Anda di halaman 1dari 4

B.

Analisis Location Quotient (LQ)

Analisis location quotient (LQ) merupakan suatu analisis yang digunakan untuk
mengetahui sejauh mana tingkat spesialisasi sektor-sektor ekonomi di suatu wilayah yang

memanfaatkan sektor basis atau leading sektor. Location quotient menghitung


perbandingan share output sektor i di kota atau kabupaten dan share out sektor i di provinsi.

Sektor unggulan disini berarti sektor bisnis yang tidak akan habis apabila dieksploitasi oleh
pemerintah wilayah. Menurut Hood (1998 dalam Hendayana 2003), menyatakan bahwa

location quotient adalah suatu alat pengembangan ekonomi yang lebih sederhana dengan
segala kelebihan dan keterbatasannya.

Rumus matematika yang digunakan untuk membandingkan kemampuan sektor-


sektor dari wilayah tersebut adalah (Daryanto dan Hafizrianda, 2010:21):

1. Pendekatan Tenaga Kerja


2. Pendekatan Nilai Tambah / Pendapatan
Xij
RVj
LQ=
Xi
RV
Keterangan:

Xij = PDRB sektor i di Kabupaten Kampar


RVj = Total PDRB Kabupaten Kampar

Xi = PDRB sektor I di Provinsi Riau


RV = Total PDRB Provinsi Riau

Jika hasil perhitungan di formulasi di atas menghasilkan:


 LQ > 1 artinya, komoditas itu menjadi basis atau menjadi sumber pertumbuhan.

Komoditas memiliki keunggulan komparatif, hasilnya tidak saja dapat memenuhi


kebutuhan di wialyah bersangkutan akan tetapi juga dapat diekspor ke luar wilayah.

 LQ = 1 komoditas itu tergolong non-basis, tida memiliki keunggulan komparatif.


Produksinya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan wilayah sendiri dan tidak

mampu untuk diekspor.


 LQ < 1 komoditas ini juga termasuk non-basis. Produksi komoditas di suatu wilayah

tidak dapat memenuhi kebutuhan sendiri sehingga perlu pasokan atau impor dari
luar.
Komoditas yang menghasilkan nilai LQ > 1 merupakan standar normatif untuk
ditetapkan sebagai komoditas unggulan. Namun demikian ketika banyak komoditas di suatu

wilayah yang menghasilkan LQ > 1, sementara yang dicari hanya satu, maka yang harus
dipilih adalah komoditas yang mendapatkan LQ paling tinggi. Karena nilai LQ yang semakin

tinggi di suatu wilayah menunjukkan semakin tinggi pula potensi keunggulan komoditas
tersebut.
Tabel 4.49 Hasil Perhitungan Indeks Location Quotient (LQ) Kabupaten Kampar Tahun 2018-

2022

Location Quotitient (LQ)


No Lapangan Usaha Keterangan
Kabupaten Kampar

A Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 1,22 Basis

B Pertambangan dan Penggalian 1,30 Basis

C Industri Pengolahan 0,98 Non Basis

D Pengadaan Listrik dan Gas 0,78 Non Basis


Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
E 0,43 Non Basis
Limbah dan Daur Ulang
F Konstruksi 0,79 Non Basis
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
G 0,34 Non Basis
Mobil dan sepeda motor

H Transportasi dan Pergudangan 0,43 Non Basis

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0,19 Non Basis

J Informasi dan Komunikasi 0,45 Non Basis


K Jasa Keuangan dan Asuransi 0,50 Non Basis
L Real Estate 1,07 Basis

M,N Jasa Perusahaan 0,66 Non Basis


Administrasi Pemerintahan,Pertahanan dan
O 0,93 Non Basis
Jaminan Sosial Wajib

P Jasa Pendidikan 1,03 Basis

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,90 Non Basis

R,S,T,U Jasa Lainnya 0,64 Non Basis


Sumber : Hasil Analisis, 2023

Berdasarkan tabel hasil perhitungan LQ Kabupaten Kampar terhadap Provinsi Riau


terlihat bahwa sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; Pertambangan dan

Penggalian; Real State dan Jasa Pendidikan merupakan sektor sektor basis (LQ>1) yang
memiliki potensi pada wilayah yang lebih luas yaitu Provinsi Riau. Sektor sektor ini
mempunyai kemampuan untuk mengekspor barang dan jasa yang dihasilkan oleh sektor
tersebut ke daerah lain.

Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan dengan nilai LQ rata-rata sebesar 1,22.
Hal ini disebabkan sub sektor pertanian dan tanaman pangan di Kabupaten Kampar yang

meliputi padi sawah, padi ladang, jagung, kedelai, kacang hijau, kacang tanah, ubi kayu,
ubi jalar menjadi faktor yang berperan dalam perkembangan perekonomian di Kabupaten

Kampar hingga di Provinsi Riau. Selain itu, Kabupaten Kampar memiliki letak geografis
yang paling dekat dengan Ibu Kota Provinsi Riau sehingga hal ini membuat

pendistribusian hasil-hasil pertanian menjadi lebih ekonomis dan memberikan potensi


yang lebih tinggi dibandingkan dengan Kabupaten lain. Potensi besar yang dimiliki oleh

Kabupaten Kampar dalam sektor pertanian selayaknya harus memberikan kontribusi bagi
pertumbuhan ekonomi lokal. Sementara berdasarkan data lahan sebagai kawasan hutan

yang ada di Kabupaten Kampar seluas 566.121 Ha,yang berpotensi dalam gerakan
perekonomian dan juga Potensi perikanan di Kabupaten Kampar sangat tinggi. Lebih

kurang 60 % produksi ikan budidaya di Riau, dihasilkan Kabupaten Kampar. Produksi ikan
budidaya Provinsi Riau dalam setahun mencapai 100.162 ton, 65.168 ton diantaranya

diproduksi dari Kabupaten Kampar.


Sektor Pertambangan dan Penggaalian dengan nilai LQ rata-rata sebesar 1,30 di

katakan basis karena Kabupaten Kampar secara geologi merupakan daerah yang
berpotensi memiliki bahan galian yang cukup besar. Terdapat potensi bahan galian
mineral logam, potensi bahan galian mineral bukan logam, potensi bahan galian batuan
dan potensi bahan galian Batubara. Potensi bahan galian mineral logam yang terdapat

di Kabupaten Kampar terdapat beberapa jenis yakni, Tembaga (Cu), Mangan, Emas (Au
Placer), Timah Hitam (Galena) dan Timah (Sn). Kemudian bahan galian mineral bukan

logam juga terdiri beberapa jenis yakni, Batu Gamping, Pasir Kuarsa, Bentonit, Koalin,
Kuarsit. Untuk Jenis bahan Galian Batuan terdiri dari beberapa jenis yakni Granit,

Lempung, Andesit-Basaltis, Batupasir. Kemudian Jenis Bahan Galian Batubara terdiri dari
beberapa jenis yakni, Gambut, Batubara. Jenis jenis pertambangan dan penggalian

tersebut tersebar di berbagai wilayah yang ada di Kabupaten Kampar, Di beberapa lokasi
bahan galian tersebut telah diusahakan sampai tahap penambangan baik dilaksanakan

oleh perusahaan asing maupun perusahaan dalam negeri atau oleh rakyat setempat. hal
inilah yang dapat menunjang sektor pertambangan dan penggalian menjadi sektor basis
di Kabupaten Kampar.

Sektor Real Estat dengan nilai LQ ratarata sebesar 1,07. Salah satu faktor
penyebabnya adalah tingginya Pendapatan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kampar. Seperti Pembangunan SPAM
Lintas Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar merupakan proyek PT PP Tirta Riau

dengan Sistem Penyediaan Air Minum berkapasitas 1.000 liter per detik.
Sektor Jasa Pendidikan dengan nilai ratarata sebesar 1,03. Pembangunan ekonomi

selalu dipengaruhi oleh seberapa besar kontribusi pendidikan sebagaimana yang


dinyatakan dalam teori human capital. Kontribusi tersebut dapat dicapai melalui

peningkatan keterampilan dan produktivitas kerja. Pertumbuhan ekonomi yang cepat di


Negara-negara Asia dan perubahan progresif dalam produksi menuju industry dan jasa

berteknologi tinggi mengakibatkan meningkatnya tuntutandari dunia usaha terhadap


perlunya SDM yang terampil dan berkualitas.

Sektor-sektor inilah yang merupakan sektor basis atau unggulan di Kabupaten


Kampar. Yang berarti bahwa sektor-sektor ini mampu memenuhi kebutuhan akan

daerahnya sendiri juga memasok untuk kebutuhan daerah lainnya. Sektor-sektor ini
sangatlah berpotensi jika di kembangkan dengan maksimal dan bisa menjadi sumber

daya untuk mendorong perekonomian di Kabupaten Kampar karena memiliki kekuatan


dan prospek yang baik di masa datang.

Anda mungkin juga menyukai