Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fadlan Rizqi Abdurohman

NIM : 2003543
Kelas : PTA-B 2020

MEMBANGUN NASIONALISME INDONESIA


DI ANTARA KEMAJEMUKAN

A. Apa itu Nasionalisme?

Pengertian Nasionalisme Menurut Para Ahli

• Smith (1998) nasionalisme adalah suatu perjuangan ideologi untuk mencapai dan
mempertahankan otonomi, kesatuan, dan identitas dari penduduk yang membentuk
suatu negara bangsa (nation-state).
• (Smith, 1998) nasionalisme merupakan sesuatu yang diciptakan sebagai akibat dari
munculnya nation (bangsa) yang sebelumnya tidak ada.
• Ernest Gellner:Bangsa dan nasionalisme bukanlah sesuatu yang muncul begitu saja
tetapi merupakan suatu penemuan atau sesuatu yang diciptakan dan didasarkan atas
keinginan untuk hidup bersama karena memiliki beberapa kesamaan dan dimotori
oleh kelompok elite atau intelektual yang berada di perkotaan.

Ernest Renan berpendapat bahwa terbentuknya suatu bangsa tidaklah semata-mata


didasarkan hanya pada berbagai unsur kesamaan tetapi dapat juga dari adanya perbedaan.
Dalam perbedaan yang diutamakan adalah prinsip keinginan untuk hidup secara bersama
dan memiliki pengalaman dan penderitaan yang sama. Bahkan Renan menegaskan bahwa:
perlunya kesepakatan dari setiap individu tentang hidup bersama di masa depan. Adanya
nation /bangsa maka akan terwujud pula nasionalisme. (dalam Huchinson, A. D. Smith,
1994 dan Omar Dahbour dan Micheline: 1995)

B. Mengapa kita harus membangun lagi nasionalisme indonesia?

Ada beberapa cara yang dapat diupayakan untuk menumbuhkan rasa nasionalisne pada
diri setiap masyarakat Indonesia. Upaya-upaya yang dimaksud contohnya seperti
pengajaran Sejarah Indonesia di sekolah, upacara bendera setiap senin dan hari besar,
menyanyikan lagu perjuangan, pengenalan para tokoh pahlawan, dan kunjungan ke tempat
tempat bersejarah, berbagai FGD dan Seminar.
Namun, Kesadaran menjadi bangsa Indonesia" baik di pusat maupun daerah belum
menjadi bagian yang penting dalam hidup bernegara. Hal ini akan menimbulkan berbagai
masalah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagai contoh, Lemahnya penegakan
hukum, korupsi, intoleransi dalam beragama, kekerasan/tawuran antar pelajar dan
kampung, dan gerakan pemisahan diri di beberapa daerah.

C. Apakah Indonesia itu hanyalah nama?

Ada beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya : Elson (2009):
Nama "Indonesia" belum ada dan karena itu "orang Indonesia" juga belum ada. Yang ada
bukanlah satu bendera, melainkan banyak bendera. Sebagai ikatan kebangsaan, entitas
Indonesia tidak pernah ada sebelumnya dan baru muncul pada awal abad XX (Bambang
Purwanto, 2006). Jawa merupakan tempat awal orang Indonesia mulai membicarakan
masalah "keindonesia an" dan kemudian di Belanda. Di Belanda misalnya mahasiswa
membahas makna keindonesiaan dalam ruang kuliah, warung kopi, dan kamar kos. Sumpah
Pemuda 1928 merupakan perwujudan adanya kesadaran berbangsa Indonesia sebagai satu
bangsa, hanya dihadiri beberapa orang

D. Mengapa ada nasionalisme indonesia di indonesia ?

Nasionalisme indonesia menjadi lebih kuat setelah bangsa Indonesia menjadi suatu
nation state pada peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945. Pendapat para ahli :

• Wang Gungwu (dalam Suryadinata Leo, ed 2004) berpendapat bahwa terbentuknya


nation-state Indonesia bukanlah alamiah melainkan politik.
• Magnis-Sueno (1995): kesatuan bangsa Indonesia tidak bersifat alami
melainkanmelalui proses sejarah.
• Henley (1996): Indonesia sebagai satu bangsa adalah sebuah proyek politik bukan
berdasarkan fakta sejarah atau budaya.
• Kahin mengemukakan empat faktor utama yang turut mengkontribusi nasionalisme
Indonesia:
1) kesamaan dalam hal agama karena 90 persen penduduk Indonesia beragama
Islam
2) penggunaan bahasa Melayu yang digunakan di berbagai lapisan masyarakat;
3) munculnya media massa berupa surat kabar dan radio
4) kaum elit atau kelompok Intelektual Indonesia yang berada di daerah perkotaan
E. Upaya menumbuhkan nasionalisme Indonesia
1. Bikhu Parekh (2008): negara sebaiknya memperlakukan semulawarga negara
(masyarakat yang multibudaya) dengan setara di bidang hukum, politik sosial dan hak
lainnya.
2. Abdul Wahab dan Sapriya (2011): yang membedakan Pendidikan Kewarganegaraan di
satu Negara dan Negara lainnya adalah faktor sejarah perkembangan bangsa.
3. Membangun kebersamaan antar sesama warga diperlukan kesadaran nasional dan
melalui pendekatan sejarah.
4. PKN sebagai salah satu mata pelajaran dan mata kuiah harus memper pembentukan
"nation and character building" melalui berbagai model pembelajaran.

Soekarno pada akhir perjuangan merebut kemerdekaan, menyatakan : gagasan


Indonesia, dengan segala keragamannya, belum mendapat "rumah yang nyaman” dalam negara
Indonesia yang dibangun (ELSON, 2009). Peran para aktor dan proses membangun
nasionalisme Indonesia sangat menentukan Kuat dan lemahnya kesadaran ke-Indonesia-an
sangat dipengaruhi oleh berbagai kebijakan dan pendekatan yang dilakukan pemerintah baik
pusat maupun daerah.

Anda mungkin juga menyukai