1. Ekstraksi Daun Simplisia Dicuci daun durian, dirajang dan Warna awal daun durian = hijau dikering anginkan Warna daun durian setelah kering = keemasan Dihaluskan dengan blender Warna daun durian bubuk = hijau kecoklatan Serbuk dimaserasi dengan methanol Warna awal methanol = bening selam 1×24 jam Warna rendaman = hijau tua Disaring dengan kertas saring Warna filtrate = hijau tua Warna endapan = hijau kecoklatan Ditimbang 3 botol vial Botol vial etil asetat = 9,81 gram Botol vial metanol = 9,75 gram Botol vial n-heksan = 9,68 gram Dievaporasi dengan pemutaran 50-70 Warna ekstrak kental = hijau tua 2. Partisi Cair-Cair Ekstrak kental metanoldipartisi Warna awal n-heksan = bening dengan pelarut n-heksan Terbentuk 2 fase larutan, bagian atas merupakan fraksi n-heksan berwarna hijau dan bagian bawah merupakan fraksi methanol-air berwarna hijau kecoklatan Dievaporasi fraksis n-heksan Warna ektrak kental n-heksan = hijau tua Ditambahkan aseton di dalam labu Warna larutan sisa fraksi = hijau tua sisa fraksinasi Dimasukkan fraksi n-heksan ke Berat fraksi n-heksan = 11,63 gram dalam botol vial dan ditimbang Dipartisi ekstrak kental fraksi Terbentuk 2 fase larutan, bagianh atas methanol-air dengan pelarut etil berwarna kuning keruh dan bagian bawah asetat berwarna hijau Dipisahkan lapisan yang terbentuk Lapisan methanol-air berwarna kuning keruh Lapisan etil asetat berwarna hijau Dimasukkan fraksi ke dalam masing- Berat fraksi methanol = 12,71 gram masing boto vial yang telah diberi Berat fraksi etil asetat = 12,50 gram label dan ditimbang
No. Langkah Kerja Hasil Pengamatan
1. Uji Alkaloid Tabung I 2 ml sampel + 1 ml reagen Mayer Warna awal sampel = hijau Warna awal reagen Mayer = bening Warna campuran larutan hijau lumut dan tidak terbentuk endapan putih Tabung II 2 ml sampel + 1 ml reagen Wagner Warna awal reagen Wagner = merah pekat Warna camputran larutan hijau kemerahan dan tidak terbentuk endapan coklat Tabung III 2 ml sampel + 1 ml reagen Dragedroff Warna awal reagen Dragedroff = orange Warna campuran larutan coklat dan tidak terbentuk endapan merah-jingga 2. Uji Saponin Diambil 2 ml sampel , ditambahkan Pada campuran larutan terbentuk busa, aquades dan diamati busa yang terbentuk namun busa cepat menghilang 3. Uji Flavonoid Tabung I 2 ml sampel + 1 ml NaOH encer Warna awal NaOH = bening Warna awal sampel = hijau Warna campuran larutan = kuning Tabung II 2 ml sampel + 1 ml H2SO4 pekat Warna awal H2SO4 pekat = bening Warna campuran larutan merah dan tabung reaksi terasa panas 4. Uji Steroid Diambil 2 ml sampel Warna awal sampel = hijau Ditambahkan 1 ml asam asetat glasial Warna awal sampel asam asetat glasial = dan diamkan selam 15 menit bening Warna campuran larutan = kuning kehijauan Diambil 2 ml, dipindahkan ke tabung Warna awal H2SO4 pekat = bening baru dan ditambahkan 1 ml H2SO4 pekat Warna campuran larutan merah dan tabung reaksi terasa panas 5. Uji Tanin Diambil 5 ml sampel - Ditambahkan FeCl3 Diamati perubahan warna
No. Langkah Kerja Hasil Pengamatan
1. Chamber I Disisi dengan eluen n-heksan:etil asetat (7:3) dan ditutup hingga jenuh 2. Chambe II Disisi dengan eluenetil asetat: metanol (7:3) dan ditutup hingga jenuh 3. Ditotol larutan standar eugenol dan sampel pada plat KLT dengan pipet kapiler 4. Dimasukkan plat KLT yang sudah ditotolkan larutan standar eugeno dan sampel ke dalam chamber I, sedangkan Chamber II hanya dimasukkan plat KLT yang sudah ditotolkan sampel. Dibiarkan sampai eluen naik hingga tanda batas