Anda di halaman 1dari 4

Nama : Zulhijri Arohman, S.

T
Angkatan :3
Kelompok :2
NIP : 199405192020121005
Instansi : Dinas PUPRPRKP Kabupaten Kepulauan Anambas

CORE ISU

A. Identifikasi Isu
Identifikasi isu merupakan tahap mengamati perilaku, fenomena, budaya yang ada dan
terpantau selama kegiatan Latsar CPNS 2021. Penulis bekerja di Dinas Pekerjaan Umum,
Penataan Ruang, dan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PUPRPRKP)
Kabupaten Kepulauan Anambas selama 8 (delapan) bulan. Selama bekerja, penulis
menemukan beberapa isu yang menjadi kendala dalam melaksanakan tugas. Isu tentang
Manajemen ASN, Whole of Government, dan Pelayanan Publik yang terpantau selama
kegiatan Latsar CPNS 2021 di Dinas PUPRPRKP Kabupaten Kepulauan Anambas adalah
sebagai berikut:
a. Lambatnya Tanggapan Permintaan Data oleh Dinas PUPRPRKP Kabupaten
Kepulauan Anambas
b. Lemahnya koordinasi antar bidang di Dinas PUPRPRKP Kabupaten Kepulauan
Anambas
c. Kurang disiplinnya petugas pelayanan di ruang pelayanan di Dinas PUPRPRKP

B. Deskripsi Isu
1. Masih banyak pegawai yang tidak disiplin
PNS di lingkungan Dinas PUPRPRKP Kabupaten Kepulauan Anambas memiliki budaya
kedisiplinan yang rendah. Penilaian kedisiplinan dapat dilihat dari dua aspek mendasar
yaitu kehadiran dan pakaian/seragam. Selama Januari-Agustus 2021, banyak PNS
terlambat datang ke kantor dari 15 menit hingga 2 jam. Seringkali, pelaksanaan rapat
juga ditunda atau diundur dari 15 menit hingga 1 jam. Kebiasaan ini dapat ditemukan
pada semua Bidang di Dinas PUPRPRKP. Selain itu, penggunaan seragam/pakain kerja
yang tidak sesuai dengan peraturan sudah menjadi kebiasaan.
Keterlambatan dan penggunaan seragam yang tidak tepat merupakan kebiasaan buruk
yang berdampak buruk pada pekerjaan lain. Kebiasaan terlambat akan berdampak
tertundanya pekerjaan atau pelaksanaan rapat sehingga pekerjaan tidak efektif. Pada
skala kecil, terlambat membuat terhambat pelaksanaan kegiatan. Namun pada skala
besar, menyebabkan berbagai kerugian baik pekerjaannya maupun pekerjaan orang lain
yang berhubungan. Ketidakdisiplinan ini tentu memberikan contoh yang tidak baik yang
jika dibiarkan akan membuat semua sektor pekerjaan akan lumpuh. Pihak-pihak yang
dirugikan akibat isu ini adalah Dinas PUPRPRKP Kabupaten Kepulauan Anambas
karena tugas dan fungsi banyak tertunda. Selain itu, masyarakat Kabupaten Kepulauan
Anambas juga dirugikan karena rendahnya lambatnya pelayanan pengurusan izin.

2. Lemahnya koordinasi antar bidang di Dinas PUPRPRKP Kabupaten Kepulauan


Anambas
Pelaksanaan program pembangunan di Dinas PUPRPRKP Kabupaten Kepulauan
Anambas pada tahun 2021 masih banyak yang saling tumpang tindih. Beberapa
pembangunan juga tidak sejalan dan berkorelasi satu dengan yang lainnya. Minimnya
koordinasi antar pelaksana kegiatan antar bidang membuat beberapa pekerjaan tertunda
bahkan ditiadakan. Pelaksana kegiatan tidak saling koordinasi dalam perencanaan,
progress kegiatan dan masalah lapangan padahal banyak pekerjaan yang saling
beririsan.
Lemahnya koordinasi menyebabkan perencanaan pembangunan tidak sejalan dan saling
tumpang tindih. Beberapa pekerjaan juga tertunda dan ditiadakan karena perizinan yang
terbengkalai. Dengan begitu capaian kinerja dan mutu pembangunan oleh Dinas
PUPRPRKP Kabupaten Kepulauan Anambas pada tahun 2021 akan rendah. Hal ini
tentu merugikan Dinas PUPRPRKP dan masyarakat.

3. Kurang disiplinnya petugas pelayanan di ruang pelayanan di Dinas PUPRPRKP


Pelayanan adalah hal yang sangat utama bagi suatu instansi pemerintah. Dinas
PUPRPRKP mempunyai suatu ruang pelayananan. Namun pelayanan di Dinas
PUPRPRKP tidak optimal akibat petugas pelayanan kurang disiplin dalam melayanani
masyarakat maupun pihak swasta. Hampir setiap masyarkat yang datang mengurus
keperluan mengalami kebingungan diakibatkan tidak adanya petugas pelayanan.
Pemilihan Isu

Kriteria
No Isu Total Prioritas
U S G
1 Masih banyak pegawai yang tidak disiplin 5 5 5 15 I
2 Lemahnya koordinasi antar bidang di Dinas
PUPRPRKP Kabupaten Kepulauan 4 5 4 13 II
Anambas
3 Kurang disiplinnya petugas pelayanan di
4 4 4 12 III
ruang pelayanan di Dinas PUPRPRKP

Berdasarkan tabel di atas, teknik analisis yang kami gunakan adalah teknik USG
merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode teknik
scoring. Proses untuk metode USG dilaksanakan dengan memperhatikan urgensi dari
masalah, keseriusan masalah yang dihadapi, serta kemungkinan bekembangnya masalah
tersebut semakin besar. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Urgency atau urgensi, yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah
tersebut diselesaikan.
2. Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat dampak
masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan,
membahayakan system atau tidak.
3. Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut berkembang
sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.

Skala :
1. Sangat Kecil
2. Kecil
3. Sedang
4. Besar
5. Sangat Besar
Analisa Isu
S W O T
Tidak semua pegawai tidak Kurangnya PP Nomor 53 aspek produktivitas,
Disiplin pengawasan yang Tahun 2010 efektivitas serta
ketat terhadap tentang Disiplin kredibilitas pegawai akan
perilaku pegawai PNS sulit dicapai yang
mengakibatkan
kurangnya kinerja
pemerintahan dalam
melayani kepentingan
publik.

C. Rekomendasi
Berdasarkan alternatif-alternatif solusi Rendahnya kedisiplinan PNS Dinas PUPRPRKP
Kabupaten Kepulauan Anambas dapat disampaikan rekomendasi sebagai berikut:
1) Membuat SOP peraturan disiplin pegawai di Dinas PUPRPRKP
2) Melakukan penegakan disiplin pegawai bagi yang melanggar SOP

Anda mungkin juga menyukai