Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA ANAK DENGAN DEMAM THYPOID

A. LAND
LANDAS
ASAN
AN TE
TEOR
ORII MED
MEDIS
IS
1. Pengertian
Typhoid
yphoid adalah
adalah penyak
penyakit
it infeks
infeksii sistemi
sistemik
k akut
akut yang
yang diseba
disebabka
bkan
n infeks
infeksii
salmone
salmonella
lla Thypi.
Thypi. Organ
Organism
ismee ini masuk
masuk melalu
melaluii makana
makanan
n dan minuma
minuman
n yang
yang
sudah
sudah terkon
terkontam
tamina
inasi
si oleh
oleh faeses
faeses dan urine
urine dari
dari orang
orang yang
yang terinf
terinfeks
eksii kuman
kuman
salmonella. ( Bruner and Sudart, 1994 ).
Typhoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh kuman
salmonella Thypi ( rief !aeyer, 1999 ).
Typhoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh kuman
salmonella thypi dan salmonella para thypi ,B,". sinonim dari penyakit ini adalah
Typhoid dan paratyphoid abdominalis, ( Syaifullah #oer, 199$ ).
Typho
yphoid
id adala
adalah
h peny
penyak
akit
it infek
infeksi
si pada
pada usus
usus halu
halus,
s, typh
typhoi
oid
d diseb
disebut
ut %uga
%uga
paratyphoid fe&er, enteri' fe&er, typhus dan para typhus abdominalis (.Seoparman,
199$).
Typhoid
yphoid adalah suatu penyakit
penyakit pada usus yang menimbulk
menimbulkan
an ge%alage%ala
ge%alage%ala
sistem
sistemik
ik yang
yang diseba
disebabka
bkan
n oleh
oleh salmone
salmonella
lla typhos
typhosa,
a, salmon
salmonella
ella type
type .B.".
.B.".
penularan ter%adi se'ara pe'al, oral melalui makanan dan minuman yang
terkontaminasi (!ansoer Orief.!. 1999).
Typhoid adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran 'erna
deng
dengan
an ge%al
ge%alaa dema
demam
m lebih
lebih dari
dari  hari
hari,, gang
ganggu
guan
an pada
pada salur
saluran
an 'ern
'erna,
a, dan
dan
gangguan kesadaran.
*esimpulannya yaitu, Typhoid adalah suatu penyakit infeksi usus halus yang
disebabkan oleh salmonella type . B dan " yang dapat menular melalui oral,
fe'al, makanan dan minuman yang terkontaminasi.

2. Etiologi
+tiolo
+tiologi
gi typhoi
typhoid
d adalah
adalah salmone
salmonella
lla typhi,
typhi, basil
basil gram
gram negati
negati&e,
&e, berger
bergerak
ak
dengan rambut getar, tyidak berspora. !empunyai sekurangnya 4 ma'am antigen,
yait
yaitu
u anti
antige
gen
n O (som
(somati
atik)
k),,  (fla
(flage
gela
la),
), -i, dan
dan prot
protein
ein memb
membran
ranee hial
hialin
in..
Salmonella para typhi . B dan ". ada dua sumber penularan salmonella typhi
yaitu pasien dengan demam typhoid dan pasien dengan 'arier. "arier adalah orang
yang sembuh dari demam typhoid dan masih terus mengekresi salmonella typhi
dalam tin%a dan air kemih selama lebih dari 1 tahun.

. Pato!i"iologi
enula
enularan
ran salmon
salmonell
ellaa thypi
thypi dapat
dapat ditula
ditularka
rkan
n melalu
melaluii berbag
berbagai
ai 'ara,
'ara, yang
yang
dikena
dikenall dengan
dengan /0 yaitu
yaitu 0ood(m
0ood(maka
akanan
nan),
), 0inger
0ingers(%a
s(%ari
ri tangan
tanganku
kuku)
ku),, 0omit
0omitus
us
(muntah), 0ly(lalat), dan melalui 0eses.
0eses dan muntah pada penderita typhoid dapat menularkan kuman salmonella
thypi
thypi kepada
kepada orang lain. *uman tersebut
tersebut dapat ditularkan
ditularkan melalui
melalui perantara
perantara lalat,
dimana lalat akan hinggap dimakanan yang akan dikonsumsi oleh orang yang
sehat. pabila orang tersebut kurang memperhatikan kebersihan dirinya seperti
men'u'i tangan dan makanan yang ter'emar kuman salmonella thypi masuk ke
tubu
tubuh
h oran
orang
g yang
yang seha
sehatt mela
melalu
luii mulu
mulut.
t. *emu
*emudi
dian
an kuma
kuman
n masu
masuk
k ke dala
dalam
m
lambung, sebagian kuman akan dimusnahkan oleh asam lambung dan sebagian lagi
masuk
masuk ke usus
usus halus
halus bagian
bagian distal
distal dan men'apai
men'apai %aring
%aringan
an limpoi
limpoid.
d. 2i dalam
dalam
%aringan limpoid ini kuman berkembang biak, lalu masuk ke aliran darah dan
men'ap
men'apai
ai selsel
selsel retiku
retikuloe
loendo
ndoteli
telial.
al. Selsel
Selsel retiku
retikuloe
loendo
ndoteli
telial
al ini kemudi
kemudian
an
melepaskan kuman ke dalam sirkulasi darah dan menimbulkan bakterimia, kuman
selan%utnya masuk limpa, usus halus dan kandung empedu.
Semula disangka demam dan ge%ala toksemia pada typhoid disebabkan oleh
endotoksem
endotoksemia.
ia. Tetapi berdasarkan
berdasarkan penelitian
penelitian eksperimenta
eksperimentall disimpulkan
disimpulkan bah3a
endo
endoto
toks
ksem
emia
ia buka
bukan
n meru
merupa
paka
kan
n peny
penyeb
ebab
ab utam
utamaa dema
demam
m pada
pada typh
typhoi
oid.
d.
+ndoto
+ndotokse
ksemia
mia berper
berperan
an pada
pada patog
patogene
enesis
sis typhoi
typhoid,
d, karena
karena memban
membantu
tu proses
proses
inflamasi lokal pada usus halus. 2emam disebabkan karena salmonella thypi dan
endotoksinnya merangsang sintetis dan pelepasan at pirogen oleh leukosit pada
%aringan yang meradang.

#. Mani!
ani!ee"ta
"ta"i Kli
Klini
ni$
$
!asa tunas typhoid 15 6 14 hari. Selama masa inkubasi mungkin ditemukan ge%ala
prodromal berupa rasa tidak enak badan.
a. !inggu 7
ada umumnya demam berangsur naik, terutama sore hari dan malam
hari. 2engan keluhan dan ge%ala demam, nyeri otot, nyeri kepala, anore8ia dan
mual, batuk, epistaksis, obstipasi  diare, perasaan tidak enak di perut.
b. !inggu 77
ada minggu 77 ge%ala sudah %elas dapat berupa demam, bradikardi, lidah
yang khas (putih, kotor, pinggirnya hiperemi), hepatomegali, meteorismus,
penurunan kesadaran (apatis, somnolen).

%. Ko&'li$a"i
a. *om
*omplik
plikas
asii inte
intest
stin
inal
al
1. erdarahan usus sus
. erporasi us
usus
:. 7lius para
aralitik
b. *omplikasi e8tra intestinal
1. *omplikasi
*omplikasi kardio&asku
kardio&askuler
ler ; kegagalan
kegagalan sirkulasi
sirkulasi (ren%at
(ren%atan
an sepsis),
sepsis),
miokarditis, trombosis, tromboplebitis.
. *omplikasi
*omplikasi darah ; anemia
anemia hemolit
hemolitik,
ik, trobosi
trobositopen
topenia,
ia, dan
dan syndrom
syndromaa
uremia hemolitik.
:. *ompli
*omplikas
kasii paru ; pneu
pneumon
monia,
ia, empie
empiema,
ma, dan
dan pleuri
pleuritis.
tis.
4. *omplikasi
*omplikasi pada hepar dan kandung
kandung empedu
empedu ; hepatiti
hepatitis,s, kolesistit
kolesistitis.
is.
/. *omplikasi
*omplikasi gin%al
gin%al ; glomerulus
glomerulus nefritis,
nefritis, pyelonep
pyelonepritis
ritis dan
dan perinep
perinepritis.
ritis.
$. *omplikasi
*omplikasi pada tulang
tulang ; osteomyoliti
osteomyolitis,s, osteopo
osteoporosis,
rosis, spondilitis
spondilitis dan
arthritis.
. *omplikasi
*omplikasi neuropsiki
neuropsikiatrik
atrik ; delirium
delirium,, meningi
meningiusmus
usmus,, mening
meningitis,
itis,
polineuritis perifer, sindroma <uillain bare dan sidroma
sidroma katatonia.

