Anda di halaman 1dari 39

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar
atar Be
Bela
laka
kang
ng

Infeksi saluran nafas bawah, termasuk pneumonia dan influensa, masih menjadi masalah

keseha
kesehatan
tan di negara
negara berkem
berkemban
bang
g maupu
maupun
n negara
negara maju.
maju. WHO
WHO memper
memperkir
kirakan
akan angka
angka kejadi
kejadian
an

(insidens) pneumonia di negara dengan


dengan angka
angka kematian
kematian bayi
bayi di atas 4 per !
! kelahiran hidup
hidup

adalah !"# $ %# per tahun pada golongan usia balita. &ejadian 'neumonia di Indonesia pada

 balita diperkirakan antara ! # $ %# per tahun. 'neumonia merupakan pembunuh nomor ! di

dunia pada
pada bayi
bayi dan anak$anak usia  " tahun. iperkirakan menyebabkan
menyebabkan sekitar % juta kematian

(! kematian setiap !" detik) dari * juta kematian setiap tahunnya pada usia tersebut.

'neumonia pada balita paling sering disebabkan oleh +irus pernafasan dan punaknya terjadi

 pada umur %$- tahun. 'ada bayi dan anak anak penyebab yang paling sering adalah  Respiratory

Syncytial Virus 
Virus  (/0),
(/0), adeno+irus,
adeno+irus, +irus parainfluen1a
parainfluen1a,, +irus influen1a,
influen1a, sedangk
sedangkan
an pada
pada anak 

umur
umur sekola
sekolah
h paling
paling sering
sering diseba
disebabka
bkan
n bakteri
bakteri Mycoplasma
Mycoplasma Pneumonia
Pneumoniaee . 2akter
2akterii penye
penyebab
bab

 pneumonia yang paling sering adalah /treptoous pneumoniae (pneumokokus), Hemophilus

influen1a tipe b (Hib) dan /taphyloous aureus.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

'neu
'neumo
moni
niaa adal
adalah
ah bent
bentuk
uk infe
infeks
ksii pern
pernap
apas
asan
an akut
akut bawa
bawah.
h. 2ila
2ila sese
seseor
oran
ang
g mend
menderi
erita
ta

 pneumonia, nanah dan airan mengisi al+eoli dalam paru yang mengganggu penyerapan

oksigen, dan
dan membuat
membuat sulit bernapas. 'neumonia
'neumonia adalah setiap penyakit
penyakit radang paru yang
yang dapat

disebabkan oleh bakteri, +irus, atau jamur. 2ahan kimia atau agen lain bisa menyebabkan paru

menjadi meradang.
meradang. /uatu jenis pneumonia
pneumonia yang terkait dengan influen1a kadang$kadang
kadang$kadang berakibat

fatal
fatal.. 'neu
'neumo
moni
niaa berp
berpot
oten
ensi
si fatal
fatal lain
lainny
nyaa dapa
dapatt diha
dihasi
silk
lkan
an dari
dari maka
makana
nan
n atau
atau inha
inhala
lasi
si air 
air 

(pneumonia aspirasi). Hanya mempengaruhi beberapa pneumonia lobus paru (pneumonia lobaris),

namun ada juga yang menyebar


menyebar lebih (bronkopneumonia). 3yeri
3yeri dada, sputum mukopurulen,
mukopurulen, dan

meludah darah (hemoptisis) adalah tanda$ tanda umum dan gejala penyakit. ika udara di paru

digantikan
digantikan oleh airan dan puing$pui
puing$puing
ng inflamasi,
inflamasi, jaringan paru kehilangan
kehilangan tekstur
tekstur kenyal dan

menjadi
menjadi bengka
bengkak
k dan membes
membesar
ar (konso
(konsolid
lidasi)
asi).. &onsol
&onsolida
idasi
si berhub
berhubung
ungan
an terutam
terutamaa dengan
dengan

 pneumoniabakteri, bukan pneumonia+irus.


pneumonia+irus.

 B. Etiologi

5tiologi pneumonia
pneumonia yaitu bakteri, +irus, jamur dan benda asing. 2erdasarkan anatomis dari

struktur paru yang terkena infeksi, pneumonia dibagi menjadi pneumonia lobaris, pneumonia

lobularis (bronkhopneumonia),
(bronkhopneumonia), dan pneumonia intersitialis (bronkiolitis). 2ronkhopneumonia
2ronkhopneumonia

merupakan penyakit radang paru yang biasanya didahului dengan infeksi saluran pernafasan akut

(I/'6) bagian atas dan disertai dengan panas tinggi. &eadaan yang menyebabkan turunnya daya

tahan tubuh, yaitu aspirasi, penyakit menahun, gi1i kurang7malnutrisi energi protein (85'),

faktor
faktor patrogenik
patrogenik seperti trauma
trauma pada paru, anestesia,
anestesia, pengobatan
pengobatan dengan antibiotika
antibiotika yang tidak 
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

'neu
'neumo
moni
niaa adal
adalah
ah bent
bentuk
uk infe
infeks
ksii pern
pernap
apas
asan
an akut
akut bawa
bawah.
h. 2ila
2ila sese
seseor
oran
ang
g mend
menderi
erita
ta

 pneumonia, nanah dan airan mengisi al+eoli dalam paru yang mengganggu penyerapan

oksigen, dan
dan membuat
membuat sulit bernapas. 'neumonia
'neumonia adalah setiap penyakit
penyakit radang paru yang
yang dapat

disebabkan oleh bakteri, +irus, atau jamur. 2ahan kimia atau agen lain bisa menyebabkan paru

menjadi meradang.
meradang. /uatu jenis pneumonia
pneumonia yang terkait dengan influen1a kadang$kadang
kadang$kadang berakibat

fatal
fatal.. 'neu
'neumo
moni
niaa berp
berpot
oten
ensi
si fatal
fatal lain
lainny
nyaa dapa
dapatt diha
dihasi
silk
lkan
an dari
dari maka
makana
nan
n atau
atau inha
inhala
lasi
si air 
air 

(pneumonia aspirasi). Hanya mempengaruhi beberapa pneumonia lobus paru (pneumonia lobaris),

namun ada juga yang menyebar


menyebar lebih (bronkopneumonia). 3yeri
3yeri dada, sputum mukopurulen,
mukopurulen, dan

meludah darah (hemoptisis) adalah tanda$ tanda umum dan gejala penyakit. ika udara di paru

digantikan
digantikan oleh airan dan puing$pui
puing$puing
ng inflamasi,
inflamasi, jaringan paru kehilangan
kehilangan tekstur
tekstur kenyal dan

menjadi
menjadi bengka
bengkak
k dan membes
membesar
ar (konso
(konsolid
lidasi)
asi).. &onsol
&onsolida
idasi
si berhub
berhubung
ungan
an terutam
terutamaa dengan
dengan

 pneumoniabakteri, bukan pneumonia+irus.


pneumonia+irus.

 B. Etiologi

5tiologi pneumonia
pneumonia yaitu bakteri, +irus, jamur dan benda asing. 2erdasarkan anatomis dari

struktur paru yang terkena infeksi, pneumonia dibagi menjadi pneumonia lobaris, pneumonia

lobularis (bronkhopneumonia),
(bronkhopneumonia), dan pneumonia intersitialis (bronkiolitis). 2ronkhopneumonia
2ronkhopneumonia

merupakan penyakit radang paru yang biasanya didahului dengan infeksi saluran pernafasan akut

(I/'6) bagian atas dan disertai dengan panas tinggi. &eadaan yang menyebabkan turunnya daya

tahan tubuh, yaitu aspirasi, penyakit menahun, gi1i kurang7malnutrisi energi protein (85'),

faktor
faktor patrogenik
patrogenik seperti trauma
trauma pada paru, anestesia,
anestesia, pengobatan
pengobatan dengan antibiotika
antibiotika yang tidak 
sempurna
sempurna merupakan
merupakan faktor
faktor yang mempengaru
mempengaruhi
hi terjadinya
terjadinya bronkhop
bronkhopneum
neumonia.
onia. 8enurut
8enurut WHO

diberbagai negara berkembang  Streptococus pneumonia


 Streptococus pneumonia dan Hemoph
Hemophylu
yluss influe
influenza
nza

merupakan
merupakan bakteri yang selalu ditemukan
ditemukan pada dua pertiga
pertiga dari hasil isolasi,
isolasi, yaitu 9-,*#
9-,*#

aspirat paru dan :*,!# hasil isolasi dari spesimen darah.

ari seluruh etiologi pneumonia, Streptococcus pneumonia 


pneumonia  adalah merupakan

etiologi tersering dari pneumonia bakteri dan yang paling banyak diselidiki patogenesisnya.

enis keparahan penyakit ini di pengaruhi oleh beberapa faktor termasuk umur, jenis kelamin,

musim dalam tahun tersebut,


tersebut, dan kepadatan
kepadatan penduduk.
penduduk. 6nak
6nak laki laki lebih sering terkena
terkena

 pneumonia dari pada anak perempuan.

C. Patofisiologi

'neumonia yang
yang dipiu oleh bakteri bisa menyerang
menyerang siapa saja, dari bayi sampai
sampai usia

lanjut. 'eandu alohol, pasien pasa operasi, orang$orang dengan gangguan penyakit

 pernapasan, sedang terinfeksi +irus atau menurun kekebalan tubuhnya,


tubuhnya, adalah yang paling berisiko.

/ebenarnya bakteri pneumonia itu ada dan hidup normal pada tenggorokan yang sehat. 'ada saat

 pertahanan tubuh menurun, misalnya


misalnya karena penyakit, usia lanjut, dan malnutrisi, bakteri

 pneumonia akan dengan epat berkembangbiak dan merusak organ


organ paru.

&erusakan
&erusakan jaringan
jaringan paru banyak
banyak disebabkan
disebabkan oleh reaksi imun dan peradangan
peradangan yang

dilakukan oleh pejamu. /elain itu, toksin$toksin yang dikeluarkan oleh bakteri pada pneumonia

 bakterialis dapat seara langsung merusak sel$sel sistem pernapasan bawah. ika terjadi infeksi,

sebagian jaringan dari lobus paru, ataupun seluruh lobus, bahkan sebagian besar dari lima lobus

 paru (tiga di paru kanan, dan dua di paru kiri) menjadi terisi airan. ari jaringan paru, infeksi

dengan epat menyebar ke seluruh tubuh melalui peredaran darah. 'neumonia adalah bagian

dari penyakit
penyakit infeksi
infeksi pneumoko
pneumokokus
kus in+asif
in+asif yang
yang merupakan
merupakan sekelompok
sekelompok penyakit
penyakit karena
 bakteri streptoous pneumoniae. &uman pneumokokus dapat menyerang paru selaput otak, atau

masuk ke pembuluh darah hingga mampu menginfiltrasi organ lainnya. infeksi pneumokokus

in+asif bisa berdampak pada keaatan permanen berupa ketulian, gangguan mental,

kemunduran intelegensi, kelumpuhan, dan gangguan saraf, hingga kematian.

D. Gamaran Klinis

2ronkhopneumonia biasanya didahului oleh infeksi saluran nafas bagian atas selama

 beberapa hari. /uhu dapat naik sangat mendadak sampai -* $ 4 o ; dan mungkin disertai kejang

karena demam yang tinggi. 6nak sangat gelisah, dispneu, pernafasan epat dan dangkal disertai

 pernafasan uping hidung dan sianosis sekitar hidung dan mulut. &adang$kadang disertai muntah

dan diare. 2atuk biasanya tidak ditemukan pada permulaan penyakit, mungkin terdapat batuk 

setelah beberapa hari, mula$mula kering kemudian menjadi produktif.

'ada stadium permulaan sukar dibuat diagnosis seara fisis, tetapi dengan adanya nafas

epat dan dangkal, pernafasan uping hidung dan sianosis sekitar mulut dan hidung harus

dipikirkan kemungkinan pneumonia. 'ada bronkopneuminia, hasil pemeriksaan fisis

tergantung dari pada luas daerah yang terkena. 'ada perkusi paru sering tidak ditemukan

kelainan. 'ada auskultasi mungkin hanya terdengar ronkhi basah nyaring halus atau sedang. 2ila

sarang bronkhopneumonia menjadi satu mungkin pada perkusi terdengar keredupan dan suara

 pernafasan pada auskultasi terdengar mengeras. 'ada stadium resolusi, ronkhi terdengar lagi. <anpa

 pengobatan biasanya penyembuhan dapat terjadi sesudah % - minggu.

.!.2ronkhopneumonia

2iasanya gejala penyakit datang mendadak, tetapi kadang$kadang didahului oleh infeksi

traktus respiratorius bagian atas. 'ada anak besar biasanya disertai badan menggigil dan pada bayi

disertai kejang. /uhu naik epat sampai -* $ 4 o ; dan suhu ini biasanya menunjukkan tipe febris
kontinu. 3afas menjadi sesak disertai nafas uping hidung dan sianosis sekitar hidung dan mulut

dan nyeri pada dada. 6nak lebih suka tiduran pada sebelah dada yang terkena. 2atuk mula$mula

kering kemudian menjadi produktif. 'ada pemeriksaan fisik gejala khas tampak setelah ! $ % hari.

/etelah terjadi kongesti ronkhi basah akan nyaring terdengar yang segera menghilang setelah terjadi

konsolidasi. &emudian pada perkusi jelas terdengar keredupan dengan suara pernafasan sub$

 bronkial sampai bronhial.

E. !enegakkan Diagnostik 

E.". Anamnesis

'asien biasanya mengalami demam tinggi, batuk, gelisah, rewel, dan sesak nafas. 'ada bayi,

gejalanya tidak khas, sering sekali tanpa demam dan batuk. 6nak besar kadang mengeluh sakit

kepala, nyeri abdomen disertai muntah.

E.#. Pemeriksaan $isik 

8anifestasi klinis yang terjadi akan berbeda$ beda berdasarkan kelompok umur

tertentu. 'ada neonatus sering dijumpai takipneu, reaksi dinding dada, grunting, dan

sianosis. 'ada bayi$bayi yang lebih tua jarang ditemukan  grunting. =ejala yang sering terlihat

adalah tapikneu, retraksi, sianosis, batuk, panas, dan iritabel. 'ada pra$sekolah, gejala yang sering

terjadi adalah demam, batuk (non produktif 7 produktif), tapikneu, dan dispneu yang ditandai

reaksi dinding dada. 'ada kelompok anak sekolah dan remaja, dapat dijumpai panas, batuk

(non produktif 7 produktif), nyeri dada, nyeri kepala, dehidrasi dan letargi. 'ada semua kelompok

umur, akan dijumpai adanya napas uping hidung.

'ada auskultasi, dapat terdengar pernapasan menurun.  Fine crackles (ronkhi basah

halus) yang khas pada anak besar, bisa juga ditemukan pada bayi. =ejala lain pada anak besar

adalah redup pada perkusi, +okal fremitus menurun, suara nafas menurun, dan terdengar 
 fine crackles (ronkhi basah halus) didaerah yang terkena. Iritasi pleura akan mengakibatkan nyeri

dada, bila berat dada menurun waktu inspirasi, anak berbaring kearah yang sakit dengan kaki fleksi.

asa sakit dapat menjalar ke leher, bahu dan perut.

E.%. Pemeriksaan &en'n(ang

>oto rontgen thoraks proyeksi posterior $ anterior merupakan dasar diagnosis utama

 pneumonia. >oto lateral dibuat bila diperlukan informasi tambahan, misalnya efusi pleura. 'ada

 bayi dan anak yang keil gambaran radiologi sering kali tidak sesuai dengan gambaran klinis. <idak 

 jarang seara klinis tidak ditemukan apa ? apa tetapi gambaran foto thoraks menunjukkan

 pneumonia berat. >oto thoraks tidak dapat membedakan antara pneumonia bakteri dari

 pneumonia +irus. =ambaran pneumonia karena  S. aureus dan bakteri lain biasanya

menunjukkan gambaran bilateral yang diffus, orakan peribronhial yang bertambah, dan tampak 

infiltrat halus sampai ke perifer. Staphylococcus pneumonia  juga sering dihubungkan dengan

 pneumatocelle  dan efusi pleural (empiema), sedangkan  Mycoplasma akan memberi

gambaran berupa infiltrat retikular atau retikulonodular yang terlokalisir di satu lobus.

Hasil pemeriksaan leukosit @ !".7l dengan dominasi netrofil sering didapatkan pada

 pneumonia bakteri, dapat pula karena penyebab non bakteri. Aaju endap darah (A5) dan ; reaktif

 protein juga menunjukkan gambaran tidak khas. <rombositopeni bisa didapatkan pada *#

 penderita pneumonia dengan empiema.

$aktor $aktor )ang !em&engar'*i Ke(a+ian Pne'monia Pa+a Balita.

!. >aktor Host

a. Bmur 

'ada anak di bawah usia % tahun umumnya pneumonia disebabkan oleh respiratory
 syncytial virus (/0), adeno+irus, +irus influen1a dan parainfluen1a. ;hlamydia trahomatis

Infeksi dapat ditularkan kepada bayi dari saluran kelamin ibu selama kelahiran mengakibatkan

 pneumonia. 'neumonia merupakan penyebab penting dari morbiditas dan mortalitas pada semua

kelompok umur. /eara global diperkirakan bahwa " juta anak di bawah usia " tahun meninggal

akibat pneumonia setiap tahun (*"# di negara$negara berkembang).

 b. enis &elamin

enis kelamin pada kasus pneumonia di 8assahusetts antara tahun !*%! dan !*- lebih

didominasi oleh kaum laki laki dari pada perempuan dalam semua kelompok umur. i /. 2oston

dilaporkan kasus pnemonia lebih dominan laki laki dengan perbandingan "!,9 # C 4D,- # untuk 

 perempuan. an di >irlandia pada tahun !*99 dilaporkan laki laki lebih dominan sekitar :" #.

6nak laki laki lebih sering terkena pneumonia dari pada anak perempuan.

. as 7 etnis7 warna kulit

Orang kulit hitam lebih peka dibandingkan dengan ras lain karena berhubungan dengan

iklim yang hangat, sehingga peka terhadap peradangan paru akibat  pneumococcus. 'erbedaan ras

menyebabkan terjadinya perbedaan komposisi genetik sehinggga berperan terhadap kepekaan

ataupun kekebalan terhadap penyakit tertentu. an ras berhubungan dengan lingkungan luar 

sehingga penyakit paru, misalnya <2; dan 'nemonia mudah berkembang pada kulit hitam.

d. /tatus imunisasi balita

Imunisasi adalah salah satu bentuk inter+ensi kesehatan yang sangat efektif dalam upaya

menurunkan angka kematian bayi dan balita. 8emberikan anti bodi (kekebalan tubuh) terhadap

 beberapa penyakit yang disebabkan oleh penyakit dapat diegah dengan imunisasi terutama

imunisasi 2;= dan'< yang dapat menegah penyakit <2, difteri pertusis dan batuk rejan, selain

itu imunisasi juga memberikan kekebalan tubuh.

iperlukan sejumlah imunisasi dalam beberapa tahun pertama kehidupan seorang anak untuk 

memproteksi anak tersebut melawan penyakit $ penyakit kanak$kanak yang menular yang paling
serius. /istem imunitas pada anak$ anak keil tidak bekerja sebaik sistem imunitas pada anak$anak 

yang lebih besar dan orang dewasa, karena sistem itu belum matang. Oleh karena itu, diperlukan

lebih banyak dosis +aksin. alam beberapa bulan pertama kehidupannya, seorang bayi telah

terproteksi terhadap kebanyakan penyakit menular oleh antibodi dari ibunya yang dialihkan kepada

 bayi selama masa kehamilan. 'ada saat antibodi tersebut telah habis, bayi tersebut menghadapi

risiko infeksi yang serius dan dengan demikian imunisasi pertama diberikan sebelum antibodi

tersebut habis sama sekali. 6lasan lain mengapa anak$anak mendapatkan banyak imunisasi ialah

karena +aksin$+aksin baru melawan infeksi$infeksi serius terus dibikin. umlah injeksi berkurang

dengan digunakannya kombinasi +aksin$+aksin, di mana beberapa +aksin digabung menjadi satu

suntikan.

&etahanan terhadap penyakit <2 (<uberkulosis) berkaitan dengan keberadaan +irus

tuberle baili yang hidup di dalam darah. Itulah mengapa, agar memiliki kekebalan aktif,

dimasukkanlah jenis basil tak berbahaya ini ke dalam tubuh, alias +aksinasi 2;= (2aillus

;almette$=uerin). /eperti diketahui, Indonesia termasuk negara endemis <2 (penyakit <2

terus$ menerus ada sepanjang tahun) dan merupakan salah satu negara dengan penderita <2

tertinggi di dunia. <2 disebabkan kuman 8yrobaterium tuberulosis, dan mudah sekali

menular melalui droplet, yaitu butiran air di udara yang terbawa keluar saat penderita batuk,

 bernapas ataupun bersin. =ejalanya antara lainC berat badan anak susah bertambah, sulit

makan, mudah sakit, batuk berulang, demam dan berkeringat di malam hari, juga diare persisten.

8asa inkubasi <2 rata$rata berlangsung antara D$!% minggu. Bntuk mendiagnosis anak terkena <2

atau tidak, perlu dilakukan tes rontgen untuk mengetahui adanya +lek, tes 8antouE untuk 

mendeteksi peningkatan kadar sel darah putih, dan tes darah untuk mengetahui ada$tidak gangguan

laju endap darah. 2ahkan, dokter pun perlu melakukan wawanara untuk mengetahui, apakah si

keil pernah atau tidak, berkontak dengan penderita <2. ika anak positif terkena <2, dokter akan

memberikan obat antibiotik khusus <2 yang harus diminum dalam jangka panjang, minimal :
 bulan. Aama pengobatan tak bisa diperpendek karena bakteri <2 tergolong sulit mati dan sebagian

ada yang tidur. &arenanya, menegah lebih baik daripada mengobati. /elain menghindari anak 

 berkontak dengan penderita <2, juga meningkatkan daya tahan tubuhnya yang salah satunya

melalui pemberian imunisasi 2;=.

e. iwayat penyakit ampak 

;ampak adalah penyakit serius akibat infeksi +irus yang sangat menular yang menimbulkan

demam, bintik$bintik merah, pilek, batuk dan mata merah serta pedih. &omplikasi yang

mengikuti sakit karena ampak dapat sangat berbahaya, dan pneumonia terjadi dalam 4# di

antara penderita ampak. /ekitar satu di setiap %. orang anak yang terkena ampak akan

 berkembang menjadi inflamasi otak (ensefalitis). ari ! orang anak yang terkena ampak 

ensefalitis, satu akan meninggal dan sampai empat orang anak akan menderita kerusakan otak 

 permanen. /uatu penyakit yang serius tetapi jarang yang disebut /ub$aute slerosing

 panenephalitis (//'5) dapat terjadi pada anak$anak beberapa tahun setelah infeksi ampak. //'5

adalah penyakit yang seara epat merusak otak dan selalu berakhir pada kematian. //'5 timbul

dalam sekitar satu dari %". yang terkena ampak. Fang mempunyai riwayat penyakit I/'6

merupakan faktor risiko terhadap  pneumoni sebagai penyebab kematian pada balita usia % bulan.

Hampir 9 #  penyebab kematian pada balita disebabkan oleh penyakit diare, pnemonia, ampak,

malaria dan malnutrisi. 2ronkopneumonia sering terjadi pada umur dibawah - tahun dan dapat

 berhubungan dengan penyakit lain seperti ampak atau pertusis. 'enyakit ampak disebabkan oleh

+irus   morbilli, ditularkan melalui sekret pernafasan atau melalui udara. 0irus dalam jumlah

sedikit saja dapat menyebabkan infeksi pada indi+idu yang rentan. 'enyakit ampak sangat

infeksius selama masa prodromal yang ditandai dengan demam, malaise, mata merah, pilek, dan

trakeobronkitis dengan manifestasi batuk. Infeksi ampak pertama kali terjadi pada epitelium

saluran pernafasan dari nasofaring, konjungti+a, dengan penyebaran ke daerah limfa. 0iremia
 primer terjadi %$- hari setelah indi+idu terpapar +irus ampak, diikuti dengan +iremia sekunder -$4

hari kemudian. 0iremia sekunder menyebabkan infeksi dan replikasi +irus lebih lanjut pada kulit,

konjungti+a, saluran pernafasan dan organ lainnya. eplikasi +irus memerlukan waktu %4 jam.

f. 'emberian 6/I 5ksklusif.

&andungan kolostrum pada susu ibu terkonsentrasi sebagai sumber +itamin 6. Bntuk balita :$

!% bulan pertama kehidupan bayi banyak bergantung hampir sepenuhnya pada +itamin 6 yang

diberikan dalam 6/I, yang mudah diserap. 2ila ibu kekurangan +itamin 6 bagaimanapun,

 jumlah yang disediakan dalam susunya berkurang.

g. /tatus gi1i

/tatus gi1i adalah keadaan yang diakibatkan oleh status keseimbangan antara asupan(intake)

1at gi1i dan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh untuk berbagai fungsi biologis (pertumbuhan

fisik, perkembangan, akti+itas, pemeliharaan kesehatan, dan lainya), /tatus gi1i adalah tanda $ tanda

atau penampilan yang di akibatkan dari nutrisi yang dilihat melalui +ariabel tertentu (indikator 

status gi1i) seperti berat, tinggi badan dll. &ekurangan nutrisi pada anak mempunyai risiko tinggi

terhadap kematian pada anak usia $4 tahun. &ekurangan nutrisi merupakan faktor risiko

terjadinya penyakit pneumonia, hal ini disebabkan karena lemahnya sistem kekebalan tubuh

karena asupan protein dan energi berkurang, dan kekurangan gi1i dapat melemahkan otot

 pernafasan.

h. 'emberian 0itamin 6

0itamin 6 adalah nutrisi penting yang dibutuhkan dalam jumlah keil untuk fungsi

normal dari sistem +isual, dan pemeliharaan fungsi sel untuk pertumbuhan, integritas epitel,

merah produksi sel darah merah, kekebalan dan reproduksi. 0itamin 6 diyakini penting di semua
tingkat dari sistem kekebalan tubuh berbagai fungsi termasuk mempertahankan integritas epitel,

meningkatkan tingkat reaktan fase akut sebagai respon terhadap infeksi, mengatur 

iverentiation monosit   dan fungsi, meningkatkan  sitotoksisitas sel pembunuh alami,

meningkatkan respon antibodi terhadap tetanus toksoid dan +aksin ampak, dan meningkatkan

 jumlah limfosit total. emikian pula, berbagai +itamin lain mengatur fungsi imun seluler dan

humoral pada berbagai tingkat.(%") 6nak$anak juga pada peningkatan risiko kekurangan +itamin 6

sebagai hasil dari infestasi usus dan infeksi, yang mengganggu penyerapan +itamin 6, infeksi

 pernapasan, <2;, dan ampak (dan eEanthems anak lainnya), yang meningkatkan kebutuhan

metabolik, dan kekurangan energi protein, yang menggangu dengan penyimpanan transportasi, dan

 pemanfaatan +itamin. 0itamin 6 berhubungan dengan daya tahan tubuh balita, sehingga jika balita

tidak mendapatkan kapsul +itamin 6 dosis tinggi berpeluang terjadi pneumonia.

