Anda di halaman 1dari 12

MODUL II

KALORIMETRI

Bab ini membahas mengenai Tujuan Praktikum, Landasan Teori, Hasil dan
Pembahasan, Analisis, dan Kesimpulan Praktikum Fisika Dasar I Modul II
Kalorimetri.

2.1 Tujuan Praktikum


Subbab ini menjelaskan mengenai tujuan dari praktikum kalorimetri. Tujuan
dari Praktikum Fisika Dasar I Modul II Kalorimetri adalah sebagai berikut :
1. Praktikan mampu memahami prinsip kerja kalorimeter.
2. Praktikan mampu mengukur nilai kapasitas kalor dari kalorimeter.
3. Praktikan mampu mengukur kalor jenis logam.
4. Praktikan mampu memahami konversi satuan Kalori terhadap satuan Joule.
2.2 Landasan Teori
Subbab ini menjelaskan mengenai landasan teori dalam pelaksanaan
Praktikum Fisika Dasar I Modul II Kalorimetri. Bagian landasan teori mencakup
pengertian kalorimeter, kalorimeter sederhana, teori asas black, pengertian dan
rumus perhitungan kapasitas kalor dan kalor jenis, dan nilai konversi joule ke
kalori.

Menurut Wahyu Sriyanto (2020), kalorimeter merupakan suatu alat yang


digunakan dalam pengukuran perubahan energi termal dan perpindahan kalor
reaksi. Proses dalam kalorimeter terjadi secara adiabatik, di mana tidak ada energi
yang lepas ataupun masuk ke dalam sistem kalorimeter. Kalorimeter yang
digunakan dalam running Praktikum Fisika Dasar I Modul II Kalorimetri
merupakan kalorimeter sederhana. Kalorimeter sederhana merupakan jenis
kalorimeter yang biasanya digunakan untuk mengukur kalori reaksi yang reaksinya
berlangsung dalam fase larutan, di mana jumlah kalor reaksi sebanding dengan
jumlah kalor yang diserap atau dilepaskan larutan di mana kalor yang diserap oleh
lingkungan dan tabung dalam diabaikan. Pengukuran jumlah kalor pada suatu
reaksi kimia melalui suatu eksperimen disebut dengan kalorimetri. Prinsip kerja
yang digunakan pada kalorimeter berdasarkan prinsip asas black yang berbunyi

II - 1 Kelompok 05
Azhar – Danil – Danica – Daniella – Denny
“kalor yang dilepas oleh benda bersuhu tinggi sama dengan kalor yang diterima
oleh benda yang bersuhu lebih rendah”. Berdasarkan bunyi asas black didapatkan
persamaan sebagai berikut:
𝑄!"#$% = 𝑄&"'()$
dengan:
Q = jumlah kalor (Joule)
Pada running praktikum kali ini kami menggunakan dua jenis benda dengan
suhu tinggi berupa air bersuhu tinggi dan logam yang dipanaskan, sedangkan untuk
benda bersuhu rendah kami menggunakan air bersuhu ruangan, kedua benda
dimasukkan ke dalam kalorimeter sehingga terjadi perpindahan kalor dari benda
panas ke benda dingin hingga mencapai suhu setimbang.
Nilai kalor dalam suatu zat dinyatakan dalam satuan kalori(kal). Nilai satuan
yang umum digunakan selain kalori adalah Joule (𝑘𝑔/𝑚* 𝑠 * ), di mana nilai 1 kalori
setara dengan 4,2 Joule atau 1 kalori setara dengan 0,24 Joule. Untuk membedakan
satu benda dan benda lain berdasarkan besar perubahan suhu apabila diberikan
suatu kalor disebut dengan kapasitas kalor, sedangkan kalor yang dibutuhkan untuk
menaikkan suhu suatu zat pada berbagai massa sebesar 1 °C disebut dengan kalor
jenis (Mikrajuddin Abdullah, 2016). Kapasitas kalor bukan merupakan sifat khas
benda, melainkan besar kapasitas kalor berbanding lurus dengan besarnya massa
suatu zat. Setiap benda memiliki nilai kalor jenis yang berbeda-beda, di mana kalor
jenis menunjukkan jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu benda
sebesar satu derajat celcius per satuan massa. Penghitungan besarnya jumlah kalor,
kapasitas kalor, dan kalor jenis dapat diperoleh menggunakan rumus:
𝑄 = 𝑚 × 𝑐 × 𝛥𝑇
𝑄
𝐶 =
𝛥𝑇
𝑄
𝑐 =
𝑚 × 𝛥𝑇
dengan:
C = kapasitas kalor (𝐽/℃)
c = kalor jenis (𝐽/𝑘𝑔 ℃)
m = massa zat (kg)
ΔT = perubahan suhu (°C)

