Anda di halaman 1dari 36

Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015


Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

BAB II
EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN
PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

2.1 Ekonomi Makro


Kondisi ekonomi makro Kabupaten Konawe Kepulauan selama kurun
waktu tiga tahun terakhir menunjukkan adanya perkembangan yang cukup
signifikan. Indikasi ini antara lain ditunjukkan oleh laju pertumbuhan ekonomi
yang meningkat dari tahun ketahun. Pada tahun 2014 pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Konawe Kepulauan mengalami peningkatan hal ini merupakan imbas
dari adanya alokasi dana yang cukup besar bila dibandingkan dengan ketika
wilayah Kabupaten Konawe Kepulauan masih begabung dengan Kabupaten
Konawe sebagai induknya. Meskipun mengalami peningkatan tetapi
pertumbuhannya masih berada dibawah rata-rata pertumbuhan ekonomi Provinsi
Sulawesi Tenggara maupun nasional. Demikian halnya perkembangan PDRB
yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Sementara itu, PDRB
perkapita penduduk di Kabupaten Konawe Kepulauan Atas Dasar Harga Berlaku
(ADHB) tahun 2012 sebesar Rp12,194,879.80 meningkat menjadi
Rp13,033,304.32 pada tahun 2013.
Angka-angka tersebut di atas menunjukkan bahwa kondisi ekonomi makro
Kabupaten Konawe Kepulauan terus mengalami peningkatan yang cukup
menggembirakan. Berdasarkan trend perkembangan ekonomi makro Kabupaten
Konawe Kepulauan yang terus membaik selama dua tahun terakhir, maka rencana
target ekonomi makro Kabupaten Konawe Kepulauan pada tahun 2014 adalah
sebagai berikut :

1. Pertumbuhan Ekonomi
Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Konawe Kepulauan tahun 2014
sebesar 7,60 persen. Pada tahun 2014 hampir semua lapangan usaha di
Kabupaten Konawe Kepulauan mengalami pertumbuhan positif kecuali
Pertambangan dan Penggalian yang mengalami pertumbuhan minus 5,30
persen. Pertumbuhan PDRB tertinggi terjadi pada lapangan usaha jasa
keuangan dan asuransi dengan pertumbuhan mencapai 26,74 persen.
Walaupun pertumbuhan lapangan usaha jasa tersebut cukup tinggi namun
tidak begitu memberikan pengaruh yang signifikian terhadap pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Konawe Kepulauan secara keseluruhan karena share
lapangan usaha ini dibawah sepuluh persen.
Selain Jasa keuangan dan Asuransi, kategori Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial juga tumbuh diatas dua puluh persen yaitu sebesar 22,18
persen. Ada beberapa lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan diatas
sepuluh persen antara lain Industri Pengolahan tumbuh sebesar 11,37 pesen,

1
Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Pengadaan Listrik dan Gas dengan pertumbuhan sebesar 14,70 persen,


Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang yang tumbuh
sebesar 11,19 persen, Penyediaan Akomodasi dan Makanan tumbuh sebesar
15,16 persen, jasa pendidikan tumbuh sebesar 15,73 persen dan Jasa Lainnya
tumbuh sebesar 12,49 persen.
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial yang
tumbuh sebesar 11,56 persen serta lapangan usaha Industri yang tumbuh
sebesar 10,18 persen.
Adapun Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebagai lapangan usaha
dengan share PDRB terbesar tumbuh sebesar 8,27 persen. Lapangan usaha
Konstruksi tumbuh sebesar 5,67 persen, Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial yang tumbuh sebesar 9,20 persen.
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor tumbuh
sebesar 8,37 persen, Transportasi dan Pergudangan tumbuh sebesar 5,97
persen, Informasi dan komunikasi tumbuh sebesar 8,07 persen dan Real
Estat tumbuh sebesar 8,83 persen, Jasa Perusahaan tumbuh sebesar 5,02
persen.
Tabel 3.1. Laju Pertumbuhan Riil PDRB Menurut Lapangan Usaha 2014

No Lapangan Usaha/Industri 2014


1 2 3
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/Agriculture, Forestry 8,27
B Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying (5,30)
C Industri Pengolahan/Manufacturing 11,37
D Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity and Gas 14,70
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur
Ulang/Water supply, Sewerage, Waste Management and Remediation 11,19
Activities
F Konstruksi/Construction 5,67
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan
SepedaMotor/Wholesale and Retail Trade; Repair of Motor 8,37
Vehicles and Motorcycles
H Transportasi dan Pergudangan/Transportation and Storage 5,97
I Penyediaan Akomodasi dan Makan
15,16
Minum/Accommodation and Food Service Activities
J Informasi dan Komunikasi/Information and Communication 8,07
K Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial and Insurance Activities 26,74
L Real Estat/Real Estate Activities 8,83
M Jasa Perusahaan/Business Activities 5,02
N Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib/Public Administration and Defence; Compulsory Social 9,20
Security
O Jasa Pendidikan/Education 15,73

2
Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and 15,73


Social Work Activities
Q Jasa lainnya/Other Services Activities 12,49
Produk Domestik Regional Bruto 7,60
Sumber PDRB Kab. Konawe Kepulauan Tahun 2014

2. Struktur Ekonomi

Struktur lapangan usaha masyarakat Kabupaten Konawe Kepulauan


masih sangat didominasi oleh lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan
Perikanan yang terlihat dari besarnya peranannya terhadap pembentukan
PDRB. Pada tahun 2013-2014 sumbangan terbesar untuk PDRB masih
berasal dari lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, kemudian
lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib, disusul Pertambangan dan Penggalian.
Pada tahun 2014 share lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan
Perikanan terus mengalami penurunan dibandingkan tahun 2013 sedangkan
share lapangan usaha Industri Pengolahan serta Perdagangan Besar dan
Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor terus mengalami peningkatan.

Tabel 3.2. Peranan PDRB Menurut Lapangan Usaha 2013- 2014

No Lapangan Usaha/Industri 2013 2014


1 2 3 4
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/Agriculture, Forestry 8,27
B Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying (5,30)
C Industri Pengolahan/Manufacturing 11,37
D Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity and Gas 14,70
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur 11,19
Ulang/Water supply, Sewerage, Waste Management and
Remediation Activities
F Konstruksi/Construction 5,67
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan 8,37
SepedaMotor/Wholesale and Retail Trade; Repair of
MotorVehicles and Motorcycles
H Transportasi dan Pergudangan/Transportation and Storage 5,97
I Penyediaan Akomodasi dan Makan 15,16
Minum/Accommodation and Food Service Activities
J Informasi dan Komunikasi/Information and 8,07
Communication
K Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial and Insurance 26,74
Activities
L Real Estat/Real Estate Activities 8,83
M Jasa Perusahaan/Business Activities 5,02
N Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan 9,20

3
Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Sosial
Wajib/Public Administration and Defence; Compulsory
Social Security
O Jasa Pendidikan/Education 15,73
P Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and 15,73
Social Work Activities
Q Jasa lainnya/Other Services Activities 12,49
Produk Domestik Regional Bruto 7,60

3. PDRB per Kapita

Bila PDRB suatu daerah dibagi dengan jumlah penduduk yang


tinggal di daerah itu, maka akan dihasilkan suatu PDRB Per kapita. PDRB
Per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB per kepala atau
per satu orang penduduk. Pada tahun 2014, PDRB per kapita Kabupaten
Konawe Kepulauan mencapai 27,30 juta rupiah.
Tabel 3.3. PDRB Per Kapita Menurut Lapangan Usaha (Juta Rp),
2013─2014

No Lapangan Usaha/Industri 2013 2014


1 2 3 4
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/Agriculture, Forestry 14,18 15,55
B Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying 2,32 2,26
C Industri Pengolahan/Manufacturing 0,74 0,87
D Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity and Gas 0,01 0,01
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur 0,02 0,03
Ulang/Water supply, Sewerage, Waste Management and
Remediation Activities
F Konstruksi/Construction 1,03 1,11
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan 1,33 1,51
SepedaMotor/Wholesale and Retail Trade; Repair of
MotorVehicles and Motorcycles
H Transportasi dan Pergudangan/Transportation and Storage 0,08 0,09
I Penyediaan Akomodasi dan Makan 0,1 0,01
Minum/Accommodation and Food Service Activities
J Informasi dan Komunikasi/Information and 0,04 0,04
Communication
K Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial and Insurance 0,35 0.42
Activities
L Real Estat/Real Estate Activities 0,25 0,27
M Jasa Perusahaan/Business Activities 0,02 0,02
N Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan 3,66 4,16
Sosial
Wajib/Public Administration and Defence; Compulsory
Social Security
O Jasa Pendidikan/Education 0,64 0,78

4
Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

P Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and 10 0,12


Social Work Activities
Q Jasa lainnya/Other Services Activities 0,04 0,05
Produk Domestik Regional Bruto 24,84 27,30

PDRB Kabupaten Konawe Kepulauan menurut lapangan usaha dirinci menjadi


17 kategori lapangan usaha dan sebagian besar kategori dirinci lagi menjadi
subkategori. Pemecahan menjadi subkategori atau sublapangan usaha ini disesuaikan
dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2009. Perkembangan setiap
lapangan usaha diuraikan di bawah ini.

4.1. PERTANIAN, KEHUTANAN, DAN PERIKANAN

Lapangan usaha ini mencakup Sublapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan


Perikanan yang terdiri atas tanaman pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan,
peternakan, dan jasa pertanian dan perburuan, Sublapangan Usaha kehutanan dan
Penebangan Kayu, dan Sublapangan Usaha Perikanan. Lapangan usaha ini masih
menjadi tumpuan dan harapan dalam penyerapan tenaga kerja.
Pada tahun 2014 Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
memberi kontribusi terhadap PDRB atas dasar harga berlaku sebesar 57,11 persen.
Sublapangan usaha Pertanian, Peternakan Perburuan dan Jasa memberikan kontribusi
terbesar terhadap PDRB Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
yaitu 94,25 persen dengan Usaha Tanaman Perkebunan sebagai penyumbang
kontribusi terbesar yaitu 85,24 persen. Sub Lapangan Usaha Perikanan memberikan
kontribusi sebesar 5,01 persen sedangkan Sub Lapangan Usaha Kehutanan dan
Perdagangan Kayu memberikan kontribusi sebesar 0,74 persen.
Pertumbuhan terbesar tahun 2014 pada Kategori ini dimiliki oleh sub lapangan
usaha Perikanan dengan pertumbuhan sebesar 13,82 persen lalu diikuti dengan
Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian sebesar 8,04 persen sedangkan sub
lapangan usaha Kehutanan dan Penebangan Kayu tumbuh sebesar 5,19 persen. Usaha
Tanaman Perkebunan sebagai pemberi kontribusi tertinggi tumbuh cukup baik pada
tahun 2014 yaitu sebesar 8,72 persen.

5
Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tabel 4.1. Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB kategori Pertanian,


Kehutanan, dan Perikanan, 2013─2014

No Lapangan Usaha/Industri 2013 2014


1 2 3 4
1 Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa 94,42 94,25
Pertanian/Agriculture, Livestock, Hunting
and Agriculture Services
a. Tanaman Pangan /Food Crops 1,32 1,53
b. Tanaman Hortikultura/Horticultural Crops 0,52 0,44
c. Tanaman Perkebunan/Plantation Crops 84,90 85,24
d. Peternakan/Livestock 7,41 6,77
e. Jasa Pertanian dan Perburuan/Agriculture Services and 0,27 0,26
Hunting
2 Kehutanan dan Penebangan Kayu/Forestry and Logging 0,76 0,74
3 Perikanan/Fishery 4,82 5,01
4 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/Agriculture, Forestry 100,00 100,00
and Fishing

4.2. Pertambangan dan Penggalian

Pada Kategori Pertambangan dan Penggalian, Sub lapangan usaha yang berkontribusi
adalah Pertambangan dan Penggalian lainnya, dengan kontribusi terhadap PDRB
Kabupaten Konawe Kepulauan pada tahun 2014 sebesar 8,29 persen. Adapun
pertumbuhan kategori ini mengalami pertumbuhan yang negatif yaitu sebesar minus
5,30 persen pada tahun 2014.

4.3. Industri Pengolahan

Pada Kategori Industri Pengolahan, kontribusi terhadap PDRB Industri


Pengolahan sangat didominasi oleh Industri Makanan dan Minuman yaitu sebesar
89,8 persen pada tahun 2014, kemudian diikuti oleh Industri Bahan Galian Bukan
Logam sebesar 8,1 persen. Industri Funitur hanya mampu menyumbang kontribusi
sebesar 1,5 persen terhadap PDRB kategori Industri Pengolahan, sedangkan Industri
yang lain hanya menyumbang kontribusi dibawah satu persen.

Tabel 4.3. Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Industri Pengolahan
(Persen) 2013-2014

No Lapangan Usaha/Industri 2013 2014

1 2 3 4
1 Industri Makanan dan Minuman/Manufactur of Food 88,6 89,8
Products and Beverages
2 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang 0,01 0,01
Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya/Manufacture

6
Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

of Wood and of Products of Wood and Cork, and Articles


of Straw and Plaiting Materials
3 Industri Barang Galian bukan Logam/ Manufacture of 9,01 8,1
Other Non-Metallic Mineral Products Other Non-Metallic
Mineral Products
Industri Pengolahan/ Manufacturing 100,0 100,0

Secara keseluruhan, laju pertumbuhan kategori Industri Pengolahan pada tahun


2014 adalah sebesar 11,37 persen. Adapun lapangan usaha yang mencatatkan laju
pertumbuhan terbesar adalah Industri Kertas dan Barang dari Kertas, Percetakan dan
Reproduksi Media Rekaman yang tumbuh sebesar 38,09 persen. Industri makanan
dan minuman tumbuh sebesar 12,15 persen, Industri Furnitur tumbuh sebesar 4,61
persen sedangkan Industri Barang Galian bukan Logam tumbuh sebesar 4,75 persen.

4.4. Pengadaan Listrik dan Gas

Kategori Pengadaan Listrik dan Gas hanya berkontribusi sebesar 0,02 persen
terhadap perekonomian Kabupaten Konawe Kepulauan baik pada tahun 2013 maupun
pada tahun 2014. Dari kontribusi tersebut, sebanyak 97,4 persennya disumbangkan
oleh lapangan usaha Ketenagalistrikan, dan 2,6 persen oleh Pengadaan Gas dan
Produksi Es.
Sedangkan laju pertumbuhan ekonomi kategori ini pada tahun 2014 adalah sebesar
14,70 persen.
Masing-masing lapangan usaha juga mencatatkan pertumbuhan yang tinggi, di
mana lapangan usaha Ketenagalistrikan sebesar 14,66 persen dan Pengadaan Gas dan
Produksi Es sebesar 16,67 persen.

Tabel 4.4. Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Pengadaan Listrik dan Gas (Persen),
2013-2014

No Lapangan Usaha/Industri 2013 2014

1 2 3 4

7
Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1 Ketenagalistrikan/Electricity 97,4 97,4


2 Pengadaan Gas dan Produksi Es/Manufacture of Gas and 2,6 2,6
Production of Ice

Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity and Gas 100,0 100,0

4.5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

Kategori ini mencakup kegiatan ekonomi pengumpulan, pengolahan dan penditribusian


air melalui berbagai saluran pipa untuk kebutuhan rumah tangga dan industri. Termasuk
juga kegiatan pengumpulan, penjernihan dan pengolahan air dan sungai, danau,
mata air, hujan dll. Tidak termasuk pengoperasian peralatan irigasi untuk keperluan
pertanian. Peranan kategori ini terhadap perekonomian di Kabupaten Konawe
Kepulauan selama tahun 2013-2014 hanya berkisar antara 0,10 persen. Sedangkan laju
pertumbuhannya adalah sebesar 11,19 persen pada tahun 2014.

4.6. Konstruksi

Pada tahun 2013 kategori konstruksi menyumbang sebesar 4,17 persen terhadap total
perekonomian Kabupaten Konawe Kepulauan, sedangkan pada tahun 2014
kontribusinya sedikit menurun menjadi 4,08 persen. Pada tahun 2014 pertumbuhan
kategori konstruksi adalah sebesar
5,67 persen.

4.7. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

Selama dua tahun terakhir, Kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil
dan Sepeda Motor menyumbang kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Konawe
Kepulauan sebesar berturut- turut 5,37 dan 5,52 persen. Hampir seluruh PDRB Kategori
ini berasal dari Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor (99,9
persen) sedangkan sisanya 0,01 disumbangkan oleh lapangan usaha Perdagangan Mobil,
Sepeda Motor dan Reparasinya.

Tabel 4.5. Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (Persen), 2013-2014

8
Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

No Lapangan Usaha/Industri 2013 2014

1 2 3 4
1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan 0,1 0,1
Reparasinya/Wholesale and Retail Trade and Repair of
Motor Vehicles and Motorcycles
2 Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda 99,9 99,9
Motor/Wholesale Trade and Retail Trade Except of Motor
Vehicles and Motorcycles

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan 100,0 100,0


Sepeda Motor/Wholesale and
Retail Trade; Repair of Motor Vehicles and
Motorcycles

4.8. Transportasi dan Pergudangan

Pada Kategori Transportasi dan Pergudangan terdiri dari enam lapangan usaha, hanya
Angkutan Darat, Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan, serta Pergudangan dan
Jasa Penunjang Angkutan yang memberikan kontribusi untuk PDRB sedangkan
Angkutan Rel, Angkutan Laut, dan Angkutan Udara tidak memiliki nilai PDRB.
Secara umum kontribusi kategori Transportasi dan pergudangan terhadap PDRB
Kabupaten Konawe Kepulauan pada tahun 2013 dan 2014 adalah 0,32 dan 0,31 persen.
Lapangan usaha Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan; Pos dan Kurir
mendominasi dengan nilai kontribusi terhadap kategori ini sebesar 76,5 persen pada
tahun 2013 dan sebesar 75,7 pada tahun 2014.

Tabel 4.6. Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Transportasi dan Pergudangan
(Persen), 2013-2014

No Lapangan Usaha/Industri 2013 2014

1 2 3 4

9
Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1 Angkutan Darat/Land Transport 19,0 18,8


2 Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan/River Lake, 4,4 5,5
and Ferry Transport
3 Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan; Pos dan 76,5 775,5
Kurir/Warehousing and Support Services for
Transportation, Postal
Transportasi dan Pergudangan/Transportation and Storage 100,0 100,0

4.9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Pada tahun 2013 dan 2014, kategori Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum hanya
berkontribusi terhadap PDRB Kabupaten Konawe Kepulauan sebesar 0,03 persen, di
mana sebesar 32,42 persen dari kategori ini disumbangkan oleh Penyediaan Akomodasi
sedangkan kontribusi dari lapangan usaha Penyediaan Makan Minum dan sebesar 67,57
persen.
Secara keseluruhan, kategori ini mencatatkan laju pertumbuhan positif sebesar 15,16
persen pada

tahun 2014. Masing-masing lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan


Makan Minum juga menunjukkan pertumbuhan positif pada tahun 2014 sebesar 23,08
persen dan 11,63 persen.

Tabel 4.7. Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum (Persen), 2013-2014

No Lapangan Usaha/Industri 2013 2014

1 2 3 4
1 Penyediaan Akomodasi/Accommodation 30,3 32,4
2 Penyediaan Makan Minum/ Food and Beverage Service 69,7 67,6
Activities

10
Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Penyediaan Akomodasi dan Makan 100,0 100,0


Minum/Accommodation and Food Service Activities

4.10. Informasi dan Komunikasi

Kategori informasi dan komunikasi memiliki peranan sebagai penunjang aktivitas di


setiap bidang ekonomi. Dalam era globalisasi, peranan kategori ini sangat vital dan
menjadi indikator kemajuan suatu bangsa, terutama jasa telekomunikasi. Namun
peranan kategori ini terhadap perekonomian di Kabupaten Konawe Kepulauan masih
belum begitu terasa dengan kontribusi PDRB hanya berada dibawah satu persen. Pada
tahun 2013-2014 kontribusi kategori ini adalah sebesar 0,15 persen. Sedangkan laju
pertumbuhannya sebesar 8,07 persen.

4.11. Jasa Keuangan dan Asuransi

Kontribusi Kegiatan ekonomi pada lapangan Jasa Perantara Keuangan menjadi


penyumbang mayoritas kontribusi perekonomian pada kategori jasa keuangan dan
asuransi ini. Pada tahun 2014, kontribusinya mendominasi dengan share mencapai 89,2
persen terhadap PDRB kategori jasa keuangan dan asuransi sedangkan Asuransi dan
dana pensiun hanya menyumbang kontribusi sebesar 10,8 persen terhadap PDRB
kategori Jasa keuangan dan Asuransi.
Pertumbuhan PDRB untuk kategori ini cukup baik dan berada pada nilai 26,74 pada
tahun 2014. Jasa perantara keuangan mencapai pertumbuhan sebesar 27,13 persen
sedangkan Jasa Keuanngan Lainnya tumbuh sebesar 23,85 persen.

11
Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tabel 4.8. Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Jasa Keuangan dan
Asuransi(Persen), 2013-2014

No Lapangan Usaha/Industri 2013 2014

1 2 3 4
1 Jasa Perantara Keuangan/FinancialIntermediary Services 89,5 89,2
2 Jasa Keuangan Lainnya/Other Financial Services 10,5 10,8

Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial and Insurance 100,0 100,0


Activities

4.12. Real Estat

Kategori real estat memberikan kontribusi yang relatif stabil bagi PDRB
Kabupaten Konawe Kepulauan dengan peranan sebesar satu persen pada tahun 2013
dan 0,99 persen pada tahun 2014. Sedangkan laju pertumbuhan kategori ini pada tahun
2014 sebesar 8,83 persen.

4.13. Jasa Perusahaan

Selama dua tahun terakhir, kontribusi kegiatan ekonomi pada kategori jasa
perusahaan relatif sama yaitu sebesar 0,09 persen. Sedangkan laju pertumbuhannya
sebesar 5,02 persen pada tahun 2014.

4.14. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

Kategori ini meliputi kegiatan yang sifatnya pemerintahan, yang umumnya


dilakukan oleh administrasi pemerintahan termasuk juga perundang-undangan dan
penterjemahan hukum yang berkaitan dengan pengadilan dan menurut peraturannya.
Peranan kategori ini terhadap perekonomian Kabupaten Konawe Kepulauan cukup
besar yaitu 14,75 persen pada tahun 2013 dan 15,24 persen pada tahun 2014. Hingga
sekarang kategori ini masih menempati posisi kedua setelah Pertanian, Kehutanan dan
Perikanan sebagai penyumbang kontribusi terbesar bagi perekonomian Kabupaten
Konawe Kepulauan. Adapun pertumbuhannya adalah sebesar 9,20 persen pada tahun
2014.

