Anda di halaman 1dari 5

PEWARISAN SIFAT YANG DIKENDALIKAN ALEL MAJEMUK

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM GENETIKA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Genetika


Dosen Pengampu :
Milla Listiawati, M.Pd.
Ukit, M.Pd.

Oleh :
Kelompok 5
Indah Lutfiyatul ‘Aeni (1182060048)
Mita Nurwita (1182060066)
Muhammad Adam Abdurrahman (1182060068)

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
TAHUN 2021
Judul Praktikum : Pewarisan sifat yang dikendalikan alel majemuk
Hari/ Tanggal Praktikum : Rabu,05 Mei 2021
Tujuan Praktikum :
1. Mahasiswa mampu mengenali fenotip pada diri sendiri yang dikendalikan oleh gen
yang terdiri dari alel majemuk
A. Teori Dasar
Hukum Alel dapat menunjukkan derajat dominansi dan keresesifan yang berbeda-
beda satu sama lain. Dalam persilangan ercis Mendel, keturunan Fl selalu terlihat seperti
salah satu dari kedua varietas induk sebab salah satu alel dalam satu alel tersebut
menunjukkan dominani sempurna terhadap alel yang satu lagi. (Campbel, 2008)
Dalam situasi semacam itu, fenotip heterozigot dan homozigot dominan tidak dapat
dibedakan. Alel ganda adalah faktor yang memiliki lebih dari dua macam alel, meskipun
tidak ada satu pun makhluk diploid yang memiliki lebih dari dua macam alel untuk tiap
faktor. Sebab timbulnya peristiwa alel adalah mutasi gen. Stanfield, suatu gen dapat berubah
menjadi bentuk-bentuk alternatif oleh proses mutasi, secara teoritis dalam suatu populasi
mungkin dijumpai sejumlah besar alel. Sebuah gen dapat memiliki lebih dari sebuah alel.
Alel-alelnya disebut alel ganda (alel ganda).
Sedangkan peristiwa sebuah gen dapat mempunyai lebih dari satu alel disebut
multiple allelomorphy. Alel ganda merupakan peristiwa dimana lokus dalam sebuah
kromosom yang ditempati lebih dari satu alel atau suatu seri alel. Pengaruh penempatan alel
yang berbeda pada lokus tersebut akan menyebabkan perbedaaan fenotip. Keberadaan dari
alel ganda pada suatu lokus dalam suatu populasi disebut polimorfisme genetik. Banyak
perbedaan variasi yang terdapat dalam suatu lokus dari keberadaan alel ganda ini yang mana
ada yang dapat dilihat dari kenampakan suatu lokasi individu, tetapi ada juga yang tidak
dapat dilihat (tersembunyi) karena tidak memiliki pengaruh apapun. Alel ganda ini bersifat
selektif tergantung netral dari penrunan acak gennya. Alel ganda tidak dapat diamati
genotipnya pada individu dengan sifat diploid, tetapi dapat diamati dalam suatu populasi.
Pada manusia alel ganda antara lain terdapat pada golongan darah dan rambut pada segmen
digitalis tengah jari-jari tangah. Penentuan dominansi pada rambut digitalis tengah jari tangan
adalah sebagai berikut:
H'> H2> H3> H4> H5

H' = rambut terdapat pada semua jari


H2 = rambut terdapat pada jari kelingking, jari manis, dan jari tengah
H3 = rambut terdapat pada jari manis, dan jari tengah
H4 = rambut hanya pada jari manis saja
H5 = Tidak ada rambut sama sekali
(Elrod, 2002)
Golongan darah seseorang mempunyai arti penting dalam kehidupan karena golongan
darah itu bersifat menurun atau herediter. Golongan darah seseorang ditetapkan berdasarkan
macamnya antigen dalam eritrosit yang dimilikinya. Antigen antigen diwariskan oleh suatu
seri alel ganda. Alel itu diberi simbol I (berasal dari isoaglutinin, suatu protein yang terdapat
pada permukaan eritrosit). Orang yang mampu membentuk antigen A memiliki alel IA dalam
kromosom. Orang yang mampu membentuk antigen B memiliki alel IB, yang memiliki alel
IA dan IB mampu membentuk antigen A dan B, sedangkan yang tidak mampu membentuk
antigen sama sekali memiliki alel resesif i. Interaksi antara alel-alel IA, IB, dan i
menyebabkan terjadinya 4 fenotif golongan darah yaitu A, B, AB, dan O. (Suryo, 1986)
Pada tumbuhan, hewan dan manusia dikenal beberapa sifat keturunan yang
ditentukan oleh suatu seri alel ganda. Salah satunya adalah golongan darah. Golongan darah
ABO yang ditemukan oleh Landsteiner pada tahun 1900 dan factor Rh yang ditemukan oleh
Landsteiner bersama Weinet pada tahun 1942 juga ditentukan oleh alel ganda (Hartati, 2007).
Ditinjau dari golongan darah ABO, manusia dikelompokkan menjadi 4 golongan.
Pengelompokan ini didasarkan ada tidaknya suatu zat di dalam sel darah merah, yaitu dikenal
dengan aglutinogen (antigen). Ada dua macam aglutinogen, yaitu aglutinogen A dn
aglutinogen B. Aglutinogen merupakan polisakarida, yang terdapat tidak saja terbatas di
dalam sel darah merah tetapi juga dalam kelenjar ludah, pangkreas, hati, ginjal, paru-paru,
testis dan semen (Wulangi, 1993).
B. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini diantaranya:
a. Alat – alat
1) Kaca pembesar
b. Bahan
1) Kertas
C. Prosedur Kerja
Percobaan I
Prosedur kerja yang dilakukan dalam pengamatan dasar-dasar teori peluang ini,yaitu:

Masukkan data saudara per


Amati segmen digitalis tengah jari
kelompok dalam satu kelas sesuai
tangan saudara, apakah terdapat
dengan teori di atas pada tabel
rambut.
hasil pengamatan.

PercobaanII

Masukkan data hasil pengamatan


Periksalah golongan darah saudara
tersebut untuk setiap kelompok
berdasarkan sistem ABO dan
dalam satu kelas pada tabel hasil
Rhesus
pengamatan.
D. Hasil Pengamatan
Tabel 1 Hasil Pengamatan

E. Pembahasan
Pada pengamatan yang telah kami lakukan,

F. Pertanyaan dan Jawaban

G. Daftar Pustaka
Campbel, N, dkk. (2008). Biologi. Jakarta : Erlangga
Elrod, S, dkk. (2002). Genetika edisi keempat. Jakarta : Erlangga
Hartati, K. (2007). Penuntun Praktikum Genetika. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.
Suryo. (2004). Genetika. Jakarta: Erlangga.
Wulangi, K. (1993). Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan. Jakarta: DEPDIKBUD

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai