Anda di halaman 1dari 10

Prosiding Pluralisme Dalam Ekonomi Dan Pendidikan ISSN 2407-4268

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR YANG BERKARAKTER


BERBASIS MULTIMEDIA PADA PEMBELAJARAN EKONOMI UNTUK
MENINGKATKAN HASIL DAN AKTIVITAS BELAJAR
SISWA SMAN 1 MALANG

RISKA PRISTIANI

ABSTRACT
Developing multimedia instructional material secono-mically viable and test
the effectiveness of multimedia teaching materials than print instructional
materials in teaching economics view soflearning outcomes and learning
activities tenth grade students of SMAN 1 Malang. The research on the for
mative evaluation stage using trials using research and development
(Research and Development) to design Borg and Gall (1983) and summative
test sintesting the effectiveness of using quantitative research methods
research design quasi experiment. Subject matter experts
consistingtry/content, expert design/instructional media, class room teacher
XSMAN1 Malang and tenth grade students are making processusing
proportional random sam-pling. This studyis are sulthas developeda
multimedia instruc-tional materials on the demandand supply of money matter
in which there isan element of audio, visual, verbal, video and animation that
are proven to improve student learning out comes in class X SMAN1
Malangan dimprove student learning acti-vity higher than that using print
materials.

Keywords: Multimedia teaching materials, student’s activities, students’


learning achievement

LATAR BELAKANG 2009:33), cara-cara pembelajaran


yang berpengaruh pada proses be-
Gagne (1979:1) mende- lajar dapat ditentukan oleh guru.
finisikan istilah pembelajaran Beberapa kondisi eksternal yang
sebagai “A set of events embedded in penting dalam mempengaruhi hasil
purposeful activities that facilitate belajar dan aktivitas belajar adalah
learning.” Peran guru dalam pem- bahan belajar, suasana belajar, media
belajaran yaitu membuat desain dan sumber belajar dan subyek pem-
instruktional, menyelenggarakan pro- belajar itu sendiri. Bahan belajar
ses pembelajaran, bertindak meng- merupakan semua bentuk bahan atau
ajar atau membelajarkan dan meng- materi pembelajaran baik cetak,
evaluasi hasil belajar. Peran siswa audio, video, animasi dan lainnya
adalah bertindak belajar, yaitu meng- berupa pengetahuan, keterampilan
alami proses belajar, meningkatkan dan nilai-nilai yang digunakan dalam
aktivitas belajar belajar dan proses pembelajaran yang berfungsi
mencapai hasil belajar (Winkel, membantu pelaksanaan kegiatan
1991; Biggs & Teller, 1987; Monks, pembelajaran, baik untuk guru
Knoers & Siti Rahayu (1989) dalam maupun siswa (Amri, 2010; Gafur,
Dimyati & Mudjiono, 2009:5). 2004; Mulyasa, 2006).
Menurut Biggs dan Telfer Berdasarkan studi penda-
(dalam Dimyati & Mudjiono, huluan yang telah dilakukan peneliti

Alamat Korespondensia:
Riska Pristiani, M.Pd, Dosen FE Universitas Negeri Malang,
Email: riskaprist88@yahoo.com
39 | Riska Pristiani

pada tanggal 28 Maret 2013 Alasan peneliti menentukan


menunjukkan bahwahasil belajar SMAN 1 Malang sebagai tempat
pembelajaran ekonomi siswa kelas X penelitian adalah karena lengkapnya
di SMAN 1 Malang pada materi fasilitas sekolah sepertiperangkat
permintaan dan penawaran uang elektronik (kompu-ter, sound system
selama 2 tahun terakhir adalah nilai dan Smartboard) pada SMAN 1
rata-rata yang didapat pada materi Malang kurang digunakan secara
uang hanya sebesar 80,5 dan 82.5 maksimalkhususnya pada pembe-
dan dapat dilihat bahwa hanya terjadi lajaran ekonomi. Padahal, saat
peningkatan maksimal sebesar 5 poin peneliti mengambil data melalui
dari KKM yang telah ditetapkan ≥ angket analisis kebutuhan, dari 8
78. Padahal, dengan me-lakukan kelas X yang ada di SMAN 1
beberapa perbaikan pada proses Malang secara acak diambil 1 kelas
pembelajaran perolehan nilaihasil untuk dimintai pendapatnya.
belajar bisa lebih tinggi dari Mencermati hal tersebut,
sebelumnya. Hasil wawancara perlu dilakukan upaya untuk menarik
dengan guru kelas X menyatakan perhatian siswa sehingga hasil
bahwa hasil belajar kelas X angkatan belajar dan aktivitas belajar siswa
tahun 2012/2013 diprediksikan meningkat. Hasil belajar adalah
mengalami peningkatan yang tidak kemampuan yang dimiliki peserta
terlalu jauh dari hasil belajar pada didik setelah mengalami proses
tahun-tahun sebelumnya karena belajar (Sudjana, 2008; Sanjaya,
media atau bahan ajar penyampaian 2005). Sedangkan, aktivitas belajar
materi uang terbatas. dapat diartikan sebagai rangkaian
Setelah bahan ajar cetak kegiatan fisik atau mental yang
tersebut dicermati, ternyata bahan dilakukan secara sadar oleh
ajar tersebut berisikan materi singkat, seseorang dan mengakibatkan
bahan kertasnya buram dan tidak adanya perubahan pada dirinya, baik
terdapat gambar yang memudahkan yang tampak maupun yang tidak
siswa dalam memahami materi. Pada tampak selama proses pembelajaran
bahan ajar tersebut telah dimasukkan berlangsung untuk men-capai tujuan
nilai karakter walaupun dalam pembelajaran yang telah ditentukan
penyampaiannya tidak jelas sehingga (Sardiman, 2007; Dimyati, 2009).
tidak terlalu dihiraukan oleh siswa. Dukungan teori untuk
Telah kita ketahui bahwa, penelitian ini adalah seperti yang
Pemerintah telah memprogramkan dikatakan Mayer (2009:21) menye-
untuk memasukkan 18 pendidikan tujui bahwa multimedia pem-
karakter yang telah dibuat. Tinggal belajaran bukan sekedar mengeks-
bagaimana usaha para pendidik pos siswa dengan sejumlah besar
untuk membantu siswa dalam mema- informasi, melainkan tujuan multi-
hami dan pada akhirnya membantu media adalah membantu siswa untuk
dalam menerapkannya.Melihat per- mengembangkan pemahaman terha-
masalahan di atas maka peneliti dap aspek-aspek pen-ting dari materi
mengambil bahasan pada KD 7.1 yang disajikan. Pembelajaran yang
permintaan dan penawaran uang menggunakan bahan ajar multimedia
yang kini akan ditempuh oleh siswa ini diharapkan dapat merangsang
kelas X pada semester 2 (Depdiknas, pikiran, perasaan, perhatian, dan
2006). kemauan belajar siswa, sehingga

Prosiding Pluralisme Dalam Ekonomi Dan Pendidikan


Pengembangan Bahan Ajar Berkarakter… | 40

secara sengaja proses belajar terjadi, Multimedia Pada Pembela-jaran


tujuan pem-belajaran tercapai dan Ekonomi Untuk Meningkatkan
terkendali. Hasil dan Aktivitas Belajar Siswa
Beberapa peneliti juga telah SMAN 1 Malang”
membuktikan keunggulan dari bahan
ajar berbasis multimedia dalam METODE
meningkatkan pemahaman seperti
dalam Lona (2008) pada Penelitian ini pada tahap
penelitiannya yang berjudul “Peng- evaluasi menggunakan uji formatif
aruh Penggunaan Multimedia dan dalam menguji pengembangan
Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar produk “Apakah layak pakai atau
Geografi Pada Materi Keragaman tidak?” dengan menggunakan
Bentuk Bumi, Proses Pembentukan, metode penelitian danpengembangan
dan Dampaknya Dalam Kehidupan” (Research and Development) dengan
menghasilkan ada perbedaan hasil desain Borg and Gall (1983) dan uji
belajar antara siswa yang belajar sumatif dalam menguji efektifitas
dengan menggunakan multi-media untuk menguji perbedaan bahan ajar
dengan siswa yang belajar dengan multimedia dan bahan ajar cetak
bahan ajar cetak. menggunakan metode penelitian
Terkait dengan materi kuantitatif dengan desain penelitian
permintaan dan penawaran uang, Quasi Eksperiment.
multimedia dapat mendemon- Validasi soal tes untuk
trasikan dan menampilkan gam-bar mengukur hasil belajar siswa
yang jelas mengenai sejarah, menggunakan Expert Judgement.
pengertian, fungsi, jenis uang, ciri Desain nonequivalent pretest-postest
uang, nilai uang, permintaan dan control group merupakan ekstensi
penawaran uang dan memberikan dari desain one-group pretest-
video serta cerita bergambar untuk postestdengan cara: kelompok kedua
mempermudah menanamkan 13 nilai ditambahkan, disebut kelompok
karakter pada siswa. Penelitian pembanding atau pengontrol, dan
pengembangan ini memberikan subyek ditempatkan secara
beberapa manfaat khususnya pada proportional random sampling.
materi pembelajaran permintaan dan Pembagian kelompok secara
pena-waran uang yaitu akan lebih proportional melalui hasil pre-test,
jelas dalam proses pemahaman dari situ dapat dilihat jumlah siswa
siswa, dapat memberikan penga- yang berkemampuan tinggi, sedang,
laman baru dan menyenangkan baik dan rendah. Lalu, dari hasil pre-test
bagi guru maupun siswa, dapat antara 2 kelompok yaitu kelompok
meningkatkan ketertarikan belajar eksperimen dan kelompok kontrol
siswa, serta dapat membantu jumlah anak yang memiliki
membentuk karakter melalui kemampuan tinggi, sedang dan
penyajian video dan cerita rendah dipilah hingga proportional/
bergambar tersebut. Berdasarkan mendekati proportional.
uraian diatas, peneliti ingin Jika digambarkan desain
melakukan penelitian pengembangan nonequivalent pretest-postest control
berjudul “Pengembangan Bahan groupsebagai berikut:
Ajar Yang Berkarakter Berbasis

ISSN 2407-4268
41 | Riska Pristiani

Uji coba lapangan, produk mengikuti tahap-tahap yang telah


yang telah direvisi, berdasarkan hasil dijelaskan pada Bab III dilanjutkan
uji coba terbatas. Data yang didapat dengan memvalidasi produk dari
dari uji lapangan adalah data beberapa para ahli, guru dan
kuantitatif dari tes soal hasil belajar masukan dari responden, peneliti
Subyek coba dalam peneli- telah memperbaiki bahan ajar
tian ini, diidentifikasi sebagai multimedia beserta buku panduan-
berikut: ahli materi/isi, ahli nya. Dapat dilihat rekapan tanggapan
desain/media pembelajaran, guru para responden terhadap bahan ajar
kelas X SMAN 1 Malang,uji coba multimedia yang terlampir pada
sasaran pengguna produk yaitu Lampiran 18. Berdasarkan Lampiran
siswakelas siswa kelas X-1 semester tersebut, didapat beberapa perbaikan
2 di SMAN 1 Malang yang yang menjadi acuan dalam membuat
berjumlah 36 siswa.Jenis data yang Story Board Bahan Ajar Multimedia
diperoleh berdasarkan uji coba bahan Sebelum dan Sesudah Revisi yang
ajar multimedia ini berupa data terlampir pada Lampiran 19.
kuantitatif dan verbal. Dalam proses Rekapan revisi produk tersebut
pengumpulan data, peneliti meng- hanya sebagai bahan acuan untuk
gunakan angket, soal tes hasil perbaikan dan penyempurnaan
belajar, wawancara, lembar produk bahan ajar multimedia, yang
observasidan dokumentasi. Teknik sebenarnya telah mendapatkan
analisis datanya menggunakan uji penilaian dengan rata-rata sebesar ≥
prasarat yang terdiri dari uji 80%yang artinya masuk dalam
normalitas dan homogenitas, uji kualifikasi valid atau baik sehingga
hipotesis dengan Independent tidak perlu revisi.
Sample T-Test dan analisis deskriptif. Hasil belajar bahan ajar
Analisis deskriptif untuk mengolah multimedia lebih tinggi daripada
data yang berupa masukan, saran, hasil belajar cetak baik nilai post-
tanggapan dan kritik. Analisis data test, peningkatan hasil belajar, dan
deskriptif statistik untuk mengolah N-Gain. Hal ini me-nunjukkan
data yang diperoleh dari angket kemampuan penguasaan konsep atau
dengan kriteria sebagai berikut: materi mengenai permintaan dan
kevaliditasan, ketepatan, kejelasan, penawaran uang pada kelas
kemenarikan dan respon siswa. eksperimen lebih efektif dari kelas
kontrol. Pernya-taan di atas
HASIL dikuatkan dengan hasil olahan data
Dalam penelitian ini, peneliti SPSS Versi 20.0 For Windows yang
menggunakan bahan ajar multimedia menyatakan bahwa Hasil Belajar
untuk meningkatkan hasil belajar dan pada kelas kontrol dan kelas
aktivitas pada pembelajaran ekonomi eksperimen dapat dilihat nilai
kelas X SMAN 1 Malang. Setelah signifikansi yaitu 0,000 ≤ (0,05),

