Anda di halaman 1dari 33

ADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH

I. PENDAHULUAN

Dalam pendidikan, sarana dan prasarana sangat penting karena dibutuhkan.


Sarana dan prasarana pendidikan dapat berguna untuk menunjang penyelenggaraan
proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak landsung dalam suatu
lembaga dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.Prasarana dan sarana pendidikan adalah salah
satu sumber daya yang menjadi tolok ukur mutu sekolah dan perlu peningkatan terus menerus
seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cukup canggih.
Administrasi sarana prasarana pendidikan merupakan hal yang sangat
menunjang atas tercapainya suatu tujuan dari pendidikan, sebagai seorang personal
pendidikan kita dituntut untuk menguasai dan memahami adm inistrasi sarana prasarana,
untuk meningkatkan daya kerja yang efektif dan efisien serta mampu menghargai etika
kerja sesama personal pendidikan, sehingga tercipta keserasian, kenyamanan yang
dapat menimbulkan kebanggaan dan rasa memiliki baik dari warga s ekolah maupun
warga masyarakat sekitarnya.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan membahas lebih lanjut mengenai
administrasi sarana dan prasarana sekolah.

A. Pengertian Administrasi Sarana dan Prasarana Sekolah

Kata administrasi berasal dari bahasa latin “ad” dan “ministro”, yang mempunyai arti
“kepada” dan ”melayani”. Administrasi dapat diartikan pelayanan atau pengabdian kepada subyek
tertentu. Secara istilah administrasi yaitu upaya mencapai tujuan sacara efektif dan efisien dengan
memanfaatkan orang-orang dalam suatu pola kerjasama.
Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan
menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar seperti gedung, ruang kelas, meja-
kursi, alat-alat dan media pengajaran. Adapun yang dimaksud prasarana adalah fasilitas yang secara
tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran seperti halaman, kebun, taman
sekolah dan jalan menuju sekolah.
Menurut Ibrahim Bafadal (2003: 2), sarana pendidikan adalah “semua perangkatan peralatan,
bahan dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah”.
Wahyuningrum (2004: 5), berpendapat bahwa sarana pendidikan adalah “segala fasilitas yang
diperlukan dalam proses pembelajaran, yang dapat meliputi barang bergerak maupun barang tidak
bergerak agar tujuan pendidikan tercapai”.
Sedangkan menurut Tim Penyusun Pedoman Media Pendidikan Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar,
baik yang bergerak, maupun tidak bergerak, agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan
lancar, teratur, efektif dan efisien.
Jadi, administrasi sarana dan prasarana sekolah adalah seluruh proses kegiatan yang
direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan sungguh-sungguh serta pembinaan secara continue
terhadap benda-benda pendidikan agar senantiasa siap pakai dalam proses belajar mengajar sehingga
efektif dan efisien guna membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan didalam
sekolah.

B. Tujuan dan Prinsip Administrasi Sarana dan Prasarana Sekolah


1. Tujuan administrasi sarana dan prasarana
Tujuan administrasi sarana prasarana sekolah secara umum adalah memberikan pelayanan
secar professional dibidang sarana dan prasarana pendidikan dalam rangka terselenggaranya
proses pendidikan secara efektif dan efesien. Adapun tujuan secra khususnya adalah sebagai
berikut:
a. Untuk mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan melalui system
perencanaan dan pengadaan yang hati- hati dan seksama.
b. Untuk mengupayakan sarana dan prasarana sekolah secar tepat dan efisien, sehingga
keberadaannya selalu dalam kondisi siap pakai. [6]
2. Prinsip-prinsip pengelolaan sarana dan prasarana
Menurut hunt pierce Ada beberapa prinsip dasar pengelolaan sarana dan prasarana sebagai
berikut:
a. Lahan bangunan, dan perlengkapan perabot sekolah harus menggambarkan cita dan
citra masyarakat, seperti halnya yang dinyatakan dalam filsafat dan tujuan pendidikan.
b. Perencanaan lahan bangunan dan perlengkapan-perlengkapan perabot sekolah
hendaknya merupakan pancaran keinginan bersama dan dengan pertimbangan suatu tim
ahli yang cukup cakap yang ada dimasyarakat itu.
c. Lahan bangunan dan perlengkapan-perlengkapan perabot sekolah hendaknya di
sesuaikan dan memadai bagi kepentingan anak-anak didik, demi terbentiknya karakter
mereka dan dapat melayani serta menjamin mereka di waktu belajar, bekerja, bermain
sesuai bakat msaing-masing.
d. Lahan bangunan dan perlengkapan-perlengkapan perabot sekolah serta alat-alat
hendaknya disesuaikan dengan kepentingan pendidikan yang bersumber dari
kepentingan serta kegunaan bagi murid-murud dan guru-guru.
e. Sebagai penanggung jawab harus dapat membentu program sekolah secara efektif,
melatih para petugas serta memilih alatnya dan cara menggunakannya agar mereka
dapat menyesuaikan diri serta melaksanakan tugasnya sesuai dengan fungsi dan
profesinya.
f. Seorang penanggung jawab sekolah harus mempunyai kecakapan untuk mengenal, baik
kualitatif dan kuantitatif serta menggunakannnya dengan tepat fungsi bangunan dan
perlengkapannya.
g. Sebagai penanggung jawab harus mampu memelihara serta menggunakan bangunan
dan tanah sekitarnya sehingga ia dapat membantu terwujudnya kesehatan, keamanan,
klebahagiaan dan keindahan serta kemajuan dari sekolah dan masyarakat.
h. Sebagai penanggung jawab sekolah bukan hanya mengetahui kekayaan sekolah yang di
percayakan padanya, tetapi harus memperhatikan seluruh keperluan alat-alat
pendidikan yang dibutuhkan oleh anak didiknya.

C. Perencanaan kebutuhan, pengadaan dan pengembangan sarana dan prasarana pendidikan


Perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan merupakan pekerjaan yang
kompleks, karena harus terintegrasi dengan rencana pembangunan baik nasional, regional maupun
local. Perencanaan ini merupakan system perencanaan terpadu dengan perencanaan pembangunan
tersebut. Kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan tergantung pada jenis program pendidikan dan
tujuan yang di tetapkan.
1) Perencanaan pengadaan tanah untuk gedung atau bangunan sekolah
2) Perencanaan pengadaan bangunan gedung sekolah
3) Perencanaan pembangunan banguna gedung sekolah
4) Perencanaan pengadaan perabot dan pelengkapan pendidikan
5) Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan
6) Inventasisasi sarana dan prasarana pendidikan
7) Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan
8) Penggunaan sarana dan prasarana pendidikan
9) Penghapusan sarana dan prasarana pendidikan.

D. Penataan Sarana Dan Prasarana Pendidikan


Sarana dana prasarana merupakan sumber utama yang memerlukan penataaan sehingga
fungsional, aman dan atraktif untuk keperluan proses-proses belajar di sekolah. Dibawah ini
dikemukakan beberapa petunjuk teknis berkenaan dengan bagaimana menata sarana dan prasarana
pendidikan, yaitu:
1. Tata ruang dan bangunan sekolah
Hubungan antara ruang-ruang yang dibutuhkan dengan pengaturan letaknya pada kurikulum yang
berlaku dan tentu saja ini akan memberikan pengaruh terhadap penyusunan jadwal pelajaran. Hal ini
perlu diperhatikan antara lain:
a. Ruang kegiatan belajar ditempatkan dibagian yang paling terang, tetapi tidak silau dan jauh dari
gangguan atau sumber kebisingingan atau keributan.
b. Ruang keterampilan/praktek yang dapat merupakan sumber kebisingan ditempatkan jauh dari
ruang belajar.
c. Ruang laboratorium ditempatkan terpisah namun mudah dan cepat terjangkau.
2. Penataan perabotan sekolah
Tata perabot sekolah mencakup pengaturan barang-barang yang dipergunakan oleh sekolah,
sehingga menimbulkan kesan dan kontribusi yang baik pada kegiatan pendidikan. Hal-hal yang harus
diperhatikan antara lain:
a. Perbandingan antara luas lantai dan ukuran perabot yang akan dipakai dalam ruangan tersebut.
b. Kelonggaran jarak dan dinding kiri-kanan
c. Jarak antara satu perabot dengan perabot lainnya
d. Jarak deret perabot (meja-kursi) terdepan dengan papan tulis
e. Jarak deret perabot (meja-kursi) paling belakang dengan tembok batas
f. Arah menghadapnya perabot
g. Kesesuaian dan keseimbangan.

