.2 Subjek Uji Coba.................................................................................. 32
3.4 Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian............................. 32
3.5 Metode Analisis Data............................................................................... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Desain Awal Produk .................................................................................. 34
4.2 Hasil Validasi Pertama............................................................................... 43
4.3 Revisi Produk.............................................................................................. 46
4.4 Hasil Validasi Kedua.................................................................................. 48
4.5 Revisi Produk.............................................................................................. 52
4.6 Revisi Produk Akhir .................................................................................. 52
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan .................................................................................................... 56
5.2 Saran........................................................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA

x
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Data Hasil Validasi Ahli Pertama Produk Awal.................................... 43


Tabel 4.2. Perhitungan Normatif ........................................................................... 44
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Penilaian................................................................ 44
Tabel 4.4 Saran Dan Masukan Produk Awal ......................................................... 45
Tabel 4.5 Analisis Simpulan................................................................................... 46
Tabel 4.6Kesimpulan Hasil Oleh Ahli.................................................................... 48

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir....................................................... 27


Gambar 3.2 Desain Prosedur Pengembangan............................................. 29
Gambar 4.1 Gunting........................................................................................ 35
Gambar 4.2 Pisau.............................................................................................. 36
Gambar 4.3 Kwas............................................................................................. 36
Gambar 4.4 Spidol............................................................................................ 38
Gambar4.5 Timbangan..................................................................................... 38
Gambar 4.6 Bola Plastik................................................................................... 39
Gambar 4.7 Bila Karet...................................................................................... 39
Gambar 4.8 Lakban.......................................................................................... 39
Gambar 4.9 Cat................................................................................................. 40
Gambar 4.11 Lem............................................................................................. 40

xii
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pendidikan adalah upaya yang disengaja dan direncanakan untuk

menciptakan lingkungan belajar dan proses pembelajaran di mana peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi mereka untuk kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang

diperlukan untuk diri mereka sendiri, masyarakat, bangsa, dan negara. Ada tiga

jenis pendidikan: formal, nonformal, dan informal (Kuraesin, 2013: 1).

Pendidikan nonformal sama pentingnya dengan pendidikan formal, dan salah satu

bentuk jalur pendidikan nonformal adalah pendidikan sekolah dasar.

Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun

2003, tujuan pendidikan adalah untuk mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak yang bermartabat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dan

tujuan pendidikan adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, kesehatan, pengetahuan,

cakap, kreatif, warga negara yang mandiri, demokratis dan bertanggung jawab.

Menurut Feni (2014), pendidikan adalah bimbingan atau bantuan yang diberikan

oleh orang dewasa kepada anak-anak dalam perkembangannya sehingga mampu

melaksanakan tugas hidupnya sendiri tanpa bantuan orang lain. Menurut uraian di

atas, pendidikan sangat penting di era kemajuan globalisasi saat ini. Kita harus

kreatif, mandiri, berilmu, dan bertanggung jawab dalam rangka mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak yang bermartabat dalam rangka

1
2

mencerdaskan kehidupan bangsa.

Untuk mencapai masyarakat yang adil, sejahtera, dan sejahtera, pemerintah

Indonesia telah berinvestasi dalam pendidikan dan pengembangan olahraga. Hal

ini bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia dan kualitas, khususnya

sumber daya manusia yang berpengetahuan dan terampil, sehat jasmani dan

rohani, serta memiliki sikap pribadi yang terpuji, padahal bertujuan untuk

meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani, disiplin, dan sportivitas di

bidang olahraga.

Perkembangan dan pembangunan manusia dalam bidang

pendidikanmerupakan suatu upaya dalam meningkatkan kualitas hidup

masyarakat Indonesia yang ditempuh melalui upaya peningkatan kesehatan

jasmani dan rohani, sikap disiplin dan sportifitas serta pengembangan prestasi

untuk membangkitkan rasa kebangsaan nasional. Oleh karena itu, pendidikan

harus selalu bersifat dinamis. Hanya dengan terus bertransformasi dan

bereformasi, pendidikan akan menemukan relevansinya dengan situasi zaman

yang sedang dan akan terus berubah. (Natal 2020).

Olahraga adalah serangkaian gerakan fisik teratur dan terencana yang

dilakukan secara sadar oleh orang-orang untuk meningkatkan kemampuan

fungsional mereka (griwijoyo, 2005). Olahraga adalah salah satu aktivitas fisik

dan psikis seseorang yang bermanfaat bagi kesehatan fisik dan spiritual seseorang.

Alhasil, olahraga menjadi sarana strategis untuk menumbuhkan rasa percaya diri,

identitas nasional, dan kebanggaan nasional (Jumadin & Syahputra, 2019). Dalam

hal ini, PJOK merupakan salah satu dimensi terpenting dari sistem keolahragaan
3

nasional untuk membantu proses pendidikan.

Pendidikan menjadi salah satu dasar kehidupan manusia yang dirancang dan

diatur sedemikian rupa oleh pelaku pendidikan untuk memperoleh out put yang

berwawasan tinggi serta pada akhirnya bisa bersaing di pasar kerja. Di dunia

pendidikan yang menjadi pelaku pendidikan adalah guru, guru sebagai seorang

pendidik memberikan pengetahuannya untuk siswa dan harus mampu menguasai

kompetensi-kompetensi keguruan lainnya sehingga apa yang menjadi harapan

dalam bidang pendidikan dapat tercapai sesuai dengan yang diimpikan. Senada

dengan hal tersebut, selain memanfaatkan buku pembelajaran yang telah

disediakan oleh pemerintah untuk dipelajari. (wani:2020)

Proses pembelajaran penjas yang berkualitas dapat dibedakan pada kegiatan

pembelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler, semakin baik kegiatan pembelajaran

yang diterapkan oleh guru maka akan memberikan dampak yang positif dan

signifikan terhadap kemampuan dan keterampilan siswa pada materi ajar yang

diberikan, maka guru penjas harus memiliki kemampuan untuk membedakan

antara kegiatan pembelajaran dan latihan yang memiliki tujuan yang sangat

berbeda diantaranya kegiatan pembelajaran penjas untuk kebugaran jasmani

siswa itu sendiri sedangkan latihan memiliki tujuan yang sangat kompleks

yaitu untuk mencapai sebuah prestasi walaupun persamaanya pada sama-sama

melakukan latihan. (Wani: 2021), Rusli Lutan (2001:17) menyatakan bahwa

“pendidikan jasmani adalah wahana untuk mendidik anak. Sukintaka (2001:5)

menyatakan bahwa “batasan pendidikan jasmani adalah dalam proses

interaksi antara peserta didik dengan lingkungan, melalui aktivitas jasmani


4

yang disusun secara sistematik untuk menuju manusia Indonesia seutuhnya.

Tapo (2019: 2) PJOK adalah proses pembelajaran melalui aktifitas jasmani

yang di lakukan secara sadar dan di desain secara sistematis untuk meningkatkan

kebugaran pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah atau aspek yang

meliputi: aspek jasmani, psikomotor, kognitif dan efektif setiap peserta didik

(siswa). Menurut Komarudin(2011: 21), sepak bola adalah aktivitas fisik yang

kaya akan struktur gerakan, dan berdasarkan taksonomi gerak umum, sepak bola

dapat mencakup kedua gerakan dasar yang membangun pola gerakan yang

lengkap mulai dari pola gerak lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif. Dapat

disimpulkan bahwa sepak bola adalah permainan menendang bola antara dua tim

dengan tujuan memasukkan bola ke gawang lawan. Ini melibatkan gerakan

lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif. permainan sepak bola adalah

permainan yang memerlukan teknik, teknik sangatlah penting dalam setiap

cabang olahraga karena dengan teknik kita dapat mengetahui gerakan yang baik

dan efektif dalam hal ini teknik dasar sepak bola yang harus di pelajari ialah

teknik dasar menendang bola, menerima bola, menggiring bola, merampas,

menyundul, lemparan ke dalam, menjaga gawang, dan mengumpan (passing).

Luxbacher (2008: 9),passing adalah tindakan mengoper bola ke teman.

Pasing atau passing mengacu pada umpan ke teman atau bola yang dioper dari

satu pemain ke pemain lain dalam skuad. Passing dalam sepak bola

diklasifikasikan menjadi tiga jenis: pasing dengan punggung kaki, pasing dengan

kaki bagian dalam, dan pasing dengan kaki luar. Adapun cara melakukan passing

adalah posisi tubuh menghadap ke arah bola, diikuti dengan posisi bahu lurus ke
5

depan saat mendekati bola, diikuti dengan posisi kaki yang menahan

keseimbangan tubuh di sebelah bola, adalah cara mengoper dalam sepak bola

menggunakan kaki bagian dalam. Putar kaki yang akan digunakan untuk

menendang bola ke samping, ayunkan kaki untuk bersiap-siap menendang bola,

lalu tendang bola tengah dengan kaki bagian dalaml. Passing dilakukan dengan

kaki luar, yaitu posisi tubuh menghadap ke arah bola yang akan ditendang, kaki

yang memegang keseimbangan tubuh di sebelah bola, kaki yang akan menendang

bola ke samping, arahkan kaki menjauh dari posisi garis lurus tubuh, dan

kemudian menendang bola tengah dengan kaki luar. Mengoper dengan punggung

kaki adalah sebagai berikut: ketika mendekati bola, tubuh bergaris lurus, kaki

memegang posisi tubuh di sebelah bola, kaki menendang bola dalam posisi yang

mengarah ke depan, kemudian mengayunkan kaki untuk menendang bola,

menendang bola di tengah menggunakan punggung kaki. Mata pelajaran penjas

yang dilaksanakan di satuan pendidikan sekolah menengah pertama dapat

mempercepat bagi pengelola pendidikan untuk menciptakan sumber daya manusia

yang siap untuk mengahadapi tantangan arus zaman. (Wani: 2021) Bermain

adalah kegiatan yang sangat menyenangkan bagi anak-anak, dengan bermain,

anak-anak bisa memuaskan tuntutan dan kebutuhan perkembangan anak (Wani.