%. >aktor 6gent

'neumonia biasanya disebabkan karena beberapa faktor di antaranya adalah C

a. >aktor 2iologis

!. 2akteri (  pneumococcus, Streptococcus, Stafilococcus, H. "nfluenza, #lebsiela

mycoplasma pneumonia$.

%.  0irus ( virus aeno, virus para influenza, virus influenza).

&.  amur 7 fungi 'cania, histoplasma, capsulatum,coccyioess$.

(.  'roto1oa 'pneumocystis carinii$

-. >aktor Aingkungan

a. &arakteristik Aingkungan

Aingkungan adalah segala sesuatu yang berada disekitar manusia, yang terdiri atas lingkungan

fisik, biologi, kimia dan sosial budaya. adi lingkungan adalah kumpulan dari semua kondisi dari
luar yang mempunyai kehidupan dan perkembangan dari organisme hidup manusia. Aingkungan

hidup manusia pada dasarnya terdiri dari dua bagian, yaitu internal dan eksternal. Aingkungan

internal merupakan suatu keadaan dinamis dan seimbang (homeostatis), sedangkan lingkungan

eksternal merupakan lingkungan diluar tubuh yang terdiri dari tiga (-) komponen C

!. Aingkungan fisik,

2ersifat abiotik (benda mati) seperti air, udara, tanah, uaa7iklim, geografis, perumahan,

 pangan, panas, radiasi, dan lain$lain. Aingkungan fisik berinteraksi seara konstan dengan manusia

sepanjang waktu dan masa serta memegang peranan penting dalam proses terjadinya penyakit pada

masyarakat, misal kekurangan persediaan air bersih terutama pada musim kemarau dapat

menimbulkan penyakit diare.

%. Aingkungan biologis,

2ersifat biotik (benda hidup) seperti mikroorganisme, serangga, binatang, jamur, parasit, dan

lain$lain yang dapat berperan sebagai agent penyakit, reser+oir infeksi, +ektor penyakit dan hospes

intermediat. Hubungannya dengan manusia bersifat dinamis dan pada keadaan tertentu dimana

tidak terjadi keseimbangan diantara hubungan tersebut maka manusia menjadi sakit.

-. Aingkungan sosial

2erupa kultur, adat istiadat, kebiasaan, keperayaan, agama, sikap7perilaku, standar dan gaya

hidup, pekerjaan, kehidupan kemasyarakatan, organisasi sosial dan politik. 8anusia dipengaruhi

oleh lingkungan sosial, jika tidak dapat menyesuaikan diri maka akan terjadi konflik kejiwaan dan

menibulkan gejala psikosomatik seperti stress, insomnia, depresi dan lainnya sehingga dapat juga

mengganggu kesehatan lainya.


 b. &epadatan hunian

2anyaknya orang yang tinggal dalam satu rumah mempunyai peranan penting dalam

keepatan transmisi mikroorganisma di dalam lingkungan, sehingga kepadatan hunian rumah perlu

menjadi perhatian semua anggota keluarga, terutama dikaitkan dengan penyebaran penyakit

menular.

. 0entilasi umah

0entilasi mempunyai fungsi sebagai sarana sirkulasi udara segar masuk ke dalam rumah dan

udara kotor keluar rumah. umah yang tidak dilengkapi sarana +entilasi akan menyebabkan suplai

udara segar dalam rumah menjadi sangat minimal. &eukupan udara segar dalam rumah

menjadi sangat dibutuhkan untuk kehidupan bagi penguninya, karena ketidak ukupan suplai

udara akan berpengaruh pada fungsi fisiologis alat pernafasan bagi penghuninya, terutama bayi dan

 balita.

BAB III
DA$TA, PUSTAKA

!. inkes. 'rofil kesehatan &ota Fogyakarta <ahun %*. eport. FogyakartaC


inas &esehatan &ota FogyakartaG %!.

%. iset &esehatan asar (iskesdas) <ahun %9. Aaporan 3asional. akartaC


epkesG %D.

-. epkes. 'rofil &esehatan Indonesia %D. Aaporan. akartaC epartemen


&esehatan epublik IndonesiaG %*.

4. in&es. Aaporan 2ulanan /ur+eilans '% Ispa. FogyakartaC inas &esehatan &ota
FogyakartaG %!.

". WHO, B3I;5>. 'neumoniaC <he forgotten killer of hildren. =ene+aC WHO 'ressG
%:.

:. 'rober ;=. 'neumonia. InC 3elson W5, 2ehrmen 5, kliegmen , 6r+in 68,
editors. Ilmu &esehatan 6nak, edisi <erjemahan. akartaC 5=;G !***. p. DD- $*.

9. Imunisasi Wajib Bntuk 2ayi (diakses tanggal %- 'ebruari %!%)

D. Handayani /. Infeksi ;ampak, &arakteristik dan respon Imunitas. ;ermin


unia &edokteran. %"G!4DC-$".

*. /ommer 6. 0itamin 6 efiieny and its ;onsenuenes 6 field guide to


detetion and ontrol. <hird ed. =ene+aC World Health Organi1ationG !**".

!. Heriyana, 6miruddin , 6nsar . 6nalisis >aktor isiko &ejadian 'nemonia 'ada
6nak Bmur &urang ! <ahun i /B Aabuang 2aji 8akasar. 8akasarC 8edial
>aulty of Hasanuddin Bni+ersity, 2apedal &ota /amarindaG %:.

!!. WHO. =lobal 're+alene of 0itamin 6 e+isieny in 'opulations at isk !**"$


%". =ene+aC World Health Organi1ationG %*.