(. Penata
natala
la$
$"ana
"anaaan
a. era3atan.
1. *lien
*lien diist
diistirah
irahatka
atkan
n  hari sampa
sampaii demam
demam tulang
tulang atau
atau 14 hari
hari untuk
untuk
men'egah komplikasi perdarahan usus.
. !obilisasi
!obilisasi bertahap
bertahap bila
bila tidak
tidak ada panas,
panas, sesuai dengan
dengan pulihny
pulihnyaa tranfusi
tranfusi
bila ada komplikasi perdarahan.
b. 2iet.
1. 2iet yang
yang sesuai
sesuai ,tingg
,tinggii kalori
kalori dan tinggi
tinggi protein
protein serta
serta tidak
tidak mengandu
mengandung
ng
banyak serat.
. ada
ada pender
penderita
ita yang
yang akut
akut dapa
dapatt diberi
diberi bubu
buburr saring.
saring.
:. Setelah
Setelah bebas
bebas demam
demam diberi
diberi bubur
bubur kasar
kasar selama
selama  hari lalu
lalu nasi
nasi T7!.
4. 2ilan%utkan
2ilan%utkan dengan
dengan nasi
nasi biasa
biasa setelah
setelah pender
penderita
ita bebas
bebas dari
dari demam
demam selama
 hari.
'. Obatobatan.
1. *loram
rampenikol
. Tiampenikol
:. *otrimo8ao aol
4. mo8
mo8il ilin
in dan
dan amp
ampi'
i'il
illi
lin
n

). Pen*ega+an
a. "u'i tangan setelah dari toilet
toilet dan
dan khususn
khususnya
ya sebelum
sebelum makan
makan atau
atau
mempersiapkan makanan
b. indari minum susu mentah (yang belum
belum disterilisasi)
'. indar
indarii minum
minum air ment
mentah,
ah, rebus
rebus air
air sampai
sampai mendid
mendidihih
d. ind
indar
arii mak
makan
anan
an peda
pedass

,. Pe&e
Pe&eri
ri$"
$"aa
aan
n 'en-
'en-n
nan
ang
g
emeriksaan penun%ang pada klien dengan typhoid adalah pemeriksaan
laboratorium, yang terdiri dari ;
a. emeriksaan leukosit
2i dalam beberapa literatur dinyatakan bah3a demam typhoid terdapat
leukopenia dan limposistosis relatif tetapi kenyataannya leukopenia tidaklah
sering di%umpai. ada kebanyakan kasus demam typhoid, %umlah leukosit pada
sediaan darah tepi berada pada batasbatas normal bahkan kadangkadang
terdapat leukosit 3alaupun tidak ada komplikasi atau infeksi sekunder. Oleh
karena itu pemeriksaan %umlah leukosit tidak berguna untuk diagnosa demam
typhoid.
b. emeriksaan S<OT 2# S<T
S<OT dan S<T pada demam typhoid seringkali meningkat tetapi dapat
kembali normal setelah sembuhnya typhoid.
'. Biakan darah
Bila biakan darah positif hal itu menandakan demam typhoid, tetapi bila
biakan darah negatif tidak menutup kemungkinan akan ter%adi demam typhoid.
al ini dikarenakan hasil biakan darah tergantung dari beberapa faktor ;
1. Teknik pemeriksaan =aboratorium
asil pemeriksaan satu laboratorium berbeda dengan laboratorium
yang lain, hal ini disebabkan oleh perbedaan teknik dan media biakan
yang digunakan. >aktu pengambilan darah yang baik adalah pada saat
demam tinggi yaitu pada saat bakteremia berlangsung.
. Saat pemeriksaan selama per%alanan enyakit.
Biakan darah terhadap salmonella thypi terutama positif pada minggu
pertama dan berkurang pada mingguminggu berikutnya. ada 3aktu
kambuh biakan darah dapat positif kembali.
:. -aksinasi di masa lampau
-aksinasi terhadap demam typhoid di masa lampau dapat
menimbulkan antibodi dalam darah klien, antibodi ini dapat menekan
bakteremia sehingga biakan darah negatif.
4. engobatan dengan obat anti mikroba.
Bila klien sebelum pembiakan darah sudah mendapatkan obat anti
mikroba pertumbuhan kuman dalam media biakan terhambat dan hasil
biakan mungkin negatif.
d. ?%i >idal
?%i 3idal adalah suatu reaksi aglutinasi antara antigen dan antibodi
(aglutinin). glutinin yang spesifik terhadap salmonella thypi terdapat dalam
serum klien dengan typhoid %uga terdapat pada orang yang pernah
di&aksinasikan. ntigen yang digunakan pada u%i 3idal adalah suspensi
salmonella yang sudah dimatikan dan diolah di laboratorium. Tu%uan dari u%i
3idal ini adalah untuk menentukan adanya aglutinin dalam serum klien yang
disangka menderita typhoid. kibat infeksi oleh salmonella thypi, klien
membuat antibodi atau aglutinin yaitu ;
1. glutinin O, yang dibuat karena rangsangan antigen O (berasal dari tubuh
kuman).
. glutinin , yang dibuat karena rangsangan antigen  (berasal dari flagel
kuman).
:. glutinin -i, yang dibuat karena rangsangan antigen -i (berasal dari
simpai kuman)
2ari ketiga aglutinin tersebut hanya aglutinin O dan  yang ditentukan
titernya untuk diagnosa, makin tinggi titernya makin besar klien menderita
typhoid.
0aktor 6 faktor yang mempengaruhi u%i 3idal ;
a. 0aktor yang berhubungan dengan anak ;
1. *eadaan umum ; gii buruk dapat menghambat pembentukan antibodi.
. Saat pemeriksaan selama per%alanan penyakit; aglutinin baru di%umpai
dalam darah setelah klien sakit 1 minggu dan men'apai pun'aknya
pada minggu ke/ atau ke$.
:. enyakit 6 penyakit tertentu ; ada beberapa penyakit yang dapat
menyertai demam typhoid yang tidak dapat menimbulkan antibodi
seperti agamaglobulinemia, leukemia dan karsinoma lan%ut.
4. engobatan dini dengan antibiotika ; pengobatan dini dengan obat anti
mikroba dapat menghambat pembentukan antibodi.
/. Obatobatan imunosupresif atau kortikosteroid ; obatobat tersebut
dapat menghambat ter%adinya pembentukan antibodi karena supresi
sistem retikuloendotelial.
$. -aksinasi dengan kotipa atau tipa ; seseorang yang di&aksinasi dengan
kotipa atau tipa, titer aglutinin O dan  dapat meningkat. glutinin O
biasanya menghilang setelah $ bulan sampai 1 tahun, sedangkan titer
aglutinin  menurun perlahanlahan selama 1 atau  tahun. Oleh sebab
itu titer aglutinin  pada orang yang pernah di&aksinasi kurang
mempunyai nilai diagnostik.
. 7nfeksi klien dengan klinissubklinis oleh salmonella sebelumnya ;
keadaan ini dapat mendukung hasil u%i 3idal yang positif, 3alaupun
dengan hasil titer yang rendah.
@. Aeaksi anamnesa ; keadaan dimana ter%adi peningkatan titer aglutinin
terhadap salmonella thypi karena penyakit infeksi dengan demam yang
bukan typhoid pada seseorang yang pernah tertular salmonella di masa
lalu.
b. 0aktorfaktor Teknis
1. glutinasi silang ; beberapa spesies salmonella dapat mengandung
antigen O dan  yang sama, sehingga reaksi aglutinasi pada satu
spesies dapat menimbulkan reaksi aglutinasi pada spesies yang lain.
. *onsentrasi suspensi antigen ; konsentrasi ini akan mempengaruhi
hasil u%i 3idal.
:. Strain salmonella yang digunakan untuk suspensi antigen ; ada
penelitian yang berpendapat bah3a daya aglutinasi suspensi antigen
dari strain salmonella setempat lebih baik dari suspensi dari strain lain

/. Progno"i"
?mumnya baik bila pasien 'epat berobat. rognosis kurang baik bila terdapat
ge%ala klinis yang berat seperti hiperpireksia atau febris kontinu, penurunan
kesadaran, komplikasi berat seperti dehidrasi, asidosis, perforasi usus dan gii
buruk.
rognosis demam tifoid tergantung dari umur, keadaan umum, dera%at
kekebalan tubuh, %umlah dan &irulensi salmonella, serta 'epat dan tepatnya
pengobatan. ngka kematian pada anakanak ,$  dan pada orang de3asa ,4 
ratarata /,  (Cu3ono Aa'hmat, 199$).

10. T-&-+ $e&ang ana$ 'aa -"ia (312 ta+-n


ertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran berbagai organ fisik
berkaitan dengan masalah perubahan dalam %umlah, besar, ukuran atau dimensi
tingkat sel.
ertumbuhan BB 4 kgtahun dan pada anak 3anita sudah mulai
mengembangkan 'irri se8 sekundernya.
erkembangan menitikberatkan pada aspek diferensiasi bentuk dan fungsi
termasuk perubahan so'ial dan emosi.
a. !otorik kasar ;
1. =on'at tali
. Badminton
:. !emukul
4. !otorik kasar di ba3ah kendali kognitif dan berdasarkan
se'ara bertahap meningkatkan irama dan keleluasan
b. !otorik halus ;
1. !enun%ukan keseimbangan dan koordinasi mata dan
tangan
ALUR PATO4ISIOLOGI DAN PENYIMPANGAN KDM DEMAM THYPOID

*uman mengeluarkan Salmonella thyposa ada lambung


endotoksin
!engkontaminasi makanan eningkatan "=
roses inflamasi pada %aringan dan air lambung
tempat kuman berkembang biak
dalam usus halus !asuk ke saluran pen'ernaan !erangsang #. -agus

!erangsang pengeluaransintesis at Sebagian kuman !erangsang "TD di


pirinogen oleh leukosit dan pada dimusnahkan di lambung hipotalamus
%aringan yang meradang
Sebagian men'apai usus !ualmuntah Output yang berlebihan
!en'apai hipotalamus halus dan %aringan lymphoid
Aasa tidak enak pada
Re"i$o tinggi
Aeaksi penigkatan suhu tubuh *uman masuk ke dalam mulut
$etia$"ei&angan
aliran darah dan men'apai
5ol-&e *airan an
selsel retikulo endoteal organ *urang nafsu
Hi'erter&i ele$trolit
&isera (bakteremia 7) makananoreksia

*uman dilepaskan ke
N-tri"i $-rang ari
peredaran darah
$e-t-+an t--+
(bakteremia 77)

*uman masuk ke +nergy berkurang


%aringanorgan tubuh
terutama limpa dan hati *elemahan fisik

Intoleran"i
a$ti!ita"

9
6. LANDASAN TEORI KEPERAWATAN
1. Peng$aian
0aktor presipitasi dari demam typoid adalah disebabkan oleh makanan yang
ter'emar oleh salmonella typhosa dan salmonella paratyphoid , B, dan " yang
ditularkan melalui makanan, %ari tangan, lalat dan feses serta muntah diperberat
bila klien makan tidak teratur.
0aktor predisposisinya adalah minuman mentah, makan makanan yang tidak
bersih dan pedas, tidak men'u'i tangan sebelum dan sesudah makan dari >" dan
menyiapkan makanan.
Ai3ayat kepera3atan dan ka%i adanya ge%ala dan tanda meningkatnya suhu
tubuh terutama pada malam hari, nyeri kepala, lidah kotor, tidak nafsu makan,
epistaksis, dan penurunan kesadaran.

2. Diagno"a $e'era7atan
a. Re"i$o tinggi $etia$"ei&angan 5ol-&e *airan an ele$trolit 8
+i'erter&i an &-nta+.
 Tu%uan ;
*etidakseimbangan &olume 'airan tidak ter%adi
 *riteria hasil ;
!embran mukosa normal, bibir lembab, TT- dalam batas normal, tanda
tanda dehidrasi tidak ada
Inter5en"i Ra"ional
1. !onitor TT- 1. !erupakan indi'ator se'ara dini
tentang hipo&olemia
. !onitor intake dan output dan
. !enurunkan output dan konsentrasi
konsentrasi urine
urine akan meningkatkan
kepekaanendapan sebagai salah satu
kesan adanya dehidrasi dan
:. Beri 'airan sedikit demi sedikit
membutuhkan peningkatan 'airan
tapi sering
:. ?ntuk meminimalkan hilangnya
'airan

. Per-a+an n-tri"i $-rang ari $e-t-+an t--+ 8 inta$e &a$anan


9ang tia$ ae$-at
 Tu%uan ;
#utrisi terpenuhi
 *riteria hasil ;
#afsu makan bertambah, BB stabilideal, peristalti' usus normal, nilai
laboratorium normal, kon%ungti&a dan membrane mukosa tidak pu'at
Inter5en"i Ra"ional
1. *a%i status nutrisi anak 1. !emberikan gambaran tentang status
nutrisi dari anak
. *a%i makanan yang disukai dan
. 2apat membantu untuk memenuhi
tidak disukai oleh anak
kebutuhan nutrisi dari anak
:. n%urkan kepada orang tua untuk
. 2engan makan sedikit demi sedikit
memberikan makanan sedikit
tapi sering dapat memenuhi nutrisi
demi sedikit tapi sering.
dari anak se'ara bertahap
4. Berikan makanan sesuai dengan
#. 2iet yang sesuai dapat membantu
diet yang diberikan  tidak
proses penyembuhan dan pemenuhan
merangsang muntah
nutrisi
/. Timbang BB tiap hari
%. !emberikan informasi tentang
$. ertahankan kebersihan mulut kebutuhan dietkeefektifan terapi
(. !ulut yang bersih dapat
anak.
. Celaskan pentingnya intake meningkatkan nafsu makan anak
). untuk memper'epat proses
nutrisi yang adekuat
@. *olaborasi dengan ahli gii penyembuhan penyakit.
,. !emungkinkan saluran usus untuk
dalam pemberian diit imsalnya
memastikan kembali proses
'airan %ernih berubah men%adi
pen'ernaan. rotein perlu untuk
makanan yang dihan'urkan,
penyembuhan integritas %aringan.
rendah sisa, protein tinggi, tinggi
Aendah serat menurunkan respon
kalori dan rendah serat
9. *olaborasi dengan dokter dalam peristalti' terhadap makanan.
/. ntimietik untuk membantu
pemberian obat antimietik
mengurangi atau menghilangkan
ge%ala mual dan muntah
*. Hi'erter&i 8 'ro"e" in!e$"i "al&onella t9'+i
 Tu%uan ;
ipertermi teratasi
 *riteria hasil ;
Suhu, nadi, pernapasan dalam batas normal
Inter5en"i Ra"ional
1. Obser&asi suhu tubuh anak 1. !emantau status kondisi dari anak
dan perkembangan dari penyakit
. n%urkan keluarga untuk
. 2engan melakukan pembatasan
membatasi aktifitas anak
aktifitas dapat mengurangi resiko
:. Beri kompres air hangat ter%adinya komplikasi lebih lan%ut
4. n%urkan keluarga untuk :. !embantu menurunkan suhu tubuh
4. !embantu agar anak merasa nyaman
memakaikan pakaian yang dapat
menyerap keringat(pakaian tipis)
 *elen%ar tiroid ; tidak ada kelainan
 rteri 'arotis ; teraba %elas
 -ena %ugularis ; teraba %elas
i. 2ada
 Bentuk ; simetris kirikanan
 ertumbuhan buah dada ; belum ada
 embengkakan ; tidak ada pembengkakan
 Bunyi napas ; normal ( &esikuler )
 Batuk ; tidak ada Batuk
 Sputum ; tidak ada sputum
 Sesak napas ; tidak sesak napas
 Aespirasi ; @ 8mnt dengan inspeksi gerakan
kembangkempisnya dada
%. bdomen
 Bentuk ; simetris
 #yeri tekan dan nyeri lepas ; tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas
 embesaran limfe ; tidak pembesaran limfe
 embesaran gin%al ; tidak ada pembesaran gin%al
k. +kstremitas atas dan ba3ah
 Bentuk ; simetristidak ada kelainan
 *ekuatan menggenggam ; baik
 ktifitas di bantu ; ya, di bantu oleh orang tua
 Terpasang 7-02 A= :$ tetesmnt mikro pada ekstremitas kanan atas
l. <enitalia ; tidak dika%i
m. nus ; tidak dika%i
n. *ulit
 *elainan ; tidak ada kelainan pada kulit
 Tekstur ; halus
 Turgor ; baik
 Suhu ; panas
 =uka ; tidak ada luka
 =essi ; tidak ada lessi
o. *uku
 >arna ; merah muda
 Bentuk ; simetris

2. ola kebiasaan seharihari


ola aktifitas Sebelum sakit Saat sakit
 S7 G susu buatan da, susu formula 
>aktu pemberian Tidak menentu 
Cenis susu buatan Susu bubuk 
dakah kesulitan Tidak ada 
 !akanan padat
Cenis makanan padat #asi putih 
>aktu pemberian agi, siang, malam 
 ola makan G minum
0rekuensi makan :8 sehari :8 sehari
Cenis makanan #asi, ikan #asi, bubur, ikan, sayur
!akanan yang disenangi bubur #asi dan bubur
lergi makanan Tidak ada Tidak ada
*ebiasaan makan 2isuapikadang makan sendiri 2isuapi
>aktu makan agi, siang, malam agi, siang, malam
orsi yang dihabiskan 1 porsi $ sendok makan
enggunaan alat makan iring, sendok, dan gelas iring, sendok, dan
dan minum gelas
Tidak ada
*eluhan *urang nafsu makan, di
$@ gelashari bantu
ir putih $@ gelashari
0rekuensi minum
1/55555ml ir putih
Cenis minuman
Tidak ada 1/55555ml
Cumlah minum  hari
Tidak ada
*eluhan
1 %am
 Pola ti-r
@9 %am F :5 menit
>aktu tidur siang
Tidak ada 4/ %am
>aktu tidur malam
Tidak ada Tidak ada
*eluhan
Tidak ada
*ebiasaan men%elang tidur
 Pola $eer"i+an iri
 8 sehari
!andi
!emakai sabun 18 (di lap)
0rekuensi
2ibantu ibunya Tidak memakai sabun
Sabun
2ibantu ibunya
Bantuan
 8 sehari
Oral hygiene
agi dan sore Belum
0rekuensi

>aktu
 Pola eli&ina"i
 18 sehari
BB
*uning ke'oklatan Belum
0rekuensi
*has 
>arna
=unak 
Bau
Tidak ada 
*onsistensi

*eluhan
 4$8 sehari
B*
*uning 8 sehari
0rekuensi
esing *uning
>arna
Tidak ada esing
Bau
Tidak Tidak ada
*eluhan
Tidak
*ebiasaan ngompol
Tidak ada
 Keia"aan lain
Tidak ada Tidak ada
!engisap %ari
Tidak ada Tidak ada
!engigit kuku
Tidak ada
!empermainkan genital

. ola aktifitas seharihari


Sebelum sakit Saat sakit
#o ktifitas *eterangan
Skor Skor
1. !andi 5 1
. Berpakaian G Berdandan 1 1
:. !obilisasi di tempat tidur 5 5
4. !akan 5 1
/. !inum 5 1
$. #aik tangga 5 
. Belan%a  
@. !asak  
9. !erapikan rumah  
15. Ber%alan 5 1
11. 2uduk 5 5
1. Olahraga  

 Skor aktifitas *eterangan ;


 !andi
5 I !andiri
 Berpakaian G Berdandan
 !akan 1 I 2ibantu sebagian
 !inum  I erlu bantuan orang lain
 Ber%alan
: I erlu bantuan orang lain
dan alat
4 I *etergantungan

#. TT-
Suhu badan (aksila) ; :9 5"
#adi ; 15 8mnt
Aespirasi ; @ 8mnt
%. emeriksaan penun%ang
=aboratorium (Tgl 55@515)

b ; 15,$ gr

=+2 ; 545 mm%am

leu'osit ; 455 mm:

3idal ; Sal. . T. B " positif 1:5
Sal. . T. B  positif 11$5

(. Terapi saat pengka%ian


 7-02 A= :$ tetesmnt mikro
 #orages E ampul drip bila panas
 <oforan 55 mg 7-@ %am
 Sanmol Syrup :81 sendok teh
 ; inter&ensi 14 dilan%utkan
1. *a%i status nutrisi anak
. Berikan makanan dalam keadaan hangat

7;
1. !enanyakan kembali pola nutrisi, keadaan umum
dan kebiasaan anak pada orang tua
Cam asilnya
 #afsu makan mulai meningkat
5.:5 3it
 0rekuensi makan %uga meningkat
 *? mulai membaik
. !emberikan makanan kepada anak dalam keadaan
hangat dan memberitahu kembali orang tua untuk
memberikan makanan kepada anaknya dengan
sedikit demi sedikit
Cam
asilnya
5.:5 3it  !akanan diberikan dalam keadaan hangat

+;
 #afsu makan mulai meningkat
 0rekuensi makan %uga meningkat
 *? mulai membaik

A;

Aabu , 4 agustus 515


Cam 5@.55 3it
S ; orang tua mengatakan
 kti&itas anaknya mulai kembali seperti biasanya

O;
Aabu , 4 7ntoleransi akti&itas
 *u mulai membaik
agustus bd kelemahan fisik  Skala akti&itas 1

515  ; 7ntoleransi akti&itas teratasi sebagian


Cam  ; inter&ensi 1 dilan%utkan

:
5@.55 3it 1. *a%i tingkat aktifitas anak
. Berikan lingkungan yang tenang dan batasi
pengun%ung

7;
1. !engka%i tingkat akti&itas anak dengan memantau
akti&itas yang dilakukan anak
asilnya
 kti&itas masih di bantu orang tua

 Skor akti&itas 1
Cam
. !en'iptakan lingkungan yang nyaman dengan 'ara
5@.15 3it
menga%ak untuk ber'anda
asilnya
 nak memulai merespons a%akan pera3at

+;
Cam
 *? mulai membaik
5@.5 3it
 Skor akti&itas
 asien beren'ana pulang

A;

DA4TAR PUSTAKA

!ans%oer, arief, dkk. (555). *apita selekta kedokteran. +disi ketiga. Cilid . 0*?7.
Cakarta ; media es'ulapius.

::
Suriadi, S*p, !S# G Aita Lulianni, S*p, !.si. (55$). suhan kepera3atan pada
anak. +disi . Cakarta.7SB# 999/11/4.

Suriadi, dkk, 551, suhan *epera3atan ada nak, +disi 7, "-. Sagung, Cakarta.

#gastiyah, 199, era3atan nak Sakit, +<", Cakarta.

:4

Anda mungkin juga menyukai