Anda di halaman 1dari 11

Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) Praktikum Genetika

Alel & Gen Ganda


By : Fadhlan & Daffa

Tujuan Praktikum :
1. Mengenal beberapa sifat keturunan manusia yang dipengaruhi oleh alel dan gen ganda
2. Mengenal pola pewarisan sifat keturunan manusia yang dipengaruhi oleh alel dan gen
ganda
3. Menguji perbandingan genetik pola sulur populasi mahasiswa dengan menggunaka chi-
square
Kegiatan 1. Pola Pewarisan Sifat yang dipengaruhi Alel Ganda
1. Dasar Teori
Dalam Mendelisme, kita beranggapan bahwa sebuah gen hanya memiliki sebuah alel saja.
Akan tetapi, kenyataannya adalah sebuah gen dapat mempunyai lebih dari 1 alel, sehingga dapat
menghasilkan perbandingan fenotipe yang berbeda dari Mendelian. Peristiwa tersebut dinamakan
dengan Multiple Alleles atau Alel Ganda. Multiple Alleles dapat terjadi apabila sebuah lokus
dalam kromosom ditempati oleh lebih dari satu alel. Peristiwa pola pewarisan sifat pada Alel
ganda tersebut dapat dilihat pada tumbuhan, hewan, bahkan manusia. Alel ganda pada manusia
dicontohkan dengan penyakit anemia sel sabit (sickle cell anemia) dan sistem penggolongan
darah ABO, MN, dan RH.
Golongan darah pada manusia bersifat herediter (diwariskan dari keturunan) yang
dintentukan oleh alel ganda. Sistem penggolongan darah ABO diperkenalkan oleh K.Landsteiner
(1900) yang menemukan adanya penggumpalan darah (agglutinasi) pada manusia ketika proses
donor darah. Berdasarkan adanya agglutinasi tersebut, maka Landsteiner membagi golongan
darah menjadi 3 golongan, yaitu L A, B, dan O. Selanjutnya, 2 orang mahasiswa Landsteiner
(1902) menemukan golongan darah baru, yaitu AB. Penggolongan tersebut didasari oleh adanya
antigen (Agglutinogen) yang dibawa oleh eritrosit akan mengadakan reaksi dengan antibodi
(Agglutinin). Terdapat 2 macam antigen pada eritrosit, yaitu Antigen-A & Antigen-B, sedangkan
Antibodi juga ada 2 macam, yaitu Anti-A & Anti-B. Eritrosit yang mengandung Antigen-A tidak
memiliki Ani-A pada plasma darahnya. Begitu juga pada eritrosit yang mengandung Antigen-B,
tidak memiliki Antigen B dan tidak memiliki Anti-B. Apabila Antigen-A bertemu dengan Anti-A
ataupun Antigen-B bertemu dengan Anti-B maka darah akan menggumpal, sehingga dapat
mengakibatkan kematian.
Baik itu Antigen-A maupun Antigen-B diwariskan oleh gen I (Isoagglutinin) yang
terdapat pada membran eritrosit. Orang yang memiliki alel IA akan membentuk Antigen-A,
sedangkan orang yang memiliki alel IB akan membentuk Antigen-B. Alel IA dan IB dominan
terhadap alel I, yang tidak membentuk Antigen-A dan Antigen-B. Interaksi alel-alel tersebut
dapat membentuk 4 fenotipe golongan darah berbeda :
Genotipe Golongan Darah Antigen Antibodi
(Fenotipe)
ii O - Anti-A & Anti-B
I I atau IAi
A A
A Antigen-A Anti-B
IBIB atau IBi B Antigen-B Anti-A
IAIB AB Antigen-A & Antigen-B -

Selain penggolongan darah, peristiwa alel ganda juga membentuk fenotipe ada atau
tidaknya rambut pada segmen digitalis tengah pada tangan. Sifat tersebut ditentukan oleh alel
ganda sebagai berikut :
H1 : Rambut terdapat di semua jari, tidak termasuk ibu jari
H2 : Rambut terdapat pada jari kelingking, manis, dan tengah
H3 : Rambut terdapat jari manis dan tengah
H4 : Rambut terdapat pada jari manis saja
H5: Tidak terdapat rambut di semua jari

