Anda di halaman 1dari 3

PATOFISIOLOGI CORPUS ALIENUM

Benda asing merupakan kasus yang sering terjadi pada anak-anak terutama
benda asing di hidung dikarenakan bagian yang mudah dijangkau. Sebesar 50%
kasus benda asing di saluran nafas terjadi pada anak yang berumur kurang dari 4
tahun. Hal ini dikarenakan anak yang berumur 2-4 tahun memiliki rasa ingin tahu
yang sangat besar dan sangat aktif. Kavum nasi kanan lebih sering terkena pada
anak-anak, hal ini disebabkan oleh karena banyak anak yang lebih dominan
memakai tangan kanan. Benda asing di hidung pada anak sering luput dari
perhatian orang tua karena tidak ada gejala dan bertahan untuk waktu lama.
Anamnesis yang cermat perlu ditegakkan, karena kasus aspirasi benda asing
sering tidak segera dibawa ke dokter pada saat kejadian. Benda asing yang sudah
terlalu lama dapat menimbulkan komplikasi, perdarahan merupakan komplikasi
yang paling sering terjadi, meskipun hal ini hanya bersifat minimal dan hilang
dengan tampon sederhana. Selain itu benda asing pada hidung juga dapat
menyebabkan iritasi dan reaksi inflamasi hingga menyebabkan hidung
mengeluarkan sekret yang mukopurulen dan mengalami obstruksi. Benda asing
juga dapat menyebabkan infeksi pada mukosa hidung.

PATOFISIOLOGI
Anak dibawah 5 tahun memiliki rasa penasaran untuk mengeksplorasi
orifisium atau lubang.Hal ini disebabkan pula oleh mudahnya akses terhadap
benda asing tersebut, kurang perhatian saat pengasuhan anak. Hal–hal lain yang
menjadi penyebab antara lain kebosanan, gangguan jiwa, dan gangguan
pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH). Benda asing hidung dapat
ditemukan di setiap bagian rongga hidung, sebagian besar ditemukan di dasar
hidung, tepat di bawah konka inferior atau di bagian atas fossa nasal anterior
hingga ke bagian depan konka media. Benda-benda kecil yang masuk ke bagian
anterior rongga hidung dapat dengan mudah dikeluarkan dari hidung.

Berdasarkan sifatnya benda asing dibagi menjadi benda asing mati dan benda
asing hidup. Benda asing hidup, yang pernah ditemukan yaitu larva lalat, lintah,
dan cacing. Benda asing mati, yang tersering yaitu manik manik, baterai logam,
kancing baju. Berdasarkan konsistensinya benda asing dapat juga digolongkan
menjadi benda asing yang lunak seperti kertas, kain, penghapus, sayuran, dan
benda asing yang keras seperti kancing baju, manik-manik, baterai, dan lain-
lain.Benda asing mati (inanimate foreign body) pada hidung dapat menyebabkan
edema dan inflamasi mukosa hidung sehingga dapat terjadi ulserasi, epistaksis,
jaringan granulasi, dan dapat berlanjut menjadi sinusitis. Sedangkan benda asing
hidup (animate foreign bodies) dapat menyebabkan reaksi inflamasi dengan
derajat yang bervariasi, dari infeksi lokal sampai destruksi massif tulang rawan
dan tulang hidung dengan membentuk daerah supurasi yang dalam dan bau.
Sekret yang tertinggal, dekomposisi benda asing, dan ulserasi yang menyertai
dapat menghasilkan factor bau busuk. Perubahan-perubahan ini apabila lebih
lanjut, maka akan memengaruhi benda asing karena dikelilingi oleh udema,
granulasi, dan kotoran. Benda asing organik, seperti kacang-kacangan,
mempunyai sifat higroskopik, mudah menjadi lunak dan mengembang oleh air,
serta menyebabkan iritasi pada mukosa. Kadang-kadang, reaksi inflamasi dapat
menghasilkan toksik. Benda asing anorganik, menimbulkan reaksi jaringan yang
lebih ringan dan lebih mudah didiagnosa dengan pemeriksaaan radiologis karena
umumnya benda asing anorganik bersifat radiopak. Sebuah benda asing dapat
menjadi inti peradangan apabila tertanam dalam jaringan granulasi yang terpapar
oleh kalsium, magnesium fosfat, karbonat, dan kemudian akan menjadi rhinolith.
Kadang-kadang, proses ini dapat terjadi di sekitar area mukopus dan bekuan
darah. Rhinolit biasanya terletak dekat bagian basal hidung dan bersifat radiopak.

Benda asing Mati Benda asing Hidup


(inanimate foreign (animate foreign body)
body)

Reaksi Inflamasi
Reflek Bersin:Reflek bulu (bervariasi)Hipersekre
mengorekTrauma hidung saat masuk si
Atau masuk benda asing/usaha
semakin dalam mengeluarkan

Infeksi local:Destruksi massif


tulang rawan dan tulang
InflamasiHipersekres hidung
i (mukopurulen) Edema

Ulserasi,Epistaks
is(perdarahan)

Jaringan
GranulasiJ.Parut
Timbul Bau

Anda mungkin juga menyukai