II - 2 Kelompok 05
Azhar – Danil – Danica – Daniella – Denny
Nilai konversi Joule dan kalori:
1 Joule = 4,2 cal
1 cal = 0,24 Joule

2.3 Hasil dan Pembahasan


Subbab ini menjelaskan hasil pengukuran dan perhitungan kapasitas kalor
kalorimeter pada percobaan A dan kalor jenis benda logam pada percobaan B
menggunakan kalorimeter pada Praktikum Fisika Dasar I Modul II Kalorimetri.
2.3.1 Perhitungan Kapasitas Kalor Kalorimeter pada Percobaan A
Bagian ini menjelaskan mengenai hasil pengukuran dan contoh
perhitungan kapasitas kalor kalorimeter menggunakan air dan kalorimeter
pada percobaan A pada Praktikum Fisika Dasar I Modul II Kalorimetri.
Berikut merupakan tabel hasil pengukuran air dan perhitungan
kapasitas kalor kalorimeter pada percobaan A
Tabel 2.1 Hasil Perhitungan Kapasitas Kalor Kalorimeter pada Percobaan A

Berikut merupakan contoh perhitungan kapasitas kalor kalorimeter


menggunakan air dan kalorimeter :
Diketahui : 𝑚+$!,'()"&"' ∶ 65 𝑥 10-.
𝑇+$!,'()"&"' ∶ 28 ℃
𝑚$(' 0 ∶ 80 𝑥 10-.
𝑇$(' 0 ∶ 28 ℃
𝑚$(' * ∶ 61 𝑥 10-.
𝑇$(' * ∶ 71 ℃
𝑇%"&()1$23 ∶ 44 ℃
𝑐$(' ∶ 4200 𝐽/𝑘𝑔 ℃
Ditanya : Kapasitas Kalor Kalorimeter (𝐶+$!,'()"&"' )?
Jawab : 𝑚* 𝑐* (𝑇* − 𝑇% ) = 𝑚0 𝑐0 (𝑇% − 𝑇0 ) + 𝑚+ 𝑐+ (𝑇% − 𝑇+ )

II - 3 Kelompok 05
Azhar – Danil – Danica – Daniella – Denny
(0,061)(4200)(71 − 44) = (0,08)(4200)(44 − 28) +
(0,065)(𝑐+ )(44 − 28)
6917,4 = 5736 + 1,04 𝑐+
1541,4 = 1,04 𝑐+
𝑐+ = 1482,12 𝐽/𝑘𝑔 ℃
𝐶+$!,'()"&"' = 𝑐+ × 𝑚+
= 1482,12 × 0,065
= 96,34 𝐽/℃
Jadi, kapasitas kalor kalorimeter adalah 96,34 𝐽/℃ .
2.3.2 Perhitungan Kalor Jenis Logam pada Percobaan B
Bagian ini menjelaskan mengenai hasil pengukuran dan contoh
perhitungan kalor jenis logam menggunakan air dan kalorimeter pada
percobaan B pada Praktikum Fisika Dasar I Modul II Kalorimetri.
Berikut merupakan tabel hasil pengukuran benda logam dan
perhitungan kalor jenis pada percobaan B.
Tabel 2.2 Hasil Perhitungan Kalor Jenis Logam pada Percobaan B

Berikut merupakan contoh perhitungan kalor jenis logam menggunakan


kalorimeter dan air :
• Perhitungan Kalor Jenis Logam Aluminium
Diketahui : 𝑚+$!,'()"&"' ∶ 65 𝑥 10-.
𝑇+$!,'()"&"' ∶ 28 ℃
𝑚$(' ∶ 80 𝑥 10-.
𝑇$(' ∶ 28 ℃
𝑚$!4)42(4) ∶ 21 𝑥 10-.
𝑇$!4)42(4) ∶ 72 ℃
𝑇%"&()1$23 ∶ 30 ℃
𝑐$(' ∶ 4200 𝐽/𝑘𝑔 ℃
𝑐+$!,'()"&"' ∶ 1482,12 𝐽/𝑘𝑔 ℃

