Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

MONOHIBRID MENDEL

NAMA : MARSELLA NATALIA MANALU


NIM : A1C320022
KELAS : REGULER A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Genetika merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang mempeajari pewarisan
sifat pada mahluk hidup. Kata genetika sendiri pertarna kali diperkenalkan oleh William
Bateson sebagai cabang baru dalam ilmu Biologi. Jlmu genetika telah lama diterapkan oleh
nenek moyang kita melalui proses seleksi buatan. Nenek moyang kita mendomestifikasi
tumbuhan dan hewan liar dan kemudian melakukan persilangan untuk memperoleh hewan
atau tumbuhan dengan sifat yang diinginkan. jagung rnerupakan salah satu contoh hasil
penerapan ilmu genetika di masa larnpau.
Pada persilangan Mendel kita melihat bahwa setiap gen hanya me-miliki dua jenis
alel di mana satu alel bersifat dominan dan alellainya bersifat resesif. Pada kenyataanya
beberapa gen memiliki lebih dari satu jenis alel dan interaksinya tidak selalu dominan dan
resesif sempurna. Persilangan yang dilakukan oleh Mendel juga menunjukkan bahwa satu
si-fat diatur hanya oleh satu gen saja. Belakangan diketahui bahwa muncul-nya satu sifat
dapat melibatkan dua atau lebih gen. Kondisi-kondisi tersebut rnenyebabkan pada beberapa
persilangan, pola keturunan yang dihasilkan tidak sesuai dengan hasil yang diperoleh oleh
Mendel.

B TUJUAN
 Mengidentifikasi fenotipe anak dari persilangan genetik
 Menggunakan Punnet Square untuk mengidentifikasi hasil persilangan genetik
BAB II

METODE PRAKTIKUM

2.1 Waktu dan tempat

2.1.1 Waktu

Waktu melakukan praktikum yaitu pada hari Jumat, 11 Desember 2020.

2.1.2Tempat

Praktikum dilaksanakan secara virtual dengan menggunakan laptop sendiri.

2. 2 Alat dan Bahan

2.2.1 Alat

- Punnet square (kotak punnet)

2.2.2 Bahan

- Bagian organ tubuh hewan misterius yang meliputi mata, mulut, hidung, bulu,
hidung, kaki, telinga

2.3 Prosedur

 https://my.hrw.com/sh2/sh07_10/student/flash/virtual_investigations/hx/hxcls_v
i.htm, mengakses link yang tersedia.
 Memilih salah satu fenotipe dari 6 fenotipe yang tersedia pada organ sampel.
 Menyilangkan kedua alel-alel dengan menekan tombol perform. Pada Punnet
Square akan terlihat 4 buah genotipe.
 Pindahkan kemungkinan fenotipe yang muncul ke kotak punnet.
 Jika ingin menggantikan dengan fenotipe lain maka pindahkan dahulu fenotipe
yang sudah ada pada kotak punnet.
 Klik tombol check untuk memastikan apakah hasil hibridisasi yang dilakukan
telah benar. Apabila warna pada gambar berwarna kuning, maka artinya
perlakuan yang diberikan salah, klik reset untuk menghapus semua data yang
telah dikerjakan.
 Setelah perlakuan selesai, pilih salah satu dari genotipe tersebut untuk
diaplikasikan ke bagian hewan yang masih belum lengkap.
 Ulangi seluruh prosedur hingga ke 6 organ pada sampel tercentang.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Adapun hasil dari percobaan monohibrid mendel tersebut , dapat disajikan dalam
tabel berikut ini:
Sifat Fenotipe Genotipe
Resesif Dua mata ee
Dominan Bulu lebat FF/Ff
Dominan Berkuku AA/Aa
Dominan Gigi tajam MM/Mm
Dominan Telinga gajah RR/Rr
Dominan Hidung babi NN/Nn

Adapun penjelasan mengenai hibridisasi tersebut yaitu,

 Mata, persilangan antara genotipe-genotipe mata menghasilkan dua mata dengan


sifat yang resesif.

P1: ee ( mata dua) x ee ( mata dua)

G: e e

F1: ee ( mata dua)

 Bulu, pada persilangan antara genotipe bulu yang mungkin akan dihasilkan
fenotipe yang bersifat dominan, yaitu berbulu lebat.

P1: FF ( berbulu lebat) x FF ( berbulu lebat)

G: F F

F1: FF ( berbulu lebat)


 Kuku, pada hibridisasi genotipe genotipe kuku, akan dihasilkan fenotipe
kaki yang berkuku yang bersifat dominan.

P1: AA ( berkuku) x aa( tanpa kuku)

G: A a

F1: Aa ( berkuku)

 Gigi, pada percobaan tersebut genotipe-genotipe yang menunjukkan gigi


akan menghasilkan fenotipe yang bersifat dominan yaitu gigi tajam.

P1: Mm ( gigi tajam) x mm ( gigi tidak tajam)

G: M, m m

F1: Mm ( gigi tajam) : mm ( gigi tidak tajam)= 1:1

 Telinga, hibridisasi bagian telinga pada sampel eksperimen tersebut akan


menghasilkan fenotipe berupa telinga gajah yang bersifat dominan.

P1: RR ( telinga gajah) x Rr ( telinga gajah)

G: R R, r

F1: RR (telinga gajah) : Rr ( telinga gajah)= 1: 1

 Hidung, persilangan monohibrid yang terjadi pada sampel tersebut akan


menghasilkan fenotipe berupa hidung babi yang bersifat dominan.

P1: NN ( hidung babi) x NN ( hidung babi)

G: N N

F1: NN ( hidung babi)

Jadi dapat disimpulkan dari percobaan tersebut, terungkap susunan tubuh sampe
mahkluk misterius sebagai berikut,

- memiliki dua mata

- hidung berbentuk seperti hidung babi

- memiliki bulu lebat

- memiliki kuku
- gigi tajam

- memiliki telinga berbentuk gajah

B. PEMBAHASAN

Pada praktikum ini ada istilah atau komponen komponen utama pada
pewarisan sifat, yaitu

1. Genotipe adalah istilah yang dipakai untuk menyatakan keadaan genetik


dari suatu individu atau sekumpulan individu populasi. Genotipe dapat
merujuk pada keadaan genetik suatu lokus maupun keseluruhan bahan
genetik yang dibawa oleh kromosom (genom). Genotipe dapat berupa
homozigot atau heterozigot.

2. Fenotipe adalah suatu karakteristik (baik struktural, biokimiawi,


fisiologis, dan perilaku) yang dapat diamati dari suatu organisme yang
diatur oleh genotipe dan lingkungan serta interaksi keduanya. Pengertian
fenotipe mencakup berbagai tingkat dalam ekspresi gen dari suatu
organisme.

3. Diploid ialah sebutan untuk sel atau individu yang memiliki sel dengan
dua set genom. Setiap genom dalam sel berpasangan dengan
homolognya berdasarkan ukuran panjang kromosom. Sel diploid
terbentuk dari fertilisasi sel-sel gamet yang haploid.

4. Haploid adalah separuh dari jumlah set normal kromosom, sehingga bila
jumlah normal adalah dua set (2 set) maka haploidnha memiliki 1 set.
Manusia adalah organisme diploid, artinya manusia memiliki dua set
kromosom lengkap: satu set dari 23 kromosom dari ayah mereka dan
satu set dari 23 kromosom dari ibu mereka.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pada persilangan terdapat 4 istilah atau


komponen yang dibutuhkan untuk mengetahui hasil akhir dari persilangan.

Dan persilangan menggukan prinsip dari hukum mendel.


BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Genetika merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang mempeajari


pewarisan sifat pada mahluk hidup. Kata genetika sendiri pertarna kali
diperkenalkan oleh William Bateson sebagai cabang baru dalam ilmu Biologi.

Pada persilangan Mendel kita melihat bahwa setiap gen hanya me-miliki dua
jenis alel di mana satu alel bersifat dominan dan alellainya bersifat resesif.

Ada 4 istilah dalam persilangan,

1. Genotipe

2. Fenotipe

3. Diploid

4. Haploid
DAFTAR PUSTAKA

Dr.ElyaNusantari,M.Pd.2014 GENETIKA Belajar Genetika dengan Mudah &

Komprehensif yogyakarta; Grup Penerbitan CV BUDI UTAMA

Ida Bagus dan Wina Dian Savitri 2018. Dasar dasar genetika mendel dan
pengembanganny yogyakarta; graha ilmu

Sutapa, G.N, I Gede dan A.K .2016. Efek Induksi Mutasi Radiasi Gamma ⁶⁰Co

Pada Pertumbuhan Fisiologis Tanaman Tomat (Lycopersicum esculenta L.).


Jurnal keselamatan radiasi dan lingkungan. Bali. Vol.1, No.2.
LAMPIRAN
REFLEKSI MATERI MONOHIBRID MENDEL

1. Apa perbedaan antara genotipe dan fenotipe?

Fenotipe ialah secara khusus mengacu pada sifat-sifat yang dapat digambarkan dari suatu
observasi. Genotipe ialah faktor-faktor yang menyebabkan fenotipe yang khusus untuk
eksis
2. Bagaimana alel-alel dan sifat saling berhubungan? Jelaskan dengan contoh!

Alel dan sifat memiliki hubungan yang sangat erat pada proses persilangan, dimana alel-
alel dari parental akan disilangkan dan membentuk suatu fenotipe dengan sifat-sifat yang
berbeda. Ada alel yang bersifat dominan, artinya kecenderungan alel ini muncul pada
hasil hibridisasi sangat besar, ada alel yang bersifat resesif, artinya kemungkinan muncul
pada filial baru sangat kecil. Contoh, BB adalah genotipe yang mengandung alel
dominan buah besar, sedangkan bb adalah genotipe yang menunjukkan alel yang bersifat
resesif buah kecil.

3. Pada tanaman kacang, bunga ungu (P) adalah alel yang dominan, dan bunga putih
(p) adalah alel yang bersifat resesif. Jika ternyata, genotipe yang muncul adalah Pp. Apa
fenotipe yang muncul?

Karena alel P lebih dominan daripada alel p, maka fenotipe yang terbentuk adalah bunga
berwarna ungu. Hal ini disebabkan oleh sifat dominan alel P akan menutupi gen yang
resesif (p), akibatnya peluang alel p untuk muncul pada individu baru sangat kecil.
Adapun bagan persilangannya yaitu,

P1: Pp ( ungu) x pp ( putih) (heterozigot)

G: P, p p

F1: Pp ( ungu)

pp ( putih)
Pp: pp = 1:1

Umtuk yang homozigot

P1: PP ( ungu) x pp( putih)

G: P p

F1: Pp ( ungu)
REFLEKSI

(a) pengetahuan dan pengalaman apa yang didapat dari praktikum?


Pengetahuan yang saya dapatkan ialah, saya dapat mengetahui cara menggunakan
laboratorium virtual, dan saya dapat lebih memahami persilangan yang terjadi.
Pengalaman yang saya dapatkan yaitu saya dapat menggunakan laboratorium virtual dalam
proses penentuan genetika ini
(b) kendala (kesulitan) apa saja yang ditemui saat pelaksanaan praktikum?

Kendala yang saya hadapin yaitu saat menggunakan link praktikum tersebut sulit masuk ke
laptop saya

(c) saran yang dapat diberikan untuk perbaikan pelaksanaan praktikum yang akan
datang?
Lebih baik asdos mempraktekkan cara menggunakan laboratorium virtual ini.
REFLEKSI

(d) pengetahuan dan pengalaman apa yang didapat dari praktikum?

- Pengetahuan dan pengalaman yang dapat saya simpulkan dari percobaan


monohibrid Mendel adalah persilangan monihibrid adalah persilangan dua individu
sejenis dengan memperhatikan satu sifat beda. Jika gen dominan bersama-sama
dengan gen resesif, sifat yang akan tampak adalah sifat yang dibawa oleh gen
dominan dan sifat yang dibawa oleh gen resesif tidak akan muncul. Dikarenakan Gen
dominan bersifat dominan berarti gen yang kuat sehingga mampu menunjukkan sifat
yang ia miliki. Gen dominan ditandai dengan huruf kapital.

(e) kendala (kesulitan) apa saja yang ditemui saat pelaksanaan praktikum?

- Kendala yang terjadi hanya pada bagian akses ke laboratorium virtual tersebut
terkadang link akses sulit untuk diakses dan terjadi juga keterlambatan dalam
penyusunan laporan dikarenakan gangguan sinyal.

(f) saran yang dapat diberikan untuk perbaikan pelaksanaan praktikum yang akan datang?

- Saran yang dapat saya sampaikan yaitu panduan dari penuntun maupun arahan dari
asisten dosen yang bersangkutan sudah sangat membantu dalam penulisan laporan
praktikum ini, sehingga dapat menjadi pedoman untuk praktikum mendatang.

Anda mungkin juga menyukai