Prosiding Pluralisme Dalam Ekonomi Dan Pendidikan


Pengembangan Bahan Ajar Berkarakter… | 42

sehingga dapat disimpulkan bahwa digunakan dalam pe-nelitian ini


H0 ditolak yang artinya terdapat adalah teks, audio, visual dan video
perbedaan yang siginifikan pada dan sering disebut multimedia.
hasil belajar siswa yang diajar Berdasarkan memvalidasi
dengan menggunakan bahan ajar produk dari beberapa para ahli, guru
multimedia dan cetak. dan masukan dari responden, didapat
Berdasarkan observasi yang beberapa perbaikan yang menjadi
dilakukan, aktivitas siswa yang diajar acuan dalam membuat Story Board
deng-an bahan ajar multimedia dan Bahan Ajar Multimedia Sebelum dan
cetak mengalami perbedaan. Sesudah Revisi yang terlampir pada
Perbedaan aktivitas ini ditunjukkan Lampiran 19. Rekapan revisi produk
dengan persentase aktivitas siswa tersebut hanya sebagai bahan acuan
kelas X SMAN 1 Malang. Berda- untuk perbaikan dan penyempurnaan
sarkan Lampiran 33, dapat dilihat produk bahan ajar multimedia, yang
bahwa terdapat selisih persentase sebenarnya telah mendapatkan
aktivitas antara siswa yang diajar penilaian dengan rata-rata sebesar ≥
dengan bahan ajar multimedia (kelas 80%yang artinya masuk dalam
eksperimen) dengan yang diajar kualifikasi valid atau baik sehingga
bahan ajar cetak (kelas kontrol) tidak perlu revisi.
dengan sebesar 30,55556. Dengan Pemanfaatan kegiatan yang
jabaran rata-rata skor aktivitas kelas berpusat pada siswa memungkinkan
eksperimensebesar 87,6667dan rata- para guru menggunakan waktu
rata skor aktivitas kelas control mereka untuk memeriksa dan
sebesar 57,1111 antara siswa yang memperbaiki masalah siswa,
diajar dengan bahan ajar multimedia berkonsultasi dengan para siswa
dan cetak. Dari keterangan pada secara individual, dan mengajarkan
Lampiran 33, dapat diketahui bahwa secara satu persatu dalam kelompok
ada perbedaan sebesar 30,55556 kecil. Tentunya bukan berarti bahwa
antar kelas yang diajar bahan ajar bahan ajar multimedia bisa atau
multimedia dan cetak. Pernyataan sebaliknya menggantikan guru, tetapi
tersebut dikuatkan dengan hasil lebih kepada bahan ajar multimedia
olahan data SPSS Versi 20.0 For ini bisa membantu para guru menjadi
Windowsyang menyatakan bahwa pengelola kreatif dari peng-alaman
aktivitas dapat dilihat nilai belajar, dibandingkan sekedar
signifikansi yaitu 0,000 ≤ (0,05), sebagai pembagi informasi
sehingga dapat disimpulkan bahwa (Smaldino, Hei-nich dan Molenda,
H0 ditolak yang artinya ada 2012:16).
perbedaan yang signifikan pada Bahan ajar multimedia ini
aktivitas siswa yang diajar dengan menyajikan banyak gambar baik
menggunakan bahan ajar multimedia bentuk foto-graph, mind map dan
dan bahan ajar cetak. animasi sehingga kebermaknaannya
bagi siswa adalah siswa dapat
PEMBAHASAN dengan mudah memahami materi
karena ada dukungan tampilan visual
Media yang biasa digunakan yaitu berupa gambar pada bahan ajar
siswa kelas X SMAN 1 Malang multimedia tersebut. Tampilannya
adalah media cetak berupa buku dan dibuat colourfull untuk membuat
LKS. Sedangkan, media yang siswa tertarik dalam membuka bahan

ISSN 2407-4268
43 | Riska Pristiani

ajar multimedia ini. Pemilihan multimedia lebih tinggi daripada


gambar yang beraneka ragam dalam hasil belajar cetak baik nilai post-
bahan ajar ini dikarenakan menurut test, peningkatan hasil belajar, dan
Smaldino, Heinich dan Molenda N-Gain. Hal ini menunjukkan
(2012:67) bahwa visual bisa kemampuan pengua-saan konsep
meningkatkan ketertarikan pada atau materi mengenai permintaan
sebuah pembelajaran. Ketertarikan dan penawaran uang pada kelas
mening-katkan motivasi sehingga eksperimen lebih efektif dari kelas
nantinya akan meningkatkan kontrol.
aktivitas belajar siswa dalam proses Kebermaknaan pada hasil
pembelajaran di kelas. penelitan ini bagi guru adalah selain
Tidak hanya visual saja dapat memudahkan guru dalam
dalam bahan ajar multimedia ini, meningkatkan kualitas pembelajaran
namun juga ada unsur audio dan dalam kelas juga dapat memudahkan
video. Pemberian unsur audio dan guru dalam menyampaikan materi;
video dikarenakan menurut teori dari bagi siswa adalah dapat menum-
Hoffstetter (2001:5). Pada bahan ajar buhkan semangat dalam menempuh
multimedia ini telah disertai pembelajaran ekonomi dalam kelas
beberapa soal dan kegiatan diskusi sehingga dapat meningkatkan hasil
kelas ataupun kelompok sebagai belajar mereka.
umpan balik selama proses Perlu diketahui bahwa
pemahaman setiap siswa saat selesai Instruksi pada bahan ajar multimedia
membaca bahan ajar multimedia. memung-kinkan siswa untuk secara
Pemberian unsur umpan balik itu pribadi mengatur kecepatan
didukung oleh Mayer (2009:20). belajarnya sendiri diban-dingkan
Siswa harus diberi kesempatan untuk dengan mengikuti instruksi kelas
mengintegrasi apa yang telah mereka tradisional, dan ini adalah cara yang
pelajari dengan apa yang terjadi lebih efektif untuk belajar
disekitar mereka. dikarenakan fakta bahwa siswa dapat
Perbedaan nilai post-test pindah ke materi baru ketika siswa
disebabkan adanya perlakuan yang telah siap (Najjar dalam Georgiou,
diberikan dalam pembelajaran kedua 2011). Selain itu, faktanya bahwa
kelas tersebut berbeda. Kelas multimedia melibatkan berbagai
eksperimen mendapat pembelajaran modalitas dalam membuat
dengan bahan ajar multimedia pembelajaran cukup menyenangkan
sedangkan kelas kontrol tidak meng- seperti mengirim informasi dengan
gunakan bahan ajar multimedia/ melibatkan saluran penglihatan,
bahan ajar cetak. Rata-rata nilai N- pendengaran dan kinestetik dan itu
Gain kelas eksperimen sebesar 0,88 adalah gaya belajar yang menarik
dan kelas kontrol sebesar secara simultan (Necta.org dalam
0,65.Terlihat kriteria nilai N-Gain Georgiou, 2011).
pada kedua kelas tersebut berbeda Didukung pula oleh hasil
yaitukelas eksperimen masuk dalam penelitian Lona (2008) yang berjudul
kua-livikasi tinggi sedangkan kelas “Pengaruh Penggunaan Multimedia
kontrol masuk dalam kualivikasi dan Gaya Belajar Terhadap Hasil
sedang (ber-dasarkan kualivikasi Belajar Geografi Siswa Kelas VII
pada Bab III Tabel 3.5). Didapat SMP Negeri 1 Ngantang Kabupaten
bahwa hasil belajar bahan ajar Maleng Pada Materi Keragaman