II - 4 Kelompok 05
Azhar – Danil – Danica – Daniella – Denny
Ditanya : Kalor Jenis (𝑐5 ) Aluminium dan besarnya kalor (𝑄)?
Jawab : 𝑚5 𝑐5 (𝑇5 − 𝑇% ) = 𝑚0 𝑐0 (𝑇% − 𝑇0 ) + 𝑚+ 𝑐+ (𝑇% − 𝑇+ )
(0,021)(𝑐5 )(71 − 44) = (0,08)(4200)(30 − 28) +
(0,065)(1482,12)(30 − 28)
0,882 𝑐5 = 672 + 192,68
0,882 𝑐5 = 864,68
𝑐5 = 980,36 𝐽/𝑘𝑔 ℃
𝑄 = 𝑚 𝑐 ∆𝑇
𝑄 = (0,021)(980,36)(71 − 44)
𝑄 = 555,86 𝐽
Jadi, kalor jenis logam aluminium adalah 980,36 𝐽/𝑘𝑔 ℃ dan
besarnya kalor adalah 555,86 𝐽.
• Perhitungan Kalor Jenis Logam Besi
Diketahui : 𝑚+$!,'()"&"' ∶ 65 𝑥 10-.
𝑇+$!,'()"&"' ∶ 28 ℃
𝑚$(' ∶ 80 𝑥 10-.
𝑇$(' ∶ 28 ℃
𝑚1"%( ∶ 59 𝑥 10-.
𝑇1"%( ∶ 60 ℃
𝑇%"&()1$23 ∶ 30 ℃
𝑐$(' ∶ 4200 𝐽/𝑘𝑔 ℃
𝑐+$!,'()"&"' ∶ 1482,12 𝐽/𝑘𝑔 ℃
Ditanya : Kalor Jenis (𝑐6 ) Besi dan besarnya kalor (𝑄)?
Jawab : 𝑚6 𝑐6 (𝑇6 − 𝑇% ) = 𝑚0 𝑐0 (𝑇% − 𝑇0 ) + 𝑚+ 𝑐+ (𝑇% − 𝑇+ )
(0,059)(𝑐6 )(60 − 30) = (0,08)(4200)(30 − 28) +
(0,065)(1482,12)(30 − 28)
1,77 𝑐6 = 672 + 192,68
1,77 𝑐6 = 864,68
𝑐6 = 488,52 𝐽/𝑘𝑔 ℃
𝑄 = 𝑚 𝑐 ∆𝑇
𝑄 = (0,059)(488,52)(60 − 30)
𝑄 = 864,68 𝐽

II - 5 Kelompok 05
Azhar – Danil – Danica – Daniella – Denny
Jadi, kalor jenis logam besi adalah 488,52 𝐽/𝑘𝑔 ℃ dan besar kalornya
adalah 864,68 𝐽.
• Perhitungan Kalor Jenis Logam Kuningan
Diketahui : 𝑚+$!,'()"&"' ∶ 65 𝑥 10-.
𝑇+$!,'()"&"' ∶ 28 ℃
𝑚$(' ∶ 80 𝑥 10-.
𝑇$(' ∶ 28 ℃
𝑚+42(23$2 ∶ 66 𝑥 10-.
𝑇+42(23$2 ∶ 70 ℃
𝑇%"&()1$23 ∶ 31,5 ℃
𝑐$(' ∶ 4200 𝐽/𝑘𝑔 ℃
𝑐+$!,'()"&"' ∶ 1482,12 𝐽/𝑘𝑔 ℃
Ditanya : Kalor jenis (𝑐7 )Kuningan dan besarnya kalor (𝑄)?
Jawab : 𝑚7 𝑐7 (𝑇7 − 𝑇% ) = 𝑚0 𝑐0 (𝑇% − 𝑇0 ) + 𝑚+ 𝑐+ (𝑇% − 𝑇+ )
(0,066)(𝑐7 )(70 − 31,5) = (0,08)(4200)(31,5 − 28) +
(0,065)(1482,12)(31,5 − 28)
2,541 𝑐7 = 1176 + 337,18
2,541 𝑐7 = 1513,18
𝑐7 = 595,51 𝐽/𝑘𝑔 ℃
𝑄 = 𝑚 𝑐 ∆𝑇
𝑄 = (0,066)(595,51)(70 − 31,5)
𝑄 = 1513,19 𝐽
Jadi, kalor jenis logam kuningan adalah 595,51 𝐽/𝑘𝑔 ℃ dan besarnya
kalor adalah 1513,19 𝐽.

2.4 Analisis
Subbab ini menjelaskan mengenai analisis perhitungan kapasitas kalor
Kalorimeter pada percobaan A dan kelor jenis logam pada percobaan B yang
mencakup percobaan kalorimetri pada material cair dan padat pada Praktikum
Fisika Dasar I Modul II Kalorimetri.

II - 6 Kelompok 05
Azhar – Danil – Danica – Daniella – Denny
2.4.1 Analisis Perhitungan Kapasitas Kalor Kalorimeter pada
Percobaan A
Bagian ini menjelaskan mengenai analisis hasil perhitungan kapasitas
kalor kalorimeter pada percobaan A pada Praktikum Fisika Dasar I Modul II
Kalorimetri. Kapasitas kalor merupakan jumlah kalor yang diserap oleh
benda bermassa tertentu untuk menaikkan suhu sebesar 1⁰C. Dalam
percobaan ini diperlukan beberapa peralatan dan bahan antara lain
kalorimeter, gelas beaker, gelas ukur, termometer, timbangan, air panas, air
normal. Langkah pertama percobaan ini dimulai dengan mengukur massa dan
suhu dari kalorimeter, hasil dari percobaan kami massa dan suhu kalorimeter
65 × 10-. g dan 28°C. Langkah kedua mengukur massa air normal dan
suhunya, hasil dari percobaan kami 80 × 10-. kg dan 28°C. Langkah ketiga
mengukur massa dan suhu dari air panas, hasil dari percobaan kami
61 × 10-. kg dan 71 ⁰C. Langkah terakhir air normal dan air panas tadi
dicampurkan dalam kalorimeter dan mengukur suhu setimbangnya, suhu
setimbangnya adalah sebesar 44 ⁰C. Kemudian setelah melakukan percobaan
dan data yang diperoleh akan digunakan untuk mencari kapasitas kalor
kalorimeter. Rumus untuk mendapatkan kapasitas kalor kalorimeter adalah
sebagai berikut :
𝑚* 𝑐* (𝑇* − 𝑇% ) = 𝑚0 𝑐0 (𝑇% − 𝑇0 ) + 𝑚+ 𝑐+ (𝑇% − 𝑇+ ).
Langkah awal dalam perhitungan kapasitas kalor kalorimeter ini
diperlukan perubahan suhu pada air normal dan air panas dengan suhu
setimbang. Caranya untuk air normal perubahan suhu mengurangkan suhu
setimbang dengan suhu air normal, karena air normal menerima kalor.
Sedangkan untuk air panas karena melepas kalor sehingga perubahan suhu
didapatkan dengan mengurangkan suhu air panas dengan suhu setimbang.
Perubahan suhu yang didapatkan dari hasil percobaan kami 27 ⁰C dan 16 ⁰C.
Selanjutnya menghitung kapasitas kalor kalorimeter dengan mencari kalor
jenis kalorimeter terlebih dahulu menggunakan teori asas black. Hasil
perhitungan dari kalor jenis kalorimeter dari percobaan kami adalah 1482,12
𝐽/𝑘𝑔 ℃. Kemudian masukan semua angka yang sudah diketahui, kapasitas
kalor kalorimeter dari hasil percobaan kami adalah 96,34 𝐽/℃ . Berdasarkan

