Anda di halaman 1dari 3

Nama : Zulhijri Arohman, S.T.

NIP : 199405192020121005
Angkatan : 3 (tiga)
Kelompok : 2 (dua)
Instansi : Dinas PUPRPRKP Kabupaten Kepulauan Anambas
Jabatan : Analis Potensi Sumber Air Tanah

IDENTIFIKASI ISU AKTUAL WHOLE OF GOVERMENT

A. Identifikasi Isu
Isu tentang Whole of Government di Dinas PUPRPRKP Kabupaten Kepulauan Anambas
adalah sebagai berikut:
a. Lemahnya koordinasi antar bidang di Dinas PUPRPRKP Kabupaten Kepulauan
Anambas
b. Kurangngya kerjasama Tim Koordinasi Penataan Ruang Daerah (TKPRD)
Kabupaten Kepulauan Anambas
c. Susahnya Menjalin Berkoordinasi Dengan Pemerintah Pusat

B. Deskripsi Isu
1. Lemahnya koordinasi antar bidang di Dinas PUPRPRKP Kabupaten Kepulauan
Anambas
Pelaksanaan program pembangunan di Dinas PUPRPRKP Kabupaten Kepulauan
Anambas pada tahun 2021 masih banyak yang saling tumpang tindih. Beberapa
pembangunan juga tidak sejalan dan berkorelasi satu dengan yang lainnya. Minimnya
koordinasi antar pelaksana kegiatan antar bidang membuat beberapa pekerjaan tertunda
bahkan ditiadakan. Pelaksana kegiatan tidak saling koordinasi dalam perencanaan,
progress kegiatan dan masalah lapangan padahal banyak pekerjaan yang saling
beririsan.
Lemahnya koordinasi menyebabkan perencanaan pembangunan tidak sejalan dan saling
tumpang tindih. Beberapa pekerjaan juga tertunda dan ditiadakan karena perizinan yang
terbengkalai. Dengan begitu capaian kinerja dan mutu pembangunan oleh Dinas
PUPRPRKP Kabupaten Kepulauan Anambas pada tahun 2021 akan rendah. Hal ini
tentu merugikan Dinas PUPRPRKP dan masyarakat.
2. Rendahnya kerjasama Tim Koordinasi Penataan Ruang Daerah (TKPRD)
Kabupaten Kepulauan Anambas
Tim Koordinasi Penataan Ruang Daerah (TKPRD) Kabupaten Kepulauan Anambas
melibatkan beberapa intansi dalam membuat payung hukum tentang penataan ruang.
Lama dan sedikitnya progress tentang penetapan dan penyusunan tata ruang daerah
pada tahun 2021 membuat rencana serta izin penggunaan lahan sulit diurus. Kinerja
TKPRD yang buruk ini disebabkan oleh rendanya kerjasama tim antar OPD.
Pembangunan oleh pemerintah, swasta dan masyarakat yang membutuhkan
rekomendasi pembangunan jadi tertunda. Beberapa izin resort dan pertambangan tidak
dapat dilakukan karena belum ada dasar hukum yang jelas. Kerugian didapatkan oleh
Dinas PUPRPRKP, swasta dan masyarakat.

3. Susahnya Menjalin Berkoordinasi Dengan Pemerintah Pusat


Berkoordinasi dengan pemerintah pusat dalam hal pembangunan merupakan hal yang
sangat susah terutama dalam pengurusan DAK (Dana Alokasi Khusus). Hal ini
tergambarkan dalam pembangunan proyek-proyek strategis seperti bendungan, jalan, air
minum dan jembatan. Susahnya pngurusan mengaikbatkan pembangunan di daerah
terhambat oleh anggaran.

C. Pemilihan Isu

Kriteria
No Isu Total Prioritas
U S G
1 Lemahnya koordinasi antar bidang di Dinas
PUPRPRKP Kabupaten Kepulauan 5 5 4 14 I
Anambas
2 Rendahnya kerjasama Tim Koordinasi
Penataan Ruang Daerah (TKPRD) 4 5 4 13 II
Kabupaten Kepulauan Anambas
3 Susahnya Menjalin Berkoordinasi Dengan
4 4 4 12 III
Pemerintah Pusat
Berdasarkan tabel di atas, teknik analisis yang kami gunakan adalah teknik USG
merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode teknik
scoring. Proses untuk metode USG dilaksanakan dengan memperhatikan urgensi dari
masalah, keseriusan masalah yang dihadapi, serta kemungkinan bekembangnya masalah
tersebut semakin besar. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Urgency atau urgensi, yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah
tersebut diselesaikan.
2. Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat dampak
masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan,
membahayakan system atau tidak.
3. Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut berkembang
sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.

Skala :
1. Sangat Kecil
2. Kecil
3. Sedang
4. Besar
5. Sangat Besar

D. Analisa Isu (Fishbone)

Anda mungkin juga menyukai