Anda di halaman 1dari 13

Universitas

Terbuka.
Suprihatin. 2013. Pengantar
Pendidikan Lingkungan Hidup.
Yogyakarta. Penerbit Grava
Media.
Susanto. 2012. Perkembangan Anak
Usia Dini :Pengantar dalam
Berbagai Aspek. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Suyanto, 2005. Konsep Dasar Anak
Usia Dini : Jakarta : Departemen
Pendidikan Nasional.
Tresnawati, dkk. 2013. Penerapan
Metode Pemberian Tugas
Berbantuan Media Pohon Hitung
Untuk Meningkatkan Kemampuan
Kognitif di TK Widya Suta Kerti
Sulanyah. Jurnal PAUD
Undiksha.Vol.1 (1).
Wati.(2012). Upaya Menurunkan
Tingkat Stress
Hospitalisasi dengan Aktifitas
Mewarnai Gambar pada Anak
Usia 4-6
Tahun di Ruang Anggrek RSUD
Gambiran Kediri. ISSN : 0854-
1922
Wiyani (2006). perkembangan
kemandirian anak usia 3-4 tahun
studi kasus di kelompok bermain-
taman kanak
kanak gemintang bojongsari
depok. skripsi. fakultas ilmu
pendidikanuniversitas
muhammdiyah jakarta.

Jurnal Citra Pendidikan (JCP) || 9


usia 5-6 tahun di TKK Negeri Theresia Wolomeli Kabupaten
Harapan Bangsa Bajawa sudah Ngada. Jurnal. Vol 5 (2)
divalidasi oleh ahli dan dinyatakan Merinda (2020).Teori Perkembangan
Kognitif Jean
layak setelah diujicobakan
Piaget Dan Problematikanya
Pada
DAFTAR RUJUKAN Anak Usia Sekolah Dasar. Jurnal
Kajian Perempuan &
Ahmad Susanto. 2012. KeislamanVol. 13,(1)
Perkembangan Anak Usia Dini. Mulyasa. (2016). Pembaharuan
Jakarta: Kencana Prenada. Media Pendidikan TK. Tanggerang
Group. Selatan: Universitas Terbuka.
Amirul Muhammad. (2017). Strategi Pemendikbud No.137 tahun 2014
Guru Agama dalam Membentuk tentang STPPA (Standar Tingkat
Karakter Siswa di Lingkungan Pencapaian Perkembangan
Sekolah SD Muhammadiyah Anak.
Bording Pragito (2010).pengembangan
School Yogyakarta. Skripsi. UMY: media buku saku pembuatan
Yogyakarta. pupukorganik bagi kelompok tani
Amri, Sofan dan Muhammad di kecamatan gedangsari,
Rohman. (2013). Strategi dan kabupaten gunung kidul. skripsi.
Disain universitas sanata dharma
Pengembangan Sistem YOGYAKARTA
Pembelajaran. Jakarta : Prestasi Putri (2011) Hubungan Penggunaan
Pustaka Karya. Media Film True Story Dengan
Bredle, J. M., Salsman, J. M., Debb, Kebermaknaan Belajar
S. M., Arnold, B. J., & Cella, D. Mahasiswa Pada
(1966).Spiritual wellbeing as a Mata Kuliah Psikologi Umum
component of health-related Universitas Pendidikan Indonesia.
quality of life: The Sadiman. (2008). Media
Functional Assessment of Pembelajaran: Pengertian,
Chronic Illness Therapy—Spiritual Pengembangan dan
Wellbeing Pemanfaatannya. Jakarta: Raja
Scale (FACIT-Sp). Religions, Grafindo Persada
2(1), 77-94. Setyosari.2013.Metode Penelitian
Ismayanti. 2010. Pengantar Pendidikan dan Pengembangan.
Pariwisata. Grasindo: Jakarta Jakarta:Kencana Prenadamedia
Luteheru, John D. 1988. Media Group.
Pembelajaran Dalam Proses Sriningsih, (2008).Pembelajaran
Belajar MengajarMasa Kini. Matematika Terpadu Untuk Anak
Jakarta: Depertemen Pendidikan Usia Dini. Jakarta: Pustaka
dan Kebudayaan. Delaspara.
Mansur. 2005, Pendidikan Anak Sriwahyuni.(2014). Pengaruh Faktor
Usia Dini Dalam Islam, Sosial Ibu terhadap Keberhasilan
Yogyakarta: Pustaka Menyusui pada Dua Bulan
Pelajar. Pertama. JKedokteran Brawijaya.
Meka,M. (2019). Pengaruh Media 2014:28(2):146–51
Pembelajaran Pohon Angka Sujiono. (2008). Metode
terhadap Kemampuan Mengenal Pengembangan Fisik . Jakarta:
Konsep Bilangan pada Anak Usia
5-6 Tahun Di TKK Satap St.

Jurnal Citra Pendidikan (JCP) || 8


HASIL PENGEMBANGAN diminta untuk menghitung angka 1-
Prosedur yang dikembangkan 10, guru meminta anak untuk
dalam pengembangan media menyebutkan warna- warna yang
pembelajaran pohon angka ini ada pada media pohon angka
adalah adaptasi dari langkah- kemudian guru menyuruh anak
langkah penelitian dan untuk mencocokan angka sesuai
pengembangan model ADDIE. dengan banyaknya buah (apel),
ADDIE muncul pada tahun 1990- an pada tahap akhir guru menanyakan
yang dikembangkan oleh Reiser dan perasaan kepada anak- anak
Mollenda ( dalam Pragito, 2010: 46). selama bermain pohon angka.
Adapun langkah- langkah dalam Pada tahap ini peneliti menyusun
pengembangan model ADDIE instrumen penilaian kualitas media
adalah sebagai berikut: analyze berupa angket daftar isian (check
(analisis), design ( perancangan), list) untuk ahli materi, ahli media, ahli
development (pengembangan), desain dan anak usia dini di TKK
Implementation ( implementasi), dan Negeri Harapan Bangsa Bajawa.
evaluation (evaluasi). Langkah- Tingkat kelayakan produk media
langkah pengembangan dijabarkan pohon angka yaitu; 1) Validasi ahli
sebagai berikut: materi memperoleh skor 93,3
Tahap perancangan media (sangat valid); 2) Validasi ahli media
pembelajaran, dibagi dalam tiga memperoleh skor 97,5 (sangat
tahap yaitu: valid); 3) Validasi ahli desain
Pada tahap ini dijadikan sebagai memperoleh skor 100 (sangat valid);
dasar dalam pengembangan media 4) uji coba kelayakan perorangan
pohon angka. Media yang memperoleh skor 100 (sangat valid);
dikembangkan adalah berupa pohon 5) uji coba kelayakan kelompok kecil
permainan pohon angka untuk anak memperoleh skor 100 (sangat valid).
usia dini kelompok B dengan tema
tanaman dan sub tema buah. Hal- PEMBAHASAN
hal yang dilakukan dalam tahap Berdasarkan hasil uji coba
desain ini adalah mencari gambar media pohon angka oleh ahli dan
buah apel.Selain itu peneliti juga anak sebagai pengguna produk
menentukan alat dan bahan yang dinyatakan layak untuk digunakan
dipakai untuk pembuatan media dalam proses pembelajaran. Dari
pohon angka seperti potongan kayu hasil penelitian dan pembahasan
kopi, balok, tripleks, cat, lem dan alat maka disimpulkan bahwa media
pemotong. pohon angka dinyatakan layak untuk
Pada tahap ini peneliti membuat digunakan untuk meningkatkan
aturan permainan pohon angka yang kemampuan berhitung pada anak
sesuai dengan kemampuan anak usia dini.
usia dini, peraturannya sama seperti Berdasarkan hasil penelitian
peraturan permainan pohon angka yang telah dinyatakan bahwa media
pada umumnya. Pohon angka pohon angka untuk meningkatkan
diletakan di depan kelas. Anak kemampuan berhitung pada anak

Jurnal Citra Pendidikan (JCP) || 7


Model ini disusun secara terprogram pengumpulan data dan
dengan urutan-urutan kegiatan yang pengembangan yang digunakan
sistematis dalam upaya pemecahan dalam penelitian ini adalah.
masalah belajar yang berkaitan Instrumen penelitian ini adalah
dengan sumber belajar yang sesuai pedoman hasil observasi,
dengan kebutuhan dan karakteristik wawancara, angket dan
anak. Rohman dan Amri (2013:210- dokumentasi mengenai tujuan
211) model ini terdiri atas lima pembelajaran aspek kognitif yang
langkah, yaitu: (1) analisis (analyze), akan digunakan berdasarkan media
(2) rancangan (design) (3) Pohon angka yang dikembangkan
pengembangan (development), (4) dan terlebih dahulu diuji validitasnya.
implementasi (implementation), (5) Dalam penyusunan instrument,
evaluasi (evaluation). instrument disusun dan disesuaikan
Pada penelitian ini dengan produk yang dikembangkan
pengembangan yang dilakukan dua dan evaluasi produk yang dilakukan
tahap yaitu uji coba perorangan dan tepat sasaran.Instrumen yang
uji kelompok kecil.Subjek uji coba dikembangkan sendiri terdiri dari
yang terlibat adalah ahli beberapa instrumen yang
materi/konten, ahli media, ahli disesuaikan dengan tujuannya
desain pembelajaran dan 15 anak masing-masing.
kelompok B TKK Negeri Harapan Data yang diperoleh dari ahli
Bngsa Bajawa. materi, ahli desain, ahli media, uji
Data yang dikumpulkan dalam coba perorangan dan uji coba
penelitian ini berupa data kualitatif kelompok kecil.Dalam penelitian
dan kuantitatif yaitu sebagai berikut. pengembangan menggunakan dua
1. Data kualitatif yaitu data tentang teknik analisis data yaitu, teknik
pengembangan media Pohon analisis deskriptif kualitatif dan
angka . analisis statistik deskriptif kuantitatif
Hitung pada anak usia dini yang digunakan untuk mengolah data
berupa kritik dan saran dari ahli berbentuk angka (Skor) yang
media atau ahli materi. diperoleh melalui angket.
2. Data kuantitatif yaitu data pokok Teknik ini digunakan untuk
dalam penelitian yang berupa merevisi produk media pembelajaran
data penilaian tentang media yang sedang dikembangkan.Dasar
pembelajaran pada anak usia dini revisi ini adalah dari masukan, saran
dari ahli materi, ahli media, dan dari beberapa ahli isi, ahli media,
peserta didik di kelompok B TKK ahli desain pembelajaran.
Negeri Harapan Bngsa Bajawa. Teknik ini digunakan untuk
Teknik pengumpulan data mengolah data yang berasal dari
merupakan langkah yang paling angket dalam bentuk deskriptif
utama dalam penelitian, karena persentase.Rumus yang digunakan
tujuan utama dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
adalah mendapatkan data
(Sugyono,2009:38). Teknik

Jurnal Citra Pendidikan (JCP) || 6


aktif yang berisi berbagai variasi media yang belum tepat dalam
kegiatan bermain seraya belajar mengembangkan kemampuan
yang berpusat pada anak (chil berpikir simbolik anak.
oriented) serta berbasis pada Sebagai bentuk usaha guru
kecerdasan jamak (muiltiple untuk menemukan solusi mengatasi
intelligent). masalah kemampuan berpikir
Berdasarkan pendapat para ahli simbolik anak yang masih rendah,
di atas dapat disimpulkan bahwa maka digunakan media
manfaat pohon angka adalah cara pembelajaran pohon angka dalam
yang baik untuk mengasah otak proses belajar anak di sekolah.
anak usia dini dalam melatih kognitif Pemilihan media pohon angka
anak seperti berhitung, mengenal karena anak dapat berinteraksi
konsep angka, mengenal bentuk dengan guru maupun dengan
angka dan memberi pengalaman teman-teman dalam mengenal
belajar yang berbeda dan bervariasi lambang bilangan, anak mampu
sehingga dapat merangsang minat membedakan angka berdasarkan
anak untuk belajar. jumlah.
Seperti yang dijelaskan di Adapun alur kerangka berpikir
STPPA Peraturan Menteri diatas dapat dilihat pada bagan
Pendidikan dan Kebudayaan, NO. kerangka berpikir di bawah ini.
137 Tahun 2014) terdapat lingkup
perkembangan kognitif usia 5-6 METODE PENELITIAN
salah satunya yaitu berpikir secara Menurut Seels dan Richey (dalam
simbolik. Pada lingkup berpikir Punaji Setyosari 2013:223))
simbolik berkaitan dengan penelitian pengembangan
kemampuan yang harus dicapai merupakan suatu analisis sistematik
untuk anak usia 5-6 tahun anak terhadap perancangan,
harus dapat mengenal konsep pengembangan dan evaluasi, proses
lambang bilangan 1-10, dan produk pembelajaran yang
menggunakan lambang bilangan harus memenuhi kriteria efektifitas,
untuk menghitung, mencocokan validitas, dan kepraktisan. Penelitian
bilangan dengan lambang bilangan, pengembangan dibangun sebagai
mempresentasikan berbagai macam dasar konstruksi model dan teori.
benda dalam bentuk gambar atau Penelitian pengembangan lebih
tulisan. dikenal dengan penelitian
Berdasarkan hasil observasi Research& Development (R&D)
pada anak-anak kelompok B di TKK yang merupakan jenis penelitian
Negeri Harapan Bangsa Bajawa yang umumnya banyak digunakan
bahwa: kemampuan kogitif anak dalam dunia pendidikan. Jenis
pada aspek berpikir simbolik belum penelitian adalah pengembangan
meningkat. Belum meningkatnya produk yang dikembangkan adalah
kemampuan berpikir simbolik anak media Pohon angka
diakibatkan oleh beberapa faktor, Model pengembangaan yang
diantaranya adalah penggunaan digunakan adalah model ADDIE.

