MONOHIBRID MENDEL
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Genetika merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang mempeajari pewarisan
sifat pada mahluk hidup. Kata genetika sendiri pertarna kali diperkenalkan oleh William
Bateson sebagai cabang baru dalam ilmu Biologi. Jlmu genetika telah lama diterapkan oleh
nenek moyang kita melalui proses seleksi buatan. Nenek moyang kita mendomestifikasi
tumbuhan dan hewan liar dan kemudian melakukan persilangan untuk memperoleh hewan
atau tumbuhan dengan sifat yang diinginkan. jagung rnerupakan salah satu contoh hasil
penerapan ilmu genetika di masa larnpau.
Pada persilangan Mendel kita melihat bahwa setiap gen hanya me-miliki dua jenis
alel di mana satu alel bersifat dominan dan alellainya bersifat resesif. Pada kenyataanya
beberapa gen memiliki lebih dari satu jenis alel dan interaksinya tidak selalu dominan dan
resesif sempurna. Persilangan yang dilakukan oleh Mendel juga menunjukkan bahwa satu
si-fat diatur hanya oleh satu gen saja. Belakangan diketahui bahwa muncul-nya satu sifat
dapat melibatkan dua atau lebih gen. Kondisi-kondisi tersebut rnenyebabkan pada beberapa
persilangan, pola keturunan yang dihasilkan tidak sesuai dengan hasil yang diperoleh oleh
Mendel.
B TUJUAN
Mengidentifikasi fenotipe anak dari persilangan genetik
Menggunakan Punnet Square untuk mengidentifikasi hasil persilangan genetik
BAB II
METODE PRAKTIKUM
2.1.1 Waktu
2.1.2Tempat
2.2.1 Alat
2.2.2 Bahan
- Bagian organ tubuh hewan misterius yang meliputi mata, mulut, hidung, bulu,
hidung, kaki, telinga
2.3 Prosedur
https://my.hrw.com/sh2/sh07_10/student/flash/virtual_investigations/hx/hxcls_v
i.htm, mengakses link yang tersedia.
Memilih salah satu fenotipe dari 6 fenotipe yang tersedia pada organ sampel.
Menyilangkan kedua alel-alel dengan menekan tombol perform. Pada Punnet
Square akan terlihat 4 buah genotipe.
Pindahkan kemungkinan fenotipe yang muncul ke kotak punnet.
Jika ingin menggantikan dengan fenotipe lain maka pindahkan dahulu fenotipe
yang sudah ada pada kotak punnet.
Klik tombol check untuk memastikan apakah hasil hibridisasi yang dilakukan
telah benar. Apabila warna pada gambar berwarna kuning, maka artinya
perlakuan yang diberikan salah, klik reset untuk menghapus semua data yang
telah dikerjakan.
Setelah perlakuan selesai, pilih salah satu dari genotipe tersebut untuk
diaplikasikan ke bagian hewan yang masih belum lengkap.
Ulangi seluruh prosedur hingga ke 6 organ pada sampel tercentang.
BAB III
A. Hasil
Adapun hasil dari percobaan monohibrid mendel tersebut , dapat disajikan dalam
tabel berikut ini:
Sifat Fenotipe Genotipe
Resesif Dua mata ee
Dominan Bulu lebat FF/Ff
Dominan Berkuku AA/Aa
Dominan Gigi tajam MM/Mm
Dominan Telinga gajah RR/Rr
Dominan Hidung babi NN/Nn
G: e e
Bulu, pada persilangan antara genotipe bulu yang mungkin akan dihasilkan
fenotipe yang bersifat dominan, yaitu berbulu lebat.
G: F F
G: A a
F1: Aa ( berkuku)
G: M, m m
G: R R, r
G: N N
Jadi dapat disimpulkan dari percobaan tersebut, terungkap susunan tubuh sampe
mahkluk misterius sebagai berikut,
- memiliki kuku
- gigi tajam
B. PEMBAHASAN
Pada praktikum ini ada istilah atau komponen komponen utama pada
pewarisan sifat, yaitu
3. Diploid ialah sebutan untuk sel atau individu yang memiliki sel dengan
dua set genom. Setiap genom dalam sel berpasangan dengan
homolognya berdasarkan ukuran panjang kromosom. Sel diploid
terbentuk dari fertilisasi sel-sel gamet yang haploid.
4. Haploid adalah separuh dari jumlah set normal kromosom, sehingga bila
jumlah normal adalah dua set (2 set) maka haploidnha memiliki 1 set.
Manusia adalah organisme diploid, artinya manusia memiliki dua set
kromosom lengkap: satu set dari 23 kromosom dari ayah mereka dan
satu set dari 23 kromosom dari ibu mereka.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada persilangan Mendel kita melihat bahwa setiap gen hanya me-miliki dua
jenis alel di mana satu alel bersifat dominan dan alellainya bersifat resesif.
1. Genotipe
2. Fenotipe
3. Diploid
4. Haploid
DAFTAR PUSTAKA
Ida Bagus dan Wina Dian Savitri 2018. Dasar dasar genetika mendel dan
pengembanganny yogyakarta; graha ilmu
Sutapa, G.N, I Gede dan A.K .2016. Efek Induksi Mutasi Radiasi Gamma ⁶⁰Co
Fenotipe ialah secara khusus mengacu pada sifat-sifat yang dapat digambarkan dari suatu
observasi. Genotipe ialah faktor-faktor yang menyebabkan fenotipe yang khusus untuk
eksis
2. Bagaimana alel-alel dan sifat saling berhubungan? Jelaskan dengan contoh!
Alel dan sifat memiliki hubungan yang sangat erat pada proses persilangan, dimana alel-
alel dari parental akan disilangkan dan membentuk suatu fenotipe dengan sifat-sifat yang
berbeda. Ada alel yang bersifat dominan, artinya kecenderungan alel ini muncul pada
hasil hibridisasi sangat besar, ada alel yang bersifat resesif, artinya kemungkinan muncul
pada filial baru sangat kecil. Contoh, BB adalah genotipe yang mengandung alel
dominan buah besar, sedangkan bb adalah genotipe yang menunjukkan alel yang bersifat
resesif buah kecil.
3. Pada tanaman kacang, bunga ungu (P) adalah alel yang dominan, dan bunga putih
(p) adalah alel yang bersifat resesif. Jika ternyata, genotipe yang muncul adalah Pp. Apa
fenotipe yang muncul?
Karena alel P lebih dominan daripada alel p, maka fenotipe yang terbentuk adalah bunga
berwarna ungu. Hal ini disebabkan oleh sifat dominan alel P akan menutupi gen yang
resesif (p), akibatnya peluang alel p untuk muncul pada individu baru sangat kecil.
Adapun bagan persilangannya yaitu,
G: P, p p
F1: Pp ( ungu)
pp ( putih)
Pp: pp = 1:1
G: P p
F1: Pp ( ungu)
REFLEKSI
Kendala yang saya hadapin yaitu saat menggunakan link praktikum tersebut sulit masuk ke
laptop saya
(c) saran yang dapat diberikan untuk perbaikan pelaksanaan praktikum yang akan
datang?
Lebih baik asdos mempraktekkan cara menggunakan laboratorium virtual ini.
REFLEKSI
(e) kendala (kesulitan) apa saja yang ditemui saat pelaksanaan praktikum?
- Kendala yang terjadi hanya pada bagian akses ke laboratorium virtual tersebut
terkadang link akses sulit untuk diakses dan terjadi juga keterlambatan dalam
penyusunan laporan dikarenakan gangguan sinyal.
(f) saran yang dapat diberikan untuk perbaikan pelaksanaan praktikum yang akan datang?
- Saran yang dapat saya sampaikan yaitu panduan dari penuntun maupun arahan dari
asisten dosen yang bersangkutan sudah sangat membantu dalam penulisan laporan
praktikum ini, sehingga dapat menjadi pedoman untuk praktikum mendatang.