Anda di halaman 1dari 20

KOMPONEN PROSES KEJADIAN

PENYAKIT MENULAR

Oleh : Natalia Paskawati Adimuntja, S.KM., M.Kes


Outline
• Faktor penyebab penyakit menular dan interaksi
dengan pejamu.
• Mekanisme patogenesis kejadian penyakit menular
serta sumber penularan (reservoir).
• Lima kelompok penyebab dengan masing-masing
contoh kelompok penyakitnya.
• Hubungan interaksi penyebab dengan pejamu
dalam proses kejadian penyakit.
• Proses patogenesis kejadian penyakit dalam tubuh
dan akibatnya pada pejamu.
• Empat (4) jenis sumber penularan.
Faktor Penyebab Penyakit Menular
• Faktor penyebab (agent) penyakit
menular yakni organisme penyebab
penyakit.
• Sumber penularan yaitu reservoir.
• Cara penularan khusus (mode of
transmission).
Faktor Utama Penyebab Penyakit

Lingkungan
(Environment)

Pejamu
(Host)

Agent :
Organisme
hidup
Unsur Penyebab Penyakit Menular

Cacing

Protozoa Jamur

Virus

Bakteri
Sumber Penularan (Reservoir)
a. Manusia; kelompok penyakit menular yang hanya
dijumpai atau lebih sering hanya dijumpai pada
manusia. Penyakit ini umumnya berpindah dari
manusia ke manusia.
b. Binatang/hewan sebagai reservoir. Selain dari
manusia sebagai reservoir maka penyakit
menular yang mengenai manusia dapat berasal
dari binatang, terutama yang termasuk dalam
kelompok penyakit zoonosis.
c. Tumbuhan/spora;
d. Sumber-sumber lingkungan lainnya.
Manusia sebagai reservoir
a) Reservoir yang umumnya selalu muncul sebagai
penderita. Contohnya: penyakit cacar, campak,
TB, lepra.
b) Reservoir yang dapat sebagai penderita maupun
sebagai carrier. Contohnya: dipteria, kolera, tifus
abdominalis.
c) Reservoir yang umumnya selalu bersifat
penderita, akan tetapi tidak dapat menularkan
langsung ke pejamu potensial, tetapi harus
melalui vektor. Contohnya: malaria, filaria.
Cara keluar dari sumber dan cara masuk ke
pejamu melalui :
• Melalui mukosa atau kulit; seperti pada penyakit
sifilis, frambusia, dst.
• Melalui saluran pencernaan; seperti ludah,
muntah & tinja.
• Melalui saluran pernapasan; dalam bentuk
droplet ketika penderita berbicara, bersin, batuk
atau udara pernapasan.
• Melalui saluran urogenitalia; seperti urin atau zat
lain yang keluar melalui saluran urogenitalia.
• Melalui gigitan & suntikan,
• Melalui placenta.
Cara Penularan (Mode of Transmission)
Penularan Langsung (Direct Transmission)
Penularan langsung dari Penularan langsung dari
orang ke orang binatang ke orang
Kelompok terbesar
dijumai melalui Penyakit
penyakit kelamin. zoonosis. Hal ini
Contoh: sifilis, dikarenakan
gonorrhoe, HIV. bersentuhan
Karena langsung dengan
berkembangnya binatang sakit
praktik seksual & (gigitan, cakaran,
seksual abnormal konsumsi).
serta penggunaan Contoh: rabies,
obat intravenous. brucellosis, dll.

Penularan dari tumbuhan Penularan dari orang ke orang


ke orang melalui kontak benda lain

Penularan dari orang


ke orang melalui
kontak benda lebih
Disebabkan oleh
bersifat kontak
jamur,
penularannya dengan benda yang
kontak langsung terkontaminasi
seperti tanah
maupun benda tidak
steril, dsb.
Penularan Tidak Langsung (Indirect Transmission)
Penularan melalui udara (air borne disease)
• Penularan penyakit melalui udara dapat terjadi dalam bentuk
droplet nuklei & dust. Droplet nuklei merupakan partikel yang
sangat kecil yang keluar melalui mulut atau hidung ketika
bersin, batuk & berbicara. Sedangkan dust adalah bentuk
partikel berbagai ukuran sebagai hasil dari resuspensi partikel
di lantai/tanah yang tertiup angin bersama debu lantai/tanah.

