Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fahmi Sabil Pikri

NIM : 2003019

Kelas : PTA2020B

Membangun Nasionalisme Indonesia di Antara Kemajemukan

1. Apa itu Nasionalisme?

Pengertian Nasionalisme Menurut Para Ahli

 Smith (1998) nasionalisme adalah suatu perjuangan ideologi untuk mencapai


dan mempertahankan otonomi, kesatuan, dan identitas dari penduduk yang
membentuk suatu negara bangsa (nation-state).
 (Smith, 1998) nasionalisme merupakan sesuatu yang diciptakan sebagai akibat
dari munculnya nation (bangsa) yang sebelumnya tidak ada.
 Ernest Gellner:Bangsa dan nasionalisme bukanlah sesuatu yang muncul begitu
saja tetapi merupakan suatu penemuan atau sesuatu yang diciptakan dan
didasarkan atas keinginan untuk hidup bersama karena memiliki beberapa
kesamaan dan dimotori oleh kelompok elite atau intelektual yang berada di
perkotaan.

Ernest Renan berpendapat bahwa terbentuknya suatu bangsa tidaklah semata-mata


didasarkan hanya pada berbagai unsur kesamaan tetapi dapat juga dari adanya
perbedaan. Dalam perbedaan yang diutamakan adalah prinsip keinginan untuk
hidup secara bersama dan memiliki pengalaman dan penderitaan yang sama.
Bahkan Renan menegaskan bahwa: perlunya kesepakatan dari setiap individu
tentang hidup bersama di masa depan. Adanya nation /bangsa maka akan terwujud
pula nasionalisme. (dalam Huchinson, A. D. Smith, 1994 dan Omar Dahbour dan
Micheline: 1995)

2. Mengapa kita harus membangun lagi nasionalisme indonesia?

Ada beberapa cara yang dapat diupayakan untuk menumbuhkan rasa nasionalisne
pada diri setiap masyarakat Indonesia. Upaya-upaya yang dimaksud contohnya
seperti pengajaran Sejarah Indonesia di sekolah, upacara bendera setiap senin dan
hari besar, menyanyikan lagu perjuangan, pengenalan para tokoh pahlawan, dan
kunjungan ke tempat tempat bersejarah, berbagai FGD dan Seminar.

Namun, Kesadaran menjadi bangsa Indonesia" baik di pusat maupun daerah


belum menjadi bagian yang penting dalam hidup bernegara. Hal ini akan
menimbulkan berbagai masalah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sebagai contoh, Lemahnya penegakan hukum, korupsi, intoleransi dalam
beragama, kekerasan/tawuran antar pelajar dan kampung, dan gerakan pemisahan
diri di beberapa daerah.

3. Apakah Indonesia itu hanyalah nama?

Ada beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya :

Elson (2009): Nama "Indonesia" belum ada dan karena itu "orang Indonesia" juga
belum ada. Yang ada bukanlah satu bendera, melainkan banyak bendera. Sebagai
ikatan kebangsaan, entitas Indonesia tidak pernah ada sebelumnya dan baru
muncul pada awal abad XX (Bambang Purwanto, 2006). Jawa merupakan tempat
awal orang Indonesia mulai membicarakan masalah "keindonesia an" dan
kemudian di Belanda. Di Belanda misalnya mahasiswa membahas makna
keindonesiaan dalam ruang kuliah, warung kopi, dan kamar kos. Sumpah Pemuda
1928 merupakan perwujudan adanya kesadaran berbangsa Indonesia sebagai satu
bangsa. hanya dihadiri beberapa yong.

4. Mengapa ada nasionalisme indonesia di indonesia ?

Nasionalisme indonesia menjadi lebih kuat setelah bangsa Indonesia menjadi


suatu nation state pada peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945.

Pendapat para ahli :

 Wang Gungwu (dalam Suryadinata Leo, ed 2004) berpendapat bahwa


terbentuknya nation-state Indonesia bukanlah alamiah melainkan politik.
 Magnis-Sueno (1995): kesatuan bangsa Indonesia tidak bersifat alami
melainkanmelalui proses sejarah.
 Henley (1996): Indonesia sebagai satu bangsa adalah sebuah proyek politik
bukan berdasarkan fakta sejarah atau budaya.
 Kahin mengemukakan empat faktor utama yang turut mengkontribusi
nasionalisme Indonesia:
1. kesamaan dalam hal agama karena 90 persen penduduk Indonesia
beragama Islam
2. penggunaan bahasa Melayu yang digunakan di berbagai lapisan
masyarakat;
3. munculnya media massa berupa surat kabar dan radio
4. kaum elit atau kelompok Intelektual Indonesia yang berada di daerah
perkotaan

Upaya menumbuhkan nasionalisme Indonesia

1. Bikhu Parekh (2008): negara sebaiknya memperlakukan semulawarga negara


(masyarakat yang multibudaya) dengan setara di bidang hukum, politik sosial
dan hak lainnya.
2. Abdul Wahab dan Sapriya (2011): yang membedakan Pendidikan
Kewarganegaraan di satu Negara dan Negara lainnya adalah faktor sejarah
perkembangan bangsa.
3. Membangun kebersamaan antar sesama warga diperlukan kesadaran nasional
dan melalui pendekatan sejarah.
4. PKN sebagai salah satu mata pelajaran dan mata kuiah harus memper
pembentukan "nation and character building" melalui berbagai model
pembelajaran.

Soekarno pada akhir perjuangan merebut kemerdekaan, menyatakan : gagasan


Indonesia, dengan segala keragamannya, belum mendapat "rumah yang nyaman”
dalam negara Indonesia yang dibangun (ELSON, 2009). Peraan para aktor dan
proses membangun nasionalisme Indonesia sangat menentukan Kuat dan
lemahnya kesadaran keindonesiaan sangat dipengaruhi oleh berbagai kebijakan
dan pendekatan yang dilakukan pemerintah baik pusat mauapun daerah.

Anda mungkin juga menyukai