Anda di halaman 1dari 6

JUDUL

DWI SATYA dan DWI DARMA

Disusun Oleh : Lelly Nurhasanah (2001030015)


Dosen Pengampu : Andree Tiono Kurniawan, M.Pd.I
Program Studi : PGMI (Pendidikan guru madrasah ibtidaiyah), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Metro
Alamat Kampus : Jl. Ki. Hajar Dewantara, 15a Iringmulyo, Metro Timur, Kota Metro
Lampung-34111

Alamat email : lellynurhasanah800@gmail.com

ABSTRAK

Aktualisasi Nilai Karakter Dwi Satya dan Dwi Darma melalui Permainan bagi Pramuka
Siaga Dalam Gerakan Pramuka. Aktualisasi Nilai Karakter Tri Satya dan Dasa Darma
melalui Permainan bagi Pramuka Penggalang, Penegak dan Pandega Jenis penelitian ini
adalah penelitian kualitatif, yaitu hasil temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik.
Aktualisasi nilai karakter Dwi Satya dan Dwi Darma melalui permainan bagi pramuka siaga
dalam gerakan pramuka dapat di inventarisir macam-macam permainan sesuai dengan
karakter jiwa, pisik anak-anak pramuka siaga. Permainan harus dikemas dalam bentuk yang
menarik dan menyenangkan tetapi tetap mengandung pendidikan, melalui permainan bagi
pramuka Penggalang dalam gerakan pramuka dapat di inventarisir macam-macam
permainan sesuai dengan karakter jiwa, pisik anak-anak pramuka penggalang. Permainan
harus dikemas dalam bentuk yang menarik menantang, dan menyenangkan tetapi tetap
mengandung pendidikan, melalui permainan bagi pramuka Penegak dalam gerakan
pramuka dapat di inventarisir macam-macam permainan sesuai dengan karakter jiwa, pisik
anak-anak pramuka penegak. Permainan harus dikemas dalam bentuk yang menarik
menantang, dan menyenangkan tetapi tetap mengandung pendidikan, melalui permainan
bagi pramuka Pandega harus dikaitkan dengan tri darma perguruan tinggi dan dapat di
inventarisir macam-macam permainan sesuai dengan karakter jiwa, pisik anak-anak
pramuka pandega. Permainan harus dikemas dalam bentuk yang menarik menantang, dan
menyenangkan tetapi tetap mengandung .

Kata-kata Kunci: Aktualisasi Nilai Karakter Dwi Satya melalui Permainan dan Gerakan
Pramuka
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gerakan pramuka adalah organisasi Pendidikan nonformal yang menyelenggarakan


Pendidikan kepanduan di Indonesia. Pramuka sendiri merupakan singkatan dari Praja
Muda Karana yang artinya Jiwa Muda yang Suka Berkarya. Dalam pramuka, ada kode
kehormatan yang harus diperhatikan. Kode ini berisi ketentuan dasar yang memuat tentang
janji, nilai, dan norma yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Seorang
anggota pramuka harus berpegang teguh pada kode kehormatan ini. Kode kehormatan ini
bisa disebut kode etik dalam berperilaku di kehidupan pribadi maupun masyarakat. Kode
kehormatan dibagi berdasarkan tingkatan, yaitu kode kehormatan siaga, kode
kehormatannya terdiri dari Dwi Darma dan Dwi Satya. Dwisatya dan Dwidarma
adalah inti dari Kode Kehormatan Pramuka Siaga. Keduanya menjadi pedoman bagi setiap
pramuka siaga  untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari baik di keluarga, di
perindukan maupun dalam pergaulan di masyarakat. Seperti yang kita ketahui setiap
tingkatan pramuka memiliki kode kehormtannya masing-masing. Dan kode kehormatan
untuk pramuka tingkatan pramuka siaga disebut Dwi Darma dan Dwi Satya . Dwi Darma
dan Dwi Satya ini menjadi patokan untuk berprilaku dikehidupan sehari-hari dan dalam
bergaul.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian sebelumnya, permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini
adalah:
1. Pengertian Dwi Darma dan Dwi Satya ?
2. Apa isi dari dwi Darma dan Dwi Satya ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
Seperti telah diketahui (dan dijelaskan dalam artikel: kode kehormatan praku), kode
kehormatan bagi pramuka siaga meliputi Dwisatya (janji dan komitmen diri) dan
Dwidarma (ketentuan moral). Dwisatya merupakan janji yang harus diucapkan oleh calon
Siaga pada saat yang bersangkutan dilantik menjadi Pramuka. Sehingga setelah
mengucapkan Dwisatya ia menjadi seorang Pramuka, menjadi saudara semua Pramuka di
tanah air dan bahkan menjadi saudara Pramuka seluruh dunia.

Adapun isi dan bunyi Dwisatya adalah sebagai berikut:


Dwisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh- sungguh, 
 Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan menurut aturan keluarga. 
 Setiap hari berbuat kebaikan.
Sedangkan Dwidarma adalah ketentuan moral yang menjadi pedoman hidup bagi Siaga.
Dwidarma diucapkan pada saat upacara pembukaan latihan di perindukan dengan harapan
menjadi pengingat bagi setiap siaga agar senantiasa berperilaku sesuai dengan darma
tersebut.

Adapun isi dan bunyi Dwidarma adalah sebagai berikut:


Dwidarma: 
1. Siaga itu patuh pada ayah dan ibundanya. 
2. Siaga itu berani dan tidak putus asa

B. Pengamalan Dwisatya dan Dwidarma (Kode Kehormatan Siaga)


Siaga yang sudah mengucapkan Dwisatya, wajib mematuhi dan melaksanakannya.
sebagai pengamalan satya pertama dalam Dwisatya, seorang pramuka siaga tersebut
harus: 
 Patuh menjalankan kewajiban terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama
yang dipeluknya,
 Saling menghargai teman yang menjalankan ibadah  
 Tidak memilih teman karena perbedaan agama, suku atau materi yang dimiliki. 
 Siaga juga berkewajiban terhadap tanah air 
 Menuruti aturan keluarga serta aturan ayah dan bunda di rumah dan di
perindukannya. 
 
Sedangkan untuk pengamalan satya yang kedua, setiap hari seorang siaga harus berusaha
untuk berbuat kebaikan, semisal: 
 Membantu pekerjaan ibu dan ayah di rumah dengan ikhlas seperti membersihkan
kamar tidurnya, menyapu, dan mencuci piring.   
 Memberikan kesempatan pertama kepada orang tua untuk duduk di kursi bus jika
keadaan bus sedang penuh.
 Memberikan pertolongan kepada teman yang membutuhkan pertolongan
Selain melaksanakan satyanya, siaga juga harus berfikir, berucap, dan bertindak sesuai
dengan darmanya. Pengamalan terhadap Dwidarma semisal adalah:
 Membiasakan diri untuk patuh kepada ayah dan bundanya baik di rumah maupun di
perindukan.  
 Selalu berani karena benar serta tidak boleh takut menyampaikan pendapat untuk
kebenaran.
 Tidak boleh putus asa, selalu berusaha dengan sungguh disertai dengan doa dan niat
baik agar usahanya dapat berhasil.  
Kode Kehormatan (Dwisatya dan Dwidarma) tersebut harus dihafal oleh Siaga dan
dijelaskan oleh Pembina Siaga untuk hayati dan diamalkan oleh Siaga sebagai pedoman
hidupnya.1

C. Contoh Prilaku Dwi Satya dan Dwi Darma Pramuka Siaga


Dwi Darma Pramuka dalam keseharian anggota pramuka siaga baik itu bertindak,
berucap maupun berfikir harus sesuai dengan darmanya yang menjadi acuan dalam
berprilaku. berikut adalah contohnya
1. Tidak melawan kepada orang tua
Ketika kita dimarahi karena kesalahan, jangan melawan karena apa yang dikatakan
oleh orang tua adalah yang terbaik untuk kita. Jadi kita harus patuh pada orang tua.
2. Berani
Saat membela yang benar kita harus berani layaknya seorang ksatria, selama itu
benar jangan takut. Terus perjuangkan.
3. Tidak Gampang Menyerah

1
Alamendaah Diterbitkan  11/28/2013 10:23:00 PM
Untuk mencapai apa yang kita inginkan pasti banyak rintangan dan cobaan. Untuk
menghadapinya kita harus berani seperti poin 2. Putus asa bukanlah sifat seorang
pramuka.

Dwi Satya Pramuka Pramuka siaga wajib mengamalkan janjinya yang disebut Dwi Satya.
Karena telah mengucapkannya pada saat pelantikan wajib untuk mematuhi dan
melaksanakannya dalalm kehidupan sehari-harinya. Berikut adalah contoh pengamalannya.
1. Menjalankan Perintah Agama
Seorang siaga dituntut untuk menjalankan ajarannya sesuai kepercayaan masing-
masing. Contoh untuk yang beragama islam selalu tepat dalam menjalan sholat
lima waktuntya.
2. Mematuhi Peraturan Negara
Karena pramuka adalah penerus bangsa maka kita harus memantuhi aturan-aturan
yang berlaku. Contohnya mematuhi rambu-rambu lalu lintas, tidak membuang
sampah sembarangan, tidak merusak fasilitas umum dan lain sebagainya.
3. Mematuhi aturan Keluarga
Siaga juga harus mematuhi aturan dalam rumah yang dibuat oleh orangtua, demi
kebaikan Anggota siaga tersebut. Misalnya ibu membuat aturan jam 18.00 adalah
waktu belajar dan 21.00 adalah waktunya untuk tidur, maka kita harus
mematuhinya. Selain itu kita juga harus berinisiatif untuk membantu pekerjaan
rumah, seperti mencuci piring, sapu-sapu untuk menjaga kebersihan rumah dan
lain sebagainya2

BAB III
PENUTUP
2
A. Kesimpulan
Dari kajian pustaka dan observasi di lapangan serta informasi dari beberapa informan
dapat di deskripsikan sebagai berikut: Setiap anggota pramuka memiliki kharakteristik
yang berbeda, juga janji dan ketentuan moral yang berbeda. Karenanya dalam
penangananyapun harus diberikan pelayanan yang berbeda. Janji dan ketentuan moral
tidak hanya dihafalkan dan diucapkan saja, akan tetapi yang terpenting adalah
diinternalisasikan ke dalam jiwa setiap anggota pramuka. Proses internalisasi dapat
dilakukan dengan cara aktualisasi yang disesuaikan dengan perkembangan jasmani dan
rokhani setiap peserta didik, yang diberikan melalui permainan yang menarik, menantang,
menyenangkan akan tetapi harus tetap mengandung pendidikan. Hasil dari permainan ,
maka terciptanya pramuka yang berkarakter dan berkepribadian bangsa. Aktualisasi Nilai-
nilai karakter Dwi Satya dan Dwi Darma melalui permainan bagi pramuka siaga dapat
dilakukan dengan permainan-permainan.
B. Saran

Anda mungkin juga menyukai