Anda di halaman 1dari 1

Kitab Pencerdas Otak

Karya : Asrur Rifa

Suatu pagi, si Tejo bangun kesiangan karena sibuk main PS semalam suntuk. Alhasil, ia
taksempat mandi, tak sempat makan dan tak sempat membawawa buku. Sesampainya di sekolah, bel
masuk berbunyi. Dengan wajah kusam, perut lapar dan bau badan yang sangat menusukhidung, ia pun
masuk ke kelas.

Selang beberapa menit, Pak Trisno datang dan langsung memerintahkan siswanya
untukmengerjakan soal-soal yang diberikan olehnya. Soal tersebut dimaksudkan untuk ulangan
dadakan, alhasil si Tejo gelagapan. Ia belum sempat belajar dan langsung protes ”Pak kan belum dikasih
tahu hari ini ulangan pak? ” Pak Trisno menjawab, “Sudah diam, kerjakan saja. Jangan banyak protes
!”

Setelah gertakan dihentakkan oleh pak Trisno, semua siswa terdiam dan mengerjakan
soalmasing-masing. Semua siswa kesulitan dalam mengerjakan soal karena itu merupakan ulangan
dadakan. Ketika yang lain kesusahan, Tejo dengan santainya membuka buku teman sebangkunyadi laci
tanpa sepengetahuan Pak Trisno. Ia membacanya dan langsung mengerjakan soal dengancepat. Ia
mengumpulkan lembar jawab yang pertama kali. Pak Trisno pun terheran-heran karena baru 10 menit
dia sudah selesai mengerjakan, padahal soalnya relatif susah.Setelah mengumpulkan lembar jawab,
Tejo langsung tertidur karena sangat mengantuk. PakTrisno pun membiarkannya karena ingin
menyelidiki sekitar tempat duduk kerjaannya. Paktrisno mencari tahu jimat handalnya Tejo, bagaimana
soal sesusah itu dikerjakannya dalamwaktu 10 menit.
Tanpa sepengetahuan Tejo, Pak Trisno memeriksa laci dan melihat sebuah buku. Ia
langsungmembuka buku dan memeriksanya. Setelah itu ia langsung memukulkan buku itu kepada
Tejo,alhasil Tejo terbangun.
“Ini apa ? Buat apa ?”
“Itu kitab pencerdas otak pak, biar ulanganku sukses.”
“Ooh gitu, selamat ya kamu dapat nilai 0.”
“Makasih pak, eeehh 0 pak ? Gak salah pak ? Salah saya apa ?”
“Salah kamu ya mencontek toh le...”
“Loh pak, kan saya cuma membaca kitab pak ?”
“Membaca sama aja mencontek Tejo bin Paijooooooo...”
“Berarti saya salah ya pak ?”
“Ya iya lah. Selamat ya jo nilai kamu memuaskan saya hari ini, saya kenyang liat kamu.”
“Makasih banyak pak.”
Semua siswa pun tertawa terbahak-bahak menyaksikan percakapan mereka berdua.
Setelah itu semuanya mengumpulkan jawaban dan mengikuti pelajaran berikutnya. Kelaskembali
berlangsung normal.

Anda mungkin juga menyukai