Dominansi dari alel tersebut adalah H1>H2>H3>H4>H5

2. Metode Praktikum
a. Kegiatan 1a. Rambut pada Segmen Digitalis tengah Manusia
Alat & Bahan :
 Jari tangan praktikan
 Lup
Prosedur Kegiatan (Kelompok) :
 Dengan meggunakan lup, setiap praktikan mengamati sisi atau jari tangannya
sendiri. Perhatikan dengan seksama, apakah terdapat segmen digitalis tengah dari
jari-jari tangan.
 Perhatikan juga segmen digitalis teman sekelas anda, kemudian catatlah hasil
pengamatan pada tabel dibawah ini :
Alel Ganda Hasil Pribadi Hasil Kelas
Jumlah Persentase
H1
H2
H3
H4
H5
Diskusi :
 Setelah melakukan pengamatan, pasangan alel ganda mana yang memiliki persentase
yang tinggi di dalam kelas anda? Pasangan alel ganda manapula yang memiliki
persentase terendah di dalam kelas anda? Jelaskan mengapa demikian

b. Kegiatan 1b. Sistem Penggolongan Darah ABO


Alat & Bahan :
 Alat Tulis
 Golongan darah praktikan
Prosedur Kegiatan (Individu) :
 Surveilah golongan darah pada keluarga dan saudara anda dengan sistem
penggolongan darah ABO
 Catatlah hasil survei pada tabel dibawah ini :
Keluarga/Saudara Golongan Darah Kemungkinan Genotipe
Keluarga Ayah
Ayah

Keluarga Ibu
Ibu

 Berdasarkan tabel hasil pengamatan diatas, buatlah diagram silsilah keluarga ayag
dan ibu, tunjukkan juga letak/posisi anda di dalam diagram silsilah tersebut. Tentukan
juga kemungkinan genotipe anda.
Diskusi :
 Golongan darah manakah yang paling banyak terdapat pada keluarga anda? Mengapa
demikian?
Kegiatan 2. Pola Pewarisan Sifat yang dipengaruhi oleh Gen Ganda
1. Dasar Teori
Pada Mendelisme, kita mengharapkan suatu kelas fenotipe dapat dibedakan
dengan mudah dari kelas fenotipe lainnya. Misalnya batang tanaman ada yang tinggi
dan ada yang rendah. Akan tetapi sifat keturunan tersebut acapkali tidak dapat
dipisahkan semudah itu. Seringkali tidak cukup untuk membedakan batang yang tinggi
dan yang rendah saja, masih banyak variasi yang terdapat pada tanaman dilihat dari
ukuran batangnya. Variasi tersebut dinamakan Quantitative Character, yang diatur oleh
banyak gen (Polygene). Poligen merupakan salah satu peristiwa dari gen ganda yang
menentukan pewarisan sifat secara kuantitatif.
Peristiwa terbentuknya Quantitative Character tersebut pertama kali diamati oleh
J.Kolreuter pada tumbuhan tembakau (Nicotiana tabacum) yang menunjukkan banyak
variasi (tidak hanya dominan dan resesif). Hal tersebut tampak berbeda dengan yang
ditemukan Mendel pada persilangan kacang ercis. Pada saat Mendel menyilangkan 2
tanaman dengan satu sifat beda, didapatkan keturunan F1 memiliki sifat dominan, dan
F2 memiliki sifat yang memisah dengan perbandingan fenotipe 3:1. Sedangkan pada
saat Kolreuter menyilangkan 2 tanaman dengan satu sifat beda, didapatkan keturunan
F1 yang intermediet, sedangkan F2didapatkan tanaman yang memperlihatkan variasi
antar kedua tanaman induknya. Perbandingan hasil yang didapatkan Mendel dan
Kolreuter dapat dilihat pada grafik dibawah :
Mendel (Ercis) Kolreuter (Tembakau)

Pada manusia, pola pada sulur-sulur dermis diwarisi secara poligen. Pola sulur-
sulur tersebut akan membentuk sidik jari yang spesifik dimiliki setiap orang.
Berdasarkan sistem Galton, sulur dermis dapat dibedakan menjadi 3 pola utama, yaitu
Arch (lengkung), Pola Loop (sosok), dan Pola Whorl (lingkaran).
Pola Loop memiliki 1 triradius, pola Whorl memiliki lebih dari satu triradius,
sedangkan pola Arch tidak memiliki triradius. Frekuensi pola diatas berbeda pada setiap
bangsa, dan juga berbeda pada laki-laki dan perempuan. Pada populasi orang kulit putih
dan kulit hitam banyak dijumpai pola Loop. Sedangkan pola Whorl banyak dijumpai pada
populasi bangsa mongoloid, populasi penduduk asli Australia, dan populasi Menalesia
pasifik. Pola Arch paling sedikit ditemukan untuk semua pipulasi, biasanya berjumlah
kurang dari 10%. Hanya terdapat pada populasi Busman (bangsa negroid di Afrika
Selatan). Jumlah rigi berbeda pada laki-laki dan perempuan. Jumlah rigi dihitung mulai
dari triradius sampai ke pusat pola jari. Pola Arch tidak memiliki triradius, sehingga
perhitungan rigi tidak dilakukan. Jika ada 2 atau lebih triradius maka yang diambil adalah
hasil perhitungan sulur terbanyak. Untuk mendapatkan jumlah perhitungan rigi, maka rigi
dari semua jari dijumlahkan (Total Finger Ridge Count) atau TFRC. Pada perempuan
jumlah rigi rata-rata 127 dan pada laki-laki 144.
Selain sulur pada dermis, Poligen juga mempengaruhi Pigmentasi kulit pada
manusia. Davenport menemukan pengaruh poligen pada manusia, yaitu dengan
mengukur intensitas dari warna kulit orang. Terdapat variasi warna kulit pada manusia,
dari mulai putih pucat sampai dengan hitam arang. Berdasarkan variasi tersebut,
Fitzpatrick menggolongkan warna kulit manusia menjadi 6 golongan, yaitu :
 Golongan I (Putih Pucat)
 Golongan II (Putih)
 Golongan III (Coklat Terang)
 Golongan IV (Cokelat)
 Gologan V (Cokelat Tua)
 Golongan VI (Cokelat menuju Hitam)

Pigmentasi kulit ditentukan oleh 3 pasang gen, yaitu ABC. Sehingga apabila
ketiga gen tersebut dominan terhadap alelnya, maka akan menghasilkan warna kulit
Hitam kecoklatan. Pola pewarisan sifat orang yang bergenotipe AaBbCc x AaBbCc
yang menghasilkan variasi F2 dapat dilihat sebagai berikut :

2. Metode Kegiatan
a. Kegiatan 2a. Pola Sidik Jari Tangan Manusia
Alat & Bahan :
 Tinta Stempel
 Kertas Tulis
 Lup
 Bantalan Stempel
 Sidik jari 50 Responden
Prosedur Kerja :
 Kenakan ke-10 jari tangan responden pada bantalan stempel
 Tempelkan masing-masing jari tangan pada tabel dibawah yang sudah diprint
 Amati pola sulur ke-10 jari tangan dengan lup, dan tentukan pola ke-10 jari
tangan. Hitung frekuensi masing-masing pola jari tangan dan ambil datanya.
 Hitung juga Total Finger Ridge Count pada setiap responden dan hitung rata-
rata jumlah rigi pada Pria dan Wanita
 Data juga suku, marga, dan jenis kelamin responden tersebut
 Uji statistik dengan menggunakan Tabel Chi-Square dengan taraf signifikansi
5% dapat dilihat di Lampiran 3
 Isilah tabel 1 & 2 yang dapat dilihat di Lampiran 1

b. Kegiatan 2b. Pigmentasi Kulit Manusia


Alat & Bahan :
 Alat Tulis
 Fitzpatrick Scale (Di print dari LK ini)
 Kulit pada 50 responden
Prosedur Kegiatan :
 Amati warna kulit responden, dan bandingkan warnanya dengan Fitzpatrick
Scale
 Catat data tersebut di dalam tabel (dapat dilihat pada Lampiran 4).
 Ada berapa golongan warna kulit pada populasi yang anda ambil? Apakah ada
pengaruh lingkungan terhadap pigmentasi pada golongan tersebut?
 Buatlah grafik pewarisan Poligen pada Pigmentasi Kulit dari populasi yang
anda ambil
Lampiran 1. Tabel Hasil Pengamatan Pola Sulur Individu (Diprint/ dicopy sebanyak 50
Tabel Setiap Kelompok)

Nama Responden :
Ibu Jari Telunjuk Jari Tengah Jari Manis Kelingking

Tangan
Kanan

Tangan Kiri
Lampiran 2. Tabel Hasil Pengamatan Pola & Jumlah Sulur Jari Tangan Mahasiswa Biologi
(Di Print)
N Responden Warna Tempat Tinggal Jenis Etnis Jumlah Pola Sulur Total Finger
o Kulit Kelamin Arch Loop Whorl Ridge Count
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
Lampiran 3. Tabel Hasil Pengamatan Warna Kulit Mahasiswa Biologi
Fenotipe (Golongan Genotipe Tally Frekuensi
Warna Kulit)
Gol. I
Gol. II
Gol. III
Gol. IV
Gol. V
Gol. VI

Lampiran 4. Tabel Hasil Analisis Chi-Square Jumlah Pola Sulur Jari Tangan dan Jumlah Rigi
Jari Tangan
Tabel 4a. Hasil Analisis Chi-Square Jumlah Pola Sulur Jari Tangan
Arch Loop Whorl Jumlah
O (Rata-rata
Jumlah Pola
Sulur)
e 1 14 5
d
d2/e
∑X2

Tabel 4b. Hasil Analisis Chi-Square Jumlah Rigi Jari Tangan Pria & Wanita
Jenis Kelamin
Pria Wanita
O (Rata-rata
Jumlah Rigi)
e 144 127
d
d2/e
∑X2

Anda mungkin juga menyukai