Anda di halaman 1dari 25

TUGAS BESAR

ESTETIKA BENTUK 1
RE-DESAIN HALTE

Ivan Alfitra
20321166 – 1TB04
DEFINISI

“Adalah tempat perhentian


“Perhentian kereta api, trem kendaraan
Atau bus, biasanya memiliki ruang Penumpang umum untuk
tunggu yang beratap tapi menurunkan
Lebih kecil dibandingkan stasiun” Dan menaikkan penumpang yang
(KBBI) Dilengkapi dengan bangunan”
(Dep.Hub.271/HK.105/DRJD/96)
S TA N DA R I S A S I H A LT E
Mengacu pada Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat
No. 271/HK.105/DRJD/95 tentang Pedoman Teknis Perekayasaan
Tempat Perhentian Kendaraan Penumpang Umum

A. TATA LETAK

1. Jarak maksimal terhadap fasilitas penyebrangan pejalan kaki adalah 100 meter.

2. Jarak minimal halte dari persimpangan adalah 50 meter atau bergantung pada panjang antrean.

3. Jarak minimal dari gedung yang membutuhkan ketenangan (rumah sakit, tempat ibadah) adalah 100 meter.

4. Perletakan di persimpangan menganut sistem campuran, yaitu antara sesudah persimpangan (farside) dan

sebelum persimpangan (nearside).


Jarak minimal halte pada
Persimpangan

• Jarak minimal halte sebelum persimpangan


(nearside) adalah ≥50 m

• Jarak minimal halte setelah persimpangan


(farside) adalah ≥20 m
B. FASILITAS

Fasilitas Utama F a s i l i t a s Ta m b a h a n
A. Halte • Telepon umum
• Identitas halte berupa nama atau nomor • Tempat sampah
• Rambu petunjuk • Pagar
• Papan informasi trayek • Papan iklan/pengumuman
• Lampu penerangan
• Tempat duduk
B. TPB
• Rambu petunjuk
• Papan informasi trayek
• Identifikasi TPB berupa nama atau nomor
C. UKURAN DAN DAYA TAMPUNG

Ukuran Halte

• Bahan bangunan disesuaikan dengan kondisi setempat

• Ukuran minimum dengan luas efektif halte adalah

lebar ≥ 2 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 dan panjang ≥ 4 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 dengan tinggi disesuaikan

D a y a Ta m p u n g

• Halte dirancang dapat menampung penumpang angkutan umum 20

orang per halte pada kondisi biasa (dengan kondisi 10 duduk dan 10 berdiri)
T I P O L O G I H A LT E
Berdasarkan fungsinya, halte berfungsi sebagai tempat pemberhentian kendaraan umum untuk
Menaikkan dan menurunkan penumpang.

Dari fungsi tersebut, halte mempunyai 4 jenis

Halte Khusus
Halte Sederhana
• Merupakan halte dengan pemberhentian
• Fasilitas hanya perlindungan
khusus, yang dilengkapi fasilitas yang
dari panas dan hujan
lengkap (WC, pelayanan retail, Rute)

H a l t e P u s a t Tr a n s i t
Halte Shelter • Merupakan halte yang tergabung dengan
• Fasilitas berupa perlindungan stasiun, mempunyai fasilitas yang lengkap
lampu penerangan, dan tempat dan dapat mengakomodir penumpang ke
sampah moda lain seperti kereta atau LRT
H A LT E S H E LT E R

Merupakan sebuah halte setingkat shelter, yaitu sebuah tempat pemberhentian


Sementara dengan fasilitas yang cukup memadai
Menurut peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia
Nomor PM. 10 tahun 2012
Standar pelayanan minimal sebuah tempat pemberhentian angkutan umum adalah :

KENYAMANAN
KEAMANAN • Fasilitas pengatur KESETARAAN
• Lampu penerangan ruangan (ventilasi) • Kursi prioritas
• Petugas keamanan • Fasilitas kebersihan • Ruang khusus kursi roda
• Informasi gangguan • Luas lantai perorangan • Kemiringan lantai dengan
keamanan • Fasilitas kemudahan naik tekstur khusus
turun penumpang
H A LT E S H E LT E R

Ukuran yang dibutuhkan Halte Shelter :


• Karena bukan merupakan halte yang besar, ukuran halte shelter
mempunyai ukuran minimal standar sebuah halte yaitu 4 x 2 meter

Fasilitas yang dibutuhkan Halte Shelter


• Tempat duduk umum dan khusus prioritas
• Lampu penerangan di sisi kanan dan kiri
• Info kendaraan umum yang berhenti di halte tersebut
• Petugas keamanan untuk menjaga keamanan setempat
• Tempat sampah untuk menjaga kebersihan
C O N TO H H A LT E S H E LT E R

Halte Istora Mandiri


Jl. Jenderal Sudirman, DKI Jakarta
Halte istora mandiri merupakan sebuah halte shelter atau
Halte umum yang berfungsi sebagai tempeh pemberhentian
Busway atau angkutan umum lainnya

Halte istora mandiri ini memiliki fasilitas :


• Tempat duduk
• Lampu penerangan di sekitar
• Tempat sampah
• Info rute angkutan umum
LOKASI
JL. RS. Fatmawati Raya No. 1, Pd. Labu, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Di depan mall One Bell Park

Lokasi Berada di Jalan


Lokasi Berada di selatan Lokasi Berada di kelurahan
RS. Fatmawati Raya No. 1
Provinsi DKI Jakarta Pondok Labu
Tepat di depan mall One Bell Park
LOKASI

Lokasi menghadap barat dan tepat berada di depan


sebuah mal di daerah Jakarta Selatan
Lokasi tersebut merupakan zona perkantoran dan hiburan
dan menjadi lokasi strategis untuk membuat halte
mengingat kota Jakarta merupakan kota ramai dan sibuk
LOKASI

Depan lokasi tersebut merupakan sebuah jalan raya,


minimarket dan bengkel kendaraan. Minimarket di depan halte
berpotensi sebagai fasilitas tambahan yaitu untuk tempat untuk
membeli makanan saat menunggu kendaraan umum

Bagian belakang lokasi tersebut adalah mal One Bell Park


Mal ini berpotensi sebagai nama dari halte tersebut dan
Sebuah ikon dari halte tersebut.
LOKASI

Bagian kanan dan kiri halte tersebut adalah sebuah trotoar


Dengan lahan penghijauan kota, trotoar ini berpotensi
Menjadi sebuah akses dari kanan maupun kiri menuju halte
Lahan penghijauan terbuka di kanan dan kiri halte juga
berpotensi membuat halte lebih terbuka dan memberikan
suasana nyaman
S I T E A N A LYS I S
Lokasi :
Jl. RS. Fatmawati Raya No. 1, Pd. Labu, Jakarta Selatan
Luas Lahan : 3,5 m x 10 m
Alasan :
• Belum adanya fasilitas halte untuk menunggu
kendaraan umum
• Merupakan lokasi strategis untuk fasilitas umum

Lokasi sekitar lahan :


• Utara lahan merupakan trotoar pejalan kaki
• Timur lahan merupakan mall One Bell Park
• Selatan lahan merupakan area mall One Bell Park
• Barat lahan merupakan Indomaret
Potensi :
• Lokasi sekitar merupakan pemukiman ramai
• Lokasi berdekatan dengan fasilitas umum
(seperti rumah sakit dan pasar)
• Intensitas transpor tasi dan kegiatan masyarakat tinggi
• Merupakan lokasi strategis karena berada di depan sebuah mall
• Lokasi mempunyai teluk bus untuk perhentian kendaraan umum
• Lokasi merupakan kawasan terbuka

Ke n d a l a :
• Tidak adanya zebra cross atau JPO di depan lokasi
• Jalan di depan lokasi merupakan tempat putar balik sehingga sering macet
• Lokasi merupakan area yang panas saat siang hari
Solusi :

• Membuat lindungan di kanan kiri bangunan halte untuk melindungi dari

pancaran sinar matahari dan hujan

• Membuat zebra cross atau JPO di depan halte

• Membuat rambu -rambu tempat pemberhentian kendaraan umum


D E S I G N A N A LYS I S

• Lokasi merupakan sebuah lokasi terbuka di pemukiman


ramai
• Kendaraan umum yang berhenti di lokasi tersebut adalah
Bus Transjakarta 1E dan angkutan umum D02

Pembuatan halte shelter dengan desain terbuka menghadap


Muka dengan lindungan kanan dan kiri dengan fasilitas berupa
Tempat duduk umum dan khusus, lampu penerangan, info halte
dan tempat sampah. Halte tidak dibuat tinggi Karena
Bus transjakarta 1E menggunakan pintu bawah
KO N S E P D E S A I N
Tema yang diambil pada konsep desain halte ini adalah Urban
“adalah sesuatu yang berkenaan dengan kota ; bersifat kekotaan” ~ KBBI
Tema urban ini diambil karena mengingat kota Jakarta Selatan merupakan sebuah perkotaan
Padat penduduk dan kota yang sibuk
KARAKTERISTIK : minimalis

IDE DASAR IDE BENTUK TRANSFORMASI

Koper Balok Desain seperti sebuah koper


PRINSIP DESAIN

Irama : Statis (tidak memiliki pergerakan)

Kesatuan : Kesamaan bentuk, balok

Keseimbangan : Asimetris

Dominasi : Tiang hitam yang merupakan gagang dari koper

Proporsi : Desain sesuai dengan lokasi


HASIL DESAIN

PERSPECTIVE
TAMPAK DEPAN
TAMPAK KIRI

TAMPAK KANAN
U K U R A N H A LT E

2,95 meter
2 meter
Panjang : 6 meter
Lebar : 2 meter
2 meter 4 meter
Tinggi : 2,95 meter

1,4 meter 2 meter


M AT E R I A L B A N G U N A N

Atap lindung : Akrilik Atap : Rangka + Alumunium Composite Panel

Tiang : Beton
Rangka : Baja
Dilapis oleh ACP

Pondasi : Beton Akrilik


Lantai : Keramik Tempat Duduk : Besi dengan stiker kayu

Anda mungkin juga menyukai