Anda di halaman 1dari 2

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Alloh Swt, yang telah memberikan kepada kita

berbagai ni’mat dan karunianya. Rohmat salam semoga terlimpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, beserta keluarganya, sohabatnya dan segenap umat yang taat mengikuti
ajaranya.

Hadirin rohimakumulloh

Rasululloh SAW memiliki sifat keutamaan yang wajib kita pahami dan di laksanakan, yaitu :

Pertama, sifat shiddiq artinya benar dan jujur, mustahil dusta (al-Kadzibu). Dalam bahasa
Arab, kata “as-sidqu” atau “siddiq” berarti benar atau berkata benar. Menurut istilah,
as-sidqu bermakna: kesesuaian antara ucapan dan perbuatan; kesesuaian antara informasi
dan kenyataan; ketegasan dan kemantapan hati; dan sesuatu yang baik. Siddiq itu hadirnya
kekuatan yang dapat melepaskan diri dari dusta kepada Tuhannya, dirinya dan orang lain.
Firman Alloh Swt :

‫ٰ ٓيا َ ُّي َها الَّ ِذي َْن ٰا َم ُنوا ا َّتقُوا هّٰللا َ َوقُ ْولُ ْوا َق ْواًل َس ِد ْي ًد ۙا‬
Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan
yang benar. (QS. Al Ahzab : 70)

Firman Allah Swt.

َ ‫) َو َو َه ْب َنا َل ُه ْم مِّنْ رَّ حْ َم ِت َنا َو َج َع ْل َنا َل ُه ْم ل َِس‬


50:‫ان صِ ْد ٍق َعلِ ًّيا (مريم‬
“Dan Kami menganugrahkan kepada mereka sebagian rahmat Kami, dan Kami jadikan
mereka buah tutur yang baik lagi mulia.” (QS. Maryam : 50)

Kedua, sifat amanah (dapat dipercaya), mustahil khianat (curang). Rasululloh itu jujur dalam
menerima ajaran Allah Swt, memelihara keutuhannya dan menyampaikannya kepada umat
manusia sesuai dengan kehendak-Nya dan mustahil menyelewengkan atas ajarannya.

Allah Swt berfirman:

ُ ‫اس َأنْ َتحْ ُكمُوا ِب ْال َع ْد ِل ِإنَّ هَّللا َ ِن ِعمَّا َيع‬


َ َ ‫ِظ ُك ْم ِب ِه ِإنَّ هَّللا‬
ً‫كان َسمِيعا ً بَصِ يرا‬ ِ ‫ِإنَّ هَّللا َ َيْأ ُم ُر ُك ْم َأنْ ُتَؤ دُّوا اَأْلمانا‬
ِ ‫ت ِإلى َأهْ لِها َوِإذا َح َكمْ ُت ْم َبي َْن ال َّن‬
Sesungguhnya Allah menyuruh kalian menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya, dan (menyuruh kalian) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya
kalian menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang
sebaik-baiknya kepada kalian. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha
Melihat. (QS. An-Nisa : 58)

Amanah berasal dari kata amuna, ya‘munu, amnan, wa amaanatan yang dapat dipercaya.
Segala sesuatu yang dipercayakan kepada manusia, baik yang menyangkut hak dirinya, hak
orang lain, maupun hak Allah Swt.
Ciri orang yang amanah bisa dilihat dari perilakunya, di antaranya: Orang yang dapat
menyimpan rahasia dengan baik. Tidak pernah melanggar janji. Dapat melaksanakan tugas
yang dipercayakan dengan baik. Dapat memberikan kesaksian sesuai apa yang dilihatnya.

Firman Allah Swt.

ِ ‫)ا ُ َبلِّ ُغ ُك ْم ِر ٰس ٰل‬


68:‫ت َربِّيْ َواَ َن ۠ا َل ُك ْم َناصِ ٌح اَ ِميْنٌ (األعراف‬
“Aku menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepadamu dan aku hanyalah pemberi
nasehat yang terpercaya bagimu”. (QS. Al-A’raf : 68)

Ketiga, tabligh (menyampaikan), mustahil kitman (menyembunyikan). Rasululloh itu pasti


menyampaikan seluruh ajaran Allah Swt kepada semua manusia. Firman Allah Swt

‫هّٰلِل‬
َ ‫مْت َوجْ ِه َي ِ َو َم ِن ا َّت َب َع ِن َۗوقُ ْل لِّلَّ ِذي َْن ا ُ ْو ُتوا ْالك ِٰت‬
َ ‫ب َوااْل ُ ِّم ٖ ّي َن َءاَسْ َلمْ ُت ْم ۗ َفاِنْ اَسْ َلم ُْوا َف َق ِد اهْ َتدَ ْوا ۚ َواِنْ َت َولَّ ْوا َف ِا َّن َما َع َلي‬
‫ْك‬ َ ‫َفاِنْ َح ۤاجُّ ْو‬
ُ ‫ك َفقُ ْل اَسْ َل‬
ْ ۢ
20:‫)ال َبل ُغ ۗ َو ُ بَصِ ْي ٌر ِبال ِع َبا ِد (آل عمران‬ ‫هّٰللا‬ ٰ ْ
Kemudian jika mereka membantah engkau (Muhammad) katakanlah, “Aku berserah diri
kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku.” Dan katakanlah kepada
orang-orang yang telah diberi Kitab dan kepada orang-orang buta huruf, ”Sudahkah kamu
masuk Islam?” Jika mereka masuk Islam, berarti mereka telah mendapat petunjuk, tetapi
jika mereka berpaling, maka kewajibanmu hanyalah menyampaikan. Dan Allah Maha
Melihat hamba-hamba-Nya. (QS. Ali Imran : 20)

Hadirin rohimakumulloh

Keempat, fathonah (cerdas), mustahil jahlun (bodoh). Rasululloh itu bijaksana dalam semua
sikap, perkataan dan perbuatannya atas dasar kecerdasannya.

Kecerdasan yang dimaksud ini dipaparkan dalam surat Al Baqarah berikut ini:

َ ‫يُّْؤ تِى ْالح ِْك َم َة َمنْ َّي َش ۤا ُء ۚ َو َمنْ يُّْؤ‬


ِ ‫ت ْالح ِْك َم َة َف َق ْد ا ُ ْوت َِي َخيْرً ا َك ِثيْرً ا ۗ َو َما َي َّذ َّك ُر ِآاَّل اُولُوا ااْل َ ْل َبا‬
‫ب‬
“Allah menganugerahkan al-hikmah (pemahaman yang dalam tentang Al-Qur'an dan
as-Sunnah) kepada siapa yang dikehendakinya. Barang siapa yang dianugerahi al-hikmah
itu ia benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Hanya orang-orang yang berakallah
(ulul albab) yang dapat mengambil pelajaran dari firman Allah.” (QS. Al-Baqarah : 269)

Ciri orang yang memiliki sifat fathonah, yaitu: Pandai memberi nasehat yang baik, sehingga
tidak sampai menyinggung perasaan orang lain. Pintar menyampaikan berita atau kabar
kebaikan. Cerdas dalam bertutur kata dan berkomunikasi dalam mengajak kebaikan dengan
beramar ma'ruf nahi munkar. Cerdas menyampaikan amanat yang diberikan. Cerdas dalam
beribadah. Artinya tidak mengerjakan suatu amalan yang tanpa dasar dan memprioritaskan
ibadah maupun amalan yang utama. Cerdas dalam bersosial. Dalam kehidupan sehari-hari
tentu tidak lepas dari masalah baik di lingkungan masyarakat maupun keluarga. Karena itu
dieperlukan kecerdasan sosial dalam menyikapi sesuatu.

Demikianlah, semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai