Anda di halaman 1dari 6

PERJANJIAN KERJA SAMA

ANTARA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. FAUZIAH BIREUEN
DENGAN
PT. ELO KARSA UTAMA
TENTANG SEWA PAKAI ALAT TERAPI LASER PRIMUS 200

NOMOR :
NOMOR :

Pada hari ini Senin Tanggal Satu Bulan Oktober Tahun Dua Ribu Delapan
Belas, bertempat di Bireuen kami yang bertanda tangan dibawah ini :

1. Nama : dr. MUKHTAR, MARS


NIP : 19661122 200003 1 002
Jabatan : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr. Fauziah Bireuen
Alamat : Jln. Mayjen T. Hamzah Bendahara, No.13, Kec. Kota Juang,
Kabupaten Bireuen.
Selanjutnya disebut sebagai PIHAK I

2. Nama : SUWANDI SURJORAHARDJO


Jabatan : Direktur PT. Elo Karsa Utama
Alamat : Jln. Raya Kebayoran Lama No. 34E
Jakarta 12220.
Selanjutnya disebut sebagai PIHAK II

Kedua Belah Pihak terlebih dahulu dengan ini menerangkan setuju untuk
membuat kesepakatan Perjanjian Kerjasama dalam Sewa Pakai Alat Terapi
Laser dengan Patologi Retina kepada Pasien Umum dan lainnya di Rumah
Sakit Umum Daerah dr. Fauziah Bireuen dengan ketentuan-ketentuan sebagai
berikut.

PIHAK I
PIHAK II
PASAL 1
KETENTUAN UMUM
Sewa menyewa adalah suatu perjanjian dimana pihak yang satu mengikatkan
dirinya untuk memberikan kepada pihak lainnya kenikmatan dari suatu
barang selama waktu tertentu dan dengan pembayaran suatu harga yang oleh
pihak lain disanggupi pembayarannya.

PASAL 2
PENYERAHAN DAN SPESIFIKASI BARANG

PIHAK I menyewa alat kedokteran dari PIHAK II dan PIHAK II bersedia


menyewakan alat tersebut kepada PIHAK I dengan ketentuan sebagai berikut.

(1) Jenis alat :


ALAT TERAPI LASER PRIMUS 200.

(2) Jumlah : 1 (Satu) unit.

PASAL 3
PEMELIHARAAN ALAT
(1) PIHAK II akan memastikan bahwa alat terapi tersebut berfungsi dengan
baik dan memberikan pelatihan kepada dokter pengguna, asisten dan
perawat yang ditunjuk oleh PIHAK I.
(2) PIHAK I berkewajiban untuk merawat alat terapi tersebut sesuai dengan
buku petunjuk penggunaan dan tidak memindahkan alat terapi tersebut
dari lokasi yang sudah disepakati, kecuali dengan izin PIHAK II.
(3) Kerusakan alat terapi yang ditimbulkan oleh kesalahan PIHAK I (seperti
jatuh, terbentur, kena air, penggunaan yang melebihi kapasitas dan
sebagainya), maka PIHAK I wajib membayar biaya yang timbul akibat
perbaikan alat terapi tersebut.
(4) Keberadaan alat di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Fauziah Bireuen
selama berlangsungnya kesepakatan menjadi tanggung jawab PIHAK I.

PIHAK I
PIHAK II
PASAL 4
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK I
(1) Hak PIHAK I adalah menerima alat terapi yang disewakan dalam keadaan
baik.
(2) Membayar uang sewa pada waktu yang telah ditentukan;
(3) Mengganti kerugian apabila terjadi kerusakan yang disebabkan oleh
penyewa sendiri;
(4) Mengembalikan alat terapi yang disewa dalam keadaan utuh ketika
perjanjian sewa menyewa tersebut telah habis waktunya;
(5) PIHAK I berkewajiban menjaga alat terapi yang disewa;
(6) Tidak boleh menyewakan lagi alat terapi tersebut kepada orang lain.

PASAL 5
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK II
(1) Hak dari PIHAK II yang menyewakan adalah menerima harga sewa yang
telah ditentukan;
(2) Alat terapi yang disewakan harus diserahkan dalam keadaan baik;
(3) Alat terapi yang disewakan harus terus dijaga baik-baik dan yang rusak
wajib diperbaiki;
(4) Menjamin terhadap penyewa untuk dapat memakai dan menggunakan alat
terapi yang disewa dengan aman selama berlaku perjanjian sewa
menyewa;
(5) Menanggung segala kekurangan pada alat terapi yang disewakan;

PASAL 6
RISIKO ATAS MUSNAHNYA ALAT TERAPI
(1) Jika alat terapi yang disewakan oleh PIHAK II tersebut musnah secara
keseluruhan di luar kesalahannya pada masa sewa, perjanjian sewa
menyewa itu gugur demi hukum dan yang menanggung risiko atas
musnahnya alat terapi tersebut adalah PIHAK II.
(2) Jika alat terapi yang disewa hanya sebagian yang musnah maka PIHAK I
dapat memilih menurut keadaan, akan meminta pengurangan harga sewa
atau akan meminta pembatalan perjanjian sewa menyewa.

PIHAK I
PIHAK II
PASAL 7
BIAYA SEWA DAN PEMBAYARAN
(1) Harga sewa yang disepakati adalah sebesar Rp. 16.500.000 (Enam belas
juta lima ratus ribu rupiah) untuk 1 (satu) bulan.
(2) PIHAK I setuju untuk melakukan pembayaran sewa pakai alat ini kepada
PIHAK II, selama masa Perjanjian Sewa Pakai ini.
(3) PIHAK I akan melakukan pembayaran kepada Pihak II secara sekaligus
setelah cukup dan tersedianya anggaran pada DPA-SKPK tahun 2019
selama Perjanjian Sewa Pakai.
(4) Pembayaran dilakukan dengan cara penagihan langsung atau transfer ke
rekening PIHAK II (referensi Bank terlampir) yaitu :
Bank : BANK MANDIRI KCP Ratu Plaza
No Rekening : 102-00-0005273-5
Atas Nama : PT. ELO KARSA UTAMA
(5) Seandainya ada ketentuan pajak sehubungan dengan perjanjian ini akan
disetor oleh PIHAK II.

PASAL 8
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
(1) Perjanjian ini berlaku selama 6 (enam) bulan terhitung mulai tanggal
1 Oktober 2018 sampai dengan 31 Maret 2019 dan dapat diperpanjang
dengan kesepakatan para pihak.
(2) Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum berakhirnya jangka waktu
perjanjian kerja sama ini, PARA PIHAK sepakat saling memberitahukan
maksudnya apabila hendak memperpanjang kesepakatan bersama ini.
(3) Apabila selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum berakhirnya jangka
waktu perjanjian ini tidak ada surat perjanjian dari PIHAK I untuk
memperpanjang waktu perjanjian, maka perjanjian ini berakhir dengan
sendirinya.
(4) PIHAK I dapat menyatakan pemutusan kerjasama ini secara sepihak
bilamana terdapat perubahan kebijakan dan Undang-undang yang
berlaku.

PIHAK I
PIHAK II
PASAL 9
FORCE MAJEURE
(1) Yang dimaksud dengan keadaan memaksa (selanjutnya disebut “Force
Majeure”) adalah suatu keadaan yang terjadinya di luar kemampuan,
kesalahan atau kekuasaan PARA PIHAK dan menyebabkan PIHAK yang
mengalaminya tidak dapat melaksanakan atau terpaksa menunda
pelaksanaan kewajibannya dalam kesepakatan ini. Force Mejeure tersebut
meliputi bencana alam, wabah, perang, (yang dinyatakakan maupun yang
tidak dinyatakan), pemberontakan, huru-hara, pemogokan umum,
kebakaran dan kebijakan pemerintah yang berpengaruh secara langsung
terhadap pelaksanaan kesepakatan ini.
(2) Dalam hal terjadinya peristiwa Force Mejeure, maka PIHAK terhalang
untuk melaksanakan kewajibannya tidak dapat dituntut oleh PIHAK
lainnya. PIHAK yang terkena Force Majeure wajib memberitahukan adanya
peristiwa Force Majeure tersebut kepada PIHAK yang lain secara tertulis
paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sejak saat terjadinya peristiwa Force
Mejeure, yang dikuatkan oleh surat keterangan dari pejabat yang
berwenang yang menerangkan adanya peristiwa Force Mejeure tersebut.
PIHAK yang terkena Force Majeure wajib mengupayakan dengan sebaik-
baiknya untuk tetap melaksanakan kewajibannya sebagaimana diatur
dalam kesepakatan ini segera setelah peristiwa Force Majeure berakhir.
(3) Apabila peristiwa Force Majeure tersebut terus berlangsung terus-menerus
hingga melebihi atau diduga oleh PIHAK yang mengalami Force Majeure
akan melebihi jangka waktu 30 (tiga Puluh) hari kalender, maka PARA
PIHAK sepakat untuk meninjau kembali jangka waktu Kesepakatan ini.
(4) Semua kerugian dan biaya yang diderita oleh salah satu PIHAK sebagai
akibat terjadinya peristiwa Force Majeure bukan merupakan tanggung
jawab PIHAK yang lain.

PASAL 10
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1) Setiap perselisihan, pertentangan dan perbedaan pendapat yang timbul
sehubungan dengan Perjanjian ini akan diselesaikan terlebih dahulu
secara musyarawah dan mufakat oleh PARA PIHAK.

PIHAK I
PIHAK II
(2) Apabila penyelesaian secara musyawarah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) tidak berhasil mencapai mufakat, maka PARA PIHAK sepakat
untuk menyerahkan penyelesaian tersebut melalui pengadilan.
(3) Mengenai Kesepakatan ini dan segala akibatnya, PARA PIHAK memilih
kediaman hukum atau kedudukan hukum yang tetap dan tidak dapat
dirubah lagi di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Bireuen sebagai
alternatif terakhir untuk menyelesaikan perselisihan.

PASAL 11
ADDENDUM
Apabila dalam pelaksanaan Kesepakatan Bersama ini PARA PIHAK merasa
perlu melakukan perubahan, maka perubahan tersebut hanya dapat
dilakukan atas kesepakatan PARA PIHAK yang dituangkan dalam Addendum
Perjanjian ini yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
Perjanjian ini.

PASAL 12
PENUTUP
Demikian perjanjian ini dibuat dengan i’tikat baik dan dalam rangkap 2 (dua)
serta ditandatangani di atas materai yang cukup dan mempunyai kekuatan
hukum yang sama kuatnya, masing-masing untuk PIHAK I dan PIHAK II serta
dapat diperbanyak sesuai kebutuhan.

PIHAK II PIHAK II
DIREKTUR PT. ELO KARSA UTAMA, DIREKTUR RSUDKependudukan
Kepala Dinas dr. FAUZIAH BIREUEN,
dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Bireuen,

SUWANDI SURJORAHARDJO dr. MUKHTAR, MARS


DIREKTUR drs.
NIP. M. JAKFAR200003
19661122 MAJID,1M.Si
002
NIP

PIHAK I
PIHAK II

Anda mungkin juga menyukai