Anda di halaman 1dari 5

PERJANJIAN KERJA SAMA

ANTARA
KLINIK LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB MUARA SIJUNJUNG
DENGAN
LABORATORIUM KESEHATAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG
TENTANG
PENITIPAN DAN PEMUSNAHAN SAMPAH MEDIS DI KLINIK
LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB MUARA SIJUNJUNG

NOMOR :

NOMOR :

Pada hari ini ……, tanggal …. bulan ……….Tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua (…./..../2023),
bertempat di Muara Sijunjung, kami yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Yordani : Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Muara Sijunjung, dalam


hal ini untuk dan atas nama Klinik Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB
Muara Sijunjung, berkedudukan di Jalan Pengayoman No. 1 Muara
Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat, selanjutnya
disebut sebagai PIHAK PERTAMA
2. Nurraji : Kepala Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Sijunjung, dalam
hal ini untuk dan atas nama Laboratorium Kesehatan Daerah
Kabupaten Sijunjung yang berkedudukan di Jalan Jendral Sudirman
No.17, Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat, selanjutnya
disebut sebagai PIHAK KEDUA.

BAHWASANYA
PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA selanjutnya secara bersama-sama dalam Nota
Kesepakatan ini disebut PARA PIHAK, dan secara sendiri-sendiri disebut PIHAK.

MAKSUD DAN TUJUAN


PASAL 1
1) Maksud dari perjanjian ini adalah sebagai dasar pelaksanaan kerja sama dalam
pemusnahan sampah medis dari Klinik Lapas Sijunjung yang dititipkan di LABKESDA
Sijunjung.
2) Tujuan dari perjanjian ini adalah terlaksananya pengiriman dan pemusnahan sampah
Medis Klinik Lapas Sijunjung yang dititipkan di LABKESDA Sijunjung sebelum dikirim
dan dimusnahkan dengan pihak PT. Bioteknika Bina Prima yang berkedudukan di Mall
MGK lt.1 Blok C11 No.21 Jln Angkasa Kav B-6 Gunung Sehari Selatan atau pihak lain
yang ditunjuk sesuai peraturan perundang undangan yang berlaku.

RUANG LINGKUP PERJANJIAN


PASAL 2
Ruang lingkup perjanjian ini adalah penitipan dan pemusnahan semua sampah Medis
Klinik Lapas Sijunjung yang dititipkan di LABKESDA Sijunjung, sebelum dikirim dan
dimusnahkan PT. Wasteg Internasional Cilegon atau pihak lain yang ditunjuk.

PROSEDUR PEMUSNAHAN SAMPAH MEDIS


PASAL 3
1) PIHAK PERTAMA mengumpulkan dan mengantarkan sampah medis kepada PIHAK
KEDUA sesuai jadwal yang sudah ditentukan, kemudian PIHAK KEDUA menerima
dan menimbang berat sampah medis tersebut dan memberitahukan kepada PIHAK
PERTAMA berat dari sampah medis yang akan dimusnahkan tersebut.
2) PIHAK PERTAMA membuat surat pengantar setiap akan mengirimkan sampah medis
ke PIHAK KEDUA.

WAKTU
PASAL 4
1) Perjanjian ini berlaku efektif sejak tanggal ..................... sampai dengan .....................
dan dapat diperpanjang kembali sesuai dengan kebutuhan.
2) Berakhirnya jangka waktu perjanjian ini tidak membebaskan PARA PIHAK dalam
menyelesaikan kewajiban masing masing yang masih ada kepada pihak lainnya.

HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA


PASAL 5
1) Membayarkan biaya pemusnahan sampah sesuai dengan klaim yang disampaikan
oleh PIHAK KEDUA setelah menerima invoice dari tim pemusnahan.
2) Mematuhi persyaratan dalam tata laksana pengumpulan dan pengiriman sampah
medis sesuai persyaratan yang berlaku.
3) Menyediakan kebutuhan alat dan bahan untuk pengambilan dan pengiriman sampah
PIHAK PERTAMA ke PIHAK KEDUA.
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
PASAL 6
1) Melakukan pemusnahan sampah medis yang diberikan PIHAK PERTAMA kepada PT.
Wasteg Internasional Cilegon atau pihak lain yang ditunjuk sesuai peraturan yang ada.
2) Memberikan masukan kepada PIHAK PERTAMA tentang cara pengumpulan dan
distribusi sampah medis.
3) Memberikan teguran atau peringatan tertulis kepada PIHAK PERTAMA apabila
PIHAK KEDUA menemukan terjadinya penyimpangan terhadap pelaksanaan
kewajiban PIHAK PERTAMA dalam perjanjian ini.
4) Memutuskan kerjasama secara sepihak jika PIHAK PERTAMA tidak memberikan
tanggapan atas ketentuan di atas.
5) Melakukan penagihan kepada PIHAK PERTAMA terhadap biaya pemusnahan
sampah Medis sesuai dengan peraturan yang berlaku.

BESARAN TARIF
PASAL 7
Pembayaran biaya pemusnahan sampah Medis mengacu pada Perjanjian Kerja Sama
antara Laboratorium Kesehatan Daerah Sijunjung dengan PT. Bioteknika Bina Prima
No.48/BBP/SPK-SUMBAR/IV/2019 tentang Kerja Sama Jasa Pengangkutan dan
Pemusnahan Limbah B3 Medis (Padat dan Cair), Limbah B3 Non Medis dan Obat
Kadaluarsa yaitu sebesar Rp. 19.000,-/Kg (Sembilan Belas Ribu Rupiah per Kilogram).

TATA CARA PEMBAYARAN TAGIHAN


PASAL 8
1) Penagihan dilakukan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA setelah invoice
diterima dari PT. Wasteg International.
2) Pembayaran oleh PIHAK KEDUA dilakukan setelah 10 hari invoice diterima dari
PIHAK PERTAMA secara tunai, dan menyerahkan bahan bahan sbb;
a. Kertas invoice dari PIHAK PERTAMA
b. Kwitansi bukti pembayaran

KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)


PASAL 9
1) Yang dimaksud dengan keadaan memaksa selanjutnya disebut “Force Majeure”
adalah keadaan yang terjadi diluar kemampuan, kesalahan atau kekuasaan PARA
PIHAK dan menyebabkan PARA PIHAK yang mengalaminya tidak dapat
melaksanakan atau terpaksa menunda pelaksanaan kewajibannya dalam perjanjian
ini. Force Majeure ini meliputi bencana alam, banjir, wabah, perang (yang dinyatakan
atau tidak dinyatakan), pemberontakan, huru-hara, pemogokan umum, kebakaran dan
kebijakan pemerintah yang berpengaruh secara langsung terhadap pelaksanaan
perjanjian ini.
2) Dalam hal terjadinya Force Majeure, maka pihak yang terhalang untuk melaksanakan
kewajiban tidak dapat dituntut oleh pihak lainnya, pihak yang terkena Force Majeure
wajib memberitahukan adanya peristiwa Force Majeure kepada pihak lainnya secara
tertulis paling lambat 7 hari kalender kerja sejak terjadinya peristiwa Force Majeure,
yang dikuatkan oleh surat keterangan dari pejabat yang berwenang yang adanya
peristiwa Force Majeure tersebut. Pihak yang terkena Force Majeure wajib
mengupayakan sebaik baiknya untuk tetap melaksanakan kewajibannya sebagaimana
diatur dalam perjanjian ini segera setelah peristiwa Force Majeure berakhir.
3) Apabila peristiwa Force Majeure tersebut berlangsung terus hingga melebihi atau
diduga oleh pihak yang terkena Force Majeure akan melebihi jangka waktu 30 hari
kalender, maka pihik sepakat untuk meninjau kembali jangka waktu perjanjian ini.
4) Semua kerugian dan biaya yang diderita oleh salah satu pihak sebagai akibat
terjadinya peristiwa Force Majeure bukan merupakan tanggung jawab pihak lain.

PENYELESAIAN PERSELISIHAN
PASAL 10
1) Apabila terjadi perselisihan pelaksanaan perjanjian ini akan diselesaikan secara
musyawarah oleh kedua belah pihak.
2) Apabila penyelesaian tersebut ayat (1) pasal ini tidak dapat tercapai, maka
diselesaikan melalui dan menggunakan prosedur BANI (Badan Arbitrase Nasional
Indonesia), jika tidak dapat diselesaikan menggunakan prosedur BANI, kedua belah
pihak sepakat menunjuk Pengadilan Negeri Muaro.
3) Segala biaya yang timbul akibat pelaksanaan penyelesaian perselisihan pada point 2
menjadi beban kedua belah pihak yang dibagi secara seimbang.

LAIN-LAIN
PASAL 11
1) Jika ada salah satu pihak mengetahui risalah dalam perjanjian ini ternyata tidak syah,
tidak berlaku atau tidak dapat dilaksanakan berdasarkan hukum atau keputusan yang
berlaku, maka PARA PIHAK dengan ini setuju untuk memperbaikinya.
2) Perjanjian ini tidak dapat diubah atau ditambah, kecuali dibuat dengan suatu perjanjian
perubahan atau tambahan (adendum/amandemen) yang ditandatangani oleh PARA
PIHAK.
3) Interprestasi dan pelaksanaan dari syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini adalah
menurut Hukum Republik Indonesia.

Demikianlah perjanjian ini dibuat dalam rangkap secukupnya, masing masing


ditandatangani di atas kertas bermatrai cukup serta mempunyai kekuatan hukum yang
sama serta untuk keperluan administrasi lainnya.

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,

Yordani Nurraji
NIP : 19730105 199203 1 001 NIP : 19741226 200212 2 006

Anda mungkin juga menyukai