Penularan melalui air (water borne disease)


• Penyakit yang penularannya melalui air; yakni sebagai
besar masuk ke dalam tubuh manusia melalui mulut,
merupakan golongan penyakit yang cukup banyak
dijumpai kejadiannya dalam masyarakat, bahkan
beberapa diantaranya dapat mewabah (water borne
epidemic).
Penularan melalui makanan, minuman & benda lain
• Penularan kontak tidak langsung melalui benda mati
seperti makanan, minuman, susu, perlengkapan dapur,
perlengkapan bedah, mainan anak-anak, dsb. Benda-
benda ini yang mengandung unsur penyebab & berperan
dalam proses penularan tidak dapat disebut terinfeksi
(karena tidak mengalami proses infeksi) dan hanya
terkontaminasi.
• Melalui makanan: ditularkan melalui zat makanan atau
unsur makanan yang terkontaminasi agent penyebab.
Adapun penyakit yang berasal dari manusia &
penularannya melalui makanan yakni typoid,
salmonellosis, disentri, diare, dll. Dari binatang ke
manusia yakni trichinosis & taenia solium (daging babi),
taenia saginata (sapi) & diphiloborhrium (ikan),
leptospirosis (tikus), echino-coccosis/hidatidosis (anjing).
• Melalui susu: salah satu media yang cukup baik untuk
penularan penyakit tertentu karena sifat susu itu sendiri.
Konsumsi susu segar tanpa dimasak atau dipasteurisasi.
Penularan melalui vektor (vector borne disease)
• Vektor membawa unsur penyebab secara mekanik
dengan cara menempatkan mikro organisme
penyebab pada kaki atau bagian badan lainnya,
sehingga unsur penyebab tidak mengalami
perubahan. Di samping itu, ketika keadaan dimana
vektor membawa unsur penyebab secara biologis,
dimana unsur penyebab tadi mengalami perubahan
atau berkembang biak dalam tubuh vektor sebelum
dipindahkan ke pejamu yang potensial. Selanjutnya,
setelah mencapai bentuk yang infektif, unsur
penyebab penyakit keluar dari vektor melalui gigitan,
tinja, urine penderita untuk berpindah ke pejamu
potensial.
Lima kelompok penyebab dengan
masing-masing kelompok penyakit
• Golongan bakteri : • Golongan virus : • Golongan
Tuberculosis, DBD, Campak, protozoa :
Tifoid, Kusta, Hepatitis, Rabies, Malaria,
Anthrax, HIV-AIDS, H5N1, Toxoplasmosis.
Leptospirosis Chikungunya,
Varisela, Polio.

Bakteri Virus Protozoa

• Golonga jamur : • Golongan cacing :


Candidiasis, Taeniasis,
Ringworm. Cysticercosis.

Jamur Cacing
Interaksi penyebab dengan pejamu
a. Infektivitas yakni kemampuan unsur penyebab
atau agent untuk masuk & berkembang biak
serta menghasilkan infeksi dalam tubuh pejamu.
b. Patogenesis yakni kemampuan untuk
menghasilkan penyakit dengan gejala klinis yang
jelas.
c. Virulensi yakni nilai proporsi penderita dengan
gejala klinis yang berat terhadap seluruh
penderita dengan gejala klinis jelas.
d. Imunogenisitas yakni suatu kemampuan
menghasilkan kekebalan atau imunitas.
Mekanisme patogenesis
a. Invasi jaringan secara langsung
b. Produksi toksin
c. Rangsangan imunologis atau reaksi alergi
yang menyebabkan kerusakan pada tubuh
pejamu.
d. Infeksi yang menetap (infeksi laten)
e. Merangsang kerentanan pejamu terhadap
obat dalam menetralisasi toksisitas
f. Ketidakmampuan membentuk daya tangkal
(immuno supression)
Jenis sumber penularan
• Penderita
• Pembawa kuman
• Binatang/hewan sakit
• Tumbuhan/spora
Bentuk pembawa kuman (carrier)

Healthy carrier (inapparent)

• Orang yang tidak pernah menampakkan menderita penyakit


tersebut secara klinis akan tetapi mengandung unsur penyebab
yang dapat menular pada orang lain. Contohnya: Hepatitis B.

Incubatory carrier (masa tunas)

• Orang yang masih dalam masa tunas, tetapi telah mempunyai


potensi untuk menularkan penyakit atau sebagai sumber
penularan, Contohnya: penyakit cacar air (chickenpox), campak
(measles).
Convalescent carrier (baru sembuh klinis)

• Orang yang baru sembuh dari penyakit menular tertentu, tetapi masih
merupakan sumber penularan penyakit tersebut untuk masa tertentu,
masa penularannya sekitar tiga bulan. Contohnya: salmonela.

Chronis carrier (menahun)

• Sumber penularan yang cukup lama seperti penyakit tifus


abdominalis dan hepatitis B.

Anda mungkin juga menyukai