4.15. Jasa Pendidikan

12
Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Pada tahun 2014 jasa pendidikan menyumbang sebesar 2,84 persen terhadap total
perekonomian Kabupaten Konawe Kepulauan, meningkat dibandingkan pada tahun
2013 sebesar 2,59 persen. Dengan penghitungan atas dasar harga konstan 2010, laju
pertumbuhan jasa pendidikan Kabupaten Konawe Kepulauan pada tahun 2014 cukup
baik yaitu sebesar 15,73 persen.

4.16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

Kategori ini mencakup kegiatan penyediaan jasa kesehatan dan kegiatan sosial
yang cukup luas cakupannya. Pada tahun 2013 dan 2014, kontribusinya terhadap
perekonomian Kabupaten Konawe Kepulauan sebesar 0,40 dan 0,45 persen dengan laju
pertumbuhan sebesar 22,18 persen.

4.17. Jasa lainnya

Kontribusi Jasa Lainnya terhadap perekonomian Kabupaten Konawe Kepulauan


relatif kecil yaitu berturut-turut sejak 2013-2014 sebesar 0,18 dan 0,19. Sedangkan
laju pertumbuhannya cukup besar mencapai 12,49 persen pada tahun 2014.

2.2 Kebijakan Keuangan


Dalam mengelola keuangan daerah, agar dapat lebih berdaya guna dan
berhasil guna maka perlu kebijakan dan perencanaan yang matang dalam
memperoleh sumber pendanaan dan penggunaan dana yang telah diperoleh.
Kebijakan keuangan Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan
menetapkan baik berkaitan dengan Pendapatan, Belanja maupun Pembiayaan
Daerah secara umum sebagai berikut :

2.2.1 Kebijakan Pendapatan Daerah


Secara umum kebijakan perencanaan pendapatan daerah pada tahun 2016 mengacu pada
target dan realisasi pendapatan daerah Kabupaten Konawe Kepulauan tahun 2015.
Dikarenakan Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan merupakan Daerah Otonom
Baru (DOB) yang terbentuk di akhir tahun 2013, sehingga masih dibutuhkan
penyesuaian-penyesuaian dalam rangka penetapan dan pengoptimalan sumber-sumber
pendapatan asli daerah (PAD) pada tahun 2016. Peningkatan Pendapatan daerah
ditempuh dengan kebijakan sebagai berikut :
a. Peningkatan Pendapatan Daerah dengan menggali dan mengoptimalkan sumber
– sumber pendapatan yang sesuai dengan kewenangan daerah melalui intensifikasi dan
ekstensifikasi pendapatan daerah;
b. Peningkatan kualitas sumber daya manusia pengelola pendapatan
daerah;
c. Peningkatan pendayagunaan kekayaan daerah sebagai sumber
pendapatan daerah;

13
Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

d. Peningkatan pelayanan pajak dan non pajak kepada masyarakat;


e. Peningkatan sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan
pendapatan daerah ;
f. Peningkatan koordinasi dalam pengelolaan pendapatan daerah.

4.1.2. Target Pendapatan Daerah


Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah serta Permendagri
Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Permendagri Nomor 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, maka struktur dan sumber-
sumber pendapatan daerah terdiri dari; (1) Pendapatan Asli Daerah yang terdiri
dari Pajak Daerah, Restribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
dipisahkan dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah; (2) Dana
Perimbangan yang terdiri dari Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak,
Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK); (3) Lain-lain
Pendapatan Daerah yang Sah, terdiri dari Hibah, dana bagi hasil pajak dari
provinsi dan pemerintah daerah lainnya, bantuan keuangan dari provinsi atau
pemerintah daerah lainnya, dana penguatan desentralisasi fiskal dan percepatan
pembangunan daerah.

1. Pendapatan Asli Daerah


Kabupaten Konawe Kepulauan sebagai Daerah Otonom Baru, sumber-sumber
Pendapatan Asli Daerahnya yang terdiri dari Pajak Daerah, Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah yang dipisahkan dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah
belum berjalan sebagaimana mestinya. Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan
berada dalam tahap menyusun kerangka aturan untuk mengoptimalkan pemasukan
daerah yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah.

2. Dana Perimbangan
Dana perimbangan pada Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp.447.956.187,157,-.
dana perimbangan tersebut antara lain bersumber dari komponen Dana Bagi Hasil
Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak sebesar Rp.15,152,335,457,60,-. dan Dana Alokasi
Umum (DAU) sebesar Rp.329,795,132,700,00,-. sedang Dana Alokasi
Khusus (DAK) sebesar Rp.103,008,719,000,00,-.

3. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah


Pada Tahun Anggaran 2016 pendapatan daerah yang bersumber dari lain-lain
pendapatan daerah yang sah sebesar Rp.30,409,708,492,90,-.
antara lain bersumber dari Pendapatan Hibah sebesar Rp.11,550,000,000,00,-.
dana penyesuaian dan otonomi khusus sebesar Rp.5,504,865,892,90,-. Dana bagi
hasil pajak dari provinsi dan pemerintah daerah lainnya sebesar
Rp.9,752,342,600,00,-. serta bantuan keuangan dari provinsi atau pemerintah

14
Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

daerah lainnya sebesar Rp.3,602,500,000,00,-. .


Adapun rincian pendapatan daerah Kabupaten Konawe Kepulauan pada Tahun
Anggaran 2016 adalah sebagai berikut :
1. Pendapatan Daerah Rp.4,191,550,000,0.0,-.
a. Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten Konawe Kepulauan Rp.382,800,000,00,-.
b. Dana perimbangan Rp.49,500,000,00,-.
c. Lain-lain pendapatan daerah yang sah Rp.3,759,250,000,00,-.
2. Pendapatan Asli Daerah sebagaimana yang dimaksud dalam struktur
Pendapatan Daerah pada poin (a) terdiri dari :
a. Hasil Pajak daerah Rp 382,800,000,-.
b. Hasil Retribusi daerah Rp. 49,500,000,-.
c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah
yang dipisahkan Rp. -
d. Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah Rp. 3,759,250,000,-.
3. Dana perimbangan sebagaimana dimaksud pada poin (b) dalam struktur
Pendapatan Daerah, terdiri :
a. Dana bagi hasil pajak dan bagi hasil bukan pajak Rp.
15,152,335,458,-.
b. Dana Alokasi umum Rp. 329,795,132,700,-.
c. Dana alokasi khusus Rp. 103,008,719,000,-.
d. DPDF dan PPD Rp. -
e. Dana Bagi Hasil Produksi Rp. -
4. Lain-lain pendapatan daerah yang sah sebagaimana dimaksud pada poin
(c) terdiri dari :
a. Hibah Rp. 11,550,000,000,-.
b. Dana bagi hasil pajak provinsi dan
pemerintah daerah lainnya Rp. 5,504,865,893,-.
c. Dana penyesuaian dan otonomi khusus
(Tunjangan profesi &Tambahan penghasilan) Rp. 9,752,342,600,-.
d. Bantuan keuangan dari provinsi atau
pemerintah daerah lainnya Rp. 3,602,500,000,-.

4.1.3. Upaya-Upaya Pemerintah Daerah Dalam Mencapai Target


Adapun upaya-upaya yang akan ditempuh oleh Pemerintah Daerah Kabupaten
Konawe Kepulauan guna mencapai target pendapatan daerah pada Tahun
Anggaran 2016 adalah selain mengoptimalkan dan menyempurnakan
pola/mekanisme pengelolaan penerimaan pendapatan daerah pada tahun-tahun
sebelumnya, juga akan terus diupayakan perluasan sumber-sumber pendapatan
daerah melalui kegiatan ekstensifikasi. Disamping itu, Pemerintah Daerah akan
terus meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara
dan Pemerintah Pusat dalam rangka peningkatan sinkronisasi program dan

15
Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

kegiatan prioritas, khususnya yang berkaitan dengan peningkatan penerimaan


Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Penyesuaian
dan Dana Bagi Hasil Pajak dan Dana Bukan Hasil Pajak Bagi Pemerintah
Kabupaten (DBH MIGAS, DBH SDA), dan sumber-sumber pendapatan lainnya.
Demikian pula halnya dengan upaya meningkatkan efektifitas dan efisiensi
penerimaan pajak dan retribusi daerah melalui peningkatan pengawasan dan
restrukturisasi serta penyempurnaan sistem dan mekanisme penerimaan
pendapatan daerah yang didukung dengan penyediaan sarana dan prasarana yang
memadai.
Secara khusus, pencapaian target pendapatan daerah pada Tahun Anggaran 2016
akan diupayakan melalui : (1) Pendataan potensi sumber-sumber pendapatan
daerah yang baru, (2) Mengembangkan dan mengoptimalkan obyek sumber-
sumber pendapatan daerah yang telah ada, (3) Mendorong dan memfasilitasi
SKPD lingkup pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan untuk meningkatkan
realisasi Pendapatan Asli Daerah dan (4) Pengkajian potensi sumber-sumber
pendapatan asli daerah dan (5) Pemutakhiran data pendukung indikator unit
perhitungan DAU Kabupaten Konawe Kepulauan.

4.2. Belanja Daerah


4.2.1. Kebijakan Terkait Dengan Perencanaan Belanja Daerah
Kebijakan pengelolaan belanja daerah disusun dan dilaksanakan dengan memperhatikan
pemenuhan kebutuhan mendesak, guna mendukung kelancaran penyelenggaraan
pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat yang
disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah. Sementara itu, dalam alokasi
anggaran pada berbagai urusan dan program/kegiatan prioritas akan dilaksanakan dengan
memperhatikan prinsip keadilan dan kehati-hatian, prinsip transparansi dan akuntabilitas,
prinsip efisiensi dan efektifitas, serta prinsip disiplin dalam pengelolaan anggaran
daerah, tanpa harus mengurangi komitmen untuk tetap berbuat secara optimal bagi
kepentingan rakyat yang tercermin dari besarnya persentase alokasi Belanja langsung.
Pada tahun anggaran 2016 target belanja pada APBD Kabupaten Konawe Kepulauan
direncanakan sebesar Rp.492,063,105,370,- terdiri dari alokasi belanja tidak langsung
sebesar Rp.170,364,743,230,- atau 34,62 persen dan alokasi belanja langsung sebesar
Rp.321,698,362,140,- atau 65,38 persen dari total alokasi Belanja pada APBD tahun
anggaran 2016.
Prioritas belanja daerah tahun 2016 diarahkan untuk membiayai program unggulan
daerah pada Urusan Pekerjaan Umum, Perhubungan, Pendidikan, Kesehatan, Kelautan
dan Perikanan serta Pertanian dan Kehutanan. Kebijakan penggunaan belanja langsung
pada urusan-urusan tersebut, antara lain akan diwujudkan dalam bentuk penyediaan
sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan, jalan, dermaga, kelautan dan perikanan,
serta pertanian dan Kehutanan.

4.2.2. Kebijakan Belanja Pegawai, Bunga, Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, Belanja
Bagi Hasil, Bantuan Keuangan, Dan Belanja Tidak Terduga

16
Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Pada tahun anggaran 2016, kebijakan belanja pegawai, bunga, subsidi, hibah, bantuan
sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan, dan belanja tidak terduga yang akan
dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan adalah sebagai
berikut :

a. Kebijakan Belanja Pegawai


Kebijakan belanja pegawai pada tahun 2016 diarahkan kepada penyediaan tunjangan
jabatan struktural/fungsional maupun tunjangan umum kepada Pegawai Negeri Sipil
Daerah (PNSD) yang dibayarkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

b. Kebijakan Belanja Hibah


Belanja Hibah, baik dalam bentuk uang, barang dan/atau jasa dari pemerintah Provinsi
dan Pemerintah Kabupaten Konawe diarahkan kepada peningkatan penyelenggaraan
fungsi pemerintahan didaerah dan layanan dasar umum sesuai degan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

c. Kebijakan Belanja Bantuan Sosial


Mengingat kemampun keuangan daerah dalam APBD Kabupaten Konawe Kepulauan
sangat terbatas, maka diupayakan agar pengalokasian anggaran untuk bantuan sosial
akan dilakukan secara selektif. Kebijakan tersebut, bertujuan agar dana APBD lebih
diprioritaskan untuk mendanai program dan kegiatan unggulan daerah yang sifatnya
mendesak dan berkaitan langsung dengan kebutuhan masyarakat luas, menciptakan
lapangan kerja, dan percepatan penanggulangan kemiskinan.

c. Kebijakan Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan


1. Kebijakan belanja bagi hasil akan diarahkan pada Belanja Bagi hasil dengan
penganggaran dana bagi hasil yang bersumber dari pendapatan nasional dan pendapatan
Provinsi Sulawesi Tenggara kepada Kabupaten Konawe Kepulauan, sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Belanja bantuan keuangan yang bersifat umum akan diprioritaskan untuk
menunjang kelancaran dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
desa dalam rangka implementasi Alokasi Dana Desa (ADD) untuk mendorong
percepatan kemandirian dan otonomi desa, yang pelaksanaannya akan disesuaikan
dengan kemampuan keuangan dearah dan tetap mengacu pada peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

d. Kebijakan Belanja Tidak Terduga


1. Belanja tidak terduga merupakan belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak
biasa diprediksi, diluar kendali dan pengaruh pemerintah daerah, tidak biasa/tanggap
darurat yang mendesak dalam rangka pencegahan dan gangguan tehadap stabilitas,

17
Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

penyelenggaraan pemerintahan, demi terciptanya keamanan dan ketertiban di daerah


serta tidak tertampung dalam bentuk program dan kegiatan pada tahun anggaran 2016.

2.2.3 Kebijakan Pembiayaan Daerah


Kebijakan pembiayaan merupakan langkah-langkah yang ditempuh
Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan dalam rangka mencukupi kebutuhan
belanja daerah. Dalam perubahan APBD Kabupaten Konawe Kepulauan
Tahun Anggaran 2012 terdapat kelebihan pembiayaan yang berasal dari
sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya yang berasal dari
selisih lebih antara realisasi penerimaan dan realisasi pengeluaran anggaran
selama satu periode anggaran. SiLPA mencakup pelampauan penerimaan PAD,
pelampauan penerimaan dana perimbangan, pelampauan penerimaan lain-lain
pendapatan daerah yang sah, pelampauan penerimaan pembiayaan, penghematan
belanja, kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan akhir tahun belum
terselesaikan, dan sisa dana kegiatan lanjutan.
a. Kebijakan Pembiayaan Daerah Murni
1) Kebijakan Penerimaan Pembiayaan
Kebijakan penerimaan pembiayaan tahun 2012 diarahkan pada
penerimaan dari sisa lebih perhitungan tahun anggaran sebelumnya
(SILPA).
2) Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan
Kebijakan pengeluaran pembiayaan tahun 2012 diarahkan untuk
pengeluaran penyertaan modal (investasi) daerah khususnya pada
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dengan harapan meningkatnya
pelayanan untuk masyarakat atas ketersediaan air bersih yang
merupakan kebutuhan pokok. Selain itu pengeluaran pembiayaan juga
dipergunakan untuk pembayaran Angsuran Hutang.
b. Kebijakan Pembiayaan Daerah Perubahan
Kebijakan pembiayaan pada perubahan APBD Kabupaten Konawe
Kepulauan Tahun Anggaran 2012 diarahkan pada :
1) Pembentukan dana cadangan sesuai Rancangan Perda Pengadaan
Dana Cadangan
2) Penyertaan Modal pada Bank Jateng guna menambah investasi
3) Pengembalian sisa dana DPPID

Dari uraian kebijakan perubahan pembiayaan daerah Tahun Anggaran


2012 tersebut diatas maka pembiayaan daerah mengalami Surplus pembiayaan
daerah yang dipergunakan untuk menutup defisit belanja daerah sehingga kondisi
perubahan APBD tahun Anggaran 2012 adalah anggaran berimbang.

2.2.4 Faktor-faktor yang melatar belakangi ditempuhnya kebijakan keuangan


oleh Pemerintah Daerah
Penentuan arah kebijakan keuangan Pemerintah Kabupaten Konawe

18
Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Kepulauan dilandasi dan mempertimbangkan beberapa faktor. Faktor-faktor


tersebut antara lain sebagai berikut:

a. Faktor yang melatar belakangi Kebijakan Pendapatan Daerah


Faktor-faktor yang melatar belakangi kebijakan pendapatan daerah
diarahkan pada peningkatan kemandirian keuangan daerah untuk memenuhi
kebutuhan penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan melalui upaya
intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah, optimalisasi aset dan
kekayaan daerah dan pengembangan BUMD, dengan menganut prinsip :
potensial, tidak memberatkan masyarakat, tidak merusak lingkungan, mudah
diterapkan dan dilaksanakan penyesuaian pendapatan baik tarif maupun
materi.
Upaya-upaya dalam mencapai target pendapatan daerah pada tahun
2012, dapat ditempuh melalui :
1) Penyederhanaan sistem dan prosedur administrasi pemungutan pajak
dan retribusi daerah.
2) Peningkatan ketaatan wajib pajak dan pembayar retribusi daerah serta
peningkatan pengendalian dan pengawasan atas pemungutan
Pendapatan Asli Daerah untuk terciptanya efektifitas dan efisiensi yang
diikuti dengan peningkatan kualitas, kemudahan,ketepatan dan
kecepatan pelayanan.
3) Upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pajak daerah dan retribusi daerah
serta lain-lain pendapatan yang sah terus ditingkatkan sesuai dengan
potensi pungutan.
4) Penyusunan regulasi Peraturan daerah tentang Pendapatan Daerah yang
tidak bertentangan dengan kebijakan investasi (Pro-Investasi).
5) Mengoptimalkan kinerja Badan Usaha Milik Daerah yakni PDAM;
Perusda Percetakan; Perusda RPH dan Perusda BPR/BKK untuk
memberikan kontribusi kepada Pemerintah Daerah.
6) Menyelenggarakan pelayanan prima melalui pengadaan sarana dan
prasarana yang dapat memberikan kenyamanan dan keamanan serta
pelayanan yang cepat dan sederhana dengan didukung oleh tekhnologi
informasi yang memadai.
b. Faktor yang melatar belakangi Kebijakan Belanja Daerah
Pengelolaan Belanja Daerah mendasarkan pada anggaran berbasis
kinerja yaitu belanja berorientasi pada capaian hasil atau kinerja, yang
mencerminkan efisiensi dan efektifitas pelaporan publik. Terutama untuk
masyarakat miskin dan kurang beruntung, pertumbuhan ekonomi dan
perluasan lapangan kerja. Belanja Daerah terdiri atas belanja langsung dan
tidak langsung. Belanja tersebut dipisahkan menjadi 3 prioritas berdasarkan
program dan kegiatannya yaitu prioritas I, II dan III. Prioritas I memperoleh
alokasi anggaran pertama daripada prioritas II, demikian pula prioritas III
akan mendapat alokasi anggaran setelah prioritas II terpenuhi kebutuhannya.

19
Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1) Prioritas I
 Program pembangunan daerah dalam rangka mencapai visi dan misi
pembangunan yang tertuang dalam RPJMD Tahun 2010 –
2015.
 Berhubungan langsung dengan kepentingan publik.
2) Prioritas II
 Merupakan program wajib SKPD guna mendukung tugas SKPD
dalam meningkatkan pelayanan publik.
 Merupakan prioritas alokasi belanja tidak langsung seperti TPP,
belanja hibah, belanja bantuan sosial organisasi kemasyarakatan dan
belanja tidak langsung.
Sejalan dengan kemampuan keuangan daerah, maka Pemerintah
Kabupaten Konawe Kepulauan mendorong pencapaian tujuan dan sasaran
pembangunan yang ditetapkan melalui pembiayaan dari daerah.Secara garis
besar prioritas belanja pada tahun 2012 adalah dalam upaya pelaksanaan Sapta
Program, dengan prioritas sebagai berikut :
1) Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran Gerdu Kempling
2) Penanggulangan Rob dan Banjir
 Penyelesaian Dam Jatibarang
 Normalisasi dari 4 sistem drainase Kabupaten Konawe Kepulauan
 Penyelesaian Sistem Polder Banger
 Penanganan Daerah Hulu dan Hilir
 Pengelolaan kawasan pesisir
3) Penanganan Infrastruktur
 Penataan wajah Kabupaten
 Penataan kawasan Kabupaten lama
 Pembangunan & peningkatan pasar tradisional
 Penanganan jalan dan jembatan
 Fasilitasi BRT koridor II
4) Pelayanan Publik
 ISO SKPD Pelayanan
 E-KTP
 Pengembangan ULP
 Kelurahan percontohan
 Peningkatan promosi dan investasi Kabupaten Konawe Kepulauan
- Persiapan visit Konawe Kepulauan Jateng Year 2013
- Pameran UMKM
 Pengembangan destinasi wisata
- Agrowisata
- Revitalisasi Tinjomoyo
- Pengembangan Kebun Binatang
 Pelayanan Tamu Pemerintah/Negara
 Optimalisasi Manajemen Parkir

20
Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

5) Pengarusutamaan Gender
 Perwujudan Kabupaten Layak Anak
6) Peningkatan Pelayanan Pendidikan
 Fasilitasi sekolah murah dan berkualitas
 Kelurahan Vokasi
 Penyediaan akses wajar Dikdas
7) Peningkatan Pelayanan Kesehatan
 Perwujudan Kabupaten Sehat
 Total coverage
 Pencegahan dan penanganan penyakit menular
 Penanganan DBD
c. Faktor yang melatar belakangi Kebijakan Pembiayaan Daerah
Faktor yang mempengaruhi pembiayaan daerah diantaranya berasal
dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu, penerimaan pinjaman,
transfer dari dana cadangan maupun hasil penjualan aset daerah yang
dipisahkan.
Seiring dengan semakin membaiknya pelaksanaan program dan
kegiatan pembangunan di Kabupaten Konawe Kepulauan, penerimaan
pembiayaan pada perubahan APBD tahun anggaran 2012 berasal dari sisa
lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya (Silpa).
Sesuai dengan Kebijakan Umum Anggaran Perubahan Kabupaten
Konawe Kepulauan tahun anggaran 2012, dipergunakan untuk pembayaran
pokok hutang serta untuk pengembalian sisa dana DPPID sedangkan
penyertaan modal PDAM tidak mengalami perubahan atau tetap, selain itu
juga digunakan untuk pembentukan Dana Cadangan dan penyertaan modal
ke Bank Jateng. Secara keseluruhan surplus pembiayaan dipergunakan
untuk menutup defisit belanja daerah sehingga kondisi perubahan APBD
Tahun Anggaran 2012 adalah anggaran berimbang.

2.3 Indikator Capaian Target Kinerja APBD


Indikator – indikator capaian kinerja APBD Kabupaten Konawe Kepulauan
dibagi menjadi 2 (dua) urusan yaitu urusan wajib dan urusan pilihan.

URUSAN WAJIB
1) Urusan Pendidikan
Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program dan kegiatan Urusan
Pendidikan tahun 2012 adalah : peningkatan kinerja di bidang pendidikan tahun
2012 dapat dilihat antara lain dari Angka Partisipasi Kasar (APK) di jenjang
SD/MI, yang berkisar di atas 100 % yaitu 105,9%, dan Angka Partisipasi Murni
(APM) sebesar 90,55%. Capaian kinerja di bidang pendidikan juga ditunjukkan
dengan tingkat kelulusan SD yang mencapai 100% dan angka melanjutkan
sekolah sebesar 102,84% pada tahun 2012.
Sementara APK di jenjang SMP sebesar 110,31% dan APM sebesar 79,24% yang

21
Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

menunjukkan bahwa akses dan pemerataan pendidikan SMP di Kabupaten


Konawe Kepulauan tidak mengalami kendala.
Sedangkan, untuk pendidikan menengah, capaian kinerja ditunjukkan
dengan nilai APK sebesar 119,56% dan APM sebesar 84,11%. Capaian APK
tersebut menunjukkan keberhasilan dalam aspek layanan dan pemerataan
pendidikan menengah. Pada tahun 2012, jumlah siswa SMK meningkat jauh
sehingga lebih besar dari jumlah siswa SMA yaitu sebesar 37.005 : 30.251. Hal
ini selaras dengan pencanangan Konawe Kepulauan sebagai Kabupaten Vokasi
pada tanggal 18 September 2012.
Capaian lain di bidang pendidikan juga ditunjukkan dengan Angka Melek
Huruf (AMH) yang mencapai 99,8% pada tahun 2012. Hal ini didukung oleh
keberadaan lembaga kursus dan pelatihan yang terakreditasi. Untuk peningkatan
keahlian dan mengurangi kemiskinan di masing-masing kecamatan sekurang-
kurangnya ada 1 kelurahan Vokasi, dan sampai tahun
2012 telah terdapat 10 kelurahan yang terbina kegiatan Vokasi.

2) Urusan Kesehatan
Prioritas pembangunan kesehatan Kabupaten Konawe Kepulauan tahun
2012 adalah mewujudkan 7 prioritas kebijakan pembangunan kesehatan sesuai
yang diamanatkan Kementerian Kesehatan, di antaranya percepatan upaya
pencapaian Millenium Development Goal’s (MDGs) bidang kesehatan, upaya
promotif dan preventif, peningkatan akses dan mutu kesehatan serta adanya
jaminan kesehatan. Dalam rangka mewujudkan ketujuh prioritas tersebut,
berbagai capaian kinerja telah dihasilkan Pemerintah Kabupaten Konawe
Kepulauan selama tahun 2012 antara lain peningkatan Usia Harapan Hidup
(UHH) dari 72,18% pada tahun 2011 menjadi 72,3% pada tahun 2012, penurunan
angka kematian bayi per 1000 kelahiran bayi di Kabupaten Konawe Kepulauan
dari 12,15 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2011 menjadi 10,67 per 1000
kelahiran hidup pada tahun 2012.
Angka kematian Balita menunjukkan perbaikan yaitu dari 14,85 di tahun
2011 menjadi 12,28 di tahun 2012. Angka kematian Ibu (AKI) juga mengalami
penurunan dari 31 kasus pada tahun 2011 (119,9 per 100.000
Kelahiran Hidup) menjadi 22 kasus pada tahun 2012 (80,15 per
100.000 Kelahiran Hidup).
Indikator capaian kinerja di bidang kesehatan juga ditunjukkan dengan
penurunan jumlah penderita penyakit menular, seperti penderita DBD yang
mengalami penurunan dari 1.330 kasus pada tahun 2011 menjadi 1.250 kasus,
kemudian penyakit campak klinis yang mengalami penurunan dari 422 kasus pada
tahun 2011 menjadi 201 kasus di tahun 2012. Sedangkan untuk Kejadian Luar
Biasa (KLB) tahun 2012 berupa penyakit Difteri yang jumlahnya sama seperti
tahun 2011 yaitu 5 orang dan tidak ada yang meninggal.

3) Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

22
Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Hasil capaian kinerja urusan ini, dapat dilihat dari meningkatnya partisipasi
masyarakat Kabupaten Konawe Kepulauan dalam ber-KB. Jika pada tahun 2011
sebesar 197.197 (76,02 %) dengan jumlah pasangan usia subur (PUS) sebanyak
259.407 orang, maka pada tahun 2012 meningkat menjadi 201.532 ( 77,10 %)
dengan jumlah PUS sebanyak 261.390 orang.
Di samping itu, upaya mewujudkan keluarga sejahtera juga dilakukan
melalui pendampingan kelompok bina keluarga yang meliputi kelompok
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) di 16
Kecamatan, kelompok Bina Keluarga Lansia dengan jumlah anggota 11.327,
kelompok Bina Keluarga Balita dengan 12.685 kader yang aktif dan terlatih dari
29.531 anggota serta kelompok Bina Keluarga Remaja sebanyak 165 kelompok
dengan anggota aktif 5.222 anggota.

4) Urusan Ketenagakerjaan
Pencapaian kinerja di urusan ketenagakerjaan menunjukkan perkembangan
yang cukup baik, angka pengangguran terbuka pada tahun 2012 sebesar
10,07% atau mengalami penurunan sebesar 1,16% dibanding tahun 2011, Tingkat
Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pada tahun 2012 sebesar 53,9%, begitu pula
dengan tingkat kesempatan kerja yang juga mengalami peningkatan dari 88,77%
pada tahun 2011 menjadi 89,93% di tahun 2012 dan jumlah tenaga kerja yang
ditempatkan pada tahun 2012 sejumlah 10.263 orangdari 13.995 pencari kerja.
Upaya Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan untuk menekan angka
pengangguran diantaranya melalui penyelenggaraan bursa tenaga kerja dan
pemberian fasilitasi dari dana DBHCHT tahun 2012 yang diberikan kepada 240
orang. Terkait dengan program perlindungan dan pengembangan lembaga
ketenagakerjaan, beberapa capaian kinerja selama tahun 2012 antara lain
penurunan jumlah kecelakaan kerja dari 411 orang pada tahun 2011 menjadi 389
orang pada tahun 2012, penurunan kasus perselisihan hubungan industrial dari
193 kasus pada tahun 2011 menjadi 192 kasus pada tahun 2012 dan juga
penurunan pelanggaran regulasi ketenagakerjaan dari 325 kasus pada tahun
2011 menjadi 296 kasus pada tahun 2012.

5) Urusan Kebudayaan
Pengembangan seni dan budaya yang dimiliki Kabupaten Konawe
Kepulauan sebagai sebuah potensi pariwisata menjadi titik berat
pembangunan yang dilaksanakan di urusan kebudayaan, hal ini bertujuan untuk
menjadikan Kabupaten Konawe Kepulauan sebagai destinasi wisata. Selama
tahun 2012 telah dilaksanakan berbagai program kegiatan terkait pelestarian
kebudayaan di Kabupaten Konawe Kepulauan, antara lain penyelenggaraan
kegiatan kebudayaan rutin tahunan untuk memperingati hari-hari penting atau
hari-hari besar bersejarah antara lain Upacara Tradisi Dugderan, Sesaji Rewanda,
Atraksi Budaya, dan Pameran Tosan Aji, juga melaksanakan pelestarian benda
cagar budaya yang telah terinventarisir oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

23
Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

sejumlah 171 diantaranya 8 tempat yang juga merupakan obyek wisata antara lain
kawasan Kabupaten Lama, Lawang Sewu, Tugu Muda, Masjid Kauman, Sam Poo
Kong, Museum Mandala Bhakti, kawasan Pecinan dan Gereja Blenduk.
Di samping itu, juga rutin menyelenggarakan berbagai pentas seni dan
budaya seperti pentas wayang kulit, wayang orang, Kethoprak, pagelaran musik
tradisi, hingga melakukan pembinaan terhadap potensi budaya yang dimiliki
Kabupaten Konawe Kepulauan.

6) Urusan Pemuda Dan Olahraga


Capaian kinerja pada urusan kepemudaan di antaranya terseleksinya
pemuda yang mengikuti pertukaran pemuda antar provinsi, negara dan
pemuda pelopor pembangunan tingkat provinsi sebanyak 50 orang,
terselenggaranya fasilitas kegiatan kepemudaan seperti workshop
kepemudaan, penyelengaraan pelatihan kewirausahaan seperti teknisi
handphone dan perbengkelan dan pelatihan manajemen organisasi pemuda.
Terseleksinya Tim Kabupaten Konawe Kepulauan untuk mengikuti kejuaraan
LIPIO Tingkat Jawa Tengah dan Tingkat Nasional dengan hasil Juara I
Tingkat Nasional untuk kelompok SMP dan Juara I Tingkat Jawa Tengah
untuk kelompok SMA.
Peningkatan pembinaan olahraga sehingga pada tahun 2012
prosentase nomor cabang olahraga yang meraih medali dibandingkan jumlah
keseluruhan nomor cabang olahraga yang dipertandingkan pada even PON
2012 di Riau, mencapai 63,9%. Terlaksananya pengembangan olahraga lanjut
usia termasuk penyandang cacat.
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Olahraga Tersalurkannya
bantuan peralatan olahraga untuk 28 kelompok masyarakat; Terlaksananya
perbaikan Kolam Renang Manunggal Jati; Terlaksananya sosialisasi dan
pendataan pengembangan Informasi Data Base bidang sosial pemuda dan
olahraga untuk 193 orang; Terlaksananya pengembangan sarana dan
prasarana olahraga dengan kegiatan pavingisasi Lapangan Sepak Bola Sidodadi.

7) Urusan Perpustakaan
Pembangunan yang dilaksanakan pada urusan perpustakaan diarahkan pada
terciptanya masyarakat gemar membaca. Dalam urusan ini, selama tahun
2012 berbagai upaya telah dilaksanakan antara lain program pengembangan
budaya baca dan pembinaan perpustakaan dengan capaian- capaian antara lain
meningkatnya pelayanan otomasi perpustakaan yang dilakukan pada tahun 2012
sebesar 80% meningkat dibandingkan tahun 2011 sebesar 70%, meningkatnya
budaya baca masyarakat Kabupaten Konawe Kepulauan sebesar 80% pada tahun
2012 jika dibandingkan tahun 2011 sebesar 70% hal ini ditunjukkan dengan
peningkatan jumlah pengunjung perpustakaan pada tahun 2012 sebanyak
1.731.142 (satu juta tujuh ratus tiga puluh satu ribu seratus empat puluh dua)
orang sedangkan tahun 2011 sebanyak 1.518.766 (satu juta lima ratus delapan

24
Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

belas ribu tujuh ratus enam puluh enam) orang. Perpustakaan yang dimiliki non
pemerintah bertambah dari tahun 2011 sebanyak 156 unit menjadi 163 unit
ditahun 2012.
Guna lebih mendekatkan buku pada masyarakat dalam rangka
menumbuhkan Gerakan Gemar Membaca, selama tahun 2012 diselenggarakan
pameran buku sebanyak 2 kali dan menambah jumlah koleksi buku
perpustakaan menjadi 21.191 (dua puluh satu ribu seratus sembilan puluh) satu
eksemplar dari 9.616 (sembilan ribu enam ratus enam belas rupiah) eksemplar
pada tahun 2011.

