Anda di halaman 1dari 10

Contoh Peristiwa Adanya Takdir Allah SWT

1. Penciptaan Alam Semesta

Allah Swt. telah menciptakan alam semesta dan Dia juga yang mengaturnya.Allah Swt.
menetapkan aturan tertentu bagi alam semesta agar tetap dapat berjalandan tidak binasa. Ini salah
satu wujud takdir Allah Swt. Jika alam semesta ini berjalan berdasarkan hukum alam semata tanpa
ada ketentuan dari Allah, tentuakan rusak. Contoh, matahari akan bebas terbit sehari dan terbenam
dalam beberapa hari. Bumiakan bebas beredar dan berotasi untuk beberapa jam serta berhenti untuk
beberapa jam kemudian. Demikian pula dengan bulan dan bintang akan berjalan dengankehendaknya
sendiri. Jika hal ini dibiarkan, alam semesta tidak akan lestari. Alamsemesta akan rusak karena tanpa
ada kendali yang telah ditetapkan Allah. Olehkarena itu, untuk kesempurnaan makhluk, hukum alam
juga selalu berjalan berdasarkan takdir Allah Swt.

2. Takdir Allah pada Binatang

Ada banyak bukti yang menunjukkan takdir Allah Swt. pada binatang. Ada beberapa
binatang yang mempunyai kekuatan melebihi manusia, tetapi ditundukkan oleh Allah Swt. untuk
dapat dimanfaat- kan bagi kepentingan manusia. Misalnya, adanya binatang-binatang ternak seperti
kuda, unta, kerbau, atau kambing. Untuk memperjelas, kita dapat mengambil contoh berikut. Di
sekitar kalian tentu ada hewan bernama kerbau. Kerbau memiliki kekuatan melebihi manusia.
Dengan qada dan qadar-Nya kerbau dapat ditundukkan dan dapat dimanfaatkan manusia untuk
membajak sawah. Untuk memantapkan keyakinan, simaklah ayat yang artinya, ”Dan tidakkah
mereka melihat bahwa Kami telah men- ciptakan hewan ternak untuk mereka, yaitu sebagian dari apa
yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami, lalu mereka menguasainya? Dan Kami
menundukkannya hewan-hewan itu untuk mereka; lalu sebagiannya untuk menjadi tunggangan
mereka dan sebagian untuk mereka makan. Dan mereka memperoleh berbagai manfaat dan minuman
darinya. Maka mengapa mereka tidak bersyukur?” Q.S. Ya-si - n [36]: 71–73

3. Korban Meninggal akibat Virus Corona Tembus 2.244 Orang

Jakarta, CNN Indonesia -- Korban meninggal akibat terinfeksi virus corona di seluruh dunia
hingga hari ini, Jumat (21/2) mencapai 2.244 orang. Sebagian besar korban merupakan warga China,
khususnya di Wuhan, Provinsi Hubei yang menjadi pusat penyebaran virus corona.
Jumlah korban meninggal bertambah setelah Dinas Kesehatan Provinsi Hubei melaporkan
115 kematian baru. Sebanyak 2.233 korban meninggal di China daratan. Sementara 11 lainnya di
tujuh negara yakni Korea Selatan satu orang, Iran dua orang, Hong Kong dua orang, Taiwan satu
orang, Jepang satu orang dan dua penumpang kapal pesiar, Filipina dan Prancis masing-masing juga
satu orang.
Dikutip dari AFP, sekitar 75 ribu orang terinfeksi virus corona di China, dan ratusan lainnya
di lebih dari 25 negara. Dinas Kesehatan Hubei mengatakan ada 411 kasus baru di provinsi itu
dengan 319 orang di Wuhan dan sisanya tersebar di beberapa kota lain.
China mengatakan bahwa mereka kembali mengubah metode penghitungan pasien dengan
hanya akan memasukkan didiagnosis lewat tes laboratorium. Pejabat kesehatan China pekan lalu
mengatakan bahwa pasien di Hubei yang telah didiagnosis melalui metode klinis termasuk pencitraan
paru-paru akan ditambahkan ke hitungan selain yang dikonfirmasi oleh tes laboratorium. Itu
menyebabkan lonjakan jumlah kasus. Virus corona mulai merebak sejak akhir 2019 di Kota Wuhan.
Virus itu kemudian menyebar ke penjuru negeri dan bahkan lintas negara.
Selain China, Jepang menjadi negara dengan korban corona kedua terbanyak setelah kapal
pesiar Diamond Princess yang berlabuh di perairan Yokohama membawa penumpang positif
terjangkit virus itu.
Dari ratusan orang yang terjangkit virus, Mereka merupakan bagian dari 78 WNI yang
menjadi kru kapal pesiar yang membawa 3.700 penumpang dan awak itu. Dua penumpang kapal itu
dilaporkan meninggal pada Kamis kemarin. (dea) 
4. Gempa Maluku Utara, 4 Korban Tewas dan Ribuan Orang Mengungsi

Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan


empat orang meninggal dunia, puluhan orang luka-luka dan ribuan lainnya mengungsi usai gempa
magnitudo 7,2 di Halmahera Selatan, Maluku Utara, Minggu (14/7).
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo
mengatakan pihaknya masih terus melakukan pendataan untuk memastikan jumlah korban akibat
bencana alam tersebut.
"Dampak gempa bumi di provinsi Maluku Utara per 16 Juli 2019, yakni 4 orang meninggal
dan 51 orang luka-luka," ujar Agus di Kantor BNPB, Jakarta, Selasa (16/7).
Agus menuturkan hasil pendataan menyebut jumlah pengungsi akibat gempa mencapai 3.104
orang. Para pengungsi itu, kata dia, tersebar di 15 titik yang ada di Maluku Utara.
Selain korban, Agus menyampaikan ratusan bangunan juga mengalami kerusakan.
Berdasarkan data sementara BNPB, sebanyak 971 unit rumah rusak berat, 7 unit fasilitas pendidikan
rusak berat, 3 unit fasilitas peribadatan rusak berat, 1 unit fasilitas kesehatan rusak berat, 2 unit
bangunan lain rusak berat, dan 3 jembatan rusak berat. Lebih lanjut, Agus berkata guncangan gempa
juga dirasakan di Obi, Labuha, Manado, Ambon, Ternate, Namlea, Gorontalo, Raja Ampat, Sorong,
hingga Bolaang Mongondow.
"Gempa susulan sampai dengan 16 Juli 2019, pukul 06.00 WIB sebanyak 93 kali. Namun
yang dirasakan hanya 30," ujarnya.
Sementara itu, Agus menyebut BNPB akan memberikan dana siap pakai (DSP) dan
mengirimkan heli guna membantu penanganan darurat di sejumlah titik terdampak gempa.
BPBD Provinsi Maluku Utara dan TRC BNPB, kata dia, juga tengah melakukan kaji cepat
guna mendata tingkat kerusakan, jumlah pengungsi, dan kebutuhan yang dibutuhkan oleh pengungsi
untuk ditindaklanjuti.
Sejumlah pihak seperti TNI, Polri, Basarnas, Kementerian/lembaga, Tagana, hingga relawan
juga turut mendistribusikan logistik ke lokasi pengungsian.
Hasil pendataan BNPB sementara, kebutuhan yang paling mendesak bagi pengungsi adalah
beras, air mineral, makanan siap saji, mie instan, tikar, matras, selimut, terpal, popok bayi, hingga
pakaian anak. "Distribusi logistik penguatan untuk provinsi Maluku Utara dalam perjalanan dengan
kapal, jadwal tiba Kamis 18 Juli 2019," ujar Agus.
Lebih dari itu, Agus menyampaikan pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan telah
mengeluarkan SK Tanggap Darurat selama 7 hari, yaitu 15 hingga 21 juli 2019. "Pemerintah
Kabupaten Halmahera Selatan dibantu TNI dan Polri telah mendirikan dapur umur di Labuha untuk
penanganan pengungsi," ujarnya.
5. Ras manusia "Albino"

Albinisme atau albino adalah kelainan genetik yang ditandai dengan berkurangnya
produksi melanin (pigmen yang memberi warna pada kulit, rambut dan mata) sepenuhnya atau
sebagian. Sebagai hasilnya, orang dengan albinisme atau yang sering disebut orang albino
memiliki rambut, kulit, dan mata dengan warna yang terang atau tidak berwarna.
Orang dengan kondisi ini berisiko terisolir karena kondisinya. Stigmatisasi sosial dapat
terjadi, terutama di dalam komunitas kulit berwarna, di mana ras orang dengan albino dapat
dipertanyakan.
Tidak ada penyembuhan untuk albinisme, namun orang dengan albinisme dapat
mengambil langkah untuk melindungi kulit dan memaksimalkan pandangan mereka. Albinisme
relatif umum ditemui. Kondisi ini muncul, tak peduli ras dan etnis apapun di dunia ini.
Sekitar satu dari 18.000 hingga 20.000 orang di Amerika Serikat mengidap kondisi
tersebut. Sementara itu di bagian dunia yang lain, satu dari 3.000 orang dapat terkena.
Sebagian besar anak-anak dengan kondisi ini dilahirkan oleh orangtua dengan warna
mata dan rambut yang normal, sesuai dengan etnis mereka. Kondisi ini dapat terjadi pada pasien
dengan usia berapapun. Albinisme dapat ditangani dengan mengurangi faktor-faktor risiko.
Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

6. Walau Mengelilingi Bumi, Bulan Juga Mengitari Matahari

INDOZONE.ID - Bulan adalah satelit alami bumi. Karena itulah Bulan selalu
mengelilingi bumi. Bulan membutuhkan waktu sekitar 27.3 hari atau lebih tepatnya 27 hari, 7
jam, 43 menit, 11,5 detik untuk sekali mengorbit bumi.
Padahal jika dibandingkan dengan matahari maka matahari memiliki gravitasi yang
sangat besar, dan benda-benda langit di tata surya mengorbit Matahari.
Meski Bulan kelihatannya tidak mengorbit matahari secara langsung, namun
sesungguhnya Bulan tetap mengitari Matahari.
Bumi bergerak mengelilingi matahari, sedangkan Bulan mengelilingi Bumi. Itu berarti
disaat Bumi mengelilingi Matahari, Bulan pun sedang ikut mengitarinya.
Tarikan gravitasi Bumi yang lebih dekat dengan Bulan yang membuat Bulan mengorbit
Bumi secara langsung.

7. Tsunami Selat Sunda

Pada tanggal 22 Desember 2018, peristiwa tsunami yang disebabkan oleh letusan Anak
Krakatau di Selat Sunda menghantam daerah pesisir Banten dan Lampung, Indonesia. Sedikitnya 426
orang tewas dan 7.202 terluka dan 23 orang hilang akibat peristiwa ini. Menurut Badan Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), tsunami disebabkan pasang tinggi dan longsor bawah laut
karena letusan gunung tersebut.
Pada pukul 21:03 WIB (14:03 UTC), Anak Krakatau meletus dan merusak peralatan
seismografi terdekat, meskipun suatu stasiun lain mendeteksi getaran terus-menerus. Pada pukul
21:27 WIB, BMKG mendeteksi suatu tsunami di pesisir barat Banten, meskipun tidak ada peristiwa
tektonik. Menurut fakta yang ada, terjadi longsoran dari Gunung Krakatau sebanyak 64 hektare yang
memicu goncangan yang berujung kepada tsunami. Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho merilis sebuah pernyataan yang menghubungkan tsunami
dengan pasang tinggi dan longsor bawah laut yang disebabkan oleh letusan Anak Krakatau. Menurut
kesaksian Indira Rezkisari (wartawan Republika) yang menyaksikan detik-detik terjadinya tsunami,
sebelum terjadinya tsunami itu memang sempat terdengar dentuman keras dari laut. Selain itu pula,
Republika 24 Desember mencatat bahwa bencana menerpa tanpa adanya peringatan dini dari sensor
tsunami.
Sebelumnya, BMKG telah mengeluarkan peringatan gelombang tinggi untuk perairan sekitar
selat Sunda. Tercatat tinggi gelombang tsunami berkisar 90 sentimeter (35 in) di Serang dan 30
sentimeter (12 in) di Lampung, dengan ketinggian maksimal 2 meter (6,6 ft). Ihwal gelombang itu
pun sempat tercatat dalam cuitan Twitter BMKG, sebelum pada akhirnya dihapus pada pukul 01.01
WIB.[13] Namun pada akhirnya, BMKG memverifikasi bahwa tsunami memang terjadi pada sekitar
21.30 WIB, beriringan dengan kondisi gelombang tinggi karena bulan purnama di Selat Sunda pada
21-25 Desember.
Pada tanggal 22 Desember, laporan awal BNPB menunjukkan sedikitnya 20 orang tewas dan
165 terluka, dan 2 orang dilaporkan hilang. Pada tanggal 23 Desember, jumlah korban telah direvisi
menjadi 43 tewas, 584 terluka, dan 2 hilang. Dari 43 korban jiwa, 33 tewas di Pandeglang, 7 di
Lampung Selatan, dan 3 di Serang, dengan sebagian besar korban luka-luka (491 orang) juga di
Pandeglang. Pada Minggu pukul 11:00 WIB, BNPB merevisi jumlah korban menjadi 62 tewas, 584
terluka, dan 20 hilang. Pada Minggu pukul 13:00 WIB, BNPB merevisi jumlah korban yakni 168
meninggal dunia dan 745 luka-luka. Wilayah yang terimbas tsunami di Pandeglang merupakan
destinasi wisata seperti Pantai Carita. Menurut Sutopo, lokasi di Pantai Carita yang banyak
ditemukan korban ialah di Hotel Mutiara Carita Cottage, Hotel Tanjung Lesung, dan Kampung
Sambolo. Carita memang sedang ramai oleh turis yang berlibur. Pukul 16.00 WIB Serang,
Kabupaten Lampung Selatan, dan Kabupaten Tanggamus.

8. Tsunami Aceh 2004

Awalnya guncangan gempa yang terjadi pada hari Minggu pagi, tanggal 26 Desember 2004,
sekitar jam 07.59 WIB itu dikabarkan bermagnitudo 8,8 skala IX MMI. Lalu direvisi menjadi
bermagnitudo 9,0. Tetapi, sejumlah penelitian yang dilakukan pada tahun 2006 menyimpulkan
bahwa kekuatan gempa tersebut mencapai Magnitudo 9,1 hingga 9,3.
Sehingga dapat disimpulkan dalam sejarah bahwa peristiwa itu merupakan gempa terdahsyat
ketiga di dunia, yang mana sebelumnya gempa terbesar terjadi di Chile pada tahun 1960 dengan
getarannya mencapai Magnitudo 9,5, dan di Alaska pada tahun 1964 mencapai M 9,2. Menimbulkan
Tsunami di 14 Negara
Gempa magnitudo sebesar 9,0 dengan pusat gempa di 160 km sebelah Utara Pulau Simeulue,
kedalaman 30 km itu menyebabkan terjadinya tsunami di 14 negara, dan tinggi gelombang rata-rata
mencapai 30 meter. Gempa juga mengguncang Singapura, Malaysia, India, Sri Lanka, Bangladesh,
Thailand, Myanmar, dan Maladewa. Telan Korban Jiwa 280 Ribu
Bencana gempa bumi dan tsunami di Aceh itu menelan korban jiwa lebih dari 280 ribu,
terdiri dari 220 ribu korban jiwa di Indonesia, dan korban besar lainnya terjadi di Sri Lanka sebanyak
35 ribu, India 18 ribu, serta di Thailand sebanyak 8 ribu jiwa.
Bencana tsunami Aceh itu mengakibatkan kerusakan serius serta kematian hingga ke pesisir
Timur Afrika dengan korban terjauh di Afrika Selatan tepatnya di Rooi Els, 8.000 km dari
episentrum. Tercatat sebanyak delapan orang meninggal dunia di Afrika Selatan akibat tingginya
permukaan air laut dan gelombang.
9. 170 WNI Jadi Korban Letusan Gunung Taal Filipina, Mayoritas Mahasiswa

Suara.com - Sebanyak 170 warga negara Indonesia menjadi korban letusan Gunung Taal
di wilayah Cavite, Filipina. Kebanyakan dari mereka mahasiswa.
Tim Perlindungan KBRI Manila memberikan bantuan logistik kepada WNI yang
terdampak erupsi Gunung Taal di wilayah Cavite, Filipina, Senin (13/1/2020) pagi.
Selain memantau situasi dan berkoordinasi dengan otoritas setempat, tim tersebut akan
mengevakuasi WNI ke KBRI Manila jika diperlukan.
Berdasarkan keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri RI, 170 WNI itu tinggal di
wilayah Cavite, mayoritas adalah mahasiswa.
KBRI Manila juga telah menyampaikan imbauan agar masyarakat Indonesia di wilayah
terdampak meningkatkan kewaspadaan, mengikuti arahan otoritas setempat, dan jika terpaksa
keluar ruangan agar menggunakan masker atau handuk basah. WNI yang menghadapi situasi
darurat diharap segera menghubungi hotline KBRI di nomor 0917 3198470.
Gunung Taal di wilayah Cavite, Filipina, telah mengalami erupsi pada Minggu
(12/1/2020) pukul 17.30 waktu setempat. Gunung tersebut berjarak sekitar 82 kilometer dari
Manila.
Erupsi gunung ini mengakibatkan pembatalan sejumlah penerbangan, penutupan
sekolah-sekolah dan gedung pemerintah, serta evakuasi terhadap 8.000 penduduk yang tinggal di
daerah berbahaya. (Antara)

10. Korban Tewas Gunung Meletus di Selandia Baru Bertambah Jadi 17 Orang

Mayoritas korban erupsi gunung di Selandia Baru itu merupakan warga Australia
Suara.com - Kepolisian Selandia Baru, Senin (23/12/2019), menyebutkan bahwa salah
satu dari korban luka akibat erupsi gunung awal Desember ini meninggal di rumah sakit
Auckland, menambah jumlah resmi korban tewas menjadi 17 saat dua orang lainnya masih
belum ditemukan.
"Polisi dapat mengkonfirmasi bahwa seorang lagi meninggal di Rumah Sakit
Middlemore minggu malam. Polisi menerima informasi tersebut sebelum pukul 11 malam waktu
setempat," kata Wakil Komisaris Kepolisian John Tims melalui pernyataan.
Polisi tidak memberitahu identitas maupun kewarganegaraan korban tersebut. Mayoritas
korban yang sebelumnya disebutkan pascaerupsi dahsyat White Island, yang juga dikenal sebagai
Whakaari, merupakan warga negara atau penduduk tetap Australia.
Mereka yang masih hilang, yang diduga tewas, bernama Winona Langford, warga
Australia berusia 17 tahun dan seorang pemandu wisata Marshall-Inman, penduduk Selandia
Baru berusia 40 tahun. Jasad keduanya diyakini tersapu ke lautan.
Polisi mengaku telah mengurangi intensitas pencarian meski tidak patah semangat untuk
menemukan mereka.
Ada kritikan bahwa orang-orang diperbolehkan ke pulau tersebut, tujuan populer
pelancong, mengingat risiko status aktif gunung tersebut. Hal itu menimbulkan spekulasi bahwa
akan ada perubahan besar-besaran bagi industri pariwisata Selandia Baru.
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan penyelidikan resmi peristiwa
erupsi oleh petugas koroner beserta regulator keselamatan kerja dapat berlangsung hingga
setahun dan berpotensi hukuman pidana hingga lima tahun penjara. (Antara/Reuters)

11. Banjir Jakarta, 5 Perjalanan Kereta Api ke Surabaya Terganggu

Liputan6.com, Surabaya - Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Suprapto


menyampaikan kabar terkini terkait perjalanan kereta api jurusan Surabaya/Malang menuju Jakarta
yang terganggu akibat imbas dari banjir Jakarta.
Menurut Suprapto, kereta pi yang mengalami keterlambatan adalah kereta api yang dari arah
Jakarta menuju Surabaya, Jawa Timur.
"Sementara untuk kereta api arah dari arah Surabaya atau Malang, dari pagi hingga siang ini
masih normal atau tepat keberangkatannya," tutur dia, Selasa (25/2/2020).
Suprapto menuturkan, berdasarkan data 25 Februari 2020, pukul 11:40 WIB, kereta api yang
mengalami keterlambatan sebagai berikut:
1. Plb 2A (Argo Wilis, relasi Gambir - Bandung - Surabaya Gubeng / lintas selatan)
Berangkat Gambir = 05:25 wib, lambat 25 menit. Jadwal seharusnya Gambir - Surabaya
Gubeng Berangkat : 05:00 - datang :20:54 wib
2. KA 4 (KA Argo Anggrek relasi Gambir - Surabaya Pasar Turi/ lintas utara), Berangkat
Stasiun Gambir, pukul 11:38 WIB, lambat 203 menit. Jadwal seharusnya Gambir -
Surabaya Pasar turi Berangkat :08:15-Datang :17:15 WIB. KAI Mohon Maaf
3. KA 136 (KA Dharmawangsa, relasi Pasar Senen - Surabaya Pasar turi / lintas Utara),
Berangkat Stasiun Pasar Senen, pukul 10:50 WIB, lambat 145 menit. Jadwal seharusnya
Pasar Senen - Surabaya Pasar Turi Berangkat : 08:25 - Datang : 19:30 WIB.
4. KA 112A (KA Gaya Baru Malam Selatan, relasi Stasiun Pasar Senen - Stasiun Surabaya
Gubeng / lintas selatan). Berangkat stasiun Pasar Senen yang seharusnya berangkat
pukul 10:15 WIB. Jadwal seharusnya Pasar senen - Surabaya gubeng Berangkat 10:15 -
Datang : 01:32 WIB.
5. KA 292 (KA Matarmaja relasi stasiun Pasar Senen - stasiun Malang) Berangkat stasiun
Pasar Senen, yang seharusnya jadwal berangkat pukul 10:30 WIB. Jadwal seharusnya
Pasar senen - Malang Berangkat :10:30 - Datang : 03:09 WIB.
"Atas keterlambatan ini, kami dari pihak PT KAI Daop 8 Surabaya, mohon maaf yang
sebesar - besarnya atas keterlambatan dan ketidaknyamanannya akibat dari dampak banjir di
Jakarta," ujar Suprapto.

12. Menerima Takdir Kematian

Kematian merupakan kepastian. Setiap makhluk yang bernyawa akan merasakan ajalnya.
Saat kehilangan anggota keluarga, kesedihan mendalam dan rasa kehilangan pasti terhunjam
dalam jiwa. Rasulullah SAW bersabda, "Allah SWT berfirman: Bagi hamba-Ku yang beriman,
apabila diambil keluarganya dari dunia kemudian ia bersabar, tidak ada balasan untuknya selain
surga." (HR Bukhari).
Misteri kehidupan yang membutuhkan keimanan dan persiapan lebih dari cukup untuk
sebuah perjalanan panjang. Bekalnya berupa iman yang kokoh dan amal kebaikan. Bagi yang
masih hidup, cita-cita perjuangan menebar kebaikan harus dilanjutkan.
Belajar dari wafatnya yang terkasih, baginda Rasulullah SAW, isyarat dekatnya ajal
beliau dimulai ketika beliau iktikaf selama 20 hari pada bulan Ramadhan tahun 10 H. Malaikat
Jibril mengulang Alquran hingga dua kali dalam tahun itu bersama beliau. Kemudian di Padang
Arafah, saat haji wada Rasulullah bersabda, "Aku tidak tahu pasti. Barangkali setelah tahunku
ini, aku tidak akan bertemu lagi dengan kalian di tempat wukuf ini untuk selamanya."
Pada akhir Shafar 11 Hijriyah, beliau sakit. Sepanjang hari-hari sakitnya beliau banyak
berwasiat, di antaranya beliau berpesan kepada umatnya tentang dunia.
Janganlah berlomba-lomba mengejar dunia. Agar dunia tidak membuat umatnya binasa
sebagai mana umat-umat sebelumnya binasa karena dunia. Sehari sebelum wafat, beliau
bersedekah beberapa dinar. Lalu bersabda, "Kami (para nabi) tidak mewariskan. Apa yang kami
tinggalkan menjadi sedekah." (HR Bukhari).
Pada Senin, Rabiul Awal 11 Hijriyah, Rasulullah wafat. Bumi kehilangan orang yang
paling mulia yang pernah menginjakkan kaki di atasnya. Wafat setelah menyempurnakan risalah
dan menyampaikan amanah. Wafatnya manusia paling mulia tersebut menyisakan duka yang
sangat mendalam bagi para sahabat dan keluarga. Dunia terasa gelap bagi mereka.
Hati mereka bergoncang. Tak percaya bahwa kekasih mereka telah tiada. Di tengah
ketidakpercayaan mereka, lalu Abu Bakar hadir dan berkata, "Siapa di antara kalian yang
menyembah Muhammad SAW maka Muhammad telah wafat. Siapa yang menyembah Allah,
maka Allah Maha Hidup dan tidak akan wafat." Kemudian Abu Bakar membacakan Alquran
surah Ali Imran ayat 144. Wallaahu a'lam.

13. Takdir dan Gempa

BANJARMASINPOST.CO.ID - JUMAT, 28 September 2018. Gempa berkekuatan M 7,4


telah mengguncang Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, pukul 18.02 Wita, disusul
tsunami dengan ketinggian air hingga 3 meter lebih. Sampai Ahad kemarin, telah tercatat 384 orang
korban jiwa, dan 540 orang terluka. Gedung-gedung ambruk, jalanan terbelah dan jembatan terputus.
Listrik padam, dan telekomunikasi macet.
Bagi saya, bencana ini terasa lebih pedih karena baru seminggu sebelumnya, saya dan ribuan
orang lainnya dari berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara datang ke IAIN Palu untuk
menghadiri Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS). Melihat foto gedung-
gedung IAIN Palu yang porak poranda akibat gempuran gempa-tsunami, saya seolah tersentak dari
mimpi, kaget berbaur duka.
Apakah ini takdir? Ya. Takdir, dari kata Arab taqdîr, adalah bentukan dari kata qadar. Kata
ini diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi ‘kadar’ dan ‘sekadar’ yang artinya ukuran atau
seukuran. Taqdîr artinya menentukan ukuran dan batasan. Dalam Alquran, taqdîr dikaitkan dengan
hukum alam. Misalnya “Dan matahari beredar pada jalurnya. Itulah takdir Dia Yang Maha Perkasa
lagi Maha Tahu (QS 36:38).
Dengan demikian, takdir adalah ukuran, batasan atau ketentuan Tuhan terhadap alam
semesta yang secara singkatnya disebut hukum alam, yang mencakup hubungan sebab-akibat dan
keterkaitan segala unsur yang membentuknya. Karena itu, percaya pada takdir berarti percaya pada
hukum alam sebagai ciptaan Tuhan, sedangkan bagi kaum ateis atau agnostik, hukum alam ada
dengan sendirinya.

Anda mungkin juga menyukai