Anda di halaman 1dari 8

Pengembangan Buku Panduan (Nindia Bagaskara) | 1

PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN


MODEL LATIHAN FLEKSIBILITAS UNTUK CABANG OALHRAGA KARATE

DEVELOPMENT OF GUIDE BOOKS


FLEXIBILITY EXERCISE MODEL FOR KARATE

Oleh: Nindia Bagaskara, pko, fik, uny


Email bagaskaranindia@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk membantu memberikan pemahaman dan referensi yang ditujukan
kepada pelatih karate, atlet karate dan masyarakat umum dalam melatih salah satu biomotor karate yakni
latihan fleksibilitas untuk cabang olahraga karate serta memberikan gambaran model-model latihan
fleksibilitas agar latihan yang dilakukan tidak monoton.
Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau Research
and Development (R&D). Penelitian ini dilakukan dengan beberapa langkah, yakni : identifikasi potensi
dan masalah, pengumpulan informasi, desain produk, pembuatan produk, validasi ahli, revisi produk, uji
coba, produksi akhir. Subjek penelitan pada kelompok kecil 10 orang yang terdiri dari pelatih dan atlet
UKM Karate INKAI UNY dan pada uji coba lapangan adalah 20 orang yang terdiri dari pelatih dan atlet
FORKI Kota Yogyakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
instrumen berupa lembar penilaian. Teknik analisis data penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan
deskriptif kuantitatif.
Hasil presentase penelitian ini menurut Dosen Pembimbing sebagai Ahli Materi sebesar 100%,
serta persentase kelayakan dari Dosen Pembimbing sebagai Ahli Media sebesar 100%. Berdasarkan uji
coba kelompok kecil didapati persentase kalayakan sebesar 82.50% dan uji coba lapangan sebesar
84.05%. Dengan demikian media ini dinyatakan layak untuk digunakan sebagai media pelatihan dan
referensi untuk pelatih serta atlet cabang olahraga karate.

Kata Kunci : Model Latihan Fleksibilitas, Karate, Penelitian

Abstract

This study aims to help provide understanding and references addressed to karate trainers,
karate athletes and the general public in training one of the karate biomotor namely flexibility training
for karate and provide models of flexibility exercises so that exercises are not monotonous.
Methods in this study using research and development methods or Research and Development
(R&D). This research was conducted with several steps, namely: identification of potentials and
problems, information gathering, product design, product creation, expert validation, product revision,
testing, final production. Research subjects in a small group of 10 people consisting of trainers and
athletes UKM Karate INKAI UNY and on field trials are 20 people consisting of trainers and at FORKI
Kota Yogyakarta. Data collection techniques used in this study is an instrument in the form of assessment
sheets. Data analysis technique of this research is descriptive qualitative and descriptive quantitative.
The result of this research percentage according to Supervisor as Material Expert equal to
100%, and the percentage of feasibility of Lecturer Advisor as Media Expert equal to 100%. Based on the
small group trial, the percentage of 82.50% was obtained and the field trial was 84.05%. Thus the media
is declared eligible to be used as a training and reference medium for trainers and karate sports athletes.