3. Penataan perlengkapan sekolah


penataan perlengkapan sekolah mencakup pengaturan perlengkapan di ruang kepala sekolah,
ruang tata usaha, ruang guru, ruang kelas, ruang BP, ruang perpustakaan, dsb. Ruang-ruang tersebut
perlengkapannya perlu ditata sedemikian rupa sehingga menimbulkan kesan yang baik kepada
penyelenggara pendidikan yang dilaksanakan disekolah dan menimbulkan perasaan senang dan betah
pada guru yang mengajar dan siswa yang belajar.
Pada ruang guru, selain perlengkapan guru juga dilengkapi dengan: jadwal pelajaran, kalender
akademik, daftar pembagian tugas guru, dll.

KESIMPULAN

Administrasi sarana dan prasarana sekolah adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan
dan diusahakan secara sengaja dan sungguh-sungguh serta pembinaan secara continue terhadap
benda-benda pendidikan agar senantiasa siap pakai dalam proses belajar mengajar sehingga efektif
dan efisien guna membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan didalam sekolah.
Tujuan administrasi sarana prasarana sekolah adalah memberikan pelayanan secar
professional dibidang sarana dan prasarana pendidikan dalam rangka terselenggaranya proses
pendidikan secara efektif dan efesien.
Beberapa prinsip dasar pengelolaan sarana dan prasarana sebagai berikut: Lahan bangunan,
dan perlengkapan perabot sekolah harus: a). menggambarkan cita dan citra masyarakat, b). pancaran
keinginan bersama dan pertimbangan suatu tim ahli, c). di sesuaikan dan memadai bagi kepentingan
anak-anak didik, d). dll.
Perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan yaitu: Perencanaan pengadaan tanah
untuk gedung, bangunan gedung, pembangunan bangunan gedung, pengadaan perabot pelengkapan
sarana-prasarana, inventasisasi, pemeliharaan, penggunaan dan penghapusan sarana dan prasarana
pendidikan

Beberapa petunjuk teknis berkenaan dengan bagaimana menata sarana dan prasarana
pendidikan, yaitu: tata ruang dan bangunan sekolah, penataan perabotan dan perlengkapan sekolah.
2.1. Pengertian Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan
Secara etimologis (bahasa) prasarana berarti alat tidak langsung untukmencapai tujuan dalam
pendidikan. misalnya: lokasi/tempat, bangunan sekolah,lapangan olahraga, uang dsb.Sedangkan
sarana berarti alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan.misalnya; Ruang, Buku, Perpustakaan,
Laboratorium dsb.

Dengan demikian dapat di tarik suatau kesimpulan bahwa administrasisarana dan prasarana
pendidikan itu adalah semua komponen yang sacaralangsung maupun tidak langsung menunjang
jalannya proses pendidikan untukmencapai tujuan dalam pendidikan itu sendiri. Administrasi sarana
dan prasarana sendiri mempunyai peranan yang sangat penting bagi terlaksananya proses
pembelajaran di sekolaah serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan di sebuah sekolah baik
tujuan secara khusus maupun tujuan secara umum.

Dengan demikian adminitrasi sarana dan prasarana itu merupakan usaha untuk mengupayakan sarana
dan alat peraga yang di butuhkan pada proses pembelajaran demi lancarnya dan tercapainya tujuan
pendidikan .

2.2. Fungsi Administrasi Sarana dan Prasarana Sekolah


Selain memberi makna penting bagi terciptanya dan terpeliharanya kondisisekolah yang optimal
administrasi sarana dan prasarana sekolah juga berfungsisebagai:

a) Memberi dan melengkapi fasilitas untuk segala kebutuhan yang di perlukan dalam proses
belajar mengajar.
b) Memelihara agar tugas-tugas murid yang di berikan oleh guru dapat terlaksana dengan lancar
dan optimal.
2.3. Macam – Macam Sarana dan Prasarana
Adapun macam-macam sarana dan prasarana yang di perlukan di sekolah demikelancaran dan
keberhasilan kegiatan proses pendidikan sekolah antara lain:

a) Lahan

Lahan yang di perlukan untuk mendirikan sekolah harus disertai dengan tanda bukti kepemilikan yang
sah dan lengkap (sertifikat), adapun jenis lahan tersebut harus memenuhi beberapa kriteria antara lain
:

- Lahan terbangun adalah lahan yang diatasnya berisi bangunan.


- Lahan terbuka adalah lahan yang belum ada bangunan diatasnya.
- Lahan kegiatan praktek adalah lahan yang di gunakan untuk pelaksanaan kegiatan praktek.
- Lahan pengembangan adalah lahan yang di butuhkan untuk pengembangan bangunan dan
kegiatan praktek.

b) Ruang

Secara umum jenis ruang di tinjau dari fungsinya dapat di kelompokkan dalam :

- Ruang pendidikan

Ruang pendidikan berfungsi untuk menampung proses kegiatan belajar mengajar teori dan praktek
antara lain : ruang perpustakaaan, ruang laboratorium, ruang kesenian, ruang olah raga, dan ruang
keterampilan.

- Ruang administrasi

Ruang administrasi berfungsi untuk melaksanakan berbagai kegiatan kantor. Ruang administrasi
terdiri dari : ruang kepala sekolah, ruang tata usaha, ruang guru, dan gudang.

- Ruang penunjang

Ruang penunjang berfungsi untuk menunjang kegiatan yang mendukung proses kegiatan belajar
mengajar antara lain : ruang ibadah, ruang serbaguna, ruang koperasi sekolah, ruang UKS, ruang
OSIS, ruang WC / kamar mandi, dan ruang BP.

c) Perabot

Jenis perabot sekolah di kelompokkan menjadi 3 macam :

- Perabot pendidikan adalah semua jenis mebel yang di gunakan untuk proses kegiatan belajar
mengajar.

- Perabot administrasi adalah perabot yang di gunakan untuk mendukung kegiatan kantor.

- Perabot penunjang perabot yang di gunakan atau di butuhkan dalam ruang penunjang. Seperti
perabot perpustakaan, perabot UKS, perabot OSIS.

d) Alat dan Media Pendidikan


Setiap mata pelajaran sekurang – kurangnya memiliki satu jenis alat peraga praktek yang sesuai
dengan keperluan pendidikan dan pembelajaran, sehingga dengan demikian proses pembelajaran
tersebut akan berjalan dengan optimal.

e) Buku atau Bahan Ajar

Bahan ajar adalah sekumpulan bahan pelajaran yang di gunakan dalam kegiatan proses belajar
mengajar.

2.4. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan


Pada garis besarnya, manajemen sarana dan prasarana meliputi 5 hal, yaitu :

a) Penentuan Kebutuhan

Sebelum mengadakan alat-alat tertentu atau fasilitas yang lain lebih dahulu harus melalui prosedur
penelitian yaitu melihat kembali kekayaan yang telah ada. Dengan demikian baru bisa ditentukan
sarana apa yang diperlukan berdasarkan kepentingan pendidikan di sekolah itu.

b) Proses Pengadaan

Pengadaan adalah kegiatan untuk menghadirkan prasarana dan sarana pendidikan dalam rangka
menunjang pelaksanaan tugas-tugas sekolah. Pengadaan prasarana dan sarana pendidikan dapat
dilaksanakan dengan cara : pembelian, buatan sendiri, penerimaan hibah atau bantuan, penyewaan,
peminjaman, dan pendaurulangan.

Pengadaan prasarana dan sarana pendidikan di suatu lembaga pendidikan atau sekolah dapat
dilakukan dengan dana rutin, dana dari masyarakat atau dana bantuan dari pemerintah daerah atau
anggota masyarakat lainnya.

c) Pemakaian

Dari segi pemakaian (penggunaan) terutama sarana alat perlengkapan dapat dibedakan atas :

- Barang habis dipakai.


- Barang tidak habis dipakai.
Penggunaan barang habis dipakai harus secara maksimal dan dipertanggung jawabkan pada tiap
triwulan sekali. Sedangkan penggunaan barang tetap dipertanggung jawabkan satu tahun sekali, maka
perlu pemeliharaan dan barang-barang itu disebut barang inventaris.
d) Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan secara continue terhadap semua barang-barang inventaris yang kadang-
kadang dianggap sebagai suatu hal yang sepele, padahal pemeliharaan ini merupakan suatu tahap
kerja yang tidak kalah pentingnya dengan tahap-tahap yang lain dalam administrasi sarana dan
prasarana. Sarana dan prasarana yang sudah dibeli dengan harga mahal apabila tidak dipelihara maka
tidak dapat dipergunakan.

Pelaksanaan pemeliharaan barang inventaris meliputi:

- Perawatan.
- Pencegahan kerusakan.
- Penggantian ringan.

e) Pengurusan dan Pencatatan

Untuk keperluan pengurusan dan pencatatan ini disediakan instrumen administrasi berupa
inventarisasi.

KESIMPULAN

administrasisarana dan prasarana pendidikan itu adalah semua komponen yang sacaralangsung
maupun tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan untukmencapai tujuan dalam
pendidikan itu sendiri. Administrasi sarana dan prasarana sendiri mempunyai peranan yang sangat
penting bagi terlaksananya proses pembelajaran di sekolaah serta menunjang tercapainya tujuan
pendidikan di sebuah sekolah baik tujuan secara khusus maupun tujuan secara umum.

Adapun macam-macam sarana dan prasarana yang di perlukan di sekolah demikelancaran dan
keberhasilan kegiatan proses pendidikan sekolah antara lain:

- Lahan
- Ruang
- Perabot
- Alat dan Media Pendidikan
- Buku atau Bahan Ajar

DAFTAR PUSTAKA
• http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2178756-administrasi-sarana-dan-prasarana/
• http://rafafarllyblue.blogspot.com/2009/05/administrasi-sarana-dan-prasarana.html
• http://www.sekolahdasar.net/2010/07/administrasi-sarana-dan-prasarana.html
• Http://Media.Diknas.Go.Id
ADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN

Secara Etimologis (bahasa) prasarana berarti alat tidak langsung untukmencapai


tujuan dalam pendidikan. misalnya: lokasi/tempat, bangunan sekolah,lapangan olahraga, uang
dsb. Sedangkan sarana berarti alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan. misalnya;
Ruang, Buku, Perpustakaan, Laboratorium dsb.

Dengan demikian dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa Administrasi sarana dan
prasarana pendidikan itu adalah semua komponen yang sacara langsung maupun tidak
langsung menunjang jalannya proses pendidikan untuk mencapai tujuan dalam pendidikan itu
sendiri. Menurut keputusan menteri P dan K No 079/ 1975, sarana pendididkan terdiri dari 3
kelompok besar yaitu :

a. Bangunan dan perabot sekolah

b. Alat pelajaran yang terdiri dari pembukuan , alat-alat peraga dan laboratorium.

c. Media pendidikan yang dapat di kelompokkan menjadi audiovisual yang menggunakan alat
penampil dan media yang tidak menggunaakan alat penampil.[1]

Secara micro (sempit) kepala sekolahlah yang bertanggung jawab atas pengadaan
sarana dan prasarana pendidikan yang di perlukan di sebuah sekolah.

Sedangkan administrasi sarana dan prasarana itu sendiri mempunyai peranan yang
sangat penting bagi terlaksananya proses pembelajaran di sekolaah serta menunjang
tercapainya tujuan pendidikan di sebuah sekolah baik tujuan secara khusus maupun tujuan
secara umum.

Terdapat beberapa pemahaman mengenai administrasi sarana dan prasarana di


antaranya adalah :

a. Berdasarkan konsepsi lama dan modern

Menurut konsepsi lama administrasi sarana dan prasarana itu di artikan sebagai
sebuah system yang mengatur ketertiban peralatan yang ada di sekolah . Menurut
konsepsi modern administrasi sarana dan prasarana itu adalah suatu proses seleksi dalam
penggunaan sarana dan prasarana yang ada di sekolah. Guru menurut konsepsi lama
bertugas untuk mengatur ketertiban penggunaan sarana sekolah, menurut konsepsi
modern guru bertugas sebagai administrator dan bertanggung jawab kepada kepala
sekolah.

b. Berdasarkan pandangan pendekatan operasional tertentu

1. Seperangkat kegiatan dalam mempertahankan ketertiban penggunaan sarana dan


prasarana di sekolah melalui penggunaan di siplin (pendekatan otoriter )
2. Seperangkat kegiatan untuk mempertahankan ketertiban sarana dan prasarana sekolah
dengan melalui pendekatan intimidasi
3. Seperangkat kegiatan untuk memaksimalkan penggunaan sarana dan prasarana sekolah
dalam proses pembelajaran (pendekatan permisif)
4. Seperangkat kegiatan untuk mengefektifkan penggunaan sarana dan prasarana sekolah
sesuai dengan program pembelajaran (pendekatan intruksional)
5. Seperangkat kegiatan untuk mengembangkan sarana dan prasarana sekolah
6. Seperangkat kegiatan untuk mempertahankan keutuhan dan keamanan dari sarana dan
prasarana yang ada di sekolah.

Pengertian lain dari administrasi sarana dan prasarana adalah suatu usaha yang di
arahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta
dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan dan
kelengkapan sarana yang ada.

Dengan demikian adminitrasi sarana dan prasarana itu merupakan usaha untuk
mengupayakan sarana dan alat peraga yang di butuhkan pada proses pembelajaran demi
lancarnya dan tercapainya tujuan pendidikan .

2.1 MACAM – MACAM SARANA DAN PRASARANA

Adapun macam-macam sarana dan prasarana yang di perlukan di sekolah


demi kelancaran dan keberhasilan kegiatan proses pendidikan sekolah adalah :

1. Ruang kelas: tempat siswa dan guru melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar.
2. Ruang perpustakaan: tempat koleksi berbagai jenis bacaan bagi siswa dan dari sinilah
siswa dapat menambah pengetahuan.
3. Ruang laboratorium ( tempat praktek) : tempat siswa mengembangkan pengetahuan
sikap dan keterampilan serta tempat meneliti dengan menggunakan media yang ada
untuk memecahkan suatu masalah atau konsep pengetahuan .
4. Ruang keterampilan adalah tempat siswa melaksanakan latihan mengenai keterampilan
tertentu.
5. Ruang kesenian: adalah tempat berlangsungnya kegiatan-kegiatan seni
6. Fasilitas olah raga: tempat berlangsungnya latihan-latihan olahraga.
v Pemeliharaan sarana dan prasarana

Untuk menyempurnakan pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana para ahli


menyarankan beberapa pedoman pelaksanaan administrasinya, diantaranya adalah
sebagai berikut :

a. Kepala sekolah tidak terlalu menyibukkan diri secara langsung dengan urusan
pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana pengajaran.
b. Melakukan sistem pencatatan yang tepat sehingga mudah di kerjakan.
c. Senantiasa di tinjau dari segi pelayanan untuk turut memperlancar pelaksanaan
program pengajaran.
Adapun masalah yang sering timbul dalam pemeliharaan sarana dan prasarana di
sekolah adalah pengrusakan yang di lakukan oleh siswa –siswa di sekolah itu sendiri.
Namun ada beberapa upaya yang bisa di lakukan dalam menangani masalah tersebut
diantaranya adalah :
1. Membangkitkan rasa memiliki sekolah pada siswa –siswi
2. Sarana dan prasarana sekolah di siapkan yang prima sehingga tidak mudah di rusak
3. Membina siswa untuk disiplin dengan cara yang efektif dan di terima oleh semua siswa
.
4. Memupuk rasa tanggung jawab kepada siswa untuk menjaga dan memelihara keutuhan
dari sarana dan prasarana sekolah yang ada.
Koordinasi dalam mengelola dan memelihara sarana dan prasarana sekolah agar
tetap prima adalah tugas utama dari administrator , oleh karena itu para petugas yang
berhubungan dengan sarana dan prasarana sekolah bertanggung jawab langsung kepada
kepala sekolah Adapun kebijaksanaan yang di perlukan dalam memelihara dan mengelola
sarana dan prasarana sekolah adalah :
1. Membina hubungan kerja sama yang baik dengan petugas
2. Memimpin kerja sama dengan staf yang membantu petugas.
3. Memberikan pelatihan pada petugas untuk peningkatan kerjanya.
4. Mengawasi pembaharuan dan perbaikan sarana dan prasarana
5. Mengadakan inspeksi secara periodik dan teliti terhadap sarana dan prasarana.

v Prinsip dan tata tertib.

Setiap sekolah memiliki prinsip-prinsip dan tata tertib mengenai penggunaan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah, hal itu bertujuan untuk mempermudah
administrator dalam mengawasi dan mengatur sarana dan prasarana yang ada di sekolah
tersebut.

2.2 KOMPONEN-KOMPONEN ADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA


PENDIDIKAN

2.2.1 LAHAN

Lahan yang di perlukan untuk mendirikan sekolah harus di sertai


dengan tanda bukti kepemilikan yang sah dan lengkap (sertifikat), adapun jenis
lahan tersebut harus memenuhi beberapa kriteria antara lain :
a. Lahan terbangun adalah lahan yang diatasnya berisi bangunan ,
b. Lahan terbuka adalah lahan yang belum ada bangunan diatasnya.
c. Lahan kegiatan praktek adalah lahan yang di gunakan untuk pelaksanaan kegiatan
praktek
d. Lahan pengembangan adalah lahan yang di butuhkan untuk pengembangan
bangunan dan kegiatan praktek.
Lokasi sekolah harus berada di wilayah pemukiman yang sesuai dengan
cakupan wilayah sehingga mudah di jangkau dan aman dari gangguan bencana alam
dan lingkungan yang kurang baik.