II - 7 Kelompok 05
Azhar – Danil – Danica – Daniella – Denny
hasil percobaan kami, dasar teori yang ada untuk percobaan ini memiliki
kesesuaian dengan dasar teori karena diterapkannya asas black dan kapasitas
kalor kalorimeter yaitu kalor yang diserap oleh benda bermassa tertentu untuk
menaikkan suhu sebesar 1⁰C.
2.4.2 Analisis Perhitungan Kalor Jenis Logam pada Percobaan B
Bagian ini menjelaskan mengenai analisis perhitungan kalor jenis dari
3 benda yang didapat pada pengukuran kalorimeter pada Praktikum Fisika
Dasar I Modul II Kalorimetri.
Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diserap atau diperlukan oleh
1 gram zat untuk menaikkan suhu sebesar 1⁰C. Kalor jenis juga diartikan
sebagai kemampuan suatu benda untuk melepas atau menerima kalor. Pada
kalor jenis suatu bahan didefinisikan sebagai kalor yang dibutuhkan untuk
menaikkan suhu 1 kg bahan tersebut sebesar 1⁰C. Kalor jenis bahan
menyatakan kemampuan bahan dalam menyerap atau melepaskan kalor.
Semakin besar nilai kalor jenisnya, maka semakin kurang kemampuan bahan
tersebut dalam menyerap atau melepaskan kalor. Semakin kecil nilai kalor
jenisnya, maka semakin baik kemampuan bahan dalam menyerap atau
melepaskan kalor.
Pada percobaan B dilakukan pengukuran terhadap kalor jenis logam
pada tiga jenis logam yaitu alumunium, besi dan kuningan. Percobaan ini
dilakukan pada masing-masing benda dengan hasil akhir berupa kalor jenis
benda dan kalor benda pada kalorimeter. Jenis kalorimeter yang digunakan
adalah kalorimeter sederhana. Pertama yang harus dilakukan adalah timbang
tiga massa logam. Massa yang didapat dari pengukuran alumunium, besi, dan
kuningan adalah 21 𝑥 10-. kg, 59 𝑥 10-. kg, 66 𝑥 10-. kg. Selanjutnya
panaskan air dengan heater yang mana air panas ini digunakan untuk
merendam ketiga logam tersebut. Dilanjutkan dengan menimbang
kalorimeter kosong bersama pengaduknya yaitu didapat massa sebesar 65
gram. Tuangkan air bersuhu normal pada rentang 70 - 100 gram dan ukur
suhu air normal menggunakan termometer. Air yang telah diukur suhunya
dimasukan pada kalorimeter. Air yang dimasukkan pada kalorimeter untuk
pengukuran setiap bendanya tidak boleh menggunakan air yang sama.

II - 8 Kelompok 05
Azhar – Danil – Danica – Daniella – Denny
Pada percobaan ini dimulai dengan pengukuran kalor jenis logam pada
aluminium. Pertama, masukkan logam aluminium pada gelas beker kosong
lalu masukkan air yang dipanaskan tadi pada heater hingga logam aluminum
terendam sepenuhnya. Kemudian ukur suhunya menggunakan termometer
dengan mendekatan ujung termometer dengan logam aluminium dan
didapatkan suhu sebesar 72⁰C. Setelah didapat suhunya, sesegera mungkin
masukkan logam alumunium ke kalorimeter yang telah diberi air dan
pasang termometer pada kalorimeter dengan posisi menyentuh permukaan
air dan tidak perlu terlalu dalam dan didapat suhu sebesar 30⁰C.
Percobaan selanjutnya pada logam besi, masukkan logam pada gelas
beker kosong lalu beri air panas hingga logam besi terendam keseluruhan.
Kemudian ukur suhu benda dengan menempelkan ujung termometer dengan
benda logam, suhu yang terukur sebesar 60⁰C. Setelah itu, segera masukkan
logam besi panas ke dalam kalorimeter lalu pasang termometer dan aduk air
dalam kalorimeter hingga menyentuh permukaan air, didapat suhu sebesar
30⁰C.
Percobaan terakhir ialah pada logam kuningan, masukkan logam pada
gelas beker kosong lalu beri air panas hingga tertutup semua bagian logam.
Kemudian ukur suhu benda dengan menempelkan ujung termometer dengan
benda logam, suhu pada benda sebesar 70⁰C. Selanjutnya, segera masukkan
logam kuningan ke dalam kalorimeter yang telah diisi dengan air lalu pasang
termometer pada kalorimeter dengan posisi menyentuh permukaan air
didalam kalorimeter, lalu didapat suhu sebesar 31,5⁰C. Dari massa dan besar
suhu yang didapat dari percobaan diatas dapat dihitung hasil kalor jenis logam
dari alumunium, besi, dan kuningan yang dapat dihitung menggunakan teori
azas black yang dihitung dari persamaan jumlah kalor logam dengan air dan
kalorimeter sebagai berikut:
𝑚8 𝑐8 (𝑇8 − 𝑇% ) = 𝑚0 𝑐0 (𝑇9 − 𝑇0 ) + 𝑚+ 𝑐+ (𝑇% − 𝑇+ )
keterangan:
𝑚8 : massa logam (kg)
𝑐8 : kalor jenis logam (𝐽/𝑘𝑔 ℃)
𝑇8 : perubahan suhu logam (°C)