Keywords: Flexibility Exercise Model, Karate, Research


Pengembangan Buku Panduan (Nindia Bagaskara) | 2

PENDAHULUAN cidera olahraga. Lebih jauh lagi kelentukan yang


Pada masa sekarang ini olahraga yang tidak memadai juga jadi penyebab tidak
banyak digemari masyarakat Indonesia salah meningkatnya kecepatan dan pembatas daya
satunya adalah olahraga bela diri karate. Bela tahan. Dengan latihan fleksibilitas yaitu
diri karate juga sangat berkembang di Indonesia menambah luas ruang gerak memungkinkan
terbukti dengan banyaknya kejuaraan dari mulai kecepatan dan kelincahan seseorang akan
SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi serta dari bertambah baik, bahkan dampaknya sampai pada
tingkat Daerah, Nasional hingga Internasional. adanya penghematan dalam penggunaan energi.
Berdasarkan peraturan terbaru yang Sehingga atlet dapat bekerja lebih keras dan
dikeluarkan WKF (World Karate-do Federation), lebih lama. Sayangnya masih banyak pelatih
nomor-nomor yang dipertandingkan pada yang belum paham tentang pentingnya latihan
kejuaraan cabang olahraga bela diri karate dibagi fleksibilitas sehingga latihan ini jarang dilakukan
dalam dua kategori, yaitu kata dan kumite yang dan tidak dianggap penting.
dibedakan menurut jenis kelamin (putra dan Kurangnya pemahaman dan kemampuan
putri) dan umur (usia dini yaitu usia 8-9 tahun, pelatih untuk dapat melatih fleksibilitas atletnya
pra-pemula yaitu usia 10-11 tahun, pemula yaitu dengan baik dan benar sehingga model latihan
usia 12-13 tahun, kadet yaitu usia 14-15 tahun, fleksibilitas yang dilatihkan hanya terbatas dan
junior yaitu usia 16-17 tahun dan senior yaitu monoton dan menjadi salah satu indikasi
usia 18-25 tahun). kuranganya kualitas atlet karate. Hal ini
Dalam cabang olahraga beladiri, dikarenakan masih minimnya sumber informasi
komponen fisik merupakan salah satu penentu dan pengetahuan yang menjelaskan tentang hal
dalam keberhasilan pencapaian prestasi atlet. tersebut. Sebenarnya sudah banyak buku yang
Salah satu komponen biomotor yang dominan menjelaskan tentang berbagai cara untuk melatih
pada cabang olahraga bela diri karate adalah fleksibilitas secara umum, tetapi masih minim
fleksibilitas. Menurut Abdul Alim (2012: 1) buku yang menjelaskan tentang cara melatih
Latihan fleksibilitas sangat penting untuk fleksibilitas untuk cabang olahraga bela diri
menunjang prestasi atlet karena fleksibilitas karate. Ada beberapa sumber informasi dan
sangat berpengaruh terhadap komponen pengetahuan seputar melatih fleksibilitas secara
biomotor yang lain. Kurang lentuk (lentur) umum, tetapi mungkin sulit untuk diakses oleh
adalah salah satu faktor utama yang masyarakat yang tidak paham dengan ilmu
menyebabkan prestasi yang kurang memuaskan teknologi karena sumber-sumber informasi dan
dan teknik yang tidak efisien, termasuk pula pengetahuan tersebut dikemas dalam bentuk
penyebab dari banyak ketegangan dan sobeknya video yang diunggah di youtube dan sejenisnya.
otot dalam berolahraga yang menyebabkan
Pengembangan Buku Panduan (Nindia Bagaskara) | 3

Berdasarkan permasalahan tersebut, ada delapan langkah pembuatan produk dan


maka peneliti ingin membantu dengan salah penelitian. Tahap yang pertama adalah Potensi
satunya menambah sumber pengetahuan dan dan Masalah, Pengumpulan Data, Desain
informasi mengenai model latihan fleksibilitas Produk, Pembuatan Produk, Validasi Desain,
untuk cabang olahraga karate berupa buku Revisi Desain, Produk Akhir dan Uji Coba
panduan. Buku panduan ini nantinya dapat Produk.
dinikmati dan dipelajari oleh semua kalangan. Subjek Uji Coba
Buku panduan ini dilengkapi dengan berbagai Penelitian pengembangan ini,
contoh model latihan fleksibilitas untuk cabang menggolongkan subyek uji coba menjadi dua,
olahraga karate. Buku panduan ini menggunakan yaitu Subyek Uji Coba oleh Dosen Pembimbing
bahasa yang mudah dipahami dengan tampilan Sebagai Ahli Materi serta Ahli Media dan
yang menarik dan mudah untuk dipelajari. Oleh Subyek Uji Coba Kelompok Kecil dan Lapangan
karena itu perlu diadakan sebuah penelitian dan . Uji Coba oleh Dosen Pembimbing yaitu Bapak
pengembangan untuk menghasilkan produk Danardono, M.Or. sebagai Ahli Materi berperan
tersebut dan dapat digunakan untuk mengatasi untuk menentukan materi dalam Buku Panduan
permasalahan yang ada. Maka dari itu, peneliti Model Latihan Fleksibilitas untuk Cabang
akan melakukan sebuah penelitian dan Olahraga Karate sudah sesuai dengan kebenaran
pengembangan berjudul Pengambangan Buku materi latihan fleksibilitas dan sebagai Ahli
Panduan Model Latihan Fleksibilitas untuk Media berperan memberi masukan terhadap
Cabang Olahraga Karate. etika dan estetika media.
Teknik penentuan subjek uji coba dalam
METODE PENELITIAN penelitian ini adalah simple random sampling.
Jenis Penelitian Yang dimaksud simple random sampling
Jenis penelitian yang digunakan menurut Endang Mulyatiningsih (2012: 13)
merupakan Penelitian dan Pengembangan pengambilan sampel secara acak sederhana
(Research and Developmet), penelitian ini dapat dilakukan apabila daftar nama populasi
berorientasi pada produk yang dikembangkan. sudah ada. Menurut Sugiyono (2001: 57) teknik
Pada penelitian pengembangan ini produk yang simple random sampling adalah teknik
dikembangkan adalah Buku Panduan Model pengambilan sampel dari anggota populasi yang
Latihan Fleksibilitas untuk Cabang Olahraga dilakukan secara acak tanpa memeperhatikan
Karate. strata yang ada dalam populasi tersebut.
Tahapan Penelitian Subyek Uji coba kelompok kecil
Penelitian ini menggunakan metode yang dilakukan pada 10 orang yang terdiri dari 1
dikemukakan oleh Sugiyono. Dalam tahapanya (satu) pelatih dan 9 (sembilan) atlet yang
Pengembangan Buku Panduan (Nindia Bagaskara) | 4

mengikuti latihan rutin di UKM Karate INKAI Angket yang digunakan dalam penelitian
UNY dan Subyek Uji coba lapangan dilakukan ini adalah angket penilaian. Berdasarkan jumlah
pada 20 orang yang terdiri dari 2 (dua) pelatih pendapat atau jawaban tersebut, kemudian
dan 18 (delapan belas) atlet yang mengikuti peneliti mempersentasekan masing-masing
latihan rutin di FORKI Kota Yogyakarta. jawaban menggunakan rumus:
Metode Pengumpulan Data dan Instrumen x 100%
Penelitian
Setelah diperoleh persentase dengan
Untuk memperoleh data atau informasi
rumus tersebut, selanjutnya kelayakan
dalam penelitian perlu dilakukan kegiatan
digolongkan ke dalam empat kategori kelayakan
pengumpulan data. Dalam proses pengumpulan
sebagai berikut:
data diperlukan sebuah alat atau instrumen
Tabel 1. Persentase Kelayakan
pengumpul data. Pengumpulan data yang
No Persentase Kelayakan
dilakukan dalam penelitian menggunakan dua
1 76%-100% Layak
teknik yaitu instrumen studi pendahuluan dan
2 56%-75% Cukup Layak
instrumen pengembangan model dan uji coba
3 40%-55% Kurang Layak
lapangan. Adapun instrumen studi pendahuluan
4 <40% Tidak Layak
yang dilakukan dalam memperoleh informasi
Sumber :Suharsimi Arikunto (1993: 210)
dilakukan beberapa metode yang meliputi
wawancara, observasi dan angket.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Jenis Data
Penyajian Data
Jenis data yang digunakan dalam
Penyajian data dibagi dalam tahap riset
penelitian ini adalah data kuantitatif dan data
dan tahap pengembangan. Tahap riset dilakukan
kualitatif. Menurut Endang Mulyatiningsih
studi pendahuluan, sedangkan tahap
(2012: 38) data kuantitatif adalah data yang
pengembangan dilakukan melalui perencanaan
berbentuk angka atau data yang telah diberi
produk, validasi dan uji coba produk.
nilai. Sedangkan data kualitatif adalah data yang
Perencanaan Produk
berbentuk kalimat atau gambar. Data yang
Perancangan produk diawali dengan
bersifat kuantitatif yang berupa penilaian,
mencari hasil yang relevan sebagai acuan
dihimpun melalui angket atau kuesioner uji coba
peneliti dan mencari referensi buku yang
produk, pada saat kegiatan uji coba, dianalisis
berkaitan dengan Pengambangan Buku Panduan
dengan analisis kuantitatif deskriptif. Persentase
Model Latihan Fleksibilitas untuk Cabang
dimaksudkan untuk mengetahui status sesuatu
Olahraga Karate sebagai bahan membuat
kemudian ditafsirkan dengan kalimat yang
produk. Kemudian rancangan produk yang akan
bersifat kualitatif.
Pengembangan Buku Panduan (Nindia Bagaskara) | 5

dikembangkan tersebut didiskusikan dengan


yang ahli dalam bidangnya yaitu Bapak
Danardono, M.Or untuk mendapatkan rancangan
yang sesuai dengan materi yang terdapat di
dalam latihan fleksibilitas untuk cabang olahraga
karate. Setelah materi tersebut disetujui, peneliti
melakukan pengambilan gambar dan video
sesuai dengan materi yang telah disetujui.
Selanjutnya gambar yang telah diambil dipilah
Gambar 1. Cover Buku
dan dilakukan editing. Setelah melakukan
editing gambar, dilanjutkan pembuatan produk
dengan menggunakan Corel Draw X5.
Spesifikasi Produk
Spesifikasi produk media Buku Panduan
Model Latihan Fleksibilitas untuk Cabang
Olahraga ini adalah sebagai berikut ukuran dari
Buku Panduan Model Latihan Fleksibilitas untuk
Cabang Olahraga Karate tersebut adalah 148 x
210 mm dengan warna dasar putih dan membagi Gambar 2. Isi Buku
beberapa bagian atau bab. Memiliki 70 halaman
dengan 5 halaman pembuka, 2 halaman daftar isi
sampai dengan daftar istilah, 59 halaman untuk
bab pendahuluan sampai dengan penutup, 4
halaman untuk daftar pustaka dan biodata
penulis. Bahan yang digunakan dalam cover
menggunakan kertas ivory 210gr disertai lapisan
laminasi glossy dan pada isi buku menggunakan
kertas art paper 120gr.

Gambar 3. Model Latihan


SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
Pengambangan Buku Panduan Model Latihan
Pengembangan Buku Panduan (Nindia Bagaskara) | 6

Fleksibilitas untuk Cabang Olahraga Karate ini sebagai ahli materi dan ahli media sebesar
dapat disimpulkan Pembuatan produk diawali 100%. Berdasarkan uji coba kelompok kecil
dengan studi pendahuluan dilakukan melalui didapati persentase kalayakan sebesar 82.50%
observasi dan wawancara. Observasi dilakukan dan uji coba lapangan sebesar 84.05%.
pada latihan rutin UKM Karate INKAI UNY dan Secara keseluruhan media Buku Panduan
FORKI Kota Yogyakarta. Selanjutnya peneliti Model Latihan Fleksibilitas untuk Cabang
melakukan observasi dengan cara searching di Olahraga Karate ini layak digunakan setelah
internet serta melakukan observasi di gramedia, dilakukan dua tahap uji coba. Penelitian
perpustakaan Fakultas Ilmu Keolahragaan dan pengembangan ini dapat digunakan untuk
Perpustakaan Pusat Universitas Negeri menambah pemahaman dan referensi bagi
Yogyakarta. pelatih maupun atlet dalam mempelajari lebih
Perancangan produk diawali dengan dalam lagi mengenai biomotor fleksibilitas untuk
mencari hasil yang relevan sebagai acuan cabang olahraga karate.
peneliti dan mencari referensi buku sebagai Saran
bahan membuat produk. Kemudian rancangan Berdasarkan hasil penelitian yang telah
produk yang akan dikembangkan tersebut menyatakan media Buku Panduan Model
didiskusikan dengan yang ahli dalam bidangnya Latihan Fleksibilitas untuk Cabang Olahraga
yaitu Bapak Danardono, M.Or. serta melakukan Karate dengan materi pokok latihan fleksibilitas
pengambilan gambar dan video sesuai dengan untuk cabang olahraga karate sudah layak dan
materi yang telah disetujui. Selanjutnya gambar tervalidasi oleh Dosen Pembimbing sebagai Ahli
yang telah diambil dipilah dan dilakukan editing Media dan Ahli Materi dan uji coba kelompok
dilanjutkan pembuatan produk dengan kecil serta uji coba lapangan maka terdapat saran
menggunakan CorelDraw X5. Ukuran dari Buku sebagai yaitu bagi pelatih maupun atlet dapat
Panduan Model Latihan Fleksibilitas untuk memanfaatkan media Buku Panduan Model
Cabang Olahraga Karate tersebut adalah 148 x Latihan Fleksibilitas untuk Cabang Olahraga
210 mm dengan warna dasar putih dan membagi Karate dapat lebih memahami tentang
beberapa bagian atau bab. Memiliki 70 halaman. pentingnya fleksibilitas serta sebagai referensi
Bahan yang digunakan dalam cover dan variasi latihan flekisbilitas. Bagi mahasiswa
menggunakan kertas ivory 210 gr disertai lapisan dapat memanfaatkan produk ini sebagai referensi
laminasi glossy dan pada isi buku menggunakan dalam perkuliahan. Bagi masyarakat umum
kertas art paper 120 gr. dapat digunakan sebagai ilmu pengetahuan
Tingkat Kelayakan Buku Panduan Model tentang karate. Bagi praktisi media
Latihan Fleksibilitas untuk Cabang Olahraga pembelajaran, agar dapat menguji tingkat
Karate ini berdasarkan Dosen Pembimbing keefektifanya dalam pembelajaran dan membuat
Pengembangan Buku Panduan (Nindia Bagaskara) | 7

media pembelajaran lebih bervariasi. Bagi Rohman Moh.Fathur dan Andiawan Feri Dian.
“sistem Informasi Penyunan Program
seluruh karateka jangan menganggap latihan
Latihan Berbasis Internet” Jurnal Iptek
fleksibilitas itu tidak penting dan rajinlah Olahraga, vol. 14, no.1 (Januari-April
2012): 29-44
melatih biomotor fleksibilitas.
Sugiyono. (2007) Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung:
DAFTAR PUSTAKA
Alfabeta.
Abdul Alim. (2012). Latihan Fleksibilitas Sugiyono. (2011). Metode Penelitian
Administrasi Dilengkapi dengan Metode
Dengan Metode PNF.Artikel e-staff FIK
R&D.
UNY. Hlm. 1-9 Suharjana.(2013). ”Kebugaran Jasmani.”
Yogyakarta: Jogja Global Media.
Alter, Michael J. (2003). “300 Teknik
Suharsimi Arikunto. (1993). Prosedur
Peregangan Olahraga.” Jakarta:
Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
PTRajagrafindo Persada.
Jakarta: Bineka cipta
Arief Wahyuddin. (2008). Pengaruh Pemberian
Sukadiyanto. (2011). Pengantar Teori dan
PNF Terhadap Kekuaatan Fungsi
Metodologi Melatih Fisik. Bandung: CV
Prehension pada Pasien Stroke
Lubuk Agung.
Hemoragik dan Non-Hemoragik. Jurnal
Sukadiyanto. (2011). “Pengantar Teori dan
Fisioterapi Indonusa (Volume 8 Nomor
Metodologi Melatih Fisik”.Yogyakarta:
1). Jakarta: Universitas Indonesia.
FIK UNY.
Bermanhot. (2014). Latihan dan Melatih
Tite Juliantine. (2011). “Studi Perbandingan
Karateka. Yogyakarta: Griya Pustaka.
Berbagai Macam Metode Latihan
Danardono. (2006). Kebutuhan Karate. Artikel
Peregangan Dalam Meningkatkan
e-staff FIK UNY. Hlm. 1-15.
Kelentukan”. JurnalUniversitas
Danardono. (2006). Sejarah, Etika, dan Filosofi
Pendidikan. Bandung
Karate. Artikel e-staff FIK UNY. Hlm.
1-23
Skripsi :
Endang Mulyatininingsih. (2012). Riset Terapan
Anisa Khaerina Harsamurty. (2016).
Bidang Pendidikan dan Teknik.
Pengembangan Pocket Book Gesture
Yogyakarta. UNY Press.
Sebagai Media Pelatihan Perwasitan
H Subardjah. (2012). Latihan Fisik. Jurnal.
Karate. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas
Bandung: Fakultas Pendidikan
Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Kayla. B, dkk. (2012). Proprioceptive
Yogyakarta.
Neuromuscular Facilitation (Pnf):Its
Cita Anisa Realita. (2017). Pengembangan Buku
Mechanisms And Effects On Range Of
Panduan Model Latihan Kekuatan Untuk
Motion And Muscular Function. Journal
Karateka Junior. Skripsi. Yogyakarta:
of Human Kinetics. (Volume 31).
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas
USA.Willamette University.
Negeri Yogyakarta.
Lutan, Rusli dkk., (1992). Manajemen dan
Jaka Aliy Farissya. (2015). Pengembangan
Olahraga. Bandung : ITB dan FPOK
Media Pembelajaran Video Tutorial
IKIP Bandung.
Teknik Dasar (Kihon) Karate untuk
M. Nakayama. (1980). Karate TerBaik. (Alih
Siswa Sekolah Menengah Pertama.
Bahasa: Drs. Sabeth Muchsin). Jakarta
Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu
Pusat: P. T. Indira.
Keolahragaan Universitas Negeri
Putra Nusa, (2012). Research and Development
Yogyakarta.
Penelitian dan Pengembangan Suatu
Robby Sakti Parevri. (2017). Pengaruh PNF
Pengantar. Rajawali Press: PT.
(Propioceptive
Rajagrafindo Persada.
Pengembangan Buku Panduan (Nindia Bagaskara) | 8

NeuromuscularFacilitationTerhadap
Fleksibilitas OtotMember Fitness Centre
Pesona Merapi Di Yogyakarta.Skripsi. .
Yogyakarta: Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Yogyakarta.
.

Anda mungkin juga menyukai