2022)

Berdasarkan hasil wawancara bersama guru SD Citra Bakti bahwa masalah

yang tengah terjadi itu di sebebkan oleh salah satu faktor yaitu kurangnya sarana

(bola) yang di miliki oleh SD Citra Bakti, sehingga dari sekian banyak siswa yang

mengikuti pembelajaran pasing dalam sepak bola hanya menggunakan satu buah
6

bola saja, kekurangan tersebut membuat siswa banyak yang tidak terlibat aktif

dalam mengikuti proses pembelajaran tersebut. Peneliti merasa pentingnya

memodifikasi bola sebagai sarana pendukung media pembelajaran sepak bola,

dengan menggunakan bola plastik yang di modifikasi dengan membelah

membentuk diameter 3-5 cm, lalu masukan bola karet ke dalam bola plastik yang

telah di belah dan posisikan lubang udara untuk di isi dengan udara ketika bola

karet telah di masukan kedalam bola plastik, isi bola karet yang telah di masukan

kedalam bola plastik dengan cara di pompa untuk di isi udara sampi mengembang

maksimal.

Berdasarkan permasalahan dan rancangan di atas maka, peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian ini dengan judul “Pengembangan Alat Belajar Pasing

Sepak Bola Menggunakan Modifikasi Bola Plastik Sebagai Sarana Belajar

Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Di

Tingkat Sekolah Dasar’’

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini antara lain:

Berdasarkan permasalahan di atas dapat di rumuskan masalah sebagai berikut

“bagaimana” cara memodifikasi bola kaki, sebagai sarana pembelajaran passing

dalam permainan sepak bola di SD CITRA BAKTI

1.3 Tujuan Pengembangan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:


7

1.3.1 Untuk memodifikasi bola plastic menjadi bola kaki, dan dapat di gunakan

oleh siswa SD CITRA BAKTI.

1.3.2 Untuk menambah sarana bola, agar seluruh siswa dapat melaksanakan

kegiatan belajar mengajar menjadi lebih lancer di SD Citra Bakti.

1.4 Spesifikasi Produk yang Diharapkan

1.4.1 Produk ahkir yang dicapai dalam penelitian ini adalah memodifikasi bola

plastic untuk menambah sarana bola kaki yang kurang memadai dan

menambah minat siswa untuk belajar pasing dalam sepak bola.

1.4.2 Modifikasi bola yang akan di kembangkan sifatnya akan lebih sederhana

dan bervariasi sehingga bisa membuat siswa menjadi lebih cepat mengerti

dalam melakukan gerakan teknik dasar passing.

1.4.3 Modifikasi bola plastik yang di kembangkan ini akan sangat membantu

siswa (pemain) dalam melatih teknik dasar passing permainan sepak bola.

1.4.4 Pembelajaran latihan passing yang di pelajari akan lebih mudah di mengerti

dan dapat membantu siswa, di karenakan setiap siswa bisa memanfaatkan

bola dan tidak menunggu karena bola yang di modifikasi dapat di gunakan

oleh setiap siswa secara bersamaan.

1.5 Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan


1.5.1 Asumsi Pengembangan

Penelitian dapat meningkatkan keterampilan dan kemampuan siswa

melakukan teknik dasar permainan sepak bola kususnya passing

1.5.2 Keterbatasan Pengembangan

1.5.2.1 Modifikasi yang akan dikembangkan dalam penelitian ini hanya berguna

untuk mata pelajaran sepak bola.


8

1.5.2.2 Modifikasi bola sebagai sarana aktifitas latihan passing pada siswa SD

Citra Bakti, sehingga produk yang di hasilkan hanya di peruntukan bagi

siswa SD Citra Bakti.


9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori


2.1.1 Hakikat Sepak Bola
2.1.1.1 Pengertian Sepak Bola

Menurut Natal (2020) menjelaskan bahwa sepak bola merupakan permainan

beregu/tim yang masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain termasuk penjaga

gawang, dalam permainan sepak bola seluruhnya menggunakan anggota badan

tidak termasuk tangan kecuali penjaga gawang di daerah gawang. Sepak bola juga

termasuk salah satu permainan bola besar yang memerlukan kerjasama antar

pemain yang satu dengan yang lainnya untuk dapat menciptakan gol ke dalam

gawang lawan sebanyak-banyaknya dalam waktu 2 x 45 menit (90 menit). Tim

yang mampu memasukan bola ke dalam gawang lawan paling banyak maka tim

tersebut akan dianggap sebagai pemenang Faruq (2008: 2).

Menurut Luxbacher (2012: 1) mengungkapkan bahwa sepak bola merupakan

suatu permainan yang dilakukan dengan jalan menyepak, yang mempunyai tujuan

untuk memasukan bola ke gawang lawan dengan menpertahankan gawang

tersebut agar tidak kemasukan bola. Sepak bola merupakan suatu permainan yang

dilakukan oleh dua regu atau tim, dimana setiap tim terdiri dari 11 pemain.

Permainan sepak bola membutuhkan kerja sama tim yang kompak selain itu

variasi teknik dasar juga diperlukan dalam permainan ini.

Menurut Salim (2008: 10) sepak bola adalah olahraga untuk memainkan bola

dengan menggunakan kaki. Tujuan utama dalam permainan ini adalah untuk

9
10

mencetak gol atau skor sebanyak-banyaknya yang tentunya dilakukan sesuai

dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Agar bisa mencetak gol seorang pemain

harus tangkas, sigap, dan baik dalam mengontrol atau mengolah bola.

Menurut Carling, dkk (2007: 1) tujuan permainan sepak bola adalah untuk

menguasai berbagai taktik dan teknik sepak bola serta kondisi fisik yang prima

sangat dibutuhkan untuk mendukung pencapaian target tersebut. Suatu tim yang

dengan memiliki penguasaan teknik yang baik maka tim tersebut akan

berpeluanguntuk memenangkan suatu pertandingan. Permainan sepak bola adalah

suatu permainan yang memerlukan proses, yaitu bagaimana sebuah tim dapat

menciptakan peluang untuk mencetak gol dengan penguasaan bola dan tusukan ke

daerah penguasaan lawan dengan kemampuan mengumpan atau mengoper yang

baik dengan tujuan untuk membangun suatu serangan terhadap daerah pertahanan

lawan serta menciptakan peluang yang sebanyak-banyaknya bahkan mencetak

gol.

Berdasarkan pengertian yang telah dikemukakan, maka dapat disimpulkan

bahwa permainan sepak bola merupakan suatu permainan bola besar yang

dimainkan oleh 2 tim dimana setiap tim terdiri dari 11 pemain dengan tujuan

untuk memasukan bola ke gawang lawan sebanyak-banyaknya dalam waktu 2 x

45 menit (90 menit). Permainan sepak bola dilakukan dengan mengunakan

anggota tubuh selain tangan terkecuali penjaga gawang yang boleh menggunakan

tangan di daerah gawangnya sendiri, permainan akan terus berlangsung dan

pemain harus mampu menguasai permainan serta mencetak gol agar bisa

memenangkan suatu pertandingan tersebut.


11

2.1.1.2 Teknik-Teknik Sepak Bola

Dalam permainan sepak bola terdapat beberapa teknik dasar yang harus

dikuasai, seperti menggiring bola, menghentikan bola, mengoper bola, dan

menyundul. Teknik merupakan suatu proses gerakan dan pembuktian dalam

praktek dengan baik untuk menyelesaikan tugas dalam cabang olahraga.

Sedangkan teknik dasar ialah gerakan yang dilakukan pada lingkungan atau

sasaran yang sederhana (Irianto, D.P 2002: 80).

Menurut Herwin (dalam Edi Santoso, 2013: 37) menyatakan bahwa teknik

dasar dalam permainan sepak bola terdapat dua kategori yaitu teknik dasar tanpa

bola, dan teknik dasar dengan bola. Teknik dasar tanpa bola meliputi berlari

dengan langkah pendek, berjalan, berjingkat, melompat, berguling, berputar,

berbelok, berbalik, dan berhenti tiba-tiba. Teknik dasar dengan menggunakan bola

adalah passing, shooting, dribbling, stoping/controlling, heading, tackling, throw-

in, dan goal keeping.

Setiap pemain sepak bola harus mampu menguasai teknik dalam permaian

sepak bola, jika tidak menguasai teknik tersebut maka pemain tersebut tidak akan

melakukan permainan dengan baik. Menurut Irianto (2010: 15) menjelaskan

bahwa keterampilan bermain sepak bola merupakan kesanggupan dan

kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan mendasar atau teknik dasar dalam

permainan sepak bola secara efektif dan efisien baik gerakan yang dilakukan

tanpa bola maupun dengan bola. Olahraga sepak bola selain menuntut fisik yang

prima kebugaran tetapi juga membutuhkan teknik yang sangat baik. Tanpa
12

keterampilan tenik yang kuat seorang pemain tidak akan bisa mencetak gol atau

bertahan secara efektif (Ueberroth, 2012: 102).

Berdasarkan teori yang telah dikemukakan, maka dapat disimpulkan bahwa

penguasaan teknik dasar dalam permainan sepak bola sangat penting, seperti

menggiring bola, mengoper atau mengumpan bola, menyundul, dan menghentikan

bola. Jika pemainn dapat menguasai teknik-teknik dasar dalam permainan sepak

bola tersebut dengan baik, maka pemain tersebut akan sangat baik dalam

melakukan permainan karena tujuan dari penguasaan teknik dasar adalah untuk

bisa melakukan permainan dengan baik bahkan sampai memenangkan suatu

pertandingan.

2.1.2 Hakikat Passing


2.1.2.1 Pengertian Passing

Menurut Natal (2021: 52) passing merupakan teknik dasar menendang dalam

permainan sepak bola. Passing juga merupakan suatu seni dalam memindahkan

momentum bola dari satu pemain ke pemain lainnya. Passing dilakukan untuk

dapat menggerakan bola dengan lebih cepat dalam menciptakan ruang terbuka

yang lebih besar dan berpeluang untuk melakukan tendangan.

Menurut Luxbacher (2004: 11) passing merupakan teknik yang dilakukan

untuk menguasai bola dengan cara mengoper sebanyak-banyaknya serta

menciptakan kesempatan gol dengan melakukan permainan kombinasi antar

anggota tim. Passing sama halnya dengan mengoper, operan yang dilakukan

kepada teman satu dan ke teman lainnya dalam satu regu. Passing paling baik

dilakukan dengan menggunakan kaki, namun bisa juga menggunakan

anggotatubuh lainnya selain tangan. Melakukan passing yang baik bisa


13

menggerakan bola dengan lebih cepat sehingga dapat menciptakan ruang terbuka

yang lebih besar serta berpeluang untuk melakukan tembakan.

Berdasarkan defenisi diatas, dapat disimpulkan bahwa passing merupakan

salah satu teknik dasar dalam permainan sepak bola yang harus dikuasai oleh para

setiap pemain sepak bola bahkan setiap orang yang menggemari permainan sepak

bola. Permainan yang akan dilakukan akan terlihat sangat baik jika para pemain

memiliki penguasan teknik dasar passing yang baik. Sebab passing yang baik

akan membantu tim dalam melakukan permainan dengan baik, dikarenakan tujuan

dari passing ialah untuk membangun serangan serta menguasai jalannya suatu

pertandingan.

2.1.2.2 Passing Kaki Bagian Dalam

Passing kaki bagian dalam merupakan teknik dasar passing yangpaling

banyak dilakukan oleh para pemain sepak bola karena pada kaki bagian dalam

memiliki permukaan yang sangat luas (Hasanah, 2009: 50). Dalam permainan

sepak bola terdapat berbagai macam teknik diantaranya yaitu teknik passing,

karena teknik tersebut paling sering digunakan oleh seorang pemain dilapangan

agar bisa meloloskan diri dari pemain lawan yang menempel ketat, terutama

passing menggunakan kaki bagian dalam karena dikaki bagian dalam memiliki

permukaan yang lebih luas. Menurut Mielke (dalam Fauzan, 2012) gerakan

passing menggunakan kaki bagian dalam dilakukan dengan cara memposisikan

tubuh searah dengan arah passing yang akan dituju.

Berikut adalah cara untuk melakukan teknik passing menggunakan kaki

bagian dalam.
14

1. Kaki yang digunakan untuk bertumpu berada disamping bola, dengan lutut

agak sedikit ditekuk.

2. Kaki yang digunakan untuk menyepak membentuk sudut 90 derajat dengan

kaki tumpu.

3. Posisi badan berada dibelakang bola.

4. Tendangan dimulai dengan mengayunkan kaki sepak dari belakang ke depan.

5. Saat perkenaan, mataharus fokus ke bola dan meneruskan pandangan kearah

yang dituju.

6. Setelah menendang harus diikuti dengan gerakan lanjutan.

2.1.2.3 Kegunaan Passing

Mengumpan bola atau passing dalam permainan sepak bola sangat

bermanfaat seperti menguasai jalannya suatu pertandingan, membuka ruang serta

mencari kesempatan untuk melakukan serangan terhadap pertahanan lawan, serta

menyelamatkan bola dari serangan lawan. Sebuah tim yang memiliki teknik

penguasaan bola yang baik maka tim tersebut dapat dengan mudah untuk

menguasai pertandingan bahkan sampai memenangi suatu pertandingan.

Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

begitu banyak manfaat dari kita melakukan passing dengan baik misalnya seperti

dengan menguasai teknik dasar passing kita akan mudah untuk menguasai

pertandingan, lawan akan lebih sulit untuk bisa merebut bola, peluang untuk

membangun serangan lebih besar bahkan sampai untuk mencetak gol dan

memenangankan pertandingan. Pemain sepak bola harus dapat menyerang

pertahanan lawan salah satunya dengan cara mengoper bola sambil membangun
15

sebuah serangan terhadap pertahanan lawan dan mencari peluang untuk bisa

mencetak gol dan memenangkan pertandingan.

Berikut adalah cara-cara untuk melakukan teknik dasar passing dalam

permainan sepak bola, salah satunya dengan menggunakan kaki bagian dalam.

1. Sikap awal, posisi pemain menghadap ke bola.

2. Salah satu kaki yang digunakan untuk menendang diputar ke luar agar kaki

langsung menghadap ke arah bola.

3. Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah kaki diletakan disamping bola

dan kaki diayunkan dari belakang ke depan.

4. Bola ditendang dengan menggunakan kaki bagian dalam. Saat melakukan

passing, perkenaan bola harus tepat pada bagian dalam kaki mulai dari ibu

jari kaki sampaimata kaki dalam.

5. Ketika kaki bersentuhan dengan bola, arah pandangan tetap menuju arah bola.

Kaki digunakan untuk menendang ketika selesai menendang kaki tersebut

tetap diayunkan ke depan.

Dari penjelasan diatas tampak seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.1 Passing menggunakan kaki bagian dalam


2.1.2 Hakikat Sarana dan Prasarana Pembelajaran Penjas
16

a. Pengertian Sarana Pembelajaran Penjas

1) Sarana

Sarana adalah apa saja yang dapat digunakan untuk melaksanakan sesuatu,

untuk memajukannya, atau untuk mencapai tujuan (Kamus Umum Bahasa

Indonesia, 1996: 1224). Sedangkan Agus S.Suryobroto (2004:4) menyatakan

bahwa sarana atau alat adalah segala sesuatu yang diperlukan dalam

pembelajaran Pendidikan Jasmani, mudah dipindah bahkan di bawa pelakunya

atau siswa. Contohnya bola, pemukul, tongkat, dll.

Sarana olahraga adalah terjemahan dari “facilities”, yaitu sesuatu yang

dapat digunakan dan dimanfaatkan dalam pelaksanaan kegiatan olahraga atau

Pendidikan Jasmani, (Soepartono, 2000: 6). Sedangkan menurut Ratal

Wirjasantoso (1984: 157) alat-alat olahraga atau supplies biasanya dipakai

dalam waktu relatif pendek misalnya: bola, ring bola basket, jaring tenis,

pemukul bola kasti dan sebagainya

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa sarana

Pendidikan Jasmani adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat

dalam mencapai tujuan pembelajaran Pendidikan Jasmani yang bersifat mudah

dipindahkan bahkan dibawa oleh pelakunya dan biasanya dipakai dalam

waktu pendek.

2) Prasarana

Pengertian prasarana menurut Soeparnoto (1999: 5), bahwa prasarana

adalah segala penunjang terselenggarana suatu proses pembelajaran pendidikan

jasamani dalam Pendidikan Jasmani. Prasarana didefinisikan sebagai sesuatu


17

yang dapat mempermudah dan memperlancar proses. Salah satu sifatnya yaitu

relative permanen atau susah untuk dipindahkan.

Sedangkan Agus S. Suryobroto (2004: 4) membedakan prasarana menjadi

dua yaitu perkakas dan fasilitas. Perkakas adalah segala sesuatu yang

digunakan dalam pembelajaran pendidikan jasmani, bisa dipindahkan (semi

permanen) tetapi berat dan sulit. Contoh: matras, peti lompat, kuda-kuda,

palang tunggal, palang sejajar, palang bertingkat, meja tenis meja, trampoline.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prasarana Pendidikan

Jasmani adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai penunjang sehingga dapat

mempermudah dan memperlancar proses pembelajaran Pendidikan Jasmani,

prasarana bersifat dapat dipindahkan (semi permanen) tetapi berat dan sulit.

b. Tujuan Sarana dan Prasarana dalam Pembelajaran

Sarana dan prasarana merupakan bagian penting dalam suatu pembelajaran.

Dengan adanya sarana dan prasarana yang baik dapat melancarkan proses

pembelajaran Pendidikan Jasmani. Hal ini sesuai dengan tujuan dari sarana dan

prasarana olahraga menurut Agus S. Surobroto (2004: 3),

1) Memperlancar jalanya pembelajaran. Hal ini mengandung arti bahwa

dengan adanya sarana dan prasarana akan menyebabkan pembelajaran jadi

lancar, seperti tidak perlu antri atau menunggu siswa yang lain dalam

melakukan aktivitas.

2) Memudahkan gerakan. Dengan sarana dan prasarana diharapkan akan

mempermudah proses pembelajaran Pendidikan Jasmani

3) Memacu siswa dalam bergerak Maksudnya siswa akan terpacu melakukan


18

gerakan jika menggunakan alat.

4) Kelangsungan aktivitas

5) Menjadikan siswa tidak takut melakukan gerkan atau aktivitas

Penulis menyimpulkan bahwa sarana dan prasarana bertujuan untuk

mendukung dan memperlancar proses pembelajaran sehingga tercapai tujuan

pembelajaran yang diinginkan. Sarana dan prasarana yang baik bagi siswa

tunantra tentunya disiapkan dan dirancang sesuai dengan karakteristik siswa

tunanetra.

c. Manfaat Sarana dan Prasarana dalam Pembelajaran

Sarana dan prasarana merupakan bagian penting dalam suatu pembelajaran.

Dengan adanya sarana dan prasarana yang baik akan dapat melancarkan proses

pembelajaran Pendidikan Jasmani. Hal ini sesuai dengan manfaat dari sarana

dan prasarana dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani menurut Agus S.

Surobroto (2004: 43):

1) Dapat memacu pertumbuhan dan perkembangan siswa, karena siswa

bersikap, berfikir, dan bergerak.

2) Gerakan dapat lebih mudah atau lebih sulit. Dengan sarana dan prasarana

dapat memudahkan gerakan yang sulit

3) Dapat dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan

4) Menarilk perhatian siswa. Siswa akan lebih tertarik menggunakan alat yang

diberikan hiasan atau warna yang menarik.

Penulis menyimpulkan bahwa dengan menggunaka sarana dan prasarana


19

dalam pembelajaran maka diharapkan dapat memacu pertumbuhan dan

perkembangan siswa, dapat memacu gerakan yang lebih sulit, dapat dijadikan

sebagai tolak ukur keberhasilan pembelajaran, dan dapat untuk menarik

perhatian siswa pada pembelajaran.

d. Persyaratan Sarana dan Prasarana dalam Pembelajaran

Sarana dan prasarana dalam pembelajaran penjas haruslah memiliki

beberapa ketentukan agar saat digunakan dapat memperlancar jalannya

pembelajaran bukannya menghambat jalanya pembelajaran. Ketentuan sarana

dan prasarana menurut Agus S.Suryobroto (2004: 16) adalah:

1) Aman

Merupakan syarat yang paling utama, yaitu sarana dan prasarana pendidikan

jasmani harus terhindar dari unsur bahaya, misalnya: licin, roboh

2) Mudah dan murah

Maksudnya sarana dan prasarana Pendidikan Jasmani mudah didapatkan,

disiapkan, diadakan dandan jika tidak mahal hargannya, tetapi juga tidak

mudah rusak.

3) Menarik

Sarana dan prasarana Pendidikan Jasmani dapat menarik perhatian siswa

sehingga siswa merasa senang dalam menggunakannya

4) Memacu anak untuk bergerak

Dengan adanya sarana dan prasarana tersebut maka siswa akan lebih terpacu

untuk bergerak

5) Sesuai dengan kebutuhan


20

Dalam penyediaan seharusnya disesuaikan dengan kebutuhan ataupun

penggunanya. Siswa SD berbeda dengan siswa SMP, siswa SMA dan

seterusnya. Misal bola SD seharusnya lebih empuk dan ringan dibandingkan

dengan bola sepak untuk siswa SMP dan SMA

6) Sesuai dengan tujuan

Jika sarana dan prasarana akan digunakan untuk memngukur keseimbangan

maka akan berkaitan dengan lebar tumpuan dan tinggi tumpuan.

7) Tidak mudah rusak

Sarana dan prasarana tidak mudah rusak meskipun harganna murah.

8) Sesuai dengan lingkungan

Sarana dan prasarana pembelajaran Pendidikan Jasmani hendaknya

disesuaikan dengan situasi dan kondisi lingkungan sekolah. Misalnya sarana

dan prasarana yang cocok untuk lunak tetapi digunakan lapangan yang keras,

jelas hal ini tidak cocok.

Persyaratan-persyaratan di atas dapat dijadikan sebagai salah satu acuan

apabila guru akan menggunakan atau memodifikasi sarana dan prasarana

dalam pembelajaran. Penggunaan sarana dan prasarana Pendidikan Jasmani

bagi anak haruslah disesuaikan dengan tingkat kebutuhan bagi siswa.

e. Perawatan Sarana dan Prasarana

Perawatan sangan penting dilakukan dalam menggunakan sarana dan

prasaran pendidikan jasmani. Perawatan yang baik akan membuat saran dan

prasarana Pendidikan Jasmani lebih awet. Maka dari itu perlu diketahui bahwa

setiap sarana dan prasarana memiliki cara perawatan yang berbeda-beda


21

terganting dari bahan dan jenisnya.

Berikut ini penjabaran mengenai perawatan sarana dan prasarana (Agus

S.Suryobroto, 2004: 16):

1) Perawatan alat dan perkakas yang terbuat dari kayu dan bambu sebagai berikut:

a) Disimpan ditempat yang kering, karena kayu dan bamboo jika sering basah

kena air akan mudah rusak dan dimakan rayap atau serangga lainnya.

b) Tidak disimpan ditanah. Hal ini bermaksud agar tidak dimakan rayap atau

serangga laiinya, untuk itu penyimpanan digantung atau ada tempat lainnya.

c) Habis dipakai supaya dibersihkan . semua alat, perkakas, dan fasilitas

hendaknya dibersihkan sehabis digunakan agar tidak mudah rusak.

d) Jangan ditumpuk terlalu banak. Hal ini untuk memudahkan dalam

mengambil, merawat, dan untuk mengetahui apakah diserang serangga atau

hama. Sebab jika ditumpuk terlalu banyak sangat susah pemantauannya dan

nampak kotor.

2) Perawatan alat dan perkakas yang terbuat dari karet sebagai berikut:

a) Sifat semua benda yang terbuat dari karet tidak tahan kena panas, sebab jika

terkana panas terlalu lama akan mudah rusak.

b) Jangan sampai kena minyak atau gas. Begitu juga jika semua benda terbuat

dari karet tidak tahan atau mudah rusak jika kena minyak atau gas, seperti

minyak tanah, solar, bensin, dan lain sebagainya.

3) Perawatan alat dan perkakas yang terbuat dari besi sebagai berikut:

a) Disimpan ditempat yang kering, karena besi jika sering basah kena air akan

mudah berkarat sehingga rusak


22

b) Tidak disimpan ditanah

c) Habis dipakai supaya dibersihkan agar semua alat, perkakas, dan fasilitas

tidak mudah rusak.

d) Jangan ditumpuk terlalu banyak

4) Perawatan Fasilitas lapangan yang berumput sebagai berikut:

a) Pemakaiannya tidak terus menerus, tetapi ada istirahatnya. Haln ini agar

memberi kesempatan rumput untuk hidup berkembang, karena jika

lapangan berumput kurang atau tidak istirahat, maka rumputnya mudah

mati.

b) Kalau musim kemarau disiram agar rumput tidak mati

c) Dilarang utuk menggembala hewan. Hal ini menyebabkan kerusakan

lapangan dan menjadikan banyak kotoran hewan.

d) Dilarang untuk dilewati semua kendaraan seperti untuk belajar setir mobil.

5) Perawatan fasilitas lapangan yang keras tidak berumput sebagai berikut:

a) Selalu dijaga kebersihannya, baik sampah atau benda-benda lain yang tidak

diperlukan dalam lapangan tersebut.

b) Terhindar dari genangan air dan kotoran pasir atau tanah. Sebab jika sering

tergenang air akan tumbuh lumut yang mengsbatkan licin, berbahaya bagi

siswa. Begitu juga jika banyak pasir atau tanah.

6) Perawatan gedung olahraga (Hall atau aula) sebagai berikut:

a) Dijaga kebersihannya, baik sampah atau benda lainnya yang tidak

diperlukan untuk hall atau aula tersebut. Untuk itu sering disapu dan dipel

agar tetap bersih dan sehat


23

b) Siswa jika masuk untuk pelajaran senam dan bela diri supaya lepas alas

kaki, untuk materi permainan boleh dan perlu menggunakan sepatu

c) Penerangan supaya cukup terang agar siswa dalam melakukan aktivitas atau

kegiatan merasa nyaman. Pintu atau jendela tempat pergantian undara selalu

berlangsung.

2.1.3 Hakekat Modifikasi Pembelajaran Penjasorkes

Modifikasi merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh para guru

agar pembelajaran mencerminkan Developmentally Appropriate Practice (DAP).

Artinya adalah tugas ajar yang diberikan harus memperhatikan perubahan

kemampuan anak dan dapat membantu mendorong perubahan tersebut (Bahagia

dkk, 2000: 1). Modifikasi pembelajaran juga dapat dikaitkan dengan kondisi

lingkungan pembelajarannya. Menurut Bahagia dkk, (2000: 7) modifikasi

lingkungan pembelajaran ini dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa klasifikasi

yaitu: 1. Peralatan 2. Penataan ruang gerak dalam berlatih 3. Jumlah siswa yang

terlibat 4. Organisasi atau formasi berlatih

2.1.3.1 Modifikasi.

Modifikasi Modifikasi dianggap sebagai salah satu hal yang dapat membantu

guru selama proses kegiatan belajar mengajar dengan keterbatasan yang dimiliki

oleh sekolah atau kebutuhan yang diperlukan siswi selama kegiatan pembelajaran.

seperti dikatakan Samsudin (2008: 58) Modifikasi merupakan salah satu upaya

yang dapat dilakukan oleh para guru agar proses pembelajaran dapat

mencerminkan DAP (develovmentally appropriate practice). Artinya bahwa tugas

ajar yang disampaikan harus memerhatikan perubahan kemampuan atau kondisi


24

anak, dan dapat membantu mendorong perubahan tersebut.

2.1.3.2 Bola Plastik

Menurut Supandi (dalam Muhammad Faizal dan Setyo Hartoto, 2015: 350)

Modifikasi adalah penggantian atau pengurangan unsur-unsur tertentu. Namun

secara khusus modifikasi adalah suatu upaya yang dilakukan untuk menciptakan

dan menampilkan sesuatu yang baru, unik, dan menarik. Penelitian ini adalah

modifikasi media bola yang dapat digunakan untuk pembelajaran teknik dasar

passing bawah bolavoli dan memiliki beberapa kriteria, diantaranya: Mempunyai

karakteristik yang sangat ringan daripada bolavoli, terbuat dari bola plastik yang

dilapisi busa dan lakban dengan konsep mirip dengan aslinya sehingga lebih

mudah dan nyaman digunakan.

2.2 Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan

Adapun beberapa kajian hasil dari penelitian yang relevan dengan penelitian

ini antara lain sebagai berikut.

1. Penelitian menurut Demaika Suryantoro (2014:61-67), dengan judul

pengembangan variasi latihan dribbling dan passing. Metode dalam penelitian

pengembangan ini menggunakan model pengembangan Borg and Gall

(1983:775), dengan modifikasi langkah sebagai berikut: 1) melakukan

penelitian dan pengumpulan data informasi awal termasuk observasi lapangan

sampai kajian teoritik; 2) mengembangkan bentuk latihan produk awal (berupa

variasi latihan dribbling dan passing sepakbola, 1 ahli sepakbola, 2 ahli

kepelatihan sepakbola; 4) uji coba kelompok kecil, dengan menguji cobakan

hasil revisi produk awal. Uji coba dilakukan pada pemain sepakbola di SSB
25

AMS usia 12-14 Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang dengan

menggunakan teknik kuesioner yang kemudian dianalisis; 5) Revisi produk

dari hasil uji cobake kelompok kecil; 6) uji lapangan dengan menggunakan 30

subjeck. Uji coba dilakukan pada pemain sepakbola di SSB AMS Kepanjen

usia 12-14 Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang yang diteliti dengan

mengunakan teknik kuisioner yang kemudian dianalisis; 7) Hasil produk

pengembangan variasi latihan dribbling dan passing yang dihasilkan setelah

melalui revisi uji lapangan.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Dian Pujianto pada tahun 2020 dengan judul

"Pengembangan Model Latihan Passing Sepakbola Berbasis Sasaran Teman".

