Anda di halaman 1dari 5

HARYUGIANA

ANALIS HUKUM PERTANAHAN


Kantah Kab. Takalar/BKO Kantah Kota Makassar
Gelombang 5, Angkatan 39, Kelompok 3

TUGAS INDIVIDU “ANALISA ISU INSTANSI”

A. IDENTIFIKASI ISU
Kantor Pertanahan Kota Makassar memiliki beberapa isu yang berkembang dan
berpotensi menghambat kinerja maupun capaian kinerja pegawai. Isu-isu tersebut terdiri
dari isu teknis dan non teknis. Isu teknis yang dimaksud adalah isu yang berkaitan dengan
pelayanan pertanahan, sedangkan isu non teknis adalah terkait sarana pendukung kinerja
pegawai yang kurang optimal. Beberapa isu yang berkembang di Kantor Pertanahan Kota
Makassar:

No Isu Lingkup Isu Deskripsi


1 Kurangnya Sumber Kurangnya SDM Kekurangan SDM di Kantah Kota
Daya Manusia menjadi penghambat Makassar menjadikan segala proses
kinerja yang cepat dan di dalam Kantah berjalan dengan
optimal kurang cepat dan optimal .
Kekurangan SDM di Kantah
Makassar terutama di ruang Buku
Tanah mengakibatkan proses
pengaturan dan alur peminjaman
buku tanah menjadi tidak efektif dan
masih berpotensi menimbulkan
masalah. Dampak yang dapat
ditimbulkan yakni pelayanan di
ruang buku tanah menjadi lambat dan
tidak optimal. Adanya buku tanah
hilang dan tercecer juga menjadi
suatu masalah yang sering kali terjadi
di ruang buku tanah.
2 Belum optimalnya Pemberian reward dan Penilaian atas pegawai yang
system reward and punishment di Kantah bekerja baik dan pegawai yang
punishment untuk Kota Makassar hampir bekerja buruk belum dilakukan.
pegawai yang tidak pernah dilakukan Dampaknya, masih kurangnya
berkinerja baik dan motivasi bagi pegawai untuk
berkinerja buruk berbuat dan bekerja yang terbaik
bagi Kantah Kota Makassar dan
juga masih banyak pegawai Kantah
Kota Makassar yang berkinerja
buruk tanpa adanya sistem
hukuman bagi mereka.
3 Penentuan struktur Basic pendidikan Pembagian, penempatan, dan
jabatan yang belum Sumber Daya Manusia pegisisan jabatan di Kantah Kota
optimal yang masih tidak sesuai Makassar masih belum optimal,
dengan penempatan atau bisa dibilang tidak sesuai
dengan basic pendidikan SDMnya,
contohnya SDM dengan basic
Sarjana Hukum mengisi
penempatan di bagian Tata Usaha
dan juga sebaliknya. Dampak
pengisian jabatan yang tidak sesuai
dengan basic Pendidikan adalah
tidak optimalnya pelayanan dan
kurangya ilmu SDM tersebut di
bidang yang ditempatinya.
B. TEKNIK TAPISAN ISU
Berdasarkan identifikasi beberapa isu yang berkembang di Kantor Pertanahan Kota Makassar,
dilakukan pemilahan isu untuk menentukan isu yang memiliki dampak besar bagi satuan kerja.
Pemilahan isu dilakukan dengan teknik tapisan isu, yaitu menggunakan kriteria; Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, dan Kelayakan (APKL) dengan rentang nilai 1 sampai 5. Masing-maisng kriteria
memiliki maksud penilaian yang berbeda, yaitu:
• Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam
masyarakat;
• Problematik artinya Isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu
diselesaikan;
• Kekhalayakan artinya Isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak; dan
• Kelayakan artinya Isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya.
Hasil penilaian isu berdasarkan teknik tapisan dirincikan dalam tabel berikut:

No Isu A P K L Nilai Prioritas


1 Kurangnya SDM 5 4 4 5 18 II
2 Belum optimalnya system reward and 5 5 5 5 20 I
punishment untuk pegawai yang
berkinerja baik dan berkinerja buruk
3 Penentuan Struktur Jabatan belum 5 3 3 3 14 III
Optimal

C. PERUMUSAN ISU
Berdasarkan hasil tapisan isu yang sudah dilakukan, didapatkan hasil bahwa permasalahan
“Belum optimalnya system reward and punishment untuk pegawai yang berkinerja baik dan
berkinerja buruk” adalah isu yang menjadi prioritas di Kantor Pertanahan Kota Makassar.
D. ANALISA ISU
Analisa dilakukan dengan menggunakan metode Mind Mapping:

E. REKOMENDASI
Rekomendasi penyelesaian terhadap isu belum optimalnya system reward and
punishment untuk pegawai yang berkinerja baik dan berkinerja buruk di Kantah Makassar adalah
memberikan reward dalam rangka meningkatkan motivasi serta kepercayaan karyawan pada
perusahaan dalam memaksimalkan kinerjanya dan membatasi agar pegawai tidak mengulang-
ulang kesalahan yang pernah diperbuat dengan menerapkan sistem punishment yang tegas

Anda mungkin juga menyukai