Prosiding Pluralisme Dalam Ekonomi Dan Pendidikan


Pengembangan Bahan Ajar Berkarakter… | 44

Bentuk Bumi, Proses Pembentukan, guru memiliki pengaruh siqnifikan


dan Dampaknya Dalam Kehidupan”. terhadap siswa mereka. Bahan ajar
Pada hasil penelitiannya menyatakan yang dipilih oleh para guru
bahwa ada perbedaan hasil belajar mempengaruhi hasil belajar siswa
antara siswa yang belajar dengan pada proses pembelajaran dalam
menggunakan multimedia dengan kelas. Teori yang berasal dari
siswa yang belajar dengan bahan ajar temuan–temuan penelitian Nielsen,
cetak. Najjar dan Mitchell (dalam Pranata,
Berdasarkan analisis yang 2010:9) menyatakan sebagai berikut:
telah dijabarkan pada Bab 4, a) multimedia meningkatkan hasil
peningkatan hasil belajar siswa yang be-lajar; b) multimedia memikat
menggunakan bahan ajar multimedia perhatian dan memiliki daya tarik
lebih tinggi dibandingkan yang yang tinggi untuk digunakan; dan c)
menggunakan bahan ajar cetak. multimedia mewakili bentuk alami
Peningkatan hasil belajar ini proses pemikiran manusia.
ditunjukkan dengan meningkatnya Didukung pula oleh hasil
nilai rata-rata (mean) baik dari pre- penelitian Rachmawati (2013) yang
test dan post-test dan nilai signifikasi berjudul “Pengembangan Multi-
dari hasil belajar siswa pada siswa media Interaktif Dalam Pem-
kelas X SMAN 1 Malang serta belajaran IPS”. Pada hasil
keberhasilan melewati nilai KKM. penelitiannya menyatakan bahwa
Berdasarkan Lampiran 33, dapat multimedia interaktif sangat efektif
dilihat bahwa terdapat selisih dalam meningkatkan hasil belajar.
peningkatan hasil belajar pre-test dan Aktivitas belajar merupakan
post-test (mean) antara siswa yang semua kegiatan yang dilakukan oleh
diajar dengan bahan ajar multimedia sese-orang siswa dalam konteks
(kelas eksperimen) dengan yang belajar untuk mencapai tujuan.
diajar bahan ajar cetak (kelas Perbedaan persentase aktivitas
kontrol) yaitu sebesar 12,25 sehingga belajar kelas eksprimen terlihat pada
dapat dikatakan terdapat perbedaan Lampiran 33 lebih tinggi diban-
hasil belajar antara 2 kelas tersebut. dingkan kelas kontrol dikarenakan
Alasan peningkatan hasil pembelajaran yang menggunakan
belajar siswa yang menggunakan multimedia interaktif menciptakan
bahan ajar multimedia lebih tinggi suasana pembelajaran yang menye-
dibandingkan bahan ajar cetak, nangkan bagi siswa, sehingga siswa
dikarenakan pembelajaran yang menjadi lebih berantusias untuk
menggunakan Bahan Ajar Multi- mengikuti pembelajaran yang
media dapat menciptakan suasana diwujudkan dengan aktivitas seperti,
pem-belajaran yang menyenangkan, memperhatikan penjelasan guru,
menarik, dan meningkatkan interaksi siswa mau membaca bahan ajarnya,
antara guru dan siswa sehingga siswa siswa menjawab pertanyaan, siswa
lebih mudah dalam memahami mendengarkan diskusi, siswa
materi yang diajarkan melewati menulis jawaban atas soal yang
bahan ajar multimedia dan akhirnya disediakan pada bahan ajar,
dapat meningkatkan hasil belajar kerjasama dalam kelompok, siswa
siswa. Hasil penelitian ini didukung mengoperasikan bahan ajar, siswa
oleh teori dari Smaldino, Heinich menanggapi jawaban dari siswa lain
dan Molen-da (2012:30) bahwa para saat diskusi berlangsung, siswa