II - 9 Kelompok 05
Azhar – Danil – Danica – Daniella – Denny
𝑇% : perubahan setimbang (°C)
𝑚0 : massa air (kg)
𝑐0 : kalor jenis air (𝐽/𝑘𝑔 ℃)
𝑇0 : perubahan suhu air (°C)
𝑇% : perubahan setimbang (°C)
𝑚+ : massa kalorimeter (kg)
𝑐+ : kalor jenis kalorimeter (𝐽/𝑘𝑔 ℃)
𝑇+ : perubahan suhu kalorimeter (°C)
𝑇% : perubahan setimbang (°C)
Dengan memasukkan massa dan besar suhu pada logam dapat
dihasilkan kalor jenis dari percobaan aluminium, besi, dan kuningan adalah
980,36 𝐽/𝑘𝑔 ℃, 488,52 𝐽/𝑘𝑔 ℃, dan 595,51 𝐽/𝑘𝑔 ℃. Dari hasil percobaan
kami dasar teori yang ada untuk percobaan ini memiliki kesesuaian dengan
dasar teori karena diterapkannya asas black dalam percobaan.

2.5 Kesimpulan
Subbab ini menjelaskan mengenai kesimpulan dari percobaan menggunakan
alat kalorimeter pada Praktikum Fisika Dasar I Modul II Kalorimetri. Dalam
praktikum ini benda yang diuji adalah air dan logam (alumunium, besi, dan
kuningan). Dari praktikum tersebut, dapat diambil kesimpulan:

1. Pada praktikum kalorimetri digunakan alat, yaitu kalorimeter. Kalorimeter


merupakan alat yang prinsip kerjanya berdasarkan asas black, bunyinya “Kalor
yang dilepas oleh benda panas sama dengan kalor yang diterima oleh benda
dingin”.
2. Kapasitas kalor adalah pembeda antara satu benda dan benda lain berdasarkan
besar perubahan suhu apabila diberikan suatu kalor. Untuk mengukur nilai
kapasitas kalor dari kalorimeter digunakan persamaan yang didasarkan pada asas
black sebagai berikut:
𝑚8 𝑐8 (𝑇8 − 𝑇% ) = 𝑚0 𝑐0 (𝑇9 − 𝑇0 ) + 𝑚+ 𝑐+ (𝑇% − 𝑇+ )
dilanjutkan dengan 𝐶+$!,'()"&"' = 𝑐+ × 𝑚+ dengan C sebagai kapasitas kalor.
Sebagai contoh, hasil perhitungan dari kalor jenis kalorimeter dari percobaan

II - 10 Kelompok 05
Azhar – Danil – Danica – Daniella – Denny
kami adalah 1482,12 𝐽/𝑘𝑔 ℃. Kemudian masukan semua angka yang sudah
diketahui, maka kapasitas kalor kalorimeter yang didapatkan adalah 96,34 𝐽/℃ .
3. Kalor jenis adalah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu suatu zat pada
berbagai massa sebesar 1 °C. Untuk mengukur kalor jenis logam digunakan
persamaan yang sama seperti pada nomor 2, dengan 𝐶+$!,'()"&"' yang
digunakan adalah hasil perhitungan dari nomer 2. Sebagai contoh, pada
percobaan pengukuran yang dilakukan dengan memasukkan massa dan besar
suhu pada logam dapat dihasilkan kalor jenis dari percobaan aluminium, besi,
dan kuningan adalah 980,36 𝐽/𝑘𝑔 ℃, 488,52 𝐽/𝑘𝑔 ℃, dan 595,51 𝐽/𝑘𝑔 ℃.
4. Dalam perhitungan kalor dalam suatu zat akan didapatkan hasil yang dinyatakan
dalam satuan kalori(kal). Dalam hal ini, satuan kalori bisa dikonversikan juga
menjadi Joule (𝑘𝑔/𝑚* 𝑠 * ), di mana nilai 1 kalori setara dengan 4,2 Joule atau 1
kalori setara dengan 0,24 Joule.

II - 11 Kelompok 05
Azhar – Danil – Danica – Daniella – Denny
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mikrajuddin.(2016). Fisika Dasar I. Bandung, Indonesia: S.L.


Sriyanto, Wahyu.(2020).Modul Pembelajaran SMA Kimia Kelas XI.
Karangsembung, Indonesia: Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD,
DIKDAS dan DIKMEN.

II - 12 Kelompok 05
Azhar – Danil – Danica – Daniella – Denny

Anda mungkin juga menyukai