I. PENDAHULUAN
Kata administrasi berasal dari bahasa latin “ad” dan “ministro”, yang mempunyai arti
“kepada” dan ”melayani”. Administrasi dapat diartikan pelayanan atau pengabdian kepada subyek
tertentu. Secara istilah administrasi yaitu upaya mencapai tujuan sacara efektif dan efisien dengan
memanfaatkan orang-orang dalam suatu pola kerjasama.
Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan
menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar seperti gedung, ruang kelas, meja-
kursi, alat-alat dan media pengajaran. Adapun yang dimaksud prasarana adalah fasilitas yang secara
tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran seperti halaman, kebun, taman
sekolah dan jalan menuju sekolah.
Menurut Ibrahim Bafadal (2003: 2), sarana pendidikan adalah “semua perangkatan peralatan,
bahan dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah”.
Wahyuningrum (2004: 5), berpendapat bahwa sarana pendidikan adalah “segala fasilitas yang
diperlukan dalam proses pembelajaran, yang dapat meliputi barang bergerak maupun barang tidak
bergerak agar tujuan pendidikan tercapai”.
Sedangkan menurut Tim Penyusun Pedoman Media Pendidikan Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar,
baik yang bergerak, maupun tidak bergerak, agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan
lancar, teratur, efektif dan efisien.
Jadi, administrasi sarana dan prasarana sekolah adalah seluruh proses kegiatan yang
direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan sungguh-sungguh serta pembinaan secara continue
terhadap benda-benda pendidikan agar senantiasa siap pakai dalam proses belajar mengajar sehingga
efektif dan efisien guna membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan didalam
sekolah.
KESIMPULAN
Administrasi sarana dan prasarana sekolah adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan
dan diusahakan secara sengaja dan sungguh-sungguh serta pembinaan secara continue terhadap
benda-benda pendidikan agar senantiasa siap pakai dalam proses belajar mengajar sehingga efektif
dan efisien guna membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan didalam sekolah.
Tujuan administrasi sarana prasarana sekolah adalah memberikan pelayanan secar
professional dibidang sarana dan prasarana pendidikan dalam rangka terselenggaranya proses
pendidikan secara efektif dan efesien.
Beberapa prinsip dasar pengelolaan sarana dan prasarana sebagai berikut: Lahan bangunan,
dan perlengkapan perabot sekolah harus: a). menggambarkan cita dan citra masyarakat, b). pancaran
keinginan bersama dan pertimbangan suatu tim ahli, c). di sesuaikan dan memadai bagi kepentingan
anak-anak didik, d). dll.
Perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan yaitu: Perencanaan pengadaan tanah
untuk gedung, bangunan gedung, pembangunan bangunan gedung, pengadaan perabot pelengkapan
sarana-prasarana, inventasisasi, pemeliharaan, penggunaan dan penghapusan sarana dan prasarana
pendidikan
Beberapa petunjuk teknis berkenaan dengan bagaimana menata sarana dan prasarana
pendidikan, yaitu: tata ruang dan bangunan sekolah, penataan perabotan dan perlengkapan sekolah.
2.1. Pengertian Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan
Secara etimologis (bahasa) prasarana berarti alat tidak langsung untukmencapai tujuan dalam
pendidikan. misalnya: lokasi/tempat, bangunan sekolah,lapangan olahraga, uang dsb.Sedangkan
sarana berarti alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan.misalnya; Ruang, Buku, Perpustakaan,
Laboratorium dsb.
Dengan demikian dapat di tarik suatau kesimpulan bahwa administrasisarana dan prasarana
pendidikan itu adalah semua komponen yang sacaralangsung maupun tidak langsung menunjang
jalannya proses pendidikan untukmencapai tujuan dalam pendidikan itu sendiri. Administrasi sarana
dan prasarana sendiri mempunyai peranan yang sangat penting bagi terlaksananya proses
pembelajaran di sekolaah serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan di sebuah sekolah baik
tujuan secara khusus maupun tujuan secara umum.
Dengan demikian adminitrasi sarana dan prasarana itu merupakan usaha untuk mengupayakan sarana
dan alat peraga yang di butuhkan pada proses pembelajaran demi lancarnya dan tercapainya tujuan
pendidikan .
a) Memberi dan melengkapi fasilitas untuk segala kebutuhan yang di perlukan dalam proses
belajar mengajar.
b) Memelihara agar tugas-tugas murid yang di berikan oleh guru dapat terlaksana dengan lancar
dan optimal.
2.3. Macam – Macam Sarana dan Prasarana
Adapun macam-macam sarana dan prasarana yang di perlukan di sekolah demikelancaran dan
keberhasilan kegiatan proses pendidikan sekolah antara lain:
a) Lahan
Lahan yang di perlukan untuk mendirikan sekolah harus disertai dengan tanda bukti kepemilikan yang
sah dan lengkap (sertifikat), adapun jenis lahan tersebut harus memenuhi beberapa kriteria antara lain
:
b) Ruang
Secara umum jenis ruang di tinjau dari fungsinya dapat di kelompokkan dalam :
- Ruang pendidikan
Ruang pendidikan berfungsi untuk menampung proses kegiatan belajar mengajar teori dan praktek
antara lain : ruang perpustakaaan, ruang laboratorium, ruang kesenian, ruang olah raga, dan ruang
keterampilan.
- Ruang administrasi
Ruang administrasi berfungsi untuk melaksanakan berbagai kegiatan kantor. Ruang administrasi
terdiri dari : ruang kepala sekolah, ruang tata usaha, ruang guru, dan gudang.
- Ruang penunjang
Ruang penunjang berfungsi untuk menunjang kegiatan yang mendukung proses kegiatan belajar
mengajar antara lain : ruang ibadah, ruang serbaguna, ruang koperasi sekolah, ruang UKS, ruang
OSIS, ruang WC / kamar mandi, dan ruang BP.
c) Perabot
- Perabot pendidikan adalah semua jenis mebel yang di gunakan untuk proses kegiatan belajar
mengajar.
- Perabot administrasi adalah perabot yang di gunakan untuk mendukung kegiatan kantor.
- Perabot penunjang perabot yang di gunakan atau di butuhkan dalam ruang penunjang. Seperti
perabot perpustakaan, perabot UKS, perabot OSIS.
Bahan ajar adalah sekumpulan bahan pelajaran yang di gunakan dalam kegiatan proses belajar
mengajar.
a) Penentuan Kebutuhan
Sebelum mengadakan alat-alat tertentu atau fasilitas yang lain lebih dahulu harus melalui prosedur
penelitian yaitu melihat kembali kekayaan yang telah ada. Dengan demikian baru bisa ditentukan
sarana apa yang diperlukan berdasarkan kepentingan pendidikan di sekolah itu.
b) Proses Pengadaan
Pengadaan adalah kegiatan untuk menghadirkan prasarana dan sarana pendidikan dalam rangka
menunjang pelaksanaan tugas-tugas sekolah. Pengadaan prasarana dan sarana pendidikan dapat
dilaksanakan dengan cara : pembelian, buatan sendiri, penerimaan hibah atau bantuan, penyewaan,
peminjaman, dan pendaurulangan.
Pengadaan prasarana dan sarana pendidikan di suatu lembaga pendidikan atau sekolah dapat
dilakukan dengan dana rutin, dana dari masyarakat atau dana bantuan dari pemerintah daerah atau
anggota masyarakat lainnya.
c) Pemakaian
Dari segi pemakaian (penggunaan) terutama sarana alat perlengkapan dapat dibedakan atas :
- Perawatan.
- Pencegahan kerusakan.
- Penggantian ringan.
Untuk keperluan pengurusan dan pencatatan ini disediakan instrumen administrasi berupa
inventarisasi.
KESIMPULAN
administrasisarana dan prasarana pendidikan itu adalah semua komponen yang sacaralangsung
maupun tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan untukmencapai tujuan dalam
pendidikan itu sendiri. Administrasi sarana dan prasarana sendiri mempunyai peranan yang sangat
penting bagi terlaksananya proses pembelajaran di sekolaah serta menunjang tercapainya tujuan
pendidikan di sebuah sekolah baik tujuan secara khusus maupun tujuan secara umum.
Adapun macam-macam sarana dan prasarana yang di perlukan di sekolah demikelancaran dan
keberhasilan kegiatan proses pendidikan sekolah antara lain:
- Lahan
- Ruang
- Perabot
- Alat dan Media Pendidikan
- Buku atau Bahan Ajar
DAFTAR PUSTAKA
• http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2178756-administrasi-sarana-dan-prasarana/
• http://rafafarllyblue.blogspot.com/2009/05/administrasi-sarana-dan-prasarana.html
• http://www.sekolahdasar.net/2010/07/administrasi-sarana-dan-prasarana.html
• Http://Media.Diknas.Go.Id
ADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN
Dengan demikian dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa Administrasi sarana dan
prasarana pendidikan itu adalah semua komponen yang sacara langsung maupun tidak
langsung menunjang jalannya proses pendidikan untuk mencapai tujuan dalam pendidikan itu
sendiri. Menurut keputusan menteri P dan K No 079/ 1975, sarana pendididkan terdiri dari 3
kelompok besar yaitu :
b. Alat pelajaran yang terdiri dari pembukuan , alat-alat peraga dan laboratorium.
c. Media pendidikan yang dapat di kelompokkan menjadi audiovisual yang menggunakan alat
penampil dan media yang tidak menggunaakan alat penampil.[1]
Secara micro (sempit) kepala sekolahlah yang bertanggung jawab atas pengadaan
sarana dan prasarana pendidikan yang di perlukan di sebuah sekolah.
Sedangkan administrasi sarana dan prasarana itu sendiri mempunyai peranan yang
sangat penting bagi terlaksananya proses pembelajaran di sekolaah serta menunjang
tercapainya tujuan pendidikan di sebuah sekolah baik tujuan secara khusus maupun tujuan
secara umum.
Menurut konsepsi lama administrasi sarana dan prasarana itu di artikan sebagai
sebuah system yang mengatur ketertiban peralatan yang ada di sekolah . Menurut
konsepsi modern administrasi sarana dan prasarana itu adalah suatu proses seleksi dalam
penggunaan sarana dan prasarana yang ada di sekolah. Guru menurut konsepsi lama
bertugas untuk mengatur ketertiban penggunaan sarana sekolah, menurut konsepsi
modern guru bertugas sebagai administrator dan bertanggung jawab kepada kepala
sekolah.
Pengertian lain dari administrasi sarana dan prasarana adalah suatu usaha yang di
arahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta
dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan dan
kelengkapan sarana yang ada.
Dengan demikian adminitrasi sarana dan prasarana itu merupakan usaha untuk
mengupayakan sarana dan alat peraga yang di butuhkan pada proses pembelajaran demi
lancarnya dan tercapainya tujuan pendidikan .
1. Ruang kelas: tempat siswa dan guru melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar.
2. Ruang perpustakaan: tempat koleksi berbagai jenis bacaan bagi siswa dan dari sinilah
siswa dapat menambah pengetahuan.
3. Ruang laboratorium ( tempat praktek) : tempat siswa mengembangkan pengetahuan
sikap dan keterampilan serta tempat meneliti dengan menggunakan media yang ada
untuk memecahkan suatu masalah atau konsep pengetahuan .
4. Ruang keterampilan adalah tempat siswa melaksanakan latihan mengenai keterampilan
tertentu.
5. Ruang kesenian: adalah tempat berlangsungnya kegiatan-kegiatan seni
6. Fasilitas olah raga: tempat berlangsungnya latihan-latihan olahraga.
v Pemeliharaan sarana dan prasarana
a. Kepala sekolah tidak terlalu menyibukkan diri secara langsung dengan urusan
pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana pengajaran.
b. Melakukan sistem pencatatan yang tepat sehingga mudah di kerjakan.
c. Senantiasa di tinjau dari segi pelayanan untuk turut memperlancar pelaksanaan
program pengajaran.
Adapun masalah yang sering timbul dalam pemeliharaan sarana dan prasarana di
sekolah adalah pengrusakan yang di lakukan oleh siswa –siswa di sekolah itu sendiri.
Namun ada beberapa upaya yang bisa di lakukan dalam menangani masalah tersebut
diantaranya adalah :
1. Membangkitkan rasa memiliki sekolah pada siswa –siswi
2. Sarana dan prasarana sekolah di siapkan yang prima sehingga tidak mudah di rusak
3. Membina siswa untuk disiplin dengan cara yang efektif dan di terima oleh semua siswa
.
4. Memupuk rasa tanggung jawab kepada siswa untuk menjaga dan memelihara keutuhan
dari sarana dan prasarana sekolah yang ada.
Koordinasi dalam mengelola dan memelihara sarana dan prasarana sekolah agar
tetap prima adalah tugas utama dari administrator , oleh karena itu para petugas yang
berhubungan dengan sarana dan prasarana sekolah bertanggung jawab langsung kepada
kepala sekolah Adapun kebijaksanaan yang di perlukan dalam memelihara dan mengelola
sarana dan prasarana sekolah adalah :
1. Membina hubungan kerja sama yang baik dengan petugas
2. Memimpin kerja sama dengan staf yang membantu petugas.
3. Memberikan pelatihan pada petugas untuk peningkatan kerjanya.
4. Mengawasi pembaharuan dan perbaikan sarana dan prasarana
5. Mengadakan inspeksi secara periodik dan teliti terhadap sarana dan prasarana.
Setiap sekolah memiliki prinsip-prinsip dan tata tertib mengenai penggunaan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah, hal itu bertujuan untuk mempermudah
administrator dalam mengawasi dan mengatur sarana dan prasarana yang ada di sekolah
tersebut.
2.2.1 LAHAN
2.2.2 RUANG
Secara umum jenis ruang di tinjau dari fungsinya dapat di kelompokkan dalam
a. Ruang pendidikan
Ruang pendidikan berfungsi untuk menampung proses kegiatan belajar mengajar
teori dan praktek antara lain :
b. Ruang administrasi
c. Ruang penunjang
2.2.3 PERABOT
a. Perabot pendidikan
Perabot pendidikan adalah semua jenis mebel yang di gunakan untuk proses
kegiatan belajar mengajar. Adapun Jenis, bentuk dan ukurannya mengacu
pada kegiatan itu sendiri.
b. Perabot administrasi
c. Perabot penunjang
a. BUKU PEGANGAN
Buku pegangan di gunakan oleh guru dan peserta didik sebagai acuan dalam
pembelajaran yang bersifat Normatif, adaptif dan produktif.
b. BUKU PELENGKAP
c. BUKU SUMBER
Buku ini dapat di gunakan oleh guru dan peserta didik untuk
memperoleh kejelasan informasi mengenai suatu bidang ilmu / keterampilan.
d. BUKU BACAAN
Buku ini dapat di gunakan oleh guru dan peserta didik sebagai bahan bacaan
tambahan (non fiksi) untuk memperluas pengetahuan dan wawasan serta
sebagai bahan bacaan (fiksi ) yang bersifat relatif.[4]
2.5.1 Perencanaan
1. Harus jelas
Kejelasan ini harus terlihat pada tujuan dan sasaran yang hendak di capai, jenis
dan bentuk, tindakan (kegiatan) yang akan di laksanakan, siapa pelaksananya,
prosedur, metode dan teknis pelaksananya, bahan dan peralatan yang di perlukan
serta waktu dan tempat pelaksanaan
2. Harus realistis
b. rencana harus memiliki tata urut yang teratur dan di susun berdasarkan skala
prioritas.
2.5.2 Pengorganisasian
2.5.5 Pengkoordinasian
2.5.6 Pengendalian
2.5.7 Inovasi
a. Harus di sadari bahwa sesuatu yang baru belum tentu lebih baik dari yang lama.
b. Jika mampu menemukan atau menciptakan sesuatu hal atau cara baru, ia tidak perlu
memandang rendah yang lama
c. Perlu di konsultasikan kepada pihak-pihak yang berwenang.
2.6 TUJUAN ADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA
Adapun yang menjadi tujuan dari administrasi saran dan prasarana adalah tidak
lain agar semua kegiatan tersebut mendukung tercapainya tujuan pendidikan.
Administrasi sarana dan prasarana semakin lama di rasakan semakin rumit karena
pendidikan juga menyangkut masyarakat atau orang tua murid, yang terlibat langsung
dalam pendidkan tersebut. Oleh karena itu apabila administrasi sarana dan prasarana
berjalan dengan baik maka semakin yakin pula bahwa tujuan pendidikan akan tercapai
dengan baik.
1. mewujudkan situasi dan kondisi sekolah yang baik sebagai lingkungan belajar
maupun sebagai kelompok belajar ,yang memungkinkan peserta didik untuk
mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
2. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi
dalam pembelajaran
3. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan
memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan
intelektual siswa dalam proses pembelajaran
4. Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi,
budaya serta sifat- sifat individunya.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sarana pendidikan yang berfungsi langsung dalam proses pembelajaran, seperti alat
pelajaran, alat peraga, dan media pembelajaran.
Prasarana pendidikan berfungsi tidak langsung , seperti gedung, tanaman, halaman.
Fasilitas fisik, yakni segala sesuatu yang berwujud benda mati yang mempunyai peran untuk
memudahkan dan melancarkan suatu usaha, seperti kendaraan, computer, mesintulis, dan
sebagainya.
Fasilitas non fisik, segala sesuatu yang bersifat mempermudah suatu kegiatan, seperti
manusia, jasa, uang.
7. Pemeliharaan
Pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan atau pencegahan dari kerusakan suatu
barang, sehingga barang tersebut selalu dalam kondisi baik dan siap pakai. Kegiatan
pemeliharaan ini sangatlah penting agar barang-barang yang dipakai dapat terawat dengan
baik.
Barang-barang yang ada perlu dirawat secara baik dan kontinu untuk menghindarkan
dari perusakan. Dengan demikian kegiatan rutin untuk mengusahakan agar barang tetap
dalam keadaan baik dan berfungsi baik pula (running well), disebut pemeliharaan atau
perawatan (servis)
Proses pemeliharaan dimulai dari pemakai barang itu sendiri, yaitu dengan berhati-hati
dalam menggunakannya. Pemeliharaan yang bersifat khusus harus dilakukan oleh petugas
professional yang mempunyai keahlian sesuai dengan jenis barang.
8. Rehabilitasi
Rehabilitasi merupakan kegiatan untuk memperbaiki barang dari kerusakan dengan
tambal sulam atau penggantian suku cadangnya agar barang tersebut dapat dipergunakan lagi
sehingga mempunyai daya pakai yang lebih lama
Barang-barang yang ada meskipun sudah dilakukan pemeliharaan dengan baik secara
berkala, namun tidak luput dari kerusakan. Kerusakan tersebut terjadi sebagai akibat keausan
atau kerusakan suku cadangnya karena gesekan, benturan, lapuk karena karatan dan
sebagainya. Untuk itulah perlu adanya rehabilitasi.
9. Penghapusan dan Penyingkiran
Penghapusan merupakan suatu proses kegiatan yang bertujuan untuk mengeluarkan
/menghilangkan barang-barang milik Negara dari daftar inventaris negara berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Apabila biaya rehabilitasi barang terlalu besar
sedangkan daya pakainya terlalu singkat maka barang tersebut lebih baik tidak dipakai lagi
dan dikeluarkan dari daftar inventaris.
Sebagai salah satu fungsi dari pengelolaan perlengkapan, penghapusan mempunyai arti:
1.) Mencegah atau sekkurang-kurangnya membatasi kerugian yang jauh lebih besar yang
disebabkan oleh:
a. Pengeluaran yang semakin besar untuk biaya perawatan dan perbaikan/pemeliharaan
terhadap barang yang semakin buruk kondisinya.
b. Pemborosan biaya untuk pengamanan barang-barang kelebihan atau barang lain yang karena
beberapa sebab, tidak dapat dipergunakan lagi.
2.) Meringankan beban kerja inventarisasi karena banyaknya barang-barang yang tinggal
menyusut.
3.) Membebaskan barang-barang dari tanggung jawab satuan organisasi atau lembaga yang
mengurusnya.
10. Pengendalian
Seluruh kegiatan administrasi Sarana dan Prasarana pendidikan masing-masing tidak
dapat lepas dari monitoring setiap saat oleh pemimpin organisasi serta senantiasa dan
diperhatikan kerjasamanya satu dengan yang lainnya. Seluruh kegiatan pengelolaan harus
selalu berjalan kompak, serempak dan terpadu.
Dalam pelaksanaan kegiatan pengendalian dapat disusun serangkaian kerja sebagai
berikut:
a. Mengikuti proses pengelolaan dari pengadaan sampai penghapusan.
b. Menyusun tata cara laporan baik lisan maupun tertulis.
c. Mengadakan konsultasi dengan pihak pimpinan bila terjadi atau akan terjadi penyimpangan
dalam pelksanaan, sekiranya penyimpangan ini menyangkut kebijakan.
d. Mengadakan konsultasi dengan pihak pelaksana fungsi masing-masing bila (kelihatan)
terjadi atau akan terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan yang bersifat teknis.
e. Mengadakan koordinasi antara fungsi perencanaan dan fungsi-fungsi lain.
f. Menyusun laporan menyeluruh secara periodik tentang pelaksanaan dari proses pengelolaan
yang terjadi dalam masing-masing fungsi.
KESIMPULAN
1. Administrasi Sarana dan Prasarana pendidikan merupakan seluruh proses yang direncanakan
dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu
terhadap benda-benda pendidikan, agar senantiasa siap pakai (ready for use) dalam PBM
sehingga PBM semakin efektif dan efisien guna membantu tercapainya tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan
2. Secara kronologis-operasional kegiatan administrasi sarana dan prasarana pendidikan
meliputi: perencanaan pengadaan barang, prakualifikasi rekanan, pengadaan barang,
penyimpanan, inventarisasi, penyaluran, pemeliharaan, rehabilitasi, penghapusan dan
penyingkiran, serta pengendalian.
3. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan berfungsi mengatur dan menjaga sarana dan
prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi secara optimal dan berarti pada
proses pendidikan.
Administrasi Sarana dan Prasarana
1. Pengertian
Administrasi sarana-prasarana merupakan keseluruhan proses pengadaan,
pendayagunaan, dan pengawasan prasarana dan peralatan yang digunakan untuk
menunjang pendidikan agar tujuan pendidikan tercapai secara efektif dan efisien. Fungsi
administrasi sarana dan prasarana, selain memberi makna penting bagi terciptanya dan
terpeliharanya kondisi sekolah yang optimal administrasi sarana dan prasarana sekolah
berfungsi untuk memberi dan melengkapi fasilitas untuk segala kebutuhan yang di
perlukan dalam proses belajar mengajar; memelihara agar tugas-tugas murid yang di
berikan oleh guru dapat terlaksana dengan lancar dan optimal.
Secara Etimologis (bahasa) prasarana berarti alat tidak langsung untuk mencapai
tujuan dalam pendidikan. Misalnya: lokasi/ tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga,
uang, dsb. Sedangkan sarana berarti alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan.
Misalnya: ruang, buku, perpustakaan, laboratorium, dsb. Dengan demikian dapat ditarik
suatau kesimpulan bahwa administrasi sarana dan prasarana pendidikan adalah semua
komponen yang secara langsung maupun tidak langsung menunjang jalannya proses
pendidikan untuk mencapai tujuan dalam pendidikan itu sendiri.
Menurut keputusan menteri P dan K No 079/ 1975, sarana pendidikan terdiri dari 3
kelompok besar yaitu:
a. Bangunan dan perabot sekolah.
b. Alat pelajaran yang terdiri dari pembukuan, alat-alat peraga dan laboratorium.
c. Media pendidikan yang dapat dikelompokkan menjadi audiovisual yang
menggunakan alat penampil dan media yang tidak menggunaakan alat penampil.
Secara mikro (sempit) kepala sekolahlah yang bertanggung jawab atas pengadaan
sarana dan prasarana pendidikan yang diperlukan sebuah sekolah. Sedangkan
administrasi sarana dan prasarana itu sendiri mempunyai peranan yang sangat penting
bagi terlaksananya proses pembelajaran di sekolaah serta menunjang tercapainya tujuan
pendidikan di sebuah sekolah baik tujuan secara khusus maupun tujuan secara umum.
Terdapat beberapa pemahaman mengenai administrasi sarana dan prasarana
diantaranya adalah:
a. Berdasarkan konsepsi lama dan modern
Menurut konsepsi lama administrasi sarana dan prasarana itu diartikan sebagai
sistem yang mengatur ketertiban peralatan sekolah. Menurut konsepsi modern
administrasi sarana dan prasarana itu adalah suatu proses seleksi dalam penggunaan
sarana dan prasarana yang ada di sekolah. Guru menurut konsepsi lama bertugas
untuk mengatur ketertiban penggunaan sarana sekolah, menurut konsepsi modern
guru bertugas sebagai administrator dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah.
b. Berdasarkan pandangan pendekatan operasional tertentu
a) Seperangkat kegiatan dalam mempertahankan ketertiban penggunaan sarana dan
prasarana di sekolah melalui penggunaan di siplin (pendekatan otoriter).
b) Seperangkat kegiatan untuk mempertahankan ketertiban sarana dan prasarana
sekolah dengan melalui pendekatan intimidasi.
c) Seperangkat kegiatan untuk memaksimalkan penggunaan sarana dan prasarana
sekolah dalam proses pembelajaran (pendekatan permisif) .
d) Seperangkat kegiatan untuk mengefektifkan penggunaan sarana dan prasarana
sekolah sesuai dengan program pembelajaran (p,endekatan intruksional).
e) Seperangkat kegiatan untuk mengembangkan sarana dan prasarana sekolah .
f) Seperangkat kegiatan untuk mempertahankan keutuhan dan keamanan dari sarana
dan prasarana yang ada di sekolah.