ISSN 2407-4268
45 | Riska Pristiani

meme-cahkan soal tes yang terdapat Interaktif pada Pembelajaran Sistem


pada bahan ajar. Peredaran Darah Menggunakan
Alasan mengapa aktivitas Model Team Game Tournament
bahan ajar multimedia lebih baik (TGT)”. Pada hasil penelitiannya
dibandingkan bahan ajar cetak akan menyatakan bahwa ada perbedaan
dijelaskan oleh Renninger dkk signifikan aktivitas siswa antara
(dalam Pranata, 2010:11) kelas eks-perimen dan kelas kontrol
menyatakan bahwa penambahan- dengan rerata aktivitas siswa kelas
penambahan elemen visual dan atau eksperimen lebih tinggi dari kelas
auditori yang menarik (entertaining) kontrol.
pada pembelajaran yang meng-
gunakan bahan ajar multimedia agar SIMPULAN DAN SARAN
proses interaksi instruksional lebih
menarik. Selain itu, penambahan Kesimpulan
elemen-elemen tersebut akan Telah dikembangkan bahan
berakibat pada peningkatan level ajar multimedia pada materi
pembangkit pengguna sehingga akan permintaan dan penawaran uang
terdapat lebih banyak materi yang yang di dalamnya ter-dapat unsur
dapat diolah yang berakibat pada audio, visual, verbal, video dan
performansi/aktivitas yang lebih baik animasi yang terbuk-ti dapat mening-
pada kemampuan transfer katkan hasil belajar siswa kelas X
pengetahuan. SMAN 1 Malang dan meningkatkan
Penggunaan bahan ajar aktivitas belajar siswa lebih tinggi
multimedia membantu untuk lebih dibandingkan yang menggunakan
menjelaskan konsep dan mendukung bahan ajar cetak.
pengalaman belajar dengan meng- Terdapat perbedaan hasil
gunakan indera lain (bukan hanya belajar siswa yang diajar dengan
melihat) dan ini adalah sesuatu yang bahan ajar berbasis multimedia dan
juga mendukung teori dual coding. cetak. Dilihat dari nilai signifikansi
Teori dual coding mendukung hasil belajar dan rerata/mean hasil
pembelajaran yang lebih baik ketika belajar siswa yang diajar dengan
referensi informasi diproses melalui bahan ajar berbasis multimedia lebih
dua saluran yaitu melalui audio dan tinggi dibandingkan dengan bahan
visual daripada ketika informasi ajar cetak.
diproses melalui satu saluran dan Terdapat perbedaan aktivitas
hasilnya siswa lebih mudah belajar siswa yang diajar dengan
memperoleh pemahaman secara bahan ajar berbasis multimedia dan
kognitif karena pengambilan cetak. Dilihat dari nilai signifikansi
informasi lebih cepat (Hick dalam aktivitas belajar dan rerata/mean
Georgiou, 2011). Kebermaknaan aktivitas belajar siswa yang diajar
bagi siswa adalahdisaat siswa lebih denganbahan ajar berbasis multi-
cepat paham secara kognitif, siswa media lebih tinggi dibandingkan
lebih mampu mengolah pengeta- denganbahan ajar cetak.
huannya dan akhirnya dapat lebih Saran
aktif dalam kelas. Bagi siswa, hendaknya siswa
Didukung pula oleh hasil lebih meningkatkan aktivitas dan
penelitian Marthuria (2009)yang hasil belajarnya saat melaksanakan
berjudul “ Pemanfaatan Multimedia pembelajaran ekonomi yang diberi

Prosiding Pluralisme Dalam Ekonomi Dan Pendidikan


Pengembangan Bahan Ajar Berkarakter… | 46

tindakan peng-gunaan bahan ajar Anderson, H. Ronald. 1994.Pemilihan


multimedia ini. dan Pengembangan Media
Bagi guru, hendaknya mulai Untuk Pembelajaran. Jakarta:
mencoba menerapkan proses PT. Raja Grafindo Persada.
pembelajaran dengan menggunakan Ariani, N. 2010. Pembelajaran
bahan ajar multimedia untuk materi Multimedia Di Sekolah.
uang pada siswa kelas X angkatan Jakarta: Penerbit Prestasi
2013/2014 dan mengembangkan Pustakaraya.
bahan ajar cetak yang biasa dipakai Belawati. Tian, dkk. 2003.
dengan bahan ajar multimedia Pengembangan Bahan Ajar.
melalui MGMP (Musyawarah Guru Jakarta: Pusat Penerbitan UT.
Mata Pela-jaran). Borg and Gall. 1983. Education
Bagi sekolah, dikarenakan Research an Introduction.
sekolah telah mendukung dalam New York & London:
penyediaan fasilitas yang diperlukan Longman Inc.
guru dan siswa dalam meningkatkan BrainPOP.2008. Understanding
kualitas pembelajaran. Maka, reko- Multimedia Learning. SEG
mendasi bagi para pengelola Research.
pendidikan tersebut adalah peng- Creswell, W. John. 2010. Research
gunaan bahan ajar multimedia mulai Design: Pendekatan
dimanfaatkan secara maksimal dalam Kualitatif, Kuantitatif, dan
pelaksanaan pembelajaran dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka
diharapkan pula untuk memberikan Pelajar.
fasilitas berupa sumber daya manusia Ellington, H & Race, P. 1996.
yang nantinya dapat membantu guru Producing Teaching
mata pelajaran dalam proses Materials: A Hand Book for
pembuatan bahan ajar multimedia Teacher and Trainers. Second
pada mata pelajaran lainnya/tidak Edition, London: Kogan Page.
ter-batas mata pelajaran ekonomi Gagne, Robert, M. 1979. Principles of
dengan kriteria pembahasan yang Instructional Design.
sejenis seperti pa-da penelitian ini. NewYork: Holt, Rinehart and
Bagi peneliti lanjut, pada Winston
penelitian ini peneliti hanya Georgiou, Maria. 2011. Multimedia
menyajikan 13 pendidikan karakter and Learning, (Online),
melalui video tanpa melalui (http://educationforthedigitala
penilaian lebih lanjut. Sehingga, ge.blogspot.com/2011/03/mult
untuk penelitian selanjutnya diharap- imedia-and-learning.html),
kan untuk meneliti dengan diakses 20 November 2012
melakukan penilaian pada keefek- Heinich, Robert, et al. 1996.
tifan penerapan pendidikan karakter Instructional Media and
yang terdapat pada bahan ajar Technology for Learning. New
multimedia dengan bahan ajar cetak. Jersey: Prentice-Hall, Inc
Hofstetter, Fredt. 2001. Multimedia
DAFTAR PUSTAKA Literacy. Third Edition,
London: McGraw-Hill, Irwin.
Alwi, H. 2002. Kamus Besar Bahasa Krathwohl. R. David. 2001. A
Indonesia. Jakarta: Balai Revision of Bloom’s
Pustaka. Taxonomy: An Overview.

ISSN 2407-4268
47 | Riska Pristiani

College of Education: The Mengajar. Bandung: PT.


Ohio State University Remaja Karya
Lona, Martina. J. 2008. Pengaruh Sanjaya, Wina. (2005). Pembelajaran
Penggunaan Multimedia dan dalam Implementasi
Gaya Belajar Terhadap Hasil Kurikulum Berbasis
Belajar Geografi Siswa Kelas Kompetensi. Jakarta: Kencana
VII SMP Negeri 1 Ngamtang Prenada Media Group
Kabupaten Malang Pada Sardiman, A.M.. 2007. Interaksi dan
Materi Keragaman Bentuk Motivasi Belajar Mengajar.
Bumi, Proses Pembentukan, Jakarta: PT. Raja Grafindo
dan Dampaknya Dalam Persada
Kehidupan. Tesis tidak Smaldino, S., Heinich, R., Molenda,
diterbitkan. Malang: PSSJ PE M. & Russel, J. 2012.
PPS UM Instructional technology and
Mayer, R.E. 2009. Introduction to media for learning. Upper
Multimedia Lerning. The Saddle River, New Jersey:
Cambridge Handbook of Pearson Education, Inc.
Multimedia Lerning. New Sudjana, Nana. 2008. Penilaian Hasil
York: Cambridge University Proses Belajar Mengajar.
Press. Jakarta: PT. Remaja Rosda
Miller. 2005. The Magic Number of Karya
Seven Plus Minus 2. Some Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Limits on Our Capacity for Pendidikan: pendekatan
Processing Information. Kuatitatif, Kuantitatif, dan
Psychological Revier, Vol, 63. R&D. Bandung: CV. Alfabeta
Hardvard University. Steers, Richard M. 1985. Efektivitas
Mulyasa, E. 2006. Kurikulum yang Organisasi. (Alih bahasa
Disempurnakan. Bandung: M.Yamin). Jakarta: Erlangga.
PT. Remaja Rosdakarya Vaughan, Tay. 2006. Multimedia
Pribadi, Benny A. 2011. Model Making it Work. Seventh
Desain Sistem Pembelajaran. Edition. Yogyakarta: Penerbit
Jakarta: PT. Dian Rakyat. Andi
Rusyan, Tabrani. 1989. Pendekatan
dalam Proses Belajar

Prosiding Pluralisme Dalam Ekonomi Dan Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai