Anda di halaman 1dari 30

 

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


JUDUL PROGRAM
ASSER (ALAT ANYAM SAPU SORGUM YANG ERGONOMIS):
PENERAPAN IPTEK ERGONOMI DALAM  MELAKUKAN KEGIATAN
PENGAYAMAN SAPU SORGUM KELOMPOK PENGRAJIN SAPU DI
PURBALINGGA

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENERAPAN IPTEK
Diusulkan Oleh:
Anggis Prasita Wahyu  P H1E019028  Angkatan
2019
Nadia Illiyastia H1E019018 Angkatan 2019
Muthia Najikhah H1E019013 Angkatan 2019
Fadilah Annisa Aprilia H1E020027 Angkatan 2020
Sarah Nurmalawati H1E020021 Angkatan 2020

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv

DAFTAR TABEL....................................................................................................v

BAB 1. PENDAHULUAN......................................................................................1

1.1. Latar Belakang..........................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................2

1.3. Tujuan........................................................................................................2

1.4. Manfaat......................................................................................................2

1.5. Luaran........................................................................................................2

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................3

BAB 3. METODE PELAKSANAAN.....................................................................5

3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan................................................................5

3.2. Tahap Pelaksanaan....................................................................................5

3.5.1 Konsep Dasar.....................................................................................6

3.5.2 Konsep ukuran...................................................................................6

3.5.3 Konsep bentuk....................................................................................6

3.5.4 Konsep material.................................................................................6

3.5.5 Konsep mekanik.................................................................................7

3.5.6 Konsep warna.....................................................................................7

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN.......................................................8

4.1 Anggaran Biaya..............................................................................................8

4.2 Jadwal Kegiatan.............................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9
LAMPIRAN...........................................................................................................10

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, serta Dosen Pendamping.................10

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegaiatan.....................................................16

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas...........17

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana.................................................18

Lampiran 5. Surat Pernyataan Ketersediaan Bekerjasama dari Mitra................19

Lampiran 6. Gambaran Iptek yang akan diterapkan..........................................20

Lampiran 7. Denah Detail Lokasi Mitra Program..............................................21


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sasaran Ergonomi.................................................................................3


Gambar 3.1 Diagram Alir Tahap Pelaksanaan..........................................................5
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya PKM-PI .....................................8


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan .......................................................................................8
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia dikenal sebagai wilayah yang memiliki banyak pengrajin
handal dalam membuat suatu produk tertentu. Salah satu produk yang
diproduksi oleh pengrajin Indonesia adalah Sapu Sorgum. Sapu sorgum
merupakan salah satu produk yang telah menjadi produk ekspor bagi
beberapa negara seperti negara Jepang, Korea dan beberapa negara di Asia.
Adanya kegiatan ekspor tersebut dapat memberikan peluang bagi produk sapu
sorgum untuk lebih dikenal di beberapa negara, sehingga hal tersebut dapat
meningkatkan produksi pembuatan sapu sorgum dan meningkatkan
keuntungan bagi para pelaku usaha yang bergerak di sektor pembuatan sapu
sorgum, salah satunya yaitu UMKM sapu sorgum di Dusun 2 Mewek Kota
Purbalingga.
Meskipun beberapa UMKM sapu sorgum telah berperan sebagai
eksportir sapu di beberapa negara, namun dalam proses produksinya,
beberapa alat yang digunakan dalam pembuatan sapu sorgum masih terbilang
konvensional dan kurang ergonomis. Sehingga banyak pekerja yang memiliki
keluhan terhadap kesehatannya. Salah satu alat yang dipakai dalam
pembuatan sapu sorgum adalah alat anyam sapu. Alat tersebut didesain
dengan bahan kayu dengan bentuk seperti kursi kayu yang memanjang dan
dilengkapi tiang memanjang di bagian ujung kursi yang digunakan untuk
menyimpan benang anyaman. Cara kerja alat ini sama seperti bangku yang
terbuat dari kayu memanjang dengan fungsi sebagai dudukan, Pada bagian
tiang kayu di ujung dudukkan digunakan untuk menyimpan benang dengan
aneka warna, dimana benang ini nantinya akan ditarik untuk menganyam
sapu sorgum agar sapu sorgum menyatu dengan kuat dengan gagangnya dan
dapat membuat kesan menarik pada produk tersebut.
Permasalahan dalam penggunaan alat anyam sapu adalah terdapat
ketidaksesuaian ukuran panjang dudukan bangku dengan data antropometri
para pekerjanya. Pekerjaan yang dilakukan merupakan jenis pekerjaan yang
dilakukan secara repetitif, namun tingkat kenyamanan bagi penggunanya
masih sangat rendah karena alat tersebut memaksa para penggunanya untuk
menerapkan postur tubuh yang kurang baik. Dalam penggunaannya, para
pekerja sering kali harus membungkukkan badan untuk mengambil benang
yang tergulung pada tiang, selain itu tidak sedikit pekerja yang melakukan
pekerjaan dengan duduk secara menyamping ketika melakukan kegiatan
menganyam sapu. Hal tersebut dapat beresiko jika para pekerja tetap
menggunakan postur yang sama ketika bekerja. Para pekerja akan mengalami
keluhan sakit punggung, leher, bahu, pergelangan tangan, dan postur tulang
yang buruk atau bengkok. Sehingga perlu dilakukan redesign pada alat anyam
2

sapu. Dengan adanya ASSER ini, diharapkan para pekerja dapat melakukan
pekerjaan dengan lebih baik dan nyaman.

1.2. Rumusan Masalah


Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan IPTEK diusulkan dalam
rangka memecahkan masalah, yaitu:
1. Bagaimana merancang ulang alat anyam sapu sorgum agar dapat
meminimasi keluhan pekerja di UMKM sapu sorgum Dusun 2 Mewek?
2. Bagaimana merancang ulang alat anyam sapu sorgum agar dapat
mempermudah dalam menganyam dan membuat sapu di UMKM sapu
sorgum Dusun 2 Mewek?
3. Apakah efisiensi dan efektivitas rancangan ulang alat anyam sapu
berpengaruh terhadap produktivitas kerja di UMKM sapu sorgum Dusun
2 Mewek?

1.3. Tujuan
Berikut merupakan tujuan dari Program Kreativitas Mahasiswa
Penerapan IPTEK:
1. Merancang ulang alat anyam sapu sorgum agar dapat meminimasi
keluhan pekerja di UMKM sapu sorgum Dusun 2 Mewek.
2. Merancang ulang alat anyam sapu sorgum agar dapat mempermudah
dalam menganyam dan membuat sapu di UMKM sapu sorgum Dusun 2
Mewek
3. Mengetahui pengaruh efisiensi dan efektivitas rancangan ulang alat
anyam sapu terhadap produktivitas kerja di UMKM sapu sorgum Dusun
2 Mewek.

1.4. Manfaat
Adapun manfaat dari Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan IPTEK
ini diantaranya sebagai berikut:
1. Menghasilkan rancangan alat bantu kerja dalam melakukan
penganyaman sapu sorgum.
2. Meningkatkan kenyamanan dan mengurangi keluhan cedera pada pekerja
di UMKM sapu sorgum Dusun 2 Mewek.
3. Meningkatkan produktivitas kerja pada pengayaman sapu di UMKM
sapu sorgum Dusun 2 Mewek.

1.5. Luaran
Adapun luaran dari PKM-PI yang dilaksanakan secara daring atau luring
adalah sebagai berikut:
1. Laporan kemajuan, laporan akhir, dan artikel ilmiah.
2. Buku pedoman aplikasi produk iptek.
3

3. Desain produk.
4

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Istilah “ergonomi” berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon (kerja) dan
nomos (hukum alam) dan dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari
tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerja (Nurmianto, 1995).
Sementara itu menurut Palilingan (2013) ergonomi adalah ilmu, teknologi dan
seni untuk menyerasikan peralatan, mesin, sistem, organisasi dan lingkungan pada
kemampuan, kebolehan dan batasan manusia sehingga diperoleh kondisi kerja dan
lingkungan yang sehat, aman, nyaman dan efisien sehingga tercapai produktivitas
yang setinggi-tingginya. Berdasarkan pada International Ergonomics Association
menyebutkan bahwa ergonomi dapat disebut “Human Factor”, atau disiplin ilmu
yang berhubungan dengan pemahaman tentang interaksi antar manusia dan unsur
lainnya dari suatu sistem, serta profesi yang menerapkan teori, prinsip, dan
metode dalam mendesain suatu sistem sehingga dapat mengoptimalkan kinerja
manusia dan sistem secara keseluruhan. Secara sederhana, ergonomi dapat
dikatakan sebagai ilmu pengetahuan yang dapat membuat sesuatu menjadi
nyaman (comfortable) dan efisien, sebagaimana dijelaskan pada Gambar 2.1.
Berdasarkan definisi tersebut, ergonomi bersifat universal, alamiah, dan
manusiawi.

Gambar 2.1. Sasaran Ergonomi


Antropometri adalah suatu kumpulan data numerik yang berhubungan
dengan karakteristik tubuh manusia dalam hal ukuran, bentuk, dan kekuatan serta
penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain. Secara luas
antropometri dapat digunakan sebagai pertimbangan ergonomis dalam proses
perancangan atau desain produk maupun sistem kerja yang akan digunakan
manusia (Prasetyo, 2011). Antropometri mempunyai peranan yang penting dalam
perancangan desain dimana data antropometri akan menentukan bentuk, ukuran,
dan dimensi yang tepat pada produk yang dirancang serta manusia yang akan
menggunakan produk tersebut sehingga perancang suatu produk mampu
mengakomodasikan dimensi tubuh dari populasi terbesar yang akan menggunakan
produk hasil rancangan tersebut.
5

Pada UMKM “Sapu Glagah” berfokus pada produksi sapu sorgum, dalam
prosesnya terdapat aktivitas mengayam yang membutuhkan ketelitian tinggi.
Akan tetapi alat kerja berupa bangku anyam masih sangat kurang ergonomis dan
beresiko menyebabkan cidera pada pengrajin. Menurut Daryono (2016), sikap
kerja dengan fleksibilitas gerakan yang dipaksakan dan dilakukan secara
berulang-ulang dalam kurun waktu yang lama akan dapat menyebabkan keluhan
atau nyeri seperti Low Back Pain (LBP) atau nyeri punggung bawah maupun
keluhan otot yang lainnya (Muskuloskeletal disorders). Muskuloskeletal
Disorders (MSDs) merupakan gangguan fungsi otot, tendon, saraf, pembuluh
darah, tulang dan ligamen, akibat ketegangan atau perubahan struktur sistem
muskuloskeletal dalam waktu pendek ataupun lama.
Rancangan desain ulang pada kursi anyam akan dibuat dengan
penyesuaian ukuran dan beberapa tambahan fitur yang bertujuan untuk
meningkatkan keergonomisanya dan meningkatkan produktivitas kerja. Hasil
produksi dari industri kecil sangat bergantung dengan kemampuan dari pekerja di
samping peralatan sederhana yang mendukung proses produksi tersebut. Para
pekerja dituntut untuk bekerja dengan peralatan yang ada sehingga pekerja
berusaha mengadaptasi peralatan tersebut dalam melakukan kerjanya dan
terkadang pekerja bekerja melampaui kemampuan fisik yang ada dan akan timbul
ketegangan otot dan keluhan yang berkaitan dengan nyeri (Daryono, Sutjana,
Muliarta, 2016). Sikap kerja yang salah dan dalam durasi yang panjang akan
mengakibatkan berbagai macam gangguan kesehatan yang dapat berakibat fatal.
Berat beban yang diangkat para pekerja juga sangat berisiko untuk menimbulkan
keluhan atau cedera, terutama cedera pada sistem muskuloskeletal para pekerja.
Aplikasi ilmu ergonomi digunakan untuk perancangan produk,
meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja serta meningkatkan produktivitas
kerja (Nofirza dan Syahputra, 2012). Produktivitas sering diidentifikasikan
dengan efisiensi dalam arti suatu rasio antara keluaran (output) dan masukan
(input). Rasio keluaran dan masukan ini dapat juga dipakai untuk menghampiri
usaha yang dilakukan oleh manusia. Sebagai ukuran efisiensi atau produktivitas
kerja manusia, maka rasio tersebut umumnya berbentuk keluran yang dihasilkan
oleh aktivitas kerja dibagi dengan jam kerja yang dikontribusikan sebagai sumber
masukan dengan rupiah atau unit produksi lainnya sebagai dimensi tolok ukurnya.
Dengan meningkatkan produktivitas, maka tingkat keberhasilan usaha juga akan
meningkat. Sehingga usaha yang dijalankan dapat memperoleh laba lebih tinggi
dan pekerja dapat merasakan dampak positifnya.
6

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Progam ini dilakukan dan dilaksanakan di Dusun 2, Mewek, Kec.
Kalimanah, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah 53371 atau lebih
tepatnya UMKM Sapu Glagah di daerah tersebut. Waktu pelaksanaan
program dimulai dari bulan April – Juli 2022.
3.2. Tahap Pelaksanaan

Gambar 3.1 Diagram Alir Tahap Pelaksanaan

3.3. Pengamatan UMKM Sapu Glagah


Kegiatan produksi yang berlaku pada UMKM Sapu Glagah
dimulai dari pembersian kotoran pada rumput gelagah. Setelah
bersih,rumput dikeringkan hingga warna berubah menjadi coklat
kekuningan. Setelah kering rumput dibagi sesuai dengan ukurannya.
Proses selanjutnya adalah memberi pewarna pada rumput gelagah lalu di
jemur kembali hingga kering. Selanjutnya potong bambu atau kayu yang
akan digunakan sebagai batang sapu. Lalu dibubat mahkota sapu dengan
cara rotan dianyam pada batang. Gelagah dipasang pada mahkota dengan
dijahit menggunakan benang nilon dan senar. Sapu gelagah dirapikan
panjangnya serta dipasangkan tali penggantung pada ujung batang sapu.
Pada proses pengayaman mereka menggunakan bangku anyam yang
7

sudah terdapat benang serta membantu para pengrajin dalam proses


penganyaman. Pada proses ini juga terjadi kesalahan postur yang dapat
menyebabkan penyakit berlanjut kepada para pengrajin.
3.4. Studi Literatur
Studi literatur merupakan rangkaian kegiatan pencarian serta
pengkajian sumber-sumber yang menurut penulis relevan dan terpercaya
dalam proses pengumpulan materi serta menjadi bahan acuan dalam
penulisan PKM agar didapatkan sebuah informasi yang lengkap dan
terpercaya dalam penulisan. Selain itu kami juga melakukan wawancara
kepada para pengrajin sapu glagah terkait keluhan yang dialami,
keinginan yang ingin diraih serta kebutuhan yang terkait dengan kegiatan
yang kami lakukan.
3.5. Perancangan Desain
3.5.1Konsep Dasar
Konsep dasar dalam desain ulang dari kursi anyam yang
digunakan para pengrajin adalah untuk memecahkan permasalahan
terkait kurang ergonomisnya kursi anyam yang digunakan para
pengrajin. Biasanya ketika penggunaan kursi para pengrajin akan
menggerakkan badannya sampai diposisi yang tidak baik untuk
bentuk tubuh mereka yang dapat mengakibatkan kelelahan serta
rasa sakit jika dilakukan secara berkepanjangan. Selain itu kursi
anyam ini juga dapat meningkatkan produktifitas dari pengrajin
saat melakukan proses anyaman sapu gelagah berlangsung.
3.5.2Konsep ukuran
Konsep ukuran yang digunakan pada perancangan desain
kami didapatkan melalui pengamatan secara langsung pada
pengrajin sapu gelagah didaerah purbalingga. Ukuran dari kursi
anyam menggunakan data postur tubuh yang sesuai dengan para
pengrajin sehingga dapat membuat para pengrajin nyaman.
3.5.3Konsep bentuk
Konsep bentuk yang digunakan pada perancangan desain
kami ditujukan untuk meminimalisir gerakan yang dapat
memberikan kelelahan pada otot serta dapat meningkatan
produktifitas para pengrajin. Tidak lupa pada bagian kaki diberi
sandaran kaki sehingga para pengrajin dapat menempatkan kakinya
pada sandaran tersebut. Selain itu pada sandaran duduk dibuat
mengikuti bentuk tulang belakang sehingga dapat memberikan
kenyaman lebih.
3.5.4Konsep material
Konsep material yang digunakan pada perancangan desain
kami adalah menggunakan material stainless steel. Alasan
penggunaan bahan ini adalah karena materialnya yang kuat,ringan
8

serta anti karat. Pada bagian alas duduk serta sandaran tubuh
bagian bagi para pengrajin terbuat dari busa yang dilapisi dengan
bahan sehingga dapat memberi kenyamanan bagi para pengrajin.
3.5.5Konsep mekanik
Konsep mekanik dalam perancangan desain kami
diterapkannya roda jalan pada bagian alas duduk pengrajin
sehingga alas dapat digerakkan baik kedepan ataupun kebelakang
sesuai keinginan dari pengrajin. Pada alas tersebut pun diterapkan
mekanisme lock yang dapat mengunci posisi dari pengrajin
sehingga ketika melakukan proses anyam tidak terjadi perpindahan
posisi dari pengrajin.
3.5.6Konsep warna
Konsep warna dalam perancangan desain kami adalah
dominan warna kayu atau coklat agar tidak menghilangkan ciri
khas dari warna kursi anyam. untuk alas duduk kursi menggunakan
warna hitam yang dimana warna hitam merupakan warna universal
yang digunakan pada sebuah alas duduk kursi.
3.6. Pengumpulan Alat dan Bahan
Pendataan kebutuhan alat dan bahan yang digunakan ditentukan
sesuai kebutuhan. Pemilihan dilihat berdasarkan aspek harga dan kualitas
dari barang yang akan digunakan sehingga diharapkan hasil yang baik
serta sesuai dengan target awal.
3.7. Pembuatan Produk/Prototype
Setelah melalui proses design serta pencarian dan alat dan bahan,
maka tahap selanjutnya adalah proses pembuatan produk atau prototype.
Proses pembuatan dilakukan dengan teliti sehingga diharapkan produk
yang berkualitas.
3.8. Pembuatan Laporan Akhir
Pembuatan laporan dilakukan setelah semua tahap terselesaikan
sehingga hasil yang diperoleh dari pembuatan alat dapat dijelaskan secara
rinci sesuai data yang telah diperoleh.
9

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Tabel 4.1 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya PKM-PI
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Sewa Perlengkapan dan Jasa Rp 2.000.000
2 Bahan Abis Pakai Rp 3.300.000
3 Transportasi Rp 1.000.000
4 Lain-Lain Rp 700.000
Jumlah Rp 7.000.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan
Jenis April Mei Juni Juli
Penanggung
No
Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 34 Jawab
Sarah
Pengamatan Nurmalawati
1 di UMKM & Fadilah
Sapu Glagah Annisa
Aprilia
Diskusi
Permasalahan Semua
2
& Studi Anggota
Literatur
3 Perumusan Nadia
Latar Illiyastia
Belakang
4 Perancangan Muthia
Design Najikhah
Pengumpulan
Semua
5 Alat dan
Anggota
Bahan
Pembuatan Nadia
Produk/ Illiyastia &
6 Prototype Anggis
Prasita
Wahyu P
Penyusunan
Semua
7 dan Publikasi
Anggota
Karya
8 Penulisan Anggis
Laporan Prasita
10

Jenis April Mei Juni Juli Penanggung


No
Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 34 Jawab
Wahyu P
11

DAFTAR PUSTAKA

Bridger, R. S. (2018). Introduction to Human Factors and Ergonomics, 4th


Edition. Boca Raton, FL, USA. CRC Press.
Daryono, D. (2016). Redesign of Rakel and Giving Active Stretching Decrease
Workload and Musculoskeletal Complaints and Increase Work
Productivity for Printing Worker on Printing Industry Surya Bali in.
Jurnal Ergonomi Indonesia, 2(2), 15–26.
Nofirza, & Syahputra, D. (2016). Perancangan alat pemotong nenas yang
ergonomis untuk meningkatkan produktivitas. Jurnal Ilmiah Teknik
Industri, 11(1), 41–50.
Nurmianto, E. (1995), Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya, Surabaya: Guna
Widya.
Palilingan, R. (2013). Pentingnya Ergonomi Dalam Segala Aspek Kehidupan.
Bali express, 5 Maret, hal 4, kol.2.
Prasetyo, Eko, & Suwandi, Agri. 2011. Rancangan Kursi Operator SPBU yang
Ergonomis dengan Menggunakan Pendekatan Antropometri, ISBN 978-
602-19492-0-7 Jakarta,: Universitas Pancasila.
12

LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, serta Dosen Pendamping


Biodata Ketua
13
14
15
16
17
18
19

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegaiatan

Jenis Pengeluaran Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)


1. Sewa perlengkapan dan
jasa
Jasa pembuatan produk - Rp 2.000.000
-
SUB TOTAL (Rp) Rp 2.000.000
2. Bahan habis pakai Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
Stainless steel (0,5 x Rp 500.000 Rp 2.000.000
4 buah
1,219 x 2.238)
Kayu (10 x 30 x 200 Rp 400.000 Rp 800.000
2 buah
cm)
Roda kecil 2 buah Rp 58.000 Rp. 116.000
Bantalan kursi 1 buah Rp 80.000 Rp. 80.000
Besi 2 buah Rp 77.000 Rp. 154.000
Paku 5 ons Rp 10.000 Rp 50.000
Tinner 1 literRp 45.000 Rp 45.000
Cat 2 kg Rp 27.500 Rp 55.000
SUB TOTAL (Rp) Rp 3.300.000
3. Transportasi Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
Pembelian bahan 4 kali Rp. 25.000 Rp 350.000
Pengamatan proses Rp 50.000 Rp 100.000
2 kali
pembuatan produk
Pengiriman produk 1 kali Rp 150.000 Rp 150.000
Pengiriman bahan baku 2 kali Rp 200.000 Rp 400.000
SUB TOTAL (Rp) Rp 1.000.000
4. Lain-lain Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
Pembuatan modul 5 Rp 30.000 Rp 150.000
Kouta internet 5 Rp 100.000 Rp 500.000
ATK 1 set Rp 50.000 Rp 50.000
SUB TOTAL (Rp) Rp 700.000
TOTAL 1+2+3+4 (Rp) Rp 7.000.000
(Terbilang tujuh juta rupiah)
20

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas

Alokasi
Program Bidang Waktu
No Nama/NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (jam/
minggu)
Membantu dalam
Anggis Prasita tugas
Teknik Analisis ± 10 jam
1 Wahyu administrasi
Industri Biaya /minggu
P/H1E019028 keuangan dan
mengatur waktu
Melakukan
Sosialisasi,
penyusunan
laporan dan
Sarah
Teknik ± 10 jam Pengumpulan
2 Nurmalawati Ergonomi
Industri /minggu data
/H1E020021
antropometri
pada pekerja
UMKM

Merancang kursi
Nadia Illiyastia/ Teknik Mekatroni ± 10 jam agar bisa dimaju
3 mundurkan dan
H1E019018 Industri ka /minggu
sesuai desain

Fadilah Annisa Merancang


Teknik ± 10 jam
4 Aprilia/H1E020 Ergonomi desain bangku
Industri /minggu
027
Mendesain
bentuk dan
Muthia
Teknik Menggamb ± 10 jam ukuran bangku
5 Najikhah/H1E
Industri ar Teknik /minggu sehingga bisa
019013
mendapat hasil
optimal
21

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana


22

Lampiran 5. Surat Pernyataan Ketersediaan Bekerjasama dari Mitra


23

Lampiran 6. Gambaran Iptek yang akan diterapkan

Gambar 3. Rancangan Desain Bangku


24

Lampiran 7. Denah Detail Lokasi Mitra Program

Gambar 4. Lokasi UMKM Sapu Sorgum di Dusun 2 Mewek


25

Gambar 5. Lokasi UMKM Sapu Sorgum di Dusun 2 Mewek dari Fakultas Teknik
Unsoed

Anda mungkin juga menyukai