8) Urusan Perencanaa Pembangunan Daerah


Beberapa hasil kinerja dalam urusan perencanaan pembangunan, antara
lain pelaksanaan Musrenbang Tahun 2013, penyusunan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) Kabupaten Konawe Kepulauan tahun 2013, optimalisasi Sistem
Perencanaan Pembangunan (SIMPERDA) dalam pelaksanaan Musrenbang yang
terintegrasi dengan sistem anggaran dan monitoring evaluasi pelaksanaan
pembangunan. Hal ini dilakukan untuk semakin meningkatkan kualitas serta
mendorong keterbukaan terhadap proses Musrenbang dan hasil- hasilnya.
Penyusunan Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD) yang memuat beberapa
dokumen seperti buku peta sarana dan prasarana Kelurahan di Kecamatan
Konawe Kepulauan Tengah, Kecamatan Tugu dan Kecamatan Konawe Kepulauan
Timur, dan buku peta profil daerah, pelaksanaan kerjasama penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat dengan Perguruan Tinggi yang menghasilkan 5
dokumen sebagai acuan pemecahan permasalahan faktual di masyarakat.
Pelaksanaan dokumentasi dan publikasi hasil-hasil penelitian, seperti
penyelenggaraan kegiatan RITEK Expo dan pembuatan dan pengembangan
aplikasi e-office untuk mendukung pelaksanaan tugas Bappeda Kabupaten
Konawe Kepulauan.
Pelaksanaan validasi dan verifikasi warga miskin Penambahan dan
pengurangan warga miskin dalam usulan daftar gakin. Selain itu, untuk
menampung warga di luar database yang membutuhkan layanan kesehatan,
selama tahun 2012 dikeluarkan Surat Keterangan Tidak Miskin (SKTM) sebanyak
3.396 jiwa.
Pelaksanaan penyusunan City Branding Kabupaten Konawe Kepulauan
melalui sayembara “Membangun City Branding Kabupaten Konawe
Kepulauan” yang bertujuan untuk menghasilkan desain berupa slogan dan
logo yang mencerminkan identitas, sejarah, budaya, gaya hidup Kabupaten
Konawe Kepulauan serta sebagai bahan untuk penetapan City Branding
Kabupaten Konawe Kepulauan.

9) Urusan Pertanahan
Beberapa capaian kinerja pada urusan pertanahan selama tahun 2012 antara
lain penambahan ketersediaan Sistem Informasi Geografi bidang

25
Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

tanah/persil/kapling di tingkat Kelurahan di mana pada tahun 2011 terdapat 18


Kelurahan yang telah melaksanakan kegiatan P5T (Penataan, Penguasaan,
Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah) dan pada tahun 2012 bertambah
16 Kelurahan sehingga sampai dengan tahun 2012 Sistem Informasi Geografi
tersebut sudah dilaksanakan di 34 kelurahan. Sementara untuk penanganan kasus
pertanahan yang difasilitasi Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan sebanyak
15 kasus pada tahun 2012.
Kegiatan pengadaan tanah untuk pelaksanaan pembangunan untuk
kepentingan umum yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Konawe
Kepulauan adalah: Pembangunan Waduk Jatibarang, Jalan angkut material
batu (quorry) / Houling Road, Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api (Double
Track) Lintas Pekalongan – Konawe Kepulauan, Lintas Konawe Kepulauan –
Bojonegoro, Pembangunan / Normalisasi Kali Tenggang, Pengadaan tanah untuk
pembangunan kolam retensi ( retarding pond ), Pengadaan tanah untuk
pembangunan jalan tol Batang – Konawe Kepulauan, serta pembangunan tanah
untuk pembangunan tempat pemakaman umum (TPU).

10) Urusan Kependudukan dan Pencatatan Sipil


Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil pada prinsipnya merupakan upaya
peningkatan pelayanan publik dalam rangka tertib administrasi kependudukan.
Terkait upaya tersebut, melalui penerapan sistem aplikasi SIAK online, pada
tahun 2012 validasi dan akurasi database penduduk tercapai 93%. Sedangkan
untuk masalah perekaman data penduduk, sampai dengan akhir tahun 2012
perekaman e-KTP telah mencapai 85,31 % atau sebesar 1.028.585 (satu juta
dua puluh delapan ribu lima ratus delapan puluh lima) wajib KTP dari target
1.205.691 (satu juta dua ratus lima ribu enam ratus sembilan puluh satu) wajib
KTP. Atas capaian tersebut, Kabupaten Konawe Kepulauan berhasil menduduki
peringkat ketiga perekaman e-KTP untuk Wilayah Barat dan mendapatkan
penghargaan dari Menteri Dalam Negeri dan Gubernur Jawa Tengah.
Jumlah Ruang Pelayanan Kependudukan yang Representatif di Wilayah
Kecamatan sesuai standarisasi gedung TPDK Kecamatan dari
DitjenKependudukan dan Catatan Sipil maka Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Konawe Kepulauan telah memiliki 7 (tujuh) gedung
yang sesuai standar yaitu di Kecamatan Banyumanik, Tembalang dan Ngaliyan
yang dibangun pada tahun anggaran 2011 sedangkan untuk Kecamatan Konawe
Kepulauan Selatan, Gunung Pati, Mijen dan Genuk dibangun pada tahun anggaran
2012.
Pemberian pembebasan Retribusi biaya cetak KK, KTP dan Akta
Kelahiran bagi warga miskin Kabupaten Konawe Kepulauan yang merupakan
salah satu kebijakan WaliKabupaten Konawe Kepulauan dan merupakan program
yang berkelanjutan dari tahun ke tahun.

11) Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

26
Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Capaian kinerja yang telah dihasilkan pada urusan ini selama tahun 2012
dapat dilihat dari tetap terpeliharanya stabilitas di bidang sosial dan politik yang
didukung oleh Komunitas Intelijen Daerah (KOMINDA) yang dibentuk
berdasarkan Surat Keputusan WaliKabupaten Konawe Kepulauan Nomor
200/04/2012 tanggal 2 Januari 2012 yang anggotanya terdiri atas Institusi
Pemerintah yang menjalankan fungsi intelijen yaitu Badan Kesbangpol dan
Linmas, BIN Daerah, Intelijen Polrestabes Konawe Kepulauan, Intelijen
Kejaksaan Negeri Konawe Kepulauan, Intelijen Kodim 0733/BS Konawe
Kepulauan, Intelijen Kantor Imigrasi dan Intelijen Kantor pelayanan Bea dan
Cukai.
Dalam mewujudkan Kamtibmas dilakukan pemberdayaan masyarakat
melalui wadah Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) dengan Sistem
Keamanan Lingkungan (Siskamling), membangun jalinan komunikasi tokoh dari
enam agama melalui Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Paguyuban
Pemerintah, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat (Petamas). Melaksanakan
Pembauran Kebangsaan bagi generasi muda yang tergabung dalam berbagai
Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP). Selama tahun 2012 melalui media
ini telah dapat mencegah dan menyelesaikan 2 (dua) permasalahan hubungan
antar umat beragama yang timbul akibat adanya aktivitas keagamaan dan
keberadaan tempat / rumah ibadah. Monitoring kelembagaan telah
menghasilkan database Ormas/LSM tingkat Kabupaten Konawe Kepulauan
yang telah terdaftar sebanyak 158 organisasi, melalui perangkat lunak (software)
database ini telah terkoneksi dengan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah
Kabupaten/Kabupaten lainnya.

12) Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan


Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
Berbagai capaian kinerja selama tahun 2012 menunjukkan hal yang positif,
antara lain terlihat dari jumlah Raperda yang masuk dalam Prolegda sebanyak 43
Raperda. Dari 43 Raperda yang masuk dalam prolegda tersebut, yang berhasil
dibahas dalam sidang DPRD dan telah ditetapkan menjadi Perda serta telah
dicatat dalam lembaran daerah sebanyak 14 Perda atau 32,5 %.
Dalam hal pengawasan penyelenggaraan pemerintahan, Inspektorat juga
telah melakukan pemeriksaan khusus pelayanan publik terhadap 33 Obrik
(SKPD) yang melakukan pelayanan publik. Pelaksanaan pemeriksaan khusus
pelayanan publik ini telah mampu meningkatkan kualitas pelayanan publik di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan, hal ini ditunjukkan
dengan meningkatnya indeks integritas sektor publik Pemerintah Kabupaten
Konawe Kepulauan. Berdasarkan hasil survei integritas yang dilakukan oleh
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) indeks integritas sektor publik Pemerintah
Kabupaten Konawe Kepulauan mengalami peningkatan dari 3,61 pada tahun
2011 menjadi 5,66 pada tahun 2012 atau naik sekitar 56,7 %.
Dalam rangka meningkatkan transparansi dalam pengadaan barang dan

27
Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

jasa di lingkungan Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan, telah


melaksanakan proses E – Procurement melalui Layanan Pengadaan Sistem
Elektronik (LPSE), dimana pada tahun 2012, jumlah paket yang dilelangkan
sebanyak 274 paket yang berarti mengalami kenaikan sebesar 370% jika
dibandingkan tahun 2011 yang hanya berjumlah 74 paket. Adapun jumlah
paket pengadaan barang jasa yang pelaksanaannya dilakukan oleh Unit Layanan
Pengadaan (ULP) pada tahun 2012 sebanyak 256 paket. Jumlah ini mengalami
kenaikan sebesar 345% jika dibandingkan tahun 2011 yang berjumlah 74 paket.
Berkaitan dengan aset tanah, pada tahun 2012, aset tanah yang terdata
sebanyak 3.091 bidang, dari 3.091 bidang tersebut yang telah bersertifikat
sebanyak 2.048 bidang atau sekitar 66 prosen. Sedangkan yang masih dalam
proses pensertifikatan di BPN sebanyak 516 bidang. Aset tanah yang
berhasil disertifikatkan pada tahun 2012 sebanyak 33 Bidang.
Di bidang perangkat daerah dan kepegawaian, bahwa potensi sumber daya
manusia aparatur masih dapat dioptimalkan dengan jumlah pegawai secara
kuantitatif per 31 Desember 2012 sejumlah 15.454 orang. Dari jumlah tersebut,
berdasarkan kualifikasi pendidikan masih didominasi oleh pegawai dengan latar
pendidikan S1 sebanyak 48,73% dari total keseluruhan pegawai yang kemudian
diikuti oleh pegawai dengan latar pendidikan SMA sebanyak 23,6%. Sedangkan
untuk S2 dan S3 merupakan bagian terkecil dari komposisi pegawai
Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan, yaitu 4,91% untuk S2 dan 0,01%
untuk aparatur dengan latar pendidikan S3.
Sampai dengan akhir tahun 2012, seluruh CPNS telah mengikuti dan lulus
Diklat Prajabatan sebagai persyaratan pengangkatan dari CPNS menjadi PNS
sebanyak 321 orang, sehingga realisasinya mencapai 100% dan secara
keseluruhan telah diangkat sebagai PNS.