!%. inkes. &lasifikasi /tatus =i1i 6nak 2awah Aima <ahun (2alita). FogyakartaG
%".
BAB III

KE,ANGKA TE-,I K-NSEP DAN HIP-TESIS

6. &erangka<eori

2erdasarkan penjelasan atau uraian pada bab II di atas, bahwa faktor faktor yang

mempengaruhi kejadian pnemonia menurut konsep epidemiologi yaitu a gent,

en+ironment dan host. 0ariabel agent disini meliputi riwayat penyakit ampak

karena ampak berhubungan dengan ketahanan tubuh sehingga terj adi komplikasi

 penyakit pnemonia, demikian juga pemberian +itamin 6. 'emberian 6/I eksklusif 

 juga mempengaruhi terjadinya pnemonia seara signifikan dimana )R  9, *"4.

/edangkan status gi1i balita berhubungan dengan unsur kalori dan protein sehingga

sehingga lebih peka terhadap infeksi pada jaringan paru (pneumonia). /tatus

imunisasi pada balita mempengaruhi daya tahan tubuh.(%%, %*, -)

0ariabel lingkungan meliputi letak geografis, dimana letak geografis merupakan

salah satu faktor risiko penyebab terjadinya pneumonia dengan perubahan

temperatur dan kelembaban suhu, begitu juga +entilasi rumah menunjukkan

hubungan yang signifikan terhadap kejadian pnemonia dimana O  4,*". emikian

 juga faktor polusi asap rokok dengan O %,9:. selain itu faktor pekerjaan

merupakan faktor predisposisi kejadian pneumonia.(%*, -)

%"
 0ariabel host umur, penyakit pada golongan umur lebih spesifik, misalnya penyakit

anak, penyakit orang dewasa karena penyakit itu menyerang pada kelompok

tertentu. /eperti kematian yang tertinggi pada bayi atau balita adalah pnemonia.

enis jelamin menyebabkan kejadian paparan penyakit sangat ber+ariasi antara jenis

kelamin laki laki dan perempuan. 'erbedaan ras menyebabkan terjadinya

 perbedaan komposisi genetik sehinggga berperan terhadap kepekaan ataupun

kekebalan terhadap penyakit tertentu.(!:, %*, -) Bntuk lebih jelas dapat dilihat

 pada gambar di bawah iniC

%:
 HO/<7'5368B
Bmur 

enis &elamin
as 7 warna '35B8O3I6
kulit &ekebalan '66

/tatus imunisasi

iwayat
 penyakit
ampak 

'emberian 6/I
/tatus =i1i
0itamin 6

6=53<
2akteri
melalui
0irus udara
amur 

'roto1oa

530IO3853<7AI3=&B3=63
'erumahan
&epadatan
Hunia
&esehatan Aingkungan 0entilasi
umah

=ambar -.! &erangka <eori

%9
2. &erangka &onsep

engan pertimbangan kerangka teori tersebut, maka penelitian ini akan

menganalisis faktor yang mempengaruhi kejadian pnemonia. 6dapun +ariabel

 penelitian antara lain kepadatan hunian dalam rumah, status gi1i balita, status

imunisasi balita, riwayat penyakit ampak, pemberian +itamin 6, riwayat pemberian

6/Ieksklusif, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar -.% di bawah ini C

/ariael Beas /ariael Terikat


&epadatan Hunian umah

/tatus Imunisasi
&ekebalan <ubuh
&56I63
iwayat penyakit ampak '35B8O3I6
'66 26AI<6

 iwayat pemberian 6/I


/tatus =i1i

'emberian +itamin 6

Bmur 

enis &elamin

as

0entilasi umah
&eteranganC  area yang diteliti

Gamar %.# Kerangka Konse&

%D
;.Hipotesis

!. Hipotesis 8ayor  

>aktor risiko terjadinya pneumonia pada anak balita.

%. Hipotesis 8inor  

a). &epadatan hunian merupakan faktorrisiko terjadinyapneumonia padabalita.

 b). /tatus gi1i buruk merupakan faktor risiko terjadinya pneumonia pada balita

). /tatus imunisasi tidak lengkap merupakan faktor risiko terjadinya

 pneumoniapada balita.

d). iwayat penyakit ampak merupakan risiko terjadinya pneumonia pada

 balita.

e). <idak diberi +itamin 6 merupakan risiko terjadinya pneumoniapada balita. f).

<idak diberi 6/I eksklusif merupakan risiko terjadinya pneumonia pada balita.

%*
DA$TA, PUSTAKA

!-. I06; I06;. 'neumonia eport ;ard. B/6C <he ohns Hopkins Bni+ersity
2loomberg /hool Of 'ubli HealthG %!.
!4. /usanto 6, 'rasenohadi, Funus >. %! <he Fear of the Aung. %! 8ei %!
Jited %! - es %!KG 4$"K. 6+ailable fromC httpC77www,%!yearofthelung.org
!". &ittredge 8. <he espiratory /ystem. 'hiladelphiaC ;helsea House 'ublishersG
%.
!:. 8isnadiarly. 'enyakit Infeksi /aluran 3afas 'nemonia. akartaC 'ustaka 'opuler
OborG %D.
!9. ogers &. <he espiratory /ystem. 3ew ForkC 2ritannia eduational 'ublishingG
%!!.
!D. inkes. 'rofil kesehatan &ota Fogyakarta <ahun %*. eport. FogyakartaC
inas &esehatan &ota FogyakartaG %!.
!*. Aitbangkes. iset &esehatan asar (iskesdas) <ahun %9. Aaporan 3asional.
akartaC epkesG %D.
%. epkes. 'rofil &esehatan Indonesia %D. Aaporan. akartaC epartemen
&esehatan epublik IndonesiaG %*.
%!. in&es. Aaporan 2ulanan /ur+eilans '% Ispa. FogyakartaC inas &esehatan &ota
FogyakartaG %!.
%%. WHO, B3I;5>. 'neumoniaC <he forgotten killer of hildren. =ene+aC WHO 'ressG
%:.
%-. 6.=ylys 2, Wedding 85. 8edial <erminology /ystems 6 2ody /ystem
6pproah. 'hiladelpiaC >.6. a+is ;ompanyG %*.
%4. /omantri I. 6suhan &eperawatan 'ada 'asien engan =angguan /istem
'ernafasan akartaC /alemba 8edikaG %D.
%". 'rober ;=. 'neumonia. InC 3elson W5, 2ehrmen 5, kliegmen , 6r+in 68,
editors. Ilmu &esehatan 6nak, edisi <erjemahan. akartaC 5=;G !***. p. DD- $*.
%:. Isnaini 8. 'neumonia 'ada 2alita. %* JitedG 6+ailable fromC
httpC77indonesiabisasehat.blogspot.om7%*7"7tentang$pneumonia$balita.html
%9. 2ourke /. espiratory 8ediine. /iEth edC 2lakwell 'ublishingG %-.
%D. /umirat . 5pidemiologi Aingkungan. FogyakartaC =adjah 8ada Bni+ersity 'ressG
%".
%*. 6geing oHa. Bnderstanding ;hildhood. 6ustraliaC epartment of Health and
6geingG %".
-. 6nonim. Imunisasi Wajib Bntuk 2ayi. JitedG 6+ailable fromC
httpC77www.beritaunik.net7tips$trik7"$imunisasi$yang$wajib$untuk$bayi.html
(diakses tanggal %- 'ebruari %!%)
-!. endle$/hort , =ray O', odge 6. Ikhtisar 'enyakit 6nak, edisi :. akartaC
2inarupa 6ksaraG !**4.
-%. Handayani /. Infeksi ;ampak, &arakteristik dan respon Imunitas yang
itimbulkan. ;ermin unia &edokteran. %"G!4DC-$".

-
--. /ommer 6. 0itamin 6 efiieny and its ;onsenuenes 6 field guide to
detetion and ontrol. <hird ed. =ene+aC World Health Organi1ationG !**".
-4. Heriyana, 6miruddin , 6nsar . 6nalisis >aktor isiko &ejadian 'nemonia 'ada
6nak Bmur &urang ! <ahun i /B Aabuang 2aji 8akasar. 8akasarC 8edial
>aulty of Hasanuddin Bni+ersity, 2apedal &ota /amarindaG %:.
-". /uyatno. 'engantar 'enentuan /tatus =i1i. %* Jited %!! ! 3o+emberKG
6+ailable fromC httpC77suyatno.blog.undip.a.id7files7%*7!!7pengertian$
 penentuan$status$gi1i.pdf 
-:. WHO. =lobal 're+alene of 0itamin 6 e+isieny in 'opulations at isk !**"$
%:. =ene+aC World Health Organi1ationG %*.
%". Aitwak =. 0itamin 6. ;aliforniaC 5lse+ierG %9.
%:. iyadi /, /uharsono. 6suhan &eperawatan 'ada 6nak /akit. FogyakartaC =osyen
'ublishingG %!.
%9. 3urja1uli, Widyaningtyas . >aktor isiko ominan &ejadian 'numonia 'ada
2alita urnal espirologi Indonesia. %*G%*C9* $ DD.
%D. &asjono H/, >au1iah /. Hubungan >aktor Aingkungan >isik umah dengan
&ejadian 'neumonia 'ada 6nak 2alita di Wilayah &erja 'uskesmas 2anguntapan
II %". 2erita &edokteran 8asyarakat. %"C!-!$:.
-9. amayanti . &epadatan Hunian, <ransportasi Bmum, 0entilasi umah, an
&ejadian 'neumonia 'ada 6nak 2alita i &ota/emarang J<esisK. FogyakartaC
Bni+ersitas =adjah 8adaG %4.
-D. 2rahman '/, 6brutyn 5. 2aterial Infetion of Humans. >ourth ed. 3ew ForkC
/pringer.
-*. =reenberg /. 8edial 5pidemiology. >irst ed. AondonC 'rentie $ Hall
International InG !**-.
4. =reegg 82. >ield 5pidemiology. 3ew ForkC OEford Bni+ersity 'ressG !**:.
4!. Aemeshow /, Hosmer W, &lar , Awanga /&. 2esar /ampel alam 'enelitian
&esehatan. <erjemahan ed. FogyakartaC Bni+ersity =adjah 8ada 'ressG !**9.
4%. &estenbaun 2. 5pidemiology 6nd 2iostatistis C 6n Introdution <o ;linial
esearh. 3ew ForkC /pringerG %*.
4-. inkes. &lasifikasi /tatus =i1i 6nak 2awah Aima <ahun (2alita). FogyakartaG
%".
44. iyanto 6. 'enerapan 6nalisis 8ulti+ariat alam penelitian &esehatan. 2andungC
 3iftamedia 'ressG %*.
4". 6bor , Wereman ', /yamrut F&. >aktor isiko 'neumonia 'ada 2alita i
Wilayah &erja 'uskesmas <arus &abupaten &upang <ahun %D. urnal 'angan ,
=i1i dan &esehatan. %* Oktober %*G!C::$9%.

-!

Anda mungkin juga menyukai