2.2.2 RUANG

Secara umum jenis ruang di tinjau dari fungsinya dapat di kelompokkan dalam

a. Ruang pendidikan
Ruang pendidikan berfungsi untuk menampung proses kegiatan belajar mengajar
teori dan praktek antara lain :

1. Ruang teori sejumlah rombel 4. Ruang perpustakaaan


2. Ruang Laaboraatorium 5. Ruang kesenian
3. Ruang Olah raga 6. Ruang keteraampilan

b. Ruang administrasi

Ruang Administrasi berfungsi untuk melaksanakan berbagai kegiatan kantor.


Ruang administrasi terdiri dari :

1. Ruang kepala sekolah 3. Ruang tata usaha


2. Ruang guru 4. Gudang

c. Ruang penunjang

Ruang penunjang berfungsi untuk menunjang kegiatan yang mendukung proses


kegiatan belajar mengajar antara lain :

1. Ruang Ibadah 5. Ruang serbaguna


2. Ruang koperasi sekolah 6. Ruang UKS
3. Ruang OSIS 7. Ruang WC/ kamar mandi
4. Ruang BP

2.2.3 PERABOT

Secara umum perabot sekolah mendukung 3 fungsi yaitu : fungsi


pendidikan, fungsi administrasi, fungsi penunjang. Jenis perabot sekolah
di kelompokkan menjadi 3 macam :

a. Perabot pendidikan

Perabot pendidikan adalah semua jenis mebel yang di gunakan untuk proses
kegiatan belajar mengajar. Adapun Jenis, bentuk dan ukurannya mengacu
pada kegiatan itu sendiri.
b. Perabot administrasi

Perabot administrasi adalah perabot yang di gunakan untuk mendukung


kegiatan kantor. jenis perabot ini hanya tidak baku / terstandart secara
internasional.

c. Perabot penunjang

Perabot penunjang adalah perabot yang di gunakan / di butuhkan dalam ruang


penunjang. seperti perabot perpustakaan, perabot UKS, perabot OSIS dsb.

2.2.4 ALAT DAN MEDIA PENDIDIKAN

Setiap mata pelajaran sekurang – kurangnya memiliki satu jenis


alat peraga praktek yang sesuai dengan keperluan pendidikan dan
pembelajaran, sehingga dengan demikian proses pembelajaran tersebut akan
berjalan dengan optimal.

2.2.5 BUKU ATAU BAHAN AJAR

Bahan ajar adalah sekumpulan bahan pelajaran yang di gunakan dalam


kegiatan proses belajar mengajar. Bahan ajar ini terdiri dari

a. BUKU PEGANGAN

Buku pegangan di gunakan oleh guru dan peserta didik sebagai acuan dalam
pembelajaran yang bersifat Normatif, adaptif dan produktif.

b. BUKU PELENGKAP

Buku ini di gunakan oleh guru untuk memperluas dan memperdalam


penguasaan materi

c. BUKU SUMBER

Buku ini dapat di gunakan oleh guru dan peserta didik untuk
memperoleh kejelasan informasi mengenai suatu bidang ilmu / keterampilan.
d. BUKU BACAAN

Buku ini dapat di gunakan oleh guru dan peserta didik sebagai bahan bacaan
tambahan (non fiksi) untuk memperluas pengetahuan dan wawasan serta
sebagai bahan bacaan (fiksi ) yang bersifat relatif.[4]

2.3 HUBUNGAN ANTARA SARANA DAN PRASARANA DENGAN PROGRAM


PENGAJARAN

Jenis peralatan dan perlengkapan yang di sediakan di sekolah dan cara-


cara pengadministrasiannya mempunyai pengaruh besar terhadap proses
belajar mengajar.

Persediaan yang kurang dan tidak memadai akan menghambat proses


belajar mengajar , demikian pula administrasinya yang jelek akan mengurangi
kegunaan alat-alat dan perlengkapan tersebut, sekalipun peralatan dan
perlengkapan pengajaran itu keadaannya istimewa. Namun yang lebih penting dari itu
semua adalah penyediaan sarana di sekolah di sesuaikan dengan kebutuhan anak
didik serta kegunaan hasilnya di masa mendatang.

2.4 PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN

Pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan atau pencegahan dari kerusakan


suatu barang, sehingga barang tersebut selalu dalam kondisi baik dan siap pakai.

Pemeliharaan dilakukan secara continue terhadap semua barang-barang


inventaris kadang-kadang dianggap sebagai suatu hal yang sepele, padahal
pemeliharaan ini merupakan suatu tahap kerja yang tidak kalah pentingnya engan tahap-
tahap yang lain dalam administrasi sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana yang
sudah dibeli dengan harga mahal apabila tidak dipelihara maka tidak dapat
dipergunakan.

Pemeliharaan dimulai dari pemakai barang, yaitu dengan berhati-hati dalam


menggunakannya. Pemeliharaan yang bersifat khusus harus dilakukan oleh petugas
professional yang mempunyai keahlian sesuai dengan jenis barang yang dimaksud.
Pelaksanaan barang inventaris meliputi:
a. Perawatan
b. Pencegahan kerusakan
c. Penggantian ringan
Pemeliharaan berbeda dengan rehabilitasi, rehabilitasi adalah perbaikan berskala
besar dan dilakukan pada waktu tertentu saja.

2.5 FUNGSI ADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA

Selain memberi makna penting bagi terciptanya dan terpeliharanya


kondisi sekolah yang optimal administrasi sarana dan prasarana sekolah
berfungsi sebagai:
a. Memberi dan melengkapi fasilitas untuk segala kebutuhan yang di perlukan dalam
proses belajar mengajar.
b. Memelihara agar tugas-tugas murid yang di berikan oleh guru dapat terlaksana
dengan lancar dan optimal.

Fungsi administrasi yang di pandang perlu dilaksanakan secara khusus oleh


kepala sekolah adalah :

2.5.1 Perencanaan

Perencanaan dapat di pandang sebagai suatu proses penentuan dan penyusunan


rencana dan program-program kegiatan yang akan di lakukan pada masa yang akan
datangsecara terpadu dan sistematis berdasarkan landasan ,prinsip-prinsip dasardan
data atau informasi yang terkait serta menggunakan sumber-sumber daya lainnya
dalam rangka mencapai tujuan yang telah di tetapkan sebelumnya.

Rencana tersebut hendaknya memiliki sifat-sifat sbb

1. Harus jelas

Kejelasan ini harus terlihat pada tujuan dan sasaran yang hendak di capai, jenis
dan bentuk, tindakan (kegiatan) yang akan di laksanakan, siapa pelaksananya,
prosedur, metode dan teknis pelaksananya, bahan dan peralatan yang di perlukan
serta waktu dan tempat pelaksanaan
2. Harus realistis

Hal ini mengandung arti bahwa ;

a. rumusan, tujuan serta target harus mengandung harapan yang memungkinkan


dapat di capai baik yang menyangkut aspek kuantitatif maupun kualitatifnya.
Untuk itu harapan tersebut harus di susun berdasarkan kondisi dan
kemampuan yang di miliki oleh sumberdaya yang ada.
b. jenis dan bentuk kegiatan harus relevan dengan tujuan dan target yang hendak
di capai.
c. prosedur, metode dan teknis pelaksanaan harus relevan dengan tujuan
yangnhendak di capai serta harus memungkinkan kegiatan yang telah di pilih
dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
d. Sumberdaya manusia yang akan melaksanakan kegiatan tersebut harus
memiliki kemampuan dan motivasi serta aspek pribadi lainnya yang
memungkinkan terlaksananya tugas dan kegiatan yang menjadi tanggung
jawabnya .
3. Rencana harus terpadu

a. rencana harus memperlihatkan unsur-unsurnya baik yang bersifat insani


maupun non insani sebagai komponen-komponen yang bergantung satu sama
sama lain., berinteraksi dan bergerak bersama secara sinkron kearah
tercapainya tujuan dan target yang telah di tetapkan sebelumnya.

b. rencana harus memiliki tata urut yang teratur dan di susun berdasarkan skala
prioritas.

2.5.2 Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah suatu proses yang menyangkut perumusan dan


rincian pekerjaan dan tugas serta kegiatan yang berdasarkan struktur organisasi formal
kepada orang-orang yang memiliki kesanggupan dan kemampuan melaksanakan nya
sebagai prasyarat bagi terciptanya kerjasama yang harmonis dan optimal ke arah
tercapainya tujuan secara efektif dan efisien. Pengorganisasian ini meliputi langkah-
langkah antara lain :
a. Mengidentifikasi tujuan-tujuan dan sasaran yang telah di tetapkan sebelumnya.
b. Mengkaji kembali pekerjaan yang telah di rencanakan dan merincinya menjadi
sejumlah tugasdan menjabarkan menjadi sejumlah kegiatan.
c. Menentukan personil yang memiliki kesanggupan dan kemampuan untuk
melaksanakan tugas dan kegiatan tersebut.
d. Memberikan informasi yang jelas kepada guru tentang tugas kegiatan yang harus di
laksanakan, mengenai waktu dan tempatnya, serta hubungan kerja dengan pihak
yangn terkait.
2.5.3 Menggerakkan

Fungsi ini menyangkut upaya kepala sekolah untuk memberikan


pengaruhpengaruh yang dapat menyebabkan guru tergerak untuk melaksanakan tugas
dan kegiatannya secara bersama-bersama dalam rangka mencapai tujuan secara efektif
dan efisien.

2.5.4 Memberikan arahan

Fungsi ini menyangkut upaya kepala sekolah untuk memberikan informasi,


petunjuk, serta bimbingan kepada guru yang di pimpinnya agar terhindar dari
penyimpangan, kesulitan atau kegagalan dalam melaksanakan tugas. Fungsi ini
berlaku sepanjang proses pelaksanaan kegiatan.

2.5.5 Pengkoordinasian

Fungsi ini menyangkut upaya kepala sekolah untuk menyelaraskan gerak


langkah dan memelihara prinsip taat asas (konsisten) pada setiap dan seluruh guru
dalam melaksanakan seluruh tugas dan kegiatannya agar dapat tujuan dan sasaran
yang telah di rencanakan .Hal ini di lakukan oleh kepala sekolah melalui pembinaan
kerja sama antar guru, dan antar guru dengan pihak-pihak luar yang terkait. Di
samping itu penyelarasan dan ketaatan pada sas diupayakan agar fungsi yang satu
gengan yang lainnya dapat mercapai dan memenuhi target yang di tetapkan
sebelumnya.

2.5.6 Pengendalian

Fungsi ini mencakup upaya kepala sekolah untuk:


a. Mengamati seluruh aspek dan unsur persiapan dan pelaksanaan program-program
kegiatan yang telah di rencanakan
b. Menilai seberapa jauh kegiatan-kegiatan yang ada dapat mencapai sasaran-sasaran
dan tujuan.
c. Mengidentifikasi permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan kegiatan beserta
faktor-faktor penyebabnya.
d. Mencari dan menyarankan atau menentukan cara-cara pemecahan masalah-masalah
tersebut.
e. Mengujicobakan atau menerapkan cara pemecahan masalah yang telah dipilih guna
menghilagkan atau mengurangi kesenjangan antara harapan dan kenyataan.
Dengan demikian dalam melaksanakan fungsi ini kepala sekolah dapat
menggunakan sekurang-kurangnya 3 pendekatan yaitu :
a. Pengendalian yang bersifat pencegahan
b. Pengendalian langsung
c. Pengendalian yang bersifat perbaikan.

2.5.7 Inovasi

Fungsi ini menyangkut upaya kepala sekolah untuk menciptakan


kondisikondisi yang memungkinkan diri para guru untuk melakukan tindakantindakan
atau usaha-usaha yang bersifat kreatif inovatif.dengan demikian kepala sekolah dan
guru-guru perlu mencari atau menciptakan cara-cara kerja atau hal-hal yang baru yang
lebih sesuai dengan kebutuhan. Sekurangkurangnya mereka di harapkan mampu dan
mau memodifikasi hal-hal atau cara-cara yang lebih baik atau lebih efektif dan
efisien, agar pembaharuan pendidikan dapat muncul dari warga sekolah ,hal ini juga
akan menumbuhkan sikap dan daya kreatif warga sekolah itu sendiri.

Dalam melakukan fungsi ini kepala sekolah perlu memperhatikan hal-hal


sebagai berikut:

a. Harus di sadari bahwa sesuatu yang baru belum tentu lebih baik dari yang lama.
b. Jika mampu menemukan atau menciptakan sesuatu hal atau cara baru, ia tidak perlu
memandang rendah yang lama
c. Perlu di konsultasikan kepada pihak-pihak yang berwenang.
2.6 TUJUAN ADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA

Adapun yang menjadi tujuan dari administrasi saran dan prasarana adalah tidak
lain agar semua kegiatan tersebut mendukung tercapainya tujuan pendidikan.
Administrasi sarana dan prasarana semakin lama di rasakan semakin rumit karena
pendidikan juga menyangkut masyarakat atau orang tua murid, yang terlibat langsung
dalam pendidkan tersebut. Oleh karena itu apabila administrasi sarana dan prasarana
berjalan dengan baik maka semakin yakin pula bahwa tujuan pendidikan akan tercapai
dengan baik.

Mengingat sekolah itu merupakan subsistem pendidikan nasional maka tujuan


dari administrasi sarana dan prasarana itu bersumber dari tujuan pendidikan nasional itu
sendiri . sedangkan subsistem administrasi sarana dan prasarana dalam sekolah
bertujuan untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan sekolah tersebut, baik tujuan
khusus maupun tujuan secara umum.

Adapun tujuan dari administrasi sarana dan prasarana itu adalah :

1. mewujudkan situasi dan kondisi sekolah yang baik sebagai lingkungan belajar
maupun sebagai kelompok belajar ,yang memungkinkan peserta didik untuk
mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
2. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi
dalam pembelajaran
3. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan
memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan
intelektual siswa dalam proses pembelajaran
4. Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi,
budaya serta sifat- sifat individunya.
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari makalah ini adalah :


3.1.1 Administrasi sarana dan prasarana adalah suatu usaha yang di arahkan untuk
mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat
memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan dan
kelengkapan sarana yang ada.
3.1.2 Adapun masalah yang sering timbul dalam pemeliharaan sarana dan prasarana di
sekolah adalah pengrusakan yang di lakukan oleh siswa –siswa di sekolah itu
sendiri.
3.1.3 Adapun yang menjadi tujuan dari administrasi saran dan prasarana adalah agar
semua kegiatan administrasi sarana dan prasarana mendukung tercapainya tujuan
pendidikan
3.1.4 Tujuan dari administrasi sarana dan prasarana itu bersumber dari tujuan pendidikan
nasional.
3.2 Saran
3.2.2 Sebagai seorang personal administrasi pendidikan berusahalah untuk belajar dan
belajar lagi lebih giat dalam memahami dan mendalami administrasi sarana dan
prasarana demi terwujudnya tujuan dari pendidikan nasional
3.2.3 Agar kita tidak ketinggalan maka kita harus aktif mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan yang semakin lama semakin berkembang seiring dengan
perkembangan zaman supaya tidak gaptek ( gagap teknologi ) .
LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam dunia pendidikan, terdapat beberapa komponen pendidikan yang sangatlah
berperan sebagai penunjang kegiatan pembelajaran baik secara langsung maupun tidak
langsung. Salah satu komponen terpenting adalah sarana dan prasarana pendidikan.
Administrasi sarana dan prasarana pendidikan merupakan hal yang sangat menunjang
bagi tercapainya tujuan dari pendidikan. Proses belajar mengajar akan semakin sukses bila
sarana dan prasarana pendidikan memadai. Untuk itu sarana dan prasarana pendidikan harus
selalu lengkapi. Pemerintah selalu berupaya untuk secara terus menerus melengkapi sarana
dan prasarana pendidikan bagi seluruh jenjang dan tingkat pendidikan.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai administrasi sarana dan prasarana pendidikan
agar proses pendidikan dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

A. PENGERTIAN ADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN


Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung
dipergunakan dan menunjang proses pendidikan khususnya proses belajar mengaja.
Contohnya: gedung, ruang kelas, meja, kursi. Prasarana pendidikan adalah fasilitas yang
secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan, tetapi dapat dimanfaatkan
untuk proses belajar. Contohnya: taman sekolah untuk pengajaran biologi.
Menurut rumusan Tim Penyusun Pedoman Pembakuan Media Pendidikan Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, maka yang dimaksud dengan:
“Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar
baik yang bergerak maupun tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan
dengan lancer, teratur, efektif dan efisien.”
Administrasi Sarana dan Prasarana pendidikan merupakan seluruh proses yang
direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan
secara kontinu terhadap benda-benda pendidikan, agar senantiasa siap pakai (ready for use)
dalam PBM sehingga PBM semakin efektif dan efisien guna membantu tercapainya tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan.
Fasilitas atau benda-benda pendidikan dapat ditinjau dari fungsi, jenis dan sifatnya.

1. Ditinjau dari fungsinya terhadap proses belajar mengajar.

Sarana pendidikan yang berfungsi langsung dalam proses pembelajaran, seperti alat
pelajaran, alat peraga, dan media pembelajaran.
Prasarana pendidikan berfungsi tidak langsung , seperti gedung, tanaman, halaman.

2. Ditinjau dari jenisnya yaitu:

Fasilitas fisik, yakni segala sesuatu yang berwujud benda mati yang mempunyai peran untuk
memudahkan dan melancarkan suatu usaha, seperti kendaraan, computer, mesintulis, dan
sebagainya.
Fasilitas non fisik, segala sesuatu yang bersifat mempermudah suatu kegiatan, seperti
manusia, jasa, uang.

3. Ditinjau dari sifat barangnya


a. Barang tak bergerak dikelompokkan menjadi barang habis pakai, seperti kapur tulis, tinta,
kertas, penghapus dan sebagainya. Barang tak habis pakai, seperti computer, mesin tulis,
kendaraan dan sebagainya.
b. Barang tidak bergerak yaitu barang yang tidak berpindah-pindah letaknya atau tidak bisa
dipindahkan, seperti gedung, sumur dan sebagainya.
Selanjutnya dilihat dari komponennya, media terdiri dari dua bagian pokok yaitu
hardware dan software
1. Hardware atau perangkat keras adalah penampil software. Misalnya: pesawat radio, tape
recorder, proyektor slide, proyektor film, dan sebagainya.
2. Software atau perangkat lunak adalah bahan atau program yang ditampilkan dengan
hardware, misalnya: kaset, piringan hitam, slide, film, skrip rekaman, dan sebagainya.
B. RUANG LINGKUP
Secara kronologis-operasional kegiatan administrasi sarana dan prasarana pendidikan
meliputi
1. Perencanaan Pengadaan Barang
2. Prakualifikasi Rekanan
3. Pengadaan barang
4. Penyimpanan, Inventarisasi, Penyaluran
5. Pemeliharaan, Rehabilitasi
6. Penghapusan dan Penyingkiran
7. Pengendalian
Dalam keseluruhan rangkaian kegiatan tersebut harus merupakan satu kesatuan yang
harmonis dan dalam sistematika kerjanya harus dihindarkan dari timbulnya kesimpangsiuran
dan tumpang tindih dalam wewenang, tanggung jawab, dan pengawasan guna menghindari
timbulnya pemborosan biaya, tenaga, dan waktu.
1. Perencanaan Pengadaan Barang
Suatu kegiatan administrasi yang baik dan tidak gegabah harus diawali dengan suatu
perencanaan yang matang dan baik dilaksanakan demi menghindari kesalahan dan kegagalan
yang tidak diinginkan. Perencanaan yang baik berdasarkan kebutuhan dan disesuaikan
dengan tersedianya dana dan tingkat kepentingannya
2. Prakualifikasi Rekanan
Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan melalui pembelian dengan sistem
lelang/tender yang didikuti para rekanan /pemborong, untuk menghindari penyalahgunaan
spekulasi, manipulasi serta perbuatan-perbuatan penyimpangan lainnya. Yang dapat
mengikuti tender hanyalah rekanan yang terpercaya. Untuk memperoleh rekanan-rekanan
yang terpercaya, dilakukan prakualifikasi.
3. Pengadaan barang
Pengadaan merupakan segala kegiatan untuk menyediakan semua keperluan
barang/benda/jasa bagi keperluan pelaksanaan tugas.[6]Pengadaan sarana dan prasarana
pendidikan dilakukan seebagai berikut:
a. Pengadaan tanah, dilaksanakan dengan cara membeli, menerima hibah, menerima hak pakai
atau menukar.
b. Pengadaan bangunan, dilaksanakan dengn mendirikan bangunan baru, membeli, menyewa,
menerima hibah atau menukar.
c. Pengadaan perabot, dilakukan dengan membeli, membuat sendiri atau menerima bantuan
dari donator seperti BP3.
d. Pengadaan Kendaraan,pengadaan kendaraan untuk sekolah telah dilakukan oleh pemerintah
pusat. Contoh: kendaraan bermotor seperti mobil, sepeda motor dan untuk kendaraan tak
bermotor seperti sepeda, gerobak, becak.
e. Pengadaan sarana Pendidikan (alat pelajaran, alat peraga, media pembelajaran), Alat Kantor
(mesin ketik, mesin hitung dan sebagainya) dan Alat Tulis Kantor ( kertas, tinta, map dan
sebagainya) diadakan sesuai ketentuan yang berlaku, yaitu dengan jumlah besar tertentu
melalui lelang/tender melalui rekanan. Jika kekurangan alat tulis kantor dalam jumlah kecil
dapat dibeli melalui dana taktis. Pengadaan buku-buku atau benda-benda grafis lainnya dapat
diadakan dengan membuat sendiri, menerima bantuan, hadiah, hibah.
Pengadaan sarana pendidikan ada beberapa kemungkinan yang bisa ditempuh:[7]
a. Pembelian dengan biaya pemerintah
b. Pembelian dengan biaya SPP
c. Bantuan dari BP3 dan,
d. Bantuan dari masyarakat lainnya.
4. Penyimpanan
Penyimpanan yaitu menampung/mewadahi hasil pengadaan barang-barang demi
keamanannya, baik yang belum maupun yang didistribusikan. Kegiatan penyimpanan
meliputi menerima barang, menyimpan barang dan mendistribusikan barang, sesuai ICW
(Indische Comptabilitietswet) atau Undang-Undang Perbendaharaan Indonesia Pasal 55 dan
57.
Untuk keperluan penyimpanan barang biasanya digunakan gudang. Untuk
mempersiapkan gudang perlu diperhatikan lokasi, konstruksi, macam/bentuk/sifat dan
ketentuan tata letak barang di dalanya sesuai jenis dan sifat barangnya.
5. Inventarisasi
Inventarisasi berasal dari kata “inventaris” (Latin: inventarium) yang berarti daftar
barang-barang, bahan, dan sebagainya. Jadi Inventarisasi merupakan kegiatan untuk mencatat
dan menyusun daftar barang-barang/bahan yang ada secara teratur menurut ketentuan yang
berlaku.
Inventarisasi dilakukan untuk penyempurnaan pengurusan dan pengawasan yang efektif
terhadap barang-barang milik Negara (atau swasta), dan juga memberikan masukan bagi
efektivitas pengelolaan sarana dan prasarana, seperti perencanaan
6. Penyaluran
Penyaluran merupakan kegiatan yang menyangkut pemindahan barang dan tanggung
jawab dari instansi/pemegang yang satu kepada instansi/pemegang yang lain. Kegiatan
penyaluran barang yang baik meliputi penyusunan alokasi, pengiriman barang (untuk pusat-
pusat penyalur) dan penyerahan barang.

a. Penyusunan alokasi, dilakukan untuk menghindari pemborosan dalam


pendistribusian barang sehingga merata dan seimbang dengan kebutuhan.
b. Pengiriman barang yang dilakukan dari pusat-pusat penyalur barang.
c. Penyerahan Barang, dalam penyerahan barang jangan lupa untuk mengisi daftar
penyerahan barang, surat pengantar, faktur, tanda terima penyerahan barang, biaya
pengiriman jika ada dan sebagainya.

7. Pemeliharaan
Pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan atau pencegahan dari kerusakan suatu
barang, sehingga barang tersebut selalu dalam kondisi baik dan siap pakai. Kegiatan
pemeliharaan ini sangatlah penting agar barang-barang yang dipakai dapat terawat dengan
baik.
Barang-barang yang ada perlu dirawat secara baik dan kontinu untuk menghindarkan
dari perusakan. Dengan demikian kegiatan rutin untuk mengusahakan agar barang tetap
dalam keadaan baik dan berfungsi baik pula (running well), disebut pemeliharaan atau
perawatan (servis)
Proses pemeliharaan dimulai dari pemakai barang itu sendiri, yaitu dengan berhati-hati
dalam menggunakannya. Pemeliharaan yang bersifat khusus harus dilakukan oleh petugas
professional yang mempunyai keahlian sesuai dengan jenis barang.
8. Rehabilitasi
Rehabilitasi merupakan kegiatan untuk memperbaiki barang dari kerusakan dengan
tambal sulam atau penggantian suku cadangnya agar barang tersebut dapat dipergunakan lagi
sehingga mempunyai daya pakai yang lebih lama
Barang-barang yang ada meskipun sudah dilakukan pemeliharaan dengan baik secara
berkala, namun tidak luput dari kerusakan. Kerusakan tersebut terjadi sebagai akibat keausan
atau kerusakan suku cadangnya karena gesekan, benturan, lapuk karena karatan dan
sebagainya. Untuk itulah perlu adanya rehabilitasi.
9. Penghapusan dan Penyingkiran
Penghapusan merupakan suatu proses kegiatan yang bertujuan untuk mengeluarkan
/menghilangkan barang-barang milik Negara dari daftar inventaris negara berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Apabila biaya rehabilitasi barang terlalu besar
sedangkan daya pakainya terlalu singkat maka barang tersebut lebih baik tidak dipakai lagi
dan dikeluarkan dari daftar inventaris.
Sebagai salah satu fungsi dari pengelolaan perlengkapan, penghapusan mempunyai arti:
1.) Mencegah atau sekkurang-kurangnya membatasi kerugian yang jauh lebih besar yang
disebabkan oleh:
a. Pengeluaran yang semakin besar untuk biaya perawatan dan perbaikan/pemeliharaan
terhadap barang yang semakin buruk kondisinya.
b. Pemborosan biaya untuk pengamanan barang-barang kelebihan atau barang lain yang karena
beberapa sebab, tidak dapat dipergunakan lagi.
2.) Meringankan beban kerja inventarisasi karena banyaknya barang-barang yang tinggal
menyusut.
3.) Membebaskan barang-barang dari tanggung jawab satuan organisasi atau lembaga yang
mengurusnya.
10. Pengendalian
Seluruh kegiatan administrasi Sarana dan Prasarana pendidikan masing-masing tidak
dapat lepas dari monitoring setiap saat oleh pemimpin organisasi serta senantiasa dan
diperhatikan kerjasamanya satu dengan yang lainnya. Seluruh kegiatan pengelolaan harus
selalu berjalan kompak, serempak dan terpadu.
Dalam pelaksanaan kegiatan pengendalian dapat disusun serangkaian kerja sebagai
berikut:
a. Mengikuti proses pengelolaan dari pengadaan sampai penghapusan.
b. Menyusun tata cara laporan baik lisan maupun tertulis.
c. Mengadakan konsultasi dengan pihak pimpinan bila terjadi atau akan terjadi penyimpangan
dalam pelksanaan, sekiranya penyimpangan ini menyangkut kebijakan.
d. Mengadakan konsultasi dengan pihak pelaksana fungsi masing-masing bila (kelihatan)
terjadi atau akan terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan yang bersifat teknis.
e. Mengadakan koordinasi antara fungsi perencanaan dan fungsi-fungsi lain.
f. Menyusun laporan menyeluruh secara periodik tentang pelaksanaan dari proses pengelolaan
yang terjadi dalam masing-masing fungsi.

C. FUNGSI DAN TUJUAN ADMINISTRASI SARANA


Manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertugas mengatur dan menjaga sarana dan
prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi secara optimal dan berarti pada
proses pendidikan.
Manajemen sarana dan prasarana yang baik diharapkan dapat menciptakan sekolah yang
bersih, rapi, indah sehingga menciptakan kondisi yang menyenangkan . selain itu
Administrasi sarana dan prasarana sekolah berfungsi untuk:
a. Memberi dan melengkapi fasilitas untuk segala kebutuhan yang diperlukan dalam proses
belajar mengajar.
b. Memelihara agar tugas-tugas murid yang di berikan oleh guru dapat terlaksana dengan lancar
dan optimal.
Adapun tujuan dari administrasi sarana dan prasarana itu adalah :
1. Mewujudkan situasi dan kondisi sekolah yang baik sebagai lingkungan yang memungkinkan
peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
2. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi dalam
pembelajaran
3. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan
memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan intelektual
siswa dalam proses pembelajaran.
4. Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta
sifat- sifat individunya.

KESIMPULAN
1. Administrasi Sarana dan Prasarana pendidikan merupakan seluruh proses yang direncanakan
dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu
terhadap benda-benda pendidikan, agar senantiasa siap pakai (ready for use) dalam PBM
sehingga PBM semakin efektif dan efisien guna membantu tercapainya tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan
2. Secara kronologis-operasional kegiatan administrasi sarana dan prasarana pendidikan
meliputi: perencanaan pengadaan barang, prakualifikasi rekanan, pengadaan barang,
penyimpanan, inventarisasi, penyaluran, pemeliharaan, rehabilitasi, penghapusan dan
penyingkiran, serta pengendalian.
3. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan berfungsi mengatur dan menjaga sarana dan
prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi secara optimal dan berarti pada
proses pendidikan.
Administrasi Sarana dan Prasarana

1. Pengertian
Administrasi sarana-prasarana merupakan keseluruhan proses pengadaan,
pendayagunaan, dan pengawasan prasarana dan peralatan yang digunakan untuk
menunjang pendidikan agar tujuan pendidikan tercapai secara efektif dan efisien. Fungsi
administrasi sarana dan prasarana, selain memberi makna penting bagi terciptanya dan
terpeliharanya kondisi sekolah yang optimal administrasi sarana dan prasarana sekolah
berfungsi untuk memberi dan melengkapi fasilitas untuk segala kebutuhan yang di
perlukan dalam proses belajar mengajar; memelihara agar tugas-tugas murid yang di
berikan oleh guru dapat terlaksana dengan lancar dan optimal.
Secara Etimologis (bahasa) prasarana berarti alat tidak langsung untuk mencapai
tujuan dalam pendidikan. Misalnya: lokasi/ tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga,
uang, dsb. Sedangkan sarana berarti alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan.
Misalnya: ruang, buku, perpustakaan, laboratorium, dsb. Dengan demikian dapat ditarik
suatau kesimpulan bahwa administrasi sarana dan prasarana pendidikan adalah semua
komponen yang secara langsung maupun tidak langsung menunjang jalannya proses
pendidikan untuk mencapai tujuan dalam pendidikan itu sendiri.
Menurut keputusan menteri P dan K No 079/ 1975, sarana pendidikan terdiri dari 3
kelompok besar yaitu:
a. Bangunan dan perabot sekolah.
b. Alat pelajaran yang terdiri dari pembukuan, alat-alat peraga dan laboratorium.
c. Media pendidikan yang dapat dikelompokkan menjadi audiovisual yang
menggunakan alat penampil dan media yang tidak menggunaakan alat penampil.
Secara mikro (sempit) kepala sekolahlah yang bertanggung jawab atas pengadaan
sarana dan prasarana pendidikan yang diperlukan sebuah sekolah. Sedangkan
administrasi sarana dan prasarana itu sendiri mempunyai peranan yang sangat penting
bagi terlaksananya proses pembelajaran di sekolaah serta menunjang tercapainya tujuan
pendidikan di sebuah sekolah baik tujuan secara khusus maupun tujuan secara umum.
Terdapat beberapa pemahaman mengenai administrasi sarana dan prasarana
diantaranya adalah:
a. Berdasarkan konsepsi lama dan modern
Menurut konsepsi lama administrasi sarana dan prasarana itu diartikan sebagai
sistem yang mengatur ketertiban peralatan sekolah. Menurut konsepsi modern
administrasi sarana dan prasarana itu adalah suatu proses seleksi dalam penggunaan
sarana dan prasarana yang ada di sekolah. Guru menurut konsepsi lama bertugas
untuk mengatur ketertiban penggunaan sarana sekolah, menurut konsepsi modern
guru bertugas sebagai administrator dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah.
b. Berdasarkan pandangan pendekatan operasional tertentu
a) Seperangkat kegiatan dalam mempertahankan ketertiban penggunaan sarana dan
prasarana di sekolah melalui penggunaan di siplin (pendekatan otoriter).
b) Seperangkat kegiatan untuk mempertahankan ketertiban sarana dan prasarana
sekolah dengan melalui pendekatan intimidasi.
c) Seperangkat kegiatan untuk memaksimalkan penggunaan sarana dan prasarana
sekolah dalam proses pembelajaran (pendekatan permisif) .
d) Seperangkat kegiatan untuk mengefektifkan penggunaan sarana dan prasarana
sekolah sesuai dengan program pembelajaran (p,endekatan intruksional).
e) Seperangkat kegiatan untuk mengembangkan sarana dan prasarana sekolah .
f) Seperangkat kegiatan untuk mempertahankan keutuhan dan keamanan dari sarana
dan prasarana yang ada di sekolah.

2. Kegiatan administrasi sarana dan prasarana


a. Penentuan Kebutuhan
Melaksanakan analisis kebutuhan, analisis anggaran, dan penyeleksian sarana
prasarana sebelum mengadakan alat-alat tertentu. Berikut adalah prosedur analisis
kebutuhan berdasarkan kepentingan pendidikan di sekolah.
a) Perencanaan pengadaan barang bergerak
- Barang yang habis dipakai, direncanakan dengan urutan sebagai berikut:
✓ Menyusun daftar perlengkapan yang disesuaikan dengan kebutuhan dari
rencana kegiatan sekolah.
✓ Memperkirakan biaya untuk pengadaan barang tersebut tiap bulan.
✓ Menyusun rencana pengadaan barang menjadi rencana triwulan dan
kemudian menjadi rencana tahunan.
- Barang tidak habis dipakai, direncanakan dengan urutan sebagai berikut:
✓ Menganalisis dan menyusun keperluan sesuai rencana kegiatan sekolah
serta memperhatikan perlengkapan yang masih ada dan dapat dipakai.
✓ Memperkirakan biaya perlengkapan yang direncanakan dengan
memperhatikan standar yang telah ditentukan.
✓ Menetapkan skala prioritas menurut dana yang tersedia, urgensi
kebutuhan dan menyusun rencana pengadaan tahunan.
b) Penentuan kebutuhan barang tidak bergerak
Pengadaan barang tidak bergerak meliputi pengadaan tanah dan bangunan,
direncanakan dengan urutan sebagai berikut:
- Mengadakan survei tentang keperluan bangunan yang akan direnovasi untuk
memperoleh data mengenai fungsi bangunan, struktur organisasi, jumlah
pemakai dan jumlah alat-alat/ perabot yang akan ditempatkan.
- Mengadakan perhitungan luas bangunan yang disesuaikan dengan kebutuhan
dan disusun atas dasar data survei.
- Menyusun rencana anggaran biaya yang disesuaikan dengan harga standar
yang berlaku di daerah yang bersangkutan.
- Menyusun pentahapan rencana anggaran biaya yang disesuaikan dengan
rencana pentahapan pelaksanaan secara teknis, serta memperkirakan anggaran
yang disediakan setiap tahun, dengan memperhatikan skala prioritas yang telah
ditetapkan, sesuai dengan kebijaksanaan departemen.
c) Perhitungan kebutuhan ruang belajar
Menghitung kebutuhan ruang belajar harus memperhatikan tambahan jumlah
siswa yang diperkirakan akan ditampung pada tahun yang akan datang. Perkiraan
tambahan jumlah siswa didasarkan pada anak usia sekolah yang akan ditampung
dan arus lulusan yang akan memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi
ditingkat propinsi/ kabupaten. Selain itu, juga perlu memperhatikan jumlah murid
yang keluar dari sekolah baik lulusan, pindahan, maupun putus sekolah.
Perhitungan kebutuhan ruang belajar/ guru tergantung dari jumlah tambahan
siswa, jumlah rata-rata murid untuk setiap rombongan belajar/ kelas, dan efisiensi
penggunaan ruang belajar.
d) Pengadaan sarana-prasarana
Pengadaan sarana-prasarana pendidikan merupakan upaya merealisasikan
rencana kebutuhan pengadaan perlengkapan yang telah disusun sebelumnya,
antara lain sebagai berikut.
- Pengadaan buku, alat, dan perabot dilakukan dengan cara membeli,
menerbitkan sendiri, dan menerima bantuan/ hadiah/ hibah.
- Pengadaan bangunan, dapat dilaksanakan dengan cara:
✓ membangun bangunan ✓ menerima hibah
baru; bangunan; dan
✓ membeli bangunan; ✓ menukar bangunan.
✓ menyewa bangunan;
- Pengadaan tanah, dapat dilakukan dengan cara membeli, menerima bahan,
menerima hak pakai, dan menukar.
e) Penggunaan dan pemeliharaan
Ada dua prinsip yang harus diperhatikan dalam pemakaian perlengkapan
pendidikan, yaitu prinsip efektivitas dan prinsip efisiensi. Prinsip efektivitas
berarti semua pemakaian perlengkapan pendidikan di sekolah harus ditujukan
semata-mata dalam memperlancar pencapaian tujuan pendidikan sekolah, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Adapun, prinsip efisiensi berarti, pemakaian semua perlengkapan pendidikan
secara hemat dan hati-hati sehingga semua perlengjkapan yang ada tidak mudah
habis, rusak, atau hilang. Pemeliharaan merupakan kegiatan yang terus-menerus
mengusahakan agar barang tetap dalam keadaan baik atau siap untuk dipakai.
Menurut kurun waktunya, pemeliharaan dibedakan dalam:
- Pemeliharaan sehari-hari, misalnya: mobil, mesin ketik, komputer, dsb.
- Pemeliharaan berkala, yaitu: dua bulan sekali, tiga bulan sekali, dsb.
f) Pengurusan dan pencatatan
Semua sarana prasarana harus diinventarisasi secara periodik, artinya secara
teratur dan tertib berdasarkan ketentuan atau pedoman yang berlaku. Melalui
inventarisasi perlengkapan pendidikan diharapkan dapat tercipta administrasi
barang, penghematan keuangan, dan mempermudah pemeliharaan dan
pengawasan. Apabila dalam inventarisasi terdapat sejumlah perlengkapan yang
sudah tidak layak pakai maka perlu dilakukan penghapusan.
g) Pertanggungjawaban (pelaporan)
Penggunaan sarana-prasarana inventaris sekolah harus
dipertanggungjawabkan dengan membuat laporan penggunaan barang-barang
tersebut yang ditujuakn kepada instansi terkait. Laporan tersebut sering disebut
dengan mutasi barang. Pelaporan dilakukan sekali dalam setiap triwulan,
terkecuali bila di sekolah itu ada barang rutin danbarang proyek maka pelaporan
pun seharusnya dibedakan.
3. Laboratorium
Laboratorium adalah tempat praktik dan menguji suatu hal yang berkenaan dengan
teori yang sedang dipelajari dan atau telah didapat atau dikuasainya. Di laboratorium
orang-orang dapat melakukan pengujian yang didukung dengan alat-alat uji dan bahan
uji. Beberapa macam laboratorium, seperti: laboratorium bahasa, IPA, IPS, komputer
(IT), dsb. Agar penggunaan laboratorium dapat tertib dan efektif maka diperlukan
adanya administrasi laboratorium yang antara lain sebagai berikut:
- Pengelola
- Ruang laboratorium
- Peralatan dan bahan laboratorium
- Pemeliharaan dan penempatan
- Tata tertib dan keamanan
- Kegiatan laboratorium
- Pelaporan
4. Perpustakaan
Perpustakaan merupakan jantungnya sebuah sekolah. Suatu sekolah dapat berkualitas
apabila sekolah tersebut dapat menyediakan, mengelola danmemanfaatkan perpustakaan
secara efektif. Perpustakaan adalah tempat menyediakan buku-buku bacaan, penunjang, dan
referensi lain baik berbentuk cetak maupun elektronik (books or nonbooks materials) yang
mendukung tercapainya tujuan pendidikan. Selain itu, perpustakaan juga merupakan tempat
kegiatan siswa belajar (membaca buku atau referensi lain dan atau memperhati tayangan
melalui media pembelajaran lainnya yang disediakan sehingga membantu keefektifan
kegiatan belajar mengajar. Untuk itu, di sekolah wajib diselenggarakan perpustakaan. Untuk
membantu penyelenggaraan perpustakaan yang efektif maka perlu diadakan administrasi
perpustakaan, yaitu:
- Pengelola
- Ruang perpustakaan
- Program kerja
- Perlengkapan, seperti:
✓ Kartu anggota perpustakaan
✓ Kartu peminjam
✓ Kartu katalog
✓ Katalog buku/ non-buku (media elektronik)

5. Peranan guru dalam administrasi sarana dan prasarana pendidikan


Peran guru dalam administrasi prasarana-sarana dimulai dari perencanaan,
pemanfaatan dan pemeliharaan, serta pengawasan penggunaan prasarana-sarana.
Sebagai pelaksana tugas pendidikan, guru juga mempunyai andil dalam administrasi
sarana dan prasarana pendidikan. Dalam hal ini, guru lebih banyak berhubungan dengan
sarana pengajaran, yaitu alat pelajaran, alat peraga, dan media pengajaran lainnya
dibandingkan dengan keterlibatannya dengan prasarana pendidikan yang tidak langsung
berhubungan.

Anda mungkin juga menyukai