Jurnal Citra Pendidikan (JCP) || 5


Breidle (1966: 3) media sesuai dengan urutannya, melatih
pembelajaran adalah seluruh alat koordinasi mata dan tangan. Disini
dan bahan yang dapat dipakai untuk anak harus memasangkan angka
mencapai tujuan pendidikan seperti pada pohonnya, memperkuat daya
radio, televisi, buku, koran, majalah ingatan, pohon angka dapat
dan sebagainya. memperkuat daya ingat
Berdasarkan pendapat di atas, anak.Dengan bermain pohon angka
dapat disimpulkan bahwa yang anak dapat mengingat urutan angka
dimaksudkan dengan media 1-10.
pembelajaran adalah segala sesuatu Sementara manfaat pohon
yang dapat digunakan untuk angka menurut Tresnawati (2013:
menyampaikan informasi dalam 19) yaitu untuk melatih kognitif anak
proses belajar mengajar sehingga seperti berhitung, mengenal angka,
dapat merangsang perhatian dan dan mengenal bentuk angka.
minat siswa dalam belajar. Sedangkan secara khusus media
Media pohon angka adalah pohon angka digunakan dengan
sebagai salah satu media yang tujuan: 1) Memberikan pengalaman
dapat digunakan untuk belajar yang berbeda dan bervariasi
pembelajaran Taman Kanak-kanak sehingga merangsang minat anak
yang merupakan permainan edukasi untuk belajar. 2) Mampu
untuk melatih berhitung anak-anak mengurutkan angka atau lambang
melalui media permainan edukatif. bilangan 1-10. 3) Menciptakan
Berdasarkan pendapat para ahli situasi belajar yang tidak mudah
di atas, maka dapat disimpulkan dilupakan anak. 4) Untuk
bahwa mengenal angka warna buah mewujudkan situasi belajar yang
melalui pohon angka yaitu suatu alat efektif.
permainan menggunakan sebatang Sedangan manfaat pohon
pohon yang telah dibentuk angka menurut Sri Wahyuni, dkk
semenarik mungkin serta (2014: 5) adalah sebagai berikut. (1)
menggunakan buah angka sehingga mengenal konsep angka, (2) berlatih
dapat membantu anak dalam menghitung, (3) pengenalan aneka
meningkatkan potensi dan benda, (4) melatih kreatifitas,
kecerdasan, kreativitas yang ada motorik halus dan emosi pada anak,
dalam diri anak agar berkembang (5) memberi pembelajaran pada
secara optimal sesuai dengan anak berdasarkan konsep
pertumbuhan dan aspek matematika yang benar, (6)
perkembangan anak. menghindari ketakutan matematika
Manfaat media pohon angka pada anak sejak awal, (7) membantu
menurut Wati (2012), adapun anak belajar matematika secara
manfaat dari pohon angka yaitu: alami melalui kegiatan bermain.
mengasah otak, pohon angka Pendapat lain yang dilakukan
adalah cara yang baik untuk oleh Suprihatin (2013: 2) manfaat
mengasah otak anak usia dini, disini pohon angka diaplikasikan dengan
terlihat ketika anak menyusun angka model pembelajaran kelompok kecil

Jurnal Citra Pendidikan (JCP) || 5


penting bagi keberhasilan anak berhitung dan mengenal bilangan.
dalam belajar karena sebagian Pengenalan berhitung permulaan
besar aktvitas dalam belajar selalu yang dilakukan sambil bermain dan
berhubungan dengan masalah bernyanyi membuat anak lebih
mengingat dan berpikir. Kemampuan mudah untuk menerima
kognitif dimaksudkan agar anak pembelajaran
mampu melakukan eksplorasi Berdasarkan pendapat para ahli
terhadap dunia sekitar melalui panca di atas, maka dapat disimpulkan
ideranya sehingga dengan bahwa yang dimaksudkan dengan
pengetahuan yang didapatkannya kemampuan berhitung permulaan
tersebut anak dapat melangsungkan adalah kemampuan yang dimiliki
hidupnya. anak yang berhubungan dengan
Menurut Sriningsih N (2008: 63) membilang, menjumlahkan,
kemampuan berhitung permulaan mengurangi, menambah,
untuk anak usia dini disebut juga memperbanyak dan mengalihkan
sebagai kegiatan menyebutkan yang dilakukan secara lebih awal
urutan bilangan, atau membilang yang pada mulanya tidak bermakna
buta. Anak menyebutkan urutan bagi anak yang belum bisa
bilangan tanpa menghubungkan memahami bilangan.
dengan benda-benda konkrit. Menurut Latuheru (1988: 14)
Sujiono (2008:11) media pembelajaran adalah semua
mengemukaan bahwa kemampuan alat (bantu) atau benda yang
menghitung merupakan cara belajar digunakan untuk kegiatan belajar
mengenai nama angka, kemudian mengajar, dengan maksud
menggunakan nama angka tersebut menyampaikan pesan (informasi)
untuk megidentifikasi jumlah benda. pembelajaran dari sumber (guru
Menghitung merupakan kemampuan maupun sumber lain) kepada
akal untuk menjumlahkan.Berhitung penerima (dalam hal ini anak didik
adalah salah satu cabang dari atau warga belajar).
matematika yang mempelajari Sementara Sadiman (2008: 7)
operasi penjumlahan, operasi Menjelaskan media pembelajaran
pengurangan, operasi perkalian, dan adalah segalasesuatu yang dapat
operasi pembagian. digunakan untuk menyalurkan pesan
Ismayati, (2010: 24) dari pengirim ke penerima pesan.
mengemukakan bahwa kemampuan Dalam hal ini adalah proses
berhitung permulaan adalah sebuah merangsang pikiran, perasaan,
cara yang menyenangkan untuk perhatian, dan minat serta perhatian
mempelajari konsep bilangan. Anak siswa sehingga proses belajar dapat
usia dini sudah dapat diajari berjalan.
matematika atau berhitung Selanjutnya Schram (dalam
permulaan melalui berbagai cara. Putri, 2011: 20) media pembelajaran
Berhitung dengan suara nyaring adalah teknologi pembawa pesan
atau berhitung sambil bernyanyi baik yang dapat dimanfaatkan untuk
dilakukan ketika mengajarkan anak keperluan pembelajaran. Menurut

Jurnal Citra Pendidikan (JCP) || 4


Pendapat lain dikemukakan oleh Kemampuan kognitif adalah
Mulyasa (Wiyani, 2016: 98) bahwa proses yang terjadi secara internal
anak usia dini adalah individu yang didalam pusat susunan syaraf pada
sedang megalami proses waktu manusia sedang tidur.
pertumbuhan dan perkembangan Menurut Abdurrahman (2012: 131)
yang sangat pesat. Anak usia dini kemampuan kognitif bekembang
memiliki rentang usia yang sangat secara bertahap, sejalan dengan
berharga dibandingkan usia-usia perkembangan fisik dan syaraf-
selanjutnya karena perkembangan syaraf yang berada di pusat susunan
kecerdassan telah berlangsung luar syaraf.Salah satu teori yang
biasa. berpengaruh dalam menjelaskan
Sementara Suyanto (2005: 1) perkembangan kognitif ini adalah
mengemukakan bahwa anak usia teori Piaget. Kognitif adalah proses
dini merupakan kelompok manusia yang terjadi secara internal didalam
yang berada dalam proses pusat susunan syaraf pada waktu
pertumbuhan dan perkembangan. manusia sedang berpikir.
Hal ini memasyarakatkan bahwa Sedangkan menurut Ahmad
anak usia dini adalah individu yang Susanto (2012: 48) mengemukakan
unik dimana mereka memiliki pola bahwa kemampuan kognitif adalah
pertumbuhan dan perkembangan suatu proses berpikir, yaitu
dalam aspek fisik, kognitif, sosial kemampuan individu untuk
emosional, seni dan bahasa. menghubungkan, menilai, dan
Pendapat lain juga yang mempertimbangkan suatu kejadian
dikemukakan oleh Amirul, dkk. atau peristiwa. Kemampuan kognitif
(2017: 3) pendidikan anak usia dini merupakan dasar bagi kemampuan
adalah wahana pendidikan yang anak untuk berpikir. Jadi proses
fundamental dalam memberikan berpikir kognitif berhubungan
kerangka dasar terbentuk dan dengan tingkat kecerdasan
berkembangnya dasar-dasar (intelegensi) yang menandai
pengetahuan, sikap dan seseorang dengan berbagai minat
keterampilan pada anak. terutama sekali ditujukan kepada
Berdasarkan pendapat para ide-ide belajar.
ahli di atas, dapat disimpulkan Menurut Woolfolk (dalam
bahwa anak usia dini adalah upaya Susanto 2012: 57) mengemukakan
pembinaan yang ditujukan bagi anak bahwa
sejak lahir sampai dengan usia kemampuan kognitif merupakan satu
delapan tahun yang dilakukan atau beberapa kemampuan untuk
melalui pemberian rangsangan memperoleh dan menggunakan
pendidikan untuk membantu pengetahuan dalam rangka
pertumbuhan dan perkembangan memecahkan masalah dan
rohani dan jasmani agar anak beradaptasi dengan lingkungan.
memiliki kesiapan dalam memasuki Berdasarkan pendapat di atas
pendidikan lebih lanjut. maka yang dimnaksudkan dengan
kemampuan kognitif adalah peranan

Jurnal Citra Pendidikan (JCP) || 3


10, (2) mengelompokan angka dan menarik untuk meningkatkan
berdasarkan jumlah dari paling kecil kemampuan berhitung permulaan
kebesar atau sebaliknya. Oleh yaitu dengan menggunakan media
karena itu sala satu yang arus pohon angka.
dikebangkan melalui proses Berdasarkan uraian
perangsang dan mengembangkan permasalahan di atas, maka peneliti
kognitif anak yang sesuai dengan merasa perlu untuk melakukan
tingkat pemaaman anak adala penelitian dengan judul
penggunaan media poon angka “Pengembangan Media
dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran Pohon Angka untuk
Berdasarkan hasil observasi yang meningkatkan kemampuan
dilakukan oleh peneliti dengan guru berhitung Permulaan Pada Anak
kelas B di TKK Negeri Harapan Kelompok B TKK Negeri Harapan
Bangsa Bajawa, terdapat 8 anak Bangsa Bajawa”
yang belum mampu mencapai
Standar Tingkat Pencapaian KAJIAN PUSTAKA
Perkembangan Anak (STPPA). Undang-undang No. 20 tahun
Salah satu aspek perkembangan 2003 tentang sistem pendidikan
kognitif yang ingin dicapai pada anak nasional anak usia dini adalah anak
usia dini adalah meningkatkan yang berada pada rentan usia 0-6
kemampuan kognitif dalam keidupan tahun dan 0-8 tahun menurut para
sehari-hari dengan cara yang pakar pendidikan anak. Menurut
fleksibel dan diterima sosial. Pada Mansur (2005: 88) anak usia dini
saat melakukan proses adalah kelompok anak yang berada
pembelajaran berlangsung yaitu dalam proses pertumbuhan dan
mengelompokan angka perkembangan yang bersifat unik.
berdasarkan jumlah dari paling kecil Mereka memiliki pola pertumbuhan
ke besar atau sebaliknya terdapat 8 dan perkembangan yang khusus
dari 15 anak yang belum mampu sesuai dengan tingkat pertumbuhan
membedakan angka berdasarkan dan perkembangannya.
jumlah. Hal ini dikarenakan Sedangkan Meka (2019 :19)
pembelajaran yang diberikan guru mengemukakan bahwa media
kurang menarik minat dan belajar pembelajaran pohon angka sesudah
anak. perlakuan mempunyai pengaruh
Untuk mengatasi permasalahan yang signifikan terhadap konsep
tersebut perlu di lakukan media mengenal bilangan pada anak. Hal
pembelajaran yang menarik, seingga ini terbukti dari hasil media
anak-anak akan belajar dengan pembelajaran pohon angka sesudah
cepat serta mendorong kemampuan perlakuan dengan menggunakan
berpikir anak dengan memanfaatkan media pembelajaran pohon angka
media pembelajaran yang terahadap anak lebih tinggi dari
menyenangkan. Belajar melalui pada sebelum perlakuan
media sangat menyenangkan bagi menggunakan media pembelajaran
anak.Salah satu media yang tepat pohon angka.

Jurnal Citra Pendidikan (JCP) || 2


PENDAHULUAN dimana pendidikan diselenggarakan
Secara umum Pendidikan adalah oleh keluarga, masyarakat dan
sebagai usaha sadar dan terencana pemerintah sebagai satu kesatuan
untuk mewujudkan suasana belajar yang tidak terpisahkan, yang
dan proses pembelajaran bagi sistematis, terbuka dan mukni
peserta didik untuk mengembangkan makna.
potensi dirinya untuk memiliki Piaget (dalam merinda, 2020:117)
kekuatan spiritual keagamaan, menyatakan bahwa memasuki usia
pengendalian diri, kepribadian, 5-6 tahun, perkembangan anak
kecerdasan, akhlak mulia, serta ditahap kognitif berkembang pesat.
keterampilan yang diperlukan dirinya Perkembangan kognitif
dan masyarakat. Pendidikan dapat menggambarkan bagaimana pikiran
diartikan pembelajaran pengetauan, anak berkembang dan berfungsi,
keterampilan dan kebiasaan sehingga dapat berfikir.
sekelompok orang yang diturunkan Perkembangan kognitif adalah
dari satu generasi ke generasi proses dimana individu dapat
berikutnya melalui pengajaran, meningkatkan kemampuan dalam
pelatian atau penelitian. Pendiddikan menggunakan pengetahuannya.
mampu mendorong manusia untuk Perkembangan kemampuan kognitif
bisa menanggapi setiap fenomena dasar bertujuan untuk meningkatkan
yang terjadi baik berasal dari keterampilan berfikir anak-anak
lingkungan manusia itu sendiri sehingga mereka dapat memproses
maupun dari luar lingkungannya apa yang telah mereka pelajari dan
sehingga melalui pendidikan menghasilkan berbagai pilihan
manusia dapat membangun satu pemecahan masalah, membantu
cara hidup baru yang dalam pengembangan fisik, kognitif,
memampukannya untuk memenuhi linguistik, sosial emosional, konsep
setiap kebutuhannya. diri, disiplin, kemandirian, seni,
Pendidikan Anak Usia Dini moralitas dan nilai-nilai agama, pada
(PAUD) adalah jenjang pendidikan anak-anak.
sebelum jenjang pendidikan dasar Standar Tingkat Pencapaian
yang merupakan suatu upaya Perkembangan Anak (STPPA)
pembinaan yang ditujukan bagi anak merupakan acuan yang
sejak lahir sampai dengan usia dipergunakan dalam pengembangan
enam tahun yang dilakukan melalui kurikulum PAUD.Tingkat pencapaian
pemberian rangsangan pendidikan perkembangan anak pada akhir
untuk membantu pertumbuhan dan layanan PAUD disebut sebagai
perkembangan rohani dan jasmani kompetensi inti, kemudian
agar anak memiliki kesiapan dalam kompetensi dasar merupakan
memasuki pendidikan lebih lanjut, pencapaian perkembangan anak
yang diselenggarakan pada jalur yang mengacu pada kompetensi inti.
formal, nonformal, dan informal. Anak yang berusia 5-6 tahun
Pendidikan anak usia dini berkaitan beberapa diantaranya adalah: (1)
dengan asas pendidikan partisipatif, menyebutkan lambang bilangan 1-

Jurnal Citra Pendidikan (JCP) || 1


Jurnal Citra Pendidikan Volume…Nomor….Tahun …
Hal……
(JCP)
http://jurnalilmiahcitrabakti.ac.id/jil/index.php/jcp/index

Inu Magdalena, (2022), Pengembangan Media Pembelajaran Pohon Angka Untuk


Kemampuan Berhitung Permulaan Pada Anak kelompok B di TK Negeri Harapan Bangsa
Bajawa.Skripsi, Program Studi PG-PAUD STKIP CITRA BAKTI
1)
Magdalena Inu, 2)Marsianus Meka, S.Pd,M.Pd, 3)Elisabeth Tantiana Ngura, S.Pd, M.Pd,
1)
lenyinu15@gmail.com, 2)marsianus3006meka@gmail.com , 3)elisabethngura@gmail.com,
1)
Mahasiswa Program Studi PG-PAUD, 2,3)Dosen STKIP Citra Bakti

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) merancang atau mendesain media Sejarah Artikel
pembelajaran pohon angka untuk kemampuan berhitung pada anak kelompok
Diterima…………
B, (2) mengetahui tingkat kelayakan media pohon angka untuk kemampuan
berhitung permulaan pada anak kelompok B. Penelitian ini dilakukan di TKK Direview…………
Negeri Harapan Bangsa Bajawa. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah 1 Disetujui…………
orang ahli materi, 1 orang ahli media, 1 orang ahli desain dan peserta didik usia
5-6 tahun di TKK Negeri Harapan Bangsa Bajawa. Hasil penelitian ini Kata Kunci:
menunjukan bahwa media pohon angka dengan kelayakan hasil uji ahli materi Pengembangan
pembelajaran memperoleh 93,33% dengan komentar dari ahli yaitu layak untuk Media Pohon Angka
diuji cobakan tanpa revisi. Dari ahli media pembelajaran memperoleh hasil
97,5% dengan kualifikasi" sangatvalid" dengan komentar dari ahli yaitu dapat
digunakan dengan memperhatikan saran dari ahli. Dari ahli desain
pembelajaran memperoleh hasil 100% dengan kualifikasi" sangat valid" dengan
komentar dari ahli yaitu sudah dapat digunakan dengan memperhatikan saran
dari ahli. Penelitian uji coba perorangan memperoleh hasil 100%, dengan
kualifikasi" sangat valid". Uji coba kelompok kecil memperoleh hasil 100%
dengan kualifikasi " sangat valid".Berdasarkan hasil di atas, menunjukan bahwa
media pohon angka dinyatakan layak untuk digunakan sebagai media
pembelajaran dalam meningkatkan kemapuan berhitung permulaan pada
kelompok B TKK Negeri Harapan Bangsa Bajawa.

ABSTRACT

This study aims to: (1) design or design number tree learning media for
numeracy skills in group B children, (2) determine the feasibility level of number Article History
tree media for initial numeracy skills in group B children. This research was Received…………
conducted at the Harapan Bangsa Bajawa National Kindergarten. . The Reviewed…………
subjects in this study were 1 material expert, 1 media expert, 1 design expert Published…………
and students aged 5-6 years at TKK Negeri Harapan Bangsa Bajawa. The
results of this study indicate that the number tree media with the feasibility of Keywords: Number
the results of the learning material expert test obtained 93.33% with comments Tree Media
from the experts, that is, it is feasible to be tested without revision. From the Development
learning media experts, the results obtained 97.5% with the qualifications of
"very valid" with comments from experts that can be used by taking into account
the advice of experts. From the learning design experts, the results obtained
100% with the qualification of "very valid" with comments from the experts, that
is, it can be used by taking into account the advice of the experts. Individual trial
studies obtained 100% results, with a "very valid" qualification. The small group
trial obtained 100% results with a "very valid" qualification. Based on the results
above, it shows that the number tree media is declared feasible to be used as a
learning medium in improving the initial numeracy ability in group B TKK Negeri
Harapan Bangsa Bajawa.
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Artikel oleh Magdalena Inu telah direvisi dan disetujui oleh pembimbing untuk di
Upload

Malanuza, Oktober 2022


Pembimbing I

Marsianus Meka, S.Pd., M.Pd


NIDN. 0830068203

Pembimbing II

Elisabeth Tantiana Ngura, S.Pd., M.Pd


NIDN. 0812019201
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POHON ANGKA UNTUK
KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN PADA ANAK KELOMPOK B TK
NEGERI HARAPAN BANGSA BAJAWA

ARTIKEL

MAGDALENA INU
NIM :201803028

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMUPENDIDIKAN
CITRA BAKTI NGADA
2022

Anda mungkin juga menyukai