Hasil penelitian ini Berdasarkan hasil uji hipotesis dapat dibuktikan bahwa

model latihan passing yang telah disusun tim peneliti telah memberikan

pengaruh yang berarti terhadap kemampuan passing dari para sampel

penelitian. Dalam permainan sepak bola passing merupakan salah satu unsur

pokok dalam permainan, karena tanpa passing yang tepat maka kerja sama tim

tidak akan berjalan dengan baik. Ketika passing telah tepat maka permainan

sebuah tim sepakbola akan tersaji dengan baik dan dapat dinikmati. Model

latihan passing yang disusun oleh tim peneliti merupakan model latihan

passing dengan memanfaatkan media yang ada. Sehingga dapat digunakan oleh

para guru pendidikan jasmani yang memiliki kekurangan dalam fasilitas atau

sarana prasarana dalam mengajar permainan sepakbola. Bentuk latihan yang

diberikan adalah latihan dari yang mudah menuju ke sukar, dengan

menggunakan rintangan teman yang ada, dan sasaran juga dengan bagian tubuh
26

dari teman. Dari hasil pengamatan ternyata sampel tampak lebih semangat

ketika berlatih, ini mengindikasikan bahwa proses latihan telah mendapatkan

tempat yang sesuai dengan keinginan para sampel. Ketika pembelajar antusias

untuk berlatih maka dia akan terus mengulang dan mengulang bentuk latihan

yang diberikan. Keterampilan gerak akan meningkat apabila dilatihkan pada

semua individu. Baik itu keterampilan yang berkaitan dengan teknik olahraga

maupun kemampuan fisik. Model latihan passing ini telah terbukti mampu

meningkatkan kemampuan passing mahasiswa. Penggunaan peralatan

minimalis ternyata tidakmenjadi halangan dalam latihan passing, sehingga

model latihan ini dirasa akan tepat digunakan dalam pembelajarn passing

terutama bagi sekolah yang memiliki fasilitas yang kurang memadai.

Berdasarkan hasil kajian penelitian yang relevan diatas, dapat disimpulkan

bahwa peneliti perlu melakukan penelitian model pengembangan latihan first

touch passing dalam permainan sepak bola dengan tujuan untuk meningkatkan

kemampuan passing pada siswa ekstrakurikuler SMP Citra Bakti.

2.3 Kerangka Berpikir

Passing kaki bagian dalam merupakan teknik dasar passing yang paling

banyak digunakan serta paling penting untuk dilakukan oleh para pemain sepak

bola karena pada kaki bagian dalam memiliki permukaan yang sangat luas

(Hasanah, 2009: 50). Pada permainan sepak bola terdapat berbagai macam teknik

diantaranya yaitu teknik passing. Teknik passing paling sering digunakan oleh

seorang pemain didalam lapangan agar bisa meloloskan diri dari pemain lawan

yang menempel ketat, terutama dengan menggunakan passing kaki bagian dalam
27

karena kaki bagian dalam memiliki permukaan yang sangat luas.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan di SDCItra bakti

bersama guru olahraga, dalam mengajar mata pelajaran sepak bola terdapat

masalah yang mendasar addalah kurangnya dalam melakukan pasing. Ini terjadi

karena sarana bla yang dimiliki oleh sekolah tergolong masih sangat kurang,

sehingga dari sekian banyak siswa yang mengikuti pembelajaran hanya memiliki

satu bola saja. Peneliti merasa penting memodifikasi bola sebagai sarana

pendukung media pembelajaran sepak bola.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang ditemukan serta untuk lebih

memahami masalah dan proses rencana pengembangan yang akan dilakukan oleh

peneliti, maka bisa dilihattampak seperti pada bagan dibawah ini.

Kurangnya keterampilan passing dan prasarana permainan sepak bola

Kurangnya alat atau perlengkapan olahraga seperti bola dalam


pembelajaran latihan pasing

Pengembangan alat belajar pasing sepak bola menggunakan


modifikasi media bola plastik sebagai alat bantu belajar siswa dalam
pembelajaran PJOK

Mengimplementasikan pembelajaran pasing kepada siswa


menggunakan modifikasi bola plastik.

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir


28

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Dan Metode Penelitian


3.1.1 Jenis Peelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan (Research and

Development) level 3 menurut Borg and Gall yang penelitian dan pengembangan

dengan tingkatan meneliti dan menguji untuk mengembangkan produk yang telah

ada. Penelitian pengembangan ini dilakukan untuk mengembangkan alat belajar

passing sepak bola menggunakan modifikasi bola plastic, sehingga dapat di

gunakan sebagai sarana belajar siswa dalam pembelajaran PJOK .

3.1.2 Model Penelitian Pengembangan

Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan (R&D) level

3 menurut Borg and Gall yang dimodifikasi oleh Tapo (2017: 98), Untuk

menciptakan produk berupa modifikasi alat pembelajaran passing dalam sepak

bola menggunakan bola plastik, yang dilakukan dengan merancang prosedur dan

produk pengembangan, yang kemudian diuji secara sistematis melalui: uji validasi

ahli dan uji lapangan untuk disempurnakan hingga memenuhi kriteria layak

sebagai alat pembelajaran kelulusan yang dapat digunakan sebagai kegiatan

pembelajaran dalam permainan sepak bola.

3.2 Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian dan

pengembangan ini dimodifikasi berdasarkan kebutuhan dan kondisi di lapangan

Tapo (2017: 98). Penelitian ini berfokus pada pembuatan produk, sehingga

28
29

langkah-langkah penelitian dibagi menjadi: (1) penelitian produk yang ada (studi

literatur dan penelitian lapangan), (2) perencanaan pengembangan produk, (3)

pengujian desain internal (validasi ahli), (4) revisi desain produk awal, (5) uji

coba terbatas (skala kecil), (6) revisi produk 1, dan (7) uji coba lapangan utama

(skala besar).

Prosedur penelitian dan pengembangan yang dilakukan dapat dijelaskan

sebagai berikut.

1. Penelitian Produk Yang Telah Ada

Tahap I penelitian ini akan fokus pada produk yang ada, termasuk kajian

pustaka dan penelitian lapangan untuk mengumpulkan informasi

dan data awal model latihan.

Studi literatur Pengujian internal


Perencanaan
erhadap produk yang telah ada (validasi ahli)
pengembangan
produk
Penelitian
lapangan

Ujicoba lapangan Revisi produk 1 Ujicoba terbatas Revisi desain


utama (sekala kecil) produk awal

Revisi produk 2 Produk akhir

Gambar 3.1 Prosedur Pengembangan


30

Dalam studi pendahuluan, peneliti melakukan berbagai studi kepustakaan,

studi peneliti yang relevan, dan teori-teori yang berkaitan dengan alat

pembelajaran dalam permainan sepak bola, selain melakukan observasi,

wawancara, dan dokumentasi.

2. Perencanaan Pengembangan Produk

Pada penelitian ini, Tahap II adalah perencanaan dan pengembangan produk,

yang melibatkan pembuatan desain produk awal dengan cara memodifikasi,

mengurangi, dan menggabungkan berbagai bentuk modifikasi alat pembelajaran

menjadi alat pembelajaran yang lulus. Model latihan yang dikembangkan akan

disusun berjudul “Panduan alat belajar passing sepak bola menggunakan

modifukasi bola plastic sebagai sarana belajar siswa dalam pembelajaran

pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi di tingkat sekolah dasar.

3. Pengujian Internal Desain (Validasi Ahli)

Proses validasi ahli dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

a) Peneliti memberikan produk awal kepada ahli, beserta video pelaksanaan

produk dan lembar evaluasi (instrumen kuesioner skala validasi).

b) b) Para ahli memeriksa draft produk dan menonton video implementasi produk

awal..

c) Pada lembar evaluasi (instrumen kuesioner skala nilai validasi), para ahli

memberikan evaluasi dan saran baik secara lisan maupun tertulis.

4. Revisi Desain Produk Awal

Tahap IV dilakukan revisi produk awal berdasarkan hasil pengujian desain

internal (validasi ahli) dan mempertimbangkan saran dan masukan dari


31

validator. Sebelum melanjutkan dengan fase uji coba terbatas, revisi dilakukan

untuk memperbaiki dan menyempurnakan produk awal yang dikembangkan

(skala kecil)

5. Uji Coba Terbatas (Skala Kecil)

Tahap V diakukan uji coba terbatas (skala kecil) terhadap produk awal untuk

menguji kelayakan penggunaan produk awal dalam proses pembelajaran sepak

bola secara langsung menggunakan produk awal yang divalidasi oleh para ahli

pada tahap sebelumnya. Enam siswa SD Citra Bakti bertugas sebagai subjek

tes.

6. Revisi Produk 1

Pada tahap ini dilakukan revisi produk 1 berdasarkan hasil uji coba terbatas

(dalam skala kecil), dengan pertimbangan dan masukan dari para ahli yang

bertindak sebagai pengamat. Sebelum melanjutkan ke uji coba lapangan besar

(skala besar), revisi dilakukan untuk memperbaiki dan menyempurnakan

produk awal yang dikembangkan dengan memperbaiki kekurangan pada

produk awal.

7. Produk Akhir

Tahap ini melibatkan penyusunan produk akhir berdasarkan hasil revisi dan

penyempurnaan langkah sebelumnya dengan mengembangkan alat

pembelajaran passing dalam permainan sepak bola, yang kemudian

disusun dalam buku yang berjudul: “panduan pengembangan alat belajar passing

sepak bola menggunakan bola plastic sebagai sarana belajar siswa dalam

pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di SD Citra Bakti”.


32

3.3 Uji Coba Produk


3.3.1 Desain Uji Coba

Kegiatan uji coba oleh para ahli dilakukan secara langsung untuk

mengobservasi dan menilai produk awal pada serta dokumentasi dalam bentuk

foto untuk digunakan sebagai dokumen atau data pendukung penelitian.

3.3.2 Subjek Uji Coba

Subjek uji coba dalam penelitian ini berjumlah 26 orang yaitu siswa

ekstrakurikuler SD Citra Bakti, dengan pembagian jumlah subjek adalah: (a) 6

orang sebagai peserta pelatihan , (b) 20 orang sebagai peserta latihan pada uji cob

lapangan utama (skala besar). Subjek dalam penelitian ini akan mengikuti proses

latihan pasing secara langsung menggunakan produk awal.

3.4 Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Instrumen validasi produk awal bertujuan untuk memvalidasi desain produk

awal dengan menggunakan penilaian ahli. Instrumen kuesioner skala nilai dengan

lembar evaluasi digunakan untuk validasi draf produk awal. Adapun kisi- kisi

untuk angket skala nilai validasi draf produk awal (terlampir).

3.5 Metode Analisis

Teknik analisis data digunakan untuk menarik kesimpulan yang luas dan

memberikan saran atau masukan untuk kepentingan merevisi produk dan referensi

dalam menarik kesimpulan akhir pengembangan produk dan penelitian dan

pengembangan. Dalam penelitian ini dilakukan analisis data kuantitatif secara

rinci terhadap data hasil penilaian validasi dari para ahli pada produk awal pada

uji coba terbatas (skala kecil) dan uji coba lapangan utama (skala besar)

penggunaan produk awal. Data yang diperoleh dari hasil penilaian kemudian
33

dianalisis menggunakan norma kategorisasi sesuai dengan ketentuan. Saifuddin

Azwar (dalam Tapo, 2017: 114), sebagai berikut

X < (µ-1,0σ) : Rendah Tidak sesuai/tidak efektif.

(µ-1,0σ) ≤ X < (µ+1,0σ) : Sedang Cukup sesuai/cukup efektif

(µ+1,σ) ≤ X : Tinggi Sesuai/efekt


34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Desain Awal Produk


4.1.1 Analisis Kebutuhan

Pembuatan produk media bola plastik dalam pembelajaran sepak bola

dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan yang telah dilakukan sebelumnya.

Proses desain dimulai dengan menyusun konsep, mengumpulkan bahan-bahan

yang dibutuhkan dalam pembuatan media latihan bol plastik, ini adalah terdiri dari

alat dan bahan lokal yang mudah diperoleh seperti gunting, pisau, kuas, pompa,

pentil, spidol, timbangan, bola plastik, bola karet, lakban, cat serta lem.

Tujuan dari analisis kebutuhan dalam penelitian pengembangan ini adalah

untuk mengidentifikasi permasalahan kekurangan atau kendala sarana dan

prasarana pelatihan, khususnya ketersediaan sepak bola sebagai salah satu sarana

yang sering dihadapi guru ketika memberikan materi sepak bola pada mata

pelajaran PJOK di tingkat sekolah dasar.

Agar dapat mengetahui permasalahan tersebut, peneliti telah melakukan

observasi tentang kekurangan sarana belajar siswa dalaam kegiatan belajar

mengajar PJOK di sekolah. Berdasarkan hasil wawancara bersama guru SD Citra

Bakti bahwa masalah yang tengah terjadi itu di sebebkan oleh salah satu faktor

yaitu kurangnya sarana (bola) yang di miliki oleh SD Citra Bakti, sehingga dari

sekian banyak siswa yang mengikuti pembelajaran pasing dalam sepak bola hanya

menggunakan satu buah bola saja, kekurangan tersebut membuat siswa banyak

yang tidak terlibat aktif dalam mengikuti proses pembelajaran tersebut. Peneliti

34
35

merasa pentingnya memodifikasi bola sebagai sarana pendukung media

pembelajaran sepak bola, dengan menggunakan bola plastik yang di modifikasi

dengan membelah membentuk diameter 3-5 cm, lalu masukan bola karet ke dalam

bola plastik yang telah di belah dan posisikan lubang udara untuk di isi dengan

udara ketika bola karet telah di masukan kedalam bola plastic, isi bola karet yang

telah di masukan kedalam bola plastik dengan cara di pompa untuk di isi udara

sampi mengembang maksimal.

4.1.2 Deskripsi Pengembangan Produk Awal

Deskripsi draf produk awal yang akan dikembangkan berupa, alat belajar

passing sepak bola dengan modifikasi bola plastik sebagai sarana belajar siswa

yang sesuai bagi siswa tingkat SD dapat dijelaskan sebagai berikut.

4.1.2.1 Alat Dan Bahan


4.1.2.2 Alat yang digunakan

1) Gunting

Gambar 4.1. Gunting. (Sumber: Dokumentasi Penelitian; 2022).


36

2) Pisau

Gambar 4.2. Pisau.


(Sumber: Dokumentasi Penelitian; 2022)

3) Kuas

Gambar 4.3. Kuas.


(Sumber: Dokumentasi Penelitian; 2022).
37

4) Pompa

Gambar 4.4 Pompa.

5) Pentil (Sumber: Dokumentasi Penelitian; 2022).

Gambar 4.5. Pentil.

(Sumber: Dokumentasi Penelitian; 2021)


38

6) Spidol

Gambar 4.6. Spidol.

(Sumber :Dokumentasi Penelitian; 2022).

7) Timbangan

Gambar 4.7. Timbangan. (Sumber: dokumentasi penelitian; 2022)

4.1.2.3 Bahan yang digunakan

8) Bola Plastik

Berat bola plastik yang akan dimodifikasi adalah 140 gram dengan tujuan untuk

mendekati bola asli yang akan dimodifikasi.

Keterangan: Berat 140 gram


39

Diameter : 18 inci

Gambar. 4.8. Bola Plastik. (Sumber: Dokumentasi Penelitian; 2022).

9) Bola karet

Gambar 4.9. Bola karet. (Sumber: Dokumentasi Penelitian; 2021)

10) Lakban

Gambar 4.10. Lakban. (Sumber: Dokumentasi Penelitian; 2021)


40

11) Cat

Gambar 4.11. Cat.

(Sumber: Dokumentasi Penelitian; 2022).

12) Lem

Gambar 12. Lem.

(Sumber: Dokumentasi Penelitian; 2022).


41

4.1.2.4 Cara Membuat Bola Kaki Yang Dimodifikasi Dari Bola Plastik.

Langkah Pertama:

1) Menggunakan pisau atau pemotong, bersihkan atau ratakan permukaan bola

yang kasar, sehingga permukaan bola menjadi rata dan ditutupi

denganflakpan.

2) Setelah menghaluskan atau membersihkan permukaan bola, lubangi bola

berdiamter 3 cm.

Langkah kedua:

1. Bola karet utuh dikempiskan dengan pentil dan dimasukkan ke dalam bola

plastik berlubang.

2. Pompa bola karet yang telah dimasukkan ke dalam bola plastik sampai

kencang untuk menambah berat bola.

3. Bola yang sudah dipompa dan kencang siap dilapisi dengan lakban dari sisi

kanan bola hingga menutupi permukaan bola. Lakban berfungsi untuk

memperkuat dan menambah berat bola, agar pada saat melakukan passing

atau menggiringbola bisa berjalan maksimal.

4. Bola dilapisi dengan lakban hitam agar lebih mudah dicat. Cat bola dengan

warna pilihan anda dan sisihkan hingga kering.

5. Bila cat pada bola tersebut sudah mengering, maka bola siap untuk

digunakan.

4.1.2.5. Hasil Pengemabangan dan Ukuran Bola Kaki yang Dimodifikasi dan

Ukuran Bola Kaki Asli.


42

1) Ukuran bola kaki yang dimodifikasi.

Ket: Berat : 320 gram dan

Diameter : 20 inci

Gambar 4.13. Ukuran Bola Kaki yang Dimodifikasi. (Sumber: Dokumentasi

Penelitian; 2022).

2) Ukuran bola Kaki Asli

Keterangan: Berat :410 gram

Diameter : 20 inci

Gambar 4.14. Ukuran Bola Kaki Asli. (Sumber: Dokumentasi Penelitian;

2022)
43

4.2. Hasil Validasi Awal


4.2.1 Hasil Penilaian Validasi Ahli

Proses validasi pertama dilakukan dalam rangka menilai (validasi) produk

awal yang dikembangkan berupa modifikasi alat pembelajaran passing bola kaki

menggunakan bola plastik yang disusun dalam bentuk buku panduan dan

dilengkapi dengan video simulasi pembuatan bola. Proses validasi ahli dilakukan

oleh tiga ahli, yaitu dua ahli akademik dari unsur dosen PJKR Citra Bakti Ngada

dan satu praktisi ahli dari unsur guru SD PJOK, yang menggunakan instrumen

kuesioner skala nilai yang telah divalidasi sebelumnya.

Penilaian dilakukan untuk memvalidasi kesesuaian/kelayakan modifikasi alat

pembelajaran passing bola kaki menggunakan bola plastik untuk digunakan

sebagai alternatif sarana belajar siswa dalam pembelajaran. Hasil validasi dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4. 1 Data Hasil Validasi Ahli Pertama Produk Awal.


Kode Nomor Pertanyaan Jumlah

Ahli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 10

Hasil Penilaian Angket Skala Nilai Dari Ahli

A1 5 5 5 2 3 3 3 2 2 3 33

A2 4 4 4 3 5 4 4 3 3 3 37

A3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 35

Keterangan:

A1: Ahli Akademisi 1 A2: Ahli Akademisi 2 A3: Ahli Praktisi


44

Perhitungan normatif kategorisasi kesesuaian produk awal yang

dikembnagkan berdasarkan data validasi ahli adalah sebagai berikut:

Tabel 4. 2 Perhitungan Normatif Kategorisasi Kesesuaian Produk Awal

Formula Interval Kategori


X<23 Rendah Kurang valid
23≤X<37 Sedang Cukup valid
37≤X Tinggi Valid
Sumber (Saifudin azwar, 2021:149)

Berdasarkan perhitungan normatif kategorisasi kesesuaian produk awal yang

dikembangkan, jasil dari validasi para ahli, seperti pada tabel distribusi frekuensi

4.3 berikut:

Tabel 4. 3 Distribusi Frekuensi Penilaian Kesesuaian Produk Awal Oleh Ahli

Kategori Kurang valid Cukup valid Valid

F 0 3 0
Rata-rata % 0% 100% 0%

Berdasarkan distribusi frekuensi penilaian produk awal oleh para ahli, jelas

bahwa penilaian ketiga ahli (100%) berada pada interval (37X= tinggi dengan

kategori yang valid), yaitu: A1=39, A2=44, dan A3=44.

4.2.2Deskripsi saran dan perbaikan ahli

Adapun saran dan masukan mengenai produk awal pada tahap validasi

pertama oleh para ahli sebagai pada tabel berikut;


45

Tabel 4. 4 Saran Dan Masukan Produk Awal Pada Tahap Validasi Pertama
Oleh Para Ahli
No. Ahli Bagian Saran
Media yang Cari media (bola)
digunakan yang ukurannya
ukurannya belum sama besar dengan
sesuai dengan ukuran bola yang
ukuran bola asli digunakan pelajar
tingkat SMP.
Berat bola dan
Berat bola yang tekanan angin
belum sesuai dengan dalam bola
jumlah disesuaikan dengan
tekanan bola asli
yang
dipakai sehari-hari
disekolah sehingga
1. Bernabas Wani, S.Pd., M.Pd setiap anak dapat
mencoba.
Setiap sesi
Cara pembuatan yang pembuatan media
masih belum hendaknya
ditutorialkan dengan disampaikan secara
baik langsung
oleh peneliti agar
setiap orang yang
membaca dapat
memahami maksud
anda.
2. Yanuarius R. Natal, S. Dalam buku pedoman Lengkapi gambar
Pd.,M.Or tahap pembuatan bola untuk tiap langkah
modifikasi belum atau tahapan
detail tahapnya. pembuatan bola
modifikasinya.

3. Krispianus Baghi,S.Pd Tampilkan semua


Tidak menampilkan alat yang digunakan
alat yang diperlukan mistar, meter, spidol,
secara lengkap. timbangan dan
lain-lain.
46

4.2.3 Analisis Data Dan Saran Perbaikan (Validasi) Ahli Pertama.

Berdasarkan penelitian pertama oleh kedua ahli akademisi dan satu ahli

praktisi maka dapat disimpulkan hasil validasi sebagai berikut:

1) Hasil analisis data validasi produk awal, yaitu: penilaian dari ketiga ahli

(100% berada pada interval 23≤X<37= sedang dengan kategori cukup

valid), yaitu: A1= 39, A2= 44 dan A3=44, sehingga produk awal modifikasi alat

belajar passing bola kaki dinyatakan cukup valid dengan penyempurnaan produk

berdasarkan masukan dan saran.

2) Hasil analisis saran perbaikan ahli, yaitu: simpulan saran para ahli seperti pada

tabel 4.5.

Tabel 4.5 Analisis Simpulan Hasil Penilaian (Validasi) Ahli Pertama.


Ahli Kesimpulan
Ahli akademisi Setiap tahap pembuatan media yang
dimodifikasi harus ditampilkan
dengan gambar dan harus dilengkapi
dengan alat yang
digunakan.

Ahli praktisi Lengkapi cara pembuatan bola


yang dimodifikasi.

4.3 Revisi Produk

Produk awal berupa modifikasi alat belajar passing bola kaki menggunakan

modifikasi bola plastik yang dikembangkan pada tahap validasi yang pertama oleh

ahli akademisi dan ahli praktisi terdapat beberapa bagian pada draf yang harus

diperbaiki dan ditambahkan. Adapun saran dan komentar yang telah diberikan

oleh ketiga ahli yang harus diperbaiki oleh peneliti seperti pada tabel berikut ini:
47

Tabel 4.6 Kesimpulan Hasil Penilaian Oleh Ahli

Sumber Data Perbaikan


Revisi Hasil

Media yang digunakan Memperbaiki


belum sesuai dengan ukuran bola yang
ukuran bola kaki asli dari dimodifikasi agar
segi tekanan udara dan agar tekanan
berat bola udara dan berat
bola dapat sesuai
dengan ukuran
bola
kaki asli.

Pembuatan bola belum Mentutorialkan


ditutorialkan dengan baik. proses pembuatan
bola.

Tahap pembuatan bola Memperhatikan


yang dimodifikasi belum Langkah-langkah
detail. pembuatan bola
agar dibuat secara
bertahap (detail).

Yanuarius Rikardus
Tidak menampilkan alat Alat yang
Natal, S.Pd.,M.Or
yang diperlukan secara digunakan dalam
lengkap. proses pembuatan
bola yang
dimodifikasi
ditampilkan dalam
video tutorial dan
buku panduan.
48

Tambahkan gambar cara Menambahkan


pembuatan bola kaki yang gambar disetiap
Krispianus Baghi,S.Pd dimodifikasi. tahapan
pembuatan bola.

Berdasarkan saran ahli yang telah diberikan, maka peneliti melakukan

perbaikan untuk produk awal sebelum melanjutkan ke tahap validasi yang kedua.

Dengan demikian, kesimpulan perbaikan antara lain sebagai berikut:

1) Perbaikan pada ukuran dan berat bola yang dimodifikasi dengan ukuran

bola kaki yang sebenarnya.

2) Melengkapi langkah-langkah pembuatan bola yang dimodifikasi.

3) Mentutorialkan proses cara pembuatan bola yang dimodifikasi.

4) Memperbaiki draf dengan melengkapi gambar setiap tahap pembuatan bola.

4.4. Hasil Validasi Kedua


4.4.1. Hasil Penilaian Validasi Ahli

Proses validasi kedua untuk menilai (memvalidasi) produk awal yang

dikembangkan berbentuk modifikasi alat pembelajaran. Pertama, mengoper bola

kaki dengan bola plastik yang disusun dalam bentuk buku panduan dan video

simulasi berdasarkan saran dan masukan dari proses validasi. Proses validasi

produk kedua dilakukan setelah proses validasi produk pertama dan revisi produk.

Proses validasi kedua untuk menilai (memvalidasi) produk awal yang

dikembangkan berbentuk modifikasi alat pembelajaran. Pertama, mengoper bola

kaki dengan bola plastik yang disusun dalam bentuk buku panduan dan video

simulasi berdasarkan saran dan masukan dari proses validasi.


49

Penilaian dilakukan untuk memvalidasi/menentukan kelayakan modifikasi

alat pembelajaran passing sepak bola menggunakan bola plastik sebagai metode

pengajaran materi passing sepak bola PJOK siswa di tingkat SD. Adapun hasil

penilaian angket skala nilai para ahli pada tahap validasi kedua setelah produk

awal direvisi sebagai pada tabel 4.7.

Tabel 4.7 Data Hasil Validasi Draf Produk Kedua

Kode Nomor Pertanyaan Jumlah


Ahli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 10
Hasil Penilaian Angket Skala Nilai Dari Ahli
A1 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 47
A2 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 48
A3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 47

Keterangan:

A1: Ahli Akademisi 1 A2: Ahli Akademisi 2 A3: Ahli Praktisi

Perhitungan normatif kategorisasi kesesuaian produk awal yang dikembangkan

berdasarkan data validasi ahli adalah sebagai berikut:

Tabel 4.8 Perhitungan Normatif Kategorisasi Kesesuaian Produk Awal

Formula Interval Kategori


X<23 Rendah Kurang valid
23≤X<37 Sedang Cukup valid
37≤X Tinggi Valid
Sumber (Saifudin azwar, 2021:149)

Berdasarkan perhitungan normative kategorisasi kesesuaian produk awal

yang dikembangkan, hasil validasi dari para ahli, seperti pada tabel distribusi

frekuensi 4.9 berikut:


50

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Penilaian Kesesuaian Produk Awal Oleh Ahli

Kategori Kurang valid Cukup valid Valid


F 0 0 3
Rata-rata % 0% 0% 100%

Berdasarkan distribusi frekuensi penilaian produk awal oleh para ahli,

dijelaskan bahwa penilaian ketiga ahli (100%) berada pada interval (37X= tinggi

dengan kategori yang valid), yaitu: A1=47, A2=48, dan A3=47.

4.4.2 Deskripsi Saran Perbaikan Ahli.

Adapun saran dan masukan mengenai produk awal tahap validasi kedua

oleh para ahli seperti tabel berikut.

Tabel 4.10 Saran dan Masukan Produk Awal pada Tahap Validasi Kedua
oleh Para Ahli

N Ahli Bagian Saran


o.
Zoom ukuran bola
modifikasi yang
Bola belum sesuai ditimbang agar
terlihat dalam orang lain dapat
video. melihat
dan meyakin ukuran
dan
1. Bernabas Wani, S.Pd., berat bola
M.Pd tersebut
Kurang interaksi Tambahkan dialog
peneliti dalam ketika
membuat dan menjelaskan dan
menjelaskan proses. menguraikan setiap
tahap
modifikasi
Medianya sudah Perbaiki buku
bagus. panduan sesuai
2. Yanuarius R. Natal, S. koreksi.
Pd.,M.Or Tidak Tampilkan
menampilkan alat semua alat yang
51

yang diperlukan digunakan mistar,

secara lengkap. meter,

spidol, timbangan

dan

lain-lain.

3. Kryspianus Baghi,S.Pd Tidak ada komentar

4.4.3 Analisis Data Saran Dan Perbaikan (Validasi) Ahli Kedua.

Berdasarkan penelitian kedua oleh kedua ahli akademisi dan satu ahli praktisi

maka dapat disimpulkan hasil validasi sebagai berikut:

1) Hasil analisis data validasi produk awal, yaitu: penilaian dari ketiga ahli (100%

berada pada interval (37≤X= tinggi dengan kategori valid), yaitu: A1= 47, A2=

48 dan A3=47, sehingga produk awal modifikasi alat belajar passing sepak

bola dinyatakan valid dengan penyempurnaan produk berdasarkan masukan

dan saran untuk disempurnakan menjadi produk akhir.

2) Hasil analisis saran perbaikan ahli, yaitu: simpulan saran para ahli seperti pada

tabel 4.11.

Tabel 4.11 Analisis Simpulan Hasil Penilaian (Validasi) Ahli kedua.

Ahli Kesimpulan
Ahli akademisi Tambahkan dialog ketika menjelaskan dan
menguraikan setiap tahapan modifikasi.

Perbaiki buku panduan sesuai koreksi.


Ahli praktisi Sesuaikan dengan saran dan masukan ahli
akademisi.
52

4.5 Revisi Produk

Produk awal berupa modifikasi alat belajar passing sepak bola dengan bola

plastik yang dikembangkan pada tahap validasi yang kedua oleh ahli akademisi

dan ahli praktisi terdapat beberapa bagian pada draf yang harus diperbaiki dan

ditambahkan. Adapun saran dan komentar yang telah diberikan oleh ketiga ahli

yang harus diperbaiki oleh peneliti seperti pada pada tabel berikut.

Tabel 4.13 Kesimpulan Hasil Penilaian Oleh Ahli

Sumber Data Perbaikan


Revisi Hasil
Bernabas Wani, S.Pd. M.Pd Kurang interaksi Menjelaskan setiap
peneliti tahapan modifikasi
.
Yanuarius Ricardus Natal, S.Pd., Perbaiki buku Memperbaiki buku
M.Or panduan panduan sesuai
. koreksi.
Krispianus Baghi, S.Pd Tidak ada komentar

Berdasarkan saran ahli yang telah diberikan, maka peneliti melakukan

perbaikan dan menyempurnakan produk untuk dijadikan produk akhir berupa

modifikasi alat belajar passing depak bola dengan bola plastik sebagai sarana

belajar siswa dalam pembelajaran PJOK tingkat Sekolah Dasar.

