6. sebuah tugas yang berkaitan dengan orang banyak, baik dalam urusan dunia maupun
agama diemban orang yang tidak memiliki keahlian di bidang tersebut, ini pertanda hari
kiamat sudah dekat.
Katakanlah (Muhammad), “Wahai kaumku! Berbuatlah menurut kedudukanmu, aku pun berbuat
(demikian). Kelak kamu akan mengetahui, siapa yang akan memperoleh tempat (terbaik) di akhirat
(nanti).
Hadist:
Hadist riwayat Baihaqi (6) halaman 184: "Apabial dibukakan bagi seseorang pintu rezeki maka
hendaklah melestarikannya".
Janji Allah tersebut salah satunya adalah mendekatkan surga kepada hamba yang mampu menjaga
silaturahmi dengan sesamanya, sebagaimana tertuang dalam hadis berikut:
"Engkau menyembah Allah dan tidak menyekutukan sesuatu dengan-Nya, mendirikan salat,
menunaikan zakat, dan menyambung tali silaturahmi." (HR. Bukhari dan Muslim). Balasan bagi siapa
saja yang mampu menunaikan kewajibannya sebagai seorang hamba adalah ia didekatkan kepada
surga dan dijauhkan dari panasnya api neraka.
وانتغ فيما أملك هللا الدار اآلخرة وال تشن نصيبك من الكلية والحسن كما أحسن هللا البلد وال تنغ الفساد في األرض من هللا ال يحث المفسدين
"dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan negeri akhirat, dan
janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang
lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di
muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusoken." (QS. Al-
Qashash: 77)
Allah Swt memerintahkan manusia bekerja dan berusaha untuk kepentingan urusan duniawi dan
ukhrawi secara seimbang Tidak boleh orang mengejar duniawinya saja, dan melupakan akhiratnya.
Begitu juga sebaliknya. Keduanya hendaknya berjalan dan diperhatikan secara seimbang.
حدثنا أنس بن مالك قال كان رسول هللا صلى هللا عليه وسلم يقول اللهم إني أعوذ بك من العجز والكسل والجبن والهرم والبخل وأعوذ بك منعذاب
القبر ومن فتنة المحيا والسات
Telah menceritakan kepada kami Anas bin Malik dia berkata, "Rasulullah pernah berdoa: "Ya
Allah, aku berlindung kepada-Mu dan kelemahan, kemalasan, rasa takut, kepikunan, dan
kekikiran. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan
kemation" (HR. Muslim). hadits di atas jelas menunjukkan bahwa Islam sangat menekankan
pada pentingnya bekerja keras serta sangat tidak mengajarkan umatnya untuk menjadi pemalas,
lemah, apalagi menjadi peminta-minta
Nikmat Allah yang tiada terhingga yang telah dilimpahkan-Nya kepada manusia, dengan
menyatakan bahwa Allah telah menciptakan bumi dan memudahkannya untuk mereka, sehingga
mereka dapat mengambil manfaat yang tidak terhingga untuk kepentingan hidup mereka. Dia
menciptakan bumi itu bundar dan melayang-layang di angkasa luas. Manusia tinggal di atasnya
seperti berada di tempat yang datar terhampar, tenang, dan tidak bergoyang. Dengan perputaran
bumi terjadilah malam dan siang, sehingga manusia dapat berusaha pada siang hari dan
beristirahat pada malam hari. Bumi memancarkan sumber-sumber mata air, yang mengalirkan air
untuk diminum manusia dan binatang ternak peliharaannya.
Hadist:
“Dari Al-Miqdam bin Ma’dikarib RA. : Nabi SAW. bersabda, “tidak ada makanan yang lebih
baik dari seseorang kecuali makanan yang ia peroleh dari uang hasil keringatnya sendiri. Nabi
Allah, Daud AS. makan dari hasil keringatnya sendiri.” (HR. Al-Bukhori).
berisi anjuran makan dari hasil usaha sendiri. Rasulullah SAW.. menganjurkan umatnya supaya
berusaha memenuhi hajat hidup dengan jalan apapun menurut kemampuan asal jalan yang
ditempuh itu halal.