13) Urusan Statistik


Selama tahun 2012 dalam pelaksanaan urusan statistik telah disusun 12
jenis buku data statistik beserta kajian dan analisisnya antara lain Buku
Kabupaten Konawe Kepulauan Dalam Angka tahun 2011, Buku Profil
Kependudukan Kabupaten Konawe Kepulauan tahun 2011, Buku Indeks Harga
Konsumen (IHK) dan Inflasi Kabupaten Konawe Kepulauan tahun 2010/2011,
Buku Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Konawe Kepulauan tahun
2011, Buku Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Konawe Kepulauan tahun
2011, Buku Indikator Ekonomi Kabupaten Konawe Kepulauan tahun 2011,
Buku Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Konawe Kepulauan Tahun
2011.

14) Urusan Kearsipan


Pengelolaan arsip yang baik dapat menunjang akuntabilitas suatu instansi
dalam hal tertib administrasi serta sangat bermanfaat untuk evaluasi kegiatan yang
telah dilaksanakan sehingga dapat dijadikan acuan dalam perencanaan kegiatan

28
Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

yang akan datang. Menyadari hal tersebut, masalah kearsipan juga tidak lepas
dari perhatian Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan. Berbagai upaya
dengan capaian kinerja yang dihasilkan telah dilaksanakan selama tahun 2012.
Hal ini dapat dilihat dari peningkatan arsip dengan sistem administrasi baik yang
semula sebanyak 6.600 berkas pada tahun 2011 meningkat menjadi 6.700 berkas
pada tahun 2012. Demikian halnya dengan pengklasifikasian arsip yang juga
mengalami peningkatan sebesar 1,50% dengan jumlah SKPD yang terlibat
sebanyak 23 SKPD pada tahun 2012 sementara tahun 2011 hanya 21
SKPD. Digitalisasi dokumen juga mengalami peningkatan dari 19.962 berkas
pada tahun 2011 menjadi 21.618 berkas pada tahun 2012.

15) Urusan Komunikasi dan Informatika


Berbagai capaian kinerja yang dihasilkan urusan ini antara lain telah
disusunnya Peraturan WaliKabupaten Konawe Kepulauan Nomor 26 Tahun 2012
Tentang Pedoman Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan dan Keputusan WaliKabupaten
Konawe Kepulauan Nomor 821.29/265 Tentang Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi (PPID) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan
sebagai langkah kongkrit dalam mengedepankan keterbukaan informasi publik
kepada masyarakat. Selain itu, juga telah dilakukan pengembangan
komunikasi dan informasi antara pemerintah dengan masyarakat melalui siaran
keliling sebanyak 24 kali, dialog interaktif sebanyak 15 kali maupun melalui
media massa sebanyak 51 kali.

16) Urusan Koperasi dan UKM


Capaian kinerja urusan Koperasi antara lain ditunjukkan adanya
peningkatan prosentase koperasi aktif di Kabupaten Konawe Kepulauan, dimana
pada tahun 2011 dari jumlah koperasi yang tercatat sebanyak 1.035 unit,
yang merupakan koperasi aktif sebanyak 799 Unit atau sekitar 77%,
sedangkan pada tahun 2012 Koperasi aktif sebanyak 831 unit atau sekitar 78,62 %
dari jumlah koperasi yang ada sebanyak 1.057 unit.
Selain itu, prosentase UMKM binaan juga mengalami peningkatan
sebesar 0,59% dari 11.142 unit pada tahun 2011 menjadi 11.208 unit pada tahun
2012. hal ini berpengaruh terhadap peningkatan jumlah penyerapan tenaga kerja
di sektor Usaha Mikro Kecil Menengah sebesar 4,88 %, dimana jumlah tenaga
kerja yang diserap pada tahun 2011 sebanyak 16.617 orang menjadi 17.428 orang
pada tahun 2012.

17) Urusan Penanaman Modal


Selama tahun 2012, berbagai upaya yang dilakukan pada urusan ini
menunjukkan hasil yang positif, antara lain ditunjukkan dengan peningkatan
Jumlah proyek penanaman modal asing juga menunjukkan kenaikan di mana pada
tahun 2011 adalah sebanyak 17 proyek sedangkan pada tahun 2012 sebanyak 43

29
Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

proyek.
Peningkatan jumlah proyek tersebut berdampak baik terhadap peningkatan
nilai investasi penanaman modal asing dari Rp559.699.889.236,-
(lima ratus lima puluh sembilan milyar enam ratus sembilan puluh
sembilan juta delapan ratus delapan puluh sembilan ribu dua ratus tiga puluh
enam rupiah) pada tahun 2011 menjadi Rp 2.120.266.230.907,- (dua
trilyun seratus dua puluh milyar dua ratus enam puluh enam juta dua ratus
tiga puluh ribu sembilan ratus tujuh rupiah) di tahun 2012.
Dampak positif lainnya adalah terjadinya peningkatan jumlah tenaga kerja
yang terserap dalam perusahaan yang berinvestasi di Kabupaten Konawe
Kepulauan dari 16.513 orang menjadi 20.370 orang.

18) Urusan Ketahanan Pangan


Berbagai capaian kinerja selama tahun 2012 pada urusan ketahanan pangan
dapat dilihat dari beberapa indikator seperti peningkatan pemberdayaan keluarga
miskin melalui fasilitasi warung desa / lumbung pangan dari yang semula 175 KK
pada tahun 2011 meningkat menjadi untuk 235 KK pada tahun 2012 atau sebesar
34,29%.
Capaian kinerja lainnya adalah peningkatan jumlah konsumsi umbi- umbian
dari 70,6 gr/kapita/hr pada tahun 2011 meningkat menjadi 143,9 gr/kapita/hr pada
tahun 2012. Sedangkan skor pola pangan harapan dengan target 86 telah terpenuhi
yang semula 84 pada tahun 2011 meningkat menjadi 86 tahun 2012.

19) Urusan Pekerjaan Umum


Kebijakan di bidang pekerjaan umum diarahkan pada perwujudan
keseimbangan pertumbuhan dan pelayanan infrastruktur wilayah melalui penataan
wajah Kabupaten, pengendalian banjir dan rob secara terpadu dan sistemik serta
perencanaan pembangunan infrastruktur wilayah pinggiran.
Berbagai pembangunan di bidang pekerjaan umum yang telah
dilaksanakan di tahun 2011 terus kita lanjutkan di tahun 2012 di antaranya adalah
peningkatan jalan yang tersebar di wilayah pinggiran, peningkatan pedestrian
jalan dengan konsentrasi di wilayah pusat perKabupatenan dan pembangunan
kembali jembatan di Kalipancur, Tinjomoyo dan Tugu Suharto.
Selanjutnya, dalam program penerangan jalan umum, selama tahun 2012
telah dilaksanakan pemasangan penerangan jalan umum di 16
Kecamatan, Koridor Utara, Timur dan beberapa wilayah pinggiran. Pelaksanaan
kegiatan penerangan jalan umum ini diarahkan untuk mendukung program
penataan wajah Kabupaten yaitu Pemasangan Lampu High Mast di Taman Nol
Km, Taman Bojong di Jalan Pemuda, Taman Randusari, dan Penerangan Jalan
wilayah pinggiran.
Sedangkan terkait dengan Peningkatan Sistem Drainase di antaranya
dengan pembangunan saluran drainase atau gorong-gorong di 15 Ruas

30
Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Saluran dalam upaya mengurangi genangan banjir. Di samping itu, juga


dilakukan penambahan Titik Pompa Baru di Ruas saluran Jalan Agus Salim
dengan kapasitas 600 liter per detik, Ruas saluran Kawasan Pasar Johar
dengan kapasitas 600 liter per detik, Peningkatan Rumah Pompa Boom Lama dan
Upaya Optimalisasi dan Operasionalisasi Pompa Banjir yang tersebar di 35 titik
Pompa Banjir dan 3 Lokasi Sistem Instalisasi Pengelolaan Air
Sederhana.Diarahkan pada perwujudan keseimbangan pertumbuhan dan pelayanan
wilayah

20) Urusan Perumahan


Sesuai dengan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan
Permukiman Kabupaten Konawe Kepulauan (RP4D) Tahun 2008-2019,
pembangunan di bidang perumahan salah satunya diarahkan untuk pemenuhan
kebutuhan tempat tinggal bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah
yang memenuhi persyaratan teknis bangunan, sosial budaya, kesehatan dan
kesusilaan serta kualitas lingkungan.
Capaian program pembangunan di bidang perumahan tahun 2012 antara
lain pembangunan sarana prasarana Rusunawa Kaligawe, perbaikan perumahan
bagi masyarakat miskin sebanyak 204 unit rumah di 16 Kecamatan atau
di 55 Kelurahan, pembuatan sanitasi komunal pemukiman sebanyak 3 (tiga) unit
di Kelurahan Karangroto (Rusun), Kelurahan Plamongansari dan Kelurahan
Nongkosawit, pemeliharaan sarana prasarana lingkungan permukiman,
penanganan dan penataan permukiman kumuh, dan pembangunan sarana
prasarana rumah pondok boro/sosial

21) Urusan Penataan Ruang


Sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Pekerjaaan Umum RI Nomor
14 tahun 2011 tentang Standar Pelayanan Minimum di bidang Penataan Ruang,
Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan berupaya untuk melakukan sosialisasi
seluruh dokumen rencana tata ruang kepada seluruh aparat pemerintahan sampai
ke level kelurahan serta kepada seluruh komponen masyarakat.
Hal ini dimaksudkan agar terwujud struktur tata ruang yang seimbang.
Sebagai salah satu tindak lanjut dari kebijakan dan strategi penataan ruang, pada
tahun 2012 dilaksanakan kegiatan untuk menyusun Naskah Akademis dan Draft
Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten
Konawe Kepulauan serta melaksanakan kegiatan Koordinasi Perencanaan Tata
Ruang dan Lingkungan Hidup yang didalamnya terdiri atas fasilitasi Badan
Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD), Desk Kabupaten Lama, dan
Perubahan Iklim dengan dokumen Strategi Ketahanan Kabupaten Konawe
Kepulauan (Climate Resilience Strategy atau CRS) untuk mengurangi kerentanan
masyarakat dan Kabupaten terhadap dampak perubahan iklim.

22) Urusan Perhubungan

31
Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Selama tahun 2012 berbagai upaya penataan sistem transportasi telah


dilakukan antara lain membuka pelayanan pengoperasian Bus Rapid Transit
(BRT) koridor II jurusan Terboyo – Sisemut, pembangunan ATCS (Area
Traffic Control System) pada 6 persimpangan untuk mengoptimalkan waktu
siklus traffic light di persimpangan yang dikendalikan dari CC Room ATCS,
pengamanan dan pengendalian lalu lintas dengan updating waktu siklus
traffic light di persimpangan yang disesuaikan dengan kondisi arus lalu lintas
yang ada serta dilengkapi dengan down counter timer. Selain itu juga didukung
dengan peningkatan sarana prasarana keselamatan lalu lintas berupa
pemasangan rambu-rambu, pembuatan marka, pengadaan gasson dan
pemasangan down counter pada traffic light, Pengadaan Rambu Pendahulu
Petunjuk Jurusan (RPPJ), pengadaan lampu flashing
Model transportasi massal, berupa BRT juga menunjukkan tren peningkatan
yang positif. Indikatornya adalah pengadaan shelter BRT pada tahun 2011
sebanyak 72 unit menjadi 110 unit pada tahun 2012 serta meningkatnya jumlah
penumpang sebesar 281.658 orang (16,7%) dari 1.678.542 orang pada tahun
2011 menjadi 1.960.200 orang pada tahun 2012.
Untuk jumlah pendapatan pun juga mengalami peningkatan sebesar
Rp.917.878.000, (17,8%) , di mana pada tahun 2011 sebesar Rp. 5.150.238.000,
menjadi Rp. 6.068.116.500, pada tahun 2012. Untuk tahun 2012 BRT koridor I
sudah mampu beroperasi dengan menggunakan dana yang berasal dari
pendapatan BLU.
Pengelolaan Perparkiran, dalam tahun 2012 sudah sesuai dengan yang apa
diharapkan dimana parkir on street semakin berkurang sedangkan parkir off street
makin bertambah. Kebijakan ini ditempuh guna meningkatkan kelancaran arus
lalu lintas di ruas jalan.

23) Urusan Lingkungan Hidup


Berbagai capaian kinerja urusan ini selama tahun 2012, di antaranya adalah
Persentase wilayah Kabupaten Konawe Kepulauan yang terlayani oleh
pengangkutan sampah dari 79% menjadi 81%, peningkatan pengelolaan
kebersihan, keindahan dan keteduhan lingkungan di Kabupaten Konawe
Kepulauan melalui koordinasi secara intensif dengan seluruh stakeholder, yang
disertai dengan pembinaan pengelolaan sampah pada masyarakat.
Sedangkan dalam hal perlindungan dan konservasi sumber daya alam,
beberapa capaian kinerja di antaranya peningkatan cakupan penghijauan wilayah
rawan longsor dan sumber mata air dari 16,5 Ha pada tahun 2011 menjadi 21,5
Ha pada Daerah Tangkapan Air Waduk Jatibarang, peningkatan mitigasi/adaptasi
daerah rawan kekeringan akibat dampak perubahan iklim dengan dibangunnya
Rain Harvesting / pemanen air hujan dari 10 unit pada tahun 2011 menjadi 39
unit pada tahun 2012.
Terkait upaya pengendalian polusi, program Car Free Day terus
dilaksanakan sebanyak 52 kali dalam setahun, pengelolaan Ruang Terbuka Hijau

32
Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(RTH) melalui peningkatan penghijauan turus jalan dan peningkatan taman-taman


Kabupaten sebagai sarana publik.
Terwujudnya peningkatan rehabilitasi kawasan pesisir pantai Kabupaten
Konawe Kepulauan dari bahaya abrasi melalui penanaman tanaman
mangrove di pesisir pantai.

24) Urusan Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak


Capaian Kinerja dalam pemberdayaan perempuan antara lain adalah
peningkatan kapasitas dan jaringan Kelembagaan Pemberdayaan Perempuan
dan Anak, optimalisasi peran PKK, Dharma Wanita, GOW dan organisasi-
organisasi kewanitaan lainnya serta peningkatan jumlah kader Posyandu dari
12.857 orang pada tahun 2011 menjadi 17.395 orang pada tahun 2012.
Sedangkan dalam hal perlindungan anak, capaian kinerja yang telah
dihasilkan antara lain mewujudkan “Konawe Kepulauan Kabupaten Layak
Anak”. Diharapkan dengan lahirnya kebijakan Kabupaten Layak Anak (KLA) di
Kabupaten Konawe Kepulauan, dapat menciptakan keluarga yang sayang anak,
rukun tetangga dan rukun warga atau lingkungan yang peduli anak, kelurahan dan
desa layak anak dan kecamatan atau Kabupaten yang layak bagi anak sebagai
prasyarat untuk memastikan bahwa anak-anak tumbuh dan berkembang dengan
baik, terlindungi haknya dan terpenuhi kebutuhan pisik dan psikologisnya.

25) Urusan Sosial


Di tahun 2012, berbagai hasil yang dicapai antara lain pemberdayaan fakir
miskin, dan penyandang masalah kesejahteraan sosial melalui kegiatan pelatihan
ketrampilan tata boga, dengan jumlah peserta yang meningkat dari 20 orang pada
tahun 2011 menjadi 60 orang pada tahun 2012.
Di samping pelatihan tata boga, juga menyelenggarakan pelatihan menjahit,
pelatihan perbengkelan bagi anak jalanan dan pelatihan pembuatan keset bagi
penyandang cacat. Pembinaan panti asuhan/panti jompo dan pemberdayaan
kelembagaan kesejahteraan sosial dengan memberikan sosialisasi kesehatan bagi
Lansia dan workshop pengembangan Kelompok Usaha Bersama (KUBE).

26) Urusan Pemberdayaan Masyarakat


Capaian kinerja urusan wajib pemberdayaan masyrakat antara lain
terfasilitasinya upaya penanggulangan kemiskinan melalui bantuan permodalan
bagi UMKM melalui Lembaga Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UED-SP)
di Kelurahan. Lembaga UED-SP di Kabupaten Konawe Kepulauan berjumlah
177 lembaga yang berada di 177 Kelurahan di seluruh Kabupaten Konawe
Kepulauan.
Fasilitasi pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Tahun
2012, Program Sengkuyung Tahap I dilaksanakan di Kelurahan Tandang dan
Kelurahan Sendangguwo Kecamatan Tembalang, dan Sengkuyung II
dilaksanakan di Kelurahan Tlogo Mulyo dan Kelurahan Penggaron Kidul.

33
Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Penerapan dan pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG), melalui Gelar


Teknologi Tepat Guna (Gelar TTG) Nasional XIV di Batam Provinsi Kepulauan
Riau, fasilitasi penguatan kelembagaan Posyantek di 16 Kecamatan, serta
pemberian stimulan alat TTG di 4 kelompok masyarakat.

URUSAN PILIHAN
1) Urusan Pertanian
Capaian kinerja urusan ini antara lain peningkatan produksi jagung dari
3.101 ton pada tahun 2011 menjadi 3.675,29 ton pada 2012. Luas panen juga
mengalami peningkatan dari 664 hektar pada tahun 2011 menjadi 787 hektar pada
tahun 2012. Produksi kacang tanah juga meningkat dari 450 ton pada tahun 2011
menjadi 607,43 ton pada tahun 2012.

2) Urusan Kehutanan
Capaian kinerja urusan pilihan kehutanan antara lain dengan telah
ditanganinya lahan kritis seluas 179,37 hektar atau 21,96% melalui hutan
Kabupaten, hutan rakyat maupun penghijauan lingkungan.

3) Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral


Pelaksanaan Kegiatan / program urusan Energi dan Sumber Daya
Mineral pada tahun 2012, antara lain diarahkan pada penguatan data dan dalam
hal penyediaan air baku bagi masyarakat yang dirasa masih rendah (menjangkau
57 % layanan terhadap seluruh wilayah) yang belum dapat dipenuhi oleh
PDAM.
Peningkatan layanan jangkuan air bersih, pada daerah yang tidak
terjangkau jaringan PDAM, daerah rawan air bersih dan kekeringan melalui
kegiatan pembangunan sumur-sumur air tanah di wilayah Kecamatan Ngaliyan,
Mijen, dan Gunungpati dengan hasil setiap satu unit sumur dapat mencukupi
kebutuhan warga ± 200 KK dengan debit pengambilan 1,3 liter/jam .
Sedangkan dalam hal pengendalian Penambangan Galian C upaya yang
dilakukan dengan pendataan dan penertiban produk galian tanah urug atau batu
bata. Adapun Penambangan Khusus Batu Pecah (Quary) di wilayah Kabupaten
Konawe Kepulauan berada di kec gunungpati di Gunung Turun berupa material
batu dengan volume + 450.000 m3, untuk tahun 2012 yang sudah ditambang
260.000 m3 sebagai quary (sumber ) material pembangunan Waduk
Jatibarang.

4) Urusan Kepariwisataan
Capaian kinerja urusan ini antara lain peningkatan jumlah wisatawan yang
berkunjung ke Kabupaten Konawe Kepulauan pada tahun 2012. Dari target
sejumlah 1.834.886 (satu juta delapan ratus tiga puluh empat ribu delapan
ratus delapan puluh enam) orang, wisatawan yang berkunjung sebanyak 2.712.442

34
Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(dua juta tujuh ratus dua belas ribu empat puluh empat dua) orang, atau melebihi
target sebesar 67%, melakukan promosi pariwisata melalui kegiatan-
kegiatan seperti Gebyar Wisata dan Budaya Nusantara di Jakarta, Borobudur
Travel Mart di Magelang, ICMITM di Medan, penyelenggaraan Denok Kenang
dan Pandanaran Art Festival.
Perkembangan sarana dan prasarana penunjang pariwisata di Kabupaten
Konawe Kepulauan pada tahun 2012 mengalami peningkatan hal ini dapat dilihat
dari bertambahnya jumlah hotel 5 Buah, Restoran/rumah makan 16 buah, dan
tempat hiburan 22 buah.

5) Urusan Kelautan dan Perikanan


Capaian kinerja yang dihasilkan selama tahun 2012 antara lain
pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir yang indikatornya dapat dilihat dari
peningkatan kelompok pelaku usaha perikanan di Kabupaten Konawe Kepulauan
dari 18 kelompok pada tahun 2011 menjadi 119 kelompok pada tahun 2012,
begitu pula dengan rata-rata pendapatan nelayan yang juga mengalami
peningkatan sebesar 8,64% dari Rp. 851.000,- per kapita per tahun pada
tahun 2011 menjadi Rp. 924.567,- per kapita per tahun pada tahun 2012.

6) Urusan Perdagangan
Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan terus memperhatikan sektor
perdagangan karena perannya yang cukup signifikan terhadap PDRB (Produk
Domestik Regional Bruto). Selama tahun 2012, berbagai upaya telah dilakukan
Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan dengan capaian kinerja berupa
peningkatan titik lokasi PKL dari 471 lokasi pada tahun 2011 menjadi 522
lokasi pada tahun 2012, program perlindungan pasar tradisional dari
meningkatnya pasar modern melalui pengembangan pasar-pasar tradisional.

7) Urusan Perindustrian
Berbagai capaian kinerja yang dihasilkan antara lain peningkatan unit
usaha industri dari 3.511 unit usaha pada tahun 2011 dan pada tahun 2012
menjadi 3.559 unit usaha atau ada peningkatan sebesar 48 unit usaha atau
1,35 %, yang terdiri dari industri besar 166 unit usaha, industri kecil sejumlah
2.704 unit usaha serta industri menengah 689 unit usaha. Sedangkan kondisi
kawasan dan sentra industri pada tahun 2012 menunjukkan bahwa jumlah
kawasan industri di Kabupaten Konawe Kepulauan ada 9 lokasi dan untuk
sentra industri (kecil dan menengah) berjumlah 46 lokasi.

35
Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36

Anda mungkin juga menyukai