Anda di halaman 1dari 2

TELAAH REKONSILIASI OBAT

No.Dokumen : No.Revisi : Halaman :

A 1/2
Ditetapkan oleh
Tanggal Terbit : Direktur RSU BUNGA MELATI

SPO

dr. Yudi Harisanoza


PENGERTIAN
1. Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang
digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau
keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi untuk
manusia.
2. Rekonsiliasi Obat adalah proses membandingkan antara daftar obat yang
sedang digunakan pasien dan obat yang akan diresepkan agar tidak terjadi
duplikasi atau terhentinya terapi suatu obat.
TUJUAN
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :
1. Memastikan informasi yang akurat tentang Obat yang digunakan pasien;
2. Mengidentifikasi ketidaksesuaian akibat tidak terdokumentasinya instruksi
dokter; dan
3. Mengidentifikasi ketidaksesuaian akibat tidak terbacanya instruksi dokter.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Bunga Melati Nomor : tentang Rekonsiliasi Obat
Rumah Sakit Umum Bunga Melati

PROSEDUR 1. Data riwayat penggunaan Obat didapatkan dari pasien, keluarga pasien,
daftar Obat pasien, Obat yang ada pada pasien, dan rekam
medik/medication chart. Data Obat yang dapat digunakan tidak lebih dari
3 (tiga) bulan sebelumnya.
2. Semua Obat yang digunakan oleh pasien baik Resep maupun Obat bebas
termasuk herbal harus dilakukan proses rekonsiliasi.
3. Mencatat data dan memverifikasi Obat yang sedang dan akan digunakan
pasien, meliputi nama Obat, dosis, frekuensi, rute, Obat mulai diberikan,
diganti, dilanjutkan dan dihentikan, riwayat alergi pasien serta efek
samping Obat yang pernah terjadi.
4. Khusus untuk data alergi dan efek samping Obat, dicatat tanggal kejadian,
Obat yang menyebabkan terjadinya reaksi alergi dan efek samping, efek
yang terjadi, dan tingkat keparahan.
5. Petugas kesehatan membandingkan data Obat yang pernah, sedang dan
akan digunakan.
6. Perhatikan ada tidaknya discrepancy atau ketidakcocokan adalah
bilamana ditemukan ketidakcocokan/perbedaan diantara data-data
tersebut.
7. Ketidakcocokan dapat pula terjadi bila ada Obat yang hilang, berbeda,
ditambahkan atau diganti tanpa ada penjelasan yang didokumentasikan
pada rekam medic pasien.
TELAAH REKONSILIASI OBAT

No.Dokumen : No.Revisi : Halaman :


A 2/2
PROSEDUR 8. Pastikan ketidakcocokan ini bersifat disengaja (intentional) oleh dokter
( Lanjutan ) pada saat penulisan Resep maupun tidak disengaja (unintentional)
dimana dokter tidak tahu adanya perbedaan pada saat menuliskan Resep.
9. Apoteker melakukan konfirmasi kepada dokter jika menemukan
ketidaksesuaian dokumentasi dalam waktu kurang dari 24 jam. Hal yang
dikonfirmasikan adalah :
1) Menentukan bahwa adanya perbedaan tersebut disengaja atau tidak
disengaja;
2) Mendokumentasikan alasan penghentian, penundaan, atau pengganti;
dan
3) Memberikan tandatangan, tanggal, dan waktu dilakukannya
rekonsilliasi Obat.
10. Apoteker melakukan komunikasi dengan pasien dan/atau keluarga pasien
atau perawat mengenai perubahan terapi yang terjadi. Apoteker
bertanggungjawab terhadap informasi Obat yang diberikan.

UNIT TERKAIT 1. Unit Farmasi.


2. Unit Gawat Darurat.
3. Unit Rawat Jalan.
4. Unit Rawat Inap.
5. Unit Kamar Operasi.
6. Unit Kamar Bersalin.
7. Unit Rawat Intensif.

Anda mungkin juga menyukai