4.6 Produk Akhir


4.6.1 Deskripsi Pengembangan Produk Akhir

Berdasaran saran dan masukan yang telah diberikan oleh para ahli, maka

peneliti melanjutkan ke tahap pembuatan produk akhir berupa modifikasi alat

belajar passing sepak bola yang terdiri dari beberapa tahap. Produk akhir

modifikasi alat belajar passing sepak bola


53

Berdasarkan hasil validasi dari para ahli, maka produk pengembangan

modifikasi bola plastik ini mendapatkan hasil sebagai berikut. (1) Produk

dikatakan sesuai karena media yang dikembangkan dapat dimanfaatkan dengan

baik oleh guru dalam proses pembelajaran, untuk pemenuhan ketersediaan akan

bola sepak,. (2) Produk dikatakan sesuai dikarenakan bola yang dikembangkan

memiliki hasil lebih lembut dan ringan sehingga siswa tidak merasa takut dalam

melakukan latihan dalam pembelajaran sepak bola. (3) Produk ini dikatakan

sesuai karena harga yang lebih terjangkau dan mudah untuk diperoleh..

4.6. 2 Pembahasan Produk Akhir.


4.6.1 Pembahasan

Penelitian pengembangan ini telah menghasilkan produk modifikasi alat

pembelajaran passing sepak bola dengan bola plastik sebagai sarana belajar siswa

dalam pembelajaran PJOK. Alat pembelajaran yang dikembangkan

memungkinkan siswa untuk lulus karena tekstur bolanya lembut, yang terbuat dari

bahan karet, dan memudahkan anak pemula untuk mengoper, dan bola yang

dikembangkan dijamin aman saat digunakan dan tidak menimbulkan rasa sakit di

tangan, meskipun faktanya bola dikembangkan dengan bola karet dan bola plastik,

dari segi bentuk, Ukuran dan tekanan angin masih dekat dengan bola kaki yang

sebenarnya, dan bola yang dikembangkan dapat mengisi ulang angin yang cocok

untuk digunakan dalam pembelajaran awal, memungkinkan anak-anak untuk

belajar dengan baik dengan kegiatan belajar yang cukup sambil tidak mengurangi

esensi belajar passing dengan bola kaki yang sebenarnya.

Bola dikembangkan dengan biaya rendah dan ekonomis, dengan bahan yang

sederhana dan mudah, kita dapat membuat bola dalam jumlah besar dan semua
54

orang dapat meniru, memungkinkan siswa untuk dikelompokkan dalam jumlah

besar, dan setiap siswa dapat secara aktif belajar passing.

Karena alat pembelajaran yang dikembangkan dalam bentuk bola tidak

mengecualikan kemungkinan penggunaan pada materi lain, seperti materi sepak

bola dan bola basket, maka bola yang dikembangkan menjadi alternatif dalam

pembelajaran. Tujuan diciptakannya produk ini adalah untuk membantu guru

dalam pembelajaran yang tidak dilaksanakan secara optimal dan hasil belajar yang

belum memenuhi target, serta kurangnya sarana dan prasarana (learning tools)

yang merupakan salah satu kendala utama dalam pelaksanaan pembelajaran PJOK

dalam materi kelulusan. Hal ini dikarenakan bola kelangkaan sebagai alat dalam

kegiatan belajar siswa..

Hasil akhir dari penelitian pengembangan ini adalah buku modifikasi alat

pembelajaran passing bola kaki yang mencakup beberapa tahapan pembuatan bola

modifikasi, yang masing-masing meliputi ketersediaan alat dan bahan, cara

membuat bola kaki yang dimodifikasi, dan cara menggunakan bola modifikasi.

Produk pengembangan bola kaki mendapatkan hasil sebagai berikut: Dapat

membantu guru dalam mengatasi keterbatasan fasilitas belajar siswa (sepak bola)

dan memungkinkan seluruh siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran

PJOK dan materi passing sepak bola.

Berdasarkan pembahasan diatas, maka disimpulkan bahwa produk akhir dari

penelitian pengembangan ini adalah. Produk pengembangan ini memenuhi

kategori “sesuai” untuk digunakan dalam pembelajaran sepak bola


55

4.6.2. Keterbatasan Produk Akhir

Keterbatasan penelitian dengan model yang dikembangkan ini dilaksanakan

hanya sampai pada uji internal desain validasi ahli ke-1 dan ke-2. Produk yang

dikembangkan belum sampai pada uji coba skala kecil dan uji coba skala besar

maupun uji efektifitas. Penelitian ini hanya menggunakan 3 orang ahli yang terdiri

dari dua sebagai ahli akademisi dan 1 orang ahli praktisi yaitu Guru Penjas SD

Citra Bakti, untuk menilai dan mengevaluasi kesesuaian produk yang

dikembangkan oleh peneliti. Penilaian produk awal oleh para ahli, peneliti

melakukannya dengan cara memberikan produk berupa buku panduan dan video

latihan yang dikembangkan kepada para ahli yang telah ditentukan untuk

melakukan penilaian dengan obyektif.


56

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pengembangan alat belajar passing dalam permainan sepak

bola, maka dapat disimpulkan sebaga iberikut: 1) alat belajar yang dibuat untuk

membantu siswa dalam pembelajaran PJOK-nya. 2) Alat belajar yang

dikembangkan memungkinkan siswa untuk lulus karena tekstur bolanya lembut,

yang terbuat dari bahan karet, dan memudahkan anak pemula untuk mengoper,

dan bola yang dikembangkan dipastikan aman saat digunakan dan tidak

menimbulkan rasa pegal di tangan, meskipun bola yang dikembangkan dengan

bola karet dan bola plastik masih dekat dengan bola yang sebenarnya dari bola

kaki kaki dari segi bentuk, ukuran, dan tekanan angin., dan bola yang

dikembangkan bisa mengisi ulang angin cocok dipakai dalam pembelajaran awal,

sehingga memungkinkan anak belajar secara baik dengan aktivitas belajar yang

cukup dan tidak mengurangi esensi belajar passing dengan bola kaki yang

sebenarnya.

5.2 Saran

Adapun beberapa saran penggunaan produk modifikasi alat belajar passing

bola kaki dengan bola plastik antara lain sebagai berikut:

1. Alat belajar yang dimodifikasi dapat membantu guru yang kekurangan

sarana belajar siswa (bola kaki).

2. Media yang telah dikembangkan dapat di evaluasi kembali sesuai dengan

sasaran penggunaan produk.

56
57

3. Produk ini dapat diuji efektivitasnya agar menghasilkan produk yang dapat

digunakan secara umum.


58

DAFTAR PUSTAKA

Achamad, Muhin. 2004. Jurnal pengantar ilmu pendidikan. Semarang: UPT


UNNES Pres.
Bahagia, Yoyo dan Suherman, Adang. 2000. Prinsipprinsip Pengembangan dan
Modifikasi Cabang Olahraga. Jakarta: Depdikbud.
Depdiknas. 2006. Kurikulum tingkat satuan untuk sekolah dasar. Mata pelajaran
pendidikan jasmani. Jakarta. Dikdasmen.
Faizal, Muhammad. dan Hartoto, Setyo. (2015). “Pengaruh Modifikasi
Pembelajaran Underpass Permainan Bolavoli Terhadap Minat Siswa Kelas
V Sd Dalam Mengikuti Mata Pelajaran Penjasorkes”. Ejournal.unesa.ac.id
jurnal pendidikan jasmani. 3, 350.
Feni. 2014. Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta: PT Renaka Cipta
Griwijoyo. S.Y. 2005. Manusia dan olahraga. Bandung: Institut
BandungSamsudin. (2008). Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Dan
Kesehatan. Jakarta: PT Fajar Interpratama.
Sukintaka. (2001). Teori Pendidikan Jasmani. Yogyakarta: Esa Grafika Solo.
Muhibin, Syah. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan baru. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya
Rusli Lutan. (2001). Mengajar Pendidikan Jasmani Pendekatan Pendidikan
Gerak Di Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional,
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Bekerjasama
Dengan Direktorat Jenderal Olahraga
Natal, Y.R, (2020). Manajemen Pengelolaan Sarana Dan Prasarana PJOK. Jurnal
Altius: Jurnal Ilmu Olahraga dan Kesehatan. Volume 9 No 2 Tahun 2020.
Hal. 70-82
Komarudin. 2011. Hubungan Level Kecemasan Dan Akurasi Pasing Dalam
Permainan Sepak Bola. Yogyakarta. Dikdasmen
Tapo, Y. B. O., & Bile, R. L. (2020). Pelatihan Manajemen Penyelenggaraan
TurnamenBola Voli Antar Pelajar Sma/Smk Sekabupaten Ngada-Nagekeo Bagi
Mahasiswa PjkrStkip Citra Bakti. Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti, 1(1), 29–
38.https://doi.org/10.38048/jailcb.v1i1.82
Tapo. Y.B.O. (2019). Pengembangan Model Latihan Sirkuit Pasing Bawah T-
Desain (SPBT-Desain) Bola Voli Sebagai Bentuk Aktivitas Belajar Siswa
Dalam Pembelajaran PJOK Untuk Tingkat Sekolah Menengah. EJURNAL
IMEDTECH eISSN 2580-6033. VOL.3, NO.2, Hal. 18-34
Wani. B: (2021). Survei Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa Ekstrakurikuler
Sepakbola SMP Citra Bakti, Jurnal Pendidikan Tambusai. ISSN. 2614-
3097. Volume 5 Nomor 3. Halaman 10876-10882
Wani. B. (2022) Pengembangan Bahan Ajar Permaian Kecil Dengan Materi

58
59

Permainan Tradisional “Etu” (Tinju Adat) Bagi Mahasiswa PJKR


Stkip Citra Bakti. JURNAL IMEDTECH. VOL. 6, NO. 1, JUNI 2022. eISSN
2580-6033. Hal.
Wani. B. 2020. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Arias
Materi Teknik Dasar Permainan Tenis Meja Bagi Siswa
Sekolah Menengah Pertam. Jurnal Ilmiah Pendidikan Citra Bakti. Volume
07, Nomor 01 Tahun 2020. p-ISSN 2355-5106 || e-ISSN 2620-6641. Hal. 84-92
Wani. B. (2021). Pengembangan Media Latihan Return Board
Berbasis Budaya Lokal Pada Materi Forehand
Tenis Meja Khusus Pemula. Jurnal Pendidikan Olahraga. Vol 10, No. 2
Desember 2021. p-ISSN: 2089-2829 . hal 201-224.
http://journal.ikippgriptk.ac.id/index.php/olahraga

Anda mungkin juga menyukai